Anda di halaman 1dari 11

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Musik

Musik terdiri atas kegiatan komposisi, penyajian, dan penyimakan yang saling
berhubungan antara yang satu dengan yang lainnya. Interelasi itu memiliki dua komponen.
Pertama banyak penciptaan musik mencakup dua atau bahkan ketiga aktivitas itu secara
serempak. Apabila kita mendengar musik, kita meresponnya dengan penyajian, misalnya saja
bertepuk tangan. Saat kiat menyajikan musik kita mendengar apa yang kita sajikan. Apabila
kita membuat komposisi sering kita mencoba mendengarkan ide itu dengan mencoba
menyajikannya, dan menetapkan karya itu sebagai hasil ciptaan dengan mendengarkan hasil
ciptaan itu. Kedua, ketiga kegiatanitu memiliki sifat yang umum, yaitu kreatif. Kreativitas
tidak hanya merupakan ciri pencipta lagu saja. Penyaji musik tidak setepat-tepatnya
menyajikan komposisi yang dihasilkan oleh komponis sebab di dalamnya terjadi penafsiran
atas komposisi yang disajikannya itu yang memantulkan gaya pribadinya. Demikian juga
pada penyimak terjadi pula penafsiran yang sesuai dengan latar belakang kejiwaannya
terhadap sajian yang sama yang lain pula pengaruhnya kepada orang lain.

Sampai tahun 1964 dalam kurikulum sekolah umum istilah “seni suara” masih
digunakan. Bahkan sebelumnya istilah “Menyanyi” yang kini disebut pendidikan musik
digunakan dalam Kurikulum tahun 1972. Istilah musik baru dikenalkan saat terjadi
perubahan menyeluruh dalam pendidikan seni, yaitu saat lahirnya Kurikulum 1975.
Meskipun demikian, hingga saat ini pendidikan kusik yang “pasif” masih tetap dipertahan
yang mungkin karena banyak bahan bacaan yang tidak segera sampai ke guru kelas di SD
atau kepada guru musik di SLTP. Di atas dikatakan sebagai pendidikan musik yang “pasif”
diketengahkan karena saat ini masih lebih banyak siswa yang menjadi penyanyi dan
penyimak musik dan jarang sekali-bahkan mungkin tidak pernah-mendapat kesempatan
untuk menciptakan musik yang dalam istilah musik disebut komposisi.

2.1.1 Musik Tradisi dan Musik Modern

Musik tradisi adalah musik yang lahir dan berkembang di suatu daerah tertentu dan
diwariskan secara turun temurun dari satu generasi ke generasi berikutnya. Musik tradisi
cenderung bersifat eksklusif sehingga musik ini tidak dapat dinikmati secara luas oleh
masyarakat di luar kebudayaan yang melahirkan musik tersebut. Komposisi, fungsi, nilai
dan karakteristik syair musik tradisi suatu masyarakat sangatlah khas sehingga tidak mudah
untuk dinikmati atau diterima sebagai bagian dari kebudayaan masyarakat lain.

Musik modern yaitu musik yang saat ini berkembang dan digandrungi atau digemari oleh
banyak orang. Musik tersebut dibangun berdasarkan suatu aturan komposisi yang jelas,
seperti sistem notasi, tangga nada, tekstur, serta instrumen yang telah dikenal masyarakat
secara luas dan mudah. Selain itu, musik modern bersifat terbuka. Artinya, komposisi dan
gaya musik ini sangat dipengaruhi oleh berbagai pengalaman musikal dari banyak musisi
pada satu masa. Berikut ini jenis-jenis musik modern beserta penjelasannya :

2.1.1.1 Musik Jazz

Ciri utama dari musik jazz adalah improvisasi. Pemusik jazz berimprovisasi dengan
aturan-aturan dari gaya yang telah mereka pilih. Improvisasi tersebut telah disertai
dengan chord progresi yang berulang dari sebuah lagu popular atau komposisi asli.
Kehadiran musik jazz pada mulanya dianggap sebagai representasi dari segala sesuatu
yang jahat, jiwa yang lemah, dan kegilaan. Lama kelamaan, musik itu dapat diterima dan
mulai berkembang di luar Amerikat Serikat.

