Anda di halaman 1dari 5

dalam analisis SWOT, hasil nilai skor yang didapat akan menentukan apakah Opportunity (nilai positif)

atau Threats (negatif), dan apakah faktor Strength mengungguli (+) Weakness (-), dan kemudian akan
didapat 4 kwadran rekomendasi. Adapun 4 kwadran itu antara lain :

1. Stability, Strategi WO (Weakness Opportunity)

2. Growth, Strategi SO (Strength Opportunity)

3. Diversification, Strategi ST (Strength Threats)

4. Defence, Strategi WT (Weakness Threats

Gambaran keempat kwadran tersebut dapat dilihat pada Gambar 1. Diagram Cartesius Analysis SWOT
PLN pada tulisan ini. Lebih lengkap analisis SWOT-nya adalah sebagai berikut:

Melakukan Identifikasi SWOT Faktor Internal (Internal Factor Analysis Sumamry (IFAS))

STRENGTH :

1. Fully Control : Seperti yang dijelaskan pada kalimat diatas. PLN mendapatkan kontrol penuh dari
Pemerintah terhadap pemberdayaan listrik.

2. New Spirit : Dimulai dari jajaran manajemen tingkat atas. PLN secara bersungguh-sungguh telah
melakukan lompatan yang besar untuk menghindari praktek KKN dalam tubuhnya. Secara langsung, hal
ini juga akan mendidik pekerja/karyawan pada level dibawah manajemen hingga jabatan yang rendah
untuk berperilaku jujur dan menjalankan sistem dengan sebaik-baiknya.

3. Natural Resources : Sumber daya alam Indonesia dan energi yang kaya dan bisa didapatkan PLN
sebagai BUMN, semestinya lebih bisa menciptakan tenaga listrik yang lebih optimal sehingga seluruh
daerah bisa teraliri listrik. Pembaharuan tenaga listrik pun seharusnya sudah bisa direalisasikan di
beberapa daerah.

WEAKNESS :

1. Disruption : Gangguan yang dialami oleh PLN contohnya seperti banyaknya pelanggan yang
melakukan penambahan daya sehingga terjadi penurunan daya di beberapa pembangkit listrik. Lalu ada
juga gangguan yang tidak dapat diprediksi, misalkan akibat musim/cuaca, atau permainan laying-layang
yang menyangkut di kabel listrik sehingga bisa mengakibatkan listrik padam di beberapa tempat. Dan
kemudian juga ada gangguan lainnya seperti pencurian listrik yang dilakukan oleh opnum yang tidak
bertanggung jawab. Beberapa gangguan tersebut bisa jadi melemahkan PLN, dalam kata lain PLN bisa
mengalami kerugian dari sana. Baik dari kerugian yang disebabkan oleh citra buruk pada PLN, dan
kerugian materil.
2. KKN : PLN memang telah berkomitmen untuk sekecil mungkin lepas dari praktek KKN. Namun
adakalanya opnum pekerja PLN yang khilaf dan melakukan praktek KKN bisa jadi akan membuat citra
buruk bagi PLN. Sampai saat ini saja, masih ada cukup banyak orang (pelanggan) yang beropini dan
mengeluhkan adanya uang tambahan ketika dimintai uang tambahan apabila mengalami gangguan
listrik yang mati di rumah mereka. Dan pelayanan pelanggan lainnya yang bisa jadi sumber KKN itu
terjadi.

3. Lack : Kekurangan listrik yang masih terjadi di beberapa daerah di Indonesia mengakibatkan PLN
belum sepenuhnya mampu untuk menyediakan listrik bagi seluruh masyarakat. Hal yang paling ironis
adalah ketika tahun 2012 terungkap bahwa Pulau Pemping, Kecamatan Belakangpadang, Kota Batam
adalah pulau yang berada dekat dengan negara Singapura-tidak dialiri listrik sama sekali. Tentu saja
pada malam hari kondisi pulau Pemping gelap gulita, sedangkan Singapura terang benderang seolah
kelebihan energy listrik. Dan diketahui bahwa negara Singapura mendapatkan pasokan listrik dari
Indonesia, dengan transaksi jual-beli listrik dari PLN Batam. Terlebih lagi masalah ini sempat ditayangkan
di televisi, sehingga membuat citra buruk bagi PLN.

Melakukan Identifikasi SWOT Faktor Eksternal (Eksternal Factor Analysis Summary (EFAS))

OPPORTUNITY

1. Natural Resources : Seperti halnya kategori yang diambil dari Strength diatas. Sumber daya alam
Indonesia dan energi yang kaya dan bisa didapatkan PLN sebagai BUMN, semestinya lebih bisa
menciptakan tenaga listrik yang lebih optimal sehingga seluruh daerah bisa teraliri listrik. Sehingga
dengan hal ini bisa membuat bendera PLN berkibar. Dan para pelanggan akan mengenal PLN sebagai
BUMN yang baik dan juga sehat. Bukan opini negatif tentang PLN.

2. Cooperation : Kerjasama PLN dengan pihak swasta dalam banyak bidang, semestinya hal ini lebih bisa
membuat daerah yang belum dialiri listrik bisa segera dialiri listrik. Sehingga bisa memenuhi tujuan
RUPTL untuk meningkatkan laju pertumbuhan listrik di daerah-daerah yang belum dialiri oleh listrik.

