Anda di halaman 1dari 35

IAIN

Kendari

BAHASA INDONESIA

E-Learning IAIN Kendari


KARIM, M.Hum.
Dosen, IAIN Kendari

karim@iainkendari.ac.id Karim Karim xxxxxxxxxx


Pengertian

Kalimat Kalimat
Efektif Tunggal

Malimat
Majemuk
Pengertian

Kalimat adalah satuan bahasa yang merupakan


rangkaian kata/frasa yang menyatakan pikiran
tertentu secara utuh/lengkap.

Kata/frasa yang membangun kalimat itu memiliki


fungsi masing-masing, yaitu ada yang berfungsi
sebagai subjek (S), predikat (P), objek (O),
pelengkap (Pel), dan sebagai keterangan (K).
Subjek (S) adalah pokok pembicaraan
dalam sebuah kalimat.
Subjek dan predikat
merupakan unsur inti Predikat (p) adalah
penjelasan/keterangan tentang subjek.
sedangkan yang lainnya
merupakan unsur Objek (O), Pelengkap (Pel), dan
Keterangan (K) adalah
tambahan. penjelasan/keterangan tambahan
tentang subjek dan predikat.
Contoh:

Kami sedang belajar bahasa Indonesia di kelas.


S P O K

Unsur Inti Unsur Tambahan


Kalimat
Tunggal

Kalimat tunggal adalah kalimat yang hanya


menyatakan satu pokok pembicaraan yang
dinyatakan pada Subjek kalimat, kemudian
dijelaskan oleh predikat dan dapat dilengkapi
dengan unsur-unsur tambahan lainnya seperti objek,
pelengkap, dan keterangan.
Pola kalimat tunggal antara lain:
S/P, S/P/O, S/P/Pel, S/P/O/K, dan S/P/O/Pel/K

(1) Mereka sedang mendiskusikan tugas kelompok.


S P O

(2) Kami menjuluki dia sang penyelamat .


S P O Pel

(3) Kami sedang belajar di dalam kelas.


S P K
Kalimat
Majemuk

Kalimat majemuk ialah penggabungan beberapa kalimat


tunggal yang memiliki keterkaitan gagasan.
Untuk menentukan keterkaitan hubungan gagasan tersebut
maka kalimat majemuk menggunakan kata penghubung
(konjungsi)
Hubungan gagasan itu bisa bersifat koordinatif dan bisa
bersifat subordinatif.
Dalam kalimat majemuk apabila ada unsur-unsur yang sama
pada masing-masing kalimat tunggal/klausa tunggal maka cukup
dinyatakan satu kali saja (ada pelepasan bagian kalimat).
Contoh:

Kalimat tunggal/klausa tunggal:


1) Kita sedang melaksanakan pembangunan di berbagai sektor
kehidupan masyarakat.
2) Kita menghadapi banyak tantangan dalam melaksanakan
pembangunan.

Penggabungan (kalimat majemuk):


Kita sedang melaksanakan pembangunan di berbagai
sektor kehidupan masyarakat dan menghadapi banyak
tantangan dalam pelaksanaannya.

(hubungan koordinatif/sama/sejajar)
Kalimat majemuk setara ialah kalimat
majemuk yang terbentuk dari
penggabungan beberapa kalimat
tunggal yang setara/sama
kedudukannya (koordinatif).

Hubungankoordinatifantarakalimattung
gal yang satu dengan yang lainnya
dinyatakan oleh kata penghubung
tertentu.
a.
Menunjukkan hubungan gabungan
dengan menggunakan kata
penghubung dan

Contoh:
Dosen menerangkan kalimat
majemuk dan mahasiswa
mendengarkan dengan cermat.
b.
Menyatakan hubungan
bertentangan dengan kata
penghubung tetapi, melainkan,
dan sedangkan.

Contoh:
Penghasilannya relatif kecil
tetapi ia tetap menekuni
pekerjaan itu.
c.
menunjukkan hubungan pilihan
dengan kata penghubung atau

Contoh:
Kamu ikut bersama kami atau
tinggal di rumah.
d.
Menunjukkan hubungan urutan
dengan kata penghubung lalu
dan kemudian.

Contoh:
Ia pulang kuliah lalu istirahat.
Kalimat majemuk bertingkat ialah
penggabungan beberapa kalimat tunggal
yang terkait satu dengan yang lainnya.

