Skripsi
Disusun oleh:
IMAM SUPANDI
1110017000105
JAKARTA
2017M/1438H
SURAT PERNYATAAN KARYA ILMIAH
Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya dan saya siap
menerima segala konsekuensi apabila terbukti bahwa kripsi ini bukan hasil
karya sendiri.
Imam Supandi
ABSTRAK
i
ABSTRACT
ii
KATA PENGANTAR
iii
8. Bapak Drs. H. Sam'unal Ghozi, M.M, selaku kepala sekolah MTs Annajah
Jakarta Selatan, yang telah banyak membantu penulis selama penelitian
berlangsung.
9. Ibu Kurnia Sari, S. Pd, selaku guru pamong tempat penulis mengadakan
penelitian.
10. Siswa dan siswi kelas VIII & IX MTs Annajah Jakarta Selatan yang telah
bersikap kooperatif selama penulis mengadakan penelitian.
11. Keluarga tercinta Ayahanda Mas'ud, Ibunda Imah yang tak henti-hentinya
mendoakan, melimpahkan kasih sayang dan memberikan dukungan moril dan
materil kepada penulis. Kakak tercinta Supriyadi dan Supiyan, serta semua
keluarga yang selalu mendoakan, mendorong penulis untuk tetap semangat
dalam mengejar dan meraih cita-cita.
12. Teman-teman seperjuangan jurusan Pendidikan Matematika Angkatan tahun
2010, kelas A, B, dan C yang selalu memberikan motivasi dan saling bertukar
informasi selama penulisan skripsi ini.
Ucapan terima kasih juga ditunjukkan kepada semua pihak yang namanya
tidak dapat disebutkan satu persatu. Semoga bantuan, bimbingan, dukungan,
masukan, dan doa yang telah diberikan kepada penulis dapat diterima sebagai
suatu kebaikan yang diberkahi oleh Allah SWT. Aamiin yaa robbal’alamin.
Semoga Allah SWT menerima sebagai amal kebaikan atas jasa baik yang
diberikan kepada penulis. Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih banyak
terdapat kekurangan dan jauh dari sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran dari
berbagai pihak sangat dibutuhkan penulis di masa datang. Penulis mengharapkan
semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi yang membacanya ataupun
mengkajinya.
Imam Supandi
iv
DAFTAR ISI
ABSTRAK ......................................................................................................... i
ABSTRACT ....................................................................................................... ii
KATA PENGANTAR ....................................................................................... iii
DAFTAR ISI ...................................................................................................... iv
DAFTAR TABEL.............................................................................................. vi
DAFTAR LAMPIRAN ..................................................................................... vii
BAB I: PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ............................................................. 1
B. Identifikasi Masalah .................................................................... 5
C. Pembatasan Masalah .................................................................. 6
D. Perumusan Masalah ................................................................... 6
E. Tujuan Penelitian ....................................................................... 6
F. Manfaat Penelitian ..................................................................... 7
BAB II: KAJIAN TEORI
A. Deskripsi Teoritik........................................................................ 8
1. Kemampuan Penalaran Generalisasi Matematis .................... 8
a. Pengertian Penalaran ......................................................... 8
b. Kemampuan Penalaran Generalisasi Matematis ............... 15
2. Pokok Bahasan Segitiga dan Segiempat ................................. 18
a. Segitiga............................................................................... 18
b. Segiempat ........................................................................... 25
B. Hasil Penelitian yang Relevan ..................................................32
BAB III: METODOLOGI PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian ..................................................... 33
B. Metode dan Desain Penelitian..................................................... 33
C. Subjek Penelitian......................................................................... 33
D. Teknik Pengumpulan Data .......................................................... 34
E. Instrumen Penelitian ................................................................... 34
F. Teknik Analisis Data .................................................................. 41
iv
BAB IV: HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian ...........................................................................44
B. Penyajian Data ............................................................................44
C. Pembahasan .................................................................................47
BAB V: KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan .................................................................................57
B. Saran............................................................................................57
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................59
LAMPIRAN .......................................................................................................61
v
DAFTAR TABEL
vi
DAFTAR LAMPIRAN
vii
1
BAB I
PENDAHULUAN
1
Trianto, Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif, (Jakarta: Penerbit
Kencana, 2013), h. 1
2
https://kemenag.go.id/file/dokumen/UU2003.pdf (diakses pada 27 juli 2017 pukul
20.45)
2
3
Yenny Meidawati, "Pengaruh Pendekatan Pembelajaran Inkuiri Terbimbing Terhadap
Peningkatan Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis Siswa SMP", Jurnal Pendidikan, Vol.
1, 2014, h. 2
3
merupakan sarana untuk memecahkan masalah sehari-hari.4 Oleh karena itu setiap
peserta didik tetap wajib mempelajari matematika walapun berbagai kesulitan
dihadapinya.
