Anda di halaman 1dari 20

SALINAN

PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PENDIDIKAN VOKASI

NOMOR 26 TAHUN 2021

TENTANG
PETUNJUK TEKNIS BANTUAN PEMERINTAH
PENYELENGGARAAN UJI KOMPETENSI PESERTA DIDIK KURSUS DAN
PELATIHAN ATAU WARGA MASYARAKAT YANG BELAJAR MANDIRI
TAHUN 2021

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA


DIREKTUR JENDERAL PENDIDIKAN VOKASI,

Menimbang : bahwa untuk kelancaran dan ketertiban pengelolaan bantuan


pemerintah penyelenggaraan uji kompetensi peserat didik
kursus dan pelatihan atau warga masyarakat yang belajar
mandiri tahun 2021 dan untuk melaksanakan ketentuan Pasal
5, Pasal 11 ayat (2), Pasal 15 ayat (1) dan Pasal 17 ayat (7)
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 32
Tahun 2019 tentang Pedoman Umum Penyaluran Bantuan
Pemerintah di Lingkungan Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan sebagaimana telah diubah dengan Peraturan
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 44 Tahun 2020
tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Pendidikan dan
Kebudayaan Nomor 32 Tahun 2019 tentang Pedoman Umum
Penyaluran Bantuan Pemerintah di Lingkungan Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan, perlu menetapkan Peraturan
Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi tentang Petunjuk Teknis
Bantuan Pemerintah Penyelenggaraan Uji Kompetensi bagi
Peserta Didik Kursus dan Pelatihan Atau Masyarakat Yang
Belajar Mandiri Tahun 2021;
-2-

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem


Pendidikan Nasional (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2003 Nomor 78, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4301);
2. Peraturan Pemerintah Nomor 48 Tahun 2005 tentang
Pendanaan Pendidikan (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2008 Nomor 91, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4864);
3. Peraturan Pemerintah Nomor 31 Tahun 2006 tentang
Sistem Pelatihan Kerja Nasional (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 67, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4637);
4. Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2010 tentang
Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 23,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
5105) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan
Pemerintah Nomor 66 Tahun 2010 tentang Perubahan
atas Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2010 tentang
Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 112,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
5157);
5. Peraturan Presiden Nomor 8 Tahun 2012 tentang
Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 24);
6. Peraturan Presiden Nomor 82 Tahun 2019 tentang
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2019 Nomor 242);
7. Keputusan Presiden Nomor 84/TPA Tahun 2021 tentang
Pemberhentian dan Pengangkatan dari dan dalam
Jabatan Pimpinan Tinggi Madya di Lingkungan
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan;
-3-

8. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 70 Tahun


2008 Tentang Uji Kompetensi Bagi Peserta Didik Kursus
dan Pelatihan dari Satuan Pendidikan Nonformal Atau
Warga Masyarakat Yang Belajar Mandiri;
9. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 168/PMK.05/2015
tentang Mekanisme Pelaksanaan Anggaran Bantuan
Pemerintah pada Kementerian Negara/Lembaga (Berita
Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 1340)
sebagimana telah diubah dengan Peraturan Menteri
Keuangan Nomor 173/PMK.05/2016 tentang Perubahan
atas Peraturan Menteri Keuangan Nomor
168/PMK.05/2015 tentang Mekanisme Pelaksanaan
Anggaran Bantuan Pemerintah pada Kementerian
Negara/Lembaga (Berita Negara Republik Indonesia
Tahun 2016 Nomor 1745);
10. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 32
Tahun 2019 tentang Pedoman Umum Penyaluran
Bantuan Pemerintah di Lingkungan Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan (Berita Negara Republik
Indonesia Tahun 2019 Nomor 1167) sebagaimana telah
diubah dengan Peraturan Menteri Pendidikan dan
Kebudayaan Nomor 44 Tahun 2020 tentang Perubahan
Atas Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan
Nomor 32 Tahun 2019 tentang Pedoman Umum
Penyaluran Bantuan Pemerintah di Lingkungan
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Berita Negara
Republik Indonesia Tahun 2020 Nomor 1145);
11. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 45
Tahun 2019 tentang Organisasi dan Tata Kerja
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Berita Negara
Republik Indonesia Tahun 2019 Nomor 1673) sebagai
mana telah diubah dengan Peraturan Menteri Pendidikan
dan Kebudayaan Nomor 9 Tahun 2021 tentang Perubahan
atas Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan
Nomor 45 Tahun 2019 tentang Organisasi dan Tata Kerja
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Berita Negara
Republik Indonesia Tahun 2021 Nomor 124);
-4-

12. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 46


Tahun 2019 tentang Rincian Tugas Unit Kerja di
Lingkungan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
(Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2019 Nomor
1728) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 17 Tahun
2021 tentang Perubahan atas Peraturan Menteri
Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 46 Tahun 2019
tentang Rincian Tugas Unit Kerja di Lingkungan
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Berita Negara
Republik Indonesia Tahun 2021 Nomor 269;

MEMUTUSKAN:

Menetapkan : PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PENDIDIKAN VOKASI


TENTANG PETUNJUK TEKNIS BANTUAN PEMERINTAH
PENYELENGGARAAN UJI KOMPETENSI BAGI PESERTA DIDIK
KURSUS DAN PELATIHAN ATAU MASYARAKAT YANG
BELAJAR MANDIRI TAHUN 2021.

Pasal 1

Peraturan Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi tentang Petunjuk Teknis


Bantuan Pemerintah Penyelenggaraan Uji Kompetensi bagi Peserta Didik
Kursus dan Pelatihan Atau Masyarakat Yang Belajar Mandiri Tahun 2021
disusun sebagai acuan bagi:

1. Direktorat Kursus dan Pelatihan, Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi,


Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan;
2. Dinas Pendidikan Provinsi/kabupaten/kota atau Unit Pelaksana Teknis
(UPT) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan;
3. Lembaga Penyelenggara Uji Kompetensi;
4. Mitra dari unsur dunia industri, dunia usaha, dan dunia kerja lainnya,
Asosiasi Profesi, Organisasi Mitra Vokasi dan Pemangku Kepentingan
bidang Pendidikan vokasi lainnya;
5. Auditor; dan
6. Pemangku kepentingan lainnya,
-5-

dalam pengelolaan, penyelenggaraan, monitoring dan evaluasi, pengawasan


program bantuan pemerintah agar sesuai dengan tujuan sistem Pendidikan
nasional dan prinsip-prinsip tepat sasaran, tepat guna, tepat waktu, bermutu,
transparan, dan dapat dipertanggungjawabkan (akuntabel).

Pasal 2
Petunjuk Teknis Bantuan Pemerintah Penyelenggaraan Uji Kompetensi bagi
Peserta Didik Kursus dan Pelatihan atau Masyarakat yang Belajar Mandiri
Tahun 2021 selanjutnya disebut Bantuan Penyelenggaraan UJK Tahun 2021
sebagaimana tercantum dalam Lampiran yang merupakan bagian tidak
terpisahkan dari Peraturan Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi ini.

Pasal 3
Peraturan Direktur Jenderal ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.

Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal 26 April 2021

DIREKTUR JENDERAL,

TTD

WIKAN SAKARINTO
Salinan sesuai dengan aslinya,
Sekretaris Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan,

Henri Tambunan
NIP 196811261994031001

Telah diperiksa dan disetujui:


Pengendali Sub Bidang Koordinator Bidang Hukum, Tatalaksana, dan
Hukum Kepegawaian
-6-

SALINAN

LAMPIRAN I
PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PENDIDIKAN VOKASI
NOMOR 26 TAHUN 2021
TENTANG
PETUNJUK TEKNIS BANTUAN PENYELENGGARAAN UJI
KOMPETENSI BAGI PESERTA DIDIK KURSUS DAN
PELATIHAN ATAU MASYARAKAT YANG BELAJAR MANDIRI
TAHUN 2021

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional Nomor 20 tahun 2003
pasal 26 ayat 5 menyebutkan “Kursus dan pelatihan diselenggarakan bagi
masyarakat yang memerlukan bekal pengetahuan, keterampilan, kecakapan
hidup, dan sikap untuk mengembangkan diri, mengembangkan profesi, bekerja,
usaha mandiri, dan/atau melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi”.
Pasal ini menjelaskan bahwa kursus dan pelatihan sebagai bentuk
pendidikan berkelanjutan untuk mengembangkan kemampuan peserta
didik dengan penekanan pada penguasaan keterampilan, standar
kompetensi, pengembangan sikap kewirausahaan serta pengembangan
kepribadian profesional. Kursus dan pelatihan dikembangkan melalui
sertifikasi dan akreditasi yang bertaraf nasional dan internasional”. Salah
satu program pendidikan non formal yaitu kursus dan pelatihan yang
diselenggarakan bagi masyarakat yang memerlukan bekal pengetahuan,
keterampilan, kecakapan hidup, dan sikap untuk mengembangkan diri,
mengembangkan profesi, bekerja, usaha mandiri, dan/atau melanjutkan
pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi. Sebagai bentuk penjaminan mutu
hasil kursus dan pelatihan maka dilakukan uji kompetensi yang sesuai
dengan standar kompetensi lulusan berbasis KKNI dan atau sesuai
kebutuhan dunia kerja.
-7-

