Anda di halaman 1dari 9

TUGAS INDIVIDU SISTEM PERSARAFAN

Memenuhi Tugas Mata Kuliah : KMB II


Dosen Pengampu : Arif Susila S.Kep., Ns., M.Kep

Disusun Oleh :
Laila Az-Zahra (3019041075)

3C DIII KEPERAWATAN
FAKULTAS KESEHATAN
UNIVERSITAS FALETEHAN
ANATOMI DAN FISIOLOGI SISTEM PERSARAFAN

Sistem saraf adalah serangkaian organ kompleks dan bersambung serta terdiri dari
terutama jaringan saraf. Jaringan saraf tersusun atas sel-sel saraf atau neuron. Tiap neuron/sel
saraf terdiri atas badan sel saraf, cabang dendrit dan cabang akson, cabang-cabang inilah
yang menghubungkan tiap-tiap sel saraf sehingga membentuk jaringan saraf. Berdasarkan
struktur dan fungsinya, sel saraf dapat dibagi menjadi 3 kelompok, yaitu Sel saraf sensori,Sel
saraf motor, dan sel saraf intermediet (asosiasi). Sistem saraf tepi terdiri dari sistem saraf
sadar dan sistem saraf tak sadar (sistem saraf otonom).Sistem saraf sadar mengontrol
aktivitas yang kerjanya diatur oleh otak, sedangkan saraf otonom mengontrol aktivitas yang
tidak dapat diatur otak antara lain denyut jantung, gerak saluran pencernaan, dan sekresi
keringat. Sistem saraf sadar yaitu sistem saraf yang mengatur segala gerakan yang dilakukan
secara sadar atau dibawah koordinasi saraf pusat atau otak. 

Berdasarkan asalnya sistem saraf sadar dibedakan menjadi dua yaitu: sistem saraf
kepala (cranial) dan sistem saraf tulang belakang (spinal). Berdasarkan sifat kerjanya saraf
tak sadar dibedakan menjadi dua yaitu: saraf simpatik dan saraf parasimpatik. Sistem saraf
otonom disusun oleh serabut saraf yang berasal dari otak maupun dari sumsum tulang
belakang dan menuju organ yang bersangkutan Sistem saraf otonom dapat dibagi atas sistem
saraf simpatik dan sistem saraf parasimpatik. Perbedaan struktur antara saraf simpatik dan
parasimpatik terletak pada posisi ganglion. Saraf simpatik mempunyai ganglion yang terletak
di sepanjang tulang belakang menempel pada sumsum tulang belakang sehingga mempunyai
urat pra ganglion pendek, sedangkan saraf parasimpatik mempunyai urat pra ganglion yang
panjang karena ganglion menempel pada organ yang dibantu.

Seluruh aktivitas tubuh manusia dikendalikan oleh sistem saraf pusat. Sistem ini yang
mengintegrasikan dan mengolah semua pesan yang masuk untuk membuat keputusan atau
perintah yang akan dihantarkan melalui saraf motorik ke otot atau kelenjar. Sistem saraf pusat
terdiri dari otak dan sumsum tulang belakang. Sistem saraf pusat meliputi otak (ensefalon)
dan sumsum tulang belakang (Medula spinalis). Keduanya merupakan organ yang sangat
lunak, dengan fungsi yang sangat penting maka perlu perlindungan. Selain tengkorak dan
ruas-ruas tulang belakang, otak juga dilindungi 3 lapisan selaput meninges.
Struktur Sel Saraf (Neuron)

Sistem persarafan terdiri atas sel saraf (neuron) dan sel penyokong (neuroglia dan sel
Schwann). Kedua jenis sel tersebut demikian erat berkaitan dan terintegrasi satu sama lain
sehingga bersama-sama berfungsi sebagai satu unit. Neuron adalah suatu sel saraf dan
merupakan unit anatomi dan fungsional sistem persarafan. Sedangkan neuroglia adalah sel
penyokong untuk neuron-neuron SSP, sedangkan sel Schwann menjalankan fungsi tersebut
pada SST. Neuroglia menyusun 40% volume otak dan medula spinalis. Neuroglia jumlahnya
lebih banyak dari sel-sel neuron dengan perbandingan sekitar 10 : 1. Ada empat sel neuroglia
yang berhasil diidentifikasi , yaitu mikroglia, ependimal, astroglia (astrodit), dan
oligodendroglia (oligodendrosit) (Arif Muttaqin,2008).

