DISUSUN OLEH:
NIM 09011281419055
SISTEM KOMPUTER
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
2018
I. Latar Belakang
Ruang server atau yang sering disebut sebagai data center adalah
struktur industri dengan skala bervariasi dari ukuran yang dilengkapi untuk
mengakomodasi kebutuhan server dan perangkat keras suatu jaringan.
Sedangkan server sendiri adalah perangkat-perangkat atau program yang dapat
memungkinkan adanya komunikasi antar data pada sebuah jaringan melalui
satelit atau kabel fiber optic yang membantu server untuk terhubung ke sesama
server dibelahan bumi lainnya [1].
1
notifikasi berupa email langsung kepada admin ruang data center tersebut. Hal
ini dimaksudkan agar admin data center tetap dapat mengawasi kondisi ruang
data center jika tidak sedang berada di tempatnya bekerja. Detector yang
dimaksudkan ini memiliki fungsi selain mendeteksi perubahan suhu melainkan
juga mendeteksi keberadaan asap dan api. Dikarenakan jika hanya
mengandalkan satu sensor saja yaitu sensor suhu, keberadaan suatu api yang
biasanya dimulai dari api kecil sebelum membesar menjadi tidak terdeteksi.
Selain itu, sensor suhu tidak dapat mendeteksi keberadaan suatu asap yang bisa
saja berasal dari suatu perangkat di dalam ruang data center mengalami
kerusakan seperti hubungan arus pendek listrik. Sehingga keberadaan ketiga
sensor ini (suhu, asap, dan api) akan saling melengkapi dan menutup
kekurangan masing-masing sensor.
2
II. Tujuan
Adapun tujuan dalam pembuatan tugas akhir ini adalah sebagai berikut:
III. Manfaat
Adapun manfaat yang didapatkan dari tugas akhir ini adalah sebagai berikut:
1. Detector dapat diimplementasikan langsung pada ruang data center
terutama pada ruang yang memiliki detector suhu tanpa sistem notifikasi
yang memadai
2. Detector dengan fitur remote monitoring dan notifikasi diharapkan dapat
meningkatkan mobilitas dari admin itu sendiri serta mengefisiensikan
kinerja kerjanya dikarenakan dapat melakukan monitoring ruang data
center kapanpun dan dimanapun selama detector masih terhubung ke
internet
3. Dengan menggunakan logika fuzzy, detector diharapkan dapat
mengklasifikasikan berbagai bentuk bahaya sesuai dengan aturan atau
batas-batas nilai suhu yang sudah ditetapkan sebelumnya.
3
3. Bagaimana membangkitkan alarm / notifikasi kepada user berupa email
pada saat yang bersamaan dengan sistem tetap terus melakukan monitoring
Adapun batasan-batasan masalah yang digunakan pada tugas akhir ini adalah:
1. Tiga jenis sensor (suhu, asap, dan api) diletakan pada tempat yang saling
berdekatan satu sama lain dan masing-masing sensor bekerja secara
bersamaan
2. Tidak ada batasan jumlah power supply yang digunakan dalam sistem
detector ini
3. Menggunakan platform-platform IoT (Internet of Things) berbasis web
sebagai tempat dimana data sensor ditampilkan / monitoring serta
memberikan layanan notifikasi langsung kepada user
V. Metodologi Penelitian
Dalam penelitian ini terdapat 6 tahapan yang akan dilalui, diantaranya:
1. Studi pustaka
Pada tahap studi pustaka ini adalah tahap pengumpulan informasi mengenai
segala bentuk dasar dari sistem yang akan dibangun, diantaranya: mengenal
jenis-jenis perangkat keras yang digunakan, termasuk di dalamnya
membaca datasheet tentang perangkat keras dan modul yang digunakan,
mempelajari penelitian-penelitian sebelumnya dan berkaitan dengan sistem
yang akan dibangun melalui jurnal atau paper-paper yang sudah ada.
Selain kedua hal diatas ialah melakukan konsultasi dengan dosen-dosen
pemimbing yang mengetahui tentang bidang keilmuan berkaitan dengan
sistem yang akan dibangun ini.
2. Awal Perancangan
Disaat seluruh informasi yang dibutuhkan sudah terkumpul, barulah mulai
proses awal dari perancangan sistem yang dimaksudkan. Hal ini
diantaranya tidak luput juga dengan menentukan rumusan serta batasan-
batasan masalah terhadap sistem yang dibuat.
4
3. Perancangan Sistem
Pada tahap ini, setelah menentukan rumusan serta batasan masalah yang
diinginkan, sistem akan dibangun dimulai dari membangun
infrastrukturnya terlebih dahulu dan melakukan pemeriksaan mendasar
terkait performa dari beberapa perangkat keras saat digabungkan menjadi
suatu sistem baru. Pada tahap inipun, belum dilakukannya proses
penginputtan aturan-aturan (rules) logika fuzzy sebagai tolak ukur dan
pengelompokkan dari nilai-nilai yang didapatkan oleh berbagai jenis sensor
di sistem baru ini.