Fakta yang menguatkan opini tersebut dapat dilihat melalui hasil studi
TIMSS (Trends in International Mathematics and Science Studies) yang diadakan
tiap empat tahun sekali, bahwa pada tahun 2011 nilai rata-rata siswa Indonesia
pada pelajaran matematika adalah 386.5 TIMSS mengkategorikan nilai 400 adalah
rendah, itu artinya pada tahun 2011 nilai rata-rata siswa Indonesia pada pelajaran
matematika dalam lingkup Internasional termasuk dalam tahapan rendah. Hal
serupa juga ditemukan dari data PISA (Program for International Student
Assessment) pada tahun 2012 Indonesia menempati urutan ke-64 dari 65 negara
yang ikut serta dengan ratap-rata skor 375, sementara rata-rata skor internasional
adalah 494.6 Hal itu menunjukkan bahwa level kemampuan matematika siswa
Indonesia masih tergolong rendah dalam lingkup Internasional.
Selain sekelumit data tersebut, peneliti juga menemukan fakta di lapangan.
Peneliti melakukan pra-penelitian berupa observasi dan melakukan wawancara
kepada seorang guru matematika di MTs. Annajah Jakarta Selatan. Berdasarkan
hasil observasi awal dan wawancara kepada seorang guru matematika kelas VII di
sekolah tersebut, peneliti mendapatkan keterangan bahwa kemampuan siswa
dalam pembelajaran mengalami kesulitan dalam hal penalaran generalisasi
matematis pada materi bangun datar segitiga dan segi empat. Selain itu, peneliti
juga diberikan data hasil nilai UAS (Ulangan Akhir Semester) kelas VII sebelum
diadakan remedial, ternyata hasilnya kurang memuaskan. Diketahui hampir
melebihi 50 % jumlah siswa yang memperoleh nilai di bawah KKM. Dari data
tersebut dapat diasumsikan bahwa kemampuan siswa dalam pembelajaran
matematika masih minim khususnya pada kemampuan penalaran generalisasi.
Berdasarkan yang tercantum dalam Principles and Standards for School
4
Rostina, Media dan Alat peraga Dalam Pembelajaran Matematika, (Bandung: Penerbit
Alfabeta, 2014), h. 2.
5
Ina V. S et ak., TIMSS 2011 International Result in Mathematics, (USA: TIMSS &
PIRLS International Study Center, 2012), h. 56.
6
Angel Gurria, Program for International Student Assessment 2012 Result and Focus:
What 15-Year-Olds Know And They Can Do With What They Know, (Turkey: OECD, 2014), h.7
4
7
The National Council of Teachers of Mathematics, Principles and Standards for School
Mathematics, (USA: NCTM, 2000), h.7.
8
Ira Wulandari, Peningkatan Generalisasi Matematis Siswa Sekolah Menengah Atas
Melalui Metode Pembelajaran Penemuan Terbimbing, (repository.upi.edu, 2013)
9
Ibid.,
10
Depdiknas, Kajian Kebijakan Kurikulum Mata Pelajaran Matematika, (Jakarta: Badan
Penelitian dan Pengembangan Pusat Kurikulum, 2007), h.4.
5
B. Identifikasi Masalah
Uraian latar belakang masalah tersebut diatas sebagai dasar mengutarakan
berbagai permasalahan yang mana dapat diidentifikasi sebagai berikut:
11
http://eprints.uny.ac.id/52018/3/BAB%20II.pdf
12
Mukhtar, Kemampuan Abstraksi Dan Generalisasi Matematis Siswa Sekolah
Menengah Pertama Melalui Pembelajaran Dengan Pendekatan Metaphorical thinking,
(respository.upi.edu, 2013)
6
C. Pembatasan Masalah
Untuk memperjelas pemahaman tentang variabel-variabel yang terkait dalam
penelitian ini, maka dilakukan pembatasan masalah sebagai berikut:
1. Penelitian ini terbatas pada kemampuan generalisasi matematis siswa pada
materi bangun datar segitiga dan segiempat khususnya terkait menghitung
luas dan keliling.
2. Pembahasan kemampuan penalaran generalisasi matematis siswa pada
setiap soal.
3. Penelitian ini dilaksanakan pada siswa kelas VIII di MTs Annajah Jakarta
Selatan pada semester ganjil yahun ajaran 2017/2018.
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah yang telah dikemukakan, maka dapat
dirumuskan permasalahan pokok yang akan dijadikan bahan kajian dalam karya
tulis ini secara lebih lanjut, yaitu "Bagaimana kemampuan penalaran generalisasi
matematis siswa pada materi bangun datar segitiga dan segiempat?"
E. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah di atas penulis mengarahkan penelitian ini
untuk memperoleh tujuan yaitu mengetahui dan menganalisis kemampuan
penalaran generalisasi matematis siswa pada materi segitiga dan segiempat
khususunya terkait menghitung luas dan keliling.
F. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi pihak yang terkait, yaitu:
7
a. Bagi Sekolah
Penelitian ini dapat memberikan sumbangsih dalam mengetahui
kemampuan penalaran siswa dalam pembelajaran matematika.
b. Bagi Guru
Penelitian ini sebagai bahan rujukan untuk menentukan alternatif guru
dalam kegiatan pembelajaran matematika yang dapat diterapkan guna
meningkatkan kemampuan penalaran generalisasi matematis siswa.
c. Bagi Siswa
Penelitian ini dapat dapat mengetahui kemampuan penalaran generalisasi
matematis siswa.
d. Bagi Peneliti Lain
Penelitian ini dapat dijadikan bahan rujukan pada penelitian selanjutnya
terkait kemampuan penalaran generalisasi matematis.
8
BAB II
KAJIAN TEORI
A. Deskripsi Teoritik
1. Kemampuan Penalaran Generalisasi Matematis
a. Pengertian Penalaran
Matematika merupakan ilmu yang di peroleh dengan cara bernalar, hal ini
bukan berarti disiplin ilmu lain dalam memperoleh hasilnya tidak menggunakan
penalaran, namun dalam bidang matematika lebih menekankan penalaran dalam
memperoleh hasil1. Adapun untuk disiplin ilmu yang tidak ada hubungan dengan
matematika, dalam memperoleh hasilnya lebih didapatkan berdasarkan
pengamatan atau observasi.
1
repo.iain-tulungagung.ac.id/1551/4/BAB%202.docx
2
http://kbbi.web.id/mampu, diakses 4 Agustus 2016 pukul 09.01WIB
9
3
http://himalogista.ub.ac.id/penalaran-dalam-kehidupan-manusia/ diakses 3 Agustus 2016
pukul 09.39 WIB.
4
Sri Wardhani, Analisis SI dan SKL Mata Pelajaran Matematika SMP/MTs untuk
Optimalisasi Tujuan Mata Pelajaran Matematika, (Yogyakarta: P4TK Matematika, 2008), h. 11
5
H.A Kadir Sobur, Logika Dan Penalaran Dalam Perspektif Ilmu Pengetahuan , TAJDID
Vol. XIV, No. 2, Juli-Desember 2015, hal.405
10
6
The National Council of Teachers of Mathematics, Principles and Standards for School
Mathematics, (USA: NCTM, 2000), h.29
7
Sri Wardhani, op. cit., h. 14
11
8
Fatikah Suryani, Pengaruh Pembelajaran Matematika Dengan Metode Pemodelan
Matematika (Mathematical Modeling) Terhadap Kemampuan Penalaran Generalisasi
Matematika, Skripsi Jurusan Pendidikan Matematika UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2016. h.13.
Tidak dipublikasikan
9
Fajar Shadiq, Penalaran, Pemecahan Masalah dan Komunikasi dalam Pembelajaran
Matematika, (Yogyakarta: PPPG Matematika 2004), h. 2
12
10
Ibid, h. 3
11
Risqi Rahman dan Samsul Maarif, Pengaruh Penggunaan Metode Discovery Terhadap
Kemampuan Analogi Matematis Siswa Smk Al-Ikhsan Pamarican Kabupaten Ciamis Jawa Barat,
Jurnal Ilmiah Program Studi Matematika STKIP Siliwangi Bandung, Vol 3, No.1, Februari 2014,
h.37
12
http://ejournal.upi.edu/index.php/eduhumaniora/article/viewFile/2813/1838 diakses pada 4
agustus 2017 pukul 20:16
13
Rahayu Abd Rahman, Upaya Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa Melalui Pendekatan
Kontekstual pada Pembelajaran Matematika Bilangan Bulat Di Kelas IV SD Negeri 1 Lembang,
Skripsi UPI Bandung, 2011, h.2
14
Sri Wardhani, op. cit., h. 11
13
menarik suatu kesimpulan atau membuat suatu pernyataan baru yang bersifat
umum (general) berdasar pada beberapa pernyataan khusus yang diketahui
benar17. Dari pengertian diatas, peneliti menyimpulkan bahwa penalaran induktif
ialah kemampuan seseorang dalam menarik kesimpulan dari hal-hal yang bersifat
khusus ke hal yang bersifat umum berdasarkan pada fakta-fakta tertentu.
17
Fadjar Shadiq, op. cit. h.3
18
Utari Sumarmo, Berfikir dan Disposisi Matematik: “Apa, Mengapa, dan Bagaimana
dikembangkan pada peserta didik”, (FMIPA UPI, 2010), h. 6
15
19
Utari sumarmo, “Kemampuan Pemahaman dan Penalaran Matematika Siswa SMA
dikaitkan dengan Kemampuan Penalaran Logik Siswa dan Beberapa Unsur Proses Belajar
Mengajar”, disertasi Pascasarjana UPI, Bandung, 1987,h.39. tidak dipublikasikan.
20
Fatikah Suryani, op.cit. h.16
21
Yanto Permana dan Utari Sumarmo, Mengembangkan Kemampuan Penalaran dan Koneksi
Matematik Siswa SMA Melalui Pembelajaran Berbasis Masalah, Jurnal Educationist Vol. 1 No.
