Anda di halaman 1dari 8

Nama : Yeni Adi Tiani

NIM : 20307141046

Kelas : Kimia E

SIKLUS PADA C, O, H

1. Siklus Karbon (C)

(Yeni Kimia E 2020, Siklus Karbon)


Siklus Karbon adalah proses pertukaran unsur karbon antara biosfer, pedosfer,
hidrosfer dan atmosfer. Siklus karbon, siklus nitrogen dan siklus air terbentuk dari urutan
proses yang menjadikan kunci bumi mampu mendukung kehidupan - menjelaskan
pergerakan karbon di biosfer dimana terjadi proses penggunaan kembali (reused) dan daur
ulang (recycled). Karbon merupakan elemen penting bagi kehidupan dibumi sebagai
komponen utama dari senyawa biologis atau DNA dan komponen utama dari sebagain
besar mineral.
Secara garis besar, siklus karbon global dapat dijelasakan berdasarkan proses
perpindahan dan penyimpanan karbon pada komponen utama. Berikut ini adalah
Komponen utama dari siklus karbon :
a) Atmosfer
Karbon pada atmosfer bumi dapat ditemukan dalam bentuk karbon dioksida (CO2) dan
metana (CH4) yang keduanya merupakan gas rumah kaca. Meskipun gas metana dari
pembakaran minyak bumi memiliki efek gas rumah kaca lebih besar dari karbon
dioksida, akan tetapi keberadaanya di atmosfer dalam konsentrasi dan jangka waktu
yang lebih kecil dari karbon dioksida - menjadikan karbon dioksida penyebab utama
efek rumah kaca atau pemanasan global. Berikut reaksi pembakaran metana :

Karbon dioksida meninggalkan atmosfer terjadi dalam beberapa cara, yaitu:


 Respirasi atau pernafasan oleh tumbuhan sehingga karbondioksida berpindah dari
atmosfer ke biosfer darat dan laut.

 Terlarut langsung kedalam air: perpindahan langsung dari atmosfer ke hidrosfer.


Karbon dioksida yang larut kedalam sungai, danau, dan lautan bereaksi dengan air
membentuk asam karbonat yang menyebabkan keasaman laut.
 Larut dalam uap air di atmosfer dan jatuh bersama dengan proses presipitasi
(jatuhnya air dari atmosfer ke permukaan bumi karena proses kondensasi di
atmosfer).
b) Biosfer darat
Karbon pada Biosfer darat ditemukan dan disimpan dalam bentuk karbon organik yang
berupa mahluk hidup dan mahluk hidup yang sudah mati, serta tersimpan dalam tanah
berupa tanah karbon. Siklus Karbon pada Biosfer darat, dimulai dari proses fotosintesis
pada tumbuhan hijau dan proses perpindahan atau transfer melalui siklus rantai makanan
yang berakhir pada proses dekomposisi atau pelapukan jasad mahluk hidup.
c) Lautan
Lautan memiliki kandungan Karbon aktif terbesar di alam, dimana kapasitas daya
simpannya terbesar kedua setelah Litosfer. Permukaan laut menyimpan karbon organic
dalam jumlah besar yang mengalami proses pertukaran secara cepat dan langsung
dengan Atmosfer. Karbon memasuki lautan pada umumnya melalui dua cara yaitu, dari
air sungai yang mengandung karbon terlarut dari daratan dan terlarut secara langsung
dari atmosfer dalam bentuk gas CO2. Jumlah kadar karbon yang diterima dan ditampung
dalam lautan, mempengaruhi tingkat keasaman air laut.kemampuan menyerap dan
menyimpan CO2 lautan ini memegang peranan penting dalam karbon global dan suhu
udara global.
d) Siklus karbon geologis
Komponen geologis dalam siklus karbon berperan penting dalan menentukan jumlah
karbon di atmosfer dan suhu udara global. Siklus karbon pada komponen ini bergerak
sangat lambat karena mengikuti berjalannya proses siklus batuan. Sebagian besar
kandungan karbon di bumi diasingkan pada lapisan batuan dalam bentuk batu kapur dari
proses sedimentasi kalsium karbonat yang terdapat pada cankang makhluk hidup laut.
Komentar Pembelajaran siklus C :
Unsur karbon terus mengalami perubahan baik dalam tanah, air, maupun udara. Karbon
dalam tanah akan berubah menjadi karbonat atau bikarbonat tergantung dengan suasana
asam atau basanya. Karbonat dalam tanah akan bertemu dengan alkali tanah (Mg, Ca, Ba)
yang akan menghasilkan endapan atau padatan kapur. Sedangkan, dalam udara karbon
mengalami perubahan melalui proses fotosintesis menghasilkan glukosa dan oksigen.
Oksigen akan digunakan hewan dan manusia bernapas (respirasi) mengeluarkan gas
karbon dioksida. Pembakaran bahan bakar juga berperan dalam siklus karbon
menghasilkan gas karbon dioksida melalui pembakaran sempurna, serta gas karbon
monoksida melalui pembakaran tidak sempurna. Gas karbon monoksida 20 kali lebih cepat
berikatan dengan oksigen sehingga berbahaya bagi paru-paru. Dalam air, karbon akan
menjadi karbon dioksida yang bereaksi dengan air membentuk karbonat atau koloid.
Koloid berupa gas dalam cairan yang tidak stabil, serta karbonat yang bereaksi dengan
tanah di bawah air.
2. Siklus Oksigen (O)

