Anda di halaman 1dari 9

Pengertian Manajemen Strategik

Manajemen strategi menurut David (2015: 39) menyatakan bahwa "Strategic management can be
defined as the art and science of formulating, implementing, and evaluating cross-functional decisions
that enable an organization to achieve its objectives." [1]

Kenapa harus belajar manajemen strategi?

Jawabanya bisa dengan pertanyaan baru, mengapa ada perusahaan besar bangkrut sedangkan yang lain
berhasil? karena dunia berkembang begitu cepat, internet misalnya, mungkin orang tidak percaya
kenapa perusahaan raksasa seperti Google, Amazon.com, eBay, dan Facebook telah berhasil menarik
ratusan jutaan pelanggan, tapi mengapa seperti toko online Webvan, Engghed.com, pengecer suplai
makanan hewan pelihraan seperti Pets.com, semuanya bangkrut?  Mengapa pula Wallmart tetap eksis
di industri retail, tapi pesaingnya seperti Kmart berjuang mati-matian?  Di bisnis komputer PC juga ada
merek terkenal seperti Dell kurang berhasil sebagaimana Gateway?

Di Indonesia, masih ramai tentang kontroversi bisnis transportasi online, mengapa bluebird dan
perusahaan sejenis melakukan demo saat ada media transportasi online yang dianggap merebut pasar
mereka?  sedangkan ojek online dan mobil pribadi bisa menjadi kendaraan yang menguntungkan? Di
dunia gadget pun demikian, kenapa Nokia dan Sony tidak berhasil bersaing dengan industri merek Asia
seperti LG, Samsung? di transportasi udara, kenapa merpati menjadi hilang dalam kebangkurutan?

Dari peristiwa di atas dapat diambil pelajaran bahwasannya setiap perusahaan itu memiliki strategi di
mana strategi itu dijalankan oleh para managernya yang akan berdampak besar terhadap pesaing. Tidak
setiap strategi dapat memangkan persaingan, di sinilah kejelian para manajer untuk bisa bersaing
dengan para rivalnya.

Karenanya, sebuah strategi itu tak lain merupakan langkah aksi para manajer dalam memperoleh kinerja
perusahaan agar lebih baik dalam menghadapi pesaing bisnis. Jika strategi itu berhasil memenangkan
pesaing, maka perusahaan ini memiliki keunggulan kompetitif. [1]

Studi tentang Manajemen Strategi adalah memeplajari rumusan dari strategi itu sendiri, yaitu melihat
secara komprehensif dari sifat-sifat menajemen strategis. Ratusan studi yang ada telah berusaha untuk
memahami sifat dari keputusan manajemen strategis yang hasilnya penelitian mereka cukup konsisten.
Dalam tema kajiannya, bagaimana memahami apa yang dilakukan para manajer dalam berstrategi dan
bagaimana mereka menjalankannya.

Intinya adalah, manejemen stragi ini merupakan perpaduan antara fungsi dan prosesnya. Walhasil,
manajemen strategi yang efektif dapat dicapai dengan mengetahui fungsi dan proses juga mengetahui
kapan dan bagaimana para manajer itu dapat menerapkannya.

Beberapa Pengertian Strategi 

CHANDLER (1962) Strategi merupakan alat untuk mencapai tujuan perusahaan dalam kaitannya dengan
tujuan jangka panjang, program tindaklanjut, serta prioritas alokasi sumber daya.

LEARNED, CHRISTENSEN, ANDREWS, DAN GUTH (1965) Strategi merupakan alat untuk menciptakan
keunggulan bersaing. Dengan demikian salah satu fokus strategi adalah memutuskan apakah bisnis
tersebut harus ada atau tidak ada.

ARGYRIS (1985), MINTZBERG (1979), STEINER DAN MINER (1977) Strategi merupakan respon secara
terus menerus maupun adatif terhadap peluang dan ancaman eksternal serta kekuatan dan kelemahan
internal yang dapat mempengaruhi organisasi.

PORTER (1985) Strategi adalah alat yang sangat penting untuk mencapai keunggulan bersaing. 