2.1.1.2 Musik Rhythm and Blues (R&B)

Musik R&B terdiri atas berbagai jenis musik popular yang saling terkait. Musik
rhythm-and-blues yang lebih dikenal dengan Musik R&B memiliki gene-genre, seperti
jump blues, club blues, black rock and roll, doo woop, soul, Motown, funk, disco, dan
rap. Saat ini, musik R&B telah mendapat banyak pengaruh dari jenis musik lain seperti
musik jazz dan rock sehingga berkembang menjadi jenis musik yang berbeda dari
komposisi lainnya.

2.1.1.3 Musik Pop

Salah satu ciri khas musik pop adalah penggunaan ritme yang terasa bebas dengan
mengutamakan permainan drum dan gitar bas. Komposisi melodinya juga mudah.
Umumnya, musik pop dapat kiata bedakn atas musik pop anak-anak dan musik pop
dewasa. Musik pop anak-anak umumnya memiliki bentuk yang lebih sederhana dan
memiliki syair yang pendek-pendek. Tema syair yang diangkat dalam musik pop anak-
anak berkisar pada hal-hal yang mendidik.

Sebaliknya, musik pop dewasa umumnya lebih kompleks. Alunan melodinya lebih
bebas dan improvisasi –improvisasinya lebih banyak, namun ringan. Tema-tema syairnya
pun bervariasi, dari soal kehidupan remaja, orang dewasa, sampai masalah kritik sosial.

2.1.1.4 Musik Rock

Musik rock adalah jenis aliran musik yang dipengaruhi oleh berbagai aliran musik lain
yang saling berkaitan. Instrumen musik yang dominan pada musik rock ialah gitar dan
amplifiernya, bass gitar elektrik, piano dan organ elektrik, synthesizer, drum set, dan
mikrofon sebagai alat pengeras suara. Dalam perkembangannya, musik rock memiliki
beberapa aliran, di antaranya heavy metal, punk, alternative, dan grunge.
2.1.1.5 Musik Country

Musik country atau musik Country-and-Western merupakan sebuah genre besar pada
musik populer Amerika yang diproduksi oleh masyarakat Amerika Serikat. Musik ini
berasal dari musik tradisional (musik rakyat) daerah selatan Appalachia. Musik country
terdiri atas beberapa gaya seperti western swing, honky-tonk, bluegrass, rockabilly, dan
new country. Selam bertahun-tahun, musik country dipengaruhi oleh musik tradisional,
musik gospel, R&B, dan musik rock.

2.1.1.6 Musik Dangdut

Musik dangdut pada dasarnya adalah hasil perpaduan antara musik India dan musik
Melayu. Musik itu kemudian berkembang serta menampilkan cirinya yang khas dan
berbeda dengan musik akarnya. Ciri khas musik ini terletak pada pukulan alat musik
tabla, sejenis alat musik perkusi yang menghasilkan bunyi ndut. Selain itu, iramanya
ringan sehingga mendorong penyanyi dan pendengar untuk menggerak-gerakkan anggota
badannya. Lagunya pun mudah dicerna sehingga tidak susah untuk diterima masyarakat.

2.1.1.7 Musik Rap atau Hip-Hop

Musik rap merupakn genre (jenis) musik R&B yang terdiri dari ritmik vokal dan alunan
musik. Ciri umumnya adalah sang rapper membawakan vokal secara ritmik seolah-olah
sedang berpidato. Musik rap lebih menekankan lirik dan permainan kata-kata pada
melodi dan harmoninya. Keindahannya terletak pada kompleksitas ritmik dan variasi
pada pengungkapan lirik-liriknya. Umumnya, lirik-lirik musik rap bertema tentang relasi
manusia, kehidupan (lifestyle) pemuda perkotaan, yang sering disebut gangsta, dan
tentang isu-isu politik.

