Berikut adalah beberapa pertanyaan mengenai Penilaian (assessment):
1. Apakah yang anda ketahui tentang penilaian pembelajaran (assessment)? Assessment merupakan kegiatan untuk memperoleh informasi tentang pencapaian dan kemajuan belajar siswa, dan mengefektifkan penggunaan informasi tersebut untuk mencapai tujuan pendidikan. Assesment salah satu proses untuk memperoleh data dengan beberapa informasi dalam pembelajaran sehingga dapat memberikan umpan yang biak terhadap guru dengan beberapa peserta didik. Assessment juga sebuah peroses penilaian dengan penerapan yang berguna dengan berbagai cara sehingga dapat memerlukan alat untuk mendapatkan informasi dengan hasil pembelajaran yang akan di tempuh oleh peserta didik. 2. Menurut anda, apa sajakah aspek-aspek pembelajaran yang harus dinilai? 1) Aspek Kognitif Ranah kognitif adalah ranah yang mencakup kegiatan mental (otak). Menurut Bloom (Sudijono, 2006), segala upaya yang menyangkut aktivitas otak adalah termasuk dalam ranah kognitif. Dalam ranah kognitif itu terdapat enam jenjang proses berpikir, mulai dari jenjang terendah sampai dengan jenjang yang paling tinggi. Keenam jenjang yang dimaksud yaitu pengetahuan (knowledge), pemahaman (comprehension), penerapan (aplication), analisis (analysis), sintetis (synthetis), dan penilaian (evaluation). a. Pengetahuan, yaitu merupakan kemampuan yang menuntut peserta didik untuk dapat mengenali, mengingat, memanggil kembali tentang adanya konsep , prinsip, fakta, ide, rumus-rumus, istilah, nama. Dengan pengetahuan, siswa dituntut untuk dapat mengenali atau mengetahuai adanya konsep, fakta, istilah-tilah, dan sebagainya tanpa harus mengerti atau dapat menggunakannya. b. Pemahaman, yaitu kemampuan yang menuntut peserta didik untuk memahami atau mengerti tentang materi pelajaran yang disampaikan guru dan dapat memanfaatkannya tanpa harus menghubungkannya dengan hal- hal lain. c. Penerapan, yaitu kemampuan yang menuntut peserta didik untuk mennggunakan ide-ide umum, tata cara ataupun metode, prinsip, dan teori- teori dalam situasi baru dan konkret. Aplikasi atau penerapan ini adalah merupakan proses berpikir setingkat lebih tinggi ketimbang pemahaman. d. Analisis, yaitu kemempuan yang menuntut peserta didik untuk menguraikan suatu situasi atau keadaan tertentu kedalam unsur- unsur atau komponen pembentuknya. e. Sintetis, yaitu penyatuan unsur-unsur atau bagian-bagian kedalam bentuk menyeluruh. f. Penilaian, yaitu kemampuan yang menuntut peserta didik untuk dapat mengevaluasi suatu situasi, keadaan, pernyataan atau konsep berdasarkan criteria tertentu. 2) Aspek Non-Kognitif a. Ranah afektif Menurut David R. Krathwohl (Sudijono, 2006), ranah afektif adalah ranah yang berkaitan dengan sikap dan nilai. Ciri-ciri hasil belajar afektif akan tampak pada peserta didik dalam berbagai tingkah laku. Ranah afektif ini oleh Krathwohl (Sudijono, 2006) dan kawan-kawan ditaksonomi menjadi lebih rinci lagi ke dalam lima jenjang yaitu penerimaan (receiving), jawaban (responding), penilaian (valuing), mengatur/menorganisasikan (organization), dan Karakteristik nilai / Pembentukan pola hidup (characterization by a value or value complex). 1) Penerimaan (Receiving), adalah kepekaan seseorang dalam menerima rangsangan (stimulus) dari luar yang datang kepada dirinya dalam bentuk masalah, situasi, gejala dan lain sebagainya. 2) Jawaban (Responding), yaitu reaksi yang diberikan oleh seseorang terhadap stimulasi yang datang dari luar. 3) Penilaian (Valuing), menilai atau menghargai artinya memberikan nilai atau memberikan penghargaan terhadap suatu kegiatan atau obyek, sehingga apabila apabila kegiatan itu tidak dikerjakan, dirasakan akan membawa kerugian atau penyesalan. 4) Mengatur/mengorganisasikan (organization), mencakup kemampuan untuk membentuk suatu sistem nilai sebagai pedoman dan pegangan dalam kehidupan, yang dinyatakan dalam pengembangan suatu perangkat nilai. 5) Karakteristik nilai / Pembentukan pola hidup, mencakup kemampuan untuk menghayati nilai-nilai kehidupan sehari-hari sehingga pada dirinya dijadikan pedoman yang nyata dan jelas dalam berbagai bidang kehidupan. b. Ranah psikomotoris Ranah yang berkaitan dengan keterampilan (skill) atau kemampuan bertindak setelah seseorang menerima pengalaman belajar tertentu.