ANDREWS (1980), CHAFFE (1985) Strategi adalah kekuatan motivasi untuk stakeholders, debtholders,
manajer, karyawan, konsumen, komunitas, pemerintah, dan sebagainya, yang baik secara langsung
maupun tidak langsung menerima keuntungan atau biaya yang ditimbulkan oleh semua tindakan yang
dilakukan oleh perusahaan. [6]

HAMEL DAN PRAHALAD (1995) Strategi merupakan tindakan yang bersifat incremental (senantiasa
meningkat) dan terus menerus dan dilakukan berdasarkan sudut pandang tentang apa yang diharapkan
oleh para pelanggan di masa depan. Dengan demikian perencanaan strategi hampir selalu dimulai dari
“apa yang dapat terjadi”, bukan dimulai dari “apa yang terjadi”. Terjadinya kecepatan inovasi pasar baru
dan perubahan pola konsumen memerlukan kompetensi inti (core competencies). Perusahaan perlu
mencari kompetensi inti di dalam bisnis yang dilakukan.
Beberapa Pengertian Manajemen Strategi

Manajemen strategi menurut David (2015: 39): "Strategic management can be defined as the art and
science of formulating, implementing, and evaluating cross-functional decisions that enable an
organization to achieve its objectives." [1] Jadi menurut David, Manajemen strategi dapat diartikan
sebagai suatu seni dan ilmu pengetahuan terhadap konsep, aplikasi dan evaluasi terhadap keputusan
lintas sektoral yang dapat mengantarkan perusahaan atau organisasi non perusahaan mencapai
tujuanya. 

"Strategic management involves the formulation and implementation of the major goals and initiatives
taken by a company's top management on behalf of owners, based on consideration of resources and
an assessment of the internal and external environments in which the organization competes" [2]

Selanjutnya dalam Harvard Business Review menyatakan bahwa manajemen strategis itu adalah
memberikan arahan secara luas dan menyeluruh kepada perusahaan yang mencakup penetapan tujuan
organisasi, pengembangan kebijakan dan rancangan untuk mencapai tujuan, selanjutnya
mengalokasikan sumber daya untuk melaksanakan rencananya. "Strategic management provides overall
direction to the enterprise and involves specifying the organization's objectives, developing policies and
plans designed to achieve these objectives, and then allocating resources to implement the plans.[3]

Michael Porter menggambarkan Manajemen Strategi dengan tiga prinsip strategi: perptama, membuat
keunikan dan memposisikan pasar yang bernilai; kedua, membuat trade-off "apa yang tidak boleh dan
ketiga, menciptakan "kecocokan" maksudnya menyelaraskan kegiatan perusahaan satu sama lainnya
untuk mendukung strategi yang dipilih. "Michael Porter identifies three principles underlying strategy:
creating a "unique and valuable [market] position", making trade-offs by choosing "what not to do", and
creating "fit" by aligning company activities with one another to support the chosen strategy.[4]

Menurut Vladimir Kvint mendefinisikan Stragei sebagai sebuah sistem untuk menemukan, membentu
dan memngembangkan suatu doktrin yang meyakinkan bahwa dengan keyakinan doktrin tersebut akan
dapat membawa keberhasilan perusahaan yang panjang. "Dr. Vladimir Kvint defines strategy as "a
system of finding, formulating, and developing a doctrine that will ensure long-term success if followed
faithfully."[5]
Manajemen strategi merupakan rumusan dan aplikasi dari tujuan utama perusahaan dan strategi
tersebut merupakan prakarsa yang diambil oleh pucuk pimpinan perusahaan yang mewakili pemilik
perusahaan, didasarkan pada pertimbangan sumber daya dan penilaian terhadap lingkungan internal
dan eksternal di mana organisasi itu tengah bersaing. 

2. Ruang Lingkup dan Sejarah Manajemen Strategik

Sejarah

Konsep strategi sejak masa lalu digunakan untuk peperangan, merupakan cara, seni dan rencana juga
taktik yang penting untuk digunakan sebagai cara mengalahkan musuh dalam peperangan dan juga
mengatasi konflik. Kemudian di tahun 1970-an dunia bisnis mulai mengadopsi ini untuk digunakan
sebagai konsep manajemen strategi. Kita mengenal istilah Goal, SWOT analysis, Strategy dan Objective.
Bedanya, bila militer menggunakan strategi untuk menglahkan musuh, dunia bisnis menggunakannya
sebagai strategi untuk memenangkan persaingan. Tujuan strategi ini, baik dunia militer maupun bisnis
bertujuan untuk menghindari konflik/peperangan, namun yang dituju adalah memperoleh teritori dan
maraket share.

Selain dunia militer dan bisnsis, kini lebih banyak lagi strategi manajemen digunakan seperti untuk
organisasi swasta maupun pemerintah. Strategi ini bertujuan untuk mencapai tujuan jangka pendek dan
jangka panjang. Karenanya, strategi dapat diartikan sebagai alat untuk mencapai tujuan. Adapun tujuan
yang diharapkannya itu terjadi di masa depan.

Menurut Gibson (1993), ada tiga dimensi waktu untuk mencapai efektifitas tujuan organisasi:

a. Efektivitas jangka pendek : production, efficiency, and satisfaction.

b. Efektivitas jangka menengah: adaptiveness and development.

c. Efektivitas jangka panjang : survival


Untuk mencapai tujuan tersebut biasanya ada sasaran-sasaran (objectives). Sasaran (objekctives) adalah
tujuan khusus yang ingin dicapai yang biasanya digunakan suatu ukuran tertentu seperti
besaran/ukuran, tife, hakekat, ruang lingkup kepentingan dan ukuran keberhasilan lainnya.

