Anda di halaman 1dari 16

BAB 3

METODOLOGI PENELITIAN

Bab ini akan menjelaskan tentang kerangka konsep penelitian, hipotesis dan definisi
operasional dari masing-masing variabel yang diteliti untuk membantu
mempermudah memahami masing-masing variabel.

3.1 Kerangka konsep


Kerangka konsep adalah penjelasan tentang konsep-konsep yang terkandung di
dalam asumsi teoritis yang digunakan untuk menjelaskan unsur-unsur yang
terkandung dalam fenomena yang akan diteliti dan menggambarkan bagaimana
hubungan diantara konsep-konsep tersebut (Dharma, 2015). Penyusunan
kerangka konsep akan membantu kita membuat hipotesis, menguji hubungan
tertentu dan membantu peneliti dalam menghubungkan variabel, (Nursalam,
2014).

Secara operasional kerangka konsep dalam penelitian didefinisikan sebagai


penjelasan tentang variabel-variabel apa saja yang akan diteliti yang diturunkan
dari konsep-konsep terpilih, bagaimana hubungan antara variabel-variabel
tersebut dan hal-hal yang merupakan indikator untuk mengukur variabel-
variabel tersebut (Dharma, 2015). Berdasarkan kerangka konsep tergambar
variabel-variabel yang menjadi fokus investigasi dalam suatu penelitian.
Variabel-variabel ini kemudian didefinisikan secara operasional sehingga dapat
dijadikan landasan dalam mengembangkan instrumen penelitian. Variabel
penelitian dikembangkan dari konsep/teori dan hasil penelitian terdahulu sesuai
dengan fenomena atau masalah penelitian. Dalam penelitian dikenal beberapa
jenis variabel berdasarkan hubungan sebab akibat antara variabel-variabel
tersebut, antara lain:

37 Universitas Borobudur
38

3.1.1 Variabel bebas (Independent variabel)


Variabel ini sering disebut sebagai variabel stimulus, prediktor,
antecedent. Dalam bahasa indonesia sering juga disebut variabel bebas.
Variabel independen sering disebut sebagai variabel bebas, variabel bebas
yaitu variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab
perubahannya atau timbulnya variabel dependen (Sugiyono, 2018).
3.1.2 Variabel terikat (Dependent variabel)
Variabel ini sering disebut sebagai variabel output, kriteria, konsekuen.
Dalam bahasa indonesia sering disebut sebagai variabel terikat. Variabel
dependen sering disebut sebagai variabel terikat, variabel terikat yaitu
variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat karena adanya
variabel bebas (Sugiyono, 2018).
3.1.3 Variabel perancu (Counfounding variabel)
Merupakan variabel lain yang berhubungan baik dengan variabel
independen maupun variabeł dependen keberadaan variabel perancu akan
mempengaruhi hubungan antara variabel independen dan variabel
dependen. sehingga harus diidentifikasi secara konseptual, dikendalikan
ketika menentukan kriteria sampel penelitian atau dikendalikan saat
melakukan uji statistik pada data hasil penelitian, (Dharma 2015).

Pada penelitian ini saya akan menganalisis hubungan antara pengetahuan


tentang senam aerobik dengan motivasi penurunan berat badan pada ibu
kelompok senam di RW.09 Kelurahan Cakung Barat Jakarta Timur. Dibawah
ini adalah skema kerangka konsep penelitian ini.

