(PMK 524)
3. Pada saat ini, dalam hal Peserta dan / atau Pemberi Kerja menunggak/ terlambat membayar
iuran, maka :
a. Semua salah
b. Dalam waktu 45 (empat puluh lima) hari sejak status kepesertaan aktif Kembali,
peserta wajib membayar denda iuran kepada BPJS Kesehatan
c. Denda layanan rawat inap akibat keterlambatan pembayaran iuran yaitu sebesar 5%
dari perkiraan biaya paket INA-CBGs berdasarkan diagnose dan prosedur awal
pemeriksaan
d. Denda layanan rawat inap akibat keterlambatan pembayaran iuran yaitu sebesar
2,5% dari perkiraan biaya paket INA-CBGs berdasarkan diagnose dan prosedur awal
pemeriksaan
5. Program Rujuk Balik (PRB) wajib dilakukan bila kondisi pasien sudah dalam keadaan stabil
pada penyakit-penyakit kronis berikut :
a. Diabetes melitus, hipertensi, jantung, epilepsy, skizofren, osteoarthritis dan
Sindroma Lupus Eritematous
b. Diabetes melitus, hipertensi, jantung, asma , epilepsy,anemia, skizofren, stroke, dan
Sindroma Lupus Eritematous
c. Diabetes melitus, hipertensi, jantung, asma, Penyakit Paru Obstruktif Kronis (PPOK).
Epilepsy, skizofren, stroke, dan Sindroma Lupus Eritematous
d. Diabetes melitus, hipertensi, jantung, asma, Penyakit Paru Obstruktif Kronis (PPOK),
epilepsy, skizofren dan Sindroma Lupus Eritematous
(PANDUAN LAYANAN JKN-KIS)
7. Ketentuan pemberian obat kronis di FKRTL yang benar adalah sebagai berikut, kecuali :
a. Bila diperlukan tambahan hari pengobatan, obat diberikan terpisah di luar paket
INA-CBG serta diklaimkan sebagai tarif Non INA-CBG
b. Obat penyakit kronis di FKRTL diberikan maksimum untuk 30 (tiga puluh) hari sesuai
indikasi medis
c. Obat penyakit kronis di FKRTL diberikan maksimum untuk 30 (tiga puluh) hari sesuai
indikasi medis dan semua termasuk dalam paket INA-CBGs
d. Obat kronis diberikan sebagai bagian dari paket INA-CBG, diberikan minimal 7
(tujuh) hari
(PMK NO 59 TH 2014)
8. Dalam hal pasien dirawat inap di RS dan ruang rawat inap yang menjadi hak peserta penuh,
maka :
a. Peserta dapat dirawat di kelas perawatan satu tingkat lebih tinggi paling lama 3
(tiga) hari dan selanjutnya dikembalikan ke ruang perawatan yang menjadi haknya.
b. Semua jawaban benar
c. Apabila perawatan di kelas yang lebih rendah dari haknya lebih dari 3(tiga) hari,
maka BPJS Kesehatan membayar ke FKRTL sesuai dengan kelas dimana pasien
dirawat
d. Apabila kelas sesuai hak peserta penuh dan kelas satu tingkat diatasnya penuh,
peserta dapat dirawat di kelas satu tingkat lebih rendah paling lama 3(tiga) hari dan
kemudian dipindahkan sesuai dengan kelas perawatan yang menjadi haknya
(PMK 28 TH 2014)
9. Rujukan Vertikal adalah rujukan dari tingkatan pelayanan yang lebih rendah ke tingkatan
pelayanan yang lebih tinggi dan tidak dilakukan untuk kondisi :
a. Pasien meminta untuk dirujuk ke tingkatan pelayanan yang lebih tinggi
b. Perujuk tidak dapat memberikan pelayanan kesehatan sesuai dengan kebutuhan
pasien karena keterbatasan permintaan dan atau ketenagaan
c. Pasien membutuhkan pelayanan kesehatan spesialistik atau sub spesialistik
d. Perujuk tidak dapat memberikan pelayanan kesehatan sesuai dengan kebutuhan
pasien karena keterbatasan fasilitas
11. Yang dimaksud pasien probable pada PMK 446 Tahun 2020, yaitu :
a. Seseorang yang dinyatakan positif terinfeksi virus Covid-19 yang dibuktikan dengan
pemeriksaan laboratorium RT-PCR
b. Kasus suspek dengan ISPA berat/ARDS/meninggal dengan gambaran klinis yang
meyakinkan Covid-19 dan belum ada hasil pemeriksaan RT-PCR
c. Suatu keadaan dimana pasien telah memiliki penyakit yang sudah diderita
sebelumnya, bersifat kronis dan akan memperbaharui perjalanan Covid-19 nya
d. Penyakit yang timbul akibat dari perawatan pasien Covid-19 yang tidak ada
sebelumnya dan/atau merupakan perjalanan penyakitnya
(PMK 28 TH 2014)
14. Tarif Non INA-CBG merupakan tarif diluar tarif paket INACBG untuk beberapa item
pelayanan tertentu, kecuali :
a. Obat diluar Formularium Nasional
b. Alat bantu Kesehatan
c. Obat kemoterapi, obat penyakit kronis
d. CAPD
(NO 3 TH 2017 KLAIM JKN)
(PMK 27 TH 2014 )
18. Berikut pernyataan yang benar terkait rujukan parsial, kecuali :
a. Rujukan parsial yang dilakukan oleh FKRTL perujuk menjadi satu rangkaian
pelayanan di FKRTL perujuk dan ditagihkan sebagai klaim luar paket INA CBGs
b. Pada pelayanan rujukan parsial, tagihannya merupakan bagian dari paket INA CBGs
dan beban biaya menjadi tanggung jawab fasilitas kesehatan perujuk
c. BPJS Kesehatan membayar tagihan pelayanan rujukan parsial kepada fasilitas
kesehatan perujuk
d. FKRTL yang bekerjasama dengan BPJS Kesehatan dapat merujuk pasien untuk
pemeriksaan penunjang/specimen atau tindakan saja di FKRTL lainnya dengan
system rujukan
(SISTEM RUJUKAN BERJENJANG)
19. Pada kondisi kegawat daruratan, maka penyataan berikut ini benar, kecuali :
a. Pada keadaan kegawatdaruratan (emergency), fasilitas kesehatan yang tidak
bekerjasama dengan BPJS Kesehatan tidak bisa menerima pasien JKN
b. Fasilitas kesehatan yang tidak bekerjasama dengan BPJS Kesehatan harus segera
merujuk ke fasilitas kesehatan yang bekerjasama dengan BPJS Kesehatan setelah
keadaan pasien stabil
c. Fasilitas kesehatan yang memberikan pelayanan gawat darurat tidak diperkenankan
menarik biaya kepada peserta
d. Dapat dilayani di fasilitas kesehatan baik yang bekerja sama maupun yang tidak
bekerja sama dengan BPJS Kesehatan
20. Kriteria pasien suspect covid rawat inap yang dapat diklaim biaya pelayanannya berdasarkan
PMK 446 tahun 2020, adalah sebagai berikut, kecuali :
a. Usia tidak ditentukan, baik dengan atau tanpa komorbid/ penyakit penyerta
b. Usia ≥ 60 tahun dengan atau tanpa komorbid/ penyakit penyerta
c. ISPA berat/ pneumoni berat yang membutuhkan perawatan di rumah sakit dan tidak
ada penyebab lain berdasarkan gambaran klinis yang meyakinkan
d. Usia kurang dari 60 tahun dengan komorbid/ penyakit penyerta