Anda di halaman 1dari 36

LogoType

BENTUK DAN STRUKTUR


GUNUNG API
Muhammad Farhan Yassar
1815051039
Tugas 3 Vulkanologi
OUTLINE
01 Pengenalan Gunung Api

02 Bentuk Gunung Api

03 Struktur Gunung Api

04
1. Pengenalan Gunung Api
Gunung Api
Menurut VSI ESDM pada tahun 2008, Gunung api merupakan
sebuah lubang kepundan atau rekahan dalam kerak bumi temp
at keluarnya cairan magma atau gas atau cairan lainnya ke per
mukaan bumi yang terbentuk sejak jutaan tahun lalu hingga se
karang.
Proses Pembentukan
Gunung api terbentuk karena adanya pergerakan magma sebagai arus konveksi yang menyebabkan
terjadinya pergerakan pada kerak bumi baik itu kerak samudera maupun kerak benua). Adapun pergerakan
ini di klasifikasikan menjadi 3 bagian yakni
1. Pergerakan saling menjauh (Divergent)
2. Pergerakan saling mendekat atau bertumbukan (Convergent
3. Pergerakan saling bergeser (Transform)
Deformasi Gunung Api
Menurut (Kurnia, 2013) Deformasi gunung api dapat diartikan sebagai perubahan bentuk
gunung api dapat berupa pembumbungan (inflasi) atau pengerutan (deflasi) yang disebabk
an oleh adanya aktivitas gunung api berupa tekanan yang berada dalam tubuh gunung api t
ersebut. Adapun sumber tekanan ini dapat berasal dari gas dan magma.

Your Text Here


Contents
Deformasi Inflasi dan Defiasi

Deformasi Inflasi Deformasi Defiasi


Inflasi adalah proses dimana terjadinya p Deflasi adalah proses dimana terjadinya penuruna
engangkatan permukaan tanah, umumnya n permukaan tanah, umumnya terjadi sesudah ma
terjadi karena proses pergerakan magma sa letusan, saat tekanan magma di dalam tubuh gu
ke permukaan yang menekan permukaan nung api telah melemah tapi pada beberapa kasus
tanah di atasnya. Inflasi disebabkan oleh deflasi juga terjadi selama letusan.
adanya magma yang bergerak naik ke per
mukaan gunung api
Proses Deformasi Inflasi dan Deflasi (Abidin 2001)
Dikutip dari Haerani (2009) diketahui bahwa


Pada sebuah gunung api adanya aktivitas magma akan selalu menghasi
lkan deformasi, meski tidak selalu menghasilkan erupsi. Deformasi ya

ng maksimum akan terjadi menjelang terjadinya erupsi tersebut
Bagian – bagian Gunung Api
Secaara umum gunung api memiliki 15 bagian yang di tunjukan pada
gambar disamping, dimana secara berurutan bagian tersebut adalah

1. Dapur Magma 9. Lapisan lava


2. Batuan dasar 10. Kepundan
3. Pipa kawah 11. Kerucut parasit gunungapi
4. Permukaan dasar 12. Aliran lava
5. Retas (siil) 13. Kawah
6. Pipa kawah sekunder 14. Bibir kawah
7. Lapisan abu gunungapi 15. Abu gunungap
8. Sayap gunungapi
2. Tipe atau Bentuk Gunung Api
Bentuk Gunung Api
Klasifikasi atau tipe dari bentuk gunung api di bedakan menjadi 3
macam yakni

01 Berdasarkan Morfologi

02 Berdasarkan Proses Terjadinya

03 Berdasarkan Tipe Letusan


Berdasarkan Bentuknya
1. Stratovolcano
Gunung api jenis ini tersusun dari batuan hasil letusan dengan tipe letusan berubah-ubah sehingga dapat m
enghasilkan susunan yang berlapis-lapis dari beberapa jenis batuan, sehingga membentuk suatu kerucut be
sar (raksasa. Tipe gunung api ini terbentukpada letusan besar yang terdiri dari aliran lava, tefra, dan aliran
piroklastik. Letusan besar terjadi karena komposisi magma yang sangat kental.
2. Cinder Cone (Kerucut Bara)
Cinder cone merupakan bukit berbentuk kerucut yang curam terbentuk di atas ventila
si magma yang disebabkan oleh letusan sejenis Strombolian. Gunung api jenis ini ter
susun dari lava fragmen-fragmen yang disebut abu vulkanik dan memiliki bentuk ma
ngkuk pada bagian puncak.

