Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
TENTANG
PETUNJUK TEKNIS BANTUAN PEMERINTAH
PENYELENGGARAAN UJI KOMPETENSI PESERTA DIDIK KURSUS DAN
PELATIHAN ATAU WARGA MASYARAKAT YANG BELAJAR MANDIRI
TAHUN 2021
MEMUTUSKAN:
Pasal 1
Pasal 2
Petunjuk Teknis Bantuan Pemerintah Penyelenggaraan Uji Kompetensi bagi
Peserta Didik Kursus dan Pelatihan atau Masyarakat yang Belajar Mandiri
Tahun 2021 selanjutnya disebut Bantuan Penyelenggaraan UJK Tahun 2021
sebagaimana tercantum dalam Lampiran yang merupakan bagian tidak
terpisahkan dari Peraturan Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi ini.
Pasal 3
Peraturan Direktur Jenderal ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.
Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal 26 April 2021
DIREKTUR JENDERAL,
TTD
WIKAN SAKARINTO
Salinan sesuai dengan aslinya,
Sekretaris Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan,
Henri Tambunan
NIP 196811261994031001
SALINAN
LAMPIRAN I
PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PENDIDIKAN VOKASI
NOMOR 26 TAHUN 2021
TENTANG
PETUNJUK TEKNIS BANTUAN PENYELENGGARAAN UJI
KOMPETENSI BAGI PESERTA DIDIK KURSUS DAN
PELATIHAN ATAU MASYARAKAT YANG BELAJAR MANDIRI
TAHUN 2021
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional Nomor 20 tahun 2003
pasal 26 ayat 5 menyebutkan “Kursus dan pelatihan diselenggarakan bagi
masyarakat yang memerlukan bekal pengetahuan, keterampilan, kecakapan
hidup, dan sikap untuk mengembangkan diri, mengembangkan profesi, bekerja,
usaha mandiri, dan/atau melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi”.
Pasal ini menjelaskan bahwa kursus dan pelatihan sebagai bentuk
pendidikan berkelanjutan untuk mengembangkan kemampuan peserta
didik dengan penekanan pada penguasaan keterampilan, standar
kompetensi, pengembangan sikap kewirausahaan serta pengembangan
kepribadian profesional. Kursus dan pelatihan dikembangkan melalui
sertifikasi dan akreditasi yang bertaraf nasional dan internasional”. Salah
satu program pendidikan non formal yaitu kursus dan pelatihan yang
diselenggarakan bagi masyarakat yang memerlukan bekal pengetahuan,
keterampilan, kecakapan hidup, dan sikap untuk mengembangkan diri,
mengembangkan profesi, bekerja, usaha mandiri, dan/atau melanjutkan
pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi. Sebagai bentuk penjaminan mutu
hasil kursus dan pelatihan maka dilakukan uji kompetensi yang sesuai
dengan standar kompetensi lulusan berbasis KKNI dan atau sesuai
kebutuhan dunia kerja.
-7-
BAB II
PROGRAM BANTUAN PENYELENGGARAAN UJI KOMPETENSI
F. Indikator Keberhasilan
Indikator keberhasilan program bantuan penyelenggaraan uji kompetensi
yaitu:
1. Terlaksananya uji kompetensi bagi masyarakat yang membutuhkan
bantuan uji kompetensi sebanyak 9000 orang.
2. Tercapainya peningkatan kualitas hasil pendidikan di bidang kursus dan
pelatihan melalui uji kompetensi.
- 10 -
BAB III
TATA KELOLA BANTUAN
D. Pembiayaan
1. Besaran biaya bantuan penyelenggaraan uji kompetensi rata-rata per
orang Rp 700.000,- (tujuh ratus ribu rupiah). Biaya uji kompetensi
disesuaikan dengan jenis keterampilan dan level yang diujikan.
Penyelenggaraan uji kompetensi per-rombongan maksimal 25 peserta uji
kompetensi.
2. Komponen Pembiayaan meliputi: manajemen maksimal 20% dan
pelaksanaan program minimal 80%. Besaran biaya masing-masing
komponen dan cara pengadaannya mengacu pada PMK NOMOR
119/PMK. 02/2020 Tentang Standar Biaya Masukan Tahun Anggaran
2020. Komponen pembiayaan dituangkan dalam dokumen rancangan
anggaran biaya penyelenggaraan uji kompetensi sesuai dengan
ketentuan lembaga masing-masing dan ditandatangani oleh ketua
lembaga.