2, Juli 2007, h. 117
22
https://id.wikipedia.org/wiki/Generalisasi, diakses 14 juli 2016 pukul 09.00 WIB
23
http://kbbi.web.id/generalisasi, diakses 14 Juli 2016 pukul 09.00 WIB
24
Soekadijo, Logika Dasar tradisional, simbolik, dan induktif, (Jakarta: Gramedia Pustaka
Utama, 2003), h. 134
16
a. Segitiga
1. Mengenal segitiga
Segitiga adalah poligon yang memiliki tiga sisi dan tiga sudut. Jika tiga
buah titik A, B dan C yang tidak segaris saling di hubungkan,dimana titik A
dihubungkan dengan B, titik B dihubungkan dengan titik C, dan titik C
dihubungkan dengan titik A. Sehingga menghasilkan tiga buah ruas garis yang
membentuk sebuah bangun yang disebut segitiga. Jadi segitiga merupakan bentuk
bangun datar yang dibatasi oleh tiga ruas garis.
25
Soekadijo, op.cit, h.134-135
26
Yanto Permana dan Utari Sumarmo, loc. cit.
17
Sisi segitiga ABC diatas adalah AB, BC dan AC. Sedangkan ∠ BAC, ∠
ABC, dan ∠ ACB disebut sudut segitiga ABC. Besar jumlah ketiga sudut tersebut
adalah adalah .
2. Jenis-jenis Segitiga
a) Jenis Segitiga Ditinjau dari Panjang Sisi-sisinya
Segitiga samakaki
Segitiga samakaki adalah segitiga yang memiliki dua sisi sama panjang.
Segitiga Sama kaki merupakan sebuah segitiga yang memiliki dua sisi yang sama
panjang dan sudut-sudut alasnya yang sama besar. Perhatikan gambar segitiga
berikut:
Pada gambar segitiga di atas AC = BC, dan kedua sudut alasanya sama
besar yaitu ∠ BAC dan ∠ ABC. Adapun sifat-sifat segitiga sama kaki adalah:
b. mempunyai dua buah sisi yang sama panjang dan dua buah sudut
yang sama besar;
Segitiga samasisi
Segitiga samasisi adalah segitiha yang ketiga sisinya sama panjang.
Segitiga sama sisi merupakan sebuah bangun segitiga yang memiliki ukuran
panjang sisi-sisinya sama panjang dan semua sudut-sudutnya sama besar.
Perhatikan gambar segitiga berikut:
Segitiga sembarang
Segitiga sembarang adalah segitiga yang ketiga sisinya tidak sama
panjang. Segitiga sembarang merupakan suatu bangun segitiga yang ketiga ukuran
panjang sisi-sisinya berbeda atau tidak sama. Pada gambar segitiga di atas sisi AB
≠ BC ≠ AC, dan ∠ ABC ≠ ∠ ACB ≠ ∠ BAC.
b. Segitga Tumpul
Segitiga tumpul adalah segitiga yang salah satu sudutnya tumpul
(berukuran lebih dari 90o)
c. Segitiga Siku-siku
Segitiga siku-siku adalah segitiga yang salah satu sudutnya
berukuran 90o.
3. Sifat-sifat Segitiga
19
a. Suatu segitiga dapat dilukis, jika jumlah panjang setiap dua sisinya
lebih dari panjang
C sisi lainnya.
z a+b>c
b a
a+c>b
A B b+c>a
x c
b. Sudut terkecil
Sisi di depan sudut terkecil dari suatu segitiga merupakan sisi
terpendek pada segitiga tersebut. Pada segitiga di atas, sudut y
adalah sudut terkecil, maka sisi AC = b adalah sisi terpendek pada
segitiga ABC.
c. Sudut terbesar
Sisi di depan sudut terbesar dari suatu segitiga merupakan sisi
terpanjang pada segitiga tersebut. Pada segitiga di atas, sudut z
adalah sudut terbesar, maka sisi AB = c adalah sisi terpanjang pada
segitiga ABC.
i. Sudut luar suatu segitiga adalah sudut pelurus dari sudut dalam
segitiga tersebut
ii. A2 adalah sudut pelurus dari A1, maka A2 + A1 = 180o
iii. B2 adalah sudut pelurus dari B1, maka B2 + B1 = 180o
iv. C2 adalah sudut pelurus dari C1, maka C2 + C1 = 180o
v. Besarnya sudut luar dari salah satu sudut dalam suatu segitiga,
sama dengan jumlah dua sudut dalam lainnya
A2 = B1 + C1
5. Keliling
C dan Luas Segitiga
C C
t L
t t
A L a B A aL B A a B
D
Keliling ABC = AB + BC + CA
Luas segitiga adalah setengah dari hasil kali alas dengan tingginya.