Struktur Neuron yang mempunyai berbagai bentuk dan ukuran yang berbeda, salah
satunya adalah tipe neuron multipolar yang merupakan jenis yang paling banyak terdapat
didalam sistem syaraf pusat. Sekitar 5% dari sel-sel glia di SSP adalah mikroglia. Mikroglia
mempunyai sifat fagosit, bila jaringan syaraf rusak, maka sel-sel ini bertugas untuk mencerna
sisa-sisa jaringan yang rusak. Sel jenis ini ditemukan diseluruh SSP dan dianggap berperan
penting dalam proses melawan infeksi (Arif Muttaqin,2008).
Neuron terdiri atas tiga bagian : dendrit, yaitu tonjolan memanjang yang menerima
informasi dari lingkungan atau dari neuron lain; badan sel, yang mengandung nukleus dan
akson yang panjangnya dapat mencapai 1 meter dan menghantarkan impuls ke otot, kelenjar,
atau neuron lain. Fungsi utama neuron adalah menerima, memadukan, dan menyalurkan
informasi ke sel lain (Ganong, William F. 2012). Setiap neuron yang hanya memiliki akson
tunggal. pada ujung distal, akson terbagi menjadi beberapa cabang terminal yang masing-
masing berakhir dengan apa yang disebut terminal bouton yang membuat kontak dengan
neuron berikutnya. proses perifer panjang neuron pseudo-unipolar dari ganglia spinal
merupakan kasus khusus yang penting. ini adalah serat yang menyampaikan informasi
mengenai sentuhan, nyeri dan, suhu dari permukaan tubuh ke SSP (Mathias Baehr, 2012).

1. Dendrit adalah perluasan saraf dari badan sel. Dendrit adalah bagian neuron yang
menerima stimulasi dari saraf lain. setiap neuron memiliki banyak cabang dendrit
2. Badan Sel mengandung organel tipikal sel manusia. Nukleus, yang mengandung
informasi genetik neuron, mengarahkan produksi protein, enzim, dan neuro
transmiter yang diperlukan oleh saraf untuk fungsi tepatnya.
3. Akson
Tonjolan dari badan sel adalah akson, bagian pangkalnya disebut segmen inisial
atau zona pemicu. Akson adalah serabut panjang tempat lewatnya sinyal listrik
yang dimulai di dendrit dan badan sel.
4. Sinapsis
Sinapsis adalah pertemuan antara ujung neurit (akson) di sel saraf satu dan ujung
dendrit di sel saraf lainnya. Pada setiap sinapsis terdapat celah sinapsis. Pada
bagian ujung akson terdapat kantong yang disebut bulbus akson. Kantong tersebut
berisi zat kimia yang disebut neurotransmiter. Neurotransmiter dapat berupa
asetilkolin dan kolinesterase yang berfungsi dalam penyampaian impuls saraf
pada sinapsis.
5. Mielin
Myelin merupakan suatu kompleks protein lemak berwarna putih yang melapisi
tonjolan saraf. Myelin menghalangi aliran ion natrium dan melintasi membrane
neuronal dengan hampir sempurna. Selubung myelin tidak kontinu di sepanjang
tonjolan saraf, dan terdapat celah celah tanpa myelin, yang disebut nodus Ranvier
(Sylivia price, 2006).

