Anda di halaman 1dari 5

Khutbah Jumat:

Hikmah di Balik COVID

Khutbah I

َ ‫ َوَأ ْش َه ُد َأنْ اَّل ِإ ٰل َه ِإاَّل هللاُ َوحْ دَ هُ اَل َش ِري‬.ِ‫ َو َخ َذ َل َمنْ َشا َء مِنْ َخ ْل ِق ِه ِبمَشِ ْيَئ ِت ِه َو َع ْدلِه‬،ِ‫اَ ْل َحمْ ُد هلِل ِ الَّذِيْ َو َّف َق َمنْ َشا َء مِنْ َخ ْل ِق ِه ِب َفضْ لِ ِه َو َك َر ِمه‬
‫ْك‬
ُ‫ َوَأ ْش َه ُد َأنَّ َسيِّدَ َنا َو َح ِب ْي َب َنا َو َعظِ ْي َم َنا َو َقاِئدَ َنا َوقُرَّ َة َأعْ ُي ِن َنا م َُح َّم ًدا َع ْب ُده‬.ُ‫ضا َء َله‬ َ ْ‫ َواَل َح َّد َواَل ج َُّث َة َواَل َأع‬،ُ‫ َواَل َش ِب ْي َه َواَل م ِْث َل َواَل ِن َّد َله‬،ُ‫َله‬
ٍ ‫ َو َمنْ َت ِب َع ُه ْم بِِإحْ َس‬،ُ‫صحْ ِب ِه َو َمنْ وَّ ااَل ه‬
‫ان‬ َ ‫ َو َع َلى آلِ ِه َو‬،‫هللا‬ ِ ‫ْن َع ْب ِد‬ ِ ‫ص ِّل َو َسلِّ ْم َو َب‬
ِ ‫اركْ َع َلى َس ِّي ِد َنا م َُح َّم ِد ب‬ َ ‫ َو‬،ُ‫َو َرس ُْولُه‬
َ ‫ اَللهم‬.ُ‫ص ِف ُّي ُه َو َح ِب ْي ُبه‬
َّ
َ ‫ ٱلذ‬:ِ‫اِئل فِيْ مُحْ َك ِم ِك َت ِابه‬
‫ِين‬ ْ ْ ْ
ِ ‫هللا ال َعلِيِّ ال َعظِ ي ِْم ال َق‬ ْ ْ ُ ‫ُأ‬ ِّ
ِ ‫ َفِإني ْوصِ ْيك ْم َو َنفسِ يْ ِب َتق َوى‬،‫ مَّا َبعْ ُد‬.‫هلل‬ ‫َأ‬ ِ ‫ َو َح ْو َل َو قوَّ َة ِإ ِبا‬،ِ‫ِإ َلى َي ْو ِم ْال ِق َيا َمة‬
‫اَّل‬ ُ ‫اَل‬ ‫اَل‬
‫ار (ءال‬ ِ ‫اب ٱل َّن‬ َ ‫ك َف ِق َنا َع َذ‬ َ ‫ت ٰ َه َذا ٰ َبطِ اًل ُسب ٰ َْح َن‬ َ ‫ض َر َّب َنا َما َخ َل ْق‬ ِ ْ‫ت َوٱَأْلر‬ ِ ‫ُون فِى َخ ْل ِق ٱل َّس ٰ َم ٰ َو‬
َ ‫وب ِه ْم َو َي َت َف َّكر‬ َ ‫َي ْذ ُكر‬
ِ ‫ُون ٱهَّلل َ ِق ٰ َيمًا َوقُعُو ًدا َو َع َل ٰى ُج ُن‬
١٩١ :‫)عمران‬

Ma’asyiral muslimin rahimakumullah, Mengawali khutbah yang singkat ini, khatib berwasiat
kepada kita semua, terutama kepada diri khatib pribadi untuk senantiasa berusaha
meningkatkan ketakwaan dan keimanan kita kepada Allah subhanahu wa ta’ala dengan
menjalankan semua kewajiban dan menjauhkan diri dari segala yang dilarang dan
diharamkan.