Ab ca B
L
Dalil Pythagoras:
Dalil Pythagoras untuk segitiga ABC di atas dirumuskan menjadi:
Pada segitiga siku-siku, kuadrat sisi miring
sama dengan jumlah kuadrat
2 sisi
2 siku-sikunya
(BC)2 = (AC)2 + (AB)2 ↔ BC = (AC) + (AB)
7. Tripel Pythagoras
c b a
3 4 5
5 12 13
Tripel ini berlaku untuk
7 24 25 kelipatannya.
8 15 17
11 60 61
20 21 29
b. Garis Bagi
Garis berat sebuah segitiga adalah garis yang ditarik dari salah
satu sudut segitiga dan membagi sudut itu menjadi dua bagian
yang sama besar.
c. Garis Berat
Garis berat
C sebuah segitiga adalah garis yang ditarik dari salah
d. Garis Sumbu
Garis sumbu
C sebuah segitiga adalah garis yang ditarik dari titik
b. Segi Empat
Berikut ini jenis-jenis, pengertian, sifat-sifat, serta cara mengetahui untuk
menghitung luas dan keliling dari setiap bangun segi empat.
1. Persegi Panjang
Persegi panjang adalah segiempat dengan sisi-sisi yang berhadapan
D C
sama panjang dan sejajar, serta sudut-sudutnya 90o.
A_ _B
O
AD = BC dan AD // BC
BC = DA = lebar = ℓ
2. Persegi
Persegi adalah persegi
D panjang yang
C semua sisinya sama panjang.
I
_ _
A I B
O
a. Sifat-sifat Persegi
Dengan memperhatikan gambar di atas, maka sifat-sifat
persegi adalah sebagai berikut:
3. Jajargenjang
Jajargenjang adalah
D segiempat dengan sisi-sisi yang berhadapan sama
/ C
panjang dan sejajar. Besar/ semua sudut tidak sama dengan 90 o.
_ O _
A /
B
/
a. Sifat-sifat Jajargenjang
Dengan memperhatikan gambar di atas, maka sifat-sifat
jajargenjang adalah sebagai berikut:
AD = BC dan AD // BC
BC = DA = lebar = ℓ
= 2 x (½ x panjang x tinggi)
= panjang x tinggi
4. Belahketupat
Belahketupat adalah jajargenjangC yang semua sisinya sama panjang.
\ /
B
/ OAL \
D
a. Sifat-sifat Belahketupat
Dengan memperhatikan gambar di atas, maka sifat-sifat
belahketupat adalah sebagai berikut:
AB = BC = CD = DA dan AB // DC, AD // BC
= ½ x AC x BD
29
5. Trapesium
Trapesium adalah segiempat dengan sepasang sisi yang berhadapan
C H G L K
D _ > > >
sejajar.
L| > = > = F L
>
A B E I t J
a. Macam-macam Trapesium
i. Trapesium siku-siku adalah trapesium yang salah satu sudut
alasnya siku-siku
ii. Trapesium samakaki adalah trapesium yang sisi tidak
sejajarnya sama panjang
iii. Trapesium sembarang adalah trapesium yang sisi tidak
sejajarnya tidak sama panjang dan tidak ada sudut 90o
b. Sifat-sifat Trapesium
i. Pada setiap trapesium, jumlah tiap pasang sudut dalam
sepihak pada sisi yang sejajar adalah 180o
A + D = 180, B + C = 180o,
E + H = 180, F + G = 180o
L + I = 180, K + J = 180
Keliling trapesium = AB + BC + CD + DA
30
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
1. Tempat Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di MTs Annajah Jakarta Selatan.
Sekolah ini beralamat di Jl. Ciledug Raya Rt. 001/004, Petukangan
Selatan, Pesanggrahan, Jakarta Selatan.
2. Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan pada semester ganjil tahun ajaran
2016/2017 pada saat materi Segitiga dan Segiempat telah selesai
diajarkan oleh guru. Penelitian dilaksanakan dari tanggal 17-18 Juli 2017.
C. Subjek Penelitian
1
Syofian Siregar, Statistika Deskriptif untuk Penelitian, (Jakarta:Rajawali pers, 2010), h.2
34
Subjek penelitian ini adalah siswa kelas VIII MTs Annajah Jakarta
Selatan. Subjek dipilih pada semester genap tahun ajaran 2017/2018 sejumlah
100 orang.
