Anda di halaman 1dari 5

ANALISA PROSES INTERAKSI

Nama Mahasiswa : Meri Syakila


Tanggal : 7 Agustus 2021
Waktu : 14.00
Tempat : RSJ
Inisial Klien : Nn. A
Interaksi ke : Pertemuan ke-1
Lingkungan : Kondisi lingkungan di sekitar klien tidak terlalu ramai dan mengganggu.
Deskripsi pasien : Klien meunjukkan wajah yang lemas, terdapat lingkaran hitam di sekitar matanya. Baju klien terlihat kusut namun masih terlihat bersih.
Tujuan komunikasi : 1. Klien tidak mencoba bunuh diri lagi
2. Klien mampu memperbaiki kualitas dirinya, tidak merasa bersalah, dan tidak rendah diri

KOMUNIKASI NON ANALISA BERPUSAT PADA ANALISA BERPUSAT PADA


KOMUNIKASI VERBAL RASIONAL
VERBAL PERAWAT KLIEN
P : Selamat sore Mbak, mohon P : Tersenyum saat memandang P : Perawat ingin memberikan K : Klien menunjukkan respon Ucapan selamat pagi, atau
maaf, dengan mbak siapa? klien kesan yang baik saat bertemu negative saat diajak komunikasi sapaan apapun, menujukkan
dengan klien dan membuka dengan perawat rasa ramah dan menghargai
percakapan antara sesama.

K : Selamat sore Mbak. Nn. A K : Biasa saja, tidak tersenyum


P : Bagaimana kabarnya mbak? P : Perawat terus tersenyum, P : Perawat merasa canggung K : Klien merespon dengan Bertanya kabar menunjukkan
Sudah baikkan?. Oh iya berusaha menggunakan intonasi karena sepertinya kehadirannya singkat pertanyaan perawat sikap peduli kepada orang lain.
sebelumnya perkenalkan saya yang baik dan lembut tidak diharapkan oleh klien Sedangkan memperkenalkan
Ns. Ainil, yang nantinya diri menunjukkan rasa ingin
merawat mbak disini. mengenal dan akrab dengan
lawan bicara.

K : Ya beginilah Ners kabarnya K : Klien nampak tidak senang,


tidak menunjukkan rasa ramah

P : Mbak, kalau memang ada P : Masih tersenyum dan P : Perawat berusaha agar klien K : Klien tampak berpikir, Untuk menggali semua apa
yang perlu diceritakan, boleh memandang klien mau menceritakan masalah apakah tindakan nya untuk yang dirasakan oleh klien
kok cerita sama saya. Tidak yang dialaminya menceritakan semua masalah
baik memendam sendiri. nya itu dibenarkan atau tidak

K : Diam saja, mulai


K:- memandang perawat

P : Mbak kenapa kok merasa P : Perawat memandang klien P : Perawat masih berusaha K : Klien mulai mencoba untuk Untuk menggali semua apa
putus asa? Karena masalah untuk menggali perasaan klien terbuka kepada perawat yang dirasakan oleh klien
teman-teman di kampus?

K : Saya juga bingung Ners K : Ekspresi klien bingung,


memandang ke arah depan
P : Ceitakan saja mbak, tidak P : Memandang klien dengan P : Perawat mendengarkan K : Klien mulai terbuka dengan Menjadi pendengar yang baik,
apa-apa. Mungkin saya bisa rasa empati klien dengan baik perawat menjadi salah satu pereda
membantu cemas atau apapun yang
mengganggu hati yang
bercerita.

K : Iya, saya ada masalah K : Pandangan klien mulai


dengan teman baik saya, teman berfokus pada perawat
baik saya selama ini. Saya
merasa telah merebut apa yang
dia punya. Padahal saya tidak
bermaksud seperti itu.

P : Masalah bisa diselesaikan P : Memandang klien dengan P : Perawat masih menjadi K : Klien mencurahkan semua Menggali lebih dalam alasan
dengan baik kok, tanpa perlu penuh empati pendengar yang baik apa yang dirasakannya klien melakukan semua hal ini
menyalahkan diri sendiri seperti
ini, apalagi sampai berusaha
menghilangkan nyawa diri
sendiri mbak

K : Saya merasa hancur mbak, K : Matanya mulai berkaca-


dia itu baik sekali sama saya, kaca, intonsi bicara agak
sampai karena masalah ini, saya meninggi
merasa dikucilkan di sekolah,
merasa seolah saya sudah tidak
bisa hidup lagi
P : Mbak, masalah itu bisa P : Tersenyum, pandangan P : Perawat berusaha K : Klien mencoba untuk Menciptakan suasana yang
diselesaikan dengan baik kok, fokus pada klien, memgang memberikan solusi menerima ucapan perawat lebih komunikatif dengan
tanpa harus dengan cara seperti bahu klien memegang bahu klien
ini menjadikan klien merasa
semakin lebih baik dan merasa
ada yang mendengarkan

K : Iya sih Ners K : Memandang perawat

P : Sekarang masih merasa P : Tersenyum, memandang P : Perawat mengevaluasi K : Klien semakin antusias dan Kemampuan klien untuk
putus asa? Masih merasa klien perasaan klien terbuka kepada perawat bertanya mengenai solusi
bersalah? menunjukkan perkembangan
diri klien yang lebih baik

K : Sudah agak mendingan si K : Tersenyum memandang


Ners, tapi gimana ya Ners perawat
caranya suapaya semua baik
seperti semula?

P : Berusaha menemuni dia, P : Memandang klien P : Perawat memberikan solusi K : Klien memberikan umpan Solusi yang baik, memberikan
menjelaskan yang sebenarnya, terbaik untuk klien balik positif pada perawat klien perasaan lega
memang susah sih mbak, tapi
saya yakin mbak bisa kok

K : Pasti Ners, makasi ya K : Mengepalkan tangan (say


yes) sambli tersenyum
P : Yasudah, kalau ada apan- P : Tersenyum kepada klien. P : Perawat berusaha K : Klien terlihat sangat lega Menyatakan kehadiran
apa lagi, mbak bisa panggil Merapikan tempat tidur klien meyakinkan klien bahwa dan senang membuat klien merasa ada yang
saya atau perawat yang banyak orang yang mau menghargai dan mendengarkan
bertugas disini. Sekarang mbak mendengarkannya
bisa istirahat

K : Iya ners, terima kasih K : Tersenyum kepada perawat


banyak

P : Saya tinggal dulu ya mbak P : Merapikan alat dan P : Perawat merasa puas dan K : Klien terlihat lebih baik dari Tahap akhir merupakan tahap
meninggalkan klien dengan senang dengan respon klien sebelumnya dimana sikap klien jauh lebih
tersenyum baik dan berusaha
  meninggalkan hal-hal yang
dirasanya memang tidak perlu
untuk dilakukan"

K : Iya K : Tersenyum kepada perawat


dan mengganggukkan kepala

Anda mungkin juga menyukai