Uji kompetensi yang dimaksudkan di sini adalah uji kompetensi yang


dilaksanakan oleh Lembaga Sertifikasi Kompetensi (LSK). Uji Kompetensi
adalah proses pengujian dan penilaian yang dilakukan oleh penguji uji
kompetensi untuk mengukur tingkat pencapaian kompetensi hasil belajar
peserta didik kursus dan satuan pendidikan nonformal lainnya, serta warga
masyarakat yang belajar mandiri pada suatu jenis keterampilan dan
kualifikasi kompetensi tertentu.

Fakta menunjukkan bahwa tidak semua peserta didik kursus dan


pelatihan dapat mengikuti uji kompetensi diantaranya karena terbatasnya
kemampuan ekonomi peserta didik. Sementara itu, uji kompetensi
diperlukan untuk mendapatkan sertifikasi pengakuan kompetensi agar
peserta didik mendapatkan pengakuan resmi pada keahliannya demi
mendapatkan pekerjaan dengan gaji/honor yang lebih baik. Untuk itu perlu
adanya fasilitasi pemerintah dalam bentuk bantuan biaya uji kompetensi.

B. Tujuan Petunjuk Teknis


Tujuan Petunjuk Teknis Penyelenggaraan Uji Kompetensi adalah
memberikan acuan teknis kepada:

1. Direktorat Kursus dan Pelatihan dalam melaksanakan penilaian,


verifikasi, penetapan, supervisi dan pendampingan terhadap lembaga
penerima bantuan.
2. Dinas pendidikan kabupaten/kota Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan dan instansi pemerintah yang mempunyai kewenangan di
bidang vokasi serta institusi pembinanya yang berwenang dalam
memberikan pembinaan program.
3. Lembaga penyelenggara program uji kompetensi dalam mengajukan
proposal, melaksanakan dan mempertanggungjawabkan program.
4. Mitra (DU/DI, Asosiasi Profesi, Organisasi Mitra Vokasi dan Pemangku
Kepentingan bidang pendidikan vokasi lainnya) dalam mengetahui
prosedur dan tata cara dalam pembinaan dan penyelenggaraan program.
5. Auditor dalam melakukan pengendalian dan pengawasan pelaksanaan
program bantuan penyelenggaraan uji kompetensi
Dengan tujuan tersebut maka diharapkan program bantuan
penyelenggaraan uji kompetensi dapat diakses dan dilaksanakan dengan
prinsip-prinsip tepat sasaran, tepat guna, tepat waktu, bermutu,
transparan, dan dapat dipertanggungjawabkan (akuntabel).
-8-

BAB II
PROGRAM BANTUAN PENYELENGGARAAN UJI KOMPETENSI

A. Pengertian Program Bantuan Penyelenggaraan Uji Kompetensi


Bantuan penyelenggaraan uji kompetensi adalah bantuan yang diberikan
kepada peserta didik kursus dan pelatihan atau warga masyarakat yang
belajar mandiri untuk mengikuti uji kompetensi. Dana bantuan
penyelenggaraan uji kompetensi seluruhnya dipergunakan untuk
membiayai penyelenggaraan uji kompetensi sesuai dengan ketentuan yang
telah ditetapkan. Bantuan penyelenggaraan uji kompetensi dikelola oleh
lembaga sertifikasi kompetensi.

B. Tujuan Program Bantuan Penyelenggaraan Uji Kompetensi


Tujuan program bantuan penyelenggaraan uji kompetensi yaitu:
1. Perluasan akses bagi masyarakat untuk mengikuti uji kompetensi.
2. Peningkatan kualitas hasil pendidikan di bidang kursus dan pelatihan
melalui uji kompetensi.