Universitas Borobudur
39

Skema 3.1
Kerangka Konsep Penelitian

Variabel Independen Variabel Dependen

Pengetahuan Senam
Motivasi Penurunan
Aerobik
Berat Badan
1. Baik
1. Motivasi Rendah
2. Kurang
2. Motivasi Tinggi

Variabel Perancu

1. Usia
2. Pendidikan
3. Pekerjaan
4. Pendapatan

3.2 Hipotesis
Hipotesis adalah pernyataan awal peneliti mengenai hubungan antar variabel
yang merupakan jawaban peneliti tentang kemungkinan hasil penelitian,
(Dharma, 2015). Didalam pernyataan hipotesis terkandung variabel yang akan
diteliti dan hubungan antar variabel-variabel tersebut. Pernyataan hipotesis
mengarahkan peneliti untuk menentukan desain penelitian, tekhnik pemilihan
sampel, pengumpulan dan metode analisis data. Pernyataan hipotesis harus
dapat diuji yang artinya variabel-variabel yang tercantum dalam suatu hipotesis
harus dapat diukur, data hasil pengukuran dapat di uji sehingga dapat
membuktikan kebenaran pernyataan hipotesis tersebut. Hipotesis berdasakan

Universitas Borobudur
40

rumusan pernyataannya dibagi hipotesis kerja (hipotesis alernatif) dan hipotesis


statistik (hipotesis nul):
Sesuai dengan tujuan dari penelitian, dapat dirumuskan hipotesis penelitian
adalah:
Ho: Tidak ada hubungan antara pengetahuan tentang senam aerobik dengan
motivasi penurunan berat badan pada ibu kelompok senam di RW.09
Kelurahan Cakung Barat Jakarta Timur.
Ha: Ada hubungan antara pengetahuan tentang senam aerobik dengan
motivasi penurunan berat badan pada ibu kelompok senam di RW.09
Kelurahan Cakung Barat Jakarta Timur.

3.3 Definisi operasional


Definisi operasional adalah unsur penelitian yang menjelaskan bagaimana
caranya menentukan variabel dan mengukur suatu variabel. Definisi operasonal
merupakan suatu informasi ilmiah yang akan membantu peneliti lain yang ingin
menggunakan variabel yang sama. Definisi operasional mempermudah
pembaca dalam mengartikan makna penelitian (Kartika, 2017).

Tabel 3.1

Tabel Definisi Operasional

No Variabel Definisi Alat


Cara Ukur Hasil Ukur Skala
penelitian Operasional Ukur

A Variabel Terikat (Dependen)


1. Motivasi Dorongan Kuesioner Menggunak 1. Motivasi Ordinal
Penurunan dalam diri an skala Rendah
Berat seseorang Likert (<mean)
Badan untuk SS : 4
melakukan S :3 2. Motivasi
perubahan TS : 2 Tinggi
STS : 1 (>mean)

Universitas Borobudur
41

No Variabel Definisi Alat


Cara Ukur Hasil Ukur Skala
penelitian Operasional Ukur

B Variabel Bebas (Independen)


1. Pengetahua Kemampuan Kuesioner Menggunak 1. Baik Ordinal
n Senam responden an skala (>mean)
Aerobik dalam Guttman
menjawab Benar : 1 2. Kurang
pertanyaan Salah : 0 (<mean)
tentang
Senam
Aerobik

C Variabel Perancu
1. Usia Merupakan Kuesioner Mengisi Dengan Ordinal
lama hidup Kuesioner Kategori :
seseorang
dihitung 1. Dewasa Awal
sejak (26-35 tahun)
kelahiran 2. Dewasa Akhir
sampai saat (36-45 tahun)
ini

2. Pendidikan Tingkat Kuesioner Mengisi Dengan Nominal


pendidikan kuesioner Kategori :
tertinggi
yang 1. SD
ditempuh 2. SMP
terakhir kali 3. SMA/SMK
4. Perguruan
Tinggi
3. Pekerjaan Suatu Kuesioner Checklist Dengan Nominal
hubungan Kategori :
yang
melibatkan 1. IRT
dua pihak 2. Pegawai
antara Swasta
perusahaan 3. Wiraswasta
dan pekerja 4. PNS
5. TNI/Polri
6. Lainnya
4. Pendapatan Penghasilan Kuesioner Checklist Dengan Ordinal
keluarga Kategori :
dalam
perbulan 1. Dibawah
UMR (<
Rp.4.416.18
6 per bulan)

