OTI3 Y2 Fi NTK 5 Yzc 0 MJ BM OTRj NGU5 OWNh MTQW MM FJ NTBJ ZM E4 OTcz MA
OTI3 Y2 Fi NTK 5 Yzc 0 MJ BM OTRj NGU5 OWNh MTQW MM FJ NTBJ ZM E4 OTcz MA
SKRIPSI
Disusun Oleh:
HASRIANTI ARSYAD
F91111101
Alhamdulillah, puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT yang
menyelesaikan skripsi ini tepat waktu. Serta salawat dan salam penulis hanturkan
Skripsi yang berjudul “Analisis Struktural pada Novel Kaze No Uta Wo Kike
Karya haruki Murakami” ini ditulis dan diajukan untuk memenuhi persyaratan dalam
skripsi ini tak hanya dimaksudkan sebagai bentuk dedikasi terhadap bidang ilmu yang
Dengan keterbatasan ilmu yang penulis miliki, tidak sedikit hambatan dan
kendala yang penulis hadapi dalam upaya menyelesaikan skripsi ini, namun berkat
bantuan dan bimbingan moril dan material dari berbagai pihak, akhirnya hambatabn
dan kendala tersebut dapat terselesaikan dengan baik. Oleh karena itu, dengan segala
kerendahan hati pada kesempatan ini penulis menyampaikan terima kasih dan
1. Ibu Prof. Dr. Dwia Aries Tina Pulubuhu, M.A. selaku Rektor Universitas
Hasanuddin.
2. Bapak Prof. Dr. Akin Duli, M.A selaku Dekan Fakultas Ilmu Budaya Universitas
Hasanuddin.
3. Ibu Nursidah, S.Pd, M.Pd, selaku Ketua Departemen Sastra Jepang Fakultas Ilmu
4. Ibu Fithyani Anwar, S.S., M.A sebagai Konsultan I dan Ibu Yunita El Risman,
S.S., M.A, sebagai Konsultan II yang telah menyediakan banyak waktu, pikiran dan
6. Ibu Nurmayang selaku staf Departemen Sastra Jepang Fakultas Ilmu Budaya
Universitas Hasanuddin yang telah sabar dan banyak membantu dalam berbagai
Tak lupa pula penulis juga menghanturkan banyak terima kasih secara khusus
kepada:
1. Kedua orang tuaku tersayang, M. Arsyad, S. Sos dan Nursamsi atas doa yang tak
pernah putus, kasih sayang yang tak berakhir, terima kasih telah menjadi
penyemangatku.
2. Kakak dan adik tercinta Hasrawati Arsyad, S.Pd, Hasfira Arsyad, dan Hasliana
4. Para Anginku (Kaze) 2011, teman sekaligus saudara seperjuanganku yang selalu
menemani dalam suka maupun duka. Kalian akan selalu menjadi kenangan terindah
penulis. I always miss you guys, dewi, Neneng, Runi, Natsir, Maria, Vivian, Iin, Fira,
Elis, Ila, Ita, Desti, Valen, Inar, Eran, L, chiwank, Ichy, Allu, Rahmat, Safrin, Rusdi,
Indra, Ichal, Irfan, Naufan. Ketika angin berhembus ingatan tentang kalian akan
selalu terlintas.
5. Teruntuk rekan kerjaku DTI-UH vhina, kakak illank, kk abhy, takim, kakak fial
6. Dan kepada seluruh rekan dan pihak yang telah membantu, yang tidak dapat
kekurangan dan jauh dari sempurna, oleh karena itu sangat diharapkan saran dan
kritik yang bersifat membangun dari berbagai pihak. Akhir kata, semoga skripsi ini
dapat menjadi kontribusi positif di bidang Sastra Jepang dan dapat bermanfaat bagi
pembaca. Amin.
Penulis
ABSTRAK
Hasrianti Arsyad. Analisis Struktural Pada Novel Kaze No Uta Wo Kike Karya
Haruki Murakami. Dibimbing oleh Fithyani Anwar, S.S.,M.A dan Yunita El
Risman, S.S.,M.A.
Tujuan penelitian skripsi ini adalah menggambarkan karakter tokoh utama, dan
menggungkapkan unsur instrinsik yang membangun novel yang terdapat dalam novel
Kaze No Uta Wo Kike karya Haruki Murakami.
Untuk mencapai tujuan tersebut dalam mengkaji novel Kaze No Uta Wo Kike
ini digunakan pendekatan struktural. Dengan pendekatan struktural ini penelitian
ditekankan pada struktur-struktur yang terdapat dalam novel serta hubungan antara
satu dengan yang lain. Metode yang digunakan adalah metode pustaka. Data-data
yang telah terkumpul kemudian dikelompokkan berdasarkan permasalahannya, dan
data-data ini digunakan dalam menyelesaikan masalah.
Hasil penelitian ini menggambarkan karakter tokoh Aku (utama) dan tokoh
Nezumi pada novel Kaze No Uta Wo Kike. Tokoh Aku yang memiliki karakter
pendiam, baik/patuh, penyesalan, peduli, menyimpang, dan bertanggung jawab
sedangkan nezumi memiliki karakter yang pembenci. Karakter-karakter tersebut
terbentuk oleh karena adanya pengaruh dari barat yang menjadi trend dikalangan
anak remaja saat itu. Selain karakter yang dimiliki tokoh Aku dan Nezumi tidak
terlepas dari alur dan latar, adapun unsur-unsur yang membangun tema yang terdapat
pada novel. Hal lain yang juga mempengaruhi karakter kedua tokoh utama tersebut
adalah peranan tokoh-tokoh lain di dalam cerita.
要旨
本研究の目的は、村上龍作小説で風の歌を聴けの主人公たちのキャラク
ター, そしてテーマを構成する本質的な要素を明らかにすることである.
目的を果たすため、本研究の研究対象に使用される小説で風の歌を聴け
を分析するのに構造言語学的のアプローチが使用された。構造言語学的のア
プローチで、本研究には小説の構造、そしてそのなかのひとつひとつのつな
がりを強調とされる。応用された研究方法は文献調査である。集まったデー
タを課題ごとに分析し、研究の問題を解決するのに使用される。
研究した結果、小説の主人公、主人公と鼠キャラクターが明らかになっ
た。マインのキャラクターは思いやりがあるが、無口、紛らす、後悔、人と
仲良くするのが難しくて。鼠で、嫌うのキャラクターを持つ。これ等のキャ
ラクターは、若者の間でトレンドとなってきている西洋文化の影響を受けて
。その他、主人公と溝鼠のキャラクターは時間、そして場所の背景に影響を
受けた。また、他の登場人物も二人の主人公のキャラクターに影響をもたら
す。
DAFTAR ISI
HALAMAN PENGESAHAN………………………………………………………...ii
HALAMAN PERSETUJUAN……………………………………………………….iii
KATA PENGANTAR………………………………………………………………...v
ABSTRAK…………………………………………………………………………..vii
要旨…………………………………………………………………………………viii
DAFTAR ISI……………………………………………………………...………….ix
BAB I PENDAHULUAN
3.Alur………………………………………………………………...12
4. Latar/ setting………………………………………………………14
BAB IV PEMBAHASAN
4.2 Unsur-unsur Instrinsik yang membangun tema dalam Novel Kaze No Uta Wo
Kike…………………………………………………………………………..55
BAB V PENUTUP
5.1 Kesimpulan………………………………………………………………61
5.2 Saran……………………………………………………………………..64
DAFTAR PUSTAKA
BIOGRAFI PENGARANG
SINOPSIS
BAB I
PENDAHULUAN
seseorang yang dikeluarkan ke dalam bentuk bahasa lisan atau tulisan. Untuk
memahami maknanya, karya sastra hanya dapat dikaji berdasarkan unsur intrinsiknya
sendiri. Di dalam karya sastra terdapat berbagai hal yang dapat dikaji, baik itu dari
tokoh yang ada dalam cerita maupun latar cerita berupa latar waktu, tempat ataupun
latar sosial. Salah satu genre sastra yang banyak diminati oleh masyarakat adalah
novel. Novel sebagai karya sastra dijadikan oleh pengarang sebagai media untuk
dan pengalamannya.
Dalam sebuah novel terdapat beberapa unsur intrinsik yaitu tema, penokohan,
latar, alur/plot, gaya bahasa, sudut pandang dan amanat. Menurut Nurgiyantoro
(1998:70), tema merupakan dasar cerita atau gagasan umum dalam sebuah cerita.
Unsur-unsur instrinsik lain seperti penokohan, latar, alur/plot yang membangun tema
tersebut. Oleh karena itu, untuk memahami tema sebuah cerita baik itu novel ataupun
lain.
Haruki Murakami adalah penulis novel kontemporer dan penerjemah yang
sangat terkenal. Ia lahir di Tokyo tanggal 12 Januari 1949 dan dibesarkan di Kobe.
Bahasa Indonesia. Salah satu novel karya Haruki Murakami adalah Kaze No Uta Wo
Kike. Novel ini adalah karya pertama yang ditulis olehnya pada tahun 1979 dan
karena banyak mengandung tema pengasingan dan kesendirian. Novel Kaze No Uta
Kike, sebagai objek, tetapi unsur tema pada novel Kaze No Uta Wo Kike belum
pernah diungkapkan. Dalam hal ini penulis ingin melihat lebih detail bagaimana
Haruki Murakami ingin menggambarkan anak muda pada saat itu menjalani hidup
menceritakan 3 tokoh yaitu tokoh Aku, sahabat tokoh Aku bernama Nezumi, dan
pacar tokoh Aku yang berjari 4. Aku adalah seorang pemuda berusia menjelang 20
tahun yang sangat terobsesi dengan seorang penulis Amerika yang tewas bunuh diri.
Nezumi adalah seorang pemuda dengan orang tua yang kaya, namun setiap saat dia
yang menjadi pacar tokoh Aku adalah seorang mahasiswa yang tinggal di kota itu.
Ketiga tokoh tersebut dipertemukan dalam musim panas yang singkat di sebuah kota
di pinggir pantai. Setiap hari mereka isi dengan minum-minum di bar dan berjalan-
jalan di pantai.
Wo Kike seperti hidup dalam dunia sendiri yang tanpa arah dan tidak jelas akhirnya.
Latar yang berupa kota pinggiran pantai sangat mendukung suasana yang sangat
tenang dan santai. Hampir tidak ada konflik berarti yang terjadi dalam novel ini.
novel Kaze No Uta Wo Kike membangun tema menjadi hal yang menarik bagi
penulis untuk diangkat dalam skripsi berjudul “Analisis Struktural Pada Novel
1. Tokoh utama yang terobsesi dengan seorang penulis Amerika yang mati
bunuh diri.
2. Nezumi yang membenci kekayaan tetapi dia lahir dari anak hartawan.
penulis.
4. Seorang gadis yang tidak ragu menggugurkan janin yang tidak diketahui
siapa ayahnya.
Jepang.
6. Anak muda Jepang yang anti kemapanan dan tidak memikirkan masa
depan mereka.
Adapun tujuan penelitian dalam Novel Kaze No Uta Wo Kike dan berdasarkan
sekaligus penulis.
