Anda di halaman 1dari 14

Pengukuran Kartu

Skor Poedji Rochjati


Rahmatul Husna 1911312019
Sonia Enjelina Silaban 1911312013
Pendahuluan
Kehamilan dengan faktor risiko adalah kehamilan dengan
beberapa kondisi yang dapat menyebabkan terjadinya bahaya dan
komplikasi yang lebih besar baik pada ibu maupun janin dalam kandungan
dan dapat menyebabkan kematian, kesakitan, kecacatan, ketidaknyamanan
dan ketidakpuasan. Kehamilan berisiko terbagi menjadi tiga yaitu
Kehamilan Risiko Rendah (KRR), Kehamilan Risiko Tinggi (KRT) dan
Kehamilan Resiko Sangat Tinggi (KRST).

Risiko tinggi pada kehamilan merupakan keadaan kehamilan yang


menyimpang dari keadaan normal, yang secara langsung dapat
menyebabkan kesakitan dan kematian ibu maupun kematian bayi (Yulianti,
2015).
1. Pengertian
Kartu Skor Poedji Rochjati (KSPR) yaitu berupa kartu skor yang
digunakan sebagai alat skrining antenatal berbasis keluarga guna menemukan
faktor risiko ibu hamil, yang selanjutnya dilakukan upaya terpadu untuk
menghindari dan mencegah kemungkinan terjadinya upaya komplikasi
obtetrik pada saat persalinan. Diharapkan setiap ibu hamil mempunyai buku
KIA yang dilengkapi dengan satu kartu skor yang pelaksanaannya dipantau
oleh tenaga kesehatan, kader posyandu, maupun ibu-ibu anggota/pengurus
PKK (Kostania, 2015).
2. Tujuan dan Manfaat
Tujuan skreening dengan Kartu Skor Poedji Rochjati (KSPR)
membuat pengelompokkan dari ibu hamil Kehamilan Resiko Rendah (KRR),
Kehamilan Resiko Tinggi (KRT), Kehamilan Resiko Sangat Tinggi (KRST), agar
berkembang perilaku kebutuhan tempat dan penolong persalinan sesuai
dengan kondisi dari ibu hamil dan melakukan pemberdayaan ibu hamil,
suami, keluarga dan masyarakat agar peduli dan memberikan dukungan dan
bantuan kesiapan mental, biaya dan transportasi untuk
melakukan rujukan terencana.
Manfaat skreening Kartu Skor Poedji Rochjati (KSPR) dapat
menemukan factor resiko ibu hamil, digunakan untuk menentukan kelompok
resiko ibu hamil dan sebagai alat pencatat kondisi ibu hamil.
3. Fungsi
Menurut Kostania (2015) fungsi KSPR meliputi :
• Sebagai alat skrining antenatal deteksi dini
faktor resiko pada ibu hamil resiko tinggi.
• Sebagai alat pemantauan dan pengendalian
ibu hamil selama kehamilan.
• Sebagai media pencatatan kondisi ibu
selama kehamilan, persalinan, nifas, dan
kondisi bayi/ anak.
• Sebagai pedoman untuk memberikan
penyuluhan.
• Sebagai alat untuk validasi data kehamilan,
persalinan, nifas dan perencanaan KB
4. Skor KSPR
Skor Poedji Rochjati adalah suatu cara untuk
mendeteksi dini kehamilan yang memiliki risiko lebih besar dari
biasanya (baik bagi ibu maupun bayinya), akan terjadinya
penyakit atau kematian sebelum maupun sesudah persalinan.
Ukuran risiko dapat dituangkan dalam bentuk angka disebut
skor. Skor merupakan bobot prakiraan dari berat atau
ringannya risiko atau bahaya. Jumlah skor memberikan
pengertian tingkat risiko yang dihadapi oleh ibu hamil.
Berdasarkan jumlah skor kehamilan dibagi
menjadi tiga kelompok :
01 Kehamilan Risiko Rendah
(KRR) dengan jumlah skor 2 02 Kehamilan Risiko Tinggi
(KRT) dengan jumlah skor
6-10

