Risiko hukum adalah risiko akibat tuntutan hukum dan atau kelemahan aspek yuridis yang dialami suatu perusaahan, 2. Jelaskan indikator apa yang dapat digunakan dalam menilai risiko hukum. a. Parameter : Faktor Litigasi Indikator : -. Besarnya nominal tuntutan atau gugatan yang diajukan atau estinasi kerugian yang mungkin dialami oleh perusahaan akibat dari gugatan dibandingkan dengan modal perusahaan -. Besarnya kerugian yang dalami oleh perusahuan karena suatu putusan dari pengadilan yang telah memiki kokuatan hukurm tetap dibandingkan dengan modal perusahaan -. Dasar dan gugatan yang terjadi dan pituak yang tergugat/menggugat perusahaan dalam suatu gugatan yang diajukan serta tindakan dani manajemen atas suatu gugatan yang dajukan -. Kemungkinan timbuinya gugatan yang serupa karena adanya standar perjanjan yang sama dan estimas total kerugian yang mungkin timbul dbandngkan dengan motal perusahaan. b. Parameter : Faktor Kelemahan Perikatan -. Tidak terpenuhinya syarat sah perjanjan -. Terdapat kelemahan klausula perjanjian danlidak terponuhinya porsyaratan yang telah disepakati -. Pemahaman para pihak terkait dengan peranjian, terutama mengenai nsiko-risiko yang ada dalan suatu transaksi yang kompleks dan menggunakan istilah-istilah yang sulit dipahami atau tidak lazim bagi masyarakat umum -. Tidak dapat dilaksanakannya suatu peyanjan baik untuk keseluruhan maupun sebagian. -. Ketidakcukupan dokumen pendukung terkait perjanjian yang dilakukan oleh perusahaan dengan pihak ketiga. -. Pembaruan dan tinjauan dari penggunaan standar perjanjlan oleh parusahaan danvpihak independent. -. Penggunaan plhan hukum atas perjanjian yang diadakan oleh perusahaan juga penggunaan forum penyelesaian sengketa c. Parameter : Faktor ketiadaan/perubahan perundang- undang -. Jumlah dan niai nominal dari total produk perusahaan yang belum diatur oleh peraturan perundang-undangan secara jelas dan produk tersebut cenderung memliki tingkat kompleksitas yang tinggi, dibandingkan dengan modal yang dimiliki perusahaan. -. Penggunaan standar perjanjian yang belum dikinikan walaupun telah ada perubahan best practice atau peraturan perundang-undangan. 3. Apa yang dimaksud dengan legal governance, legal consistency, dan legal completeness? a. Legal governance untuk membentuk peraturan dan ketentuan internal, Dewan Komisaris dan direksi wajib menerapkannya. b. Legal consistency keselarasan antara kegiatan dan aktifitas yang dilakukan dengan peraturan yang berlaku, direksi wajib memastikan. c. Legal completeness upaya yang dilakukan korporasi agar seluruh hal yang diatur undang-undang dapat diimplementasikan, direksi wajb memastikan. 4. Apabila terjadi sebuah masalah hukum di sebuah perusaahan, unit organisasi manakah yang paling bertanggung jawab menyelesaikannya? Unit yang paling bertanggung jawab adalah direksi. Direksi adalah Organ Perseroan yang berwenang dan bertanggung jawab penuh atas pengurusan Perseroan untuk kepentingan Perseroan, sesuai dengan maksud dan tujuan Perseroan serta mewakili Perseroan, baik di dalam maupun di luar pengadilan sesuai dengan ketentuan anggaran dasar.. BAB 10
1. Apa yang dimaksud dengan Risiko Kepatuhan?
Risiko Kepatuhan adalah risiko akibat perusaahan tidak mematuhi dan/atau tidak melaksanakan peraturan perundang-undangan dan ketentuan yang berlaku di sebuah negara.
