I. PEMASARAN (MARKETING)
1
2
Konsumen akan cepat sekali bosan dengan hanya tawaran satu atau
dua produk yang dari tahun ke tahuan tidak mengalami perubahan.
Konsumen menginginkan lebih dari sekedar produk yang sudah
mereka kenal. Oleh karena itu, sebenarnya ada permintaan
tersembunyi pada consume yang hendaknya secara jeli ditangkap oleh
produsen.
Biaya rendah
Biaya rendah menjadi fokus strategi. Dengan biaya yang rendah, maka
marjin keuntungan akan lebih besar. Oleh karena itu, wirausaha
mengupayakan untuk mendapatkan bahan baku dengan kualitas baik
dan harga yang bersaing. Untuk itu wirausaha berusaha untuk
membuat proses produksi menjadi efisien, meniadakan pemborosan
dan meningkatkan produktivitas.
Cepat tanggap terhadap keinginan konsumen
Wirausaha harus bisa mengamati pasar untuk memenuhi kebutuhan
konsumen yang terus berubah.
Jenis produk ada 2, yaitu barang dan jasa seperti terlihat pada Tabel 1.
Pada dasarnya produk yang dibeli konsumen itu dapat dibedakan atas
tiga tingkatan, yaitu :
Produk inti (core produk), yang merupakan inti atau dasar yang
sesungguhnya dari produk yang ingin diperoleh atau didapatkan
oleh seorang pembeli atau konsumen dari produk tersebut.
Produk formal (formal product), yang merupakan bentuk, model,
kualitas/mutu, merek dan kemasan yang menyertai produk
tersebut.
Produk tambahan (augemented product), adalah tambahan produk
formal dengan berbagai jasa yang menyertainya, seperti
pemasaran (instalasi), pelayanan, pemeliharaan, dan
pengangkutan secara cuma-cuma.
Hubungan ketiga tingkatan produk tersebut di atas dapat
digamabarkan seperti dapat di lihat pada Gambar 1.
PRODUK INTI
PRODUK FORMAL
PRODUK TAMBAHAN
Gambar 1. Tiga Tingkatan Produk
Presada : Jakarta
7
2. Price
Menentukan harga produk tidak semudah yang dibayangkan.
Pertanyaan utamanya adalah, Bilamanakah harga produk atau jasa dapat
diterima oleh pasar? Cara yang umum digunakan adalah dengan
menggunakan patokan hitungan biaya produk tersebut dari awal
disiapkan hingga siap jual. Setiap produk memiliki berbagai komponen
biayanya sendiri, dari awal produksi hingga produk tersebut dipajang di
rak-rak display penjualan.
Menentukan harga berdasarkan biaya dilakukan dengan
menambahkan presentase margin tertentu ke biaya produk, dan
presentase tersebut dianggap sebagai keuntungan. Persentase didapatkan
sesuai dengan rata-rata margin di pasaran. Menggunakan metode ini
memiliki kelemahan sendiri. Produk akan mengalami krisis keunikan
(uniqueness) dimana keunikan yang memiliki daya pembeda produk dari
saingannya luput diperhitungkan. Keunikan justru mampu membantu
produk agar memiliki harga premium di pasar.
3. Placement
Tidak kalah penting adalah mengenai dimana produk tersebut yang
akan ditawarkan tersebut mudah ditemukan oleh target pasar yang
dituju. Pada beberapa industri, misalnya ritel atau restoran, masalah
penempatan berarti sangat penting. Ungkapan “Lokasi, Lokasi, Lokasi”
sebaiknya sangat diperhatikan oleh wirausaha, karena bisa jadi
pemilihan lokasi tempat usaha yang buruk dapat berakibat langsung
kepada kegagalan dari usaha yang dijalankan.
4. Promotion
Aspek penting lainnya adalah mengenai promosi dari produk.
Bagaimana suatu produk akan dikenalkan ke pasar agar pelanggan
tergerak untuk membelinya. Salah satu cara berpromosi efektif adalah
dengan beriklan. Bagi wirausaha yang baru memulai bisnis, iklan
dilakukan dengan mempertimbangkan efektifitas dan efisiensi-nya.