Selain itu hasil dari penelitian ini juga diharapkan dapat menjadi acuan
TINJAUAN PUSTAKA
Sastra merupakan sebuah sistem yang terangkat dari sebuah produk oleh
umumnya memiliki lebih dari satu plot, terdiri dari plot utama dan sub-sub plot. Plot
utama berisi konflik utama yang menjadi inti persoalan yang diceritakan sepanjang
karya itu. Sedangkan sub-sub plot adalah berupa atau munculnya konflik tambahan
tidak sama kadar kepentingannya atau perannya terhadap plot utama. Subplot berjalan
sendiri, bahkan mungkin sekaligus dengan penyelesaian sendiri pula, namun harus
tetap berkaitan satu sama lain, dan tetap dalam hubungannya dengan plot utama
anggapan bahwa di dalam dirinya sendiri, karya sastra merupakan suatu yang otonom
yang dipahami sebagai suatu kesatuan yang bulat dengan unsur-unsur pembangunnya
hanya digunakan dalam bidang kesusastraan, tetapi juga dalam bidang-bidang yang
lain, seperti biologi, psikologi, sosiologi, sejarah, filsafat, bahasa atau linguistik, dan
sekitar 1960an sebagai satu mode berfikir dalam bidang filsafat di Perancis.
Strukturalisme dapat diartikan sebagai satu cabang atau mode pemikiran dalam
bidang filsafat atau aliran pemikiran yang mengungkapkan struktur terdalam dalam
suatu realitas yang tampak kacau dan tak beraturan yang beraneka ragam secara
ilmiah, menekankan pada metode yang subjektif mengikuti formula atau hukum-
hukum sehingga bersifat ketat, dan menjaga jarak antara yang diamati dan yang
Pertama, strukturalisme memiliki satu konsep bahwa sesuatu yang ada dalam
permukaan itu pada hakikatnya menjelaskan sesuatu yang di dalam (deep structure).
Kekacauan atau ketidakteraturan dari permukaan itu pada dasarnya memiliki satu
mekanisme yang mengatur hal tersebut sehingga dapat diketahui formula yang ada.
Sifat yang kedua dapat diturunkan melalui sifat yang pertama, struktur yang dalam
(deep structure) pada hakikatnya memiliki satu hukum yang terstruktur atau
mekanismenya yang teratur pada dirinya sendiri. Sifat dari mekanisme itu tidak hanya
statis atau tetap, tetapi memiliki satu potensi atau kekuatan yang terorganisasi dan
tumbuh subur mulai sekitar tahun 1960an. Strukturalisme diawali dengan hadirnya
menyikapi bahasa sebagai suatu tanda yang dikaji secara sinkronis dan diakronis
(Syuropati, 2011:45).
sastra yang menekankan keseluruhan relasi antara berbagai unsur teks. Strukturalisme
mengupayakan adanya suatu dasar yang ilmiah bagi teori sastra. Teeuw
yang bulat dan mempunyai koherensi batiniah. Strukturalisme mengacu pada praktik
kritik sastra yang model analisinya didasarkan pada teori linguistik modern, yang
dibangun oleh sejumlah unsur yang saling berhubungan alam rangka mencapai
keutuhan tunggal. Struktur merupakan kerangka dasar yang penting bagi sebuah
cerita rekaan.
sistem kekerabatan dan perkawinan, pola tempat tinggal, pakaian, dan sebagainya.
Secara formal semuanya dapat dikatakan sebagai bahasa-bahasa atau perangkat tanda
dan simbol yang menyampaikan pesan-pesan tertentu. Yang kedua, manusia memiliki
kemampuan secara genetik untuk menyusun suatu struktur tertentu pada gejala-gejala
yang dihadapi. Yang ketiga adalah suatu istilah ditentukan maknanya oleh relasi-
relasinya pada suatu titik waktu tertentu secara sinkronis. Para struktualisme
yang lain pada titik tertentu akan menentukan makna fenomena tertentu. Asumsi yang
terakhir adalah relasi-relasi yang ada pada struktur dalam dapat diperas atau
atau mirip dengan kalimat berdasarkan atas dua hal. Pertama yaitu teks tersebut
memperlihatkan pemikiran seorang pembicara. Yang kedua yaitu sebuah teks adalah
(naratif), seperti halnya sebuah kalimat, maknanya merupakan hasil dari suatu proses
1. Tema
Tema merupakan unsur yang begitu penting dalam pembentukan sebuah karya
sastra, karena tema adalah dasar bagi seorang pengarang untuk mengembangkan
suatu cerita. Novel bisa menawarkan lebih dari satu tema, yaitu satu tema utama dan
tema-tema tambahan. Hal itu sejalan dengan adanya plot utama dan sub-subplot
diatas yang menampilkan satu konflik utama dan konflik-konflik tambahan. Novel
disampaikan pengarang lewat karya sastra, peran sub-sub plot terhadap plot utama,
tema-tema tambahan tersebut haruslah bersifat menopang dan berkaitan dengan tema
Tema dalam sebuah karya sastra fiksi hanyalah merupakan salah satu dari
sejumlah unsur pembangun cerita yang lain, yang secara eksistensi tema itu sendiri
amat bergantung dari berbagai unsur yang lain. Tema sebuah cerita tidak mungkin
disampaikan secara langsung, melainkan hanya secara implisit melalui cerita. Tema
merupakan dasar cerita dan cerita disusun dan dikembangkan berdasarkan tea. Tema
Istilah tokoh menunjuk pada orangnya sebagai pelaku cerita. Misalnya sebagai
jawab terhadap pertanyaan: “siapakah tokoh utama dalam novel itu?”, “Ada berapa
orang jumlah pelaku dalam novel itu, “Siapakah tokoh protagonis dan tokoh
cerita masing-masing tokoh tersebut tidak sama. Dilihat dari segi peranan atau tingkat
pentingnya tokoh dalam sebuah cerita, ada tokoh yang tergolong penting dan
sebaliknya, ada tokoh yang hanya dimunculkan sekali atau beberapa kali dalam
cerita, dan itupun mungkin dalam porsi penceritaan yang relatif pendek.
Jenis-jenis tokoh dalam sebuah karya fiksi dapat dibedakan berdasarkan segi
peranan atau tingkat pentingnya tokoh dalam sebuah cerita, yaitu tokoh utama adalah
tokoh yang diutamakan penceritaannya dalam novel yang bersangkutan. Tokoh utama
merupakan yang paling banyak diceritakan, baik sebagai pelaku kejadian maupun
yang dikenai kejadian. Tokoh tambahan adalah yaitu tokoh yang kemunculannya
lebih sedikit dan kehadirannya jika hanya ada keterkaitannya dengan tokoh utama
adalah tokoh yang memiliki peranan tidak penting dalam cerita dan kehadiran tokoh
ditampilkan dalam sebuah cerita. Penokohan juga mencakup masalah siapa tokoh
cerita, bagaimana perwatakan dan bagaimana penempatan dan pelukisannya dalam
sebuah cerita sehingga sanggup memberikan gambaran yang jelas pada pembaca.
atau teknik analitis dan metode dramatik. Metode ekspositori atau teknik analitis
yaitu pelukisan tokoh cerita dilakukan dengan memberikan deskripsi, uraian, atau
penjelasan secara langsung. Tokoh cerita hadir dan dihadirkan oleh pengarang
hadapan pembaca secara tidak berbelit-belit melainkan begitu saja dan langsung
disertai deskripsi kediriannya yang mungkin berupa sikap, sifat, watak, tingkah laku,
atau bahkan juga ciri fisiknya. Metode dramatik yaitu mirip yang ditampilkan pada
secara eksplisit sifat dan sikap serta tingkah laku tokoh (Nurgiyantoro, 1998:194-
198).
3. Alur
disusun secara kronologis. Atau definisi alur yaitu merupakan rangkaian cerita sejak
awal hingga akhir. Alur mengatur bagaimana tindakan-tindakan yang terdapat dalam
cerita harus berkaitan satu sama lain, seperti bagaimana suatu peristiwa berkaitan
dengan peristiwa lainnya, lalu bagaimana tokoh yang digambarkan dan berperan di
dalam cerita yang seluruhnya terkait dengan suatu kesatuan waktu. Alur sendiri
berfungsi untuk mengatur jalannya sebuah cerita, Tanpa alur yang jelas maka cerita
Alur atau plot pada umumnya tunggal, hanya terdiri satu urutan peristiwa
yang diikuti sampai cerita berakhir (bukan selesai) sebab banyak cerpen yang tidak
pembaca. Urutan peristiwa dapat dimulai di mana saja, misalnya dari konflik yang
telah meningkat tidak harus bermula dari tahap perkenalan tokoh atau latar biasanya
tak berkepanjangan. Berhubungan berplot tunggal konflik yang dibangun dan klimaks
a. Alur maju.
maju, secara runtut dari tahap awal, tahap tengah, hingga tahap akhir cerita. Biasanya
alur ini sering digunakan oleh penulis pemula, dengan membuat cerita menggunakan
alur ini makan dapat terbangun kebiasaan menulis bagi mereka sebab jika
menggunakan alur ini tidak terlalu sulit dalam mengarang atau membuat cerita. Alur
ini umumnya digunakan pada cerita yang mudah untuk dipahami atau dicerna,
misalnya seperti cerita untuk anak-anak. Tapi bukan berarti alur ini tidak
dapat digunakan pada cerita yang serius, misalnya seperti drama dan lain sebagainya.
b. Alur mundur
alur mundur yaitu alur yang ceritanya dimulai dengan penyelesaian. Alur ini
sering ditemui pada cerita yang memakai setting waktunya pada masa lampau.
Penulis yang memakai alur ini haruslah pintar-pintar dalam menyusun ceritanya
4. Latar/setting
Latar disebut juga setting, yaitu tempat atau waktu terjadinya peristiwa-
peristiwa yang terjadi dalam sebuah karya sastra. Latar disebut juga sebagai landas
tumpu, menyaran pada pengertian tempat, hubungan waktu, dan lingkungan sosial
Latar tempat mengacu pada lokasi terjadinya peristiwa yang diceritakan dalam
sebuah karya fiksi. Latar waktu berhubungan dengan masalah ‘kapan’ terjadinya
peristiwa-peristiwa yang diceritakan dalam sebuah karya fiksi. Latar sosial mengacu
pada hal-hal yang berhubungan dengan perilaku sosial masyarakat di suatu tempat
yang diceritakan dalam karya fiksi. Latar sosial biasanya mencakup kebiasaan hidup,
adat istidat, tradisi, keyakinan, pandangan hidup, cara berpikir dan bersikap, serta
status sosial.
Pelukisan latar cerita untuk novel terdapat perbedaan yang menonjol. latar
merupakan tempat , keadaan sosial yang menjadi wadah tempat tokoh melakukan dan
dikenai sesuatu kejadian. Latar bersifat memberikan aturan atau permainan tokoh.
