Anda di halaman 1dari 19

LAPORAN PRAKTIKUM

ANATOMI TUMBUHAN
JARINGAN

Disusun Oleh :
Nama : Shella Astina
NPM : A1D019003
Dosen Pengampu : 1. Dra. Yennita, M.Si
Asisten Dosen : 1. Repani Anggraini (A1D017005)
2. Hefni Dwika (A1D017008)
3. Mustika Elmi (A1D017047)
4. Athika Ulfah Putri (A1D017069)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI


JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS BENGKULU
2020
Nomor :1 Judul : Jaringan
Hari/Tanggal : Kamis Nama Objek : Daun jagung
17 Desember 2020 (Zea mays)

Gambar Keterangan
1. Sel tetangga
2. Sel penutup bentuk halter
3. Porus
4. Epidermis

Tipe stoma : Graminae

Foto Pengamatan
Foto literatur

Deskripsi :
Daun Jagung (Zea mays)
Pada pembesaran 10x terlihat adanya sel epidermis di permukaan
daun,ditemukan pula stomata yang terdiri dari satu poros dengan dua sel
tetangga. kami melihat adanya stomata yang dikelilingi sel tetangga yang
melingkar secara radial yang jumlah sel tetangganya berjumlah empat atau
lebih. Tipe stomata pada daun adalah jagung (Zea mays) diasitik.
Pada daun jagung terdapat stomata yang berbentuk diantgus-diasthik
seperti bulat telur, pada stomata terdapat bagiam-bagian diantaranya sel
tetangga, sel penutup, inti sel, pada bagian dorsal terdapat jaringan epidermis.
Epidermis ini berfungsi sebagai pelindung jaringan dibawahnya
Pada stomata telah ditemukan sel tetangga dan sel penutup. Sel tetangga
terletak di atas stomata dan sel sel penutup terdapat dibawah inti sel. Sel
penutup yang terdapat stomata yang berbentuk seperti ginjal dan sel tetangga
terletak berbatasan langsung dengan sel penutup. Hal ini dipertegas oleh
Loveless (1987), bahwa stomata merupakan celah epidermis yang dibatasi oleh
dua sel penutup. Sel penutup berbentuk seperti ginjal atau halter, sedangkan
sel yang berbatasan dengan sel penutup disebut sel tetangga. Fungsi stomata
sendiri sebagai alat respirasi, dimana terdapat pertukaran gas oksigen dengan
karbondioksida pada saat terjadi respirasi dan fotosintesis. Hal ini disebabkan
oleh adanya klorofil pada stomata (Fahn, 1991).
Menurut Sutrian (2004), stomata mengatur pertukaran berbagai
gas yang diperlukan oleh tumbuhan, yaitu pada bagian dalam dari tumbuhan
dengan udara luar atau lingkungan udara bagian luar. Pengatur dari gerakan ini
adalah stomata, yang juga mengatur berlangsungnya penguapan, dalam
pengertian mengatur agar tidak terjadi kekurangan air pada tumbuhan.
Pengaturan ini dilangsungkan melalui porus. Gerakan- gerakan sebenarnya
berasal dari sel penutup yang mampu melakukan perubahan bentuk, karena
mempunyai dinding sel yang bersifat elastis dan tidak sama tebalnya.
Nomor :2 Judul : Jaringan
Hari/Tanggal : Kamis Nama Objek : Daun Ficus
17 Desember 2020 (Ficus elastic)

Gambar Keterangan
1. Epidermis atas
2. Hipodermis
3. Litokis
4. Sistolit
5. Jaringan pembuluh
6. Palisade