2.1.2 Tanggapan terhadap Karya Musik

Secara umum fungsi musik antara lain , sebagai berikut :

2.1.2.1 Sarana upacara budaya (ritual), musik di Indonesia berkaitan erat dengan upacara-
upacara ritual masyarakatnya, seperti upacara perkawinan. Bahkan di beberapa daerah,
bunyi yang dihasilkan instrumen atau alat tertentu diyakini memiliki kekuatan magis.

2.1.2.2 Sarana hiburan, musik berfungsi sebagai cara untuk menghilangkan kejenuhan akibat
rutinitas harian, sekaligus sebagai saran rekreasi dan ajang pertemuan dengan warga
lainnya.

2.1.2.3 Sarana ekspresi diri, melalui musik para seniman mengaktualisasikan potensi dirinya.
Melalui musik pula, mereka mengungkapkan perasaan, pikiran, gagasan, dan cita-cita
mereka tentang diri, masyarakat, Tuhan, dan dunia.
2.1.2.4 Sarana komunikasi, terdapat bunyi-bunyi tertentu yang memiliki arti bagi warganya.
Umumnya, bunyi-bunyian itu memiliki pola ritme tertentu dan menjadi tanda bagi
anggota masyarakatnya tas suatu peristiwa atau kegiatan.

2.1.2.5 Sarana pengiring tari, bunyi-bunyian atau musik yang diciptakan banyak digunakan
untuk mengiringi tari-tarian daerah dan musik-musik pop digunakan sebagai pengiring
tarian- tarian modern.

2.1.2.6 Sarana ekonomi, bagi para musisi dan artis profesional, musik memberi sumber
penghasilan dengan penjualan pita kaset atau kaset ke pasaran.

Etika dan estetika menjadi roh bagi manusia dalam menghasilkan karya yang berarti atau
bermakna baik bagi dirinya dan lingkungannya. Estetika musik didasarkan pada konsep
kesenangan (rasa) pribadi atau kolektif. Dengan demikian ciri-ciri estetis dalam musik
adalah memberikan sensasi yang menyenangkan, ketenangan, ketenangan emosional atau
relaksasi teerhadap perasaan yang tertekan akibat rutinitas hidup. Jadi, musik yang estetis
menghasilkan kesenangan-kesenangan sensual, emosional, dan mental sebagai media
perlarian terhadap tekanan-tekanan kehidupan sehari-hari.

Etika dalam musik menyangkut sisi baik musik itu sendiri dan kewajiban moral manusia
baik pencipta maupun penikmatnya. Membawa atau menularkan kebaikan dan pesan moral
bagi manusia inilah sisi etis dari musik. Berikut nilai etis yang telah diberikan musik bagi
manusia:

2.1.3.1 Musik menjadi penghibur dan sarana relaksasi ketika manusia jenuh dengan rutinitas
keseharian. Jika kita bersenandung atau bernyanyi dalam waktu yang cukup lama, kita
dapat merangsang otak tengah (limbic system) untuk mengurangi stress dan memberikan
rasa sehat atau sejahtera.

2.1.3.2 Musik membantu penyembuhan seseorang. Para musik therapist banyak dimanfaatkan
untuk membantu para penyandang cacat fisik dan mental. Selain itu, mereka juga banyak
membantu para pasien yang mengalami kesulitan berbicara atau para penderita autisme.
Para pasien itu dibantu mengekspresikan diri mereka secara efektif dengan menggunakan
bunyi-bunyi musik.

2.1.3.3 Musik dapat memperluas watak dan meningkatkan kecerdasan otak. Berdasarkakn
penelitian Dr. Roger W. Sperry terhadap otak kiri dan kanan manusia, beberapa ahli
merancang musik yang dapat meningkatkan kecerdasan seseorang. Keseimbangan kedua
bagian otak itu akan mempengaruhi kecerdasan sesesoranng. Musik dipakai sebagai
penyeimbang otak kiri manusia. Dengan keseimbangan tersebut , kecerdasan atau
inteligensi (IQ) seseorang akan meningkat. Terapi kecerdasan ini sangat efektif dilakukan
pada usis-usia dini ketika volume otak seseorang masih mengalami perkembangan.
2.2 Emosi

Emosi adalah perasaan yang kita alami. Kita menyebut berbagai emosi yang muncul
dalam diri kita dengan berbagai nama seperti sedih, gembira, kecewa, semangat, marah,
benci, dan cinta.