a. Jenis Dan Signifikansi Pelanggaran Yang Dilakukan Cakupan pelanggaran merupakan pelanggaran terhadap ketentuan yang berlaku dan komitmen kepada pemegang otoritas, termasuk sanksi yang dikenakan atas pelangsaran yang dilakukan oleh perusahaan. Dengan demikian, jumlah sanksi denda kewajiban membayar yang dikenakan kepada perusahaan dan jeni pelanggaran atau ketidakpatuhan yang dilakukan oleh perusahaan merupakan parameter penting dari sumber risiko kepatuhan ini. b. Frekuensi Pelanggaran Yang Dilakukan Atau Track Record Kepatuhan Perusahaan Frekuensi lebih bersifat historis dengan melihat tren kepatuhan perusahaan selama tiga tahun terakhir untuk mengetahui apakah jenis pelangsaran yang dilakukan berulang ataukah memang atas kesalahan tersebut tidak dilakukan perhaikan signifikan oleh perusahaan. Jenis dan frekuensi pelanggaran yang sama yang ditemukan setiap tahunnya dalam tiga tahun terakhir dan signifikansi tindak lanjut perusahaan atas temuan tersebut menjadi penting untuk melihat pengaruh factor ini pada risiko kepatuhan. c. Pelanggaran Terhadap Ketentuan Atas Transaksi Keuangan Tertentu Dalam aktivitas perusahaan, terdapat kemungkinan di mana perusahaan melakukan pelanggaran ketentuan transaksi keuangan tertentu yang diatur oleh sebuah standar yang berlaku umum. Pelanggaran ini mungkin terjadi kareu ktivitas perusahaan yang melakukan aktivitas ekspor dan impor yang harus memenuhi standar yang berlaku umum, Sebagai contoh adalah pelanggaran trhadap ketentuan International Swaps and Derivatives Assciation (ISDA) Uniform Customs and Practice for Documentary Credits (UCT), International Chamber of Commerce (ICC), ataupun standar-standar lainnya yang berlaku secara umum pada sektor keuangan. 3. Untuk memperkaya pemahaman Anda, silakan membaca kasus kekalahan Citi Bank di pengadilan pada butan Septermber 2009 di Internet. Pelajari dan pahami makna kasus dimaksud. Apakah yang menyebabkan terjadinya kasus tersebut? Diskusikan dengan dosen nanajemen risiko Anda. Kasus ini bermula ketika kseorang klien melakukan transaksi dan menerima penawaran dari Citibank terhadap produk Callable forward. Klien ini dijanjikan keuntungan dari transaksi atau perdagangan mata uang dolar atau selisih nilai kurs yang dijamin. Namun kemudian para nasabahnya kemudian menerima pemberitahuan dari pihak bank untuk membayar sejumlah uang akibat kerugian dari bank. Pihak bank, tidak pernah memberikan pinjaman kepada kliennya namun mereka harus menanggung kerugian bank. Ia juga mengatakan bank juga mengancam akan melapor ke BI dan menyatakan mereka dalam kondisi utang dengan tidak lancar membayar. Akibatnya PT Permata Hijau Sawit harus membayar kepada Citibank sebesar US$ 23 juta atau senilai Rp 230 miliar dan PT Fresh Ontime Seafood harus membayar senilai Rp 1,3 miliar. Mereka lantas mengajukan gugatan ke pengadilan. Citibank bersalah karena tidak menjelaskan secara terperinci produk perbankannya. Citibank cuma menjelaskan produk callable forward ke Permata Hijau dalam bahasa Inggris. "Istilahnya membingungkan," Citibank juga membuat peraturan yang tidak berimbang. Yakni hanya Citibank saja yang bisa membatalkan perjanjian secara sepihak. Alhasil, "Perjanjian callable forward batal demi hukum."
4. Sebuah perusahaan yang bergerak di bidang keuangan melakukan beberapa
pelanggaran ketentuan yang telah ditetapkan otoritas. Hal ini diketahui setelah mendapatkan surat dari lembaga pemeriksa pajak untuk tahun pajak 2010 sampa dengan 2015. Setelah dihitung, ternyata perusahaan dapat dikenakan denda yang jumlahnya sangat besar, lebih kurang Rp100 miliar per tahun selama lima tahun Sebagai pimpinan perusahaan, apakah yang akan Anda lakukan di tahun 2016 apakah akan membayar denda tersebut atau Anda mengikuti programm amnesti pajak di tahun 2016? Karena angka Rp100 miliar terlampau besar, maka saya akan melakukan amnesti pajak. Amnesti pajak adalah penghapusan pajak yang seharusnya terutang, tidak dikenai sanksi administrasi perpajakan dan sanksi pidana di bidang perpajakan, dengan cara mengungkap harta dan membayar uang tebusan sebagaimana diatur dalam Undang-Undang tentang Pengampunan Pajak. Saya akan memilih membayar uang tebusan dan memenuhi syarat. cara mengalikan tarif dengan dasar pengenaan Uang Tebusan. Dasar pengenaan Uang Tebusan dihitung berdasarkan nilai Harta bersih yang belum atau belum seluruhnya dilaporkan dalam Surat Pemberitahuan Tahunan Pajak Penghasilan Terakhir. Nilai Harta bersih merupakan selisih antara nilai Harta dikurangi nilai Utang. Untuk memperoleh Pengampunan Pajak, Wajib Pajak harus menyampaikan Surat Pernyataan kepada Menteri Keuangan (“Menteri”). Surat Pernyataan tersebut ditandatangani oleh: a. Wajib Pajak orang pribadi; b. Pemimpin tertinggi berdasarkan akta pendirian badan atau dokumen lain yang dipersamakan, bagi Wajib Pajak badan; atau c. Penerima kuasa, dalam hal pemimpin tertinggi sebagaimana dimaksud pada huruf b berhalangan.
Hukum Investasi Penyelsaian Sengketa Penanaman Modal Yang Timbul Antara Pemerintah Dengan Investor Domestik Dan Investor Asing Di Hubungkan Dengan Undang