Your Text Here


Contents
3. Shield Volcano
Shield volcano terbentuk dari aliran lava basalt dan memiliki kemiringan yang landai.Gunung api
ini tidak menghasilkan letusan yang besar karena magma yang dikeluarkan memiliki sifat encer e
hingga tidak sempat membentuk suatu kerucut yang tinggi (curam), bentuknya akan berlereng la
ndai, dan susunannya terdiri dari batuan yang bersifat basaltik
4. Mud Volcano
Gunung berapi lumpur ditandai oleh aktivitas konstan kubah, gryphons (kerucut) dan
Salses (kolam). Mud volcano terdapat di daratan dan lautan dan dapat berbetuk pulau
dan dapat berupa tumpukan yang dapat merubah bentuk garis pantai dan perubahan
gempa

Your Text Here


Contents
5. Lava Dome
Lava dome terbentuk karena pendinginan lava kental yang keluar dari ventilasi gunu
ng api Lava kental ini mengalir dengan perlahan, sehingga mengakibatkan proses pe
mbekuan terjadi lebih cepat dengan perpindahan dalam jarak yang pendek dari sumb
er letusan.

Your Text Here


Contents
6. Kaldera
Gunung berapi jenis ini terbentuk dari ledakan yang sangat kuat yang melempar uju
ng atas gunung sehingga membentuk cekungan. Kaldera sendiri merupakan sebuah
kawasan runtuhnya gunung yang terjadi karena adanya pengosongan magma di bawa
h gunung
Berdasarkan Proses Terjadinya
1. Gunung Api Maar
Gunung Api Maar terbentuk karena terjadinya suatu letusan besar yang kemudian membentuk suatu
lubang pada bagian puncak. Gunung api ini memiliki bentuk seeperti danau kawah
2. Gunung Api kerucut (strato)
Gunung strato memiliki bentuk seperti kerucut dengan lapisan lava dan abu yang ber
lapis-lapis. Terjadi karena letusan dan lelehan batuan panas dan cair. Lelehan yang se
ring terjadi menyebabkan lereng gunung berlapis-lapis

Your Text Here


Contents
Berdasarkan Tipe Letusan
1. Letusan Tipe Hawaii
Tipe hawaii terjadi karena lava yang keluar dari kawah sangat cair, sehingga mudah me
ngalir ke segala arah. Sifat lava yang sangat cair ini menghasilkan bentuk seperti perisai
atau tameng Ciri-ciri letusan tipe Hawaii :
1. Lava cair
2. Dapur magma dangkal
3. Tekanan gas rendah.
2. Letusan Tipe Vulkano
Letusan tipe ini bersifat spesifik, yaitu letusan-letusannya terjadi dengan interval ata
u tenggang waktu yang hampir sama. Salah satu contohnya adalah Gunung api strom
boli di Kepulauan Lipari tenggang waktu letusannya ± 12 meni
3. Letusan Tipe Vulkano
Letusan tipe ini mengeluarkan material padat, seperti bom, abu, lapili, serta bahan-ba
han padat dan cair atau lava. Letusan tipe ini didasarkan atas kekuatan erupsi dan ke
dalaman dapur magmanya.
4. Letusan Tipe Merapi
Letusan tipe ini mengeluarkan lava kental sehingga menyumbat mulut kawah. Akibat
nya, tekanan gas menjadi semakin bertambah kuat dan memecahkan sumbatan lava.
Sumbatan yang pecah-pecah terdorong ke atas dan akhirnya terlempar keluar..
5. Letusan Tipe Perret atau Plinian
Letusan tipe ini dapat melemparkan kepundan atau membobol puncak gunung, sehin
gga dinding kawah melorot. Gunung api dengan tipe letusan yang paling merusak ka
rena magma yang meletus dari bagian lereng gunung yang lemah
6. Letusan Tipe Pelee
Letusan tipe ini biasa terjadi jika terdapat penyumbatan kawah di puncak gunung api
yang bentuknya seperti jarum, sehingga menyebabkan tekanan gas menjadi bertamba
h besar. Ciri-cirinya : viskositas lava hamper sama dengan tipe merapi, tekanan gasn
ya cukup besar, letusan mendasar
7. Letusan Tipe Saint Vincent
Letusan tipe ini menyebabkan air danau kawah akan tumpah bersama lava. Letusan i
ni mengakibatkan daerah di sekitar gunung tersebut akan diterjang lahar panas yang
sangatberbahaya.
3. Struktur Gunung Api
Struktur Gunung Api (Krafft, 1989)
Struktur Gunung Api
Berdasarkan Krafft (1989) struktur gunungapi, terdiri atas
1. Struktur kawah
struktur ini merupakan bentuk morfologi negatif atau depresi akibat kegiatan suatu gunu
ngapi, bentuknya relatif bundar;