Latar akan mempengaruhi tingkah laku dan cara berfikir tokoh (Nurgiyantoro,
1998:75).
secara kongkret dan jelas. Hal ini penting untuk memberikan kesan realistis kepada
a. Latar waktu
Masalah “kapan” tersebut biasanya dihubungkan dengan waktu faktual, waktu yang
ada kaitannya atau dikaitkan dengan peristiwa sejarah. Latar waktu juga saat di mana
tokoh ataupun si pelaku melakukan sesuatu pada saat kejadian peristiwa dalam cerita
yang sedang telah terjadi. Seperti misalnya: Pagi hari, siang hari, sore hari, malam
b. Latar Tempat
tokoh atau si pelaku mengalami kejadian atau peristiwa didalam cerita. Seperti
misalnya: Di dalam bangunan tua, di sebuah gedung, di lautan, di dalam hutan, di
Latar merupakan tempat, saat dan keadaan sosial yang menjadi wadah tempat
tokoh melakukan dan dikenai suatu kejadian. Latar akan mempengaruhi tingkah laku
dan cara berfikir tokoh, dan karenanya akan mempengaruhi pemilihan tema. Tema
yang dipilih akan menuntut pemilihan latar yang sesuai dan mampu mendukung.
c. Latar sosial
Latar sosial mengacu pada hal-hal yang berhubungan dengan perilaku sosial
masyarakat di suatu tempat yang diceritakan dalam karya fiksi. Latar sosial biasanya
mencakup kebiasaan hidup, adat istidat, tradisi, keyakinan, pandangan hidup, cara
Penelitian terhadap novel Kaze No Uta Wo Kike karya Haruki Murakami masih
terbilang sangat minim. Hal tersebut dapat diketahui dari penelusuran yang dilakukan
penulis melalui perpustakaan dan internet. Penulis hanya menemukan satu penelitian
pendekatan yang sama, objek kajian yang sama tetapi judul yang berbeda yaitu
penelitian dari Hima (2010) dalam skripsinya yang berjudul Analisis tokoh utama
dalam Novel “Kaze No Uta Wo Kike” Karya Haruki Murakami. Dalam skripsi ini
membangun dalam sebuah novel, yaitu hubungan tokoh utama dengan latar,
hubungan tokoh utama dengan alur, dan hubungan tokoh utama dengan tokoh lain.
Selanjutnya adalah penelitian dari Yunita (2009) yaitu Konflik Cinta dalam novel
dialami oleh remaja Jepang . Para tokoh di dalam novel ini mengalami berbagai
konflik cinta, dan sering kali terjun ke minuman keras sampai seks bebas.
yang berjudul Analisis Penokohan dalam Novel Saga no Gabai Baachan karya
Yoshichi Shimada (Suatu Tinjauan Struktural). Dalam skripsi ini dibahas tentang
interaksi tokoh utama dengan tokoh lain dan misi yang dibawa oleh tokoh utama
dalam berinteraksi dengan tokoh yang memiliki kaitan dengan tema. Dalam skripsi
ini dijelaskan bahwa interaksi tokoh utama Akihiro dengan tokoh yang lainnya tidak
semuanya adalah hubungan interaksi positif. Seperti interaksi Akihiro dengan tokoh
Guru Memasak. Tokoh Akihiro melihat guru memasak sedang berduaan dengan guru
interaksi antartokoh dalam novel tersebut sangat berkaitan dengan tema yaitu
Kerangka penelitian bertujuan agar pembaca lebih memahami apa yang akan
diutarakan oleh penulis. Di bawah ini merupakan bagan dari kerangka penelitian
Pendekatan Struktural
ANALISIS
OUTPUT
BAB III
METODE PENELITIAN
yaitu metode yang bersumber dari buku dan kepustakaan lain yang berhubungan
Dalam pengumpulan data, hal pertama yang dilakukan adalah membaca secara
yang ada pada objek penelitian. Pengumpulan data erat kaitannya dengan objek
penelitian. Berikut merupakan sumber data yang diperoleh menyangkut pada kajian
1. Data primer, yaitu data yang menjadi sumber utama sebagai objek penelitian.
Sumber data diperoleh dari teks novel Kaze No Uta Wo Kike karya Haruki
Murakami yang diterbitkan di Jepang pada tahun 1979 oleh penerbit Kodansha
dengan tebal 201 halaman. Selain itu juga Penulis menggunakan novel
diterbitkan oleh KPG pada tahun 2013 dengan tebal 119 halaman.
2. Data sekunder, yaitu data tambahan untuk menunjang data primer yang diperoleh
dari hasil membaca referensi yang relevan dengan objek kajian dalam penelitian
ini, seperti referensi dari buku, makalah, internet maupun penelitian kepustakaan
menginterpretasi aspek penokohan, latar, dan alur yang terdapat dalam objek kajian.
Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode kualitatif untuk memahami tema
dan unsur-unsur pembangunnya yang terdapat pada novel. Adapun teknik analisis
penokohan, latar, dan alur yang terdapat di dalam novel. Menarik kesimpulan
ini yaitu:
dianggap menarik untuk diteliti. Dari beberapa karya sastra yang telah penulis
Wo Kike.
5. Mengumpulkan data-data.
6. Menganalisis data.
PEMBAHASAN
Novel Kaze No Uta O Kike cukup terkenal di Jepang. Dalam novel ini
terdapat 2 (dua) orang tokoh utama yaitu Tokoh Aku dan Nezumi. Tokoh Aku adalah
seorang pemuda berusia 20 tahun yang sangat terobsesi dengan penulis yang sudah
meninggal dunia. Nezumi adalah salah seorang dari keluarga yang kaya namun benci
dengan orang kaya. Novel ini semakin menarik dengan hadirnya tokoh tambahan
yaitu gadis berjari empat yang menjadi pacar tokoh aku dan bekerja di sebuah tokoh
yang unik yang membangun jalannya cerita di dalam novel menjadi cerita yang tidak
biasa.
Tokoh Aku memiliki latar belakang kehidupan yang berbeda dari anak
Sementara itu, Nezumi terlahir sebagai anak orang kaya, tetapi sangat membenci
orang kaya. Hal ini membuat penulis akan melihat lebih jauh lagi karakter masing-
masing tokoh tersebut. Berikut adalah pemaparan karakter kedua tokoh yaitu tokoh
Tokoh utama merupakan tokoh sentral yang muncul di awal cerita hingga
akhir. Tokoh Aku suka membaca dan juga suka musik. Ia menjalani sebuah masa
liburan di Jepang dengan bercerita tentang jalan kehidupan mereka selama ini dan
bagaimana mereka melihat masa depan dan sudut pandang pemuda yang anti-
kemapanan terhadap budaya kehidupan Jepang. Sewaktu kecil tokoh Aku adalah anak
yang sangat pendiam, namun ketika usianya beranjak 14 tahun, dia berubah menjadi
pemuda yang tidak pendiam meskipun tidak banyak bicara juga. Tokoh Aku terobsesi
dengan salah seorang penulis barat Derek Heartfield, seorang penulis kelahiran
a. Pendiam
む く ち
Pendiam dalam bahasa Jepang disebut dengan 無口 (Mukuchi). Definisi
む く ち くちかず すく ひと か も く
無口:口数の少ないこと / さま/ 人 / 寡黙。(Shinmekai Kokugo Jiten)
Pengertian mukuchi dalam kamus adalah orang yang tidak banyak berbicara.
Diam/ malu/ tidak komunikasi. Definisi Mukuchi dalam kamus, terdapat pada novel
Sewaktu kecil tokoh Aku adalah anak yang sangat pendiam. Tokoh Aku
digambarkan sebagai pemuda yang memiliki kepribadian yang berbeda dari anak
lainnya. Hal ini dipengaruh oleh latar belakang di mana kehidupan masa kecilnya
yang cukup berbeda dari anak kecil lainnya. Dalam kehidupan sehari-harinya hanya
dia, kakak, dan ayahnya yang berada di rumah. Ia juga jarang berbicara dengan kakak
maupun ayahnya sehingga suasana di dalam rumah bias di bilang dingin. Ia juga tidak
Karena pada waktu kecil ia juga pernah dipukuli oleh temannya dan sejak kejadian itu
ia tidak pernah berbicara lagi pada siapa pun yang berada di sekitar rumahnya.
b. Peduli
ひつよう こと さ い しょ うげ んど い ようき
必要な事を最小限度言うだけで、陽気になっておしゃべりをすること
よう
がない・様子「こと」(Shinmekai Kokugo Jiten)
Peduli adalah hal/ kondisi yang berdasarkan pada keprihatinan terhadap orang
ほんとう かお あら
本当のことを言うと顔なんて洗うつもりはなかったんだ。フリ
みせ せんめんじょ たいていはいすいこう
をするだけさ。あの店の洗面所は大抵排水口 がつまって水がた
ゆうべ めずら
まってるからね。あまり中に入りたくない。でも昨夜 は 珍 し
ゆか きみ ころ
いみずがたまってなかった。そのかわり床 に君 が転 がってた
(村上, 2004:36)
“sejujurnya aku sama sekali tidak berniat untuk mencuci muka. Aku
cuma pura-pura saja. Soalnya saluran pembuangan air di toilet bar
itu mampet dan airnya tergenang. Aku enggan masuk ke sana, namun
tidak seperti biasanya,kemarin malam airnya tidak menggenang. Tapi
sebagai gantinya, justru kamulah yang tergeletak di lantai”
(Murakami, 2008:25).
Pada waktu itu Aku berada di Jay’s Bar untuk minum bir. Ketika tokoh Aku
seorang wanita tergeletak di lantai kamar mandi Jay’s Bar. Tidak tega melihat wanita
itu tergeletak di lantai toilet ia pun akhirnya mengantar wanita itu pulang ke
rumahnya dengan alamat yang ada pada kartu pos yang berada di dalam tas wanita
tersebut. Semalaman tokoh Aku menunggu wanita itu sampai sadar dan berniat
menjelaskan secara terperinci apa yang terjadi pada dirinya agar wanita yang ia
Tokoh Aku merupakan karakter yang peduli. Hal ini sejalan dengan
pengertian dari kamus yang berarti suatu kondisi dimana orang tersebut tidak pernah
cerewet. Hal ini tercermin ketika tokoh aku hanya melakukan kegiatan minum-
minum di bir. Tokoh Aku minum bir tanpa melakukan percakapan atau bincang-
bincang dengan orang-orang yang ada di Jay’s Bar tersebut, seperti yang dilakukan
terlihat ketika ia menolong seorang wanita yang tergeletak pingsan di kamar mandi
Jay’s Bar. Ia kemudian menolong wanita itu karena ia peduli terhadap wanita itu,
walaupun ia sama sekali tidak mengenal wanita tersebut. Tokoh Aku juga menunggu
wanita itu sampai terbangun dari tidurnya. Hal ini lakukan agar wanita itu tidak salah
paham terhadap tindakan tokoh Aku. Hal tersebut juga mengisyaratkan bahwa tokoh
Aku adalah orang yang peduli karena sejalan dengan pengertian peduli menurut
kamus Shinmenkai Kokugo Jiten bahwa peduli adalah suatu sikap yang hanya
mengatakan sesuatu yang seadanya. Hal inilah yang dilakukan tokoh Aku kepada
wanita tersebut setelah sadar. Tokoh Aku mengatakan hal yang seadanya secara
Sikap kepedulian tokoh Aku tidak sampai di situ saja. Sikap tokoh Aku dapat
lantai toilet Jay’s. Tokoh Aku mengantar wanita itu sampai di rumahnya dengan
melihat alamat yang tertera pada kartu pos. Dari kutipan di atas penulis menyakini
bahwa tokoh Aku memang seorang yang peduli, menurut definisi kamus Shinmeikai
Kokugo Jiten bahwa peduli adalah sikap atau kondisi yang bicara sesingkat-
singkatnya mengenai sesuatu dan tidak cerewet kemudian menjadi seorang yang
c. Menyimpang /紛らす
。 2 たの き ぶ ん あいだた
いようにする。② 楽しくない気分を、しばらくの間他のことするに
sesuatu yang berbeda dengan lainnya agar orang lain tidak tahu, 2) ketika
dengan hal yang lain. Definisi tersebut terdapat pada kutipan di bawah:
Pada musim semi di malam hari tokoh Aku bermaksud untuk melanjutkan
tulisannya, dia menulis selama tiga hari dan akhirnya tidak ada hasil dari tulisan yang
Ia buat karena selama tiga hari dia tidak fokus terhadap apa yang ingin dia tuliskan.