E. Instrumen Penelitian
Soal dikatakan valid jika nilai > atau p-value < 0,05;
sebaliknya soal dikatakan tidak valid jika nilai ≤ atau p-value >
0,05. Pada penelitian ini n = 34, maka dk = 32, dengan α = 0,05, maka rtabel
nya adalah 0,3008. Hasil rekapitulasi validitas empiris pada uji coba
terbatas instrumen tes kemampuan representasi matematis ditampilkan
pada tabel berikut:
Tabel 3.3
Rekapitulasi Hasil Validitas pada Uji Coba Terbatas (N = 34)
Tabel 3.5
Rekapitulasi Reliabilitas pada Uji Coba Terbatas
2
Karunia Eka Lestari dan Mokhammad Ridwan Yudhanegara, Penelitian Pendidikan
Matematika, (Bandung: PT Refika Aditama, 2015), h.206
39
Tabel 3.6
Klasifikasi Koefisien Taraf Kesukaran
Koefisien Taraf Kesukaran Kategori
0,00-0,30 Sukar
0,31-0,70 Sedang
0,71-1,00 Mudah
Tabel 3.7
Rekapitulasi Hasil Taraf Kesukaran pada Uji Coba Terbatas (N = 34)
1 0.588235 Sedang
2 0.745098 Mudah
3 0.745098 Mudah
4 0.696078 Sedang
5 0.666667 Sedang
Tabel 3.8
Klasifikasi Koefisien Daya Pembeda Soal
Koefisien Daya Pembeda Soal Kriteria
0,00-0,19 Jelek
0,20-0,39 Cukup
0,40-0,69 Baik
0,70-1,00 Baik Sekali
Negatif Tidak Baik, Harus Dibuang
Tabel 3.9
Rekapitulasi Hasil Daya Pembeda pada Uji Coba Terbatas (N = 34)
Tabel 3.10
Hasil Uji Validitas Instrumen
No.
Indikator Validitas Taraf Kesukaran Daya Pembeda
Soal
Menggeneralisasikan
1 rumus hitung luas Valid Sedang Jelek
segitiga
Menggeneralisasikan
2 rumus hitung luas Valid Mudah Cukup
segitiga
Menggeneralisasikan
3 rumus luas Valid Mudah Jelek
segiempat
Menggeneralisasikan
4 rumus keliling Valid Sedang Cukup
segiempat
Menggeneralisasikan
5 rumus keliling Valid Sedang Jelek
segiempat
Reliabilitas Tinggi
1. Rata-rata (Mean)
∑
̅
∑
Dimana :
̅ = nilai rata-rata
∑ = jumlah nilai
∑ = jumlah frekuensi
2. Median
Dimana :
Me = Median
b = batas bawah kelas median (batas bawah – 0,5)
p = panjang kelas
n = banyak data
F = jumlah frekuensi kelas-kelas sebelum kelas median
f = frekuensi kelas median
3. Modus
Dimana :
Mo = Modus
b = batas bawah kelas modus (batas bawah – 0,5)
p = panjang kelas
= selisih frekuensi kelas modus dengan frekuensi kelas sebelumnya
= selisih frekuensi kelas modus dengan frekuensi kelas setelahnya
4. Varians
∑ ∑
43
5. Simpangan Baku
∑ ∑
√
6. Persentase Rata-rata
̅
44
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui kemampuan penalaran
generalisasi matematis siswa kelas VIII di MTs Annajah Jakarta Selatan pada
materi segitiga dan segiempat. Penelitian ini dilakukan pada siswa yang telah
mempelajari materi tersebut, yaitu kelas VIII yang berjumlah 100 orang sebagai
subjek penelitian. Penelitian ini dilakukan pada bulan Juli semester ganjil tahun
ajaran 2017/2018. Pengambilan data dilakukan melalui tes tertulis dan wawancara
selama penelitian berlangsung. Tes tertulis diberikan kepada siswa dalam bentuk
soal uraian dan wawancara lisan kepada guru pengampu mata pelajaran
matematika kelas VIII.
Data hasil penelitian ini diperoleh berdasarkan hasil tes kemampuan
penalaran generalisasi matematis siswa pada materi segitiga dan segiempat yang
beracuan pada menghitung luas/keliling pada setiap pola yang diketahui,
menentukan luas/keliling yang ditanyakan hingga membuat kesimpulan
generalisasi dalam bentuk rumusan hitung luas/keliling bangun pada pola ke-n.
Ketiga acuan tersebut untuk mengetahui tercapai atau belumnya indikator tunggal
yaitu menggeneralisasikan rumus luas atau keliling bangun datar segitiga atau
segiempat dalam bentuk rumusan hitung luas/bangun pola ke-n. Data yang
diperoleh kemudian dianalisis dan disajikan dalam bentuk deskripsi sebagai
bentuk pemaparan hasil penelitian berdasarkan nomor soal.
Pada penelitian ini kelas yang dijadikan populasi target adalah kelas VIII
sebanyak lima kelas. Sampel masing-masing 20 siswa per kelas sehingga jumlah
sampel terpilih adalah 100 orang siswa.
45
B. Penyajian Data
Data yang diperoleh di lapangan agar mudah dipahami maka
dideskripsikan kedalam berbagai bentuk penyajian. Penyajian data pada penelitian
ini menggunakan tabel distribusi frekuensi. Data hasil penelitian tes kemampuan
penalaran generalisasi matematis siswa secara keseluruhan disajikan dalam bentuk
sebagai berikut.
