Anda di halaman 1dari 17

BAB 2

TEORI TEPUNG TAPIOKA DAN PLASTIK

2.1 Pengertian Plastik dan Bioplastik

2.1.1 Plastik

Saat ini plastik menjadi salah satu bahan yang sering digunakan untuk bahan

baku bermacam-macam barang. Hampir semua orang menggunakan barang berbahan

dasar plastik dalam kehidupan sehari-hari mereka.

Plastik menurut[ CITATION Sar14 \l 1033 ] adalah material polimer atau bahan

pengemas yang dapat dicetak menjadi bentuk yang diinginkan dan mengeras

setelah didinginkan atau pelarutnya diuapkan. Polimer adalah molekul yang besar

yang telah mengambil peran yang penting dalam teknologi karena mudah dibentuk

dari satu bentuk ke bentuk lain dan mempunyai sifat, struktur yang rumit.

Pemakaian plastik digunakan di berbagai bidang kegiatan manusia dari bidang

industri, infrastruktur , sampai bidang kesehatan. Sifatnya yang mudah dibentuk dan

tahan lama ini yang mendasari plastik menjadi pilihan utama bahan dasar pembuatan

berbagai macam barang.

Menurut Winursito (2013) yang mengutip Priyambodo, memaparkan pemakaian

plastik setiap saat mengalami peningkatan. Produksi keseluruhan plastik dunia pada

tahun 2010 diperkirakan mencapai 304 juta ton. Terkait dengan

Muhammad Rafli Nurmin S 16619067 raflins@gmail.com


Muhammad Fikri Ramadhan 16619167 masfickr@gmail.com
Muhammad Alix Rachman 16619367 realixrachman@gmail.com
konsumsi/pemakaian plastik, prosentase atau komposisinya di beberapa negara rata-

rata adalah sama, dengan konsumsi terbesar adalah untuk pengemasan (37 %),

kemudian 23 % untuk konstruksi, 9 % untuk listrik dan elektronika, 8% untuk

otomotif. 3 % untuk industri alat-alat olahraga, 2 % untuk pertaniandan sisanya

18% untuk sektor lainnya..

Gambar 1 Proses Pembuatan Plastik

(Sumber: www.slideplayer.com)

Bahan baku pembuatan plastik adalah minyak bumi. Minyak bumi diolah

melalui beberapa tahap dan dicampurkan beberapa zat aditif sehingga menghasilkan

plastik. Berikut adalah tahapan dari proses pengolahan minyak bumi menjadi bijih

plastk

Pembuaatan bijih plastik dimulai dengan memasukkan minyak mentah yang baru

diangkat ke kilang minyak melalui proses pemurnian bersamaan dengan gas alam.

Muhammad Rafli Nurmin S 16619067 raflins@gmail.com


Muhammad Fikri Ramadhan 16619167 masfickr@gmail.com
Muhammad Alix Rachman 16619367 realixrachman@gmail.com
Etana dan propana adalah produk yang dihasilkan dari proses pemurnian, kemudian

etana dan propana dipecah dengan tungku yang bersifat panas, kemudian etilana

dan propilena akan terbentuk pada proses ini. Dalam sebuah reaktor, etilana dan

propilena akan digabungkan dengan katalis untuk membentuk zat seperti tepung.

Zat itu adalah polimer plastik. Selanjutnya dilakukan proses ekstrusi yang mana

plastik berbentuk cair. Dalam pencampuran yang dilakukan secara terus menerus,

beberapa aditif digabungkan dengan polimer, selanjutnya dilakukan proses ekstrusi,

di mana plastik berada dalam bentuk cair.Plastik yang berada dalam bentuk cair ini

dibiarkan mendingin dan kemudian pelletizer digunakan untuk membentuk polimer

menjadi pelet-pelet kecil. [ CITATION Suh19 \l 1033 ]

Gambar 2 Jumlah Produksi Sampah Dunia dari 1950-2015

(Sumber: Our World in Data)

Besarnya penggunaan plastik di kehidupan menyebabkan peningkatan jumlah

volume sampah plastik yang dihasilkan. Sampah plastik yang tidak dipilah atau
Muhammad Rafli Nurmin S 16619067 raflins@gmail.com
Muhammad Fikri Ramadhan 16619167 masfickr@gmail.com
Muhammad Alix Rachman 16619367 realixrachman@gmail.com
diolah dengan baik dapat mencemari lingkungan. Dari data Our World in Data

tercatat sampah plastik yang dihasilkan dari tahun 1950-2015 terus mengalami

peningkatan yang sangat pesat. Diperkirakan saat ini sampah plastik yang ada

diseluruh dunia mencapai 350 juta ton.

