Anda di halaman 1dari 5

KERANGKA ACUAN KERJA (TERM OF REFERENCE) KEGIATAN

DANA ALOKASI KHUSUS NON FISIK

PROGRAM GIZI TAHUN 2022

Kementerian Negara/Lembaga : Kementerian Kesehatan RI

Unit Organisasi/Satker : Dinas Kesehatan Kabupaten Aceh Timur

Sub Unit Kegiatan : UPTD. Puskesmas Julok

Program : Gizi

Sasaran Program : Ibu yang Memiliki Bayi dan Balita

Indikator Kinerja Program : Peningkatan Persentase Bayi Kurang dari 6 Bulan

Mendapatkan Asi Eksklusif dan Bayi di atas 6 bulan

mendapatkan MP-ASI sesuai dengan umurnya

Kegiatan : Edukasi dan Konseling Pemberian Makan Bayi dan Anak

(PMBA)

Sasaran Kegiatan : Meningkatnya pengetahuan dan keterampilan ibu yang

memiliki bayi dan balita dalam Pemberian Makan Bayi dan

Anak ( PMBA )

Keluaran (Output) : 1. Meningkatkan persentase bayi yang mendapat asi eksklusif

2. Menurunkan angka gizi kurang dan gizi buruk

3. Meningkatnya status gizi balita

IndikatorKeluaran (Output) : Terlaksananya Upaya Gizi Masyarakat dengan Edukasi dan

Konseling Pemberian Makan Bayi dan Anak (PMBA)

Alokasi Dana : Rp.9.810.000


1. Latar Belakang

a. Dasar Hukum

1) Permenkes Nomor 41 Tahun 2014 Tentang Pedoman Gizi Seimbang


2) SK Menkes No: 224/Menkes/SK/II/2007 tentang spesifikasi MP-ASI
3) SK Menkes No: 889/Menkes/SK/II/2009 tentang spesifikasi teknis makanan
tambahan anak balita 2-5 tahun, anak usia sekolah dasar dan ibu hamil
4) Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 51 Tahun 2016 Tentang
Standar Produk Suplementasi Gizi

b. Gambaran Umum Singkat


Sosialisasi Word Health Assembly (WHA) No.55.25 tahun 2002 tentang Global
Strategy on Infant and Young Child Feeding merekomendasikan pola makan terbaik untuk
bayi dan anak sampai usia 2 (dua) tahun, yaitu :
1. Inisiasi Menyusu Dini dalam 30 – 6- menit setelah bayi lahir
2. Memberikan ASI secara Eksklusif kepada bayi sejak lahir sampai usia 6 bulan
3. Mulai memberikan Makanan Pendamping ASI (MP-ASI) sejak bayi usia 6 bulan
4. Meneruskan pemberian ASI sampai anak berusia 2 tahun atau lebih
Resolusi WHA tersebut sejalan dengan Rencana Pembangunan Jangka Panjang dan
Menengah Nasional (RPJPMN) bidang kesehatan dengan memberikan prioritas kepada
perbaikan gizi bayi dan anak. Untuk mencegah terjadinya penurunan status gizi bayi dan
anak 6 – 12 bulan dari keluarga miskin.
Kebijakan pemerintah dalam Pemberian Makanan Bayi dan anak (PMBA) adalah :
1. Meningkatkan Komunikasi Edukasi dan Informasi (KIE) PMBA
2. Meningkatkan kapasitas fasilitas pelayanan kesehatan untuk menjadi sayang bayi
3. Pengaturan pemasaran Pengganti ASI (PASI)
4. Memberikan dukungan bagi ibu bekerja dengan dukungan lintas sektor
Meningkatkan lingkungan yang kondusif terhadap prilaku menyusui melalui
peraturan perundang undangan dan kebijakan. Strategi untuk melaksanakan tersebut adalah
dengan :
1. Penguatan sarana pelayanan kesehatan dalam menerapkan 10 langkah menuju
keberhasilan menyusui (LMKM)
2. Peningkatan Komitmen dan kapasitas stakeholder dalam meningkatkan, melindungi
pemberian ASI
3. Pemberdayaan Ibu, Keluarga dan masyarakat dalam praktek pemberian ASI dan MP-ASI.
Dalam rangka memberdayakan ibu, keluarga dan masyarakat dalam praktek PMBA
diperlukan seseorang baik kader maupun motivator yang berasal dari masyarakat untuk
dapat membantu ibu, keluarga dan masyarakat dalam menerapkan PMBA yang optimal.
c. Alasan Kegiatan Dilaksanakan

Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 41 Tahun 2014


tentang Pedoman Gizi Seimbang bertujuan untuk memberikan panduan konsumsi
makanan sehari-hari dan berperilaku sehat berdasarkan prinsip konsumsi anekaragam
pangan, perilaku hidup bersih, aktivitas fisik, dan memantau berat badan secara
teratur dalam rangka mempertahankan berat badan normal.

d. Indikator Pelayanan
Terlaksananya Edukasi dan Konseling Pemberian Makan Bayi dan Anak
e. Keluaran/Output
1) Meningkatnya Kesadaran dan Pengetahun ibu yang memiliki bayi dan balita
tentang pemberian makan bayi dan anak di 37 Desa
2) Meningkatnya status gizi bayi dan balita dan mempertahankan berat badan normal
2. Maksud dan Tujuan Dilaksanakan Kegiatan
a. Maksud Kegiatan
Melaksanakan Edukasi dan Konseling Pemberian Makan Bayi dan Anak
b. Tujuan Kegiatan
Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan ibu yang memiliki bayi dan balita
dalam Pemberian Makan Bayi dan Anak (PMBA).
3. Cara Pelaksanaan Kegiatan
Pelaksanaan Edukasi dan Konseling Pemberian Makan Bayi dan Anak dilaksanakan
didesa dengan cara :
1. Koordinasi dengan kader kesehatan di desa dalam pelaksanaan edukasi
PMBA
2. Mengumpulkan ibu yang memiliki bayi dan balita di posyandu
3. Melakukan edukasi PMBA pada ibu yang memiliki bayi dan balita

4. Tempat Pelaksanaan Kegiatan


Pelaksanaan kegiatan ini bertempat di Wilayah kerja UPTD. Puskesmas Julok
Kabupaten Aceh Timur
5. Pelaksanaan Kegiatan
a. Penerima Manfaat
Penerima manfaat kegiatan ini pada umumnya yaitu ibu yang memiliki bayi dan balita
b. Pelaksana Kegiatan
Pelaksana kegiatan ini dari UPTD. Puskesmas Kabupaten Aceh Timur
c. Penanggungjawab Kegiatan
Penanggungjawab Kegiatan ini yaitu Kepala UPTD. Puskesmas Julok selaku Kuasa
Pengguna Anggaran.

6. Jadwal Kegiatan
Pelaksanaan Kegiatan Edukasi dan Konseling Pemberian Makan Bayi dan Anak
dengan jadwal kegiatan sebagai berikut:
Tabel 1. Jadwal Pelaksanaan Kegiatan

BULAN
NO URAIAN KEGIATAN
J F M A M J J A S O N D
PENDIDIKAN GIZI
a.
1 Edukasi dan konseling Pemberian
Makan Bayi Dan Anak ( PMBA ) √ √

7. Biaya
Rencana anggaran kegiatan Edukasi dan Konseling Pemberian Makan Bayi dan
Anak dapat dilihat pada tabel dibawah ini:

Tabel 2. Rincian Anggaran Kegiatan


NO RINCIAN KEGIATAN Vol Biaya (Rp) Anggaran (Rp)
a. Pendidikan Gizi
Edukasi dan konseling Pemberian Makan 1 Kegiatan 9.810.000 9.810.000
1. Bayi Dan Anak ( PMBA )

Demikian Kerangka Acuan Kerja / Term Of reference ( TOR ) dibuat untuk


dipergunakan sebagaimana mestinya.

Julok, 03 Januari 2021


Kepala UPTD. Puskesmas Julok Pembuat TOR

FAISAL, S. Kep FITRIANI, AM.Keb


NIP. 19650525198703 1 025 Nip. 19850618 200904 2 006

Anda mungkin juga menyukai