Hadirin yang dirahmati ,

Musibah demi musibah belum juga beranjak dari kita. Semakin hari masih ada saja saudara
kita yang terinfeksi virus corona.
Masih ada saja orang yang meninggal karena terpapar virus ini.
Belum lagi virus ini selesai dita.bah lagi musibah saudara kita yg berjuang keras melawan
penjajah zionis Laknatullai alaihi.

Jamaah rahimakumullah..
Marilah kita menjadikan musibah mewabahnya virus corona ini sebagai pelajaran bagi kita
semua.

Kita yakin bahwa dalam setiap peristiwa pasti ada hikmahnya. Setiap kejadian pasti ada
maknanya. Setiap musibah pasti ada pelajaran yang bisa dipetik darinya.

Allah subhanahu wa ta’ala berfirman:

١٩١ :‫ت ٰ َه َذا ٰ َبطِ اًل (ءال عمران‬


َ ‫) َر َّب َنا َما َخ َل ْق‬

Maknanya: “Ya Tuhan kami, kami bersaksi bahwa tidaklah Engkau menciptakan semua ini
sia-sia (melainkan mempunyai hikmah dan tujuan di balik ciptaan itu semua)” (QS Al ‘Imran:
191).

Pada kesempatan khutbah yang singkat ini, khatib akan menyampaikan khutbah dengan
tema "HILMAH DI ALIK COVID 19”.

Hadirin rahimakumullah,
Sebagaimana diberitakan bahwa virus corona ini bisa menyerang siapa pun. Tua, muda,
kaya, miskin, laki-laki, perempuan, muslim, non muslim, orang yang shalat, orang yang tidak
shalat. Siapa pun tanpa terkecuali. Hal ini mengingatkan kita akan apa yang ditanyakan
Zainab binti Jahsy radliyallahu ‘anhu kepada Baginda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa
sallam:

َ ‫ك َوفِي َنا الصَّالِح‬


‫ُون؟‬ ُ ِ‫َأ َن ْهل‬
Maknanya: “Apakah kita akan binasa, padahal di antara kita masih ada orang-orang yang
shalih?” Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab:
ُ ‫َن َع ْم ِإ َذا َك ُث َر ْال َخ َب‬
‫ث‬

Maknanya: “Iya, jika dosa dan maksiat sudah banyak dilakukan” (HR Muslim).

Melalui wabah virus corona, kita diingatkan bahwa dosa, maksiat, dan kemungkaran telah
mewabah di lingkungan kita, di masyarakat kita. Melalui virus ini, kita juga ditegur bahwa
banyak di antara kita yang acuh tak acuh terhadap kemungkaran yang menjalar di
tengah-tengah kita. Kemungkaran, dosa dan maksiat itulah yang mengundang azab Allah
kepada kita semua.
Kita diingatkan untuk lebih giat lagi dalam beramar makruf dan bernahi mungkar. Tentu amar
makruf kita harus dilandasi ilmu sehingga kita dapat beramar makruf dengan cara yang
makruf, dengan cara yang baik, dan bernahi mungkar dengan cara yang tidak mungkar.

Ma’asyiral muslimin rahimakumullah,


Melalui virus corona, kita juga diingatkan untuk semakin mendekatkan diri kita kepada Allah
dengan ibadah, dzikir dan lain sebagainya.

Ibadah akan menenteramkan jiwa dan menenangkan hati. Ketenteraman dan ketenangan
hati inilah yang menjadi salah satu faktor yang membuat daya tahan tubuh kita semakin kuat
dan sistem imun dalam tubuh kita bekerja dengan baik. Seseorang yang daya tahan
tubuhnya kuat, meskipun terinveksi virus corona—kata para ahli—maka ia bisa sembuh
dengan sendirinya tanpa harus dirawat di rumah sakit. Kita diingatkan untuk memperbanyak
istighfar dan bertobat dari semua dosa yang pernah kita lakukan. Karena musibah yang
menimpa banyak orang seperti merebaknya virus corona ini, yang shalih dan yang fasiq
kena, tiada lain dikarenakan banyaknya kemaksiatan yang menyebar di tengah-tengah
masyarakat kita.

Hadirin yang dirahmati Allah,


Melalui virus corona, kita juga diingatkan bahwa segala sesuatu tidak terlepas dari takdir
Allah. Virus ini dengan cepat telah menyebar ke 198 negara di dunia dan menginfeksi lebih
dari 600.000 orang.

