Anda di halaman 1dari 3

1.

Sangkuriang
Sangkuriang menjadi cerita rakyat turun-temurun di Tanah Sunda. Sangkuriang bercerita
mengenai keinginan seorang anak yang mencoba mempersunting ibunya sendiri. Sang ibu,
Dayang Sumbi sebenarnya adalah seorang bidadari yang berperawakan awet muda.

Sangkuriang boleh menikahi Dayang Sumbi asal memenuhi syarat, namun digagalkan oleh
Dayang Sumbi sendiri. Kisah Sangkuriang ini menjadi asal-usul Gunung Tangkuban Perahu.
Pesan moral yang dapat diambil dari Sangkuriang adalah agar anak tidak boleh sombong,
harus berbuat baik, dan pandai menahan hawa nafsu.

2. Malin Kundang
Malin Kundang merupakan cerita rakyat Sumatera Barat. Malin Kundang adalah anak
seorang janda bernama Mande Rubayah. Saat besar, Malin pergi merantau dan kembali
dengan istrinya. Rupanya Malin berbohong, ia menyebut ibunya bukan seorang janda,
melainkan dari keluarga bangsawan.

Malu dengan istri, Malin tak mau mengakui ibunya itu. Dikutuklah Malin Kundang menjadi
batu. Pesan moral yang bisa disampaikan ke anak adalah hormati orang tua dan jangan
durhaka ke orang tua terutama ibunda.

3. Timun Mas
Timun Mas adalah cerita rakyat Jawa Tengah. Timun Mas adalah gadis cantik yang lahir dari
buah timun berwarna emas. Buah timun itu ditanam oleh seorang janda tua bernama Mbok
Srini, yang sebelumnya mendapat petunjuk dari raksasa dalam mimpi.

Raksasa itu menyuruh Mbok Srini untuk menanam biji timun. Apabila lahir seorang anak dari
timun dan anak itu tumbuh besar, raksasa akan kembali memintanya untuk menjadi santapan.
Namun, pada akhirnya dengan usaha keras, Timun Mas berhasil selamat.

Pesan moral yang terkandung adalah bahwa dengan usaha dan kerja keras, segala rintangan
dan cobaan dalam hidup ini akan berujung baik.
4. Kancil
Kancil menjadi tokoh paling populer di antara tokoh dongeng anak Indonesia. Dongeng
Kancil ada banyak, Bunda. Mulai dari Kancil dan Buaya, Kancil dan Harimau, hingga Kancil
dan Petani.
Pesan moral yang terkandung dalam dongeng Kancil adalah jangan pernah menganggap
remeh seseorang yang kecil. Jika ia memiliki kecerdasan bukan berarti ia tidak mampu
melakukan sesuatu, Bunda. Ya, seperti si Kancil ini.

5. Bawang Merah Bawang Putih


Bawang Merah Bawang Putih berasal dari cerita rakyat Riau. Bercerita tentang dua orang
gadis cantik, kakak beradik yang memiliki sifat yang bertolak belakang. Bawang Merah
memiliki sifat yang negatif yaitu malas, sombong, dengki.

Sementara Bawang Putih memiliki sifat positif seperti rendah hati, tekun, rajin, dan jujur.
Keduanya hidup dengan ibu tiri yang ternyata juga memiliki sifat seperti Bawang Merah.
Pesan moral dalam dongeng ini adalah jadilah pribadi yang baik seperti Bawang Putih,
karena kebaikan membawa manfaat untuk hidup.

6. Ande-ande Lumut
Ande-ande Lumut adalah cerita rakyat Jawa Timur. Berkisah tentang Pangeran Raden Panji
Asmarabangun yang kabur dari istana Kerajaan Kediri untuk mencari calon pramaisurinya,
Putri Sekartaji dari Kerajaan Jenggala. Pangeran mengganti namanya menjadi Ande-ande
Lumut, sementara Putri Sekartaji mengubah namanya Klenting Kuning.

Berjodoh, keduanya pun dipertemukan walau jalannya tidak mulus. Pesan moral dari legenda
cerita rakyat Ande-ande Lumut ini adalah anak yang baik akan mendapat kebahagiaan dan
kesuksesan di kemudian hari. Anak yang berperilaku buruk akan mendapatkan kesedihan di
masa datang.

7. Keong Mas
Keong Mas adalah legenda cerita rakyat Jawa Timur. Mengisahkan tentang Candra Kirana,
putri Kerajaan Daha yang ingin dilamar oleh pangeran tampan, Raden Inu Kertapati.
Sayangnya, Candra Kirana disingkirkan oleh Dewi Galuh karena merasa iri.

Candra Kirana menjadi Keong Mas berkat penyihir suruhan Dewi Galuh. Saat menjadi
keong, ia dipelihara oleh seorang nenek. Kabar ini pun berembus ke telinga Pangeran dan
mencari Candra Kirana. Keduanya pun akhirnya bertemu.

Pesan moral dari dongeng Keong Mas adalah perbuatan jahat yang ditutupi akan terbuka
juga. Tidak iri hati dan selalu berbuat baik akan membuat kita selamat.
Wah, banyak banget ya pesan moral yang bisa kita dapatkan dari cerita atau dongeng di atas.
Semoga bermanfaat ya, Bunda.

Anda mungkin juga menyukai