Foto Pengamatan Foto Literatur


Deskripsi :
Ficus merupakan tumbuhan Angiospermae, termasuk dalam famili
Moraceae dan tersebar di daerah tropis dan subtropis. Ficus menunjukkan
beberapa bentuk pertumbuhan diantaranya perdu, pohon kayu, tumbuhan
menjalar, epifit dan hemiepifit. Ficus memiliki karakteristik berupa getah
dengan jumlah yang sangat banyak pada kulit kayu, percabangan serta pada
daun (Lok, dkk. 2013).
Secara umum, daun terdiri atas struktur anatomi yang sama, seperti epidermis,
stomata, mesofil, dan berkas pengangkut. Namun, yang membuat perbedaan
antar komponen tersebut ditentukan oleh lingkungan fisik, seperti ketersediaan
air, intensitas cahaya, dan ekologi. Melalui tekanan seleksi tersebut, membuat
terjadinya perbedaan dalam struktur daun, misalnya pada sel epidermis bisa
terdiri atas satu lapis epidermis dan bisa juga lebih dari satu lapis epidermis,
seperti hipodermis yang berasosiasi dengan epidermis. Stomata yang dapat
terdistribusi pada kedua permukaan daun atau hanya pada salah satu
permukaan daun. Selain itu, pada mesofil dapat mengalami spesialisasi atau
tidak terspesialisasi. Mesofil dapat terspesialisasi menjadi jaringan palisade
dan jaringan bunga karang (Cutler, dkk., 2007).
Derivat epidermis yang kedua adalah trikoma. Trikoma terdiri atas satu sel
atau banyak sel. Beberapa trikoma ada yang berupa glandular dan adapula
non-glandular, namun secara umum trikoma yang ditemukan pada Ficus
berupa trikoma nonglandular (Beck, 2005). Trikoma berfungsi untuk
melindungi diri dari gangguan luar serta mengurangi penguapan (Setjo, dkk.
2004). Struktur anatomi berupa bentuk stomata, kerapatan stomata, bentuk sel
epidermis, serta struktur mesofil pada daun merupakan penciri yang bersifat
konstan sehingga dapat digunakan sebagai data dalam melakukan identifikasi
tumbuhan (Sulistiarini, 1989).
Nomor :3 Judul : Jaringan
Hari/Tanggal : Kamis Nama Objek : Daun Durian
17 Desember 2020 (Durio zibethinus)

Gambar Keterangan
1. Trikoma bentuk bintang
2. Trikoma bentuk sisik

Tipe trikoma : Non glanduler

Fot
o pengamatan Foto literatur

Deskripsi :
Dari hasil pengamatan yang dilakukan pada Daun durian (Durio
bentinus, pada perbesaran 10x10 terlihat epidermis memiliki bentuk yang
berlekuk-lekuk, sertaterdapat trikoma non-glandular bentuk sisik. Trikoma
tersebut termasuk kedalam trikoma non-glandular yang tidak memiliki sel
kelenjar.
Pada daun durian, permukaanya terdapat velotins yaitu bulu/rambut yang
halus seperti beludru, lunak, pendek dan rapat, hanya saja pada pengamatan
hal ini tidak Nampak. Fungsi epidermis pada daun adalah untuk mengurangi
besarnya penguapan dan rambut gatal berfungsi mengurangi gangguan dari
manusia dan hewan (Steen, 2003).
Durian (Durio zibetinus) merupakan tumbuhan yang tumbuh di daerah
beriklimtropis. Batangnya berkambium, denganbentuk daun yang melonjong
dan tulangdaun menyirip. Sesuai namanya, kulit buah durian memiliki duri-
duri yang keras dantajam. Jika dibuat irisan tipis membujur padapermukaan
bagian bawah daunnya, didapat-kan trikoma non glandular berbentuk sisik.
Nomor :4 Judul : Jaringan
Hari/Tanggal : Kamis Nama Objek : Daun kapas
17 Desember 2020 (Gossypium sp)

