Anda di halaman 1dari 3

Seminar Nasional

Hasil Penelitian dan Pengabdian Pada Masyarakat IV Tahun 2019


“Pengembangan Sumberdaya menuju Masyarakat Madani Berkearifan Lokal”
LPPM - Universitas Muhammadiyah Purwokerto
ISBN: 978-602-6697-43-1

PENGGUNAAN EJAAN BAHASA INDONESIA SESUAI PUEBI UNTUK


KEPENTINGAN PENULISAN PERANGKAT PEMBELAJARAN
1)
Tutut Tugiati, 2) Kuntoro
1,2)
Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Muhammadiyah Purwokerto
Jl. Raya Dukuhwaluh PO. BOX 202 Purwokerto, 53182
Email : kuntorosutaryo@gmail.com

ABSTRAK

Guru dalam melaksanakan tugas sehari-hari tidak terlepas dari kegiatan tulis menulis, di antaranya
menyusun perangkat pembelajaran memerlukan kecermatan dalam menuliskan dengan menggunakan ejaan
bahasa Indonesia yang benar dan mampu dalam mengkomunikasikan laporan penyelenggaraan kegiatan
akademik. Penguasaan ejaan tersebut mencakup: (1) kemampuan menulis dan menggunakan huruf kapital dan
huruf miring, (2). kemampuan menulis dan menggunakan tanda baca, (3). kemampuan menulis dan menggukan
kata dasar, kata berimbuhan, majemuk, dan (4) kemampuan menulis dan menggunakan kata serapan. Metode
yang digunakan mencakup: ceramah, diskusi dan analisis, serta simulasi. Menguatkan penguasaan ejaan dalam
penyusunana perangkat pembelajaran dengan materi: (1) perkembangan ejaan bahasa Indonesia, (2) aspek-aspek
ejaan bahasa indonesia, (3) analisis penggunaan ejaan bahasa Indonesia pada perangkat pembelajaran. Mengacu
pada kegiatan tanya jawab pada awal hingga akhir pelatihan, serta kegiatan interaktif diskusi, dan analisis
selama proses pelatihan, dapat dinyatakan bahwa guru memperoleh peningkatan kemampuan sebagai berikut. 1)
Peningkatan kemampuan menggunakan huruf kapital dan huruf miring yang tepat dalam menyusun perangkat
pembelajaran, 2) Peningkatan kemampuan menuli perangkat pembelajaran dengan menggunakan tanda baca
yang tepat, 3) Peningkatan kemampuan menggunakan kata dasar dan kata majemuk dalam menulis perangkat
pembelajaran. 4) Peningkatan kemampuan menggunakan kata serapan dalam menyusun perangkat
pembelajaran.

Kata kunci: ejaan bahasa indonesia, PUEBI, perangkat pembelajaran.

ABSTRACT

Teachers in carrying out daily tasks are inseparable from writing activities, including developing
learning tools that require careful writing in using the correct Indonesian spelling and are able to communicate
reports on the organization of academic activities. The spelling mastery includes: (1) the ability to write and use
capital letters and italics, (2). the ability to write and use punctuation, (3). the ability to write and use basic
words, words with words, compound, and (4) the ability to write and use absorption words. The methods used
include: lecture, discussion and analysis, and simulation. Strengthening spelling mastery in the arrangement of
learning tools with material: (1) development of Indonesian spelling, (2) aspects of Indonesian spelling, (3)
analysis of the use of Indonesian spelling on learning devices. Referring to the question and answer activities at
the beginning to the end of the training, as well as the interactive activities of discussion and analysis during the
training process, it can be stated that the teacher gained the following capacity enhancement. 1) Increasing the
ability to use capital letters and the right italics in compiling the learning device, 2) Increasing the ability to
write the learning device by using proper punctuation, 3) Increasing the ability to use basic and compound
words in writing the learning device. 4) Increased ability to use absorption words in compiling learning tools.

Keywords: Indonesian spelling, PUEBI, learning tools.