2.1.2 Bioplastik

Bioplastik adalah plastik yang berbahan dari bahan organik terbarukan yang

memiliki sifat yang sama dengan plastik pada umumnya. Bioplastik sering disebut

dengan plastik biodegradable. Plastik ini dapat terurai dengan sendirinya oleh

mikroorganisme setelah tidak digunakan lagi atau dibuang ke lingkungan. Karena

sifatnya yang dapat terurai dengan sendirinya plastik ini lebih ramah lingkungan

dibandingkan plastik yang terbuat dari bahan minyak bumi.

Muhammad Rafli Nurmin S 16619067 raflins@gmail.com


Muhammad Fikri Ramadhan 16619167 masfickr@gmail.com
Muhammad Alix Rachman 16619367 realixrachman@gmail.com
Plastik biodegradable adalah polimer yang dapat berubah menjadi biomassa, H 2O,

CO2, dan atau CH4 melalui tahapan depolimerisasi dan mineralisas. Depolimerisasi

terjadi karena kerja enzim ekstraseluler (terdiri atas endo dan ekso enzim). Endo

enzim memutus ikatan internal pada rantai utama polimer secara acak, dan ekso

enzim memutus unit monomer pada rantai utama secara berurutan. Bagian-bagian

oligomer yang terbentuk dipindahkan ke dalam sel dan menjadi mineralisasi. Proses

mineralisasi membentuk CO2, CH4, N2, air, garam-garam, mineral dan biomassa.

Definisi polimer biodegradable dan hasil akhir yang terbentuk dapat beragam

tergantung pada polimer, organisme, dan lingkungan. [ CITATION Ard11 \l 1033 ]

Gambar 3 Siklus Produksi dan Degradasi Polimer Biodegradabel

(Sumber: IBAW Publication)

2.2 Kandungan Tepung Tapioka

Muhammad Rafli Nurmin S 16619067 raflins@gmail.com


Muhammad Fikri Ramadhan 16619167 masfickr@gmail.com
Muhammad Alix Rachman 16619367 realixrachman@gmail.com
Tepung tapioka ialah tepung yang terbuat dari bahan singkong atau ketela.

Tepung tapioka Komposisi Jumlah termasuk tepung


Serat(%) 0.5
serbaguna karena dapat digunakan
Air(%) 15
sebagai bahan dasar Karbohidrat(%) 85 dari berbagai
Protein(%) 0.5-0.7
masakan. Tepung Lemak(%) 0.2 tapioka sering juga
Energi(kalori/100gram 307
disebut tepung singkong atau
)
tepung kanji. Tepung ini

memiliki warna putih dan tekstur yang lebih lembut dari tepung terigu dan kenyal

atau lentur jika dicampur dengan air. Dalam Tabel 2.1. dapat dilihat kandungan dari

tepung tapioka.

Tabel 1 Komposisi Kimia Tepung Tapioka

Muhammad Rafli Nurmin S 16619067 raflins@gmail.com


Muhammad Fikri Ramadhan 16619167 masfickr@gmail.com
Muhammad Alix Rachman 16619367 realixrachman@gmail.com
(Sumber : Grace,1977)
Kadungan dari tepung tapioka antara lain karbohidrat, protein, lemak, serat,

dam air. Dari kandungan tersebut yang paling banyak ialah karbohidrat yang

mangandung pati didalamnya. Pati merupakan suatu senyawa karbohidrat kompleks

dengan ikatan α-glikosidik [ CITATION Ard11 \l 1033 ]. Zat pati inilah yang

menyebabkan tepung tapioka memiliki teksur yang kenyal dan lentur. Dalam table

2.2 dapat dilihat kandungn pati dari beberpa bahan pangan.

Bahan Pangan Pati(% dalam basis kering)


Biji gandum 67
Beras 89
Jagung 57
Biji Sorghum 72
Kentang 75
Singkong 90
Talas 68,24-72,61

Tabel 2 Kandungan Pati pada Beberapa Bahan Pangan

(Sumber : Wajira S.Ratnayake, 2009)

Belakangan ini telah banyak dilakukan pengembangan penggunaan pati

sebagai bahan dasar plastk biodegradabel. Dari Tabel 2.2 dapat dilihat bahwa

kandungan terbesar pati dari beberapa bahan makanan ialah singkong (90%)

sedangkan singkong adalah bahan utama dari pembuatan tepung tapioka. Dengan
Muhammad Rafli Nurmin S 16619067 raflins@gmail.com
Muhammad Fikri Ramadhan 16619167 masfickr@gmail.com
Muhammad Alix Rachman 16619367 realixrachman@gmail.com
kandungan pati yang cukup besar, tepung tapioka dapat dijadikan bahan baku

pembuatan plastik biodegradabel.