Membedakan dan mengolah emosi bukan tugas yang mudah, dan sering dipersulit oleh
keadaan sukar dalam kehidupan kita.Sering kita merasa bingung mengenai perasaan kita atau
mengenai sebabnya. Jadi kita memiliki kemampuan dalam diri kita untuk mengalami
berbagai emosi, akan tetapi tidak ada cara yang pasti untuk mengasainya dalam kehidupan
sehari-hari. Tidak ada emosi yang 100% enak atau 100% tidak enak. Bahkan rasa benci, yang
biasanya dirasakan tidak enak, dapat juga menghibur, misalnya, ketika kita dilukai oleh
orang lain tanpa alasan. Emosi dirasakan menyenangkan atau tak menyenangkan bergantung
dari arti yang kita berikan padanya, bagaimana cara kita mengungkapkan, cara kita bertindak
terdorong oleh emosi itu dan keadaan.

Rasa sedih, rasa duka cita, dan depresi merupakan perasaan yang berbeda dan
diungkapkan dengan cara yang berbeda pula. Rasa sedih, rasa duka cita, dan depresi
berhubungan dengan tanda-tanda lahiriah lain juga. Karena rasa itu kita mungkin tidak
tertarik lagi kepada kegiatan sehari-hari sehingga kita duduk-duduk di rumah saja dengan
tidak mempedulikan teman-teman dan pergaulan kita. Akan tetapi perasaan duka cita dan
segala yang berhubungan dengan itu, menangis dan susah, adalah bagian dari kehidupan
yang normal. Depresi sering menyerupai perasaan sedih dan duka. Ciri khas dari depresi
adalah cara berpikir yang tidak realistis dan tidak menurut fakta. Orang yang mengalami
depresi, umpamanya, dapat menafsirkan kejadian yang dialaminya sebagai suatu yang jelek
dan ia sendiri sebagai pribadi yang tidak menarik.

Rasa marah merupakan emosi yang amat sukar terutama bagi kaum wanita untuk
menerima dan untuk mengungkapkannya. Rasa menunjukkan bahwa perasaan kita sudah
tersinggung oleh seseorang, bahwa sesuatu sudah tidak baik. Rasa cinta merupakan emosi
yang membawa kebahagiaan yang terbesar dan perasaan puas yang sangat dalam. Karena
rasa cinta dan memelihara orang lain begitu penting dalam kehidupan. Kegembiraan
merupakan suatu emosi yang menjadikan seluruh dunia menjadi indah. Ketika kita
mengalami kegembiraan kita sering merasa bersatu dengan seluruh dunia dan dengan
sesama. Dalam kehidupan sehari-hari, kegembiraan datang sewaktu-waktu saja, dan
menguntungkan orang yang sabar menunggu saatnya. Kegembiraan sesungguhnya harus
dihargai sebagai emosi yang istimewa. Rasa benci merupakan emosi yang dapat terasa kuat
seperti rasa cinta. Kedua perasaan itu berasal dari dari batin kita yang paling dalam.
Meskipun ada kesamaan, sesungguhnya kedua emosi itu kebalikan satu sama lain.

Jarang sekali kita mengalami hanya satu emosi saja dalam waktu yang bersamaan. Emosi
biasanya datang bersama-sama. Misal, rasa salah biasanya bercampur dengan rasa marah,
dan kegembiraan tercampur dengan rasa cinta. Rasa cinta dan rasa gembira ingin kita
nyatakan kepada orang lain. Sebaliknya rasa salah dan benci cenderung kita sembunyikan.
Jadi ternyata orang-orang harus menyesuaikan diri dengan orang lain, karena cara emosi-
emosi dinyatakan juga mempunyai pengaruh terhadap orang lain. Hal itu tidak mudah. Ada
satu kunci yang dapat menolong kita untuk dapat hidup bersama orang lain dengan lebih
enak yaitu menerima orang lain sebagai orang yang juga dapat bersalah seperti kita sendiri.
Tak seorang pun dapat mengendalikan emosinya secara sempurna. Kita bukan orang yang
sempurna dan kita tidak sanggup memberi dukungan emosional kepada setiap orang secara
terus-menerus. Adakalanya kita harus memikirkan kepentingan diri sendiri dan keluarga kita,
atau orang yang hubungannya lebih erat dengan kita. Sangat penting kita menerima
kenyataan mengenai keterbatasan kita sebagai pendukung orang lain dalam krisis emosional
mereka, dan mencoba diri sendiri seperti adanya.

