Anda di halaman 1dari 10

Apa yang kita pelajari? (What we learn?

)
• Pembahasan Mikrokontroler
• Board Mikrokontroler Arduino
• Peranan Mikrokontroler dalam
perkembangan Jaringan Nirkabel dan
Aplikasinya
Pengertian Microkontroller
Mikrokontroler adalah sebuah chip yang berfungsi sebagai
pengontrol rangkaian elektronik dan umunya dapat
menyimpan program didalamnya. Mikrokontroler
umumnya terdiri dari CPU (Central Processing Unit),
memori, I/O tertentu dan unit pendukung seperti Analog-
to-Digital Converter (ADC) yang sudah terintegrasi di
dalamnya. Karena ukurannya yang kecil, mikrokontroler
sering digunakan untuk mengendalikan rangkaian lampu
LED, membuat MP3 Player, DVD, Televisi, AC, dan untuk
membuat sebuah projek yang kita butuhkan seperti alarm
motor misalkan . Dan tentu saja bisa juga untuk membuat
projek robot. Dan dalam robot sendiri kita sudah ketahui
bahwa mikrokontroller, berfungsi sebagai otaknya.
Arsitekture mikrokontroller
Mikrokontroller sering dikenal dengan sebut µC, uC, atau
MCU. Terjemahan bebas dari pengertian tersebut, bisa
dikatakan bahwa mikrokontroller adalah komputer yang
berukuran mikro dalam satu chip IC (integrated circuit)
yang terdiri dari processor, memory, dan antarmuka yang
bias diprogram. Jadi disebut komputer mikro karena
dalam IC atau chip mikrokontroller terdiri dari CPU,
memory, dan I/O yang bisa kita kontrol dengan
memprogramnya. I/O juga sering disebut dengan GPIO
(General Purpose Input Output Pins) yang berarti : pin
yang bias kita program sebagai input atau output sesuai
kebutuhan.
Arduino adalah pengendali mikro single-board yang bersifat open-source,
diturunkan dari Wiring platform, dirancang untuk memudahkan penggunaan
elektronik dalam berbagai bidang. Hardwarenya memiliki prosesor Atmel AVR
dan softwarenya memiliki bahasa pemrograman sendiri. Saat ini Arduino sangat
populer di seluruh dunia. Banyak pemula yang belajar mengenal robotika dan
elektronika lewat Arduino karena mudah dipelajari. Tapi tidak hanya pemula, para
hobbyist dan profesional pun ikut senang mengembangkan aplikasi elektronik
menggunakan Arduino. Bahasa yang dipakai dalam Arduino bukan assembler
yang relatif sulit, tetapi bahasa C yang disederhanakan dengan bantuan
pustakapustaka (libraries) Arduino.
1. Arduino Uno
Seperti Mikrokontroler yang banyak jenisnya, Arduino lahir dan
berkembang, kemudian muncul dengan berbagai jenis. Diantaranya :
1. Arduino Uno. Jenis yang ini adalah yang paling banyak digunakan.
Terutama untuk pemula sangat disarankan untuk menggunakan
Arduino Uno dan banyak sekali referensi yang membahas Arduino
Uno. Versi yang terakhir adalah Arduino Uno R3 (Revisi 3),
menggunakan ATMEGA328 sebagai Mikrokontrolernya, memiliki 14
pin I/O digital dan 6 pin input analog. Untuk pemograman cukup
menggunakan koneksi USB type A to To type B. Sama seperti yang
digunakan pada USB printer.

Gambar Arduino Uno


2. Arduino Nano
Sepertinya namanya, Nano yang berukulan kecil dan sangat
sederhana ini, menyimpan banyak fasilitas. Sudah
dilengkapi dengan FTDI untuk pemograman lewat Micro
USB. 14 Pin I/O Digital, dan 8 Pin input Analog (lebih banyak
dari Uno). Dan ada yang menggunakan ATMEGA168, atau
ATMEGA328.
3. Arduino Mega
Mirip dengan Arduino Uno, sama-sama menggunakan USB
type A to B untuk pemogramannya. Tetapi Arduino Mega,
menggunakan Chip yang lebih tinggi ATMEGA2560. Dan
tentu saja untuk Pin I/O Digital dan pin input Analognya lebih
banyak dari Uno.
NodeMCU adalah sebuah sebuah board elektronok yang
berbasis chip ESP8266 dengan kemampuan menjalankan
fungsi mikrokontroler dan juga koneksi internet (WIFI),
terdapat beberapa pin I/O sehingga dapat dikembangkan
menjadi sebuah aplikasi monitoring maupun kontroling pada
proyek IoT. Bentuk fisik dari NodeMCU V3 sebagai berikut :
Ada pula solusi Internet of Things yang mencakup solusi di dalam rumah,
yaitu Home Automation seperti Nest. Nest sendiri merupakan IoT yang
mencakup tentang pendeteksian suhu (Thermostat) dan sistem
keamanan (Security System)

Anda mungkin juga menyukai