Anda di halaman 1dari 6

BAGAIMANA SEBAIKNYA EVOLUSI DIAJARKAN DI PTKI?

(PERSPEKTIF
MAHASISWA)
Lailatul Solihah1
IAIN Metro Lampung
Lailatulsholihah1206@gmail.com
Jl.Kihajar Dewantara No.15A, Iring Mulyo ,Kec. Metro Timur, Kota Metro, Lampung.

ABSTRAK

Evolusi adalah bagian ilmu biologi yang dianggap penting. Pada sekolah umum yang
tidak berbasis agama, evolusi merupakan matakuliah wajib. Evolusi hanya mendapatkan
tempat yang tidak begitu besar karena mata kuliah ini tidak melakukan praktik, semuanya
merupakan teori.Pangkal teori evolusi adalah pengamatan fakta dan bukti berupa fosil
yang umumnya tidak utuh dengan jumlah yang sangat sedikit yang kemudian
direkonstruksi. Memang sulit matakuliah evolusi diajarkan di PTKI karena pasti akan
menuai perdebatan terhadap pemahaman-pemahaman yang berbeda-beda.
Kata kunci: Evolusi, Penolakan, Mahasiswa, PTKI.

PENDAHULUAN

Evolusi adalah bagian ilmu biologi yang dianggap penting. Pada sekolah
umum yang tidak berbasis agama, evolusi merupakan matakuliah wajib. Evolusi
hanya mendapatkan tempat yang tidak begitu besar karena mata kuliah ini tidak
melakukan praktik, semuanya merupakan teori. Evolusi merupakan sejarah
perkembangan makhluk hidup dimana banyak orang yang menganggap sejarah adalah
bagian yang penting yang tidak bisa dipisahkan dari fakta tentang suatu hal.

Sebagian besar ilmu evolusi yang tidak mengaitkan antara kehidupan manusia
dan asal usulnya, Hal ini ternyata dapat diterima oleh masyarakat. Penolakan terhadap
konsep evolusi terjadi pada masalah yang mengandung topik asal-usul manusia. Pada
materi ini, sebagian besar menyatakan bahwa manusia berasal dari kera. Peneliti
dahulu menyebutkan bahwa guru sains pun sering merasa tidak nyaman dengan topik
pengajaran seperti evolusi karena evolusi kontroversial secara sosial dan sangat
berbeda dengan keyakinan. (Asghar et al. 2007; Jackson et al. 1995; Schilders et al.
2009; Owens et al, 2017).
Penolakan ini tentu lebih besar lagi ditemukan oleh peneliti dinegara-negara
dengan tingkat keagamaan yang taat atau kuat. Tidak hanya di Indonesia saja, di
negara lain evolusi juga mengalami penentangan yang keras (Atanasiou, dkk, 2014).

Pandangan-pandangan yang setuju dan tidak setuju kepada teori evolusi


hingga sekarang ini masih terjadi secara menyeluruh di lingkungan. Pandangan yang
tidak sama terhadap teori evolusi muncul dikarenakan perbedaan cara sudut pandang
ketika mempelajari teori evolusi. Akan tetapi teori ilmiah sesungguhnya tetap
mengadakan Tuhan. Beberapa pandangan ateistik atas teori ilmiah merupakan bentuk
dari saintisme yaitu keyakinan yang menjadikan sains sebagai satu-satunya cara untuk
mempelajari pengetahuan. Saintisme memandang bahwa hanya alam satu-satunya
realita yang ada (Luthfi dan Khusnuryani, 2005).

Peneliti dahulu mengatakan bahwa penentangan pada teori evolusi yang juga
ditemukan oleh banyak peneliti lainnya yaitu bukan hanya didasarkan pada faktor
perbedaan pandangan dari sisi keyakinan agama saja, tetapi alasan yang sangat
mendasar mengenai sulitnya materi ini untuk dipelajari di sekolah adalah bersumber
dari kemampuan dan pengetahuan dari seorang guru (Saputra, 2017).

Hasil penelitian menunjukkan bahwa jurusan pendidikan dasar


mempertahankan tingkat religiusitas yang tinggi dan penerimaan yang jauh lebih
rendah dibandingkan dengan jurusan lain yang tidak ditugaskan mengajar evolusi di
sekolah umum Amerika. (Herman, 2016).

Hal ini memberi tahu bahwa memutus mata rantai penolakan semakin akan
menjadi sangat berat. Sekarang ini bagaimana pandangan dan sikap dosen pengampu
mata kuliah memposisikan dirinya dalam menghadapi situasi evolusi yang memang
secara fakta menunjukkan konflik pemikiran yang berkepanjangan pada saat seorang
pendidik harus menyampaikan hal ini kepada peserta didiknya sendiri. Bagaimana
cara dosen sebagai pengampu mata kuliah menyikapi hal ini dan melaksanakan
perkuliahan evolusi dikelasnya.