2.3 Pembelajaran

Pembelajaran merupakan suatu proses perubahan yaitu perubahan dalam perilaku sebagai
hasil interaksi antara dirinya dengan lingkungannya dalam memenuhi kebutuhan hidupnya.
Secara lengkap, pengertian pembelajaran dapat dirumuskan sebagai berikut: “Pembelajaran
ialah suatu proses yang dilakukan oleh individu untuk memperoleh suatu perubahan
perilaku secara keseluruhan, sebagai hasil dari pengalaman individu itu sendiri dalam
interaksi dengan lingkungannya”.

Pertama, pembelajaran sebagai usaha memperoleh perubahan perilaku. Ciri utama proses
pembelajaran itu ialah adanya perubahan perilaku dalam diri individu. Perubahan perilaku
sebagai hasil pembelajaran mempunyai ciri-ciri sebagai berikut:

2.3.1 Perubahan yang disadari, artinya individu yang melakukan proses pembelajaran menyadari
bahwa pengetahuannya telah bertambah, keterampilannya telah bertambah, ia lebih
yakin terhadap dirinya dan sebagainya.

2.3.2 Perubahan yang bersifat kontinu (berkesinambungan), artinya suatu perubahan yang telah
terjadi, menyebabkan terjadinya perubahan perilaku yang lain. Misalnya seorang anak yang
telah belajar membaca, ia akan berubah perilakunya dari tidak dapat membaca menjadi
dapat membaca. Kecakapannya dalam membaca menyebabkan ia dapat membaca lebih
baik lagi dan dapat belajar yang lain.

2.3.3 Perubahan yang bersifat fungsional, artinya perubahan yang telah diperoleh sebagai hasil
pembelajaran memberikan manfaat bagi individu yang bersangkutan. Misalnya kecakapan
dalam berbicara bahasa Inggris memberikan manfaat untuk belajar hal-hal yang lebih luas.

2.3.4 Perubahan yang bersifat positif, artinya terjadi adanya pertambahan perubahan dalam diri
individu. Perubahan yang diperoleh senantiasa bertambah sehingga berbeda dengan
keadaan sebelumnya.

2.3.5 Perubahan yang bersifat aktif, artinya perubahan itu tidak terjadi dengan sendirinya, akan
tetapi melalui aktivitas individu.

Kedua, proses pembelajaran terjadi karena adanya sesuatu yang mendorong dan ada
sesuatu tujuan yang akan dicapai. Dengan kata lain, pembelajaran merupakan aktivitas untuk
memenuhi kebutuhan dan mencapai tujuan. Belajar tidak akan efektif tanpa adanya dorongan
dan tujuan.

Ketiga, pembelajaran merupakan bentuk pengalaman. Hal ini berarti bahwa selama
individu dalam proses pembelajaran hendaknya tercipta suatu situasi kehidupan yang
menyenangkan sehingga memberikan pengalaman yang berarti.