Strategi sebagai alat, akan berfungsi efektif apabila organisasi memiliki sumberdaya, keterampilan, dan
kemampuan (kapabilitas) dalam menghadapi lingkungannya. Oleh sebab itu, strategi merupakan
jawaban yang tepat terhadap peluang (opportunities), kekuatan (strenght), kelemahan (weakness) dan
tantangangan (threats) yang datang dari lingkungan yang dinamis dan bergejolak untuk mencapai tujuan
jangka panjang.

Menurut C.Hax dan S Majluf (1996), strategi adalah respon terhadap peluang dan ancaman eksternal,
dan respon terhadap kekuatan dan kelemahan internal untuk mencapai keunggulaan bersaing yang
memiliki daya tahan lama. [6]

Adapun batasan pembahasan manajemen strategik menurut J. Constable adalah proses-proses


manajemen dan keputusan-keputusannya  dengan mempertimbangkan pembangunan jangka panjang
dan kegiatan-kegiatan organisasi. "J. Constable has defined the area addressed by strategic
management as "the management processes and decisions which determine the long-term structure
and activities of the organization".

Ada lima tema proses kunci yang dibahas:

Proses manajemen. Proses manajemen ini adalah untuk menjawab bagaimana strategi diciptakan dan
bagaimana berubah.

Keputusan Manajemen. Keputusan harus berhubungan secara jelas dalam mengatasi solusi masalah
yang dirasakan (bagaimana cara menghindari ancaman, bagaimana cara untuk memanfaatkan
kesempatan yang ada).

Pertimbangan Waktu . waktu strategis itu masanya bisa panjang. Namun, untuk perusahaan datangnya
kesulitan itu bisa terjadi dalam waktu yang singkat.
Struktur organisasi. Sebuah organisasi dikelola oleh orang-orang dalam strukturnya. Cara melahirkan
keputusan yang dihasilkan oleh para manajer yang bekerja sama dalam satu tim dapat mengakibatkan
perubahan strategis.

Kegiatan organisasi. Merupakan kegiatan potensial yang tak terbatas yang memungkinkan akan
memusatkan pada semua kegiatan yang mempengaruhi organisasi. [7]

Lima hal itu menjadi fokus studi manajemen strategi yang akan dibahas pada postingan selanjutnya.

3. Hirarki Manjemen Strategi 

Menurut David R, tiga hirarki manajemen strategi terjadi pada :

1. Level Corporate

hal ini untuk menjawab Apa arah yang akan dicapai dan bisnis apa yang akan dijalankan serta ingin
berada dimana?

2. Level Kompetitif:

Pada level ini, manajemen strategi untuk menjawab, bagaimana akan bersaing dalam pilihan bisnis yang
dipilih?

3. Level Fungsional

Pada level ini, manajemen strategi berfungsi untuk menjawab masalah aga dan bagaimana agar sumber
daya dan kemampuan apa yang dimiliki guna mendukung strategi perusahaan dan kompetisi?
Menurut Vadim Kotelinikov 

Strategi pada tingkat perusahaan ini mengharuskan para manajer bertanggung jawab untuk
menciptakan nilai (value perusahaan agar meningkat) melalui bisnis yang digarap. Mereka melakukan ini
dengan mengelola portofolio atau pengalaman para manajer di bidang bisnis, kemudian memastikan
bahwa bisnis yang dijalankan bakal sukses dalam jangka panjang, selanjutnya mengembangkan unit
usaha, dan kadang-kadang harus dipastikan bahwa setiap usaha yang dijalankan itu esuai dengan
portofolio para manajer dibidangnya.

Menurutnya, di level perusahaan ini produk dan layanan yang dikembangkan oleh divisi bisnis. Di sini
peran korporasi adalah untuk mengelola divisi usaha, produk dan jasa sehingga masing-masing produk
dan jasa itu kompetitif sehingga setiap kontribusi yang diusahakan divisi bisnis itu semuanya untuk
keperluan perusahaan.

Tugas strategi pada level korporat secara singkat adalah sebagai berikut:

Strategi tingkat korporat secara fundamental fokus dengan pilihan bisnis yang dipilih di mana
perusahaan itu harus bersaing tentunya dengan pengembangan dan terkoordinasi sesuai dengan
portofolio bisnisnya.

Strategi tingkat perusahaan dikonsentrasikan pada:

Jangkauan -> perjelas di mana tanggung jawab persuahaan.  Mungkin termasuk juga mengidentifikasi
keseluruhan visi, misi, dan tujuan korporasi, jenis bisnisnya  harus terlibat, dan cara di mana bisnis akan
digabung dan dikelola.