03 Kehamilan Resiko Sangat


Tinggi (KRST) dengan
jumlah skor ≥ 12
(Rochjati Poedji, 2003: 27-
28).
Fungsi Skor
1) Alat komunikasi informasi dan edukasi/KIE – bagi klien/ibu hamil, suami,
keluarga dan masyarakat. Skor digunakan sebagai sarana KIE yang mudah
diterima, diingat, dimengerti sebagai ukuran kegawatan kondisi ibu hamil dan
menunjukkan adanya kebutuhan pertolongan untuk rujukkan. Dengan
demikian berkembang perilaku untuk kesiapan mental, biaya dan transportasi
ke Rumah Sakit untuk mendapatkan penanganan yang adekuat

2) Alat peringatan-bagi petugas


kesehatan. Agar lebih waspada. Lebih
tinggi jumlah skor dibutuhkan lebih kritis
penilaian/pertimbangan klinis pada ibu
Risiko Tinggi dan lebih
intensif penanganannya.
Cara Pembarian Skor
Pelaksana skreening Kartu Skor Poedji
Rochjati (KSPR) dapat dilakukan oleh
tenaga kesehatan maupun non kesehatan
seperti Tim Penggerak PKK, termasuk ibu
hamil, suami, dan keluarganya yang telah
mendapat pelatihan cara penggunaan
dan pengisiannya.
Adapaun cara pemberian skor adalah sebagai
berikut :
● Skor 4 Kehamilan Risiko Tinggi (KRT)
● Skor 2 yaitu Kehamilan Risiko Rendah diberikan untuk setiap factor risiko pada
(KRR) diberikan sebagai skor awal, untuk klasifikasi KRT. Kehamilan risiko tinggi
umur dan paritas pada semua ibu hamil. adalah kehamilan dengan satu atau lebih
Kehamilan resiko rendah adalah kehamilan factor risiko, baik dari pihak ibu maupun
tanpa masalah/factor risiko, fisiologis dan janinnya, memiliki risiko kegawatan tetapi
kemungkinan besar diikuti oleh persalinan tidak darurat. Ibu TP PKK/kader memberi
normal dengan ibu dan bayi hidup sehat. penyuluhan agar pertolongan persalinan
Tempat persalinan dapat dilakukan di oleh bidan atau dokter di Puskesmas, di
rumah maupun di polindes, tetapi penolong Polindes atau di Puskesmas, atau langsung
persalinan harus bidan, dukun membantu dirujuk ke Rumah Sakit, misalnya pada
perawatan nifas bagi ibu dan bayinya. letak lintang dan ibu hamil pertama (primi)
dengan tinggi badan rendah.
● Skor 8 Kehamilan Risiko Sangat Tinggi (KRST)
diberikan pada ibu hamil dengan bekas operasi sesar,
letak sungsang, letak lintang, perdarahan antepartum ● Perencanaan persalinan
dan preeklamsia berat/eklamsia. Kehamilan resiko pada ibu hamil dengan skor 6
sangat tinggi adalah kehamilan dengan factor risiko : atau lebih : dianjurkan
Perdarahan sebelum bayi lahir, memberi dampak gawat bersalin dengan tenaga
dan darurat bagi jiwa ibu dan atau bayinya, kesehatan. Ibu hamil dengan
membutuhkan rujukan tepat waktu dan tindakan segera skor 12 atau lebih :
untuk penanganan adequate dalam upaya dianjurkan bersalin di rumah
menyelamatkan nyawa ibu dan bayinya. Ibu dengan sakit atau dengan spesialis
factor risiko dua atau lebih, tingkat resiko kegawatannya kandungan (Sp.OG)
meningkat, yang membutuhkan pertolongan persalinan
di rumah sakit oleh dokter Spesialis. Ibu diberi
penyuluhan untuk kemudian dirujuk guna melahirkan di
Rumah Sakit dengan alat lengkap dan dibawah
pengawasan dokter spesialis.
Terima
Kasih

Anda mungkin juga menyukai