Hubungan kalimat yang satu dengan


yang lainnya dalam kalimat majemuk
bertingkat tidak sama atau bertingkat
(subordinatif).

Bagian yang tinggi kedudukannya disebut


induk kalimat sedangkan bagian yang
lebih rendah disebut anak kalimat.
Hubungan yang dinyatakan dalam
kalimat majemuk bertingkat, antara
lain:

a.
Menyatakan hubungan waktu dengan
kata penghubung ketika, setelah,
sewaktu, dan selama.

Cantoh:
Ia berhasil mengembangkan
perusahaannya setelah memperoleh
pinjaman modal dari bank.
b.
Menyatakan hubungan syarat dengan
kata penghubung jika, kalau, jikalau, bila,
asal (kan), manakala.
Contoh:
Saya akan bekerja dengan tekun bila
berhasil diterima sebagai karyawan di
kantor itu.

c.
Menyatakan hubungan tujuan dengan kata
penghubung agar, supaya, dan untuk.
Contoh:
Kita harus rajin belajar supaya berhasil
menjadi sarjana.
d.
Menyatakan hubungan sebab dengan
kata penghubung sebab dan karena.
Contoh:
Ia tidak datang kuliah hari ini sebab/karena
sakit.

e.
Menyatakan hubungan akibat dengan
kata penghubung hingga, sehingga.
Contoh:
Ayah bekerja tanpa istirahat sehingga jatuh
sakit.
Ciri-ciri Kalimat Efektif

KESEPADANAN KEPARALELAN KETEGASAN KEHEMATAN KECERMATAN KELOGISAN

Kalimat efektif adalah kalimat yang mampu


menyampaikan pikiran secara jelas kepada lawan
bicara sehingga tercapai komunikasi timbal balik
yang baik.
Ciri-ciri Kalimat Efektif

KESEPADANAN KEPARALELAN KETEGASAN KEHEMATAN KECERMATAN KELOGISAN

Keseimbangan antara pikiran (gagasan) dan struktur bahasa yang dipakai.


Kesepadanan kalimat ini diperhatikan oleh kesatuan gagasan yang kompak dan
kepaduan pikiran yang baik.

1
Mempunyai subjek dan predikat dengan jelas. Kejelasan subjek dan predikat suatu
kalimat dapat dilakukan dengan menghadirkan pemakaian kata depan di, dalam, bagi, untuk,
pada, dan sebagainya di depan subjek.

Contoh:

Semua mahasiswa perguruan tinggi ini harus membayar uang kuliah. (Salah).

Bagi semua mahasiswa perguruan tinggi ini harus membayar uang kuliah. (Benar).
Ciri-ciri Kalimat Efektif

KESEPADANAN KEPARALELAN KETEGASAN KEHEMATAN KECERMATAN KELOGISAN

Keseimbangan antara pikiran (gagasan) dan struktur bahasa yang dipakai.


Kesepadanan kalimat ini diperhatikan oleh kesatuan gagasan yang kompak dan
kepaduan pikiran yang baik.

2
Tidak terdapat subjek ganda.
Contoh:
a. Pelaksanaan kegiatan itu saya dibantu oleh dosen-dosen.
b. Soal itu saya kurang jelas.

Kalimat-kalimat itu dapat diperbaiki:


a. Dalam pelaksanaan kegiatan itu, saya dibantu oleh para dosen.
b. Soal itu bagi saya kurang jelas.
Ciri-ciri Kalimat Efektif

KESEPADANAN KEPARALELAN KETEGASAN KEHEMATAN KECERMATAN KELOGISAN

Keseimbangan antara pikiran (gagasan) dan struktur bahasa yang dipakai.


Kesepadanan kalimat ini diperhatikan oleh kesatuan gagasan yang kompak dan
kepaduan pikiran yang baik.

3
Kata penghubung intrakalimat tidak dipakai pada kalimat tunggal.
Contoh:
Kakaknya membeli sepeda motor Honda. Sedangkan dia membeli sepeda motor Suzuki.