8
Perencanaan Pemasaran:
Tahapannya:
1. Penentuan kebutuhan dan keinginan pelanggan
Untuk mengetahui kebutuhan dan keinginan pelanggan, yang harus
dilakukan adalah mengadakan penelitian pasar (riset pasar). Tujuan
mengadakan riset terhadap kebutuhan dan keinginan pelanggan:
Meyakinkan bahwa produk telah difokuskan terhadap kebutuhan
pelanggan
Mengidentifikasi kebutuhan pelanggan yang tersebunyi dan tidak
terucapkan
Menjadi basis untuk menyusun spesifikasi produk
Memudahkan pembuatan arsip dari aktivitas identifikasi kebutuhan
untuk proses pengembangan produk
Menjamin tidak ada kebutuhan pelanggan penting yang terlupakan
Menanamkan pemahaman bersama mengenai kebutuhan pelanggan
di antara anggota tim pengembangan
13
Pemegang
Pemasaran Saham (Pemilik) Pemasaran
internal Eksternal
Karyawan Pelanggan
Pemasaran interaktif
19
20
Pendekatan Pendahuluan
Sebelum melakukan penjualan, penjual harus mempelajari
semua masalah tentang calon pembelinya. Selain itu, perlu juga
mengetahui tentang produk atau merk apa yang sedang digunakan
dan bagaimana reaksi pembeli? Beberapa informasi perlu
dikumpulkan untuk mendukung penawaran produk kepada pembeli,
misalnya tentang kebiasaan membeli, kegemaran dan kesukaan
konsumen. Semuanya merupakan pendekatan pendahuluan terhadap
pasarnya.
Melakukan Penjualan
Penjualan permulaan dilakukan untuk memikat calon konsumen,
kemudian diusahakan untuk mengetahui daya tarik mereka, dan pada
akhirnya penjual melakukan penjualan kepada pembeli.
Pelayanan Sesudah penjualan (Purna jual)
Sebenarnya kegiatan penjualan tidak berakhir pada saat pembeli
membeli dan membayar barang yang dibelinya, tetapi perlu
dilanjutkan dengan memberikan pelayanan purna jual. Pelayanan
purna jual diberikan untuk barang-barang tahan lama seperti
elektornika, lemari es, kendaraan bermotor, televisi. Pelayanan purna
jual ini banyak macamnya, seperti garansi, reparasi dan pengantaran
barang.
Contohnya: dalam kendaraan bermotor adalah Pembelian Mobil
Toyota Kijang, diberikan service gratisdan oli gratis sampai dengan
30.000 km. Untuk membantu penjualan, wiraniaga perlu
memperhatikan tahapan-tahapan penting sebagai berikut.
Prospecting
Perencanaan pra penjualan
Presentasi Penjualan
Mengatasi keberatan prospek
Menutup penjualan
24
31
32
Sumber: http://ums.ac.id/staf/mardalis/marketing/Kuliah%201%20Pemas.pdf
b. Konsep Pemasaran
Memfokuskan pada kebutuhan pembeli. Karena itu pemasaran
sibuk dengan pemikiran memuaskan kebutuhan pelanggan melalui
produk dan keseluruhan barang yang berhubungan dengan penciptaan,
pengantaran, dan akhirnya pengkonsumsiannya.
Konsep pemasaran adalah sebuah filosofi bisnis yang menantang
tiga orientasi bisnis yang baru saja kita bahas. Konsep ini berkembang
sejak tahun 1950 an. Konsep pemasaran menegaskan bahwa kunci untuk
mencapai tujuan organisasional yang ditetapkan adalah perusahaan
tersebut harus menjadi lebih efektif dibandingkan para pesaing dalam
menciptakan, menyerahkan, dan mengkomunikasikan nilai pelanggan
kepada pasar sasaran yang terpilih.
Sumber : http://prabuwardhana.wordpress.com/2008/07/29/perbedaan-konsep-
penjualan-dengan-pemasaran
Kesimpulannya, siapapun bisa melakukan penjualan namun tidak
semua orang mampu melakukan marketing atau melakukan proses
pemuasan kebutuhan dan keinginan manusia (Satisfying Human Needs And
Wants).
KESIMPULAN
35
DAFTAR PUSTAKA
36
http://ums.ac.id/staf/mardalis/marketing/Kuliah%201%20Pemas.pdf
http://belajar-management.blogspot.com/2010/01/arti-penting-pemasaran-
untuk-konsumuen.html
http://pasarkita.wordpress.com/2008/03/18/teknik-penjualan/
http://d.yimg.com/kq/groups/23007747/876257808/name/Sales
http://fe.umy.ac.id/upgrade/file.php/12/Internet_dan_Marketing_Mix_
Bauran_Pemasaran_.pdf
http://search.conduit.com/ResultsExt.aspx?
ctid=CT2233703&SearchSource=3&q=penjualan
http://marketingtulen.wordpress.com/2009/05/24/proses-penjualan-produk-
high-end-padapasar-b-to-b/