2.3 Manfaat Tepung Tapioka

Pada umumnya, tepung tapioka dimaanfaatkan sebagai bahan untuk

dikonsumsi. Selain teksturnya lembut dan kenyal ketika dimasak, tepung tapioka juga

mudah diperoleh sebagian besar masyarakat di Indonesia. Di Jawa Barat misalnya,

tepung tapioka sering dijadikan bahan makanan tradisional khas sunda. Makanan

berbahan tepung tapioka akrab terdengar dengan istilah aci. Aci begitulah masyarakat

sunda menyebutnya. Dikarenakan bahan tepung tapioka yang mudah diolah,

sehingga banyak juga variasi makanan yang dapat dibuat dengan aci. Cireng (Aci

digoreng) dan cilok (Aci dicolok) merupakan jajanan yang paling sering ditemui di

pinggiran jalan di Kota Bandung.

Tidak hanya sebagai bahan pangan, tepung tapioka juga berfungsi sebagai alat

perekat alami. Tepung tapioka yang disebut juga tepung kanji ini, dapat digunakan

sebagai bahan perekat dalam pembuatan arang briket. Arang briket adalah suatu

bahan bakar yang dibuat dari bahan tertentu yang mudah terbakar dicampur dengan

perekat kemudian dikempa (Nuwa, 2018). Beberapa penelitian sebelumnya yang

dilakukan oleh Sutiyono (2002) membandingkan antara perekat kanji dengan perekat

tetes tebu dan dihasilkan briket yang optimum yaitu briket yang menggunakan bahan

perekat kanji karena memiliki kuat tekan dan nilai kalor yang lebih tinggi. Penelitian

Muhammad Rafli Nurmin S 16619067 raflins@gmail.com


Muhammad Fikri Ramadhan 16619167 masfickr@gmail.com
Muhammad Alix Rachman 16619367 realixrachman@gmail.com
lain dilakukan oleh [ CITATION Les101 \l 14345 ]yang membandingkan antara perekat

sagu dan perekat kanji. Dari hasil penelitian tersebut juga dihasilkan perekat yang

lebih baik yaitu perekat kanji karena memiliki kandungan air, abu yang rendah, dan

karbon yang lebih tinggi dibandingkan dengan perekat sagu.

Kegunaan tepung tapioka lainnya ialah bahan pembuatan plastik

biodegradabel. Menurut Winursito(2009) plastik biodegradabel adalah plastik

degradabel yang degradasinya merupakan hasil dari aktivitas mikrobia yang terdapat

di alam, seperti bakteri, fungi dan algae. Sehingga plastik sejenis ini akan lebih cepat

terurai dengan alami dalam waktu relatif cepat, sehingga tidak mencemari

lingkungan. Dapat diketahui bahwa tepung tapioka mengandung senyawa kompleks

karbohidrat atau polisakarida yang merupakan bentuk simpanan dari karbohidrat pada

tanaman. Kemudian kandungan-kandungan pada tepung tapioka tersebut akan diolah

dan dicampurkan dengan bahan-bahan lainnya. makanan bagi tanaman dalam bentuk

glukosa. Bahkan menurut penelitian dari Pudjiastuti(2005) plastik dengan

menggunakan bahan tepung tapioka ini layak untuk dikonsumsi. Dengan

memanfaatkan pati dari tapioka ini diharapkan untuk mendapatkan plastik yang dapat

dikonsumsi (layak santap) sehingga dapat mengurangi jumlah sampah kemasan yang

sudah ada (Pudjiastuti, 2005).

Muhammad Rafli Nurmin S 16619067 raflins@gmail.com


Muhammad Fikri Ramadhan 16619167 masfickr@gmail.com
Muhammad Alix Rachman 16619367 realixrachman@gmail.com
2.4 Pengolahan Tepung Tapioka Menjadi Plastik

Jika ditelusuri lebih mendalam, sebenarnya bahan mendasar yang digunakan

untuk membuat plastik adalah pati dari singkong. Namun,karena tepung tapioka

mengandung pati dari singkong yang sudah diperhalus sehingga mudah diolah, maka

tepung tapioka juga bisa digunakan untuk membuat bioplastik. Pengolahan tepung

tapioka menjadi plastik dapat dilakukan dengan mesin di pabrik atau secara sederhana

yang dapat dipraktekkan dirumah. Berikut akan dipaparkan cara pengolahan tepung

tapioka di pabrik dan secara sederhana di rumah.

