Anda di halaman 1dari 4

BAB V

PEMBAHASAN

Dari 40 angket yang penulis sebarkan untuk mengumpulkan data. Hanya 32


responden yang menjawab angket tersebut. Adapun uraiannya sebaga berikut.

5.1 Keterkaitan musik terhadap pemenuhan kebutuhan emosional siswa


SMA Taruna Dra. Zulaeha.

Dari hasil data 4.1.3, didapatkan jawaban yang beragam serta alasan yang
bervariasi. Mayoritas dari responden menjawab musik dapat mengurangi tingkat
stres. Hal ini, ditnjukkan dengan jumlah responden yaitu sebanyak 26 responden.
Untuk jawaban kadang-kadang sebanyak 6 responden dan tidak ada responden
ynag menjawab tidak. Terdapat tiga alasan terbanyak responden mengapa musik
mampu mengurangi rasa stress siswa, yaitu karena musik mampu menenangkan
pikiran dengan jumlah 11 responden, musik mampu menghibur pendengarnya
dengan jumlah 3 reponden, dan musik bisa membuat pendengar terbawa susasana
dari musik itu sendiri dengan jumlah 3 reponden. Hal ini, sesuai dengan teori Ali
(2006 : 33) yang mengatakan bahwa musik menjadi penghibur dan sarana
relaksasi ketika manusia jenuh dengan rutinitas keseharian. Jika kita
bersenandung atau bernyanyi dalam waktu yang cukup lama, kita dapat
merangsang otak tengah (limbic system) untuk mengurangi stress dan memberikan
rasa sehat atau sejahtera.

Dari hasil data 4.1.4, didapatkan jawaban yang beragam serta alasan yang
bervariasi. Dari 32 responden, 20 responden menjawab nge-beat, 3 responden
menjawab pop, 2 responden menjawab mellow, 2 responden menjawab jazz, 2
responden menjawab rock, 2 responden menjawab semua jenis lagu, dan 1
responden menjawab hip-hop. Terdapat tiga alasan terbanyak mengapa musik nge-
beat didengarkan saat bahagia, yaitu 10 responden menjawab mampu membuat
pendengar menjadi semangat, 5 responden menjawab sesuai dengan suasana hati,
dan 4 responden menjawab membuat hati terasa senang. Sesuai dengan teori Ali
(2006 : 74) yang mengatakan bahwa musik merupakan sarana ekpresi diri.
Melalui musik, mereka mengungkapkan perasaan, pikiran, gagasan, dan cita-cita
mereka tentang diri, masyarakat, Tuhan, dan dunia. Sedangkan kegembiraan
menurut teori Albin (1983 : 60) merupakan suatu emosi yang menjadikan seluruh
dunia menjadi indah. Ketika kita mengalami kegembiraan kita sering merasa
bersatu dengan seluruh dunia dan dengan sesama.
Dari hasil data 4.1.5, didapatkan jawaban yang beragam serta alasan yang
bervariasi. Untuk banyak responden yang menjawab mellow sebanyak 22, 4
responden menjawab Nge-beat, 3 responden menjawab random, dan untuk yang
menjawab healing song, rock, dan mellow dan ngebeat, masing-masing dijawab
oleh 1 responden. Ada beberapa alasan terbanyak mengapa siswa SMA Taruna
mendengarkan lagu mellow saat sedih yaitu, 11 responden beralasan karena sesuai
dengan suasana hati, 3 responden berasalan supaya semakin sedih, 2 responden
beralasan karena terbiasa mendengarkan lagu mellow saat sedih, dan 2 responden
beralasan karena lagu mellow bisa membuat pendengarnya tertidur. Berdasarkan
teori Albin (1983 : 41) Rasa sedih, rasa duka cita, dan depresi merupakan perasaan
yang berbeda dan diungkapkan dengan cara yang berbeda pula. Karena rasa itu
kita mungkin tidak tertarik lagi kepada kegiatan sehari-hari sehingga kita duduk-
duduk di rumah saja dengan tidak mempedulikan teman-teman dan pergaulan kita.
Hal tersebut mampu diatasi oleh musik, yang disebutkan dalam teori Ali (2006 :
33) bahwa musik menjadi penghibur dan sarana relaksasi ketika manusia jenuh
dengan rutinitas keseharian. Jika kita bersenandung atau bernyanyi dalam waktu
yang cukup lama, kita dapat merangsang otak tengah (limbic system) untuk
mengurangi stress dan memberikan rasa sehat atau sejahtera

5.2 Keterkaitan musik terhadap proses belajar siswa SMA Taruna Dra.
Zulaeha.

Dari hasil data 4.2.1, didapatkan jawaban yang beragam serta alasan yang
bervariasi. Untuk banyak responden yang menjawab suka dan kadang-kadang
mendapatkan jumlah sama banyak, yaitu masing-masing 15 responden.
Sedangkan untuk jawaban tidak suka hanya ada 2 responden. Terdapat tiga alasan
terbanyak untuk jawaban suka yaitu membuat mereka yang medengarkan musik
menjadi semangat untuk belajar dengan jumlah 4 responden, membuat mereka
tidak bosan saat belajar dengan jumlah 4 responden, dan membuat mereka lebih
tenang saat belajar dengan jumlah 3 responden. Untuk tiga alasan terbanyak dari
responden yang menjawab kadang-kadang yaitu, tergantung mata pelajaran yang
didengarkan dengan jumlah 9 responden, terkadang membuat mereka tidak bosan
saat belajar dengan jumlah 4 responden, dan terkadang mampu membuat mereka
semangat dengan jumlah 1 responden. Menurut teori Ali (2006 : 33) menyatakan
bahwa Musik dapat memperluas watak dan meningkatkan kecerdasan otak.
Berdasarkakn penelitian Dr. Roger W. Sperry terhadap otak kiri dan kanan
manusia, beberapa ahli merancang musik yang dapat meningkatkan kecerdasan
seseorang. Keseimbangan kedua bagian otak itu akan mempengaruhi kecerdasan
sesesoranng. Musik dipakai sebagai penyeimbang otak kiri manusia. Dengan
keseimbangan tersebut , kecerdasan atau inteligensi (IQ) seseorang akan
meningkat. Terapi kecerdasan ini sangat efektif dilakukan pada usis-usia dini
ketika volume otak seseorang masih mengalami perkembangan.