PENDAHULUAN
Bahasa memiliki peranan yang penting dalam proses berkomunikasi dan proses berpikir
(Moeliono,dkk. ed, 2011: 50). Bahasa sebagai alat komunikasi ditunjukkan oleh adanya berbagai
gagasan, informasi yang disampaikan kepada orang lain baik secara lisan maupun tulisan. Bahasa
sebagai alat berpikir ditunjukkan oleh adanya segala macam ide, konsep, dan pikiran dinyakan dengan
bahasa. Dalam kegitan berbahasa lisan maupun tulis, mendengarkan, berbicara, membaca, dan
menulis merupakan faktor yang penting. Melalui kegiatan mendengarkan dan membaca, seseorang

325
Seminar Nasional
Hasil Penelitian dan Pengabdian Pada Masyarakat IV Tahun 2019
“Pengembangan Sumberdaya menuju Masyarakat Madani Berkearifan Lokal”
LPPM - Universitas Muhammadiyah Purwokerto
ISBN: 978-602-6697-43-1

dituntut untuk memiliki kemampuan memahami dengan baik gagasan yang diucapkanmaupun yang
dituliskan oleh orang lain. Melalui, berbicara dan menulis, seseorang dituntut untuk dapat menyatakan
gagasan dengan bahasa yang baik dan benar. Penuangan gagasan secara tertulis lebih sulit
dibandingkan dengan bahasa lisan (Parera, 1987: 113), Penuangan gagasan secara tertulis mrupakan
kegiatan secara terencana yang memerlukan kecermatan dalam mewujudkan gagasan, menuliskan
ejaan, bentukan kalimat yang baik, sertapemilihan kata yang tepat. Berkaitan dengan pemulisan ejaan
pada tahun 2016 pemerintah telah mengadakan perubahan pedoman ejaan dari Pedoman Ejaan Bahasa
Indonesia yang Disempurnakan (EYD) menjadi Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia (PUEBI).
Guru sebagai pendidik dan sebagai masyarakat akademik dalam melaksanakan tugas sehari-
hari tidak terlepas dari kegiatan tulis menulis, di antaranya menyusun perangkat pembelajaran, yakni
menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran, menyusun bahan atau materi pembelajaran, menyusun
lembar kerja peserta didik, menyusun alat evalusasi. Kesemuanya itu memerlukan kecermatan dalam
menuliskan dengan menggunakan ejaan bahasa Indonesia yang bernar.
Berkaitan dengan penggunaan bahasa Indonesia khususnya penggunaan ejaan tersebut,
Sekolah Dasar Muhammadiyah di Banyumas sebagai penyelenggara pendidikan tingkat dasar perlu
meningkatkan tenaga pengajarnya mampu menggunakan ejaan bahasa Indonesia (sesuai dengan
PUEBI) dalam menyusun perangkat pembelajaran maupu dalam mengomunikasikan laporan
penyelenggaraan kegiatan akademik. Penguasaan ejaan tersebut mencakup: (1) kemampuan menulis
dan menggunakan huruf kapital dan huruf miring, (2). kemampuan menulis dan menggunakan tanda
baca, (3). kemampuan menulis dan menggukan kata dasar, kata berimbuhan, majemuk, (4)
kemampuan menulis dan menggunakan kata serapan Oleh karena itu, Sekolah Dasar Muhammadiyah
di Purwokerto, Banyumas bersedia menjadi mitra kerjasama dengan tim pengabdian masyarakat
(IbM) tentang “Penggunaan Ejaan Bahasa Indonesia Sesuai PUEBI untuk Kepentingan
Penyusunan Perangkat Pembelajaran” bagi Guru Sekolah Dasar Muhammadiyah Banyumas.
Kajian tersebut mencakup: (1) penguatan kemampuan menulis dan menggunakan huruf kapital
dan huruf miring, (2). penguatan kemampuan menulis dan menggunakan tanda baca, (3). penguatan
kemampuan menulis dan menggukan kata dasar, kata berimbuhan, majemuk, (4) penguatan
kemampuan menulis dan menggunakan kata serapan.

METODE
Metode yang dilakukan untuk meningkatkan kemampuan guru dalam pembelajaran, khususnya
pembelajaran yang berdasarkan pada pendekatan saintifik mencakup: ceramah, diskusi dan analisis,
serta simulasi. Ceramah dan diskusi digunakan untuk membahas Ihwal Pendekatan Saintifik dalam
Pembelajaran, Diskusi dan analisis diguanakan untuk membahas Skenario Pembelajaran. Simulasi
digunakan untuk contoh penerapan pembelajaran berbasis saintifik.