2. kaldera,
Kaldera memiliki bentuk morfologi seperti kawah tetapi garis tengahnya lebih dari 2 k
m. Kaldera terdiri atas : kaldera letusan, terjadi akibat letusan besar yang melontarkan s
ebagian besar tubuhnya; kaldera runtuhan, terjadi karena runtuhnya sebagian tubuh gun
ungapi akibat pengeluaran material yang sangat banyak dari dapur magma; kaldera resu
rgent, terjadi akibat runtuhnya sebagian tubuh gunungapi diikuti dengan runtuhnya blok
bagian tengah; kaldera erosi, terjadi akibat erosi terus menerus pada dinding kawah sehi
ngga melebar menjadi kaldera;
Struktur Gunung Api
3. Rekahan dan graben
Merupakan suatu retaka-retakan atau patahan pada tubuh gunungapi yang memanjang
mencapai puluhan kilometer dan dalamnya ribuan meter. Rekahan parallel yang mengak
ibatkan amblasnya blok di antara rekahan disebut graben

4. Depresi volkano-tektonik
Proses pembentukannya ditandai dengan deretan pegunungan yang berasosiasi dengan p
emebentukan gunungapi akibat ekspansi volume besar magma asam ke permukaan yang
berasal dari kerak bumi. Depresi ini dapat mencapai ukuran puluhan kilometer dengan k
edalaman ribuan meter
Daftar Pustaka

Abidin, hasanudin Z. dkk 2001 Karakteristik Deformasi Gunungapi Ijen dalam Periode 2002-2005 Hasil Es
timasi Metode Survei GPS. Program Studi Teknik Geodesi dan Geomatika. Institut Teknologi Bandung

Direktorat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi, 2006, Gunung Api

Direktorat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi, 2006, Gunung Api dan Tsunami

Haerani, Nia. 2009. Deformasi Gunung api Kelud Pasca Pembentukan Kubah L November 2007. Tesis Pro
gram Studi Teknik Geodesi dan Geomatika

Kurnia, H, D., Perbani, N. M. R., Rosadi, U. 2013. Estimasi Kedalaman Pusat Tekanan dan Volume Magm
a dari Hasil Perbandingan Nilai Maksimum Deformasi Horizontal dan Vertikal Hasil Pengamatan GPS R
eal-Time Kontinu. Reka Geomatika. Jurusan Teknik Geodesi Itenas. No. 2. Vol. 1

VSI ESDM, 2008, Pengenalan Gunung Api


LAMPIRAN
Tugas 1

A B

Isi Mudah di pahami Sediikit sulit di pahami karena materi terlalu padat

Gambar Sangat variatif sehingga menarik Kurang menarik

Komposisi Baik Kurang baik

Terdapat referensi pada beberapa paragraf terutam


Jelas namun tidak terdapat pada tiap para
Referensi a di awal slide namun referensi tidak di cantumkan
graf maupun gambar di setiap slide nya
di akhir
Tugas 1

A B

Isi Mudah di pahami Sediikit sulit di pahami karena materi terlalu padat

Gambar Sangat variatif sehingga menarik Kurang menarik

Komposisi Baik Kurang baik

Terdapat referensi pada beberapa paragraf terutam


Jelas namun tidak terdapat pada tiap para
Referensi a di awal slide namun referensi tidak di cantumkan
graf maupun gambar di setiap slide nya
di akhir
Tugas 2

A B

materi ringkas namun terdapat penulisan yang terlalu p


Isi memiliki materi yang ringkas dan cukup jelas
adat sehingga sulit di pahami dan di baca

Gambar Menarik namun kurang jelas kurang menarik karena hanya hitam putih

Komposisi Baik Kurang baik

terdapat referensi di beberapa slide namun ti


Referensi dak di perjelas atau di cantukan di bagian ak Tidak memiliki referensi sama sekali pada seluruh slide
hir

Anda mungkin juga menyukai