(Siklus Oksigen, Yeni Kimia E 2020)

Siklus Oksigen adalah siklus biogeokimia yang menjelaskan pergerakan dari


oksigen melalui atmosfer, biosfer, geosfer dan hidrosfer. Siklus oksigen sangat penting
bagi keberlangsungan hidup di bumi, karena oksigen: gas yang dibutuhkan oleh mahluk
hidup untuk bernafas; dibutuhkan dalam proses pembentukan atmosfer; dan pembentukan
air - terganggunya siklus air pada hidrosfer dapat menyebakan hypoxic zone atau area
kematian di hidrosfer.
Tempat penyimpanan atau reservoir terbesar di bumi terdapat pada litosfer sebesar 99,5
% - disimpan dalam bentuk silikat dan mineral oksida dan hanya sebagian kecil yang
dilepaskan dalam bentuk oksigen bebas pada biosfer sebesar 0,01% serta 0,36% pada
atmosfer. Proses pertukaran oksigen sebagian besar hanya berlangsung antara atmosfer
dengan biosfer, dimana proses fotosintesis memegang peranan penting dalam berjalannya
siklus oksigen. Berikut ini beberapa proses penting dalam siklus oksigen:
1. Proses produksi Proses produksi adalah proses pada siklus oksigen dimana terjadi
pengolahan elemen kimia dan menghasilkan atau melepaskan oksigen sebagai
produknya. Proses produksi dalam siklus oksigen meliputi:
• Fotosintesis: proses biokimia pembentukan zat makanan karbohidrat oleh tumbuhan
hijau, alga, phytoplankton dan beberapa jenis bakteri.
6 CO2 + 6 H2O + energi → C6H12O6 + 6 O2

• Fotolisis: proses pemecahan uap air dan dinitrogen monoksida menjadi elemen -
elemen pembentuknya.
2 H2O + energi → 4 H + O2

2 N2O + energi → 4 N + O2

2. Proses ekstraksi
Proses ekstraksi adalah proses penyerapan nutrisi atau mineral dari batuan oleh hewan
dan tumbuhan, seiring berjalannya proses ekstraksi terjadi pelepasan oksigen dari
batuan,misalnya pelapukan batuan dari lumut.
3. Proses konsumsi
Proses konsumsi adalah proses dimana membutuhkan oksigen dalam menghasilkan
atau membentuk senyawa kimia, proses konsumsi meliputi.
a. Respirasi dan pembusukan
Proses bernapas dan pembusukan makhluk hidup mengonsumsi oksigen dan
melepas karbon dioksida.

b. Pelapukan kimiawi dan reaksi permukaan


Proses pelapukan kimiawi dan reaksi permukaan melalui reaksi oksidasi, missal
pembentukan karat.

c. Pembentukan kalsium karbonat


Pembentukan cangkang pada organisme laut berupa kalsium karbonat (CaC03)
yang kaya akan oksigen. Ketika organisme tersebut mati dan mengendap di dasar
laut, kemudian membentuk sedimentasi batu kapur pada litosfer.
d. Pembentukan ozon