Gambar Keterangan
1. Epidermis
2. Serabut halus
3. Trikoma

Foto Pengamatan Foto Literatur

Deskripsi :
Jika dilihat secara fisik daun kapas memiliki bentuk yang bundar dan
terlihat seperti jantung. Disisi lain lakukan yang ada sangat dalam dan juga
beberapa daun cukup dangkal daun pertama hingga daun ke-5, memiliki
bentuk yang sempurna.
Sedangkan untuk daun bagian selanjutnya hanya sekedar bentuk
membulat dan juga sedikit memanjang. Jika dilihat berdasarkan ciri-cirinya
daun tanaman kapas berbentuk pada buku-buku batang utama, dan juga cabang
generatif daun ini berlaku 3 hingga 5. Dengan tekstur berbulu bertangkai
panjang dan juga mengeluarkan kelenjar.
Sedangkan pada buku pertama berisi daun lembaga yang sangat penting
untuk tanaman. Khususnya di bagian bawah ini memang tidak terlalu spesifik
atau berbeda, dibandingkan dengan beberapa tanaman lain. kapas (Gossypium
sp) jika dilihat melalui mikroskop, bisa di ilustrasikan seperti  serabut-serabut
halus yang ukurannya panjang dan kecil (Yati, 20011).
Nomor :5 Judul : Jaringan
Hari/Tanggal : Kamis Nama Objek : Daun jelatang
17 Desember 2020 (Fleurya interrupta)

Gambar Keterangan
1. Trikoma berbentuk tanduk
2. Epidermis
3. Bulu halus

F
oto Pengamatan Foto Literatur

Deskripsi :
Jelatang (Fleurya interrupta) adalah tumbuhan semak maupun sulur.
Batangnya tidak berkambium. Daunnya meruncing,berwarna hijau, bagian
permukaan bawah daun terdapat bulu-bulu halus dan gatal bilaterkena kulit.
Jika dibuat irisan tipis membujur pada permukaan daun dan batangnya,
didapatkan trikoma glandular berbentuk tanduk.
Nomor :6 Judul : Jaringan
Hari/Tanggal : Kamis Nama Objek : Epidermis kulit batang tebu
17 Desember 2020 (Saccharum oficinarum)

Gambar Keterangan
1. Sel silikat
2. Trikoma
3. Floem
4. Epidermis

Foto Pengamatan
Foto literatur

Deskripsi :
Berdasarkan hasil pengmatan pada kulit batang tebu (Saccharum
oficinarum) dengan perbesaran 10 x 10 di bawah mikroskop, terdapat
epidermis dengan bentuk yang khusus yaitu bentuk sel yang panjang dan sel
yang pendek yaitu sel silikat, biasanya sel silikat dipenuhi oleh kristal SiO2,
yang m engakibatkan kulit batang tumbuhan tersebut menjadi keras. Biasanya
sel silikat ini didampingi oleh sel gabus yang keduanya terdapat pada sel
pendek (short cell) (Cronquist, 1981).
Kemudian derivat epidermis lain berupa sel gabus berlubang-lubang dan
sel silika. Sel-sel tersebut berfungsi sama dengan pembuluh kayu yaitu
menghantarkan air keseluruh jaringan. Sedangkan trikomanya tidak begitu
nampak terlihat (Steenis, 2003).
Nomor :7 Judul : Jaringan
Hari/Tanggal :Kamis Nama Objek : Awetan daun pinus
17 Desember 2020 (Pinus merkusii)

Gambar Keterangan
1. Epidermis
2. Saluran resin
3. Berkas pengangkut

Foto Pengamatan
Foto literatur
Deskripsi :
Pinus mempunyai susunan yang khas, yaitu pada saat semaian mempunyai
susunan daun spiralis dan berupa daun tunggal. Akan tetapi ketika berumur satu
atau dua tahun daun yang berupa jarum tersebut berubah menjadi tersusun
dalam suatu berkas atau fasikulus. Setiap fasikulus tardiri dari satu sampai
delapan daun jarum tergantung jenisnya.
Pinus merkusii memiliki lapisan parenkim palisade pada kedua permukaan
daunnya baik pada sisi adaksialnya maupun pada sisi abaksial. Sehingga daun
pinus merkusii disebut daun equifasial atau iolteral.
Parenkim palisade pada pinus markusii berbentuk batang, letaknya
berderet-deret tanpa ruang antar sel. Sel-sel parenkim palisadenya banyak
mengandung kloroplas, dan berfungsi sebagai jaringan fotosintetik (Hidayat,
1995)
Nomor :8 Judul : Jaringan
Hari/Tanggal : Kamis Nama Objek : Daun Beringin
17 Desember 2020 (Ficus sp.)