Angka ini bisa saja terus bertambah dari hari ke hari. Segala ikhtiar sudah dilakukan. Semua
usaha telah dikerahkan. Seluruh upaya, baik lahir maupun batin, sudah dikerjakan
semaksimal dan seoptimal mungkin. Namun sampai detik ini tiada siapa pun yang dapat
menghentikan penyebaran virus corona.

Lebih lebih baru baru ini kita dengar di India terjangkit lagi dengan angka ke.atian yg lebih
dahsyat lagi dari sebelumnya.
Hal ini membuktikan bahwa apa pun yang diupayakan manusia, jika tidak dikehendaki dan
ditakdirkan Allah, pasti tidak akan terjadi. Karena apa pun yang dikehendaki dan ditakdirkan
Allah pasti terjadi, dan apa pun yang tidak dikehendaki dan ditakdirkan Allah pasti tidak akan
terjadi.

Akan tetapi keyakinan dan keimanan kita kepada takdir tidak boleh menghentikan ikhtiar
kita.
Berikhtiar tidaklah menggoyahkan keimanan kita kepada takdir. Karena kita tidak
mengetahui apa yang Allah takdirkan pada diri kita kecuali setelah terjadinya. Sebelum
sesuatu terjadi, maka tugas kita sebagai manusia adalah melakukan sebab dengan harapan
kita akan menghasilkan akibat. Jika kita sudah melakukan sebab tetapi pada akhirnya tidak
terjadi akibat, maka pada saat itulah kita baru mengetahui bahwa Allah tidak menakdirkan
apa yang kita inginkan dan upayakan.

Tugas kita selanjutnya apa?.


Terus berikhtiar dan berusaha, siapa tahu di waktu yang akan datang Allah mewujudkan dan
menakdirkan apa yang kita inginkan. Oleh karena itulah, pada waktu diberitahu bahwa di
Syam ada wabah penyakit, Sayyidina Umar bin Khattab radliyallahu ‘anhu yang sudah di
tengah perjalanan menuju Syam lantas memutuskan untuk kembali ke Madinah. Saat
ditanya:

ِ ‫َأف َِرارً ا مِنْ َقدَ ِر‬


‫هللا؟‬

Maknanya: “Apakah kita hendak lari menghindari takdir Allah?” Sayyidina Umar menjawab:
ِ ‫هللا ِإ َلى َقدَ ِر‬
‫هللا‬ ِ ‫َن َع ْم َنفِرُّ مِنْ َقدَ ِر‬
Maknanya: “Benar, kita menghindari suatu takdir Allah dan menuju takdir Allah yang lain”
(HR al-Bukhari).

Ma’asyiral muslimin rahimakumullah,


Melalui virus corona, kita diingatkan untuk tawakal kepada Allah. Tawakal adalah
menyerahkan hasil akhir ikhtiar kita kepada Allah. Karena kita hanya bisa berusaha, tapi
Allah-lah yang menentukan segalanya. Melakukan tindakan-tindakan pencegahan supaya
kita terhindar dari virus corona tidaklah bertentangan dengan tawakal kepada Allah. Tawakal
dilakukan setelah ikhtiar yang maksimal dari kita.

Dalam Shahih Ibnu Hibban diceritakan bahwa ada seorang laki-laki berkata kepada Nabi
shallallahu ‘alaihi wa sallam: Apakah aku melepas (tidak mengikat) untaku dan bertawakal
kepada Allah?. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab: “Ikatlah dan
bertawakkal-lah kepada Allah” (HR Ibnu Hibban).

Hadirin, Virus corona dapat menginveksi siapa pun, apa pun profesi dan status sosialnya.
Tua, muda, kaya, miskin, pejabat, rakyat jelata bisa terpapar virus ini. Virus corona telah
merenggut lebih dari 23.000 jiwa di seluruh dunia. Hal ini mengingatkan kita akan kematian.
Siapa pun dia, di mana pun dia tinggal, apa pun profesi dan jabatannya, pastilah akan
meninggalkan dunia yang fana’ ini. Kematian tidak bisa dimajukan atau dimundurkan barang
sesaat pun.
Melalui virus corona kita juga diingatkan akan kelemahan kita sebagai makhluk Allah.
Sebagai makhluk yang lemah yang memiliki banyak keterbatasan, tidak selayaknya kita
menyombongkan diri. Hanya oleh makhluk yang sangat kecil saja, banyak orang dibuat tak
berdaya, jatuh sakit dan bahkan meninggal dunia.
Hanya Allah yang Mahakuasa dan tidak terkalahkan. Sedangkan kita adalah
makhluk-makhluk lemah yang senantiasa membutuhkan Allah dalam setiap tarikan nafas
kita.