2.3.6 Proses Pembelajaran

Proses pembelajaran ialah proses individu mengubah perilaku dalam upaya memenuhi
kebutuhannya. Hal ini mengandung arti bahwa individu akan melakukan kegiatan belajar
apabila ia menghadapi situasi kebutuhan. Adanya kebutuhan, akan mendorong individu
untuk mengkaji perilaku yang ada dalam dirinya, apakah yang ada dapat memenuhi
kebutuhan atau tidak. Apabila tidak, maka ia harus memperoleh perilaku yang baru dengan
proses pembelajaran. Misalnya, jika Anda mempunyai komputer yang baru yang berbeda
dengan komputer Anda yang lama, maka untuk dapat menggunakan komputer yang baru
ini Anda harus mengubah perilaku Anda. Mengapa? Karena dengan kebiasaan yang ada,
Anda tidak dapat menggunakan komputer yang baru. Jadi Anda harus memperoleh perilaku
yang baru melalui proses pembelajaran.

Secara keseluruhan, proses pembelajaran akan merupakan suatu rangkaian aktivitas


sebagai berikut:

Pertama, individu merasakan adanya kebutuhan dan melihat tujuan yang ingin dicapai.
Dalam situasi ini individu merasakan bahwa ada kekurangan dalam dirinya sebagai suatu
kebutuhan. Misalnya ia merasakan bahwa kecakapannya, pengetahuannya, dan sebagainya
masih kurang, sehingga perlu ditambah atau ditingkatkan agar dapat menghadapi tantangan
yang ada.

Kedua, kesiapan (readiness) individu untuk memenuhi kebutuhan dan mencapai tujuan.
Untuk suatu tindakan yang efektif diperlukan adanya kesiapan, baik fisik maupun mental
dan sosial. Proses pembelajaran akan efektif apabila diawali dengan kesiapan yang tepat.

Ketiga, Pemahaman situasi. Yang dimaksud dengan pemahaman situasi yaitu segala
sesuatu yang ada di lingkungan individu dan mempunyai hubungan dengan aktivitas
individu dalam memenuhi kebutuhan dan mencapai tujuannya. Untuk proses pembelajaran
yang efektif, individu harus memahami situasi ini, yaitu ia harus mengenal berbagai faktor
dan kondisi lingkungan yang berhubungan dengan aktivitasnya. Misalnya seorang pelajar
yang merasakan kebutuhan untuk menambah kecakapannya dalam berbahasa Inggris. Ia
harus memiliki kesiapan seperti pengetahuan dasar, kecakapan menulis, kecakapan
membaca, dan sebagainya.

Keempat, menafsirkan situasi, yaitu bagaimana individu melihat kaitan berbagai aspek
yang terdapat dalam situasi. Kemampuan menafsirkan ini sangat diperlukan untuk
merancang berbagai alternatif aktivitas yang akan dilakukan dalam proses pembelajaran.

Kelima, tindak balas (respon). Dalam fase ini, individu melakukan aktivitas untuk
memenuhi kebutuhan dan mencapai tujuan sesuai dengan yang telah dirancangkannya
dalam ketiga dan keempat. Fase ini merupakan aktivitas pembelajaran yang sebenarnya,
yaitu proses bagaimana individu mengubah perilakunya. Aktivitas pembelajaran akan
efektif apabila fase ketiga dan keempat dapat dilakukan dengan baik.

Keenam, akibat (hasil) pembelajaran. Dalam fase ini individu akan memperoleh umpan
balik dari apa yang telah dilakukannya. Ada dua kemungkinan yang akan terjadi, yaitu
berhasil (sukses) atau gagal. Berhasil artinya ia dapat memenuhi kebutuhannya dan dapat
mencapai tujuannya, sedangkan gagal artinya ia tidak memenuhi kebutuhannya dan tidak
mencapai tujuan. Apabila individu berhasil dalam fase ini, ia akan merasa puas karena
kebutuhannya terpenuhi dan tujuannya tercapai. Kemungkinan ia akan melanjutkan proses
pembelajaran selanjutnya. Sedangkan apabila gagal, individu akan melakukan berbagai
kemungkinan seperti melakukan tindak balas kembali, atau berusaha lebih baik, atau
mencari aktivitas lain.

2.3.7 Hasil Pembelajaran

Dengan memperhatikan pengertian pembelajaran sebagaimana telah dikemukakan


terdahulu, maka hasil proses pembelajaran ialah perubahan perilaku individu. Yang harus
diingat ialah bahwa perubahan perilaku sebagai hasil pembelajaran adalah perubahan
perilaku secara keseluruhan, bukan hanya salah satu aspek saja. Pembelajaran belum
dikatakan lengkap apabila hanya menghasilkan perubahan satu atau dua aspek saja.