2.4.1 Proses pembuatan plastik dari tepung singkong di pabrik

A. Alat dan Bahan

Bahan :

- Singkong atau tepung singkong

- gliserol
Muhammad Rafli Nurmin S 16619067 raflins@gmail.com
Muhammad Fikri Ramadhan 16619167 masfickr@gmail.com
Muhammad Alix Rachman 16619367 realixrachman@gmail.com
- air suling

- zat aditif lain

. Alat :

- mesin ekstruder.

- mesin penghancur singkong.

- mesin pelletizing.

- cetakan.

B. Cara Pembuatan

1. Proses pembuatan plastik singkong diawali pemrosesan singkong menjadi tepung

singkong(tapioka) dan dicampurkan dengan gliserol sehingga akan menghasilkan

komponen plastik yang kuat.

2. Kemudian dilakukan proses ekstrusi menggunakan ekstruder pada suhu 100-

160°C.

3. Hasil ekstruksi biji plastik kemudian menghasilkan pellet. Pellet inilah yang akan

menjadi bahan baku pembuatan plastik.

4. Selanjutnya, pellet akan dimasukkan kedalam suatu mesin yang bernama mesin

pelletizing. Mesin tersebut terdiri dari feeder untuk menampung pellet yang akan

diproses yang akan dibuat menjadi kantong nabati. Kemudian melalui proses

pemanasan dan proses tiup yang akhirnya menjadi lembaran-lembaran plastik.

Muhammad Rafli Nurmin S 16619067 raflins@gmail.com


Muhammad Fikri Ramadhan 16619167 masfickr@gmail.com
Muhammad Alix Rachman 16619367 realixrachman@gmail.com
5. Pada proses akhir, dilakukan molding atau cetakan. Di mana proses ini akan

menghasilkan plastik sesuai dengan kebutuhan.

6. Hasilnya, bioplastik dari singkong ini sudah menyerupai plastik biasa. Namun

masih terdapat tantangan di mana rentan terhadap air.

2.4.2 Pengolahan Tepung Tapioka menjadi plastik secara sederhana

A. Alat dan Bahan

Bahan:

- 10 ml air suling

- 0,5-1,5 gram gliserol

- 1,5 gram tepung maizena

- 1 ml cuka putih

- 1-2 tetes pewarna makanan

Alat :

Muhammad Rafli Nurmin S 16619067 raflins@gmail.com


Muhammad Fikri Ramadhan 16619167 masfickr@gmail.com
Muhammad Alix Rachman 16619367 realixrachman@gmail.com
- Kompor dan panci

- Cetakan

- Lidi/tusuk gigi

- Sendok dan spatula

Langkah-langkah :

- Siapkan alat dan bahan yang akan digunakan.

- Masukkan 10 ml air suling,1 gram tepung maizena, 0,5-1 gram gliserol

kedalam panci

- Panaskan bahan yang sudah dimasukkan kedalam panci dengan suhu rendah

dan aduk perlahan.

Muhammad Rafli Nurmin S 16619067 raflins@gmail.com


Muhammad Fikri Ramadhan 16619167 masfickr@gmail.com
Muhammad Alix Rachman 16619367 realixrachman@gmail.com
- Tambahkan 1 ml cuka putih kedalam panci
- Panaskan campuran selama 10-15 menit dengan suhu rendah sambil diaduk
perlahan.
- Tambahkan 2 tetes pewarna makanan ke dalam campuran dan aduk hingga
merata.
- Setelah campuran sudah cukup kental,matikan kompor dan tuang campuran
kedalam cetakan,lalu letakkan plastik di tempat yang dingin dan kering.

- Setelah dua hari, plastik yang sudah dicetak dapat digunakan.

Muhammad Rafli Nurmin S 16619067 raflins@gmail.com


Muhammad Fikri Ramadhan 16619167 masfickr@gmail.com
Muhammad Alix Rachman 16619367 realixrachman@gmail.com
2.5 Kelebihan Tepung Tapioka dengan Minyak Bumi untuk Membuat Plastik

Tentunya produk plastik yang dibuat dengan bahan tepung tapioka lebih

ramah lingkungan karena dapat mengurangi pencemaran limbah plastik konvensional.

