Istilah disritmia dan aritmia pada dasarnya mempunyai maksud yang sama, meskipun
disritmia diartikan sebagai abnormalitas irama jantung sedangkan aritmia berarti tidak
adanya irama. Sekarang lebih banyak digunakan istilah disritmia.
Disritmia adalah kelainan denyut jantung yang meliputi gangguan frekuensi atau irama
atau keduanya. Disritmia merupakan gangguan sistem hantaran jantung dan bukan
struktur jantung.
Disritmia dapat diidentifikasi dengan menganalisa gelombang EKG. Disritmia
dinamakan berdasarkan pada tempat dan asal impuls dan mekanisme hantaran yang
terlibat. Misalnya, disritmia yang berasal dari nodus sinus (nodus SA) dan frekuensinya
lambat dinamakan sinus bradikardia. Ada empat kemungkinan tempat asal disritmia :
nodus sinus, atrial, nodus AV atau sambungan, dan ventrikel.
Etiologi Artimia:
Aritmia ada 2:
1. Gangguan pembentukan impuls denyut prematur (ekstrasistol), takikardia,
bradikardia, flutter, fibrilasi.
2. Gangguan penghantaran impuls blok
Pembagian Klinis
1. Takiaritmia
Frekuensi >100 x/menit
Berdasarkan fokus:
Supraventrikuler
Ventrikuler
2. Bradiaritmia
Frekuensi <60 x/menit
3. Bradi-taki-aritmia
Timbulnya takiaritmia dan bradiaritmia secara bergantian
Diagnostik Aritmia
- Cara mendiagnosa aritmia:
1. Anamnesa
- Berdebar-debar
- Rasa tidak enak di dada
- Nyeri dada (Angina)
- Sesak
- Lemas
- Pingsan
- Kejang
2. Pemeriksaan fisik Menentukan ada/tidak aritmia (tidak dapat menentukan jenis
aritmia)
- Pemeriksaan jantung
- Pemeriksaan TTV (tanda2 vital) Menentukan derajat kegawatan aritmia
Jenis Aritmia yang gawat:
Takiartimia >160 x/menit
Bradiaritmia < 40 x/menit
3. EKG
- Diagnosa pasti
- Jenis pemeriksaan:
a. EKG 12 lead
b. Monitoring EKG
c. Holter monitor
d. Exercise stress test
e. Elektrophysiologic styudy
- Atrial Takikardia
- Atrial Fluter
- Atrial Fibrilasi (AF)
Atrial Fluter
- Denyut atrium cepat dan teratur, frekuensi 250-350 x/menit
- Gelombang fluter seperti gergaji
- Biasanya terdapat konduksi 2:1
Atrial Fibrilasi
- Gelombang P tidak teratur, frekuensi 350-600 x/menit
- Jarak komplek QRS tidak teratur (interval R-R tidak konstan)
- Bisa dengan respon ventrikel cepat, normal, atau lambat (AF rapid response, AF normo-
response, AF slow response).
Gambar. Atrial Fibrilasi
Gambar. SVT
3 Tipe EV / VES:
1. Couplet 2 EV / VES
2. Bigemini 1 komplek sinus, 1 EV / VES
3. Trigemini 2 komplek sinus, EV /1 VES
- Ventrikular Takikardia (VT)
≥ 3 EV, frekuensi 110-250 x/menit, irama biasanya regular
Tidak ada gelombang P, Komplek QRS lebar
Gambar. VT polimorfik
Gambar. VT (Ventrikel Takikardia)
Gambar. VF (Ventrikel Fibrilasi)
Gambar. Fenomena R on T
GANGGUAN PENGHANTARAN IMPULS
A. Gangguan Penghantaran Impuls di Sinus (Nodus SA)
- Blok SA (Lihat Sinus Arrest)
B. Gangguan Penghantaran Impuls di Nodus AV
- Blok AV Derajat I
Derajat II Mobitz I (Weckenbach)
Mobitz II
Derajat III (Blok AV total)
C. Gangguan Penghantaran Impuls di Berkas His (Bundle Branch)
- RBBB (Right Bundle Branch Block)
- LBBB (Left Bundle Branch Block)
D. Blok Fasicular ???????
E. Blok IVCD (Intra Ventricular Conduction Defect) ????????
Blok AV derajat I
Blok Fasicular
Obat Anti-Aritmia
1. Epinefrin 1 mg IV tiap 3-5 menit untuk shockable aritmia (VF/VT) dan non-
shockable aritmia (PEA/Asistol)
2. Sulfas Atropin Untuk Bradiaritmia
3. Amiodaron Untuk Shockable aritmia (VT/ VF/ SVT)