Gambar Keterangan
1. Epidermis Adaxial
2. Jaringan Mesofil
3. Jaringan Spongy
4. Stomata
5. Epidermis Abaxial
6. Xilem
7. Floem
8. Jaringan Palisade

Foto Pengamatan
Foto literatur

Deskripsi :
Daun Ficus sp. Dengan perbesaran 10x10 dapat dilihat
jaringanepidermis, mesoofil dan jaringan pengangkut, epidermis terdiri dari
epidermisatas dan epidermis bawah, pada Ficus (tumbuhan dikotil) terdapat
sel-sel parenkim yang akan membentuk menjadi jaringan palisade
jaringan parenkim pada daun yang memiliki banyak kloroplas sehingga
pada jaringan ini terjadi proses fotosintesis. Sel pada parenkim palisade tersus
un sangat rapat dan jaringan spons yang merupakan jaringan yang di
dalamnya
terdapatpembuluh pengangkut. Pada jaringan ini terdapat kloroplas, namun ju
mlahnya lebihsedikit dibandingkan dengan kloroplas dalam parenkim
palisade.stomataterdapat diantara sel epidermis bawah ,sedangkan untuk
jaringan pengangkutnya terdiri dari xilem dan floem.
Nomor :9 Judul : Jaringan
Hari/Tanggal : Kamis Nama Objek : Awetan daun padi
17 Desember 2020 (Oryza sativa)

Gambar Keterangan
1. Jaringan Epidermis
2. Korteks
3. Endodermis
4. Xilem
5. Floem

Foto Pengamatan
Foto literatur

Deskripsi :
Pada pengamatan jaringan parenkim daun Oryza sativa terdapat
parenkim yang mempunyai bentuk bintang.
Daun tanaman tersusun dari epidermis kutikula dan ada stomata atau
trikoma. Perbedaan dibuat antara sistem jaringan dasar monokotil dan daun
dikotil. Dalam dikotil, sistem jaringan dasar (mesofil) dapat dibedakan dengan
pagar dan spons, bukan untuk monokotil, terutama keluarga Gram.
Menurut Umi Fadilah (2020) jaringan dasar (parenkim) pada Oryza sativa
memiliki fungsi sebagai Penimbun yaitu sebagai tempat menympan cadangan
makanan dan memiliki vakuola yang besar, daun padi juga memiliki bentuk
parenkim bintang atau nama lainnya Aktinenkim yang bentuknya seperti
bintang yang bersambung dibagian ujungnya.
Nomor : 10 Judul : Jaringan
Hari/Tanggal : Kamis Nama Objek : Tangkai daun enceng gondok
17 Desember 2020 (Eichornia crassipes)

Gambar Keterangan
1. Ruang antar sel
2. Satu sel

Foto Pengamatan
Foto literatur

Deskripsi :
Dari pengamatan yang telah dilakukan pada sayatan ptiolus Eceng gondok
didapatkan hasil bahwa pada sel parenkim ptiolus eceng gondokmemiliki ruang
antar sel yang dimiliki terlihat sangat jelas dan ukurannyaterlihat lebih besar
dibandingkan dengan bagian sel parenkim ptioluseceng gondok. Susunan sel
aerenkim pada enceng gondok tersusun sejajarmembentuk barisan lingkaran
besar sehingga dapat terlihat ruang antar sel yang besar dan jelas. Ruang antar
sel yang besar yang terdapat pada eceng gondok berfungsi untuk menyimpan
udara sebagai tempat cadanganoksigen karena eceng gondok merupakan
tumbuhan air dan membutuhkanoksigen yang cukup karema air memiliki kadar
oksigen yang cukuprendah. Pada Ptiolus eceng gondok terdapat berkas
pembuluh yangmemiliki warna yang lebih gelap dari bagian lainnya (Syamsuni,
2009).
Nomor : 11 Judul : Jaringan
Hari/Tanggal : Kamis Nama Objek : Irisan melintang batang labu
17 Desember 2020 (Sechium edule)