Hal tersebut juga mendasari penggantian bahan dasar plastik yang sebelumnya adalah

minyak bumi menjadi bahan yang mudah terurai oleh pengurai seperti pati. Menurut

(Guern, 2018) , memprediksikan gelas plastik akan memakan waktu 50 tahun, plastik

pembukus minuman akan memakan waktu 400 tahun, pamper akan memakan waktu

450 tahun, dan tali nelayan akan memakan waktu 600 tahun lamanya. Padahal, bahan

plastik konvensional sudah ditambahkan zat aditif yang dapat mengurai plastik lebih

cepat. Plastik biodegredabel tidak memerlukan zat aditif untuk mengurai plastik lebih

cepat, plastik tersebut akan terurai bersama kandungan yang ada didalamnya. Sejauh

ini, belum ada penelitian mengenai penguraian plastik biodegradabel terkait bahan

tepung tapioka.

Dalam pembuatan plastik konvensional , banyak bahan dan zat kimia yang

digunakan. Tidak heran bahwa zat-zat tersebut dapat mencemari lingkungan

sekitarnya. Pada plastik biodegradabel, sebagian besar bahan yang terkandung

merupakan bahan organik, sehingga dampak yang ditimbulkan plastik biodegradabel

tidak sebesar plastik konvensional.

Muhammad Rafli Nurmin S 16619067 raflins@gmail.com


Muhammad Fikri Ramadhan 16619167 masfickr@gmail.com
Muhammad Alix Rachman 16619367 realixrachman@gmail.com
Maka dari itu, dapat disimpulkan bahwa keunggulan dari plastik

biodegradabel berbahan tepung tapioka secara tidak langsung berdampak baik

terhadap lingkungan. Diantaranya, mengurangi laju pertambahan limbah plastik yang

ada dengan ada kandungan pada tepung tapiokan yang dapat terurai lebih cepat dan

mengurangi pertambahan kerusakan alam yang disebabkan zat aditif pada plastik

konvensional.

Daftar Pustaka
Ardiansyah, R. (2011). PEMANFAATAN PATI UMBI GARUT UNTUK
PEMBUATAN PLASTIK BIODEGRADABLE. Skripsi, 6.
Guern, C. L. (2018, April 5). When The Mermaids Cry: The Great Plastic Tide.
Retrieved from Coastal Care: http://plastic-pollution.org
Lestari. (2010). Analisis Kualitas Briket Arang Tongkol Jagung yang Menggunakan
Bahan Perekat Sagu dan Kanji. Jurnal Aplikasi Fisika. Vol. 6 No.2.
Nuwa. (2018). TEPUNG TAPIOKA SEBAGAI PEREKAT DALAM PEMBUATAN
ARANG BRIKET. 35.
Pudjiastuti, W. (2005). Plastik Layak Santap (Edible Plastic) dari Tapioka
Termodifikasi.
Sari, D. P. (2014). PEMBUATAN PLASTIK BIODEGRADABLE
MENGGUNAKAN PATI DARI UMBI KELADI.

Muhammad Rafli Nurmin S 16619067 raflins@gmail.com


Muhammad Fikri Ramadhan 16619167 masfickr@gmail.com
Muhammad Alix Rachman 16619367 realixrachman@gmail.com
Suharyanto. (2019, Maret 12). www.dosenbiologi.com. Retrieved from
www.dosenbiologi.com: https://dosenbiologi.com/biologi-dasar/proses-
terbentuknya-plastik
Winursito, I. (2013). PERKEMBANGAN DAN PENELITIAN DAN PEMAKAIAN
PLASTIK BIODEGRADABEL DI INDONESIA. 252.
Raw. (2017). Singkong Jadi Plastik Kemasan Begini Teknologinya. Retrieved from https:
//www.mmindustri.co.id/singkong-jadi-plastik-kemasan-begini-teknologinya/
Kiwari. (2019). Singkong Berpotensi Jadi Bahan Dasar Plastik. Retrieved from:
https://kumparan.com/bandungkiwari/singkong-berpotensi-jadi-bahan-dasar-kantong-plastik-
1553583641703731759

1. (2016). http://green-plastics.net/posts/63/qaa-home-made-bioplastic-sword/

Muhammad Rafli Nurmin S 16619067 raflins@gmail.com


Muhammad Fikri Ramadhan 16619167 masfickr@gmail.com
Muhammad Alix Rachman 16619367 realixrachman@gmail.com

Anda mungkin juga menyukai