Hubungan Kompetisi -> mendefinisikan mana-mana saja dalam persaingan bisnisi ini yang perlu di
lokalisasi... ini perusahaan adalah untuk dilokalisasi.

Mengelola Aktivitas dan hubungan Bisnis -> pada level ini strategi perusahaan diusahakan untuk
mengembangkan sinergi dan dikoordinasi oleh berbagi staf dan sumber daya lainnya yg menangani
seluruh unit bisnis, investasi sumber daya keuangan di seluruh unit bisnis, dan menggunakan unit bisnis
untuk kegiatan perusahaan lainnya.
Manajemen Praktek -> perusahaan memutuskan jumlah berapa unit bisnis yang harus diatur: apakah
melalui intervensi perusahaan langsung (sentralisasi) atau melalui otonomi (desentralisasi).[8]

Strategi di Level Bisnis

Level ini merupakan unit strategi bisnis yang memungkinkan sebagai pusat perolehan laba perusaan
yang dapat direncanakan secara independen dari unit usaha lain. Pada tingkat ini pula, isu strategis ini
menyangkut dua hal yaitu yaitu kerjasama dalam mengoperasikan unit bisnis dan pengembangan guna
mempertahankan keunggulan kompetitif produk dan jasa yang dimiliki.

3. Strategi pada Tingkat Fungsional

Strategi yang dijalankan pada level manajer fungsional ini adalah merupakan divisi operasi atau
departemen di perusahaan. di dalamnya dibahas isu-isu strategis yang berhubungan dengan proses
bisnis fungsional dan rantai nilai (value chain). Strategi tingkat manajer fungsional ini ada R & D, operasi,
manufaktur, pemasaran, keuangan, dan sumber daya manusia melibatkan juga pengembangan dan
koordinasi sumber daya melalui strategi tingkat unit bisnis dapat dilaksanakan secara efektif dan efisien.

Selain itu pada unit fungsional ini ikut serta dalam merumuskan strategi kepada unit yang lebih tinggi
yaitu dengan memberikan masukan ke level manajmen bisnis dan manajemen level perusahaan, seperti
memberikan informasi umpan balik pelanggan, sumber daya dan kemampuan sebagai strategi dasar
untuk keputusan manajemen tingkat yang lebih tinggi. Setelah strategi di level ini dikembangkan, maka
unit-unit fungsional menerjemahkannya ke dalam tindakan diskrit rencana yang masing-masing
departemen atau divisi harus mencapai strategi untuk mencapai kesuksesan. [9]

Selanjutnya menurut Prof. Dr. RAVIK KARSIDI, M.S, 2006 menyebutkan tipe-tipe strategi ada tiga hal:

STRATEGI MANAJEMEN strategi yang dapat dilakukan oleh manajemen dengan orientasi pengembangan
strategi secara makro misalnya: strategi pengembangan produk, strategi penerapan harga, strategi
akuisi, strategi pengembangan pasar, strategi mengenai keuangan dan sebagainya
STRATEGI INVESTASI merupakan kegiatan yang berorientasi pada investasi  apakah perusahaan ingin
melakukan strategi pertumbuhan yang agresif atau berusaha mengadakan penetrasi pasar, strategi
bertahan, strategi pembangunan kembali suatu divisi baru atau strategi divestasi, dan sebagainya

STRATEGI BISNIS disebut juga strategi bisnis secara fungsional karena berorientasi pada fungsi-fungsi
kegiatan manajemen, misalnya strategi pemasaran, strategi produksi atau operasional, strategi
distribusi, strategi organisasi, dan strategi-strategi yang berhubungan dengan keuangan.

[1]David, F.R. (2015). Stra.Mangement: Concepts and Cases, 15th ed, Pearson, p. 39

[2] Nag, R.; Hambrick, D. C.; Chen, M.-J (2007)

[3] Ghemawat, Pankaj (Spring 2002). "Competition and Business Strategy in Historical Perspective".
Business History Review (Harvard Business Review).

[4] Porter, Michael E. (1996). "What is Strategy?". Harvard Business Review (November–December


1996).

[5] Nag, R.; Hambrick, D. C.; Chen, M.-J (2007)

[6] Strategic Management: Formulation and Implementation RYSZARD BARNAT, LLM., DBA, PHD (STRAT.
MGMT) http://www.introduction-to-management.24xls.com/en215

 (2007)

[7] MANAJEMEN STRATEGIK Untuk Bisnis dan Organisasi Non Profit, Bahan Perkuliahan, Prof. Dr. H.
Suryana, M.Si

[8] http://www.1000ventures.com/business_guide/strategy_hierachical_levels.html

[9] http://www.quickmba.com/strategy/levels/

Anda mungkin juga menyukai