Hadirin yang dirahmati Allah,


Melalui virus corona kita juga diingatkan bahwa pengetahuan manusia tidaklah mampu
menjangkau segala sesuatu.
Pengetahuan manusia ada batasnya dan tidak sempurna. Allah-lah Sang Pemilik semua
ilmu. Allah-lah yang Maha Mengetahui segala sesuatu. Obat penawar atau vaksin untuk
virus corona sampai detik ini belum ditemukan. Beberapa penyakit yang lain. Seperti aids
juga sampai saat ini belum ditemukan obatnya. Padahal Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam
menegaskan:

ِ ‫ َيا َرسُو َل هَّللا‬:‫ َقالُوا‬،‫ َو َج ِه َل ُه َمنْ َج ِه َل ُه ِإاَّل السَّا َم‬،ُ‫ َل ُه دَ َوا ًء َعلِ َم ُه َمنْ َعلِ َمه‬- ‫ َأ ْو َخ َل َق‬- ‫ ِإاَّل َأ ْن َز َل‬- ‫ َأ ْو َل ْم َي ْخلُ ْق دَ ا ًء‬- ‫هللا َل ْم ُي ْن ِز ْل دَ ا ًء‬
َ َّ‫ِإن‬
ُ‫ ال َم ْوت‬:‫َو َما السَّا ُم؟ َقا َل‬

Maknanya: “Sesungguhnya Allah tidaklah menciptakan penyakit kecuali Ia pasti


menciptakan obat untuknya, kecuali kematian” (HR al-Hakim dalam al-Mustadrak).

Hadirin yang dirahmati Allah,


Virus corona mengingatkan kepada kita untuk selalu menjaga kesucian dan kebersihan.
Penelitian membuktikan bahwa menjaga kebersihan adalah salah satu tindakan preventif
yang efektif untuk menangkal berbagai virus, kuman dan bakteri yang membahayakan tubuh
kita. Islam menganjurkan kita untuk hidup bersih dan suci melalui wudlu yang wajib maupun
wudlu sunnah, mandi wajib dan sunnah, menyucikan benda yang terkena najis dan lain
sebagainya. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
‫هللا َنظِ يفٌ ُيحِبُّ ال َّن َظا َف َة (رواه الترمذي‬
َ َّ‫)ِإن‬

Maknanya: “Sesungguhnya Allah Mahasuci dari segala kekurangan, dan mencintai


kebersihan (badan dan pakaian)” (HR at-Tirmidzi)

Saudaraku seiman,
Virus corona juga mengingatkan kita akan arti penting sabar dan syukur. Bersyukur apabila
kita dihindarkan dari segala macam musibah dan bersabar pada saat kita ditimpa musibah.
Syukur dan sabar adalah senjata bagi seorang mukmin dalam mengarungi kehidupan.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

َ ‫ان َخيْرً ا َل ُه َوِإنْ َأ‬ َ ‫ِن ِإنْ َأ‬ ‫َأل‬ َ ‫ِن ِإنَّ َأ‬ ‫َع َجبًا َأل‬
َ ‫صا َب ْت ُه‬
َ ‫ضرَّ ا ُء‬
‫ص َب َر‬ َ ‫صا َب ْت ُه َسرَّ ا ُء َش َك َر َف َك‬ ِ ‫ْس َذل َِك َح ٍد ِإالَّ ل ِْلمُْؤ م‬
َ ‫مْرهُ ُكلَّ ُه َل ُه َخ ْي ٌر َو َلي‬ ِ ‫مْر ْالمُْؤ م‬
ِ
‫ان َخيْراً َل ُه (رواه مسلم‬ َ ‫) َف َك‬