C. Penyelenggara Uji Kompetensi


Penyelenggara program bantuan uji kompetensi yaitu Lembaga Sertifikasi
Kompetensi (LSK).

D. Peserta Uji Kompetensi


Peserta uji kompetensi adalah peserta didik kursus dan pelatihan dan warga
masyarakat yang belajar mandiri dengan kriteria:

1. Berusia 17 sampai dengan 30 tahun;


2. WNI yang berdomisili di dalam atau luar negeri;
3. Bukan penerima bantuan pemerintah program Pendidikan Kecakapan
Kerja (PKK) dan Pendidikan Kecakapan Wirausaha (PKW) tahun 2021;
dan
4. Bukan peserta didik pada pendidikan formal.

E. Jadwal Pelaksanaan Program Bantuan Penyelenggaraan Uji Kompetensi


Program bantuan penyelenggaraan uji kompetensi dilaksanakan mulai
Bulan Mei sampai dengan Bulan Desember 2021 dengan tahapan sebagai
berikut:
-9-

1. Sosialisasi ke berbagai unsur seperti lembaga penyelenggara kursus dan


pelatihan, lembaga sertifikasi kompetensi, tempat uji kompetensi dan
masyarakat.
2. Pengajuan bantuan menggunakan sistem informasi uji kompetensi
melalui laman: https://banper.binsuslat.kemdikbud.go.id/ujk
3. Verifikasi proposal pengajuan
4. Penetapan calon penerima bantuan
5. Laporan awal pelaksanaan
6. Pencairan dana bantuan
7. Pelaksanaan uji kompetensi
8. Monitoring dan evaluasi uji kompetensi
9. Laporan akhir pelaksanaan

F. Indikator Keberhasilan
Indikator keberhasilan program bantuan penyelenggaraan uji kompetensi
yaitu:
1. Terlaksananya uji kompetensi bagi masyarakat yang membutuhkan
bantuan uji kompetensi sebanyak 9000 orang.
2. Tercapainya peningkatan kualitas hasil pendidikan di bidang kursus dan
pelatihan melalui uji kompetensi.
- 10 -

BAB III
TATA KELOLA BANTUAN

A. Pemberi Bantuan Pemerintah


Pemberi bantuan pemerintah penyelenggaraan uji kompetensi adalah
Direktorat Kursus dan Pelatihan, Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi,
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan melalui Daftar Isian Pelaksanaan
Anggaran (DIPA) Direktorat Kursus dan Pelatihan Tahun 2021.

B. Bentuk Bantuan Pemerintah


Bantuan pemerintah penyelenggaraan uji kompetensi diberikan dalam
bentuk uang yang ditransfer langsung ke rekening Lembaga Sertifikasi
Kompetensi yang ditunjuk.

C. Persyaratan Lembaga Penyelenggara Uji Kompetensi


Lembaga penyelenggara uji kompetensi adalah Lembaga Sertifikasi
Kompetensi (LSK) yang:

1. Memiliki legalitas sebagai LSK dibuktikan dengan SK pengakuan dari


Kemendikbud.
2. Memenuhi data sesuai dengan aplikasi bantuan pemerintah uji
kompetensi:
a. Daftar rencana pelaksanaan uji kompetensi : peserta uji kompetensi,
TUK, Penguji, jadwal uji kompetensi; dan
b. RAB penyelenggaraan uji kompetensi.
RAB terdiri dari biaya manajemen dengan maksimal persentase 20%
dan biaya pelaksanaan program dengan minimal persentase 80%.
Biaya manajemen dapat digunakan untuk komponen-komponen
berikut:
1) Pengadaan Materi Uji Kompetensi (MUK)
2) ATK dan bahan habis pakai
3) Pengiriman MUK
4) Penulisan sertifikat
5) Pengiriman sertifikat
6) Verifikasi data calon peserta uji kompetensi
7) Pelaporan
8) Honorarium Pengelola Program
9) Biaya koordinasi LSK, TUK dan Penguji
Sub komponen dapat digunakan seluruhnya atau sebagian sesuai
kebutuhan masing-masing penyelenggara.
- 11 -

Biaya pelaksanaan program dapat digunakan untuk komponen-


komponen berikut:
1) Honor penguji
2) Honor pengawas
3) Konsumsi
4) Pembelian bahan praktik
5) Publikasi dan dokumentasi
6) Transpor
7) Biaya jaringan komunikasi uji kompetensi
8) Biaya protokol kesehatan
Sub komponen dapat digunakan seluruhnya atau sebagian sesuai
kebutuhan masing-masing penyelenggara.