Kesal dengan hal tersebut tokoh Aku melampiaskan keinginannya dengan perilaku
yang negatif yaitu ia ke bar untuk minum bir, dengar musik dan makan kacang
Aku yang tidak seperti biasanya. Hal ini sejalan dengan pengertian menyimpang
dalam kamus Shinmeikai Kokugo Jiten bahwa menyimpang adalah ketika perasaan
tidak menyenangkan, dalam keadaan seperti itu dia mengelabui hal itu dengan hal
yang lain. Hal ini dapat dibuktikan dalam cerita ketidakpuasan tokoh Aku dalam
menulis yang dilakukan selama tiga hari berturut-turut yang dirasakan tidak memiliki
manfaat dan hanya membuang-buang waktu. Tokoh Aku adalah orang yang sangat
gemar menulis tetapi sikapnya berubah benci dengan menulis. Munculnya sikap
menyimpang pada diri tokoh Aku karena adanya sesuatu yang ia harapkan tidak bisa
ia capai.
こうかい
d. Penyesalan/後悔 (koukai)
こうかい
Penyesalan dalam bahasa Jepang disebut dengan 後悔 (koukai). Definisi
こうかい じ ぶ ん
後悔 (koukai):あとになって、自分 のやったことを「しまったなあ」
おも
と思うこと。(Shinmeikai Kokugo Jiten)
15ねん ぼく じつ ほう だ
15年かけて僕は実にいろいろなものを放り出してきた。まるで
え ん じ ん こしょう ひ こ う き じゅうりょう へ にもつ ほう だ
エンジン故障 した飛行機が 重 量 を減らすために荷物 を放 り出
ざせき ほう だ さいご す ち ゅ わ ど
し、座席を放り出し、そして最後にはあわれなスチュワード を
ほう だ 15 ねん あいだぼく ほう だ
放 り出 すように、15 年 の 間 僕 はありとあらゆるものを放 り出
し なに み
し、そのかわりに死んど何も身につけなかった。(村上,
2004 :11).
Penyesalan juga terjadi pada tokoh Aku. Penyesalan yang dimaksud bahwa ia
(tokoh aku) telah melakukan sesuatu perbuatan dengan membuang segalanya. Sejalan
こうかい
dangan pengertian 後悔 (koukai) / penyesalan, bahwa seseorang menyesal karena
seseorang tersebut telah menyia-nyiakan sesuatu dalam dirinya sendiri dan hal itu
tidak dapat dikembalikan lagi oleh dirinya sendiri. Dalam waktu kurung lima belas
tahun dia masih teringat pada masa lalunya, dan berusaha melupakan semua
kenangan masa lalunya. Ingin merubah dirinya dan tidak mau lagi mengingat masa
lalu atau kenangan yang sudah ia lalui selama lima belas tahun. Dia mengibaratkan
dirinya seperti pesawat yang penuh beban dengan pramugari yang cantik, artinya ia
ingin membuang semua kenangan indah yang sudah ia lalui selama ini.
penyesalan yang sangat mendalam yang terjadi pada tokoh Aku. Hal ini terjadi karena
tokoh Aku masih mengenang masa lalunya dan ingin melupakannya tetapi hal itu
sangat susah untuk dilakukannya. Adapun analoginya yang diperlihatkan tokoh Aku,
sangatlah mendalam dan sangat menjabarkan penyesalan itu, yakni pesawat yang di
dalamnya terdapat hal-hal indah yang ia sia-siakan. Tetapi sekarang ini, tokoh Aku
menyesal karena melepas semua keindahan itu. Penyesalan itu yang tetap membuat
Tentang wanita yang cantik, menandakan bahwa masa lalu tokoh Aku
sangatlah gemerlap dan dengan mudahnya ia melepas kemerlapan itu dengan alasan
yang tidak jelas pula. Sungguh penyesalan yang terjadi setelah itu. Tokoh Aku telah
Baik atau patuh terdapat 3 definisi dalam (kamus) yaitu sebagai berikut:
お と な : 1 「 こ ど も さわ しず
大人しい:①「子供が」いたずらをしたり、騒いだりなどしないで静かにし
。 2 せいしつ おだ ぎゃく よ う す 3
て いる 。② 「 性質 が」 穏 やかで、 逆 らない 様子 だ ③ はでではな
patuh : 1) [anak2] tidak nakal dan tidak membuat keributan serta tenang, 2)
Pada definisi di atas terdapat pula kutipan pada novel Kaze No Uta Wo Kike
sebagai berikut:
ちちおや くつ かくん こども ちちおや
まさか。父親の靴さ。家訓なんだよ。子供はすべからく父親の
くつ みが
靴を磨くべしってね (村上, 2004:78).
dalam keluarga tokoh Aku masih menganut nilai tradisional, di mana anak harus
mematuhi perintah orang tuanya. Tokoh Aku dididik untuk selalu mematuhi
Perilaku yang dicerminkan oleh tokoh Aku adalah anak yang patuh dan baik.
Hal ini merupakan penjabaran dari tindakan tokoh Aku yang selalu menyemir sepatu
bahwa anak yang baik selalu dicerminkan dengan sikap yang tidak melawan dan
sabar. Dalam keluarga tokoh Aku, ada serangkaian peraturan yang harus diikuti oleh
tokoh Aku. Kepatuhan ini dilakukan oleh tokoh Aku dengan tidak melawan peraturan
Baik juga terinisiasi dengan sikap yang tidak melawan dan tidak membuat
keributan. Tokoh Aku merupakan tokoh yang tidak melawan bahkan cenderung
mengambil inisiatif sendiri untuk melaksanakan kewajiban yang diberikan oleh orang
tuanya sebagai seorang anak. Terbukti setelah percakapan ini tokoh Aku mengatakan
bahwa setiap ayahnya pulang malam ia langsung mengambil sepatu ayahnya lalu
menyemirnya. Maka dari itu hal ini mencerminkan juga bahwa tokoh Aku ini tidak
pernah melawan terhadap peraturan yang ada dalam keluarganya. Dari kesemuanya
Arti tanggung jawab adalah 1) sesuatu yang harus dilakukan sebagai bagian
berdasarkan kegagalan atau tidak ada hasil. (bertanggung jawab atas diri sendiri)
Tanggung jawab juga diperlihatkan oleh tokoh Aku dalam novel Kaze No Uta
“Kalau tidak salah, Aku pernah meminjam piringan hitam dari beach
boy dari perempuan teman sekelasku,kira-kira lima tahun yang lalu”.
(Murakami 2008:42).
Dalam pengertian orang Jepang, tanggung jawab adalah sesuatu yang berasal
dari dalam dirinya sendiri, yang mereka (orang Jepang) biasa samakan dengan
kewajiban yang harus mereka lakukan, lebih mengutamakan dari pada kepercayaan
mereka. Unsur yang membangun masyarakat Jepang adalah tanggung jawab yang
dijadikan sebuah kewajiban sekaligus beban yang harus mereka tanggung sendiri.
Sewaktu tokoh Aku masih duduk di bangku SMA, ia pernah meminjam
piringan hitam yang tidak lain dari teman sekolahnya. Setelah lima tahun berlalu, ia
menghilangkan piringan hitam milik wanita itu. Kemudian ia mencari ganti piringan
hitam itu dan berniat untuk mengembalikan piringan itu ke wanita tersebut sebagai
hadiah.
Niat tokoh Aku untuk mengembalikan piringan hitam milik temannya yang
telah ia pinjam sejak lima tahun yang lalu merupakan penjabaran rasa tanggung
jawabnya. Tanggung jawab akan piringan hitam itu merupakan sesuatu yang berasal
dari dalam dirinya yang membentuk kesan masyarakat Jepang sebagai masyarakat
Selain itu, tokoh Aku dalam novel Kaze No Uta Wo Kike telah menghilangkan
piringan hitam yang telah ia pinjam dari temannya lima tahun yang lalu maka ia
berencana dan membuat keputusan untuk menggantikan piringan hitam yang telah ia
hilangkan. Yang telah tokoh Aku lakukan adalah bentuk rasa percaya satu sama lain
yang tersirat sebagai tanggung jawab tokoh Aku dalam novel Kaze No Uta Wo Kike.
asa. Seorang anak dari keluarga kaya tapi membenci orang kaya. Nezumi tidak
menyukai wajah kaya karena bagi Nezumi, orang kaya itu tidak memikirkan hal
yang penting. Mereka hanya berpura-pura berfikir. Menjadi orang kaya hanya
とお 。 2 おも
そ れ か ら 遠 ざ か ろ う と す る 。② そ う す る こ と を い や だ と 思 う 。
Arti kata ini benci adalah suatu dilihat dan didengar selain itu
berhubungan langsung ada perasaan tidak enak kemudian akan menjauh. Jika
kebencian tadi kepada orang kaya. Adapun kutipan yang ada dalam novel
「はっきり言ってね、金持ちなんて何も考えないからさ」(村上,
2004:16).
Nezumi sangat membenci orang kaya karena menurutnya orang kaya itu tidak
bisa berbuat apa-apa tanpa bantuan dari orang lain, bukan hanya itu orang kaya juga
tidak pernah memikirkan orang yang berada dibawah mereka, dia hanya memikirkan
dirinya sendiri. Walaupun Nezumi sendiri terlahir dari orang kaya tetapi ia tidak ingin
dengan kekayaan. Kesimpulan itu terkait erat dengan perasaanya, Kemudian tindakan
yang akan dilakukan oleh orang Jepang adalah menjauh dari sumber kebencian dan
menyebabkan rasa canggung atau tidak enak kepada sasaran kebencian tersebut.
「奴らになんて何でもできやしない。金持ち面をしてる奴らを見
るとね、虫酸が走る」 (村上, 2004:14).
“ Mereka itu tidak bisa apa-apa. Mual rasanya saat melihat mereka
dengan wajah-wajah sok kaya mereka” (Murakami 2008:7).
Kedua kutipan di atas, Nezumi telah melakukan sifat kebencian, yang dimulai
dari proses indrawi terhadap orang kaya. Kemudian mengambil kesimpulan bahwa
menurutnya bagaimana orang kaya tersebut melakukan tindakan dan bertindak serta
bagaimana mereka berpikir. Setelah melakukan itu, Nezumi masuk dalam proses
kebencian dalam dirinya. Setelah itu tokoh Nezumi mengambil jarak dari orang-orang
kaya tersebut.
