Anda di halaman 1dari 6

Nama : Nurhikmah Maharani

Kelas : A
NIM : 200903501003
Mata Kuliah Manajemen Koperasi
Review:

A. Pengertian Manajemen
 Berdasarkan KBBI, manajemen adalah pengelolaan sumber daya yang dilakukan
secara efektif agar bisa menyentuh tujuan organisasi atau perusahaan.
 R. Terry menjelaskan bahwa manajemen adalah suatu proses utama yang terdiri atas
berbagai tindakan pengorganisasian, perencanaan, pengendalian dan pergerakan untuk
menentukan serta menuju tujuan yang sudah dilakukan dengan memanfaatkan
berbagai sumber daya yang tersedia.

B. Pengertian Koperasi
Pada dasarnya, koperasi memiliki awalah “co” yang artinya bersama dan “operation”
atau operasi yang artinya adalah bekerja. Jadi, koperasi memiliki arti kerja
sama.Sementara itu, pengertian koperasi secara umum adalah sekelompok orang yang
memiliki tujuan sama dan dihimpun dalam satu organisasi dengan asas kekeluargaan
untuk meningkatkan kesejahteraan para anggota di dalamnya. Berikut ini adalah
pengertian koperasi menurut para ahli:
 Dr. Fay menjelaskan bahwa koperasi adalah sebuah perserikatan yang dibentuk untuk
bisa berusaha bersama yang didalamnya terdapat beberapa anggota yang lemah secara
finansial dan diupayakan untuk selalu semangat agar tidak memikirkan diri sendiri,
sehingga setiap anggota akan melakukan seluruh kewajibannya dan mendapatkan
hasil yang sebanding dengan hasil usahanya sendiri.

C. Pengertian Manajemen Koperasi


Berdasarkan pengertian manajemen dan koperasi diatas, maka manajemen koperasi
bisa diartikan sebagai suatu penerapan ilmu manajemen di dalam ruang lingkup
koperasi yang mana para anggotanya diberi tanggung jawab dan wewenang untuk
melakukan pengorganisasian, perencanaan, dan pengendalian sumber daya koperasi
untuk mencapai tujuan koperasi.

D. Fungsi Manajemen Koperasi


Fungsi manajemen merupakan hal yang tidak dapat ditinggalkan dalam memimpin
koperasi.
 Perencanaan
Perencanaan dapat didefinisikan sebagai penentuan terlebih dahulu apa yang harus
dikerjakan, kapan harus dikerjakan dan siapa yang mengerjakan. Dalam perencanaan
ini terlibat unsur penentuan, yang berarti bahwa dalam perencanan tersebut tersirat
pengambilan keputusan.

Perencanaan adalah suatu proses perumusan program beserta anggarannya, yang


harus dilakukan oleh sebuah koperasi sebagai tindak dari pelaksanaan strategi yang
hendak dilaksanakan.
Ada Empat langkah penting dalam perencanaan:
1. Menentukan tujuan/sasaran
2. Mencari alternatif-alternatif
3. Menyeleksi alternatif-alternatif
4. Perumusan perencanaan

Perencanaan berarti pemikiran yang cermat dalam mempertimbangkan, menentukan


dan mengatur faktor-faktor yang dibutuhkan dalam menjalankan koperasi.
Perencanaan memberikan pola-pola untuk tindakan-tindakan yang akan dijalankan.
Ada beberapa sebab mengapa perencanaan itu penting dalam koperasi:
1. karena ada hal-hal yang tidak pasti dan perubahan-perubahan keadaan Ekonomi yang
terus menerus.
2. karena adanya hal-hal yang tidak pasti, berarti ada kekurang-sempurnaan pengetahuan
kita mengenai keadaan yang akan datang.
3. apabila ada penyimpangan dari jalan yang telah ditentukan dalam rencana, pengurus
akan segera mengetahuinya.

 Pengorganisasian
Tujuan dari pengorganisaian iniadlah untuk mengelompokkan kegiatan. SDM dan
sumber daya lainnya yamg dimilliki koperasi agar pelaksanaan dari suatu rencana
dapat dicapai secara efektif dan ekonomis.

Pengorganisasian adalah pembagian tugas dan wewenang dalam koperasi diantara


para pelaku yang bertanggung jawab atas pelaksanaan rencana-rencana koperasi itu.
Walaupun secara umum perangkat organisasi koperasi telah terbagi dengan jelas,
yaitu yang meliputi kelengkapan organisasi koperasi, pengelola teknis koperasi, dan
dewan penasehat, namun dalam melaksanakan fungsi kepengurusannya pengurus
koperasi memiliki kewajiban untuk menyusun organisasi kepengurusan koperasi
secara lebih terperinci.

Organizing atau orgainisasi dapat berarti memerinci kewajiban-kewajiban dan


tanggung jawab personal, melaksanakan rencana yang sudah dibuat lebih dulu,
membagi-bagi tugas, tanggung jawab dan kekuasan.

 Fungsi pengarahan
Pengarahan di sini adalah pengarahan agar para karyawan lebih mengkonsentrasikan
diri dalam bertugas. Mereka diarahkan pada tujuan koperasi yang sudah ditetapkan.
Melalui pengarahan ini bukan berarti karyawan bergerak sendiri dalam menuju arah
itu tetapi mereka harus mengerjakan pekerjaan yang diserahkan padanya sebaik-
baiknya.

 Kepemimpinan
Menurut Ralp M. Stogdill, kepemimpinan adalah suatu proses mempengaruhi
aktivitas kelompok yang ditujukan pada pencapaian tujuan tertentu. selanjutnya
berdasarkan pada hasil penelitiannya tentang teori kepemimpinan dia mengatakan
kepemimpinan telah didefinisikan dengan begbagai cara berbeda orang yangberbda
pula.
James A.F Stiner memberikan definisi kepemimpinan manajerial sebagai suatu proses
pengarahan dan pemberian pengaruh pada kegiatan –kegiatan dari sekelompok anggota
yang saling berhubungan tugasnya.

Tersapat 3 gaya kepemimpinan, yaitu;

1) Otoriter
2) Demokratis
3) Kebebasan

 Pengendalian
Menurut Robert J. Mockler, pengendalian adalah suatu upaya yang sistematis untuk
menetapkan standar prestasi dengan sasaran-sasaran perencanaan, merancang sistem
umpan balik informasi membandingkan prestasi sesungguhnya dengan standar yang
terlebih dahulu ditetapkan, menentukan apakah ada penyimpangan dan mengukur
signifikan penyimpangan tersebut dan mengambil tindakan perbaikan-perbaikan yang
diperlukan untuk menjamin bahwa sumber daya perusahaan yang digunakan sedapat
mungkin dengan cara yang paling efektif dan efisien guna tercapainya sasaran
perusahaan.

E. Unsur Unsur Dalam Organisasi


Unsur – unsur yang ada dalam organisasi koperasi pada umumnya adalah menyangkut
keanggotaan, rapat anggota, pengawas dan pengelola.
 Keanggotaan Koperasi
Keanggotaan koperasi termasuk salah satu unsur yang menentukan dalam organisasi
koperasi. Tanpa anggota, jelas tidak mungkin koperasi berdiri, apalagi melaksanakan
usahanya. Karena itu, kedudukan anggota dalam koperasi secara hukum adalah suatu
keharusan dan sebagai konsekuensinya anggota tersebut memiliki hak serta kewajiban
umum.

Berkaitan dengan keanggotaan koperasi ditegaskan dalam pasal 17 undang –


undang nomor 25 tahun 1992 tentang perkoperasian yang menyebutkan 1)
Anggota koperasi adalah pemilik dan sekaligus pengguna jasa koperasi; 2)
Keanggotaan koperasi dicatat dalam buku daftar anggota. Dalam kedudukanya
sebagai pemilik, anggota koperasi 1) adalah pemodal koperasi dank arena itu
harus memberikan kontribusi modalnya kepada koperasi, sesuai dengan ketentuan
sesuai dalam anggaran dasar/anggaran rumah tangga dan atau keputusan rapat
anggota; 3) mengawasi segala sesuatu yang dilakukan oleh koperasi agar tidak
menyimpang dari keputusan – keputusan yang ditetapkan oleh anggota dan demi
pengamanan terhadap modal yang ditanam oleh anggota ke dalam koperasi.

Dalam kedudukannya sebagai pengguna jasa atau pelanggan dari koperasinya,


anggota harus berpartisipasi aktif dalam kegiatan usaha koperasi. Kegiata
usaha koperasi pada dasarnya adalah kegiatan yang diputuskan oleh anggota
dan diselenggarakan untuk kepentingan anggota sendiri.

Selanjutnya dalam koperasi bukti kepemilikan anggota diwujudkan dengan


plaksanaan kewajiban membayar simpanan pokok yang dibuktikan dalam
bentuk sertifikat. Ketentuan tersebut memperjelas pengertian keanggotaan
koperasi, jika dibandingkan dengan misalnya, pengertian keanggotaan
pada perkumpulan/organisasi masyarakat, atau yayasan, atau perseroan
terbatas yang tidak mengenal istilah anggota, tetapi menggunakan
pengertian pemegang saham. Atas dasar itu anggota koperasi adalah baku
atau normatif. Dengan istilah dan pengertian tersebut, maka pada dasarnya
anggota koperasi adalah aktif dalam melaksanakan hak dan kewajibannya,
baik sebagai pemilik maupun sebagai pengguna jasa koperasi. Hal itu
berbeda dengan, misalnya pemegang saham pada perseroan terbatas atau
anggota pada perkumpulan masyarakat, yang umumnya pasif.

Kedudukan hukum anggota koperasi sebagaimana dimaksud diatas,


member kekuatan, kemantapan, perlindungan dan rasa aman bagi mereka
yang sudah atau yang akan menjadi anggota koperasi. Mereka menjadi
anggota koperasi dengan kesadaran penuh dan bukan ikut – ikutan atau
karena terpaksa atau seolah – olah diwajibkan oleh pihak lain. Kesadaran
tersebut diwujudkan dengan memenuhi persyaratan keanggotaan tersebut
sebagaimana diatur dalam anggaran dasar / anggaran rumah tangga
koperasi yang bersangkutan. Hal ini dapat diartikan pula bahwa anggota
mengikat diri dengan koperasi yang menurut hukum perdata tersebut
sebagai perjanjian. Dengan berlakunya perjanjian ini, maka kedua belah
pihak ( anggota dan koperasi ) mempunyai hak dan suara yang sama, satu
anggota satu suara. Demikian pula penegasan bahwa keanggotaan koperasi
tidak dapat dipindah tangankan, karena titik tolak keanggotaan koperasi
adalah orang, bukan modal. Daripada yang telah dijelaskan dimuka, maka
mengenai keanggotaan ini merupakan identitas khusus yang menjadi dasar
atau pondasi yang kokoh bagi suatu organisasi koperasi.