D. Pembiayaan
1. Besaran biaya bantuan penyelenggaraan uji kompetensi rata-rata per
orang Rp 700.000,- (tujuh ratus ribu rupiah). Biaya uji kompetensi
disesuaikan dengan jenis keterampilan dan level yang diujikan.
Penyelenggaraan uji kompetensi per-rombongan maksimal 25 peserta uji
kompetensi.
2. Komponen Pembiayaan meliputi: manajemen maksimal 20% dan
pelaksanaan program minimal 80%. Besaran biaya masing-masing
komponen dan cara pengadaannya mengacu pada PMK NOMOR
119/PMK. 02/2020 Tentang Standar Biaya Masukan Tahun Anggaran
2020. Komponen pembiayaan dituangkan dalam dokumen rancangan
anggaran biaya penyelenggaraan uji kompetensi sesuai dengan
ketentuan lembaga masing-masing dan ditandatangani oleh ketua
lembaga.
- 12 -

E. Tata Cara Pengajuan Proposal dan Penyaluran Bantuan


Penyelenggaraan Uji Kompetensi
- 13 -

1. Registrasi
Calon Peserta Uji Kompetensi melakukan pendaftaran secara daring
melalui https://banper.binsuslat.kemdikbud.go.id/ujk dengan
mengisikan data: NIK, nama lengkap sesuai KTP, tanggal lahir, jenis
kelamin, nomor handphone (Whatsapp) dan alamat email. Data yang
diinputkan selanjutnya dilakukan pengecekan dengan data DUKCAPIL,
apabila data yang diinputkan tidak sesuai maka calon peserta uji
kompetensi tidak dapat melanjutkan pendaftaran uji kompetensi. Calon
peserta uji kompetensi yang berhasil melakukan pendaftaran, akan
mendapatkan notifikasi melalui email dan nomor Whatsapp yang
terdaftar berupa username dan password akun untuk masuk kedalam
sistem informasi uji kompetensi.
2. Pengisian data
Calon peserta uji kompetensi yang sudah masuk ke dalam sistem
informasi uji kompetensi selanjutnya dapat melakukan pendaftaran
sebagai peserta uji kompetensi dengan memilih jenis pembiayaan
bantuan pemerintah program uji kompetensi dan penyesuaian data
dengan DAPODIK. Jika data calon peserta sesuai dengan kriteria
penerima bantuan pemerintah, maka sistem akan mempersilahkan
calon peserta melengkapi isian data rencana pelaksanaan uji kompetensi
meliputi: rumpun keterampilan, jenis keterampilan, jenjang
keterampilan, dan tempat uji kompetensi.
3. Verifikasi oleh LSK
Data yang diinput oleh calon peserta uji kompetensi masuk ke admin
masing-masing LSK yang dipilih. Selanjutnya admin LSK akan
memverifikasi data per-TUK.
4. Pengajuan
Lembaga Sertifikasi Kompetensi (LSK) mengajukan proposal pemberian
bantuan uji kompetensi melalui sistem informasi uji kompetensi yang
berisi data calon peserta yang telah diverifikasi dan Rencana Anggaran
Biaya (RAB).
5. Pleno
Direktorat Kursus dan Pelatihan melaksanakan pleno terhadap proposal
yang diajukan oleh LSK melalui sistem. Hasil pleno ditetapkan dalam
bentuk surat keputusan. Hasil ketetapan disampaikan melalui sistem
kepada LSK.
6. Dokumen Perjanjian Kerjasama
Berdasarkan hasil ketetapan, LSK mengunduh dan menandatangani
Surat Perjanjian Kerjasama (SPK).
- 14 -