Saraf Pusat

Susunan syaraf pusat sendiri terdiri dari Otak dan Sumsum tulang belakang (medula spinalis).

a. Otak

Otak Besar (Serebrum)


Hemisfer kiri dan kanan dihubungkan oleh korpus kalosum, yaitu massa jaringan
saraf yang memungkinkan komunikasi antara pusat-pusat terkait dalam hemisfer kiri
dan kanan. setiap hemisfer serebri dibagi menjadi empat lobus berdasarkan anatomi
dan perbedaaan fungsinya. nama lobus menurut nama tulang kranial yang
menutupinya (frontal, temporal, parietal, dan oksipital).
 Frontal : mempengaruhi kepribadian, penilaian, kemampuan berfikir abstrak,
perilaku social, ekspresi bahasa, dan gerakan (pada bagian motorik).
 Temporal : mengendalikan pendengaran, pemahaman bahasa, dan menyimpan
serta mengingat memori.
 Pariental : menginterpretasi dan mengintegrasi rasa, yang meliputi rasa nyeri,
suhu dan sentuhan, juga menginterpretasi ukuran, bentuk, jarak dan tekstur.
 Oksipital : menginterpretasi stimuli visual
Otak Kecil (Cerebellum)

berfungsi untuk mengendalikan dan mengkoordinasikan gerakan-gerakan otot


tubuh serta menyeimbangkan tubuh. Letak otak kecil terdapat diatas batang otak.

Otak Tengah (Mesensefalon)

Terletak di depan otak kecil dan jembatan varol (menghubungkan otak kecil
bagian kiri dan kanan, juga menghubungkan otak besar dan sumsum tulang
belakang).

Di depan otak tengah (diencephalon)

 Talamus (pusat pengatur sensoris)


 Hipotalamus (pusat pengatur suhu, mengatur selera makan, kesimbangan
cairan tubuh). Bagian atas ada lobus optikus (pusat reflex mata)

Batang otak

Tersusun atas pons, mesensefalon (otak tengah), medulla oblongata, meneruskan


pesan antara tingkat yang lebih tinggi dan tingkat yang lebih rendah didalam
system saraf. nervus kranialis berasal dari pons, mesensefalon dan medulla
oblongata.

Pons

Menghubungkan serebelum dengan sereberum dan mesensefalon dengan medulla


oblongata, pons mengandung satu dari beberapa pusat pernapasan.

Medula oblogata

Banyak mengandung ganglion otak. Pusat pengatur gerak reflex fisiologis (denyut
jantung, pernafasan, pelebaran dan penyempitan pembuluh darah, bersin dan
batuk)

b. Sumsum tulang belakang (Medula Spinalis)


Berfungsi sebagai penghubung impuls dari dan ke otak, memungkinkan jalan
terpendek pada gerak refleks. Menerima masukan sensorik dari tubuh, memprosesnya,
dan mengirimkan informasi tersebut ke otak.
Tiga materi esensial yang ada pada bagian sumsum tulang belakang serta otak
antara lain, yaitu :

1. Substansi grissea atau bagian materi kelabu yang terbentuk dari badan sel.
2. Substansi alba atau bagian materi putih yang terbentuk dari serabut saraf.
3. Jaringan ikat atau sel-sel neuroglia yang ada di dalam system saraf pusat tepatnya
di antara sel-sel saraf yang ada

Saraf Perifer

Susunan syaraf perifer terdiri dari susunan syaraf somatik dan susunan syaraf otonom
yang meliputi susunan syaraf simpatis dan parasimpatis