3. Siklus Hidrogen (H)

Siklus hidrogen adalah sebuah proses pergerakan air dari bumi ke armosfer dan
kembali lagi ke bumi yang berlangsung secara kontinu. Selain berlangsung secara kontinu,
siklus hidrologi juga merupakan siklus yang bersifat konstan pada sembarang daerah.
Siklus hidrologi dimulai dengan terjadinya penguapan air ke udara. Air yang menguap
tersebut kemudian mengalami proses kodensasi (penggumpalan) di udara yang kemudian
membentuk gumpalan – gumpalan yang dikenal dengan istilah awan. Awan yang terbentuk
kemudian jatuh kembali ke bumi dalam bentuk hujan atau salju yang disebabkan oleh
adanya perubahan iklim dan cuaca. Butiran – butiran air tersebut sebagian ada yang
langsung masuk ke permukaan tanah (infiltrasi), dan sebagian mengalir sebagai aliran
permukaan. Aliran permukaan yang mengalir kemudian masuk ke dalam tampungan –
tampungan seperti danau, waduk, dan cekungan tanah lain dan selanjutnya terulang
kembali rangkaian siklus hidrologi.
a) Presipitasi
Presipitasi adalah sebuah proses turunnya air dari atmosfer ke permukaan bumi.
Jumlah presipitasi yang turun ke bumi tidak tetap bentuk dan jumlahnya. Bentuk
preseiptasi yang jatuh ke bumi 7 dapat berupa hujan (air), salju, kabut, embun, dan
hujan es. Bervariasinya bentuk dan jumlah presipitasi yang jatuh ke bumi ini
disebabkan oleh faktor – faktor klimatologi di atmosfer, seperti tekanan atmosfer,
angin, dan temperatur.
b) Infiltrasi
Infiltrasi adalah proses masuknya air ke dalam tanah melalui permukaan tanah.
Proses infiltrasi dapat berlangsung secara vertikal dan horisontal. Proses infiltrasi
secara vertikal disebabkan oleh adanya gaya gravitasi dan dikenal dengan sebutan
perkolasi. Proses infiltrasi yang terjadi secara horisontal disebabkan oleh adanya
gaya kapiler yang dikenal sebagai aliran antara (interflow).
c) Evaporasi
Evaporasi (penguapan) adalah sebuah proses pertukaran molekul air di permukaan
menjadi molekul uap air di atmosfer. Diketahui bahwa dalam hidrologi penguapan
dibedakan menjadi evaprasi dan transpirasi. Evaporasi adalah penguapan yang
terjadi pada permukaan air, sedangkan transpirasi adalah penguapan yang terjadi
melalui peranan tanaman. Transpirasi dapat terjadi mengingat jumlah air hujan
yang turun tidak sepenuhnya dapat mengalir, melainkan ada beberapa jumlah air
hujan yang tertahan pada tanaman. Proses evaporasi sendiri terbagi atas dua
kejadian yang berkesinambungan, yaitu interface evaporation dan vertical vapor
transfer. Interface evaporation adalah transformasi air menjadi uap air di 8
permukaan, sedangkan vertical vapor trasfer adalah proses pemindahan lapisan
udara yang kenyang uap air dari proses interface evaporation.
d) Evapotranspirasi
Evapotranspirasi adalah evaporasi dari permukaan lahan yang ditumbuhi tanaman.
Pengertian evapotranspirasi secara sederhana adalah proses evaporasi dan
transpirasi yang terjadi secara bersamaan. Evapotranspirasi menjadi unsur yang
sangat penting dalam sebuah siklus hidrologi, karena evapotranspirasi bernilai
sama dengan kebutuhan air konsumtif yang didefinisikan sebagai penguapan total
dari lahan dan air yang diperlukan tanaman.
Daftar Pustaka
Daniel B. Botkin dan Edward A. Keller. 2011. Enviromental Science: Earth as
Living Planet. John Wiley & Sons : Amerika.
Manahan S. E. 1994. Environmental Chemistry. Willard Press : Boston.
Triatmodjo, Bambang.2008. Hidrologi Terapan. Beta Offset: Yogyakarta.
Sri Harto Br. 1993. Analisis Hidrologi. Gramedia Pustaka Utama : Jakarta.
Tim Oseanografi LIPI. 2013. Tinjauan bumi. Pusat Apresiasi Bumi : Yogyakarta.

Anda mungkin juga menyukai