Tabel 4.1
Distribusi Frekuensi Kemampuan Penalaran Generalisasi Matematis
Frekuensi Titik
No. Interval Tengah Xi2 fiXi fiXi2
Fi fi(%) Fk
(xi)
1 22 - 26 1 1.2 1 24 576 24 576
2 27 - 31 5 5.9 6 29 841 145 4205
3 32 - 36 16 18.8 22 34 1156 544 18496
4 37 - 41 26 30.6 48 39 1521 1014 39546
5 42 - 46 29 34.1 77 44 1936 1276 56144
6 47 - 51 16 18.8 93 49 2401 784 38416
7 52 - 56 4 4.7 97 54 2916 216 11664
8 57 - 61 3 3.5 100 59 3481 177 10443
Jumlah 100 117.6 332 14828 4180 179490
Mean 41.80
Median 40.6
Modus 42.44
Varians 48.1414
Simpangan Baku 6.94
C. Pembahasan
Penelitian ini dilakukan pada siswa yang telah mempelajari materi segitiga
dan segiempat di kelas VII MTs Annajah Jakarta Selatan pada semester genap
yaitu kelas VII pada tahun ajaran 2017/2018 semester ganjil. Pada penelitian ini
bertujuan berapa rata-rata siswa yang mampu menjawab secara tuntas dengan
menunjukkan rumusan hitung luas/keliling bangun pola ke-n. Peneliti
menggunakan soal-soal berbentuk uraian sebanyak 5 soal berkaitan dengan
menghitung luas atau keliling segitiga dan segiempat yang diujikan kepada siswa
untuk mengetahui nilai rata-rata siswa.
Peneliti menganalisis kemampuan penalaran generalisasi matematis siswa
pada materi yang telah dipelajari oleh siswa yaitu bangun datar segitiga dan
47
segiempat terkait khusus menghitung luas dan keliling berdasarkan data hasil
analisis tersebut. Kemampuan penalaran generalisasi matematis siswa.
Berdasarkan tabel distribusi frekuensi yang disajikan pada Tabel 4.1
diperoleh nilai rata-rata kemampuan penalaran generalisasi matematis siswa kelas
VII MTs Annajah Jakarta Selatan tahun pelajaran 2017/2018 pada materi Segitiga
dan Segiempat adalah 41,80. Berdasarkan nilai rata-rata keseluruhan tahapan
penalaran generalisasi matematis tersebut, peneliti menyimpulkan bahwa
kemampuan penalaran generalisasi matematis siswa tersebut masih sangat rendah.
Berikut penjelasan jawaban-jawaban siswa kelas VII MTs Annajah Jakarta
Selatan pada setiap soal tes kemampuan penalaran generalisasi matematis pada
materi segitiga dan segiempat khusus terkait menghitung luas dan keliling.
Soal nomor 1:
Perhatikan gambar di bawah ini.
Segitiga samasisi
Gambar 1.
Diketahui segitiga sama sisi dengan terdapat segitiga di dalamnya yang
setiap titik sudutnya di tengah-tengah sisi segitiga luarnya berlanjut terus
menerus.
Berapakah luas daerah yang diarsir bila panjang sisi segitiga samasisi yang
terluar adalah 6 cm ?
Jawaban siswa :
48
Gambar 4.4
Contoh Jawaban Siswa Pada Soal Nomor 1
Soal nomor 2 :
Perhatikan gambar Segitiga sama sisi di bawah ini.
Gambar 2.
Gambar 4.5
Contoh Jawaban Pada Soal Nomor 2
50
Soal nomor 3 :
Perhatikan gambar Persegi di bawah ini.
Gambar 3.
Diketahui panjang sisi persegi terluar adalah 16 cm.
Berapakah luas bangun yang diarsir ?
Jawaban Siswa :
51
Gambar 4.6
Contoh Jawaban Siswa Pada Soal Nomor 3
Soal nomor 4 :
Perhatikan gambar Belah ketupat di bawah ini.
Jawaban Siswa :
Gambar 4.7
Contoh Jawaban Benar Pada Soal Nomor 4
Soal nomor 5 :
1. Perhatikan gambar persegi panjang berikut.
Gambar 5.
Jawaban Siswa :
Gambar 4.8
Contoh Jawaban Benar Pada Soal Nomor 5
lain ada sesekali bertanya yang memang siswa yang percaya diri nya
tinggi meskipun sebenarnya ia tidak pintar dalam artian biasa saja.
3. Apakah siswa masih mengalami kesulitan dalam pembelajaran
matematika, dan kesulitan apa saja yang dialami siswa dalam
pembelajaran matematika?
Ya, masih banyak siswa yang masih merasa kesulitan dalam belajar
matematika. Kesulitan mereka ada bermacam-macam, ada yang kesulitan
dalam menghitung, memahami rumus, memahami konsep matematika,
apalagi bernalar dalam menjawab soal yang memang mesti dijawab
dengan penalaran.
4. Upaya apa saja yang ibu lakukan untuk mengatasi kesulitan-kesulitan
tersebut?
Upaya selama ini saya mencoba lebih dekat dengan siswa agar mengetahui
kesulitannya masing-masing, dan terkadang membuat diskusi kelompok
agar antar siswa juga bisa saling mengajari, mungkin ada beberapa siswa
yang tidak malu kalau bertanya ke teman.