Dari hasil data 4..2.2, didapatkan jawaban yang juga beragam serta alasan
yang bervariasi pula. Banyak responden yang menjawab suka yaitu terdapat 18
responden, yang menjawab tidak ada 13 responden, dan hanya ada 1 responden
yang menjawab kadang-kadang. Untuk tiga alasan terbanyak dari jawaban ya
antara lain, membuat siswa lebih semangat dan menjadi lebih fokus saat belajar
dengan jumlah 6 responden, menghilangkan rasa jenuh dengan jumlah 4
responden, dan tergantung makna lagu dari lagu itu sendiri dengan jumlah 4
responden. Faktor yang mempengaruhi kepuasan dalam belajar:
Kondisi belajar yang memadai, belajar dalam tempat yang baik, bersih, dan
sehat dapat memberikan kepuasan dibandingkan dengan belajar dalam lingkungan
yang kurang memadai.
Kesempatan untuk memperluas diri, yaitu kesempatan bagi para siswa untuk
mengembangkan diri demi masa depannya yang lebih baik. Bila siswa belajar
dalam suasana yang memberikan kejelasan tentang masa depannya, hal itu
cenderung akan memberikan kepuasan. Perluasan diri misalnya kesempatan
belajar lebih lanjut, kenaikan kelas atau peringkat, dan kebebasan mengemukakan
pendapat.
Hubungan pribadi, yaitu suasana terciptanya hubungan antar pribadi dalam
lingkungan kelas atau di luar kelas. Hubungan antar pribadi yang baik akan
menimbulkan kepuasan belajar.
Jadi, suatu unjuk kerja yang mendatangkan suatu ganjaran tertentu cenderung
akan memperkuat motivasi, dan sebaliknya unjuk kerja yang tidak memberikan
dampak ganjaran tidak akan mempunyai kaitan dengan motivasi. Dengan
demikian, yang paling penting adalah bagaimana seseorang memperoleh ganjaran
dari setiap unjuk kerja yang telah diwujudkannya. Dalam hubungan ini, setiap
siswa perlu secepatnya memperoleh balikan dari setiap unjuk kerja yang telah
dihasilkannya sekecil apapun. Balikan ini dapat berupa pujian, pengakuan, hadiah,
promosi, dan kesempatan berkembang.

Dari hasil data 4.2.3, didapatkan jawaban yang beragam dan alasan yang
bevariasi. Responden paling banyak menjawab tidak dengan 19 responden,
sedangkan untuk responden yang menjawab kadang-kadang ada 8 responden, dan
yang paling sedikit yaitu jawaban ya dengan hanya 5 responden. Beberapa alasan
terbanyak untuk jawaban tidak yaitu saat mendengarkan musik justru mereka
merasa lebih enjoy dan senang saat belajar dengan jumlah 5 responden, mereka
sudah terbiasa mendengarkan musik dengan jumlah 4 responden, mampu
memotivasi mereka belajar dengan jumlah 2 responden, dan tergantung pelajaran
yang sedang dipelajari dengan jumlah 2 responden. Berdasarkan teori Ali (2006 :
33) dikatakan bahwa Musik dapat memperluas watak dan meningkatkan
kecerdasan otak. Namun musik yang apabila membuat lingkungan kurang
kondusif justru mampu mengganggu beberapa pedengarnya sesuai dengan teori
bahwa Lingkungan kerja yang kondusif, baik lingkungan fisik, sosial, maupun
psikologis, dapat menumbuhkan dan mengembangkan motif untuk bekerja dengan
baik dan produktif.

Dari hasil data 4.2.4, didapatkan jawaban yang beragam dan alasan yang
bervariasi. Responden paling banyak menjawab tidak dengan 20 responden, untuk
jawaban ya sebanyak 9 responden, dan utuk jawaban tidak tahu, kadang-kadang,
tidak juga masing-masing mendapat jawaban 1 responden. Beberapa alasan
terbanyak dari jawaban tidak antara lain, tidak ada pengaruh dari musik terhadap
pelajaran dengan jumlah 14 responden, musik didengar agar tidak jenuh saat
belajar dengan jumlah 2 responden, dan musik hanya sebagai hiburan dengan
jumlah 2 responden. Dengan memperhatikan pengertian pembelajaran
sebagaimana telah dikemukakan terdahulu, maka hasil proses pembelajaran ialah
perubahan perilaku individu. Yang harus diingat ialah bahwa perubahan perilaku
sebagai hasil pembelajaran adalah perubahan perilaku secara keseluruhan, bukan
hanya salah satu aspek saja. Pembelajaran belum dikatakan lengkap apabila hanya
menghasilkan perubahan satu atau dua aspek saja.`

Anda mungkin juga menyukai