Anda di halaman 1dari 3

Tugas 2 Pend.

Bahasa Indonesia di SD

1. Kemampuan melek huruf adalah suatu kemampuan membaca serta menulis,


mengindentifikasi, mengerti, membuat sebuah teks, namun tingkatnya setiap orang
berbeda

Kemampuan melek wacana adalah kemampuan mengenali, memahami, membaca


suatu bacaan, simbol atau makna lainya, namun tidak bisa menulis.

kemampuan yang bersifat mekanik adalah bacaan bersuara yang menyuarakan


Tulisan dengan sebutan yang jelas dan terang dengan intonasi dan irama mengikat,
gaya membaca yang betul, dengan mengerakkan alat pertuturan, orang yang membaca
harus mempunyai kemampun untuk mengartikan apa saja yang tersirat dalam bahan –
bahan yang dibaca, lazimnya ia harus memiliki kecepatan mata yang tinggi serta
pandangan mata yang jauh. ia juga harus bisa mengelompokkan kata-kata dengan baik
dan tepat agar jelas maknanya bagi para pendengar.

2. a.Metode Eja

Pembelajaran membaca dan menulis permulaan dengan metode ini memulai


pengajarannya dengan memperkenalkan huruf-huruf alpabetis. Huruf-huruf tersebut
dihafalkan dan dilafalkan peserta didik sesuai dengan bunyinya menurut abjad.
Sebagai contoh:

A a, B b, C c, D d, E e, F f, G g,

Dilafalkan sebagai: a, be, ce, de, e, ef, ge, dan seterusnya.

Setelah melalui tahapan ini, para siswa diajak untuk berkenalan dengan suku kata
dengan cara merangkaikan beberapa huruf yang sudah dikenalnya

Misalnya: b, a,  ba (dibaca  be, a  ba)

d, u  du (dibaca de, u  du)

ba – du dilafalkan badu

b, u, k, u menjadi:

b, u  bu (dibaca be, u  bu)

k, u  ku (dibaca ke, u ku)


b.Metode bunyi

Proses pembelajaran membaca permulaan pada sistem pelafalan abjad atau huruf
dengan metode bunyi adalah:

b dilafalkan /eb/

d dilaflakan /ed/ : dilafalkan dengan e pepet seperti pengucapan pada kata; benar,
keras, pedas, lemah dan sebagainya

c dilafalkan /ec/

g dilafalkan /eg/

p dilafalkan /ep/ dan sebagainya

Dengan demikian, kata “nani” dieja menjadi:

en,a  na

en, i  ni  dibaca  na-ni

Dari penjelasan metode di atas, dapat disimpulkan bahwa pembelajaran MMP melalui
metode bunyi adalah bagian dari metode eja. Prinsip dasar dan proses pembelajaran
tidak jauh berbeda dengan metode eja/abjad di atas. Demikian juga dengan
kelemahan-kelemahannya, perbedaannya terletak hanya pada cara atau sistem
pembacaan atau pelafalan abjad.

3. Mengajari penuh dengan kesabaran dan pelan Karena meminta


anak untuk menulis dengan rapi maka semua itu akan sulit untuk
terjadi. Biasanya anak perlu mengulang latihan selama beberapa kali
hingga mendapatkan bentuk yang sempurna. Ketika anak harus
selalu menghapus tulisan mereka maka cobalah untuk bersabar.
Minta anak untuk bersabar atau istirahat sehingga tangan mereka
tidak terlalu lelah.

4. tujuan dan manffat pembelajaran bahasa Indonesia dengan berbagai


focus tersebut adalah agar siswa dapat mengembangkan kompetensi mana
yang ditekankan,misalnya yang ditekankan adalah kompetensi dasar
rmendengarkan maka porsi untuk pembelajaran mendengarkan lebih banyak
daripada keterampilan yang lain.
5. 1. Kurikulum

Dalam perencanaan atau penyusunan suatu program pengajaran, hal pertama yang
perlu diperhatikan adalah kurikulum terutama perangkat pembelajarannya. Dalam
perangkat pembelajaran telah tercantum Standar kompetensi, kompetensi dasar,
materi pokok, tujuan pembelajaran, indikator serta alokasi waktu untuk mengajar
materi tersebut.

2. Kondisi Sekolah

Perencanaan program pengajaran juga perlu memperhatikan keadaan sekolah,


terutama tersedianya sarana-prasarana dan alat bantu pelajaran, karena keduanya
menjadi pendukung terlaksananya berbagai aktivitas belajar siswa.

3. Kemampuan dan perkembangan siswa

Dalam program pengajaran, baik program semester maupun program


mingguan/harian dapat dipandang sebagai suatu skenario tentang apa yang harus
dipelajari siswa dan bagaimana mempelajarinya. Agar materi dan cara belajar ini
sesuai dengan kondisi siswa, maka penyusunan program rencana pembelajaran perlu
disesuaikan dengan kemampuan dan perkembangan siswa. Keluasan dan kedalaman
materi pelajaran serta aktivitas belajar yang direncanakan guru perlu disesuikan
dengan kemampuan dan perkembangan siswa.

4. Keadaan Guru

Guru dituntut memiliki kemampuan dalam segala hal yang berkenaan dengan
pelaksanaan pendidikan dan pengajaran. Kalau pada suatu saat seorang guru memiliki
kekurangan, maka ia dituntut untuk segera belajar/ meningkatkan kemampuan
dirinya. Bagi guru-guru yang masih sangat sedikit pengalaman mengajarnya, perlu
mendapat perhatian dengan diikutkan dalam pelatihan-pelatihan sehingga
kemampuannya dapat ditingkatkan.

Anda mungkin juga menyukai