Anda di halaman 1dari 6

Pada 3 April 1950, Natsir mengajukan Mosi Integral Natsir yang 1.

Menjalankan tindakan-tindakan tegas sebagai negara hukum


bertujuan memulihkan keutuhan bangsa Indonesia dalam NKRI untuk menjamin keamanan dan ketentraman, serta
yang sebelumnya berbentuk serikat. Agar tujuan dapat tercapai, menyempurnakan organisasi alat-alat kekuasaan negara.
Soekarno mengangkat Mohammad Natsir sebagai perdana menteri 2. Membuat dan melaksanakan rencana kemakmuran nasional
pada 17 Agustus 1950. Diangkatnya Natsir sebagai Perdana Menteri dalam jangka pendek untuk mempertinggi sosial ekonomi rakyat,
menjadi awal terbentuknya Kabinet Natsir pada 6 September 1950. membaharui hukum agrarian sesuai kepentingan petani, dan
mempercepat usaha penempatan beas pejuang dalam lapangan
1. Menyelenggarakan pemilu untuk Dewan Konstituante 3. Menyelesaikan persiapan pemilu untuk membentuk konstituante
2. Mencapai konsolidasi dan menyempurnakan susunan dan menyelenggarakan pemilu dalam waktu singkat.
pemerintahan serta membentuk peralatan negara yang bulat 4. Menyiapkan undang-undang tentang Pengakuan Serikat Buruh
berdasarkan Pasal 146 dalam UUD Sementara 1950 dan Perjanjian Kerja sama (collectieve arbeidsovereenkomst)
3. Menggiatkan usaha untuk mencapai keamanan dan ketentraman 5. Menjalankan politik luar negeri yang bebas dan aktif untuk
4. Mengembangkan dan memperkokoh kekuatan perekonomian perdamaian, menyelenggarakan hubungan Indonesia-Belanda
rakyat sebagai dasar bagi pelaksanaan kegiatan perekonomian atas dasar Unite Statuut menjadi hubungan berdasarkan
nasional yang sehat serta melaksanakan keragaman dan perjanjian internasional, mempercepat peninjauan kembali
kesamarataan hak antara buruh dan majikan persetujuan KMB dan meniadakan perjanjian yang merugikan
5. Membantu pembangunan perumahan rakyat serta memperluas negara dan rakyat
berbagai usaha untuk meningkatkan kualitas dalam bidang 6. Memasukkan Irian Barat ke dalam wilayah Republik Indonesia
kesehatan dan kecerdasan secepatnya.
6. Menyempurnakan organisasi angkatan perang dan pemulihan
mantan anggota tentara dan gerilya ke dalam masyarakat Terbentuknya Kabinet Wilopo ini didasari dengan bubarnya Kabinet
7. Memperjuangkan dan mengusahakan penyelesaian masalah Sukiman-Suwiryo yang terjerat kasus MSA. Kabinet Wilopo ini
perebutan wilayah Irian Barat dalam waktu singkat menjadi kabinet zeken, artinya kabinet ini berisikan jajaran para
tokoh yang ahli dalam bidangnya, bukan hanya dari partai politik
Pada masa Kabinet Natsir, banyaknya pemberontakan menyebabkan tertentu.
berakhirnya Kabinet Natsir. Setelah Kabinet Natsir tidak lagi 1. Organisasi Negara: Melaksanakan pemilihan umum untuk
bertugas, kabinet Sukiman-Suwiryo pun terbentuk pada 27 April Konstituante dan Dewan-dewan Daerah, menyelesaikan
1951.
penyelenggaraan dan mengisi otonomi daerah, menyederhanakan Kabinet Ali Sastroamijoyo-Wongsonegoro atau Kabinet Ali
organisasi Pemerintah Pusat Sastroamijoyo-Wongsonegoro-Zainul Arifin.