Universitas Borobudur
42

No Variabel Definisi Alat


Cara Ukur Hasil Ukur Skala
penelitian Operasional Ukur
2. Diatas UMR
(> Rp.
4.416.186
per bulan)

3.4 Desain Penelitian


Desain dari penelitian ini menggunakan deskriptif koralesional dengan
menggunakan rancangan penelitian cross sectional, penelitian cross sectional
adalah penelitian yang dilakukan dan diukur dalam waktu yang bersamaan.
Pengumpulan data untuk jenis variabel independent dan variabel dependent
dilakukan secara bersama-sama atau sekaligus (Notoatmodjo, 2018).

Dalam peneltian ini peneliti tidak memberikan tindakan penanganan atau


intervensi, peneliti hanya mengumpulkan data terkait hubungan antara
pengetahuan tentang senam aerobik dengan motivasi penurunan berat badan
pada ibu kelompok senam di RW.09 Kelurahan Cakung Barat Jakarta Timur.

3.5 Populasi dan Sampel


3.5.1 Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau subjek
yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh
peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya
(Sugiyono, 2018). Populasi dalam penelitian ini adalah ibu kelompok
senam aerobik di RW. 09 Kelurahan Cakung Barat Jakarta Timur
dengan jumlah 45 orang.

3.5.2 Sampel Penelitian


Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh
populasi tersebut (Sugiyono, 2018). Teknik sampel yang digunakan
dalam penelitian ini adalah dengan metode total sampling. Sensus atau

Universitas Borobudur
43

sampling total adalah teknik pengumpulan sampel dimana seluruh


anggota populasi dijadikan sampel semua (Sugiyono, 2018).

Alasan peneliti menggunakan metode total sampling yaitu sejalan


dengan Sugiyono (2018) yang menyatakan bahwa penelitian yang
dilakukan pada populasi dibawah 100 sebaiknya dilakukan dengan
sensus, sehingga seluruh anggota populasi tersebut dijadikan sampel
semua sebagai subyek yang dipelajari atau sebagai responden pemberi
informasi.

Jadi besar sampel secara keseluruhan terkait dengan total dari populasi
yaitu 45 responden dan memenuhi kriteria inklusi dan ekslusi penelitian.
3.5.2.1 Kriteria inklusi
Kriteria inklusi adalah suatu gambaran umum subjek penelitian
dari suatu populasi target yang terjangkau dan yang akan
diteliti (Nursalam, 2016). Kriteria inklusi dalam penelitian ini
yaitu semua kelompok ibu-ibu yang melakukan senam aerobik
di RW. 09 Kelurahan Cakung Barat Jakarta Timur dengan usia
maksimal 45 tahun, status kesehatan sehat jasmani, dan
bersedia menjadi responden.
3.5.2.2 Kriteria eksklusi
Kriteria eksklusi adalah suatu kriteria yang dilakukan dengan
cara menghilangkan atau mengeluarkan suatu subjek yang
memenuhi kriteria inklusi dan studi karena berbagai sebab
(Nursalam, 2016). Kriteria eksklusi dalam penelitian ini adalah
ibu yang berusia lebih dari 45 tahun dan tidak termasuk warga
di RW. 09.

Universitas Borobudur
44

3.6 Tempat Penelitian Dan Waktu Penelitian


3.6.1 Tempat Penelitian
Penelitian dilakukan di RW.09 Kelurahan Cakung Barat Jakarta Timur.
Alasan dilakukan penelitian ini karena peneliti mengamati masih ada
kelompok ibu senam yang aktif selama masa pandemi dan belum pernah
dilakukan penelitian sejenis.
3.6.2 Waktu Penelitian
Penelitian dilakukan mulai dari persiapan pembuatan proposal
perencanaan sampai pada penyerahan laporan akhir.