4. Integrasi Sistem
Setelah segala pengecekan awal dilakukan terhadap kinerja sensor dan base
station (mikrokontroller), barulah kemudian mulai melakukan proses
integrasi dengan memasukkan aturan-aturan (rules) fuzzy dan juga
menghubungkan sistem ini ke platform-platform IoT yang akan digunakan
melalui media internet. Integrasi inipun termasuk didalamnya pengujian
layanan notifikasi email dilakukan, untuk mengukur kecepatan data yang
dibaca dan membandingkannya dengan kecepatan respon dari layanan
notifikasi email ini.
5. Hasil dan Analisa
Tahap ini merupakan tahap pengambilan data akan dilakukan secara
langsung dengan cara turun ke lokasi yang sudah ditentukan sebelumnya.
Lokasi ini berupa ruang server yang mana sebaiknya memang telah
memiliki detector suhu umumnya dan akan dibandingkan hasilnya dengan
sistem detector yang dibuat untuk kemudian hasil pengambilan data ini
akan dianalisa.
6. Kesimpulan dan Saran
Pada tahap ini, data yang telah dianalisa akan berujung kepada kesimpulan
dan saran terhadap performa sistem yang dibuat. Kesimpulan dan saran
yang telah didapatkan ini bisa menjadi masukan untuk memperbaiki sistem
detector ini menjadi lebih baik lagi atau bahkan memperbaruinya dengan
menambahkan lebih banyak fitur yang lebih baik.
5
VI. Tinjauan Pustaka
5.1. Wireless Sensor Network (WSN)
Sensor node merupakan salah satu komponen utama dari WSN yang
biasanya terdiri dari kumpulan sensor yang berukuran kecil. Meskipun
memiliki keterbatasan dalam hal sumber daya, namun node memiliki fitur
pemrosessan dan memiliki harga yang cukup terjangkau [5] . Cara kerja
sensor node adalah dengan saling terhubungnya antar sensor ke sesamanya
masing-masing sehingga membentuk jaringan baru dan pada akhirnya
terhubung ke microkontroler atau personal computer sebagai tempat data
diproses sebelum akhirnya dikirimkan melalui transmitter ke tujuan.
7
5.3. Sensor-Sensor Pembentuk Node
8
Prinsip kerja dari sensor MQ-2
𝑅
𝑈= 𝑥 𝑉𝑐𝑐
(𝑅 + 𝑅𝑠)
9
Gambar 3. Sensor suhu DHT-11
Sensor ini sangat sensitif pada api dan radiasi. Sensor ini juga
dapat mendeteksi asal sumber cahaya dengan panjang gelombang 760 nm
sampai 1100 nm dengan jarak sampai dengan 100 cm [12]. Dikarenakan
fungsinya, sensor dapat digunakan pada aplikasi-aplikasi alarm yang
digunakan untuk tujuan memperingati area sekitarnya jika ditambahkan
dengan komponen-komponen seperti buzzer dan LED. Sensor inipun
memiliki tegangan output yang dapat berupa sinyal digital maupun analog.
Berikut adalah penampang dari sensor api inframerah:
10
Gambar 4. Sensor api IR
5.4.Gateway
12
5.5. Logika Fuzzy
a) Satu (1) yang berarti bahwa suatu item menjadi anggota dalam suatu
himpunan, atau
13
b) Nol (0) yang berarti bahwa suatu item tidak menjadi anggota dalam suatu
himpunan.Jika X adalah koleksi dari objek-objek yang secara umum
dilambangkan oleh x, maka suatu himpunan fuzzy A dalam X didefinisikan
himpunan pasangan berurutan:
14
VII. Jadwal Penelitian
15
Daftar Pustaka
[2] X. Wang et al., “Intelligent Sensor Placement for Hot Server Detection in
Data Centers,” IEEE Trans. Parallel Distrib. Syst., vol. 24, no. 8, pp. 1577–
1588, 2013.
[3] D. Loggers, “Data Loggers ®,” Computer (Long. Beach. Calif)., 2010.
[6] O. Chieochan and D. Ph, “Internet of things ( IOT ) for smart solar energy :
A case study of the smart farm at Maejo University,” pp. 262–267, 2017.
[8] P. Jiru, “Design of Intelligent Monitoring System,” 2013 Third Int. Conf.
Instrumentation, Meas. Comput. Commun. Control, pp. 407–410, 2013.
[11] R. Tem, U. Tem, and S. Tem, “Technical Mq-2 Gas Sensor,” Smoke Sens.,
vol. 1, pp. 3–5, 2006.
16
[12] Arduino Egypt., “Flame Sensor Module,” Futur. Electron. Egypt, pp. 1–3,
2017.
[13] K. 8, “ESP8266 WiFi Module Quick Start Guide,” ESP8266 WiFi Modul.
Quick Start Guid., 2015.
[14] B. Das and P. C. Jain, “Real-Time Water Quality Monitoring System using
Internet of Things,” pp. 78–82, 2017.
17