Anda di halaman 1dari 12

LAPORAN RESMI PRAKTIKUM

ANATOMI TUMBUHAN
Trikoma

Disusun oleh:

Nama : Nisrina Hasna Qothrunnada

NIM : K4319064

Kelas :C

Kelompok/Asisten : 11/Amalia Firdaus Yanti

PENDIDIKAN BIOLOGI
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2021
Laporan Resmi Praktikum
Anatomi Tumbuhan

I. Judul : Trikoma
II. Tujuan :
1. Mengamati bentuk dan struktur trikoma pada berbagai spesies tumbuhan
2. Mengetahui tipe trikoma dari berbagai spesies tumbuhan
III. Alat dan Bahan
Alat :
1. Mikroskop
2. Gelas obyek
3. Gelas penutup
4. Silet (yang tajam)
5. Pipet
Bahan :
1. Daun Nymphaeae sp.
2. Daun Cordyline sp.
3. Daun Solanum tuberosum
IV. Pembahasan
Nymphaea sp.
Gambar Keterangan
1. a : sel apikal
2. b : sel basal
3. m : sel medial
4. t : trikoma
5. e : epidermis

Deskripsi
Trikoma merupakan sebuah tonjolan yang berada pada jaringan epidermis, yang
tersusun dari satu atau lebih sel. Sel trikoma dapat melakukan penebalan sekunder
(Wahyuni, Purwanti, Hadi, & Fatmawati, 2019). Trikoma merupakan salah satu derivate
epidermis yang berupa rambut-rambut yang tumbuh dan berasal dari sel-sel epidermis
dengan bentuk, susunan serta fungsi yang memang bervariasi (Yayan, 1992). Trikoma
pada jaringan epidermis mempunyai sifat khusus sebagai daya pertahanan dari serangga,
yang ditentukan oleh adanya kelenjar (glandula) atau tidak (non secretory), kerapatan,
panjang, bentuk, dan ketegakan trikoma (Wahyuni, Purwanti, Hadi, & Fatmawati,
2019).
Trikoma pada daun Nymphaea sp. merupakan trikoma glanduler dengan ujung yang
meruncing dan bersel satu. Trikoma terdapat pada bagian atas epidermis tangkai daun.
Pada daun memiliki bentuk trikoma glandular berupa sisik, memiliki sel sekresi yang
besar di ujung tangkai yang menyempit (Sulistiono & Utami, 2015).
Cordyline sp.
Gambar Keterangan

Deskripsi
Trikoma merupakan sebuah tonjolan yang berada pada jaringan epidermis, yang
tersusun dari satu atau lebih sel. Sel trikoma dapat melakukan penebalan sekunder
(Wahyuni, Purwanti, Hadi, & Fatmawati, 2019). Trikoma merupakan salah satu derivate
epidermis yang berupa rambut-rambut yang tumbuh dan berasal dari sel-sel epidermis
dengan bentuk, susunan serta fungsi yang memang bervariasi (Yayan, 1992). Trikoma
pada jaringan epidermis mempunyai sifat khusus sebagai daya pertahanan dari serangga,
yang ditentukan oleh adanya kelenjar (glandula) atau tidak (non secretory), kerapatan,
panjang, bentuk, dan ketegakan trikoma (Wahyuni, Purwanti, Hadi, & Fatmawati,
2019).
Tanaman hanjuang tidak memiliki trikoma.
Solanum tuberosum
Gambar Keterangan

1 1. Periderm
2 2. Korteks
3. Felem
3 4. Jaringan gabus
4 5. Butir pati

5 6. Trikoma

Deskripsi
Trikoma merupakan sebuah tonjolan yang berada pada jaringan epidermis, yang
tersusun dari satu atau lebih sel. Sel trikoma dapat melakukan penebalan sekunder
(Wahyuni, Purwanti, Hadi, & Fatmawati, 2019). Trikoma merupakan salah satu derivate
epidermis yang berupa rambut-rambut yang tumbuh dan berasal dari sel-sel epidermis
dengan bentuk, susunan serta fungsi yang memang bervariasi (Yayan, 1992). Trikoma
pada jaringan epidermis mempunyai sifat khusus sebagai daya pertahanan dari serangga,
yang ditentukan oleh adanya kelenjar (glandula) atau tidak (non secretory), kerapatan,
panjang, bentuk, dan ketegakan trikoma (Wahyuni, Purwanti, Hadi, & Fatmawati,
2019).
Pada daun Solanum tuberosum ditemukan dua jenis trikoma yaitu trikoma glandular dan
trikoma non glandular. Trikoma non glandular berbentuk rambut sederhana menyerupai
jarum dengan ujung yang runcing. Trikoma glandular berbentuk hidatoda yang tampak
memiliki tangkai uniseluler dan kepala berbentuk lonjong dengan banyak sel (Dewi,
Hindun, & Wahyuni, 2015).
V. Lembar Diskusi
1. Apa yang menyebabkan beberapa jenis trikoma ketika disentuh menimbulkan sensasi
gatal?
Jawab :
Trikoma ada yang berupa trikoma non glandular dan trikoma glandular. Trikoma
non glandular adalah trikoma yang hanya berupa tonjolan saja, biasanya berbentuk seperti
duri dan tidak menghasilkan sekret atau kelenjar. Trikoma glandular adalah trikoma yang
dapat mengeluarkan sekret berupa garam, gula, atau racun. Trikoma yang menyebabkan
sensasi rasa gatal ini biasanya merupakan trikoma glandular, trikomanya menghasilkan
kelenjar yang menyebabkan rasa gatal. Kelenjar yang menyebabkan rasa gatal biasanya
berupa histaimin dan asetilkolin. Kelenjar ini akan masuk kekulit ketika kita menyentuh
trikoma tersebut, sehingga akan menimbulkan rasa gatal (Simaremare, Holle, Budi, &
Yabansabra, 2015).
2. Analisislah fungsi trikoma pada setiap organ tumbuhan!
Jawab :
Trikoma pada daun berfungsi sebagai pelindung organ daun, trikoma pada daun ada
yang berupa trikoma kelenjar dan ada yang trikoma non kelenjar. Trikoma non kelenjar
berfungsi untuk penghalang masuknya pathogen melalui stomata, sedangkan trikoma
kelenjar berfungsi untuk mengeluarkan metabolit sekunder (Dewi, Hindun, & Wahyuni,
2015). Trikoma pada daun pada umumnya berfungsu untuk mengurangi penguapan,
mengurangi gangguan hewan dan manusia, serta meneruskan rangsangan karena trikoma
kaya akan plasma. Trikoma pada akar berfungsi untuk memperluas bidang penyerapan air
dan unsur-unsur hara (Mashud & Octavia, 2018). Trikoma pada buah berfungsi untuk
sistem pertahanan dari hama penghisap buah
3. Buatlah tabel karakteristik trikoma pada masing-masing tumbuhan yang diamati!
Jawab :
No Nama Spesies Karakteristik
1 Nymphaea sp. Trikoma pada daun Nymphaea sp. merupakan
trikoma glanduler dengan ujung yang meruncing
dan bersel satu. Trikoma terdapat pada bagian atas
epidermis tangkai daun. Pada daun memiliki bentuk
trikoma glandular berupa sisik, memiliki sel sekresi
yang besar di ujung tangkai yang menyempit.
2 Cordyline sp. -
3 Solanum tuberosum Pada daun Solanum tuberosum ditemukan dua jenis
trikoma yaitu trikoma glandular dan trikoma non
glandular. Trikoma non glandular berbentuk rambut
sederhana menyerupai jarum dengan ujung yang
runcing. Trikoma glandular berbentuk hidatoda
yang tampak memiliki tangkai uniseluler dan kepala
berbentuk lonjong dengan banyak sel.