3.7 Etika penelitian


Masalah etika penelitian keperawatan merupakan masalah yang sangat penting
dalam sebuah penelitian, mengingat penelitian keperawatan berhubungan
langsung dengan manusia, maka segi etika penelitian harus diperhatikan
(Hidayat, 2013). Masalah etika keperawatan yang harus diperhatikan menurut
Hidayat (2013) adalah sebagai berikut:
3.7.1 Lembar persetujuan responden (lnformed Consent)
lnformed Consent merupakan bentuk persetujuan antara peneliti dengan
responden penelitian dengan memberikan lembar persetujuan. lnformed
Consent diberikan sebelum penelitian, dilakukan dengan memberikan
lembar persetujuan untuk menjadi responden. Tujuan lnformed Consent
adalah agar subjek atau responden mengerti maksud dan tujuan dari
penelitian serta mengetahui dampaknya. Jika responden tidak bersedia,
maka peneliti harus menghormati hak responden.
3.7.2 Tanpa nama (Anomity)
Masalah etika peperawatan merupakan masalah yang memberikan
jaminan dalam penggunaan subjek penelitian. Pada tahap ini peneliti
tidak memberikan atau mencantumkan nama responden pada lembar
alat ukur dan hanya menuliskan kode pada lembar pengumpulan data
atau hasil penelitian yang akan disajikan.

Universitas Borobudur
45

3.7.3 Kerahasiaan (Confidentiality)


Peneliti memberikan jaminan kerahasiaan hasil penelitian baik berupa
informasi maupun masalah-masalah lainnya. Semua informasi yang
telah disimpulkan disimpan sebagai dokumen penelitian, tidak
dipublikasikan dan disimpan di dalam arsip peneliti yang digunakan
hanya untuk kepentingan pendidikan.
3.7.4 Umpan balik (Feedback)
Peneliti memberikan umpan balik kepada individu atau subjek yang
menjadi responden dalam penelitian. Feedback yang diberikan berupa
penghargaan atas partisipasi responden.

3.8 Alat Pengumpulan Data


Instrument atau alat penelitian adalah suatu alat yang digunakan mengukur
fenomena alam maupun sosial yang diamati (Sugiyono, 2016). Metode
pengumpulan data adalah cara yang digunakan penelti dalam mengumpulkan
data penelitian. Metode pengumpulan data sangat ditentukan oleh jenis
penelitian. Penelitian kuantitatif secara umum menggunakan 3 pilihan metode
pengumpulan data yaitu metode kuesioner, wawancara terstruktur dan
observasi. Variabel yang diukur dan tujuan pengukuran juga menentukan
pilihan metode pengumpulan data (Dharma, 2015).

Penelitian ini menggunakan alat pengumpulan data berupa angket (kuesioner).


Angket (kuesioner) merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan
dengan memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada
responden untuk dijawabnya (Sugioyono, 2017). Untuk mengetahui data
demografi dan mengukur pengetahuan tentang senam aerobik dan motivasi
penurunan berat badan, peneliti menggunakan kuesioner. Pengukuran
pengetahuan menggunakan kuesioner skala Likert terdiri dari; Sangat Setuju
(SS), Setuju (S), Tidak Setuju (TS) dan Sangat Tidak Setuju (STS). Pengukuran
motivasi dapat dinilai menggunakan skala Guttman dengan kategori Benar atau

Universitas Borobudur
46

Salah. Pembuatan kuesioner ini mengacu pada parameter yang sudah dibuat
oleh peneliti sesuai dengan penelitian yang akan dilakukan. Data tersebut
dikumpulkan melalui google form terkait dengan kebijakan pemerintah untuk
melakukan social distancing untuk menanggulangi pandemic covid-19.