 Rapat Anggota Koperasi


Rapat anggota dalam koperasi merupakan suatu lembaga atau institusi, bukan
sekedar forum rapat. Rapat anggota adalah salah satu perangkat organisasi
koperasi. Dan karenanya merupakan suatu lembaga struktur organisasi
koperasi. Kedudukan rapat anggota secara hukum ditegaskan dalam pasal 22
Undang – undang nomor 25 tahun 1992 tentang perkoperasian, yang
menyebutkan
1. rapat anggota merupakan pemegang kekuasaan tertinggi dalam
koperasi;
2. rapat anggota dihadiri oleh anggota yang pelaksanaanya diatur
dalam anggaran dasar.
Dengan ketentuan tersebut jelas bahwa istilah pengertian rapat anggota
memiliki fungsi, wewenang, aturan main, dan tata tertib, yang ketentuannya
bersifat mengikat, namun justru menjadi kekuatan dirinya. Rapat anggota
sebagai pemegang kekuasaan tertinggi dalam koperasi mempunyai kedudukan
yang sangat menentukan, berwibawa dan sumber dari segala keputusan atau
tindakan yang dilaksanakan oleh perangkat organisasi koperasi lainnya dan
para pengelola usaha koperasi. Kebijaksanaan dan keputusan yang ditetapkan
oleh rapat anggota harus ditaati dan mengikat semua angota, pengurus,
pengawas dan pengelola usaha koperasi. Hal itu berarti bahwa kedudukan atau
kekuatan hukum rapat anggota menentukan segala perbuatan dan akibat
hukum yang dilakukan koperasi, dalam hubungannya dengan anggota dan
pihak lain/badan usaha lain. Fungsi dan wewenang yang sangat menentukan
tersebut membawa lembaga rapat aggota kepada kedudukkanannya semacam
lembaga legislatif. Hal ini ditegaskan dalam pasal 23 undang – undang nomor
25 tahun 1992 tentang perkoprasian yang menyebutkan bahwa rapat anggota
menetapkan
1. anggaran dasar
2. kebijakan umum dibidang organisasi, manajemen dan usaha koperasi
3. pemilihan, pengangkatan, pemberhentian pengurus dan pengawas
4. rencana kerja, rencana anggaran pendapatan dan belanja koperasi serta
pengesahan laporan keuangan
5. pengesahan pertanggung jawaban pengurus dalam pelaksanaan tugasnya
6. pembagian sisa hasil usaha
7. Penggabungan, peleburan, pembagian dan pembubaran koperasi.

 Pengurus Koperasi
Pengurus koperasi adalah satu perangkat organisasi koperasi yang merupakan
suatu lembaga/badan structural organisasi koperasi. Kedudukan pengurus
sebagai pemegang kuasa rapat anggota memiliki tugas dan wewenang yang
ditetapkan oleh undang – undang nomor 25 tahun 1992 tentang perkoperasiaan,
anggaran dasar dan anggaran rumah tangga serta peraturan lainnya yang
berlaku dan diputuskan oleh rapat anggota. Dalam pasal 29 ayat 2 undang –
undang nomor 25 tahun 1992 tentang perkoperasian disebutkan bahwa
pengurus merupakan pemegang kuasa rapat anggota, serta dalam pasal 30
diantaranya juga disebutkan bahwa
3. pengurus bertugas mengelola koperasi dan usahanya
4. pengurus berwenang mewakili koperasi didalam dan diluar
pengadilan.

Dengan ketentuan tersebut pengurus mengemban amanat dan keputusan rapat


anggota untuk mengelola organisasi dan usaha koperasi. Tugas dan wewenang
yang dilakukan pengurus merupakan pelaksanaan kegiatan sebagai lembaga
eksekutif dan memiliki identitas sendiri. Atas dasar itu, maka istilah dan
pengertian pengurus koperasi adalah baku dan normative.

 Pengawas Koperasi
Pengawas pada organisasi koperasi adalah salah satu perangkat organisasi
koperasi, dan karenanya merupakan suatu lembaga / badan structural organisasi
koperasi. Pengawas mengemban amanat anggota untuk melaksanakan
pengawasan terhadap pelaksanaan kebijaksanaan dan pengelolaan koperasi,
keputusan pengurus dan peraturan lainnya yang ditetapkan dan berlaku dalam
koperasi.

Fungsi utama pengawas adalah mengamankan keputusan rapat anggota,


ketentuan anggaran dasar / anggaran rumah tangga koperasi, keputusan
pengurus dan peraturan lainnya yang berlaku dalam koperasi yang
bersangkutan. Disamping itu, juga melindungi kepentingan anggota dan
koperasi dari kesewenangan dan penyimpangan yang dilakukan oleh pegurus
dan atau pengelola.

Kedudukan pengawas sebagai lembaga kontrol dengan tugas, wewenang dan


tanggung jawab khusus menunjukan identitas tersendiri. Karena itu, istilah dan
pngertian pengawas dalam organisasi koperasi adalah baku dan normative, yang
dapat disejajarkan dengan dewan komisaris pada perseroan terbatas. Disamping
mempunyai tugas, wewenang dan tanggung jawab, pengawas juga mempunyai
kewajiban hukum dan karenanya dapat terkena sanksi hukum sebagai mana
diatur dalam peraturan undang – undang.

Anda mungkin juga menyukai