3. Renewable Energy : Energi terbarukan yang sedang dikembangkan oleh PLN, akan bisa membuat PLN
memenuhi tujuan RUPTL untuk meningkatkan laju pertumbuhan listrik di daerah-daerah yang belum
dialiri oleh listrik. Sebut saja energi baru terbarukan yang akan dikembangkan adalah pembangkit listrik
tenaga mikro hidro (PLTMH), pembangkit listrik tenaga surya (PLTS), pembangkit listrik tenaga bayu
(PLTB), biofuel dan pembangkit listrik tenaga (PLT) biomass.

THREATS

1. KKN : Merujuk pada kategori Weakness. Opnum pekerja PLN yang khilaf dan melakukan praktek KKN
yang akan membuat citra buruk bagi PLN, akan menjadi ancaman internal di tubuh PLN.

2. Selebihnya, ancaman yang datang dari pihak eksternal tidak ada. Hal ini dikarenakan PLN sebagai
BUMN tidak mempunyai kompetitor. Karena bukan seperti halnya perusahaan swasta yang mempunyai
cukup banyak kompetitor.

Berikut dibawah ini adalah Matrik Internal Factor Analysis Sumamry (IFAS) yang dirangkum dari Faktor
Strength dan Weakness diatas :

Tabel 1. Matrik Internal Factor Analysis Sumamry (IFAS)

Dari hasil analisis pada Tabel 1. Matrik IFAS. Faktor Strength mempunyai total nilai skor 2.40 sementara
itu Weakness mempunyai total nilai skor 0.70. Seperti halnya Matrik IFAS, maka matrik EFAS pun juga
harus dilakukan identifikasi yang hasilnya dapat dilihat pada Tabel 2 Matrik EFAS dibawah ini :

Tabel 2. Matrik Eksternal Factor Analysis Summary (EFAS)

Berikut dibawah ini adalah Matrik Eksternal Factor Analysis Summary (EFAS) yang dirangkum dari Faktor
Opportunity dan Threats diatas :
Analisis yang didapat pada Tabel 2 Matrik EFAS menunjukkan bahwa untuk faktor Opportunity nilai
skornya 1.90 dan faktor Threat 0.40. Selanjutnya nilai total skor dari masing-masing faktor dapat dirinci
sebagai berikut :

Strength : 2.40

Weakness : 0.70

Opportunity : 1.90

Threats : 0.40

Maka diketahui nilai Strength diatas nilai Weakness, dengan selisih (+) 1.70 dan nilai Opportunity diatas
nilai Threats dengan selisih (+) 1.50. Dari hasil identifikasi faktor-faktor tersebut maka dapat
digambarkan dalam Diagram Cartesius SWOT yang dapat dilihat pada Gambar 1 dibawah ini :

Gambar 1. Diagram Cartesius Analisis SWOT PLN

Dari nilai total masing-masing faktor selain digambarkan ke dalam diagram Cartesius SWOT, tetapi juga
digambarkan dalam rumusan Matrik SWOT yang dapat dilihat pada Tabel 3 di bawah ini :

Tabel 3. Rumusan Kombinasi Strategi Matrik SWOT

Dari analisa Matrik IFAS dan EFAS pada tabel 1 dan 2, juga telah disusun Matrik SWOT untuk
menganalisis rumusan alternatif Strategi SO, WO, ST, dan WT yang hasil analisisnya dapat dilihat pada
Tabel 4 dibawah ini :

Tabel 4. Kombinasi Strategi Matrik SWOT


Alternatif Perencanaan Strategi Kuantitatif Analisis Diagram SWOT

Dari diagram SWOT pada Gambar 1. Diagram Cartesius Analisis SWOT PLN, dihasilkan bahwa PLN ada
pada Kuadran I yaitu Agresif. Maka alternatif strategi yang dapat dipakai oleh PLN adalah sebagai berikut
:

1. Kuadran I Agresif adalah situasi yang sangat menguntungkan. Perusahaan PLN memiliki peluang dan
kekuatan sehingga dapat memanfaatkan peluang yang ada. Strategi yang harus diterapkan dalam
kondisi ini adalah mendukung kebijakan pertumbuhan agresif (Growth Oriented Strategy).

Dan kemudian bila melihat dari rumusan Matrik SWOT pada Tabel 3. Rumusan Kombinasi Strategi
Matrik SWOT. Maka langkah selanjutnya adalah melakukan analisis model kuantitatif perumusan
strategi. Pembuatan analisis model kuantitatif tersebut didasari pada jumlah nilai skor masing-masing
faktor. Baik itu Strategi SO, WO, ST, WT. Matriks perencanaan kombinasi strategi kuantitatif adalah
sebagai berikut dibawah ini :

Tabel 5. Matriks Perencanaan Kombinasi Strategi Kuantitatif

Matrik perencanaan kombinasi strategi kuantitatif menunjukkan bahwa PLN perlu memanfaatkan
Strategi SO yang mempunyai nilai skor tertinggi yaitu = 4.30, selanjutnya diikuti Strategi ST = 2.80,
kemudian WO = 2.60, dan terakhir WT = 1.10. Adapun masing-masing Strategi yang harus dijalankan
adalah sebagai berikut :

1. SO : yang Menggunakan Strength dalam memanfaatkan Opportunity

2. ST : Menggunakan Strength dalam meredam Threats

3. WO : Memperbaiki Weakness untuk memaksimalkan Opportunity.

4. WT : Meminimalisasikan dan memperbaiki Weakness yang ada demi mengurangi Threats

Anda mungkin juga menyukai