1. Sistem Saraf Simpatis


Sistem syaraf simpatis berfungsi membantun proses kedaruratan.Stress fisik maupun
emosional akan menyebabkan peningkatan impuls simpatis.Tubuh siap untuk
berespon fight or fligh jika ada ancaman.Sebagai akibatnya, bronkiolus berdilatasi
untuk pertukaran gas yang mudah,kontraksi jantung menjadi lebih kuat dan
cepat,terjadi dilatasiateri menuju jantung dan otot otot volunter yang membawa lebih
banyak darah ke jantung; kontraksi pembuluh darah perifer yang menyebabkan kulit
pada kaki dingin tetapi memirau (shunting) darah ke organ penting yang aktif,dilatasi
pupil,rambut berdiri dan peningkatan pengeluaran keringat.Pelepasan simpatis yang
meningkat cepat sama seperti ketika tubuh disuntik adrenalin.Oleh karena itu stadium
sistem syaraf adrenergik kadang kadang dipakai jika menunjukkan kondisi seperti
pada sistem syaraf simpatis.
2. Sistem Saraf Parasimpatis
Fungsi sistem syaraf parasimpatis merupakan pengontrol dominan pada kebanyakan
efektor viseral dalam waktu lama>Selama keadaan diam,kondisi tanpa stess,impuls
dari serabut-serabut parasimpatis (kolenergik) yang menonjol.Serabut-serabut
parasimpatis terletak pada dua bagian yaitu batang otak dan segmen spinal di bawah
Lumbal 2, Karena lokasi serabut-serabut tersebut sistem parasimpatis dihubungkan ke
daerah kraniosakral, bila dibedakan dari daerah thorakolumbal (simpatis) dari SSO.
Parasimpatis kranial muncul dari mesenfalon dan medula oblongata.serabut dari sel-
sel pada mesenfalon berjalan dengan syaraf okulomotorisketiga menuju
gangliasiliaris, dimana serabut-serabut post ganglion pada daerah ini berhubungan
dengan sistem simpatis lain yang mengontrol bagian posisi yang berlawanan antara
keduanya pada satu kesatuan waktu.

Sistem perifer terdiri atas nervus kranial (NK), nervus spinalis, dan sistem saraf
otonom. Nervus Kranialis ke 12 pasang nervus kranialis menstramisikan pesan motorik atau
sensorik atau keduanya terutama di antara otak atau batang otak dan kepala serta leher.
kecuali nervus olfaktorius dan optikus. nervus kranialis merupakan saraf sensorik, motorik,
atau campuran keduanya.

Saraf Nama saraf Sifat saraf


Nervus olfaktorius (NK I) Sensorik :Bau Hidung, sebagai alat
penciuman
Nervus optikus (NK II) sensorik : penglihatan Bola mata untuk
penglihatan
Nervus okulomotorius (NK III) Motorik : gerakan mata Pergerakan bola mata dan
ekstraokuler (superior, mengangkat kelopak mata
medial,inferior, lateral),
konstriksi pupil dan
elevasi palpebra superior.
Nervus troklearis (NK IV) Motorik :gerakan mata Mata, memutar mata dan
ekstraokuler. pergerakan mata
Nervus trigeminus (NK V) sensorik : menstramisi Kulit kepala dan kelopak
impuls dari wajah dan mata atas
kepala, reflex kornea Rahang atas, palatum dan
motorik : gerakan hidung
mengunyah, menggigit, Rahang bawah dan lidah
dan gerakan rahang ke
lateral.
Nervus abdusens (NK VI) Motorik : gerakan mata Mata, penggoyang sisi
ekstraokuler (lateral). mata
Nervus fasialis (NK VII) Sensorik : reseptor indera Otot lidah, menggerakkan
pengecap lidah dan selaput lendir
rongga mulut
Nervus glosofaringeus (NK IX) Motorik : gerakan Telinga, rangsangan
menelan. Sensorik : rasa pendengaran
pada tenggorok.
Nervus vagus (NK X) Motorik : gerakan palatum, Faring, tonsil dan lidah
gerakan menelan rangsangan cita rasa
Nervus asesorius spinalis (NK Motorik : gerakan bahu, Jantung, lambung, usus
XI) rotasi kepala halus, laring
Nervus hipoglosus (NK XII) Motorik : gerakan lidah. Lidah, cita rasa da otot
lidah

Anda mungkin juga menyukai