- 12 -
1. Registrasi
Calon Peserta Uji Kompetensi melakukan pendaftaran secara daring
melalui https://banper.binsuslat.kemdikbud.go.id/ujk dengan
mengisikan data: NIK, nama lengkap sesuai KTP, tanggal lahir, jenis
kelamin, nomor handphone (Whatsapp) dan alamat email. Data yang
diinputkan selanjutnya dilakukan pengecekan dengan data DUKCAPIL,
apabila data yang diinputkan tidak sesuai maka calon peserta uji
kompetensi tidak dapat melanjutkan pendaftaran uji kompetensi. Calon
peserta uji kompetensi yang berhasil melakukan pendaftaran, akan
mendapatkan notifikasi melalui email dan nomor Whatsapp yang
terdaftar berupa username dan password akun untuk masuk kedalam
sistem informasi uji kompetensi.
2. Pengisian data
Calon peserta uji kompetensi yang sudah masuk ke dalam sistem
informasi uji kompetensi selanjutnya dapat melakukan pendaftaran
sebagai peserta uji kompetensi dengan memilih jenis pembiayaan
bantuan pemerintah program uji kompetensi dan penyesuaian data
dengan DAPODIK. Jika data calon peserta sesuai dengan kriteria
penerima bantuan pemerintah, maka sistem akan mempersilahkan
calon peserta melengkapi isian data rencana pelaksanaan uji kompetensi
meliputi: rumpun keterampilan, jenis keterampilan, jenjang
keterampilan, dan tempat uji kompetensi.
3. Verifikasi oleh LSK
Data yang diinput oleh calon peserta uji kompetensi masuk ke admin
masing-masing LSK yang dipilih. Selanjutnya admin LSK akan
memverifikasi data per-TUK.
4. Pengajuan
Lembaga Sertifikasi Kompetensi (LSK) mengajukan proposal pemberian
bantuan uji kompetensi melalui sistem informasi uji kompetensi yang
berisi data calon peserta yang telah diverifikasi dan Rencana Anggaran
Biaya (RAB).
5. Pleno
Direktorat Kursus dan Pelatihan melaksanakan pleno terhadap proposal
yang diajukan oleh LSK melalui sistem. Hasil pleno ditetapkan dalam
bentuk surat keputusan. Hasil ketetapan disampaikan melalui sistem
kepada LSK.
6. Dokumen Perjanjian Kerjasama
Berdasarkan hasil ketetapan, LSK mengunduh dan menandatangani
Surat Perjanjian Kerjasama (SPK).
- 14 -
7. Laporan Awal
LSK menyampaikan laporan awal kepada Direktorat Kursus dan
Pelatihan melalui sistem yang berisi:
1. Penyesuaian daftar peserta uji kompetensi.
2. Perubahan anggaran dan belanja.
3. Rencana jadwal pelaksanaan uji kompetensi
Rencana jadwal dikoordinasikan dengan tempat uji kompetensi dan
penguji.
4. Dokumen SPK yang telah ditandatangani oleh Ketua LSK
8. Pencairan Dana
Direktorat memproses pencairan dana bantuan program
penyelenggaraan uji kompetensi. Pencairan dana bantuan program
Penyelenggaraan Uji Kompetensi dilakukan melalui mekanisme
pembayaran langsung (LS) ke rekening masing-masing lembaga
penyelenggara.
9. Pelaksanaan
LSK menyelenggarakan uji kompetensi di TUK yang ditunjuk, TUK
mendokumentasikan proses pelaksanaan uji kompetensi yang meliputi:
a. Presensi peserta uji kompetensi.
b. Presensi penguji uji kompetensi.
c. Berita acara pelaksanaan uji kompetensi.
d. Foto kegiatan.
Penguji mengirimkan hasil penilaian uji kompetensi melalui sistem.
Selanjutnya, hasil penilaian divalidasi oleh LSK dalam rapat pleno
penetapan kelulusan uji kompetensi melalui sistem. Hasil penetapan
kelulusan diinformasikan ke TUK dan Peserta yang lulus melalui sistem.
10. Laporan Akhir
LSK melaporkan proses dan hasil penyelenggaraan uji kompetensi serta
mempertanggungjawabkan penggunaan dana melalui sistem kepada
Direktorat Kursus dan Pelatihan meliputi:
a. Laporan teknis yang berisi:
- Daftar peserta dan hasil uji kompetensi
- Foto kegiatan
b. Laporan keuangan yang berisi administrasi penggunaan dana.
c. Dokumen yang harus diunggah:
- Laporan Pertanggung Jawaban yang telah ditandatangani
- Pakta Integritas yang telah ditandatangani
- Surat Pernyataan Tanggung Jawab Mutlak yang telah
ditandatangani
- 15 -
F. Ketentuan Perpajakan
Penerima bantuan dalam melakukan belanja dana bantuan pemerintah
wajib memperlihatkan ketentuan perpajakan sesuai peraturan perundang-
undangan.
G. Sanksi
Penyelenggara program bantuan uji kompetensi akan dikenakan sanksi
apabila melakukan pelanggaran yang tidak sesuai petunjuk teknis dan MoU
yang disepakati, berupa:
1. Teguran kepada lembaga penyelenggara secara tertulis.
2. Pengembalian dana bantuan yang sudah diterima ke kas negara.
3. Tidak diperkenankan mengakses program Direktorat Kursus dan
Pelatihan.
BAB IV
PENGEMBALIAN DANA BANTUAN
Telepon : 021-5725504/021-57904363
Email : kursus@kemdikbud.go.id
-17-
-8-
BAB V
SUPERVISI DAN PENGAWASAN
A. Supervisi
1. Unsur-unsur yang memiliki hak dan tanggung jawab untuk melakukan
supervisi pelaksanaan program bantuan Penyelenggaraan Uji
Kompetensi yaitu:
a. Ditjen Pendidikan Vokasi (Ditjen Pendidikan Vokasi dan Direktorat
Kursus dan Pelatihan)
b. Pemerintah kabupaten/kota
c. Lembaga Sertifikasi Kompetensi.
2. Waktu pelaksanaan supervisi dapat dilakukan pada awal, tengah, dan
akhir program bantuan Penyelenggaraan Uji Kompetensi.
B. Pengawasan
1. Aparat Pengawasan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK), Inspektorat
Jenderal Kemdikbud (Itjen) melakukan pengawasan kegiatan.
2. Masyarakat boleh melakukan pengawasan pelaksanaan kegiatan.
3. Pelaksanaan pengawasan tersebut tidak boleh membebani anggaran
pelaksanaan kegiatan.
BAB VI
PENUTUP
Petunjuk teknis ini diharapkan dapat menjadi acuan, rujukan dan petunjuk
bagi semua pihak yang berkepentingan dalam merencanakan,
mengoordinasikan, melaksanakan dan mengendalikan pengelolaan dana
bantuan penyelenggaraan uji kompetensi.
Kami memberitahukan kepada semua pengelola lembaga agar ”jangan tergiur
oleh berbagai rayuan yang modusnya penipuan untuk memperoleh dana
bantuan penyelenggaraan uji kompetensi oleh orang-orang yang tidak
bertanggung jawab. Sebagai contoh dalam bentuk iming-iming dan surat
permintaan dana kepada lembaga”. Direktorat Kursus dan Pelatihan
menyalurkan dana bantuan sesuai dengan petunjuk teknis, profesional dan
transparan.
Apabila ada hal yang belum jelas, dapat menghubungi langsung ke Direktorat
Kursus dan Pelatihan.
DIREKTUR JENDERAL,
TTD
WIKAN SAKARINTO
Henri Tambunan
NIP 196811261994031001
-20-
- 11 -
Demi kemajuan bangsa dan negara kita, mari bersama-sama kita laksanakan
program ini dengan sebaik-baiknya. Jangan Takut Lapor Kasus Pungli. Jika
dinilai sudah memiliki cukup bukti, laporan akan diteruskan ke kelompok
kerja (pokja) penindakan. Laporan yang dinilai belum memiliki cukup bukti
akan ditangani oleh pokja intelijen. Silahkan lapor dengan menghubungi:
DILARANG MEMBERIKAN HADIAH, UANG, BARANG ATAU SEJENISNYA KEPADA SIAPAPUN YANG TERKAIT
DENGAN BANTUAN PEMERINTAH PADA DIREKTORAT KURSUS DAN PELATIHAN