Gambar Keterangan
1. Xilem
2. Floem
3. Epiderms

Foto Pengamatan
Foto literatur

Deskripsi : Pada Pengamatan Mikroskop dengan perbesaran 10x telah terlihat


batang juga terdapat epidermis, korteks, dan bagian tengah yang mengandung
jaringan pembuluh yang terdiri atas xylem dan floem.
Menurut literature Batang monokotil sama dengan batang dikotil,
memiliki epidermis, korteks dan stele. Korteks bisa berkembang baik atau tidak
nyata. Struktur dan susunan berkas vaskuler terutama yang membedakan batang
dikotil dan monokotil. Berkas vaskuler tersebar, termasuk juga pada empulur
sehingga tidak ada batas yang jelas antara korteks dan empulur. Berkas
vaskuler monokitil tidak memiliki kambium, sehingga tidak mengalami
penebalan sekunder. masing masing bekas vaskuler diselubungi selubung
berkas pengangkut yang tersusun dari jaringan sklerenkim.
Labu memiliki stuktur batang yang relatif sederhana dibandingkan
dengan tumbuhan dikoltiledon lainnya. Batang labu relatif lemah dan biasanya
menjalar dan relatif lentur. Hal tersebut diduga karena batang labu
memiliki serat yang banyak namun jaringan xilemnya kurang berkembang.
Struktur batang dan susunan jaringan pengankut pada labu dapat digunakan
sebagai pembanding untuk tumbuhan dikotil.
Nomor : 12 Judul : Jaringan
Hari/Tanggal : Kamis Nama Objek : Irisan melintang batang kembag sepatu
17 Desember 2020 (Hibiscus rosasinensis)

Gambar Keterangan
1. Jaringan Epidermis
2. Korteks
3. Endodermis
4. Xilem
5. Floem

Foto Pengamatan
Foto literatur

Deskripsi :
Pada pengamatan pada sayatan tipis batang bunga sepatu (Hibiscus
rosasinensis) dapat terlihat epidermis, korteks, floem, kambium, xylem dan
empulur. Batang bunga sepatu (Hibiscus rosasinensis) ini termasuk batang
dikotil dan mempunyai berkas pembuluh tipe kolateral terbuka dan berkas
pengangkutnya berada teratur di dalam lingkaran.
Epidermis pada batang adalah sel hidup yang mampu bermitosis, hal
ini penting dalam upaya memperluas permukaan apabila terjadi tekanan dari
dalam akibat pertumbuhan sekunder. Korteks adalah kawasan diantara
epidermis dan sel silinder pembuluh paling luar, korteks btang terdiri dari
parenkim yang berisi kloroplas. Di tepi luar sering terdapat kolenkim dan
sklerenkim. Batas antara korteks dan daerah pembuluh atau pengangkut tidak
jelas karena sering tidak ditemukan endodermis apalagi pada batang yang
masih muda (Hidayat, 1995).
Nomor : 13 Judul : Jaringan
Hari/Tanggal : Kamis Nama Objek : Awetan biji kacang merah
17 Desember 2020 (Phaseolus vulgaris)

Gambar Keterangan
1. Daerah hilum
2. Kotiledon
3. Endocarp
4. Mesokarp
5. Kutikula

Fo
Foto Pengamatan
to literatur

Deskripsi :

