Anda di halaman 1dari 4

Analisis Artikel

A. Profil Penelitian
1. Judul Artikel
Implementasi Penghentian Bantuan Hidup Pada Pasien Terminal Dalam
Prespektif Perlindungan Hak Hidup.
2. Penulis
Dewi Septiana, Al Sentot Sudarwanto, Adi Sulistiyono
3. Publikasi
Jurnal Pasca Sarjana Hukum UNS Volume V Nomor 2 Juli-Desember
2017.
4. Sumber
Septiana, D., Sudarwanto, A. S., & Sulistiyono, A. (2017). Implementasi
Penghentian Bantuan Hidup Pada Pasien Terminal Dalam Prespektif
Perlindungan Hak Hidup. Jurnal Hukum dan Pembangunan
Ekonomi, 5(2).
5. Major/Minor subject (key word)
penghentian bantuan hidup; pasien koma; perlindungan hak hidup
6. Abstrak
Artikel ini bertujuan untuk mengetahui penghentian bantuan hidup pada
pasien terminal dan perlindungan hak hidup pada pasien terminal.
Penelitian ini menggunakan metode penelitian telaah pustaka yang bersifat
yuridis-normatif, dengan melakukan analisis peraturan perundang
undangan dan melalui refrensi-refrensi hukum. Hasil dari penelitian ini
adalah penghentian bantuan hidup merupakan euthanasia pasif, yang dapat
memperpendek kehidupan pasien secara tidak langsung. Hal ini dapat
dilakukan sesuai dengan Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 37 Tahun
2014.Namun pelaksanaan tindakan penghentian bantuan hidup yang
dilakukan oleh dokter bertentangan dengan Kode Etik Kedokteran.

1
7. Tujuan Penelitian
Artikel ini bertujuan untuk mengetahui penghentian bantuan hidup pada
pasien terminal dan perlindungan hak hidup pada pasien terminal.
8. Metode penelitian
Jenis penelitian yang digunakan pada artikel ini adalah penelitian normatif,
yang merupakan sistem bangunan norma yang berupa asas-asas, norma,
kaidah dariperaturan perundang-undangan, putusan pengadilan, perjanjian
serta doktrin, metode penelitian telaah pustaka yang bersifat yuridis-
normatif, dengan melakukan analisisperaturan perundangundangan dan
melalui refrensi-refrensi hukum. Analisis yang digunakan penulis adalah
analisis deduktif, merupakan cara berpikir yang bertolak dari pengertian
bahwa sesuatu yang berlaku bagi keseluruhan peristiwa atau
kelompok/jenis berlaku juga bagi tiap-tiap unsur didalam peristiwa
tersebut.
9. Hasil penelitian
Hasil dari penelitian ini adalah penghentian bantuan hidup merupakan
euthanasia pasif, yang dapat memperpendek kehidupan pasien secara tidak
langsung. Hal ini dapat dilakukan sesuai dengan Peraturan Menteri
Kesehatan Nomor 37 Tahun 2014. Namun pelaksanaan tindakan
penghentian bantuan hidup yang dilakukan bertentangan dengan Kode
Etik Kedokteran. Larangan menghilangkan nyawa orang lain yang diatur
dalam KUHP tersebut merupakan upaya perlindungan hukum yang
diberikan oleh pemerintah untuk memberikan perlindungan hak hidup
setiap warga negaranya. Selain larangan dari peraturan perundang-
undangan untuk tindakan euthanasia, euthanasia sampai saat ini belum
dapat diterima dalam nilai dan norma yang berkembang dalam masyarakat
Indonesia. Masyarkat Indonesia memiliki kewajiban bagi setiap manusia
untuk menjunjung tinggi kemuliaan hidup manusia. Hal ini sangatlah jelas
bahwa tidak seorangpun dapat mengambil atau mencabut hak hidup

2
seseorang sewenang-wenang. Euthanasia boleh dilakukan ketika seseorang
yang mengalami penderitaan tersebut memang mewariskan kepada pihak
ketiga, bukan karena alasan ekonomi sehingga hak yang melekat dalam
setiap diri manusia dapat dipertahankan dengan baik.
B. Kelebihan dan Kekurangan
1. Kelebihan
- Kelebihan jurnal ini yaitu Sudah dijelaskannya peraturan dan juga
undang undang tentang pemberhentian pemberian terapi bantuan
hidup yang dapat mengakibatkan kematian pasien dengan segera
tujuannya untuk meringankan penderitaan yang diderita pasien.
- Di bagian abstrak sudah memaparkan secara ringkas dan cukup jelas
tentang latar belakang, metode, dan hasil
- Untuk keaslian penelitian dapat dibuktikan karena telah
mencantumkan instansi dari para anggota peneliti. Selain itu juga
telah dipaparkan mengenai metode penelitian yang dijelaskan secara
rinci.
2. Kekurangan
Kelemahan jurnal ini yaitu perbedaan pendapat tentang tujuan utama
perawatan dan medis yaitu harapan dapat sembuh dari penyakit serta
dapat memperpanjang kehidupan pasien dengan banyaknya pendapat
tentang bahwa mengakhiri kehidupan juga dapat menjadi bagian dari
perawatan medis, yakni untuk membebaskan pasien dari penderitaan
penyakit yang dialaminya. Artikel ini juga tidak terlalu banyak
membahas etik di dunia medis dan keperawatan.
C. Implementasi Keperawatan
1. Bagi mahasiswa/masyarakat
Masyarakat harus menjunjung tinggi hak asasi manusia, terutama
mengenai kematian. Setiap orang berhak untuk merasakan kehidupan,
kemerdekaan, keselamatan, dan kesejahteraan di akhir hayatnya. Manusia

3
berhak memutuskan kehidupan mereka, sehingga ketika dalam keadaan
koma akan ada baiknya jika setiap orang berhak mendapatkan pelayanan
terbaik dan perjuangan dari tenaga medis hingga mereka meninggal
secara alami tanpa harus menghentikan bantuan hidup karena faktor-
faktor lainnya.
2. Institusi Pendidikan
Bidang pendidikan perlu membantu tenaga kesehatan untuk
mengaplikasikan hukum pemerintahan yang sesuai dengan undang-
undang, namun tetap menyelaraskan antara kode etik dalam dunia
kesehatan dan undang-undang yang tertera dalam pemerintahan. Bidang
pendidikan dapat membantu dengan melakukannya penelitian yang dapat
mengkritik pemerintahan agar tidak terjadi perselisihan. Pendidikan
mampu membantu masyarakat yang lemah untuk menjunjung tinggi
martabat manusia.
3. Pelayanan Kesehatan
Sebagai gambaran perlunya harmonisasi hukum antara KUHP dengan
undang-undang kesehatan, supaya tidak saling tumpang tindih antara
peraturan yang satu dengan yang lainnya, untuk memberikan kepastian
hukum serta memberikan perlindungan hukum bagi tenaga kesehatan
termasuk perawat ketika memberikan pelayanan.

Anda mungkin juga menyukai