Perbaikan kalimat ini dapat dilakukan dengan dua cara. Pertama, dengan menjadikan
kalimat itu kalimat majemuk dan kedua mengganti ungkapan penghubung intrakalimat
menjadi ungkapan penghubung antarkalimat, sebagai berikut:

Kakaknya membeli sepeda motor Honda, sedangkan dia membeli sepeda motor Suzuki.
Atau:
Kakaknya membeli sepeda motor Honda. Akan tetapi, dia membeli sepeda motor Suzuki.
Ciri-ciri Kalimat Efektif

KESEPADANAN KEPARALELAN KETEGASAN KEHEMATAN KECERMATAN KELOGISAN

Keseimbangan antara pikiran (gagasan) dan struktur bahasa yang dipakai.


Kesepadanan kalimat ini diperhatikan oleh kesatuan gagasan yang kompak dan
kepaduan pikiran yang baik.

4
Predikat kalimat tidak didahului oleh kata yang. Contoh:

a. Bahasa Indoensia yang berasal dari bahasa Melayu.


b. Sekolah kami yang terletak di depan bioskop.

Perbaikannya adalah sebagai berikut:

a. Bahasa Indonesia berasal dari bahasa Melayu.


b. Sekolah kami terletak di depan bioskop.
Ciri-ciri Kalimat Efektif

KESEPADANAN KEPARALELAN KETEGASAN KEHEMATAN KECERMATAN KELOGISAN

Kesamaan bentuk kata yang digunakan dalam kalimat itu. Artinya, kalau bentuk
pertama menggunakan nomina, bentuk kedua dan seterusnya juga harus
menggunakan bentuk nomina. Kalau bentuk pertama menggunakan verba, bentuk
kedua juga menggunakan verba.

Contoh:

Harga minyak dibekukan atau kenaikan secara bertahap.

Kalimat tersebut tidak ada kesejajaran karena dua bentuk kata yang mewakili
predikat terjadi dari bentuk yang berbeda, yaitu dibekukan dan kenaikan. Kalimat itu
dapat diperbaiki dengan cara menyejajarkan kedua bentuk itu.

Harga minyak dibekukan atau dinaikkan secara bertahap.


Ciri-ciri Kalimat Efektif

KESEPADANAN KEPARALELAN KETEGASAN KEHEMATAN KECERMATAN KELOGISAN

Kesamaan bentuk kata yang digunakan dalam kalimat itu. Artinya, kalau bentuk
pertama menggunakan nomina, bentuk kedua dan seterusnya juga harus
menggunakan bentuk nomina. Kalau bentuk pertama menggunakan verba, bentuk
kedua juga menggunakan verba.
Contoh:

Tahap terakhir penyelesaian gedung itu adalah kegiatan pengecetan tembok, memasang
penerangan, pengujian sistem pembagian air, dan pengaturan tata ruang.

Kalimat tersebut tidak memiliki kesejajaran karena kata yang menduduki predikat tidak
sama bentuknya, yaitu kata pengecetan, memasang, pengujian, dan pengaturan.
Kalimat itu akan baik kalau diubah menjadi predikat yang nominal.

Tahap terakhir penyelesaian gedung itu adalah kegiatan pengecatan tembok,


pemasangan penerangan, pengujian sistem pembagian air, dan pengaturan tata ruang.
Ciri-ciri Kalimat Efektif

KESEPADANAN KEPARALELAN KETEGASAN KEHEMATAN KECERMATAN KELOGISAN

Ketegasan atau penekanan ialah suatu perlakuan penonjolan pada ide


pokok kalimat. Dalam sebuah kalimat ada ide yang perlu ditonjolkan. Kalimat
itu memberi penekanan atau ketegasan pada penonjolan itu.
1
Meletakkan kata yang ditonjolkan itu di depan kalimat (di awal kalimat).
Contoh:

Harapan Presiden, rakyat membangun bangsa dan negara ini dengan kemampuan yang
ada pada dirinya.

Penekanannya ialah: Presiden mengharapkan. Jadi, penekanan kalimat dapat dilakukan


dengan mengubah posisi kalimat.
Ciri-ciri Kalimat Efektif

KESEPADANAN KEPARALELAN KETEGASAN KEHEMATAN KECERMATAN KELOGISAN

Ketegasan atau penekanan ialah suatu perlakuan penonjolan pada ide


pokok kalimat. Dalam sebuah kalimat ada ide yang perlu ditonjolkan. Kalimat
itu memberi penekanan atau ketegasan pada penonjolan itu.
2
Membuat urutan kata yang logis.
Contoh:

Bukan seribu, sejuta, atau seratus, tetapi berjuta-juta rupiah, ia telah membantu anak-
anak terlantar.