3.9 Uji Validitas Dan Reabilitas Instrumen


Sebelum melakukan penelitian, peneliti melakukan uji validitas dan realibilitas
yang dilakukan pada ibu kelompok senam di RW.09 Kelurahan Cakung Barat
Jakarta Timur. Tujuan dari uji validitas dan realibilitas adalah untuk melihat
apakah item-item merupakan item yang baik, tidak ambigu, mudah dipahami,
cukup akurat mewakili domainnya, dan terbebas dari kesalahan-kesalahan
teknis lainnya.
3.9.1 Uji Validitas
Validitas adalah indeks yang menunjukan alat ukur itu benar-benar
mengukur apa yang di ukur (Notoadmojo, 2010) uji validitas ini di
lakukan untuk setiap item pertanyaan pada instrumen penelitian. Uji
validitas instrumen dalam penelitian ini di pada ibu kelompok senam di
RW.09 Kelurahan Cakung Barat Jakarta Timur yang berjumlah 45
responden. Teknik pengujian uji validitas dalam penelitian ini
menggunakan rumus pruduct moment dari pearson dalam program
SPSS. Untuk menguji validitas alat ukur, terlebih dahulu di cari nilai
korelasi antara bagian-bagian alat ukur secara keseluruhan dengan cara
mengkorelasikan setiap butir alat ukur dengan skor otal yang merupakan
jumlah tiap skor butir, dengan rumus person product moment adalah :
(∑ ) (∑ ) (∑ )
√[ ∑ (∑ ) ] [ ∑ (∑ ) ]

Keterangan:
rhitung = Koefisien korelasi
∑Xi = Jumlah skor item
∑Yi = Jumlah skor total (item)

Universitas Borobudur
47

n = Jumlah responden
Rumus Uji t:
√( )
√( )
Keterangan:
t = Nilai thitung
r = Koefisien korelasi hasil rhitung
n = Jumlah responden
Untuk tabel dengan derajat kebebasan (dk = n-2)
Sebelum digunakan, peneliti melakukan uji validitas terlebih dahulu di
tempat penelitian dengan kriteria responden yang sama. Tempat uji
validitas dilakukan pada ibu kelompok senam di RT. 10 RW. 08
Kelurahan Cakung Barat Jakarta Timur.

3.9.2 Uji Reliabilitas


Uji realibilitas adalah indeks yang menunjukan sejauh mana suatu alat
pengukur dapat dipercaya atau dapat diandalkan. Hal ini berarti
menunjukkan sejauh mana hasil pengukuran itu tetap konsisten bila
dilakukan pengukuran dua kali atau lebih terhadap gejala yang sama,
dengan menggunakan alat ukur yang sama. Pengukuran realibilitas
menggunakan bantuan software komputer dengan rumus Alpha
Croncbach (Hidayat, 2007).
Rumus Alpha Cronbach:

[ ][ ]
( )
Keterangan:
r = Koefisien reliabilitas instrumen (cronbach alpha)
k = Banyaknya butir pertanyaan atau butir soal
2
∑σb = Total varians butir
σt 2 = Total varians

Universitas Borobudur
48

Setelah didapatkan butir-butir pernyataan yang valid, kemudian peneliti


melakukan uji reliabilitas dengan menggunakan rumus alpha cronbach,
dengan koefisien reliabilitas α yang angkanya berada dalam rentang 0-
1,00, semakin tinggi koefisien reliabilitas mendekati angka 1,00 berarti
semakin reliabel (Azwar, 2006). Setelah dilakukan uji reliabilitas pada
instrumen didapatkan nilai cronbach alpha 0,909 hasil menunjukkan
bahwa kuesioner secara keseluruhan adalah sangat reliable.

3.10 Prosedur Pengumpulan Data


Prosedur pengumpulan data dalam penelitian ini dimulai dengan mengunjungi
kelompok ibu-ibu yang sedang melakukan senam di RW. 09 Kelurahan Cakung
Barat Jakarta Timur. Kemudian memperkenalkan diri kepada instruktur senam
dan membicarakan maksud dan tujuan peneliti datang ke tempat tersebut.
Sebelum melakukan penyebaran data, peneliti melakukan sesi wawancara
terlebih dahulu dengan instruktur senam, bertanya seputar senam yang
dilakukan, juga bertanya seberapa banyak kelompok ibu-ibu yang mengikuti
senam serta mengkonfirmasi rentang usia ibu kelompok senam tersebut.

Kemudian peneliti datang kekampus untuk melakukan penelitian pada ibu


kelompok senam di RW. 09 Kelurahan Cakung Barat Jakarta Timur dari
sekretariat Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Borobudur Jakarta Timur yang
kemudian diserahkan kepada Ketua RW. 09 untuk meminta persetujuan
dilakukannya penelitian pada kelompok ibu-ibu senam. Setelah itu, peneliti
bertemu dengan instruktur senam kembali untuk menyampaikan bahwa
diperbolehkan melakukan penelitian ini. Lalu peneliti meminta kontak
instruktur senam untuk dimasukkan ke dalam grup agar mempermudah peneliti
dalam menyebarkan kuesioner.

Setelah dimasukkan ke grup senam, peneliti memperkenalkan diri dan


memberikan penjelasan tentang tujuan penelitian serta menjelaskan tentang cara

Universitas Borobudur
49

pengisian kuesioner serta memberikan kesempatan untuk bertanya jika terdapat


keraguan atau tidak dapat memahami tentang cara pengisian kuesioner, setelah
ibu kelompok senam tersebut mengerti dan bersedia menjadi responden peneliti
membagikan link dan mempersilahkan ibu untuk mengisi kuesinoer secara
online dalam bentuk google form. Peneliti meminta ibu untuk mengirim respon
di group apabila sudah mengisi kuesioner. Setelah selesai pengisian peneliti
mengucapkan terimakasih kepada responden yang telah meluangkan waktu dan
berpartisipasi dalam pengisian kuesioner. Sebagai feedback, peneliti
menghadiahkan pulsa sebesar Rp. 15.000 untuk responden yang beruntung.

3.11 Pengolahan Data


Pengolahan data merupakan salah satu langka yang penting dalam penelitian,
hal ini disebabkan karena data yang diperoleh langsung dari penelitian masih
mentah, belum memberikan informasi apa-apa, dan belum siap untuk disajikan.
Pengolahan data adalah upaya mengubah data yang telah disimpulkan menjadi
informasi yang dibutuhkan (Notoatmodjo, 2010).

Dalam melakukan analisis, data terlebih dahulu harus diolah dengan tujuan
mengubah data menjadi informasi. Dalam statistik, informasi yang diperoleh
dipergunakan untuk proses pengambilan keputusan. Dalam proses pengolahan
data dapat dilakukan dengan menggunakan bantuan komputer (komputerisasi).
Salah satu paket program komputer yang paling sering digunakan untuk entry
data penelitian adalah paket program SPSS 25 for windows (Hidayat, 2013).

Pengolahan data merupakan proses untuk memperoleh data atau meringkas


data yang hanya diperlukan dalam penelitian, sehingga menjadi data yang
informatif dengan menggunakan rumus tertentu (Putri, 2016). Peneliti akan
melalui 6 tahap proses pengolahan data seperti di bawah ini:

Universitas Borobudur
50

3.11.1 Pemeriksaan data


Yaitu peneliti memeriksa daftar pertanyaan yang telah terkumpul.
Peneliti memeriksa kelengkapan jawaban tiap pertanyaan, keterbacaan
jawaban dan relevansi jawaban. Jika waktu masih memungkinkan
dengan adanya ketidaksesuaian jawaban atau ketidakterbacaan, maka
peneliti dapat melakukan pengambilan data ulang, namun dengan
rencana yang lebih matang dan risiko kesalahan seperti tidak terjawab/
tulisan tidak terbaca/ relevansi jawaban bisa dihindari.
3.11.2 Pemberian tanda kode
Yaitu peneliti mengelompokan data-data dari responden berdasarkan
kategori yang telah ditentukan. Misalnya membedakan jenis pekerjaan
atau nilai yang diberikan kepada responden atas data yang diberikan.
3.11.3 Pensortiran data/ pemilahan data
Peneliti melakukan pemilahan/ pengurutan menurut jenis yang
dikehendaki. Misalnya, berdasarkan alamat rumah, bulan lahir.
3.11.4 Merekap data/ entry data
Peneliti memasukan data atau merekap data kedalam database
berdasarkan kode dan kelompok. Data akan dihitung jumlah
frekuensinya, sehingga data masuk dalam tabel yang dibuat secara
manual atau komputer.
3.11.5 Pembersihan data
Peneliti memeriksa kembali dan melakukan pembersihan data untuk
memastikan apakah variabel data sudah benar atau belum.
3.11.6 Mengeluarkan informasi
Peneliti mengeluarkan informasi sesuai dengan tujuan penelitian yang
dilakukan.

Universitas Borobudur
51

3.12 Analisis Data


Analisis data adalah proses meringkas, mengklarifikasikan, dan menyajikan
data dalam bentuk yang lebih mudah dibaca dan diinterpretasikan. Proses
analisis data dapat digunakan untuk menjawab rumusan masalah dalam
penelitian. Berdasarkan teknik pengolahannya, analisis data dapat dilakukan
secara deskriptif dan inferensi (Donsu, 2015). Analisa deskriptif merupakan
pengolahan data berdasarkan statistik deksriptif yang meliputi, median, modus,
mean, desil, presentil, quartile dan bisa juga dalam angka dan diagram. Analisis
inferensi terhadap pengolahan data dilakukan dengan perkiraan. Analisis
infarensi mencari pengaruh dan hubungan antar dua variabel. Analisis data
distribusi frekuensi dan penentuan skor variabel selanjutnya diolah
mengunakan perhitungan statistik komputer yang mampu memproses data
statistik secara tepat dan cepat, menjadi berbagai output yang dikehendaki oleh
para pengambil keputusan.
3.12.1 Analisis Univariat
Analisis univariat berfungsi untuk meringkas kumpulan data hasil
pengukuran sedemikian rupa sehingga kumplan data tersebut berubah
menjadi informasi yang berguna. Setelah dilakukan pengumpulan data
kemudian data dianalisa menggunakan statistik deskriptif dengan
menggunakan frekuensi presentase (%) dari masing-masing variabel
(Notoatmojo, 2010).
Analisis univariat digunakan untuk melakukan analisis terhadap
distribusi frekuensi dari variabel-variabel yang digunakan dalam
penelitian (Harsono, 2009). Variabel univariat yang dianalisis adalah
karakteristik responden, usia, pendidikan, pekerjaan, dan pendapatan.
Analisis yang digunakan yaitu proporsi dari masing masing kategori
pada variabel yang diteliti.
Rumus:
P = X 100 %

Universitas Borobudur
52

Keterangan:
P= Frekuensi
X= Jumlah yang didapat
N= Jumlah sampel
3.12.2 Analisis Bivariat
Analisis bivariat dilakukan untuk mencari hubungan antara dua variabel
yaitu variabel dependen dan independen yang dilakukan dengan uji Chi-
square yaitu uji statistik yang digunakan untuk menguji signifikan
dilakukan dengan menggunakan batas kemaknaan (alpha) = 0,05 dan 95
% confidence interval . dengan ketentuan bila:
3.12.2.1 P value ≤0,05 berarti Ho ditolak (Pvalue ≤ α). Uji statistik
menunjukan adanya hubungan yang signifikan.
3.12.2.2 P value > 0,05 berarti Ho gagal ditolak (P value > α) uji
statistik menunjukan tidak adanya hubungan.
Dalam penelitian ini analisis bivariat adalah hubungan antara
pengetahuan tentang senam aerobik dengan motivasi penurunan berat
badan.

Universitas Borobudur

Anda mungkin juga menyukai