4. Apa yang menyebabkan adanya perbedaan jenis trikoma pada setiap tumbuhan?
Jawab :
Perbedaan atau keragaman trikoma pada setiap tumbuhan ini dapat disebabkan oleh
fungsi trikoma yang merupakan derivate epidermis sebagai pelindung organ tumbuhan.
Fungsi dari trikoma ini juga dipengaruhi oleh bentuk dan jenis trikoma. Fungsi trikoma
pada setiap tumbuhan tentu berbeda, sehingga bentuk dan jenis pada setiap tumbuhan juga
berbeda (Dewi, Hindun, & Wahyuni, 2015).
VI. Kesimpulan
Trikoma merupakan sebuah tonjolan yang berada pada jaringan epidermis, yang
tersusun dari satu atau lebih sel. Sel trikoma dapat melakukan penebalan sekunder. Trikoma
merupakan salah satu derivate epidermis yang berupa rambut-rambut yang tumbuh dan
berasal dari sel-sel epidermis dengan bentuk, susunan serta fungsi yang memang bervariasi.
Trikoma pada jaringan epidermis mempunyai sifat khusus sebagai daya pertahanan dari
serangga, yang ditentukan oleh adanya kelenjar (glandula) atau tidak (non secretory),
kerapatan, panjang, bentuk, dan ketegakan trikoma.
Trikoma pada daun Nymphaea sp. merupakan trikoma glanduler dengan ujung yang
meruncing dan bersel satu. Trikoma terdapat pada bagian atas epidermis tangkai daun. Pada
daun memiliki bentuk trikoma glandular berupa sisik, memiliki sel sekresi yang besar di
ujung tangkai yang menyempit.
Pada daun Solanum tuberosum ditemukan dua jenis trikoma yaitu trikoma glandular
dan trikoma non glandular. Trikoma non glandular berbentuk rambut sederhana
menyerupai jarum dengan ujung yang runcing. Trikoma glandular berbentuk hidatoda yang
tampak memiliki tangkai uniseluler dan kepala berbentuk lonjong dengan banyak sel.
VII. Daftar Pustaka

Dewi, V. P., Hindun, I., & Wahyuni, S. (2015). Studi Trikoma Daun pada Famili
Solanaceae sebagai Sumber Belajar Biologi. Jurnal Pendidikan Biologi Indonesia,
1(2), 209 - 218.

Mashud, N., & Octavia, F. (2018). Karakteristik Fisiologi Daun Aren Varietas Akel
Toumuung. Biologi Palma, 16(1), 49 - 56.

Simaremare, E. S., Holle, E., Budi, I., & Yabansabra, Y. Y. (2015). Analisis Perbandingan
Efektifitas Antinyeri Salep Daun Gatal dari Simplisia Laporte decumana dan
Laportea sp. PHARMACY, 12(1), 1 - 10.

Sulistiono, & Utami, B. (2015). Struktur dan Distribusi Trikoma Tumbuhan Marga
Nymphaea di Kediri. Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri, 4 - 10.

Wahyuni, S., Purwanti, E., Hadi, S., & Fatmawati, D. (2019). Anatomi Fisiologi
Tumbuhan. Malang : Universitas Muhammadiyah Malang.

Yayan, S. (1992). Pengantar Anatomi Tumbuh-Tumbuhan Tentang Sel dan Jaringan.


Jakarta: PT Rineka Cipta.
VIII. Lampiran
1. Abstrak Jurnal 2 lembar

IX. Lembar Pengesahan

Kebumen, 10 Januari 2021.


Asisten Praktikan

Amalia Firdaus Y. Nisrina Hasna Q.


NIM. K4317008 NIM. K4319064

Anda mungkin juga menyukai