KAJIAN TEORI
Evolusi makhluk hidup adalah teori yang dipelajari sejak jaman Romawi dan
Yunani kuno meskipun secara ilmiah teori makhluk hidup ini dikemukakan oleh
Darwin pada tahun 1859. Secara garis besar teori evolusi ini menyatakan bahwa
makhluk hidup yang ada di bumi sampai saat ini merupakan hasil perkembangan dari
makhluk hidup yang telah ada sebelumnya baik berkaitan dengan struktur maupun
fungsi, secara turun temurun dari generasi ke generasi atau dengan kata lain
berlangsung dalam waktu yang panjang seiring evolusi alam semesta. Secara
komprehensif, kajian teori evolusi meliputi evolusi alam semesta, evolusi geologik,
evolusi fisikkimiawi, dan evolusi biologis (Henuhili dkk., 2012).

Teori evolusi sampai detik ini masih menjadi perdebatan di berbagai kalangan.
Teori evolusi dengan pengamatan fakta yang terjadidan bukti berupa fosil yang
umumnya tidak utuh dengan jumlah yang sedikit yang kemudian direkonstruksi.
Proses rekonstruksi ini harus dibantu dengan penentuan umur geologis, kemudian
diikuti penentuan kedudukan taksonomik dari individu hasil rekonstruksi itu.
Berbagai kendala dan perbedaan kemampuan para pakar evolusi dalam
merekonstruksi fosil ini sebagai bukti bahwa evolusi mengakibatkan pemahaman-
pemahaman yang berbeda-beda di kalangan para ahli dalam memaknai fosil yang
ditemukan. Perbedaan inilah yang menyebabkan terjadinya konflik opini tentang
teori evolusi (Prastiwi, 2009).

Pandangan-pandangan yang setuju dan tidak setuju terhadap teori evolusi


sampai saat ini masih terjadi di kalangan ilmuwan, akademisi, pemuka agama hingga
masyarakat yang masih awam. Pemahaman-pemahaman yang berbeda-beda terhadap
teori evolusi ini muncul akibat perbedaan sudut pandang merekadalam memahami
berbagai teori evolusi. Penjelasan evolusi makhluk hidup dari sudut pandang filsafat
dan agama sekarang ini masih dipandang sebagai sesuatu hal yang bertentangan
dengan teori evolusi biologi (Afidah, 2012).

Perdebatan-perdebatan mengenai teori evolusi Biologi berpengaruh terhadap


pembelajaran evolusi di sekolah. Kose (2010) dalam hasil penelitiannya menyatakan
bahwa terjadi penolakan-penolakan terhadap teori evolusi terkait dengan pandangan
agama. Banyak guru yang tidak berani mengajarkan teori evolusi di kelas karena
menganggap berbenturan dengan nilai-nilai agama dan perkembangan ilmu
pengetahuan.