7. Laporan Awal
LSK menyampaikan laporan awal kepada Direktorat Kursus dan
Pelatihan melalui sistem yang berisi:
1. Penyesuaian daftar peserta uji kompetensi.
2. Perubahan anggaran dan belanja.
3. Rencana jadwal pelaksanaan uji kompetensi
Rencana jadwal dikoordinasikan dengan tempat uji kompetensi dan
penguji.
4. Dokumen SPK yang telah ditandatangani oleh Ketua LSK
8. Pencairan Dana
Direktorat memproses pencairan dana bantuan program
penyelenggaraan uji kompetensi. Pencairan dana bantuan program
Penyelenggaraan Uji Kompetensi dilakukan melalui mekanisme
pembayaran langsung (LS) ke rekening masing-masing lembaga
penyelenggara.
9. Pelaksanaan
LSK menyelenggarakan uji kompetensi di TUK yang ditunjuk, TUK
mendokumentasikan proses pelaksanaan uji kompetensi yang meliputi:
a. Presensi peserta uji kompetensi.
b. Presensi penguji uji kompetensi.
c. Berita acara pelaksanaan uji kompetensi.
d. Foto kegiatan.
Penguji mengirimkan hasil penilaian uji kompetensi melalui sistem.
Selanjutnya, hasil penilaian divalidasi oleh LSK dalam rapat pleno
penetapan kelulusan uji kompetensi melalui sistem. Hasil penetapan
kelulusan diinformasikan ke TUK dan Peserta yang lulus melalui sistem.
10. Laporan Akhir
LSK melaporkan proses dan hasil penyelenggaraan uji kompetensi serta
mempertanggungjawabkan penggunaan dana melalui sistem kepada
Direktorat Kursus dan Pelatihan meliputi:
a. Laporan teknis yang berisi:
- Daftar peserta dan hasil uji kompetensi
- Foto kegiatan
b. Laporan keuangan yang berisi administrasi penggunaan dana.
c. Dokumen yang harus diunggah:
- Laporan Pertanggung Jawaban yang telah ditandatangani
- Pakta Integritas yang telah ditandatangani
- Surat Pernyataan Tanggung Jawab Mutlak yang telah
ditandatangani
- 15 -

- Surat Pernyataan Tanggung Jawab Belanja yang telah


ditandatangani

Semua format sudah masuk ke dalam sistem informasi uji kompetensi.

F. Ketentuan Perpajakan
Penerima bantuan dalam melakukan belanja dana bantuan pemerintah
wajib memperlihatkan ketentuan perpajakan sesuai peraturan perundang-
undangan.

G. Sanksi
Penyelenggara program bantuan uji kompetensi akan dikenakan sanksi
apabila melakukan pelanggaran yang tidak sesuai petunjuk teknis dan MoU
yang disepakati, berupa:
1. Teguran kepada lembaga penyelenggara secara tertulis.
2. Pengembalian dana bantuan yang sudah diterima ke kas negara.
3. Tidak diperkenankan mengakses program Direktorat Kursus dan
Pelatihan.

AWASI, KOREKSI DAN TEGUR KAMI DEMI TERWUJUDNYA PELAYANAN PRIMA


ANTI KORUPSI DAN PUNGUTAN LIAR
- 16 -

BAB IV
PENGEMBALIAN DANA BANTUAN

Lembaga penerima dana bantuan uji kompetensi yang:


1. Tidak menyelenggarakan uji kompetensi.
2. Menggunakan dana tidak sesuai dengan RAB.
3. Tidak bisa membuktikan penggunaan dana dengan dokumen yang sah
diharuskan mengembalikan dana bantuan uji kompetensi kepada Kantor
Kas Negara.

Untuk pengembalian dana akibat dari hal-hal sebagaimana tersebut di atas,


dilaksanakan melalui konfirmasi dengan menghubungi:
Direktorat Kursus dan Pelatihan, Ditjen Pendidikan Vokasi

Telepon : 021-5725504/021-57904363
Email : kursus@kemdikbud.go.id
-17-
-8-

BAB V
SUPERVISI DAN PENGAWASAN

Supervisi dan pengawasan penyelenggaraan program bantuan uji kompetensi


dilaksanakan secara luring atau daring. Supervisi dan pengawasan
digambarkan sesuai skema sebagai berikut:

A. Supervisi
1. Unsur-unsur yang memiliki hak dan tanggung jawab untuk melakukan
supervisi pelaksanaan program bantuan Penyelenggaraan Uji
Kompetensi yaitu:
a. Ditjen Pendidikan Vokasi (Ditjen Pendidikan Vokasi dan Direktorat
Kursus dan Pelatihan)
b. Pemerintah kabupaten/kota
c. Lembaga Sertifikasi Kompetensi.
2. Waktu pelaksanaan supervisi dapat dilakukan pada awal, tengah, dan
akhir program bantuan Penyelenggaraan Uji Kompetensi.