5. Metode apa yang biasa ibu gunakan pada saat pembelajaran matematika?
Selama ini saya sering menggunakan metode ceramah, sesekali dengan
diskusi kelompok.
6. Bagaimana kemampuan penalaran generalisasi matematis siswa?
Saya melihat kemampuan penalaran matematis siswa masih amat kurang,
tidak kecuali penalaran tipe generalisasinya. Kebanyakan tidak terlihat
menggunakan nalarnya secara baik dalam menjawab soal.
7. Seberapa penting kemampuan penalaran generalisasi matematis dalam
pembelajaran matematika?
Kemampuan penalaran generalisasi matematis termasuk kemampuan yang
penting dikuasai siswa dalam pembelajaran matematika.
8. Bagaimana menurut ibu tentang metode yang digunakan selama ini?
Apakah sudah cukup untuk meningkatkan kemampuan penalaran
generalisasi matematis siswa?
56
BAB V
A. Kesimpulan
Berdasakan analisis penelitian, secara keseluruhan dapat disimpulkan
bahwa nilai rata-rata kemampuan penalaran generalisasi matematis siswa kelas
VII MTs Annajah pada materi segitiga dan segiempat adalah 41,80. Banyaknya
siswa yang mampu menentukan luas/keliling bangun yang diberikan dalam
menjawab soal penalaran generalisasi matematis mencapai 37,80%, banyaknya
siswa yang mampu menentukan luas/keliling bangun yang ditanyakan namun
belum mampu menemukan rumusan/pola hitungnya dalam menjawab soal
mencapai 49,60%. Berdasarkan data-data tersebut dapat disimpulkan bahwa
kemampuan penalaran generalisasi matematis siswa MTs Annajah masih
tergolong rendah.
B. Saran
Berdasarkan temuan yang penulis temukan dalam penelitian ini, ada
beberapa saran penulis terkait penelitian ini:
1. Bagi siswa
Diharapkan siswa mampu meningkatkan penalarannya dalam latihan
mengerjakan soal–soal yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari
khususnya materi segitiga dan segiempat.
2. Bagi Guru
Diharapka guru membuat pemetaan terhadap kemampuan tingkat penalaran
siswa diawal tahun pelajaran, melakukan pendampingan kelompok belajar
dengan mempertimbangkan heterogenitas kemampuan penalaran siswa,
meningkatkan penalaran siswa khususnya pada materi prasyarat segitiga dan
segiempat, serta membiasakan memberikan contoh-contoh soal ysng
berkaitan kehidupan sehari-hari guna meningkatkan kemampuan penalaran
generalisasi matematis siswa, terutama pada konsep segitiga dan segi empat.
58
DAFTAR PUSTAKA
Waktu :
Petunjuk :
Berdoalah terlebih dahulu sebelum mengerjakannya.
Tulislah nama dan kelas kamu pada lembar jawaban yang telah disediakan.
Selesaikan semua soal sesuai dengan perintah, dan jawablah soal pada lembar
jawaban yang telah disediakan.
Kerjakan terlebih dahulu soal yang kamu anggap mudah.
Periksalah kembali hasil kerjamu sebelum dikumpulkan.
Gambar 1.
Diketahui segitiga samasisi terdapat segitiga di dalamnya yang setiap titik
sudutnya di tengah-tengah sisi segitiga luarnya.
Berapakah luas daerah yang diarsir bila panjang sisi segitiga samasisi yang
terluar adalah 6 cm ?
Gambar 2.
Gambar 3.
Diketahui persegi terdapat persegi di dalamnya yang setiap titik sudutnya di
tengah-tengah setiap sisi persegi luarnya.
Panjang sisi persegi terluar adalah 16 cm.
Berapakah luas bangun yang diarsir ?
5. Perhatikan gambar 5.
Persegi panjang
Gambar 5.
t √
√
√
√
Luas segitiga
luar
√
√
* Luas segitiga dalam
II √
t √
√
√
√
√
* Luas segitiga pada pola I √
√
* Luas segitiga pada pola II
√
* Luas Segitiga pada pola √
III √
Pola I √ √
Pola II √ √
Pola III √ √
Pola ke
–n √
=√ √ √
= 2 x (p x l) = 2 x (8x6) = 28
= 2 x (2p x 2l)
= 2 x (2 (pxl))
= 2 x 28 = 56
= 2 x (3p x 3l)
= 2 x (3 (p x l))
= 2 x 3 (p x l)
= 3 x 2 (p x l)
= 3 x 28 = 84
Rumusan keliling persegi panjang pada pola ke-n = n x luas persegi pola ke-1
= 196 cm
Lampiran 5
Hasil Uji Coba Terbatas Taraf Kesukaran Instrumen Tes Kemampuan Penalaran
Generalisasi Matematis Siswa
Hasil Uji Coba Terbatas Daya Pembeda Soal Instrumen Tes Kemampuan
Penalaran Generalisasi Matematis Siswa