Maknanya: “Sungguh menakjubkan perkara orang mukmin, sesungguhnya seluruh


perkaranya adalah baik baginya, dan hal itu tidak dimiliki oleh siapa pun kecuali oleh orang
mukmin. Jika diberi sesuatu yang menggembirakan, ia bersyukur, maka hal itu merupakan
‫‪kebaikan baginya, dan apabila ia ditimpa suatu musibah ia bersabar, maka hal itu juga baik‬‬
‫)‪baginya” (HR Muslim‬‬

‫‪Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam juga bersabda:‬‬

‫ْس َع َل ْي ِه َخطِ ْيَئ ٌة (رواه أحم ُد وغيرُه‬ ‫) َو َما َي َزا ُل ْال َباَل ُء ِب ْال َع ْب ِد َح َّتى يَمْشِ َي َع َلى َظه ِْر اَأْلرْ ِ‬
‫ض َلي َ‬

‫‪Maknanya: “Bala’ akan terus menimpa seorang hamba sehingga ia berjalan di atas muka‬‬
‫‪bumi dalam keadaan tidak mempunyai dosa sama sekali” (HR Ahmad dan lainnya).‬‬

‫‪Bala’ dan musibah, termasuk terpapar virus corona, yang menimpa seorang mukmin jika‬‬
‫‪dihadapi dengan penuh kesabaran, maka dosanya akan dihapus dan diangkat derajatnya.‬‬

‫‪Ma’asyiral Muslimin rahimakumullah,‬‬


‫‪Virus corona juga mengingatkan kita akan pentingnya belajar ilmu, terutama ilmu agama.‬‬
‫‪Karena orang yang tidak berilmu, maka ia tidak akan bisa menyikapi musibah dengan benar‬‬
‫‪sesuai tuntunan Islam. Tanpa ilmu, kita tidak akan bisa menjaga kesucian dan kebersihan‬‬
‫‪sebagaimana mestinya. Tanpa ilmu, kita tidak akan bisa bertawakal dengan benar. Tanpa‬‬
‫‪ilmu, kita tidak akan bisa memetik hikmah, makna dan pelajaran dari setiap kejadian.‬‬

‫‪Hadirin yang dirahmati Allah,‬‬


‫‪Demikian khutbah yang singkat ini. Mudah-mudahan bermanfaat dan membawa barakah‬‬
‫‪bagi kita semua. Amin Ya Rabbal ‘Alamin.‬‬

