2096 4295 1 PB 1
2096 4295 1 PB 1
ABSTRAK
Telah dilakukan studi bioekivalensi amoksisilin yang berasal dari obat dagang
menggunakan matriks urin. Tujuan penelitian ini ialah mengukur kecepatan ekskresi
amoksisilin pada produk Kimoxil. Penelitian ini menggunakan 12 orang sehat berusia 18 -
21 tahun sebagai subyek. demikian dengan pemilihan matriks urin 24 jam dan penetapan
kadar amoksisilin secara spektrofotometri UV Vis pada panjang gelombang 273 nm,
sedangkan parameter bioavailabilitas ditetapkan dengan menggunakan kadar profil kadar
amoksisilin kumulatif dalam urin 24 jam dan laju ekskresinya. Berdasarkan laju ekskresi
amoksisilin dalam urin 24 jam adalah 105,23% dan 118,29% semua berada dalam rentang
80-125% sebagai obat dengan indeks terapi yang luas.
PENDAHULUAN
Kewajiban Badan Pengawas Obat waktu atau dari ekskresinya dalam urin.
dan Makanan Repoblik Indonesia menilai (BPOM, 2004., Lukman, 2002)
semua produk obat sebelum dipasarkan Pemilihan Kimoxil yang merupakan
memberi izin pemasaran dan melakukan salah satu nama dagang (ND) dari
pengawasan setelah dipasarkan. Amoksisillin, dalam studi ini karena
Tujuannya untuk memberikan jaminan kadarnya dalam urin tinggi sekitar 82%
dalam hal efikasi, keamanan dan mutu sehingga pengukuran dapat
produk obat yang beredar kepada menggunakan spektrofotometer yang lebih
masyarakat dengan harga yang sederhana dibandingkan KCKT dan
terjangkau. (BPOM, 2004) amoksisilin merupakan derivat penisilin
Bioavailabilitas (BA) adalah yang banyak (Shargel, 2005; ISO, 1996)
persentase dan kecepatan zat aktif dalam Permasalahan apakah kadar
produk obat yang mencapai atau tersedia amoksisilin dalam urin yang ditentukan
dalam sirkulasi sistemik dalam bentuk secara spektrofotometri UV dapat
utuh / aktif, setelah pemberian obat diukur digunakan untuk bioavailabilitas. Tujuan,
dari kadarnya dalam darah terhadap mengukur kecepatan absorbsi dan
(K) = 0,139 jam-1, intersep 320 mg/jam, Badan Pengawas Obat dan
diperoleh laju ekskresi (Ke) amoksisilin ND Ditjen POM Depkes RI, 1995, Farmakope
0,447 jam-1 Indonesia. Edisi IV.cetakan I,
Direktur Jendral Pengawas Obat
KESIMPULAN dan Makanan. Jakarta.
Berdasarkan data hasil penelitian, Ditjen Yanmed Depertemen Kesehatan
analisis dan pembahasan dapat diperoleh Repoblik Indonesia, (2004)
sehingga diperoleh laju ekskresi (Ke) Guyton, C. A. 2012, Fisiologi Manusia dan
kimoxil lebih kecil Berdasarkan data- Mekanisme Penyakit, Edisi 3, Alih
sistem sistemik.
Hadjar, M.M.I, 1985, Teknik Analisis Obat
2. Penentuan kadar amoksisilin dalam
Dalam Cairan Biologi dengan
urin subyek secara spektrofotometri
GLC dan HPLC. Cermin Dunia
dapat digunakan untuk menentukan
Kedokteran No. 37. Pusat
parameter bioavailabilitas untuk studi
Penelitian dan Pengembangan
bioavailabilitas.
PT. Kalbe Farma. Jakarta
Mengapa Diperlukan.
ISO Indonesia, 2004, Informasi Spesialite
Departemen Farmasi, FMIPA
Obat Indonesia. Volume 46,
Universitas Indonesia. Depok
ISSN 0854-4492 Penerbit PT.