2. Kemakmuran: Memajukan tingkat penghidupan rakyat dengan Dalam Negeri
mempertinggi produksi nasional, terutama bahan makanan rakyat 1. Keamanan: Memperbaharui politik, mengembalikan keamanan
serta melanjutkan usaha perubahan agrarian sehingga memungkinkan tindakan yang tegas serta
3. Keamanan: Menjalankan segala sesuatu untuk mengatasi masalah membangkitkan tenaga rakyat. Menyempurnakan hubungan alat
keamanan dengan kebijaksanaan sebagai negara hukum dan kekuasaan negara.
menyempurnakan organisasi alat-alat kekuasaan negara serta 2. Pemilihan Umum: Melaksanakan pemilu Konstituante dan DPR
memperkembangkan tenaga masyarakat untuk menjamin 3. Kemakmuran dan Keuangan: Menitikberatkan politik
keamanan dan ketentraman pembangunan untuk kepentingan rakyat. Memperbaharui
4. Perburuhan: Memperlengkapkan perundang-undangan perundang-undangan agraria sesuai dengan kepentingan petani
perburuhan untuk meninggikan derajatnya kaum buruh guna dan rakyat kota. Mempercepat usaha penempatan bekas pejuang
menjamin proses produksi nasional dan kaum penganggur terlantar. Memperbaiki pengawasan uang
5. Pendidikan dan Pengajaran: Mempercepat usaha-usaha perbaikan negara.
untuk pembaharuan pendidikan dan pengajaran 4. Organisasi Negara: Memperbaharui politik desentralisasi
6. Luar Negeri: Mengisi politik luar negeri yang bebas dengan dengan menyempurnakan perundang-undangan dan
activiteit yang sesuai dengan kewajiban kita dalam kekeluargaan pembentukan daerah otonom. Menyusun aparatur pemerintahan
bangsa-bangsa dan dengan kepentingan nasional menuju yang efisien serta pembagian tenaga yang rasionil dengan
perdamaian dunia. Menyelesaikan penyelenggaraan perhubungan perbaikan taraf penghidupan pegawai. Memberantas korupsi
Indonesia-Nederland atas dasar unie-statuut mejadi hubungan dan birokrasi
berdasarkan perjanjian internasional biasa yang menghilangkan 5. Perburuhan: Melengkapkan perundang-undangan perburuhan
hasil-hasil KMB yang merugikan rakyat dan negara. Meneruskan untuk mencapai kegembiraan kerja sebesar-besarnya.
perjuangan memasukkan Irian Barat dalam wilayah Indonesia 6. Perundang-undangan: Mempercepat terbentuknya perundang-
secepatnya. undangan nasional.
7. Irian Barat: Irian Barat kembali ke wilayah Republik Indonesia.
Kabinet Ali Sastroamijoyo I merupakan kabinet keempat yang 8. Kebijaksanaan Pemerintah: Mengusahakan penyelesaian segala
dibentuk setelah bubarnya negara Republik Indonesia Serikat. perselisihan politik yang tidak dapat diselesaikan.
Kabinet Ali Sastroamijoyo I ini juga memiliki sebutan lain, yaitu
Luar Negeri: Menjalankan dengan bebas dan damai. Merubah 1. Menyelesaikan pembatalan seluruh perjanjian Konferensi Meja
hubungan Indonesia-Belanda menjadi hubungan internasional biasa. Bundar (KMB) secara unilateral, baik secara formil maupun
Mempercepat peninjauan kembali perjanjian KMB dan materil dan mengadakan tindakan untuk menampung akibatnya.
menghapuskan perjanjian-perjanjian yang merugikan negara. 2. Meneruskan perjuangan untuk mewujudkan kekuasaan de