‫هّٰلِل‬
‫هللا لِيْ َو َل ُك ْم‪َ ،‬فاسْ َت ْغ ِفر ُْوهُ‪ِ ،‬إ َّن ُه ه َُو ْال َغفُ ْو ُر الرَّ ِح ْي ُم‬ ‫ِإنَّ ْال َحمْدَ ِ َنحْ َم ُدهُ َو َنسْ َتعِي ُن ُه ‪َ. Khutbah II‬أقُ ْو ُل َق ْولِيْ ٰه َذا َوَأسْ َت ْغ ِف ُر َ‬
‫ِي َلهُ‪َ ،‬وَأ ْش َه ُد َأنْ اَّل ِإ ٰل َه ِإاَّل‬ ‫ت َأعْ َمالِ َنا‪َ ،‬منْ َي ْه ِد هللاُ َفاَل مُضِ َّل َل ُه َو َمنْ يُضْ لِ ْل َفاَل َهاد َ‬ ‫شر ُْو ِر َأ ْنفُسِ َنا َومِنْ َس ِّيَئ ا ِ‬ ‫هلل مِنْ ُ‬ ‫َو َنسْ َت ْغ ِف ُرهُ‪َ ،‬و َنع ُْو ُذ ِبا ِ‬
‫ْن‪َ ،‬و َع ٰلى‬ ‫َأْل‬
‫ِق ْال َوعْ ِد ا ِمي ِ‬ ‫ِن الصَّاد ِ‬
‫ٰ‬
‫ص ِّل َو َسلِّ ْم َعلى َس ِّي ِد َنا م َُح َّمد ِ‬ ‫ْك َلهُ‪َ ،‬وَأ ْش َه ُد َأنَّ َسيِّدَ َنا م َُح َّم ًدا َع ْب ُدهُ َو َرس ُْولُهُ‪ ،‬اَللهم َ‬ ‫هللاُ َوحْ دَ هُ اَل َش ِري َ‬
‫ان‬‫الطاه ِِري َْن‪َ ،‬و َع ِن ْال ُخ َل َفا ِء الرَّ اشِ ِدي َْن‪َ ،‬أ ِبيْ َب ْك ٍر َو ُع َم َر َوع ُْث َم َ‬ ‫ت َّ‬ ‫آل ْال َب ْي ِ‬ ‫ت ْالمُْؤ ِم ِني َْن‪َ ،‬و ِ‬ ‫ُأ‬
‫ض اللهم َعنْ َّم َها ِ‬ ‫ِإ ْخ َوا ِن ِه ال َّن ِب ِّيي َْن َو ْالمُرْ َسلِي َْن‪َ ،‬وارْ َ‬
‫َو َعلِيٍّ ‪َ ،‬و َع ِن اَأْلِئ َّم ِة ْال ُم ْه َت ِدي َْن‪َ ،‬أ ِبيْ َح ِن ْي َف َة َو َمالِكٍ َوال َّشا ِفعِيِّ َوَأحْ َمدَ َو َع ِن اَأْل ْولِ َيا ِء َوالصَّالِ ِحي َْن‪َ .‬أمَّا َبعْ ُد‪َ ،‬ف َيا َأ ُّي َها ْالمُسْ لِم ُْو َن‪ُ ،‬أ ْوصِ ْيك ْمُ‬
‫صاَل ِة َوال َّساَل ِم َع ٰلى َن ِب ِّي ِه ْال َك ِري ِْم َف َقا َل‪ِ :‬إنَّ هَّللا َ‬ ‫مْر َعظِ ي ٍْم‪َ ،‬أ َم َر ُك ْم ِبال َّ‬ ‫هللا َأ َم َر ُك ْم ِبَأ ٍ‬ ‫هللا ْال َعلِيِّ ْال َعظِ ي ِْم َفا َّتقُ ْوهُ‪َ ،‬واعْ َلم ُْوا َأنَّ َ‬ ‫َو َن ْفسِ يْ ِب َت ْق َوى ِ‬
‫آل َس ِّي ِد َنا م َُح َّم ٍد َك َما‬ ‫ٰ‬ ‫ٰ‬ ‫ٰ‬
‫صلُّوا َع َل ْي ِه َو َسلِّمُوا َتسْ لِيمًا‪ ،‬اَللّ ُه َّم َ‬ ‫ِين آ َم ُنوا َ‬ ‫َأ‬
‫ون َع َلى ال َّن ِبيِّ َيا ُّي َها الَّذ َ‬ ‫ُصلُّ َ‬ ‫َو َماَل ِئ َك َت ُه ي َ‬
‫ص ِّل َعلى َس ِّي ِد َنا م َُح َّم ٍد َو َعلى ِ‬
‫ت َعلى َس ِّي ِد َنا ِإب َْرا ِه ْي َم‬ ‫ٰ‬ ‫ْ‬ ‫آل َس ِّي ِد َنا م َُح َّم ٍد َك َما َب َ‬ ‫ٰ‬
‫اركْ َعلى َس ِّي ِد َنا م َُح َّم ٍد َو َعلى ِ‬ ‫ٰ‬ ‫ْت َع ٰلى َس ِّي ِد َنا ِإب َْرا ِه ْي َم َو َعلى ِ‬
‫ٰ‬ ‫صلَّي َ‬
‫ارك َ‬ ‫آل َس ِّي ِد َنا ِإب َْرا ِه ْي َم َو َب ِ‬ ‫َ‬
‫مْواتِ‪،‬‬ ‫َأْل‬ ‫ا‬ ‫و‬ ‫م‬ ‫ُ‬
‫ه‬
‫َ ِ ِ ْ َ‬ ‫ن‬‫ْ‬ ‫م‬ ‫ء‬ ‫ا‬ ‫ي‬ ‫حْ‬ ‫َأْل‬‫ا‬ ‫ت‬
‫ِ ِ‬ ‫ا‬‫ن‬‫َ‬ ‫م‬ ‫ُْؤ‬
‫م‬ ‫ْ‬
‫ال‬‫و‬ ‫ْن‬
‫ِِ َ َ‬ ‫ي‬‫ن‬‫م‬ ‫ُْؤ‬
‫م‬ ‫ْ‬
‫وال‬ ‫ت‬ ‫ا‬
‫َِ ِ‬‫م‬ ‫ل‬ ‫ُسْ‬ ‫م‬ ‫ْ‬
‫ال‬ ‫و‬ ‫ْن‬‫ي‬
‫ِِ َ َ‬ ‫م‬‫ل‬ ‫ُسْ‬ ‫م‬ ‫ْ‬
‫ِل‬ ‫ل‬ ‫ِرْ‬
‫ف‬ ‫ْ‬
‫اغ‬ ‫م‬ ‫ُ‬
‫ه‬ ‫ّ‬ ‫ل‬‫ٰ‬ ‫ل‬‫َ‬ ‫ا‬ ‫‪.‬‬ ‫د‬‫ٌ‬ ‫ْ‬
‫ي‬ ‫ج‬ ‫م‬ ‫ٌ‬
‫د‬ ‫ي‬‫ْ‬ ‫م‬‫ح‬ ‫ك‬ ‫َّ‬
‫ن‬ ‫ْن‬ ‫ي‬‫م‬ ‫َ‬
‫ل‬ ‫ا‬ ‫ع‬ ‫ْ‬
‫ال‬ ‫ِيْ‬
‫ف‬ ‫‪،‬‬‫م‬ ‫ي‬‫ْ‬ ‫ه‬‫ا‬‫ْر‬ ‫ب‬ ‫ا‬‫ن‬‫َ‬ ‫د‬ ‫ِّ‬
‫ي‬ ‫س‬ ‫آل‬ ‫ى‬ ‫ل‬ ‫ٰ‬ ‫ع‬
‫َو َ‬
‫َ‬ ‫َّ‬ ‫َ ِ َ ِإ َ َ ِ َ ِ‬ ‫ِ َ ِ ِإ َ ِ َ‬
‫ف ْالم ُْخ َتلِ َف َة َوال َّشدَ اِئدَ َو ْالم َِح َن‪َ ،‬ما َظ َه َر ِم ْن َها َو َما َب َط َن‪ ،‬مِنْ َب َل ِد َنا‬ ‫اللهم ْاد َفعْ َع َّنا ْال َباَل َء َو ْال َغاَل َء َو ْال َو َبا َء َو ْال َفحْ َشا َء َو ْال ُم ْن َك َر َو ْال َب ْغ َي َوال ُّسي ُْو َ‬
‫ْأ‬ ‫ان ْالمُسْ لِ ِمي َْن َعام ًَّة‪ِ ،‬إ َّن َ‬
‫ْ‬
‫ان َوِإ ْيتا ِء ذِي القرْ َبى و َين َهى َع ِن‬ ‫ُ‬ ‫ْ‬ ‫َ‬ ‫إْل‬ ‫ْ‬
‫هللا َي ُم ُر ِبال َع ْد ِل َوا حْ َس ِ‬ ‫هللا‪ ،‬إنَّ َ‬ ‫ك َع َلى ُك ِّل َشيْ ٍء َق ِد ْي ٌر عِ َبادَ ِ‬ ‫َه َذا َخاص ًَّة َومِنْ ب ُْلدَ ِ‬
‫هللا ْال َعظِ ْي َم َي ْذ ُكرْ ُك ْم َوا ْش ُكر ُْوهُ َع َلى ن َِع ِم ِه َي ِز ْد ُك ْم َواسْ َألُ ْوهُ مِنْ َفضْ لِ ِه يُعْ طِ ُك ْم‬ ‫ِظ ُك ْم َل َعلَّ ُك ْم َت َذ َّكر ُْو َن‪َ .‬فاذ ُكرُوا َ‬ ‫ال َفحْ َشا ِء َو ْال ُم ْن َكر َوال َب ْغي‪َ ،‬يع ُ‬
‫ِ‬ ‫ِ‬
‫َأ‬
‫هللا ْك َب ُر‬ ‫مْر ُك ْم َم ْخ َرجً ا‪َ ،‬و َلذ ِْك ُر ِ‬ ‫‪َ .‬وا َّتقُ ْوهُ َيجْ َع ْل َل ُك ْم مِنْ َأ‬
‫ِ‬

Anda mungkin juga menyukai