Hal ini sejalan dengan pengertian kebencian yang menyatakan sesuatu yang
dilihat dan menimbulkan perasaan tidak enak. Hal ini terlihat pada kutipan pada dua
kutipan perasaan mual atau perasaan jijik terhadap perilaku sok kaya. Perasaan jijik
Tidak hanya tokoh Aku dan Nezumi yang terdapat di dalam novel, tetapi ada
juga tokoh tambahan yaitu gadis berjari 4. Gadis berjari 4 pertama kali bertemu
dengan tokoh Aku di sebuah bar, gadis berjari 4 ditemukan pingsan di toilet bar
karena terlalu banyak minum hingga mabuk berat. Gadis ini juga bekerja sebagai
hanya itu, setelah pertemuan disebuah toilet bar, gadis berjari 4 menjalin hubungan
dengan tokoh Aku, dan menghabiskan waktu selama 18 hari yang berlalu begitu saja.
Setelah gadis berjari 4 tidur bersama dengan tokoh Aku, sifat cueknya yang
ditunjukkan ke tokoh Aku itu tidak berubah dari awal mereka bertemu, sifat cueknya
「着るものを取って」
「どんな?」
彼女は煙草をくわえたまま、一度眼を閉じるた。「何んだっていい
のよ。お願いだから質問しないで」(村上, 2004:40)
Kutipan diatas menunjukkan bahwa sikap cueknya ke tokoh Aku ini sangat
jelas, dimana gadis berjari 4 ini meminta tolong tokoh Aku untuk mengambilkan
pakaian yang berada di dalam lemari dan melarang tokoh Aku untuk bertanya sesuatu
ke gadis berjari 4. Adapun kutipan yang menunjukkan sikap cuek gadis berjari 4 yang
「どんな仕事?」
あなたに関係ないわ。」
ぞのとおりだった。(村上, 2004:41)
Kutipan diatas, tidak hanya melarang tokoh Aku untuk bertanya masalah
pakaian yang ingin ia kenakan, tetapi juga terlihat cuek ketika tokoh Aku bertanya
Di dalam novel Kaze No Uta Wo Kike ini tidak hanya menampilkan karakter
dari tokoh Aku, Nezumi, dan tokoh tambahan yaitu gadis berjari empat, tetapi juga
memaparkan tentang hubungan tokoh Aku dengan gadis berjari empat yang
ditemukan pingsan di toilet bar, dan hubungan tokoh Aku dengan Ayahnya. Dimana
diketahui bahwa di dalam novel sosok ayah tidak terlalu mencolok atau hanya
muncul sekali di dalam sebuah percakapan antara tokoh Aku dan gadis berjari empat.
Di dalam percakapan tersebut dapat dilihat bahwa tokoh Aku dan ayahnya kurang
baik. Tetapi tokh Aku tetap harus menjalankan pekerjaannya yaitu menyemir sepatu
ayahnya ketika sudah pulang kerumah. Walaupun tokoh ayah muncul di dalam
percakapan tetapi memberi pengaruh besar terhadap tokoh Aku, karena tokoh ayah
mendidik anaknya dengan sangat keras, dan masih menganut norma atau nilai
tradisional yang membentuk karakter tokoh Aku menjadi anak yang baik dan tidak
「ねえ、もしよかったら一緒に食事しないか?」(村上, 2004:66)
berada di sebuah toilet. Dimana pada saat tokoh Aku menemukannya sedang pingsan
di toilet Bar karena mabuk berat. Sejak saat itu tokoh Aku dan gadis berjari 4 (empat)
memiliki hubungan yang special layaknya sepasang kekasih, tokoh Aku dan gadis
Kemunculan sosok ayah dalam novel tidak terlalu mencolok, namun sosok
ayah yang muncul pada novel ini hanya sekali, sosok ayah ini muncul ketik tokoh
Aku dan gadis berjari 4 (empat) sedang melakukan sebuah percakapan seperti pada
kutipan diatas. Dimana diketahui bahwa hubungan tokoh Aku dan ayahnya kurang
baik setelah kematian ibunya. Kita juga dapat melihat bahwa pengaruh ayah kepada
tokoh Aku itu besar, dimana ayah tokoh Aku adalah sosok ayah yang mendidik
anaknya secara keras, sehingga sedikit dan banyakny membentuk sifat dan karakter
tokoh Aku. keluarga tokoh Aku di besarkan merupakan tempat dan keluarga yang
masih menganut sistem atau norma lama. Dimana anak harus menjalankan perintah
orang tua, kutipan diatas juga menggambarkan lingkungan yang berpengaruh pada
kebudayaan barat yang menjadi trend masa kini di kalangan anak muda.
a. 15 tahun
Waktu yang telah tokoh Aku sia-siakan selama 15 tahun yang lalu, yang
15ねん ぼく じつ ほう だ
「15年かけて僕は実にいろいろなものを放り出してきた。まる
え ん じ ん こしょう ひ こ う き じゅうりょう へ にもつ ほう
でエンジン故障した飛行機が 重 量 を減らすために荷物を放り
だ ざせき ほう だ さいご す ち ゅ わ ど
出し、座席を放り出し、そして最後にはあわれなスチュワード
ほう だ 15 ねん あいだぼく ほう
を放り出 すように、15 年 の 間 僕 はありとあらゆるものを放 り
だ し
出し、そのかわりに死んど何も身につけなかった。
(村上, 2004:11).
sering teringat akan masa lalunya, dan tokoh Aku ingin berusaha melupakan semua
kenangan masa lalunya. Ingin merubah dirinya dan tidak mau lagi mengingat pada
masa lalu atau kenangan yang sudah tokoh Aku lalui selama lima belas tahun
belakangan ini. Dia merasa mengibaratkan diriya sebagai pesawat yang penuh beban
dan pramugari nan cantik, artinya ia ingin membuang semua kenangan yang sudah ia
lalui selama ini mulai dari kenangan indah dari masa lalunya.
b. 8 Agustus 1970
Pada tanggal 8 Agustus 1970, awal cerita tokoh Aku yang sedang menikmati
liburan di kampung halamanya yang begitu singkat, seperti pada kutipan di bawah
ini:
「この話すは1970年の8月8日に始まり、18日後、つま
り同じの年8月26終る(村上, 2004:13).
“cerita ini dimulai tanggal 8 agustus 1970 dan berakhir delapan belas
hari kemudian, yaitu tanggal 26 agustus ditahun yang sama”
(Murakami, 2008: 6).
Awal mula cerita liburan tokoh Aku yang berada di kampung halamannya,
terjadi pada tanggal 8 bulan 8 tahun 1970, dan berlangsung selama delapan belas hari,
tokoh Aku yang berniat pulang ke kampung halamannya untuk berlibur selama
musim panas, tetapi masa liburan yang ia lalui selama delapan belas hari itu kurang
menyenangkan, dan sangat membosankan. Tidak ada sesuatu yang berkesan selama
liburan di kampungnya karena selama liburan tokoh Aku hanya berhura-hura, tidur
dengan wanita dan meminum minuman keras di bar milik temannya.Adapun latar
Tokoh Aku dan Nezumi sedang menikmati liburan musim panasnya yang
ひとなつちゅう ぼく ねずみ なに と つ
「 一 夏 中 かけて、僕と 鼠 はまるで何かに取り憑かれたように
25 め と る ぷ る いっぱいぶん び る の ほ
25メートル・プール一杯分ばかりのビールを飲み干し、「ジェ
ゆか 5 せ ん ち あつ ぴ な つ から
イズ・バー」の床 いっぱいに5 センチ の厚 さにピ ーナツ の殻 を
まきちらした。(村上, 2004:15)
Musim panas saat itu tokoh Aku dan Nezumi menikmati liburannya, setiap
hari mereka hanya minum bir di Jay’s Bar, liburannya saat itu sangat membosankan
tidak tahu apa yang harus mereka lakukan selain minum bir di Jay’s Bar setiap hari.
Musim juga merupakan penanda dari sebuah latar waktu. Di Jepang latar
waktu atau musim terbagi menjadi 4 bagian yakni, musim panas, musim gugur,
musim dingin dan musim semi. Dalam novel Kaze No Uta Wo Kike ini latar waktu
atau musim yang dapat kita tangkap adalah musim panas. Latar waktu musim panas
Tokoh Aku dan Nezumi pertama kali bertemu 3 (tiga) tahun yang lalu,
はじ で あ
「僕が鼠と初めて出会ったのは 3 年前の春のことだった。(村上,
2004:18)
“aku bertemu dengan nezumi pada musim semi tiga tahun yang lalu”
(Murakami 2013:10).
Dari kutipan di atas, tokoh aku pertama kali bertemu dengan Nezumi di
musim semi 3 tahun yang lalu, tokoh Aku dan Nezumi memiliki persamaan dan
perbedaan yang hampir mirip, mereka juga sependapat tentang kesukaan mereka,
perbedaan adalah tokoh Aku suka menulis dan membaca novel sedangkan Nezumi
tidak suka membaca novel. Pada saat itu mereka sangat akrab dan memutuskan untuk
bersahabat, tokoh Aku dan Nezumi menjalin persahabatan yang begitu erat.
Latar waktu masa lampau juga merupakan latar waktu yang ada dalam novel
Kaze No Uta Wo Kike, musim semi tiga tahun yang lalu sering muncul dalam
e. Masa kecil
Dimana tokoh Aku sewaktu kecil itu di gambarkan sebagai anak yang
pendiam, berbeda dari anak kecil yang lain. Karena sewaktu kecil ia hanya berdiam
dipukuli dengan teman-temannya hanya karna masalah sepeleh sejak saat itu ia tidak
pernah ingin berbicara (menutup mulut) sama siapa pun, sejak itu pula ia tidak
mempunyai teman dan tidak ingin bergaul, dan tidak pula beradaptasi dengan
Masa kecil merupakan latar waktu yang membangun latar dalam novel Kaze
No Uta Wo Kike dijelaskan bahwa sewaktu kecil tokoh Aku adalah seorang anak
yang sangat pendiam dan kurang bergaul dan tokoh aku merupakan orang yang susah
untuk beradaptasi dengan lingkungan masa kecilnya. Masa kecil adalah latar yang
f. Musim semi
Musim semi kali ini, saat itu tokoh Aku yang usianya beranjak 14 tahun tiba-
tiba ia menjadi anak yang banyak bicara. Terdapat pada kutipan di bawah ini:
14 さい はる しん せき き
「14歳になった春、信じられないことが、まるで堰を切ったよ
ぼく とつぜん はじ
うに僕を突然しゃべり始めた。(村上, 2004:32).
“Di suatu musim semi ketika usia ku beranjak empat belas tahun, tiba-
tiba saja aku mulai mengoceh tak ubahnya seperti dam yang ambrol”
(Murakami 2013:21).
Kutipan di atas menggambarkan perubahan psikologi tokoh Nezumi yang
sedang menginjak usia 14 tahun, perubahan sikap itu bertepatan dengan masuknya
musim semi yang dapat menggambarkan bahwa di usia 14 tahun terjadi perubahan
sikap dan psikologi yang biasa dialami oleh para remaja. Perubahan sikap terlihat
pada kutipan diatas. Dimana sikap sejak ia masih anak-anak sangat pendiam, dan
sejak ia beranjak dewasa sikapnya jadi berubah, dan tiba-tiba timbul rasa percaya diri
はじ で あ
「僕が鼠と初 めて出会 ったのは 3 年前の春のことだった。
(Haruki Murakami 2004:18)
“Aku bertemu dengan nezumi Pada musim semi 3 (tiga) tahun yang
lalu. Waktu itu adalah tahun kami memasuki perguruan tinggi, dan
kami sedang mabuk berat” (Haruki Murakami 2008:10)
Musim semi awal adalah awal mula tokoh Aku dan Nezumi bertemu, dimana
pada saat itu hari pertama mereka memasuki perguruan tinggi, pertemuan pertama itu
Dua kutipan di atas sangat menjabarkan latar yang ada pada novel Kaze No
Uta Wo Kike. Musim semi adalah cakupan waktu yang berkali-kali hadir dalam
kutipan diatas. Penulis berkesimpulan bahwa latar waktu yang ada pada novel ini
20 ねんまえ に ゅ ぎ に あ じ ゃ ん ぐ る むし なんこう ぬ
20年前 、ニューギニア のジャングル には虫よけ軟膏 を塗 りたく
にほんへい し た い やま いま か て い べんじょ おな
った日本兵の死体が山をなし、今ではどの家庭の便所にもそれと同じ
ま く と い れ よう ぱ い ぷ みが ころ
マークのついたトイレ用パイプ磨きが転がっている。(村上, 2004:107).
“Dua puluh tahun yang lalu, di dalam belantara New Guinea mayat
tentarayang berbalur salep anti serangga bertumpuk menggunung (Murakami
2013:78).”
Dua puluh tahun yang lalu Nezumi adalah anak yang miskin. Pada saat itu,
ayah Nezumi hanya berprofesi sebagai penjual obat anti serangga pada saat perang
dimulai, obat anti serangganya itu sangat laku. Ketika perang itu makin meluas, pada
saat itu obatnya ditampung dan diubah menjadi sebuah detergen kemudian
menjualnya untuk keperluan rumah. Itulah yang membuat ayah Nezumi menjadi
Seperti yang telah penulis sebutkan sebelumnya, bahwa masa lampau juga
merupakan latar waktu yang membangun sebuah cerita. Dalam penggalan kutipan di
atas penulis melihat bahwa latar waktu yang membangun cerita adalah masa lampau
tokoh Aku yang berkisar 20 tahun lalu. Maka penulis menyimpulkan bahwa latar
まち はな ぼく う そだ はじ おんな こ ね
街につぃて話す。僕が生まれ、育ち、そして初めて 女 の子と寝
まち
た街である (村上, 2004: 106)。
bebas, pertama kalinya juga melakukan seks atau tidur dengan wanita. Kutipan diatas
berbunyi “ Aku akan bercerita tentang kota tempat aku dilahirkan”. Dari kalimat
diatas penulis melihat dan menyimpulkan bahwa kota kelahiran yang dimaksudkan
dalam novel Kaze No Uta Wo Kike adalah kota Tokyo. Tokyo merupakan tempat
tokoh Aku melakukan aktivitas hidupnya. Jadi dapat diasumsikan bahwa latar tempat
b. America
なんねん あと ぼく あ め り か わた は と ふ ぃ る ど はか たず
何年か後、僕 はアメリカに渡 った。ハートフィルド の墓を尋ね
みじか りょ
るだけの 短 い旅だ (村上, 2004:159 )”。
gemari (Derek Heartfield). Pada latar ini juga menunjukkan bahwa dari kutipan di
atas yang menyataka bahwa tokoh Aku pernah pergi ke amerika. Jadi latar waktu
dalam novel Kaze No Uta Wo Kike tidak hanya berada dalam kawasan Tokyo saja
c. Jay’s Bar
「僕と鼠はまるで何かに取り憑かれたように 25 メートル・プー
ル一杯分ばかりのビールを飲み干し、「ジェイズ・バー」の床
から
いっぱいに 5 センチの厚さにピーナツの殻をまきちらした」。
(村上, 2004:15)
“Aku dan nezumi menghabiskan bir yang setara dengan volume kolam
renang sepanjang dua puluh meter dan menghamburkan kulit kacang
hingga setebal lima cm di lantai Jay’s Bar” (Murakami 2008:7)
Tidak seperti malam biasanya, malam itu tokoh Aku dan Nezumi sedang
berada di sebuah Bar untuk menghabiskan waktunya, saat itu mereka sangat bosan
karena mereka berdua tidak tahu apa yang mereka ingin lakukan, karena tak sadar ia
meminum bir yang sangat banyak dan menghamburkan kulit kacang yang mereka
makan di lantai bar yang mereka tempati untuk minum, hanya itu yang dapat mereka
きみ だ お せんめんじょ つ だ みせ きゃく きみ
「君 を抱 き起 こして洗面所 から連 れ出 し、店 じゅうの 客 に君
し たず
のことを知らないかって訊ねてまわった。でもだれもしらなか
じ ぇ い ふたり きず てあて
っ た 。 そ れ か ら ジェイ と 二人 で 傷 の 手当 を し た 。 」 ( 村 上 ,
2004:37)
“Aku memapahmu keluar dari toilet, kemudian berkeliling bar dan
bertanya kepada semua tamu kalua ada salah satu dari mereka yang
mengenalimu tapi tidak ada seorang pun yang mengenalmu”
(Murakami 2008:26).
Ketika tokoh Aku masuk ke toilet Bar ia mendapati seorang wanita yang
sedang pingsan di lantai toilet, karena ia tidak meninggalkan wanita itu sendiri yang
sedang berada di bar pada saat itu, dan tidak ada seorang yang kenal dengan wanita
itu. Pada saat itu juga ia tidak tahu harus membawa wanita itu kemana, akhirnya ia
memeriksa tas wanita itu dan mendapati sebuah alamat yang berada di dalam tas
wanita tersebut, pada saat itu juga ia mengantarnya pulang ke rumah wanita itu
Latar tempat yang membangun cerita dalam novel Kaze No Uta Wo Kike
adalah di sebuah Bar. Bar tersebut digunakan oleh tokoh Aku untuk minum bir dan
melampiaskan kekesalan yang ada pada dirinya. Di Bar itu pula pertama kalinya ia
bertemu dengan gadis yang ia temui di toilet Bar. Setelah pertemuan itu ia tidak
pernah bertemu dengan gadis yang ia tolong di toilet. Bar itu pula yang membangun
alur cerita selanjutnya. Maksudnya di sinilah ia bertemu dengan seorang gadis yang ia
tolong di toilet Jay’s Bar. Latar waktu yang dapat dilihat adalah Jay’s Bar.
d. Pantai
「僕たちはビールの空缶を全部海に向かって放り投げてしまう
と、堤防にもたれ頭の上からダッフル・コートをかぶって一時間ばか
り眠った。」(村上, 2004:7)
Berada di rumah sepanjang hari, tokoh Aku merasa bosan kemudian ia berniat
untuk keluar rumah di malam hari untuk berjalan- jalan sambil menikmati sisa liburan
tiba saja ingin bertemu pada seseorang jika ia sedang melewati sebuah pantai.
memikirkan seseorang yang tidak tahu siapa seseorang yang ia ingin temui saat itu
sambil memandangi laut yang begitu luas dan mendengarkan radio di malam hari, itu
memberikan pengaruh kepada tokoh Aku. Hal ini terlihat pada kutipan yang pertama,
yang menggambarkan tokoh yang sangat santai dengan meminum bir. Kutipan ke dua
Aku tidak hanya meminum-minuman keras, tetapi pantai juga dijadikan sebagai
tempat untuk mencari inspirasi untuk menulis dan juga dijadikan tempat untuk
tempat yang membangun alur dalam novel Kaze No Uta Wo Kike Latar pantai sebagai
latar tempat juga tercermin pada dua kutipan diatas. Bukan hanya di bar, tempat
tokoh Aku minum-minum bir, tetapi hal ini juga tokoh Aku lakukan di pantai.
4.1.4 Alur
Alur adalah urutan peristiwa dalam sebuah cerita yang sambung menyambung
memahami peristiwa dalam sebuah cerita. Alur adalah struktur rangkaian kejadian
dalam cerita yang disusun sebagai sebuah interelasi fungsional yang sekaligus
Tahapan peristiwa dalam alur ini diawali dengan pengenalan cerita, awal
konflik. Berikut ini kutipan yang memaparkan tentang alur maju yang terdapat pada
「この話すは1970年の8月8日に始まり、18日後、つま
り同じの年8月26終る(村上, 2004:13).
“cerita ini dimulai tanggal 8 agustus 1970 dan berakhir delapan belas
hari kemudian, yaitu tanggal 26 agustus ditahun yang sama”
(Murakami, 2008: 6).
Kutipan di atas pertama kalinya kembali ke kampung halamannya untuk
tokoh Aku terjadi pada tanggal 8 Agustus 1970, dan berlangsung selama delapan
belas hari, Akan tetapi liburan kali ini sangat berbeda dengan liburan sebelumnya,
karena selama liburan yang singkat itu ia lalui dengan kurang menyenangkan dan
sangat membosankan. Dimana liburannya kali ini, di isi dengan berhura-hura, ke bar
untuk minum, dan seringkali tidur dengan wanita. Alur yang digunakan pada kutipan
ini, menggunakan alur maju, karena tokoh Aku memaparkan tentang liburannya yang
ひとなつちゅう ぼく ねずみ なに と つ
「 一 夏 中 かけて、僕と 鼠 はまるで何かに取り憑かれたように
25 め と る ぷ る いっぱいぶん び る の ほ
25メートル・プール一杯分ばかりのビールを飲み干し、「ジェ
ゆか 5 せ ん ち あつ ぴ な つ から
イズ・バー」の床 いっぱいに5 センチ の厚 さにピ ーナツ の殻 を
まきちらした。(村上, 2004:15)
halamanya, setiap hari mereka hanya ke Bar dan ke pantai untuk minum bir sambil
bersantai-santai. Liburan mereka saat itu sangat membosankan karena tidak tahu apa
yang harus mereka lakukan selain minum bir setiap hari, dan saat itu mereka tidak
ingin memikirkan cita-cita atau masa depan mereka. Pada kutipan di atas
menggunakan alur maju, dimana pada kutipan diatas menjelaskan kejadian ini terjadi
Beberapa tahun kemudian, setelah tokoh Aku lulus dari Universitas ia berniat
pergi ke Amerika untuk mengunjungi makam pengarng yang ia sukai. Tujuan tokoh
Aku mengunjungi makam Derek Heartfield di Amerika hanya ingin memberi bunga
sebagai ucapan terima kasihnya, berkat novel dari pengarang itulah tokoh Aku
Tahapan peristiwa dimulai dari konflik dan di akhir cerita diungkapkan latar
はじ で あ
「僕が鼠と初 めて出会 ったのは 3 年前の春のことだった。
(村上, 2004:18)
“Aku bertemu dengan nezumi Pada musim semi 3 (tiga) tahun yang
lalu. Waktu itu adalah tahun kami memasuki perguruan tinggi, dan
kami sedang mabuk berat” (Murakami 2008:10)
Musim semi tepatnya tiga tahun lalu, tokoh Aku dan Nezumi bertemu. Tahun
itu dimana tokoh Aku dan Nezumi baru memasuki perguruan tinggi, Mereka bertemu
dengan keadaan yang mabuk. Saat itu juga mereka memutuskan untuk menjalin
persahabat karena menurutnya mereka berdua sejalan. Selain menjabarkan latar yang
ada pada novel Kaze No Uta Wo Kike, kutipan ini juga menggunakan alur yaitu alur
mundur, dimana kutipan menjabarkan tentang pertemuan tokoh Aku dan sahabatnya
3 (tiga) tahun yang lalu tepatnya di musim semi yang saat itu mereka yang baru
yang sangat pendiam diantara saudaranya. Ia pernah dipukuli oleh temannya karena
disalah pahami. Tokoh Aku juga jarang berbicara dengan siapa pun. Bukan hanya itu,
tokoh Aku juga tidak ingin mempunyai teman, tidak ingin bergaul, dan beradaptasi
membaca novel dan menulis. Kutipan ini menjabarkan alur yang digunakan adalah
alur mundur, karena tokoh Aku menceritakan masa kecilnya yang sangat pendiam.