Kabinet Burhanuddin Harahap dibentuk sebagai pengganti Kabinet facto Republik Indonesia atas Irian Barat bersandarkan kekuatan
Ali Sastroamidjojo I yang sebelumnya telah menyerahkan rakyat dan kekuatan-kekuatan anti-kolonialisme di dunia
mandatnya kepada presiden. Ditunjuknya Burhanuddin Harahap internasional. 
sebagai formatur kabinet ini, karena ia merupakan salah satu angora 3. Membentuk provinsi Irian Barat. 
yang tergabung di Partai Masyumi. Pada masa ini, Partai Masyumi 4. Menjalankan politik luar negeri yang bebas dan aktif,
menjadi salah satu partai Islam yang paling berpengaruh. bersandarkan kepentingan rakyat dan menuju ke perdamaian
1. Mengembalikan kewibawaan (gezag) moril pemerintah, dunia. 
contohnya kepercayaan Angkatan Darat dan masyarakat kepada 5. Meneruskan kerja sama dengan negara-negara Asia-Afrika dan
pemerintah. melaksanakan keputusan-keputusan Konferensi Asia Afrika
2. Melaksanakan pemilihan umum menurut rencana yang sudah pertama di Bandung. 
ditetapkan dan menyegerakan terbentuknya parlemen yang baru. 6. Pemulihan keamanan dan ketertiban, pembangunan, ekonomi,
3. Menyelesaikan perundang-undangan desentralisasi sedapat- keuangan, industri, perhubungan, pendidikan, serta pertanian. 
dapatnya dalam tahun 1955 ini juga.
4. Menghilangkan faktor-faktor yang menimbulkan inflasi. Pada 28 Oktober 1956, Presiden Soekarno berencana membubarkan
Memberantas korupsi. partai politik lantaran Indonesia tengah berada dalam kondisi
5. Meneruskan perjuangan mengembalikan Irian Barat ke dalam polarisasi. Dua hari setelahnya ia menyampaikan pemikirannya
wilayah Republik Indonesia. untuk membentuk Demokrasi Terpimpin. Tindakan ini ditentang
6. Memperkembangkan politik Kerjasama Asia-Afrika berdasarkan oleh PKI, akibatnya banyak yang ditangkap oleh militer yang diikuti
politik bebas dan aktif menuju perdamaian. dengan hilangnya sumber perekonomian. Setelah peristiwa ini
terjadi, Soekarno mengumumkan darurat perang, disertai dengan
Kabinet Ali Sastroamijoyo II sering juga disebut sebagai Kabinet mundurnya Kabinet Ali Sastroamijoyo II. Berakhirnya kabinet Ali
Ali-Roem-Idham. Disebutnya sebagai Kabinet Ali-Roem-Idham, kemudian disusul dengan penetapan kabinet baru, yaitu Kabinet
karena kabinet ini dipimpin oleh Ali Sastroamijoyo didampingi Djuanda.
dengan Mohammad Roem dan Idham Chalid sebagai wakil. 1. Membentuk Dewan Nasional
2. Normalisasi keadaan Republik 4. Perjuangan Irian Barat
3. Melanjutkan pelaksanaan pembatalan KMB 5. Mempergiat Pembangunan

Kabinet Natsir
(6 September 1950 - 21 Maret 1951)
Kabinet Burhanuddin Harahap
(12 Agustus 1955 - 3 Maret 1956)
Kabinet Sukiman-Suwiryo
(27 April 1951 - 3 April 1952)

Kabinet Ali Sastroamijoyo II


Kabinet Wilopo (24 Maret 1956 - 14 Maret 19570
(3 April 1952 - 3 Juni 1953)

Kabinet Djuanda
Kabinet Ali Sastroamijoyo I (9 April 1957 - 10 Juli 1959)
(31 Juli 1953 - 12 Agustus 1955)

Mohammad Natsir
Sukiman Wiryosanjoyo
Ali Sastroamijoyo
Wilopo
Burhanuddin Harahap
Ali Sastroamijoyo
Ir. H. Djuanda Kartawijaya
7 KABINET PADA MASA
DEMOKRASI PARLEMENTER

Anda mungkin juga menyukai