Urutan yang benar adalah:

Bukan seribu, sejuta, atau seratus, tetapi berjuta-juta rupiah ia telah membantu anak-
anak terlantar.
Ciri-ciri Kalimat Efektif

KESEPADANAN KEPARALELAN KETEGASAN KEHEMATAN KECERMATAN KELOGISAN

Ketegasan atau penekanan ialah suatu perlakuan penonjolan pada ide


pokok kalimat. Dalam sebuah kalimat ada ide yang perlu ditonjolkan. Kalimat
itu memberi penekanan atau ketegasan pada penonjolan itu.
3
Melakukan pengulangan kata.
Contoh:

Saya suka kecantikan mereka, saya suka kelembutan mereka.


Ciri-ciri Kalimat Efektif

KESEPADANAN KEPARALELAN KETEGASAN KEHEMATAN KECERMATAN KELOGISAN

Ketegasan atau penekanan ialah suatu perlakuan penonjolan pada ide


pokok kalimat. Dalam sebuah kalimat ada ide yang perlu ditonjolkan. Kalimat
itu memberi penekanan atau ketegasan pada penonjolan itu.
4
Melakukan pertentangan terhadap ide yang ditonjolkan.
Contoh:

Anak itu tidak malas dan curang, tetapi rajin dan jujur.
Ciri-ciri Kalimat Efektif

KESEPADANAN KEPARALELAN KETEGASAN KEHEMATAN KECERMATAN KELOGISAN

Ketegasan atau penekanan ialah suatu perlakuan penonjolan pada ide


pokok kalimat. Dalam sebuah kalimat ada ide yang perlu ditonjolkan. Kalimat
itu memberi penekanan atau ketegasan pada penonjolan itu.
5
Mempergunakan partikel penekanan (penegasan).
Contoh:

Saudaralah yang bertanggung jawab.

Partikel lah
Ciri-ciri Kalimat Efektif

KESEPADANAN KEPARALELAN KETEGASAN KEHEMATAN KECERMATAN KELOGISAN

Menghilangkan atau membuang kata yang memang tidak


diperlukan, sejauh tidak menyalahi kaidah tata bahasa.
Ada beberapa kriteria yang perlu diperhatikan, yaitu:
1
Menghilangkan subjek ganda
Contoh:
a. Karena ia tidak diundang, dia tidak datang ke tempat itu.
b. Hadirin serentak berdiri setelah mereka mengetahui Presiden datang.

Perbaikan kalimat itu adalah sebagai berikut.


a. Karena tidak diundang, dia tidak datang ke tempat itu.
b. Hadirin serentak berdiri setelah mengetahui Presiden datang.
Ciri-ciri Kalimat Efektif

KESEPADANAN KEPARALELAN KETEGASAN KEHEMATAN KECERMATAN KELOGISAN

Menghilangkan atau membuang kata yang memang tidak


diperlukan, sejauh tidak menyalahi kaidah tata bahasa.
Ada beberapa kriteria yang perlu diperhatikan, yaitu:
2
Menghidarkan pemakaian superordinat pada hiponim
Contoh:
Ia memakai baju warna merah.
Ia benar-benar akan datang hari Selasa besok.
Dapat diubah:
Ia memakai baju merah.
Ia benar-benar akan datang Selasa besok.
Ciri-ciri Kalimat Efektif

KESEPADANAN KEPARALELAN KETEGASAN KEHEMATAN KECERMATAN KELOGISAN

Tidak menimbulkan tafsiran ganda


Contoh:

a. Mahasiswa perguruan tinggi yang terkenal itu


menerima hadiah.
b. Dia menerima uang sebanyak dua puluh lima ribuan.
Kalimat (a) memiliki makna ganda, yaitu siapa yang terkenal.
Mahasiswa atau perguruan tinggi. Kalimat (b) memiliki makna ganda, yaitu
berapa jumlah uang, seratus ribu rupiah atau dua puluh lima ribu rupiah.
Ciri-ciri Kalimat Efektif

KESEPADANAN KEPARALELAN KETEGASAN KEHEMATAN KECERMATAN KELOGISAN

Ide kalimat dapat diterima oleh akal dan sesuai dengan


ejaan yang berlaku

Contoh:

Kepada Bapak Gubernur waktu dan tempat kami persilakan.

Bapak Gubernur kami persilakan.


TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai