R/
Parasetamol 500 mg
Vit. B2 50 mg
SL q.s.
m.f pulv da caps dtd no. XXX
Sign. tdd caps I
Pro : Yudi S
Alamat : Jl. Teuku Umar no.22, Pontianak
R/
Amoksisilin 100 mg
Parasetamol 100 mg
Gliseril guaiakolat¼ tab
CTM ¼ tab
Metilprednisolon ½ tab
3. Buatkan Etiketnya
Jawaban:
KELAS : VI B
NIM : 189368
1. Menurut PERMENKES RI NOMOR 3 TAHUN 2015 Pasal 25 ayat (1) Lemari khusus
narkotika dan psikotropika harus memenuhi syarat sebagai berikut:
a. terbuat dari bahan yang kuat.
b. tidak mudah dipindahkan dan mempunyai 2 (dua) buah kunci yang berbeda.
c. harus diletakkan dalam ruang khusus di sudut gudang, untuk Instalasi Farmasi
Pemerintah.
d. d.diletakkan di tempat yang aman dan tidak terlihat oleh umum, untuk Apotek,
Instalasi Farmasi Rumah Sakit, Puskesmas, Instalasi Farmasi Klinik, dan Lembaga
Ilmu Pengetahuan.
e. kunci lemari khusus dikuasai oleh Apoteker penanggung jawab/Apoteker yang
ditunjuk dan pegawai lain yang dikuasakan.
1. Analisis ABC
Berdasarkan berbagai pengamatan dalam pengelolaan obat, yang paling banyak
ditemukan adalah tingkat konsumsi pertahun hanya diwakili oleh relative sejumlah item.
Sebagai contoh, dari pengamatan terhadap pengadaan obat dijumpai bahwa sebagian
besar daba obat (70%) digunakan untuk pengadaan, 10% dari jenis/item obat yang paling
banyak digunakan sedangkan sisanya sekitar 90% jenis/item obat menggunakan dana
sebesar 30%.
Oleh karena itu analisa ABC mengelompokkan item obat berdasarkan kebutuhan
dananya, dibagi dalam tiga kelompok yaitu:
a. Kelompok A :Adalah kelompok jenis obat yang jumlah nilai rencana pengadaannya
menunjukkan penyerapan dana sekitar 70% dari jumlah dana obat keseluruhan.
b. Kelompok B :Adalah kelompok jenis obat yang jumlah nilai rencana pengadaannya
menunjukkan penyerapan dana sekitar 20%.
c. Kelompok C :Adalah kelompok jenis obat yang jumlah nilai rencana pengadaannya
menunjukkan penyerapan dana sekitar 10% dari jumlah dana obat keseluruhan.
Langkah-langkah menentukan kelompok A, B dan C :
1) Hitung jumlah dana yang dibutuhkan untuk masing-masing obat dengan cara
mengalikan kuantum obat dengan harga obat
2) Tentukan rankingnya mulai dari yang terbesar dananya sampai yang terkecil
3) Hitung persentasenya terhadap total dana yang dibutuhkan
4) Hitung kumulasi persennya
5) Obat kelompok A termasuk dalam kumulasi 70%
6) Obat kelompok B termasuk dalam kumulasi 70% - 90% 7) Obat kelompok C termasuk
dalam kumulasi 91% - 100%
2. Analisis VEN
Salah satu cara untuk meningkatkan efisiensi penggunaan dana obat yang terbatas
adalah dengan mengelompokkan obat yang didasarkan kepada dampak tiap jenis obat
pada kesehatan. semua jenis obat yang tercantum dalam daftar obat dikelompokkan tiga
kelompok berikut:
a. Kelomok Vital (V) : Adalah kelompok obat yang vital, yang termasuk dalam
kelompok ini antara lain: obat penyelamat (life saving drugs), obat untuk pelayanan
kesehatan pokok (vaksin, dll) dan obat untuk mengatasi penyakit-penyakit penyebab
kematian terbesar.
b. Kelompok Esensial (E) : Adalah kelompok obat yang bekerja kausal, yaitu obat yang
bekerja pada sumber penyebab penyakit.
c. Kelompok Non-esensial (N) : Merupakan obat penunjang yaitu obat yang kerjanya
ringan dan biasa dipergunakan untuk menimbulkan kenyamanan atau untuk mengatasi
keluhan ringan.
Adapun penggolongan obat sistem VEN dapat digunakan untuk:
1. Penyesuaian rencana kebutuhan obat dengan alokasi dana yang tersedia.
2. Dalam penyusunan rencana kebutuhan obat yang masuk kelompok vital agar
diusahakan tidak terjadi kekosongan obat.
3. Untuk menyususn daftar VEN perlu ditentukan terlebih dahulu kriteria penentuan
VEN. Dalam penentuan kriteria perlu mempertimbangkan kebutuhan masing-masing
spesialisasi (Febriawati, 2013).
Langkah-langkah menentukan VEN, sebagai berikut:
1. Menyusun kriteria menentukan VEN’
2. Menyediakan data pola penyakit
3. Standar pengobatan
3. Untuk menjaga kualitas vaksin tetap tinggi sejak diterima sampai didistribusikan
ketingkat berikutnya (atau digunakan), vaksin harus selalu disimpan pada suhu yang
telah ditetapkan, yaitu:
a. Provinsi
Vaksin Polio Tetes disimpan pada suhu -15°C s.d. -25°C pada freeze room atau
freezer.
Vaksin lainnya disimpan pada suhu 2°C s.d. 8°C pada cold room atau vaccine
refrigerator
b. Kabupaten/Kota
Vaksin Polio Tetes disimpan pada suhu -15°C s.d. -25°C pada freezer
Vaksin lainnya disimpan pada suhu 2°C s.d. 8°C pada cold room atau vaccine
refrigerator.
c. Puskesmas
Semua vaksin disimpan pada suhu 2°C s.d. 8°C pada vaccine refrigerator
Khusus vaksin Hepatitis B, pada bidan desa disimpan pada suhu ruangan,
terlindung dari sinar matahari langsung.
5. Menurut:
Floor stock (FS) adalah stok obat yang ada di setiap nurse station yang berisi
bahan medis dan alkes dissposible yang digunakan habis pakai dan merupakan
bagian dari pelayanan keperawatan. Sistem pendistribusian floor stock
merupakan pedistribusian obat dimana seluruh persediaan obat kebutuhan pasien
disimpan di dalam ruamg perawatan dan pengelolaannya menjadi tanggung jawab
perawat. Kebutuhan obat pasien langsung dilayani oleh perawat di ruang rawat,
sehingga farmasis tidak terlibat dalam proses pengkajian resep (Dianita dkk,
2017).
UDD ( Unit Dose Dispensing) adalah sistem dimana obat dipesan oleh dokter
untuk pasien dan dikemas dalam dosis tunggal untuk suatu waktu tertentu oleh
farmasi. ( Nugroho P.N dkk, 2020).
6. Menurut:
1. Kelengkapan resep : kekurangan diresep tersebut yaitu tidak ada nomor surat izin
praktek, umur pasien, dan berat badan pasien.
2. Pengambilan bahan :
Paracetamol = 60 tablet
Vitamin B2 = 75 tablet
3. copy resep
COPY RESEP
No. : 01 Tgl :
Dari dokter : dr. Moh. Indrawan 24/07/2021
Alamat : Jl. KH. Ahmad
Dahlan no.86, Pontianak
Pro : Yudi S
R/ Parasetamol 500 mg
Vit. B2 50 mg
SL q.s.
m.f pulv da caps dtd no. XXX
Sign. tdd caps I
did
paraf
4. etiket
No : 1 Tanggal : 24/07/2021
Nama : Yudi S
3 xsehari 1(cap)
Sesudah makan
HARUS DENGAN RESEP DOKTER
7. Menurut :
1. Kelengkapan Resep : kekurangan diresep tersebut berdasarkan resep pada umum
nya yakni tidak ada nomor surat izin praktek dan berat badan pasien
2. pengambilan bahan : Amoksisilin : 3 tablet
Paracetamol : 3 tablet
Gliseril guaiakolat : 4 tablet
CTM : 4 tablet
Metilprednisolon : 13 tablet
3. etiket
APOTEK AKADEMI FARMASI YARSIPONTIANAK JL.
PANGLIMA AIM
telp. 0561-745486
APA: apt.Erwan Kurnianto,M.Farm
SIPA: 189368
No : 1 Tanggal : 24/07/2021
Nama : Ina
Umur : 2 th dihabiskan
3xsehari 1(bks)
Sesudah makan
HARUS DENGAN RESEP DOKTER