Anda di halaman 1dari 6

Nama: Rahmi Alviani

Nim: 2006104040086

MK: Pengembangan Konsep Dasar IPA

Ruang: 10

Tugas 1 : Materi dan Perubahannya

Soal

1. Materi juga terbagi menjadi unsur, senyawa, dan campuran apa itu unsur, senyawa, dan
campuran!

2. Selain itu dalam campuran terbagi menjadi campuran homogen dan heterogen apa yang
dimaksud dengan kedua campuran itu dan identifikasikan ciri khasnya!

3. Sebutkan jenis- jenis campuran?

4. Bagaimana cara memisahkan zat penyusun dalam suatu campuran.

5. Jelaskan cara apa saja yang dapat dilakukan untuk memisahkan zat penyusun dalam
suatu campuran?

6. Buatlah skema perubahan wujud benda beserta contohnya.

7. Analisi kurikulum 2013 berdasarkan tema yang berhubungan dengan perubahan wujud
benda, buatlah dalam bentuk LKPD (Lembar Kerja Peserta Didik) pilihlah salah satu
percobaan sederhana buatlah dalam bentuk video.

Jawaban

1. -Unsur adalah zat tunggal yang tidak bisa diuraikan secara reaksi kimia biasa
menjadi zat lain yang lebih sederhana.

-Senyawa adalah zat yang dengan reaksi kimia biasa dapat diuraikan menjadi dua
atau lebih zat yang lebih sederhana.

-Campuran adalah materi yang tersusun oleh dua atau lebih macam zat yang masih
mempunyai sifat asalnya.
2. - Campuran Homogen atau larutan adalah zat-zat penyusun yang bercampur dengan
rata, sehingga setiap bagiannya memiliki sifat yang sama.

Campuran homogen dapat dikenali dengan beberapa ciri, di antaranya:

• Terdiri dari zat terlarut (solut) dan pelarut (solven). Komponen yang jumlahnya

lebih banyak disebut sebagai zat pelarut, lalu yang lebih sedikit disebut sebagai zat
terlarut antar komponen penyusun.

• Tidak terdapat lapisan.

• Tidak dapat disaring.

- Campuran heterogen adalah campuran yang zat penyusunnya tidak tercampur


sempurna, sehingga zat penyusun tersebut masih dapat dibedakan. Sementara itu
koloid sifatnya merata dan tidak mengendap jika dibiarkan.

Campuran heterogen memiliki beberapa ciri, yaitu:

• Pencampuran partikel tidak merata.

• Campuran akan mengendap jika dibiarkan.

• Keruh dan tidak tembus cahaya.

• Ukuran partikel yang bercampur lebih besar dari molekul.

3. Campuran terbagi menjadi dua jenis, yaitu campuran homogen dan campuran heterogen.

4. 1.Filtrasi (penyaringan),

Metode pemisahan yang digunakan untuk memisahkan cairan dan padatan yang
tidak larut dengan menggunakan penyaring (filter) berdasarkan perbedaan ukuran
partikel.

2.Dekantasi

Metode pemisahan antara zat padat dan zat cair, di mana ukuran zat padat cukup
besar. Zat padat diendapkan sampai diperoleh lapisan air pada bagian atas dan
endapan pada bagian bawah, kemudian lapisan pada bagian atas dituangkan ke
wadah lain sehingga dapat padatan dapat terpisah dari cairan.

3.Sentrifugasi

Pemisahan campuran zat padat dan zat cair berdasarkan perbedaan berat jenis
dengan cara memutar campuran tersebut pada suatu piringan.
4.Evaporasi

Proses pemisahan larutan berdasarkan perbedaan titik didih.

5.Distilasi (penyulingan),

Proses pemisahan campuran dengan cara penguapan yang diikuti dengan


pengembunan.

6.Kromatografi

Pemisahan berdasarkan kecepatan zat – zat terlarut yang bergerak bersama – sama
dengan pelarutnya pada permukaan suatu benda penyerap.

7.Sublimasi,

Proses pemisahan campuran yang dapat digunakan untuk memisahkan komponen


yang menyublim dari campurannya yang tidak dapat menyublim.

8.Ekstraksi,

Pemisahan suatu zat berdasarkan perbedaan kelarutan zat terlarut di dalam pelarut
yang berbeda.

9.Kristalisasi

Proses pembentukan kristal padat dari suatu larutan induk yang homogen melalui
pemanasan.

5. 1.Filtrasi (penyaringan)

Caranya: Campuran heterogen ditempatkan dalam tabung erlenmeyer dan diaduk


hingga tercampur semua. Campuran tersebut didiamkan hingga berbentuk endapan.
Kemudian, campuran tersebut dituang ke dalam corong yang dilengkapi kertas saring. Zat
padat akan tertahan di kertas saring, sedangkan zat cair akan mengalir melalui pori kertas
saring menuju erlenmeyer. Zat padat yang tertahan disebut residu dan zat cair hasil filtrasi
disebut filtrat.

2.Dekantasi

Metode pemisahan antara zat padat dan zat cair, di mana ukuran zat padat cukup
besar. Zat padat diendapkan sampai diperoleh lapisan air pada bagian atas dan endapan
pada bagian bawah, kemudian lapisan pada bagian atas dituangkan ke wadah lain sehingga
dapat padatan dapat terpisah dari cairan.

3.Sentrifugasi
Caranya: Menggunakan alat centrifuge. Campuran dalam tabung diputar secara
horizontal sehingga cairan dan padatan bergerak ke arah luar bidang putaran. Fase
padatan akan berkumpul di dasar tabung, disebut pelet. Sedangkan fase cairan disebut
supernatan.

4.Evaporasi

Caranya: Menguapkan pelarutnya dengan memanaskan campuran.

5.Distilasi (penyulingan),

Proses pemisahan campuran dengan cara penguapan yang diikuti dengan


pengembunan.

6.Kromatografi

Caranya: Tinta ditotolkan pada kertas kromatografi. Kemudian, kertas dicelupkan


ke dalam aquades dengan totolan tetap terjaga agar tidak tercelup ke dalam aquades.
Lama-kelamaan, aquades yang merupakan fase gerak akan merambat ke atas mengenai
totolan tinta. Tinta akan terurai menjadi beberapa warna.

7.Sublimasi

Caranya : Haluskan atau pecahkan kapur barus dengan menggunakan mortal atau
lumpang. Masukkan kapur barus yang telah dihaluskan atau dipecahkan ke dalam gelas
kimia lalu campurkan dengan pasir. Dengan memperhatikan gambar disamping, letakkan
gelas kimia yang telah berisi campuran di atas kaki tiga yang sudah dilengkapi dengan
kawat kasa, lalu letakan cawan petri yang telah berisi butiran-butiran es batu di atas gelas
kimia yang berisi campuran tersebut. Panaskan dengan menggunakan lampu bunsen
sampai semua kapur barus menguap seperti pada gambar di samping.

8.Ekstraksi,

Caranya : dengan melarutkan bahan campuran dalam pelarut yang sesuai.

9.Kristalisasi

Proses pembentukan kristal padat dari suatu larutan induk yang homogen melalui
pemanasan.
6.

Contoh mengkristal :

• Air laut yang menjadi garam.

• Berubahnya uap menjadi salju.

• Pembuatan es kering.

Contoh menyublim :

• Kapur barus

• es kering yang mengandung karbon dioksida padat

Contoh mencair :

• Es batu yang suhunya dingin akan mencair menjadi air jika terkena suhu yang
panas. Contoh menguap :

• Penguapan pada air mendidih yang dimasak.

• Penguapan air permukaan membentuk uap air di awan.

• Penguapan bensin dalam tangki kendaraan bermotor saat udara panas.

Contoh membeku :

• Air berubah menjadi es batu setelah dimasukkan ke dalam freezer.

• Cairan agar-agar menjadi beku dan kenyal setelah dibiarkan di suhu yang dingin.

• Minyak goreng yang mengental saat cuaca dingin.

• Lilin yang meleleh setelah dipanaskan akan kembali keras

Contoh mengembun :
• Saat pagi hari, pada permukaan daun terlihat titik-titik air embun.

• Saat membuat atau membeli es teh yang di tempatkan di gelas, lalu di bagian
dinding luar gelas basah.

• Perubahnya awan menjadi titik air hujan.

Anda mungkin juga menyukai