2.3.8 Kepuasan Belajar dan Motivasi

Faktor yang mempengaruhi kepuasan dalam belajar:

2.3.8.1 Kondisi belajar yang memadai, belajar dalam tempat yang baik, bersih, dan sehat dapat
memberikan kepuasan dibandingkan dengan belajar dalam lingkungan yang kurang
memadai.

2.3.8.2 Kesempatan untuk memperluas diri, yaitu kesempatan bagi para siswa untuk
mengembangkan diri demi masa depannya yang lebih baik. Bila siswa belajar dalam
suasana yang memberikan kejelasan tentang masa depannya, hal itu cenderung akan
memberikan kepuasan. Perluasan diri misalnya kesempatan belajar lebih lanjut, kenaikan
kelas atau peringkat, dan kebebasan mengemukakan pendapat.

2.3.8.3 Hubungan pribadi, yaitu suasana terciptanya hubungan antar pribadi dalam lingkungan
kelas atau di luar kelas. Hubungan antar pribadi yang baik akan menimbulkan kepuasan
belajar.

Jadi, suatu unjuk kerja yang mendatangkan suatu ganjaran tertentu cenderung akan
memperkuat motivasi, dan sebaliknya unjuk kerja yang tidak memberikan dampak ganjaran
tidak akan mempunyai kaitan dengan motivasi. Dengan demikian, yang paling penting
adalah bagaimana seseorang memperoleh ganjaran dari setiap unjuk kerja yang telah
diwujudkannya. Dalam hubungan ini, setiap siswa perlu secepatnya memperoleh balikan
dari setiap unjuk kerja yang telah dihasilkannya sekecil apapun. Balikan ini dapat berupa
pujian, pengakuan, hadiah, promosi, dan kesempatan berkembang.

2.3.9 Prinsip-Prinsip Motivasi

Beberapa prinsip motivasi yang dapat dijadikan acuan adalah antara lain:

2.3.9.1 Prinsip kompetisi

Prinsip kompetisi adalah persaingan secara sehat, baik inter maupun antar pribadi.
Dengan persaingan secara sehat, dapat ditimbulkan motivasi untuk bertindak secara lebih
baik.

2.3.9.2 Prinsip pemacu

Dorongan untuk melakukan berbagai tindakan akan terjadi apabila ada pemacu
tertentu. Pemacu ini dapat berupa informasi, nasihat, amanat, peringatan, dan
percontohan.

2.3.9.3 Prinsip ganjaran dan hukuman

Ganjaran yang diterima oleh seseorang dapat meningkatkan motivasi untuk


melakukan tindakan yang menimbulkan ganjaran itu. Hal yang harus diingat adalah
ganjaran dan hukuman itu dapat diterapkan secara proporsional dan benar-benar dapat
memberikan motivasi.

2.3.9.4 Kejelasan dan kedekatan tujuan

Makin jelas dan makin dekat suatu tujuan, maka akan makin mendorong
seseorang untuk melakukan tindakan. Sehubungan dengan prinsip ini, maka seyogyanya
setiap siswa memahami tujuan belajarnya secara jelas. Hal itu dapat dilakukan dengan
memberikan penjelasan suatu tujuan dari tindakan yang diharapkan.
2.3.9.5 Pemahaman hasil

Dalam uraian dia atas, telah dikemukakan bahwa hasil yang dicapai seseorang
akan merupakan balikan dari upaya yang telah dilakukannya, dan itu semua dapat
memberikan motivasi untuk melakukan tindakan selanjutnya. Perasaan sukses yang ada
pada diri seseorang akan mendorongnya untuk selalu memelihara dan meningkatkan
unjuk kerjanya lebih lanjut. Para siswa hendaknya selalu dipupuk untuk memiliki rasa
sukses dan terhindar dari berkembangnya rasa gagal.

2.3.9.6 Lingkungan yang kondusif

Lingkungan kerja yang kondusif, baik lingkungan fisik, sosial, maupun


psikologis, dapat menumbuhkan dan mengembangkan motif untuk bekerja dengan baik
dan produktif. Untuk itu dapat diciptakan lingkungan fisik yang sebaik mungkin,
misalnya kebersihan ruangan, tata letak, fasilitas, dsb. Demikian pula lingkungan sosial
psikologis seperti hubungan antar pribadi, kehidupan kelompok, kepemimpinan,
pengawasan, promosi, bimbingan, kesempatan untuk maju, kekeluargaan, dsb.

2.3.10 Pengamatan

Pengamatan dan perhatian merupakan aspek tingkah laku yang mempunyai peranan
penting dalam proses pembelajaran. Keefektifan suatu proses pembelajaranakan banyak
dipengaruhi oleh kualitas pengamatan dan perhatian yang diberikannya. Pengamatan dan
perception, merupakan salah satu bentuk perilaku kognitif, yaitu suatu proses mengenal
lingkungan dengan menggunakan alat indera. Proses pengamatan terjadi karena adanya
rangsangan dari lingkungan yang siterima oleh individu melalui alat indera. Rangsangan
itu kemudian diteruskan ke pusat kesadaran yaitu otak untuk kemudian diberikan makna
atau tafsiran. Dengan demikian, proses pengamatan itu berlangsung dalam tiga tahapan,
yaitu: (1) penerimaan rangsangan oleh alat indera, (2) pengiriman informasi ke pusat
kesadarn atau otak, (3) pemberian tafsiran terhadap rangsangan yang diterima.

Ada lima macam alat indera dalam diri manusia, yaitu: (1) mata, sebagai alat indera
penglihatan, untuk menerima rangsangan penglihatan yang berupa cahaya, (2) telinga,
sebagai indera pendengaran untuk menerima rangsangan yang berupa suara, (3) lidah,
sebagai alat indera perasa untuk menerima rangsangan yang berupa rasa seperti manis,
pahit, asam, dsb., (4) hidung, sebagai alat indera pencium untuk menerima rangsangan
yang berupa bau-bauan seperti wangi, busuk, dsb., (5) kulit, sebagia alat indera peraba
untuk megamati rangsangan yang berupa rabaan seperti kasar, halus, panas, sejuk, dsb.
Dengan demikian ada lima macam cara individu melakukan pengamatan, yaitu melihat,
mendengar, mencium, merasa, dan meraba. Pengamatan yang sempurna adalah
pengamatan dengan menggunakan kesemua alat indera. Fdalam proses pembelajaran, alat
indera digunakan untuk memperoleh in formasi yang harus dipelajari.

Dilihat dari proporsi penggunaan alat indera, ada beberapa gaya pengamatan
individu. Ada gaya pengamatan visual, yaitu orang yang akan lebih banyak memperoleh
kesan dari pengamatannya dengan lebih banyak menggunakan alat indera penglihatan
(mata). Bagi kelompok orang ini, segala sesuatu akan lebih jelas diamati apabila ia
melihatnya dengan jelas. Gaya auditif, yaitu gaya pengamatan yang lebih banyak
menggunakan alat pendengaran (telinga). Bagi orang yang bergaya auditif, segala sesuatu
akan diamati dengan jelas apabila dapat didengarnya dengan baik. Suara merupakan
rangsangan yang paling dominan bagi orang tipe auditif. Gaya taktil, yaitu gaya
pengamatan melalui alat indera perabaan atau penciuman. Dengan demikian orang yang
bergaya taktil segala sesuatu akan lebih mudah dan jelas diamati apabila mendapat
kesempatan meraba tau menciumnya. Alat peraba dan penciuman merupakan hal yang
paling esensial bagi orang yang bergaya ini. Selanjutnya gay kinestetik, yaitu pengamatan
melalui gerakan. Bagi orang yang bergaya kinestetik, segala sesuatu akan data diamati
dengan mudah dan jelas apabila disertai dengan gerakan-gerakan.

Anda mungkin juga menyukai