PEMBAHASAN
Pada saat perkuliahan, dosen memberikan matakuliah evolusi pada saat semester
enam, didapati bahwa mahasiswa memiliki pengetahuan tentang evolusi yang baru mau
memulai materi evolusi sudah memiliki pengetahuan dasar dalam evolusi. Walaupun ada
sedikit mahasiswa yang masih awam dengan materi evolusi ini, namun mereka sangat
antusias untuk mengikuti perkuliahan matakuliah evolusi. Pada saat perkuliahan dimulai,
dosen memberikan pertanyaan-pertanyaan terkait materi evolusi sudah banyak mahasiswa
yang sudah mengetahui, maka terkadang dosen harus memiliki strategi untuk membantu
mahasiswa merubah atau meluruskan pemahaman mahasiswa yang belum benar. Terkadang,
mahasiswa kesulitan untuk menyatukan antara pengetahuan-pengetahuan yang didapat
melalui berbagai literature sebagai kebenaran yang dipaksakan untuk diterima. Pengetahuan
dan pemahaman mahasiswa pastinya terpengaruh dari sudut pandang karya siapapun yang
sudah pernah dibaca oleh mereka. Pada PTKI sudah banyak yang memberikan matakuliah
evolusi kepada mahasiswanya, khususnya jurusan pendidikan biologi. Karena evolusi
adalah matakuliah yang penting bagi mereka. Evolusi memberikan pengetahuan dan
pemahaman mendalam agar tidak terjadinya salah pemikiran konsep dan materi evolusi.
Matakuliah ini memberikan hal-hal yang sangat penting mengenai ilmu-ilmu seperti adaptasi,
sejarah geologi, asal usul spesies dan lain sebagainya yang harus diketahui dan menguasai
pengetahuan tersebut oleh mahasiswa jurusan biologi PTKI.
Memang sulit matakuliah evolusi diajarkan di PTKI karena pasti akan menuai
perdebatan terhadap pemahaman-pemahaman yang berbeda-beda. Seperti pada teori evolusi
dari Darwin yang menyatakan manusia berawal dari kera. Mahasiswa PTKI pastinya tidak
menerima dan setuju dengan teori tersebut, karena tidak menunjukkan bukti secara ilmiah hal
tersebut benar dan dapat dibuktikan. Khususnya mahasiswa PTKI pastinya memiliki
pandangan tersendiri tentang teori tersebut, pasti mahasiswa akan menentang teori Darwin.
Karena manusia pertama adalah nabi Adam. Bagaimana bisa manusia berawal dari kera yang
berarti memiliki hubungan kekerabatan dengan simpanse, gorilla, orang utan, dan kera.
Walaupun nantinya mereka akan tetap mengajarkan teori-teori evolusi ini ketika
sudah menjadi guru, mahasiswa tetap khawatir akan dampak posisinya sebagai guru jika
mereka memilih untuk mengabaikan atau menolak untuk mengarkan ke siswanya nanti.
Karena juga mahasiswa ada yang takut untuk mengajarkan teori evolusi yang didasari rasa
tanggung jawab dan kekhawatiran akan memberikan dampak negatif dan penyesatan kepada
anak didiknya kelak (perspektif mahasiswa). Dalam hal ini, dosen harus memberikan arahan
setiap materi evolusi diberikan walaupun terkadang dosen-dosen juga pasti memiliki
pemahaman yang berbeda-beda, karena memang seolah-olah evolusi ini menentang
keyakinan.
KESIMPULAN
Evolusi adalah bagian ilmu dari biologi yang dianggap cukup penting. Pada sekolah
umum yang tidak berbasis agama, evolusi adalah matakuliah wajib yang harus diikuti oleh
mahasiswa. Meskipun demikian evolusi hanya mendapatkan tempat yang tidak begitu besar
dikarenakan mata kuliah ini tidak melakukan praktik, murni semuanya adalah merupakan
teori.
Karena evolusi adalah matakuliah yang penting bagi mereka. Evolusi memberikan
pengetahuan dan pemahaman mendalam agar tidak terjadinya salah pemikiran konsep dan
materi evolusi. Matakuliah ini memberikan hal-hal yang sangat penting mengenai ilmu-ilmu
seperti adaptasi, sejarah geologi, asal usul spesies dan lain sebagainya yang harus diketahui
dan menguasai pengetahuan tersebut oleh mahasiswa jurusan biologi PTKI.
Memang sulit matakuliah evolusi diajarkan di PTKI karena pasti akan menuai
perdebatan terhadap pemahaman-pemahaman yang berbeda-beda. Seperti pada teori evolusi
dari Darwin yang menyatakan manusia berawal dari kera. Mahasiswa PTKI pastinya tidak
menerima dan setuju dengan teori tersebut, karena tidak menunjukkan bukti secara ilmiah hal
tersebut benar dan dapat dibuktikan. Mahasiswa ada yang takut untuk mengajarkan teori
evolusi yang didasari rasa tanggung jawab dan kekhawatiran akan memberikan dampak
negatif dan penyesatan kepada anak didiknya kelak (perspektif mahasiswa). Dalam hal ini,
dosen harus memberikan arahan setiap materi evolusi diberikan walaupun terkadang dosen-
dosen juga pasti memiliki pemahaman yang berbeda-beda, karena memang seolah-olah
evolusi ini menentang keyakinan.

DAFTAR PUSTAKA
Alaninda, Saputra. 2017. Persepsi Mahasiswa Calon Guru Biologi Tentang
Pembelajaran Materi Evolusi Di SMA: Studi Kasus Mahasiswa Pendidikan
Biologi Fkip Universitas Sebelas Maret Surakarta. Bioeducation journal,
vol.1, no. 1. Diakses pada tanggal 10 April 2021.

Alam, S. (1984). Evolusi Manusia dan Konsepsi Islam. Bandung: Risalah.

Nurhidayati, S., & Zulandri. 2012. Pengembangan Karakter Mahasiswa Menggunakan


Metode Team Quiz disertai Penulisan Jurnal Belajar pada Matakuliah
Evolusi. Jurnal Ilmiah IKIP Mataram. 2(2): 552-558. Diakses pada tanggal 10
April 2021.

T A Helmi, N Y Rustaman, dkk. 2019. Perspektif Ilmiah Dan Keyakinan Terhadap


Evolusi Mahasiswa Biologi Di Universitas Berbasis Agama.
Jurnal Sosial Humaniora Vol 10,No. 2. Diakses pada tanggal 10
April 2021.

Anda mungkin juga menyukai