3. Pembiayaan pelaksanaan supervisi dari Ditjen Vokasi dan pemerintah


kabupaten/kota dibiayai dari anggaran unit kerja masing-masing
-18-
-9-

sedangkan dari LSK dapat dianggarkan dari dana bantuan uji


kompetensi.

B. Pengawasan
1. Aparat Pengawasan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK), Inspektorat
Jenderal Kemdikbud (Itjen) melakukan pengawasan kegiatan.
2. Masyarakat boleh melakukan pengawasan pelaksanaan kegiatan.
3. Pelaksanaan pengawasan tersebut tidak boleh membebani anggaran
pelaksanaan kegiatan.

Dalam rangka meningkatkan akuntabilitas pelaksanaan dan


pertanggungjawaban dana bantuan pemerintah untuk penerima bantuan, maka
Direktorat Kursus dan Pelatihan akan selalu:
1. Meningkatkan kehandalan sistem pengawasan internal melalui
pemeriksaan auditor Inspektorat Jenderal Kemendikbud.
2. Melakukan pengawasan secara berkala pelaksanaan penyaluran bantuan
pemerintah.
3. Menerapkan sanksi yang tegas apabila penerima bantuan tidak
menyampaikan laporan pertanggungjawaban bantuan pemerintah sesuai
ketentuan yang berlaku.

PENGADUAN DAN INFORMASI


Direktorat Kursus dan Pelatihan
Komplek Kemendikbud Gedung E Lantai 6,
Jl. Jenderal Sudirman, Senayan, Jakarta 10270
Telepon 021-5725504/ 021-57904363
website: www.kursus.kemdikbud.go.id
email: kursus@kemdikbud.go.id
-19-
- 10 -

BAB VI
PENUTUP

Petunjuk teknis ini diharapkan dapat menjadi acuan, rujukan dan petunjuk
bagi semua pihak yang berkepentingan dalam merencanakan,
mengoordinasikan, melaksanakan dan mengendalikan pengelolaan dana
bantuan penyelenggaraan uji kompetensi.
Kami memberitahukan kepada semua pengelola lembaga agar ”jangan tergiur
oleh berbagai rayuan yang modusnya penipuan untuk memperoleh dana
bantuan penyelenggaraan uji kompetensi oleh orang-orang yang tidak
bertanggung jawab. Sebagai contoh dalam bentuk iming-iming dan surat
permintaan dana kepada lembaga”. Direktorat Kursus dan Pelatihan
menyalurkan dana bantuan sesuai dengan petunjuk teknis, profesional dan
transparan.
Apabila ada hal yang belum jelas, dapat menghubungi langsung ke Direktorat
Kursus dan Pelatihan.

DIREKTUR JENDERAL,

TTD

WIKAN SAKARINTO

Salinan sesuai dengan aslinya,


Sekretaris Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan,

Henri Tambunan
NIP 196811261994031001
-20-
- 11 -

Demi kemajuan bangsa dan negara kita, mari bersama-sama kita laksanakan
program ini dengan sebaik-baiknya. Jangan Takut Lapor Kasus Pungli. Jika
dinilai sudah memiliki cukup bukti, laporan akan diteruskan ke kelompok
kerja (pokja) penindakan. Laporan yang dinilai belum memiliki cukup bukti
akan ditangani oleh pokja intelijen. Silahkan lapor dengan menghubungi:

SAPU BERSIH PUNGUTAN LIAR


Jl. Medan Merdeka Barat No. 15 Jakarta Pusat 10110
Email : lapor@saberpungli.id
Call Center : 0821 1213 1323
SMS : 1193
Telp : 0856 8880 881 / 0821 1213 1323
No Fax : 021-3453085
Website : www.saberpungli.id
Jadikanlah wadah ini sebagai alat aspirasi rakyat yang disampaikan dengan
bahasa, sudut pandang, dan dukungan positif. Wadah ini terbuka untuk
siapapun yang hendak melakukan pelaporan. Apabila ada kekurangan dan
keterbatasan dalam hal proses pelaporan di aplikasi kami, mohon
diinformasikan agar segera dilakukan perbaikan.

DILARANG MEMBERIKAN HADIAH, UANG, BARANG ATAU SEJENISNYA KEPADA SIAPAPUN YANG TERKAIT
DENGAN BANTUAN PEMERINTAH PADA DIREKTORAT KURSUS DAN PELATIHAN

Anda mungkin juga menyukai