Berdasarkan hasil pengamatan pada penampang melintang biji Phaseolus


vulgaris dapat diamati susunan anatominya yaitu epidermis atas,
makrosklereida, parenkim, epidermis kotiledon dan parenkim kotiledon.
Epidermis atas merupakan kulit biji yang terletak paling luar yang disebut testa.
Testa berasal dari integument ovule yang mengalami modifikasi selama
pembentukn biji. Makrosklereida merupakan sklereid yang sel-selnya
berbentuk batang. Parenkim merupakan jaringan dasar yang mengandung
banyak pati. Epidermis kotiledon merupakan jaringan terluar dari kotiledon. Di
bawah epidermis kotiledon terdapat parenkim kotiledon yang mengandung zat
zat pati yang berfungsi sebagai cadangan makanan bagi embrio.
Terdapat juga plumula yang merupakan bakal daun, epikotil bagian
batang yang tumbuh ke atas, hipokotil bagian batang yang tumbuh ke bawah,
radikula yang merupakan bakal akar, tali pusar, kotiledon yang merupakan
cadangan makanan bagi embrio, dan kulit biji yang melindungi biji bagian
dalam (Rosanti, 2013).
Nomor : 14 Judul : Jaringan
Hari/Tanggal : Kamis Nama Objek : Sklereid pada temprung kelapa
17 Desember 2020 (Cocos nucifera)

Gambar Keterangan
1. Serat
2. Sklereid
3. Trikoma

Foto Pengamatan
Foto literatur
Deskripsi :
Kelapa (Cocos nucifera) memiliki bagian yang berfungsi sebagai
pelindung inti buah yang disebut tempurung kelapa. Tempurung kelapa terletak
di bagian dalam kelapa setelah sabut, dan merupakan lapisan yang keras dengan
ketebalan 3-5 mm. Tempurung kelapa termasuk golongan kayu keras dengan
kadar air sekitar sembilan sampai sepuluh persen (dihitung berdasarkan berat
kering). Karena termasuk golongan kayu keras, tempurung kelapa secara
kimiawi memiliki komposisi kimiawi yang hampir mirip dengan kayu yaitu
tersusun dari lignin, cellulose dan hemicellulose,dengan komposisi yang
berbeda-beda.
Tempurung kelapa merupakan endocarp pada buah kelapa itu sendiri
yang merupakan bagian keras dan kaku karena tersusun atas jaringan sklereida
(sel batu) yang mengandung banyak zat lignin (zat kayu) sehingga tahan
terhadap tekanan (Hidayat, 1995)
Nomor : 15 Judul : Jaringan
Hari/Tanggal : Kamis Nama Objek : Sklereid tangkai daun teratai
17 Desember 2020 (Nymphaea sp)

Gambar Keterangan
1. Epidermis
2. Berkas pembuluh angkut

Foto Pengamatan
Foto literatur
Deskripsi :
Berdasarkan hasil pengamatan yang telah dilakukan dibawah mikroskop
daun teratai tidak memiliki kutikula, namun pada umumnya tumbuhan hidrofit
memiliki kutikula yang sangat tipis bahkan tidak memiliki kutikula sama
sekali.Epidermis yang dimiliki hanya selapis. Fungsi epidermis lebih berperan
dalam hal penyerapan gas dan nutrien. Sel-sel epidermis ini memiliki dinding
yang tipis.Pada permukaan epidermis terdapat banyak stomata. Tipe stomata
yang dimiliki adalah tipe menonjol keluar karena pada teratai memiliki daun
yang mengapung di atas air. Daun teratai tergolong daun epistomatik karena
stomata berada di permukaan atas daun (adaksial). Di bawah lapisan epidermis
terdapat jaringan palisade yang didalamnya mengandung klorofil. Sementara
itu, di bawah jaringan palisade terdapat jaringan bunga karang. Berdasarkan
keberadaan dari jaringan palisade dan jaringan bunga karang, daun teratai
tergolong daun tipe dorsoventral.
Pada bagian jaringan palisade, terdapat sklereid yang bercabang dan
berujung runcing, dan percabangannya masuk ke ruang antar sel. Sklereid
bertipe trikosklereid. Sklereid ini berfungsi sebagai penyokong dan terkait
dengan sistem pengapungan tumbuhan teratai ini. Selain pada palisade,
trikosklereid juga terdapat pada jaringan sponsa dimana ujung-ujung
percabangannya masuk ke ruang-ruang antar sel. Jaringan pengangkut pada
daun tergolong tipe Kranz dimana berkas pengangkut dikelilingi oleh mesofil.
Jaringan pengangkut ini terletak di antara jaringan sponsa (Kimbal,1998).

Anda mungkin juga menyukai