15ねん ぼく じつ ほう だ
「15年かけて僕は実にいろいろなものを放り出してきた。まる
え ん じ ん こしょう ひ こ う き じゅうりょう へ にもつ ほう
でエンジン故障した飛行機が 重 量 を減らすために荷物を放り
だ ざせき ほう だ さいご す ち ゅ わ ど
出し、座席を放り出し、そして最後にはあわれなスチュワード
ほう だ 15 ねん あいだぼく ほう
を放り出 すように、15 年 の 間 僕 はありとあらゆるものを放 り
だ し
出し、そのかわりに死んど何も身につけなかった。(村上, 2004
:11).
“Dalam 15 tahun, aku betul-betul sudah membuang segalanya tak
ubahnya seperti pesawat yang mengalami kerusakan mesin,
dibuanglah barang-barang dikabin untuk mengurangi beban,
kemudian dikeluarkanlah tempat duduk, dan terakhir pramugari nan
cantik. Selama 15 tahun aku membuang segalanya didalam diriku,
dan sebagai gantinya tidak ada lagi yang melekat disana” (Murakami
2013:4)
Dalam kurung lima belas tahun tokoh Aku ingin berusaha melupakan semua
kenangan masa lalunya. Ingin merubah dirinya dan tidak mau lagi mengingat pada
masa lalu atau kenangan yang sudah tokoh Aku lalui selama lima belas tahun
belakangan ini. Tokoh Aku merasa mengibaratkan diriya sebagai pesawat yang penuh
beban dan pramugari nan cantik, artinya ia ingin membuang semua kenangan yang
sudah ia lalui selama ini mulai dari kenangan indah dari masa lalunya.
4.2 Unsur-unsur instrinsik yang membangun Tema dalam Novel Kaze No Uta Wo
4.2.1 Tema
Di dalam novel Kaze No Uta Wo Kike ini menceritakan seorang tokoh Aku
hingga melakukan seks bebas. Kehidupan ini sudah menjadi kebiasaan anak muda
pada pada zaman itu. Di bab selanjutnya seorang tokoh yang bernama Nezumi yang
di gambarkan sebagai anak yang sering menghujat orang kaya sedangkan dia sendiri
terlahir dari anak orang kaya. Hal ini dikarenakan muncul aliran modernisasi yang
merupakan gaya hidup dan trend-setter tersendiri yang diyakini sebagai sebuah gaya
terbaru. Pertanyaan tentang masa depan atau cita-cita, bukanlah sebuah hal penting
di dalam novel Kaze No Uta Wo Kike yang cukup signifikan . Hal ini juga membuat
tema sedemikian jelas kelihatan ketika membaca novel tersebut. Dengan kemunculan
tema yang begitu jelas, membuat novel ini menarik untuk dibaca. Jadi penulis
menyimpulkan tema yang terdapat pada novel Kaze No Uta Wo Kike yaitu tentang
“Kehidupan anak muda yang anti kemapanan” tema ini dapat di lihat dari kehidupan
novel kaze no uta wo kike, seperti pada beberapa kutipan berikut ini:
“Bagiku menulis adalah hal yang menyakitkan. Aku tidak pernah menulis
sebaris kalimat pun dalam sebulan (Murakami, 2008: 5)
Pada kutipan diatas, dapat dilihat bahwa tokoh Aku merasakan hal yang
menyakitkan pada tulisannya sendiri, ini merupakan ketidakpuasan tokoh Aku dalam
menulis yang dilakukan selama sebulan yang dirasakan tidak memiliki manfaat dan
hanya membuang-buang waktu. Hal inilah yang penulis anggap bahwa menulis yang
dilakukan tokoh Aku itu adalah sebagai hal yang menyakitkan. Untuk melampiaskan
perasaan dan kekesalannya, tokoh Aku pun akhirnya melakukan kegiatan minum bir
dengan teman-temannya. Karakter tokoh Aku inilah yang membangun tema yang
penulis simpulkan, karena tokoh Aku yang kesal dengan tulisannya sendiri ia
melampiaskannya ke hal-hal yang negatif. Dimana tokoh Aku yang dipengaruh oleh
budaya barat yang sekarang ini lagi trend dikalangan anak muda, yang tidak pernah
Dalam kurung waktu 15 tahun tokoh aku masih teringat dengan masa lalunya,
ia juga berusaha untuk melupakan semua kenangan di masa lalunya, dan ingin
merubah hidupnya. Tokoh Aku tidak ingin mengingat kenangan yang sudah ia lalui.
Ia merasakan penyesalan yang sangat mendalam. Pada kutipan diatas bisa dilihat
adanya keterkaitan antara tema. Penyesalan inilah yang membuat tokoh Aku tidak
pernah memikirkan masa depannya sendiri seperti apa nantinya, setiap hari ia hanya
meminum-minuman keras, kepantai untuk bersantai, hanya itu yang tokoh Akun
ひとなつちゅう ぼく ねずみ なに と つ 25 め
「一 夏 中 かけて、僕と 鼠 はまるで何かに取り憑かれたように25メー
と る ぷ る いっぱいぶん び る の ほ
トル・プール一杯分ばかりのビールを飲み干し、「ジェイズ・バー」
ゆか 5 せ ん ち あつ ぴ な つ から
の床いっぱいに5センチの厚さにピーナツの殻をまきちらした。(村上,
2004:15)
sepertinya sudah melampaui kebiasaan orang normal dan tidak wajar. Pada kutipan
diatas, tokoh Aku dan Nezumi sedang menikmati liburan musim panas saat itu,
kutipan ini juga yang membangun tema yang penulis simpulkan, karena tokoh Aku
dan Nezumi saat itu tidak pernah memikirkan kehidupan mereka kedepan, kedua
tokoh ini hanya inigin melakukan apa yang ingin mereka lakukan sekarang. Tokoh ini
pula tidak pernah memiliki bayangan masa depan seperti apa masa depan mereka.
Selain membangun tema, kutipan ini pula dapat dilihat bahwa tokoh-tokoh ini
mendapat pengaruh dari munculnya modernisasi atau budaya barat yang lagi trend
完璧な文章などといったものは存在しない。完璧な絶望が存在しない
ようにね。(村上, 2004:7)
“Tidak ada kalimat yang sempurna. Sama seperti tidak ada keputusasaan
yang sempurna.” (Murakami, 2008:1)
seharusnya seorang anak muda yang berada didalam lingkaran untuk meraih mimpi
dan masa depan mereka.Kehidupan tokoh menjadi datar, tapi inilah yang menarik dan
membangun tema dalam novel. Dimana bunyi kutipan itu memiliki makna bahwa
Kalimat tidak akan sempurna tanpa tanda titik, dan ia yakini bahwa tidak ada kalimat
yang sempurna yang dibuat oleh manusia. Begitupun keputusasaan yang seakan
dialami oleh seorang tokoh. Meskipun suatu ketika begitu berat melangkah bahkan
merasa tidak ada harapan karena putus asa, sebenarnya itu bukanlah keputusasaan
yang sempurna. Artinya, selalu ada celah yang membuatnya tidak sempurna. Rencana
manusia tidak akan sepenuhnya berjalan dengan mulus. Seperti penulis yang
「僕たちはビールの空缶を全部海に向かって放り投げてしまうと、堤
防にもたれ頭の上からダッフル・コートをかぶって一時間ばかり眠っ
た。」(村上, 2004:21)
“Aku dan nezumi menghabiskan setengah lusin kaleng bir di mesin penjual
otomatis yng letaknya tak jauh dari situ, berjalan ke arah laut, tidur-tiduran
di atas hamparan pasir, dan meminum semua bir, kemudian memandangi
langit” (Murakami 2008:12).
Berada di rumah sepanjang hari, tokoh Aku merasa bosan kemudian ia berniat
untuk keluar rumah di malam hari untuk berjalan- jalan sambil menikmati sisa liburan
tiba saja ingin bertemu pada sesorangjika ia sedang melewati sebuah pantai.
memikirkan seseorang yang tidak tahu siapa seseorang yang ia ingin temui saat itu
sambil memandangi laut yang begitu luas dan mendengarkan radio di malam hari, itu
memberikan pengaruh kepada tokoh Aku. Hal ini terlihat pada kutipan yang pertama,
yang menggambarkan tokoh yang sangat santai dengan meminum bir. Kutipan kedua
Aku tidak hanya meminum-minuman keras, tetapi pantai juga dijadikan sebagai
tempat untuk mencari inspirasi untuk menulis dan juga dijadikan tempat untuk
tempat yang membangun alur dalam novel Kaze No Uta Wo Kike Latar pantai sebagai
latar tempat juga tercermin pada dua kutipan diatas. Bukan hanya di bar, tempat
tokoh Aku minum-minum bir, tetapi hal ini juga tokoh Aku lakukan di pantai.
僕と鼠はまるで何かに取り憑かれたように25メーテル。プール一杯
分はかりのビールを飲みみ干、「ジェイズ。バー」の床いっぱい5セ
ンチの厚さいピーナシの殻をまちきらした (村上, 2004:15)
“Aku dan Nezumi menghaniskan bir yang setara dengan volume kolam
renang sepanjang dua puluh lima meter dan menghamburkan kulit kacang
hingga setebal lima cm di lantai Jay’s Bar” (Murakami, 2008:7)
Kebiasaan tokoh Aku untuk selalu menenggak minuman beralkohol
sepertinya sudah melampaui kebiasaan orang normal dan tidak wajar. Dimana tokoh
Aku dan Nezumi sedang menikmati liburan musim panas. Kutipan ini juga yang
membangun tema yang penulis simpulkan, karena tokoh Aku dan Nezumi saat itu
tidak memikirkan masa depan mereka. Ke dua tokoh ini hanya ingin melakukan apa
yang mereka ingin lakukan sekarang, dan mendapat pengaruh dari barat berupa
munculnya modernisasi atau budaya barat yang lagi trend dikalangan anak remaja.
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
antarberbagai unsur karya sastra yang secara bersamaan menghasilkan sebuah karya
yang utuh. Namun yang lebih penting adalah menunjukkan bagaimana hubungan
orang tokoh yaitu tokoh Aku dan Nezumi. Hal ini terlihat dari intensitas
yang terjadi dalam diri tokoh utama maupun tokoh lainnya. Berdasarkan hasil
beda. Tokoh Aku juga tidak pernah berinteraksi dengan lingkungan sekitar
rumahnya.