HASIL DAN PEMBAHASAN


Berdasarkan pengamatan selama kegiatan pelatihan, guru memiliki aktivitas yang tinggi, yakni
ditunjukkan dalam proses interaksi, diskusi, tanya jawab, dan latihan mengalisis penggunaan ejaan
yang terdapat dalam Rencana Pelaksanaan Pembelajaran. Melalui diskusi, guru mengemukakan
berbagai persoalan atau problematika yang berkaitan dengan penggunaan ejaan, di antaranya
penggunaan huruf kapital dalam penulisan subjudul, penggunaan tanda baca, penulisan kata depan,
kata majemuk, penggunaan, membedakan satuan kata dan partikel. Melalui kegiatan menganalisis
penggunakan ejaan, guru menggunakan kemampuan mengaplikasikan pengetahuan tentang kaidah
ejaan bahasa Indonesia dalam bahasa sehari-hari khususnya dalam penulisan rencana pembelajaran.
Dengan mengacu pada kegiatan tanya jawab pada awal hingga akhir pelatihan, serta kegiatan
interaktif diskusi, dan analisis selama proses pelatihan, dapat dinyatakan bahwa guru memperoleh
peningkatan kemampuan sebagai berikut.
1. Guru memperoleh peningkatan kemampuan menggunakan huruf kapital dan huruf miring
yang tepat dalam menyusun perangkat pembelajaran,
2. Guru memperoleh peningkatan kemampuan menuli perangkat pembelajaran dengan
menggunakan tanda baca yang tepat,

326
Seminar Nasional
Hasil Penelitian dan Pengabdian Pada Masyarakat IV Tahun 2019
“Pengembangan Sumberdaya menuju Masyarakat Madani Berkearifan Lokal”
LPPM - Universitas Muhammadiyah Purwokerto
ISBN: 978-602-6697-43-1

3. Guru memperoleh peningkatan kemampuan menggunakan kata dasar dan kata majemuk
dalam menulis perangkat pembelajaran.

KESIMPULAN

Berdasarkan kajian di atas, dapat dikemukakan simpulan sebagai berikut. Pertama, kegiatan
pelatiahan penggunaan bahasa Indonesia khususnya penggunaan ejaan di Sekolah Dasar
Muhammadiyah di Banyumas telah terlaksana. Kegiatan pelatihan bertujuan meningkatkan
kompetensi tenaga pengajar agar menguasai kaidah ejaan dan mampu menggunakan ejaan bahasa
Indonesia (sesuai dengan PUEBI) dalam menyusun perangkat pembelajaran. Penguasaan ejaan
tersebut mencakup: (1) kemampuan menggunakan huruf kapital dan huruf miring, (2). kemampuan
menggunakan tanda baca, (3). kemampuan menggukan kata dasar, kata berimbuhan, majemuk, (4)
kemampuan menggunakan kata serapan dalam menyusun perangkat pembelajaran
Pelaksanaan kegiatan dilakukan melalui kajian, diskusi, tanya jawan, dan nalisis yang mencakup
materi (1) perkembangan ejaan bahasa Indonesia, (2) aspek=aspek ejaan bahasa Indonesia, yakni (a)
penggunaan huruf kapital dan huruf miring, (b) penggunaan tanda baca, (c) penulisan kata dasar, kata
berimbuhan, kata majemuk, (d) penulisan kata serapan, (3) analisis penggunaan ejaan bahasa
Indonesia pada perangkat pembelajaran. Dengan mengacu pada kegiatan tanya jawab pada awal
hingga akhir pelatihan, serta kegiatan interaktif diskusi, dan analisis selama proses pelatihan, dapat
hasil pelatihan sebagai berikut : 1) Guru memperoleh peningkatan kemampuan menggunakan huruf
kapital dan huruf miring yang tepat dalam menyusun perangkat pembelajaran, 2) Guru memperoleh
peningkatan kemampuan menulis perangkat pembelajaran dengan menggunakan tanda baca yang
tepat, 3) Guru memperoleh peningkatan kemampuan menggunakan kata dasar dan kata majemuk
dalam menulis perangkat pembelajaran. 4) Guru memperoleh peningkatan kemampuan menggunakan
kata serapan dalam menyusun perangkat pembelajaran.

DAFTAR PUSTAKA

Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa.2016. Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia.
Jakarta: Badan Pembinaan dan Pengembangan Bahasa, Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan
Kemendikbud. 2017. Model Silabus Bahasa Indonesia Bahasa Indonesia Sekolah Dasar/Madrasah
Ibtidaiyah (SD/MI). Jakarta

327

Anda mungkin juga menyukai