2. Nezumi adalah seorang anak muda yang terlahir dari anak orang kaya tetapi
dia sangat membenci dengan orang kaya. Yang memiliki karakter yaitu
kebenciannya terhadap orang yang kaya, karena orang kaya itu tidak
sendiri dan tidak pernah ingin mikirkan orang yang berada di bawah. Oleh
3. Gadis berjari empat adalah gadis yang ditemukan tokoh Aku pingsan di
toilet bar, dia bekerja disebuah tokoh piringan hitam, dan menjalin hubungan
4. Latar dan alur sangat mendukung karakter tokoh yang terdapat pada novel
mulai dari latar waktu dan latar tempat. Latar waktu yang terdapat pada
novel adalah 8 agustus 1970 yang menjadi awal cerita dari liburan tokoh
aku dan pertama kali bertemu dengan Nezumi, awal ketemu mereka
yang di gunakan ada dua yaitu alur maju, di mana alur maju ini
hidupnya. Latar tempat yang digunakan pada novel adalah pantai, bar,
amerika dan Tokyo, ke empat latar ini yang dijadikan karena munculnya
ke empat latar ini karena telah terpengaruh dengan budaya Barat, khususnya
literatur dan musik Barat. Dia tumbuh dengan membaca berbagai karya
penulis Amerika. Sejak saat itu ia menbuat novel dengan nuansa barat, dan
5. Hubungan tokoh Aku dengan gadis berjari empat ini diawali dengan
pertemuannya di sebuah toilet bar, dimana pada saat itu tokoh aku
mendapati gadis ini sedang pingsan di dalam toilet karena mabuk berat,
pada saat itu mereka menjadi akrab dan menjalin hubungan layaknya
sepasang kekasih, dan sering kali tidur bersama dan berseks bebas.
Hubungan tokoh Aku dengan ayahnya. tokoh Aku dan Ayahnya memiliki
pengaruh yang besar terhadap tokoh Aku, karena ayah tokoh Aku
saat itu.
6. Tema yang di ambil oleh penulis adalah tentang kehidupan anak muda
yang anti kemapanan, penulis mengambil tema ini karena setelah peneliti
barat yang telah masuk pada saat itu dan menjadi trend di kalangan anak
muda.
5.2 Saran
Setelah membaca novel ini, begitu banyak unsur dalam novel Kaze No Uta Wo
Kike yang sangat menarik untuk dikaji lebih jauh. Sebab sejauh ini menurut
Pengkajian ini hanya menguraikan sebagian hasil dari sejumlah persoalan yang
ada dalam cerita ini terkhusus pada karakter tokoh utama. Masih banyak persoalan-
lain dalam novel ini. Oleh sebab itu penulis sangat berharap untuk masa-masa
Aswil, Kasmilasari. 2014. Analisis Penokohan dalam Novel Saga no Gabai Baachan
karya Yoshichi Shimada (Suatu Tinjauan Struktural). Universitas Hasanuddin:
Makassar.
Hima. 2010. Analisis Tokoh utama dalam Novel Dengarlah Nyanyian Angin karya
Haruki Murakami (suatu tinjauan structural). Universitas Hasanddin: Makassar
Kyousuke, Kindaichi. 1997. Kamus Shinmeikai Kokugo Jiten.
Nurgiyantoro, Burhan. 1998. Teori Pengkajian Fiksi. Yogyakarta: Gadja Mada
University Press.
Pradopo. Rachmat Djoko, dkk. 2001. Metodologi Penelitian Sastra. PT. Hanindita
Graha Widya:Yogyakarta.
Yasa. I Nyoman, SPd, MA. 2012. Teori Sastra dan Penerapannya. Karya Putra
Darwati: Bandung.
Yunita. 2009. Konflik Cinta dalam Novel Norwegian Wood karya Haruki
Murakami (Suatu Tinjauan Struktural). Universitas Hasanuddin: Makassar.
http://www.pengertianku.net/2015/06/pengertian-alur-dan-macamnya-serta
unsurnya.html.
http://www.rifanfajrin.com/2016/03/pengertian-tokoh-dan-jenis-jenis tokoh.html
BIOGRAFI PENGARANG
Haruki Murakami ( 村 上 春 樹 ) lahir di Kyoto, Jepang, 12 Januari 1949
merupakan penulis best-seller Jepang. Karyanya dalam tulisan fiksi dan non-fiksi
telah menerima banyak klaim kritikus serta sejumlah penghargaan, baik di Jepang
maupun di luar negeri, termasuk pada World Fantasy Award (2006) dan Frank
mendapatkan pernghargaan pada Franz Kafka Prize (2006) dan Jerusalem Prize
Wood (1987), The Wind-Up Bird Chronicle (1994-1995), Kafka on the Shore (2002),
dan 1Q84 (2009–2010). Karya fiksi Murakami, sering dikritik oleh Badang Literatur
Jepang, sebagai karya yang surealistik dan nihilistik, yang ditandai dengan cara
Murakami dipandang sebagai orang penting dalam literature modern. Steven Poole
dari The Guardian memuji Murakami sebagai "di antara novelis hidup terbaik dunia"
Perang Dunia ke-dua. Walaupun Murakami lahir di Kyoto, dia telah menghabiskan
merupakan anak dari imam Budha, dan ibunya merupakan anak dari pedagang
literatur dan musik Barat. Dia tumbuh dengan membaca berbagai karya penulis
Amerika, seperti Kurt Vonnegut, Richard Brautigan dan Jack Kerouac. Pengaruh
lainnya.
belum pernah menulis apapun, Haruki Murakami hanya orang biasa dan menjalankan
bisnis club jazz, Haruki Murakami terinspirasi menulis novel pertamanya, Hear the
Wind Sing (1979), ketika sedang menonton permainan baseball. Pada tahun 1978,
Swallows dan Hiroshima Carp ketika Dave Hilton, pemain baseball asal Amerika,
memukul bola. Berdasarkan cerita yang sering diceritakan, saat Hilton memukul
double secara cepat, Murakami secara langsung menyadari bahwa dia dapat menulis
novel. Dia pulang kerumah dan mulai menulis pada malam harinya. Murakami
menulis Hear the Wind Sing selama beberapa bulan setelah beberapa goresan di bar.
Dia menyelesaikan novel pertamanya dan mengirim novel tersebut hanya pada kontes
dengan Hear the Wind mendorongnya untuk kembali menulis. Satu tahun kemudian,
dia menerbitkan sekuel, Pinball, 1973. Pada tahun 1982, dia menerbitkan A Wild
Sheep Chase, kembali menuai keberhasilan. Hear the Wind Sing, Pinball,
1973, dan A Wild Sheep Chase dari Trilogy of the Rat (sekuel, Dance, Dance, Dance,
ditulis kemudian namun tidak dianggap bagian dari serial), berpusat pada satu narator
yang tak bernama dan temannya, "the Rat." Dua novel pertamanya tidak
diterjemahkan pada penerbit Bahasa Inggris di luar Jepang, di mana edisi Bahasa
oleh Kodansha sebagai bagian dari serial yang ditujukan bagi mahasiswa Jepang
Wild Sheep Chase, merupakan "buku pertama di mana saya dapat merasakan
semacam sensasi, rasa senang menuliskan cerita. Ketika kamu membaca cerita bagus,
kamu terus membacanya. Ketika saya menulis cerita bagus, saya terus membacanya."
Jepang yang lainnya. Walaupun dia juga mencoba untuk menyajikan warisan Jepang
mengatakan itu karena keluarga berperan penting dalam literatur tradisional Jepang,
setiap karakter utama yang mandiri menjadi manusia yang menghargai kebebasan dan
kesendirian melebihi keakraban. Murakami juga dikenal memiliki humor yang unik,
seperti yang terlihat pada koleksi cerita pendeknya di tahun 2000, After the
Quake. Pada cerita "Superfrog Saves Tokyo", tokoh utama berhadapan dengan katak
dengan tinggi 6 kaki yang berbicara tentang kehancuran Tokyo karena secangkir teh.
paling diingat ialah komentar yang datang dari karakter utama sebagaimana anehnya
dengan film di mana dinding dan barang-barangnya palsu. Banyak sekali judul dan
tema novelnya diambil dari musik klasik, seperti tiga buku yang membuat The Wind-
Up Bird Chronicle: The Thieving Magpie (berasal dari opera Rossini), Bird as
Prophet (berasal dari judul piano Robert Schumann yang biasa dikenal sebagai The
Prophet Bird), dan The Bird-Catcher (karakter dari opera Mozart The Magic Flute).
Beberapa dari novelnya mengambil judul dari lagu: Dance, Dance, Dance (berasal
dari The Dells' 1967 lagu B-side, walaupun sering diberi judul dengan Beach Boys'
1964tune), Norwegian Wood (berasal dari lagu The Beatle) dan South of the Border,
mengambil jurusan biologi. Suatu ketika dia berlibur di kota tempat tinggalnya di
sebuah kota pelabuhan. Liburannya dimulai pada tanggal 8 Agustus 1970 dan
berakhir pada 26 Agustus 1970. Aku juga sangat terobsesi dengan pengarang
Amerika yang mati bunuh diri. Pertama dengan Nezumi dan Kedua, dengan seorang
gadis yang jari tangan kirinya hanya berjumlah empat. Selama liburan kurang lebih
delapan belas hari, ia menjalani liburan musim panas mereka yang kurang
Nezumi adalah seorang pemuda yang terlahir dari anak yang kaya tapi tidak
menyukai orang-orang kaya. Nezumi juga tidak suka membaca buku tetapi bercita-
cita menjadi seorang penulis novel. Tokoh Aku dan Nezumi bertemu pada saat
pertama kali mereka memasuki perguruan tinggi. Saar itu mereka dalam keadaan
mabuk yang sedang mengendarai Fiat hitam 600 dan mengalami kecelakaan. Namun
mereka berdua selamat, Setelah peristiwa kecelakan itu mereka pergi ke pantai dan
yang ia temukan di toilet bar lantas memulangkannya ke rumah gadis itu sendiri.
Esoknya gadis ini marah karena menemukan dirinya dan Aku dalam keadaan
telanjang. Gadis ini mengira tokoh Aku telah menidurinya saat gadis itu tak sadarkan
diri. Kemudian Aku menjelaskan kejadian yang sebenarnya agar gadis ini tidak salah
paham terhadap Aku. Kemudian hubungan mereka membaik setelah gadis ini
menelepon Aku dan mulai mengajaknya makan dan jalan-jalan. Suatu ketika gadis ini
memberitukan kepada Aku kalau dia akan berpergian. Tak lama kemudian gadis ini
mengakui bahwa dia sebenarnya tidak berpergian tetapi menjalani aborsi sehingga dia
Disaat Aku beranjak usia dua puluh sembilan ia mendapati banyak perubahan
besar pada masa lalunya. Nezumi sekarang menjadi seorang penulis novel, Jay sang
pemilik Jay’s Bar membuat bar-nya menjadi lebih cantik setelah tempatnya
mengalami pelebaran jalan. Gadis berjari empat tak tahu kemana ribanya. Beberapa
tahun kemudian Aku pergi ke Amerika untuk Melakukan perjalanan pendek yang
hanya bertujuan untuk mengunjungi makam penulis yang ia kagumi yaitu makam
Aku meletakkan bunga mawar yang diambil sekitar makam, dimakam derek heardfiel
Aku menungkapkan tangan dan merokok, dan selama beberapa jam ia hanya duduk