2.1.1 Plastik
Saat ini plastik menjadi salah satu bahan yang sering digunakan untuk bahan
Plastik menurut[ CITATION Sar14 \l 1033 ] adalah material polimer atau bahan
pengemas yang dapat dicetak menjadi bentuk yang diinginkan dan mengeras
setelah didinginkan atau pelarutnya diuapkan. Polimer adalah molekul yang besar
yang telah mengambil peran yang penting dalam teknologi karena mudah dibentuk
dari satu bentuk ke bentuk lain dan mempunyai sifat, struktur yang rumit.
industri, infrastruktur , sampai bidang kesehatan. Sifatnya yang mudah dibentuk dan
tahan lama ini yang mendasari plastik menjadi pilihan utama bahan dasar pembuatan
plastik setiap saat mengalami peningkatan. Produksi keseluruhan plastik dunia pada
rata adalah sama, dengan konsumsi terbesar adalah untuk pengemasan (37 %),
(Sumber: www.slideplayer.com)
Bahan baku pembuatan plastik adalah minyak bumi. Minyak bumi diolah
melalui beberapa tahap dan dicampurkan beberapa zat aditif sehingga menghasilkan
plastik. Berikut adalah tahapan dari proses pengolahan minyak bumi menjadi bijih
plastk
Pembuaatan bijih plastik dimulai dengan memasukkan minyak mentah yang baru
diangkat ke kilang minyak melalui proses pemurnian bersamaan dengan gas alam.
etana dan propana dipecah dengan tungku yang bersifat panas, kemudian etilana
dan propilena akan terbentuk pada proses ini. Dalam sebuah reaktor, etilana dan
propilena akan digabungkan dengan katalis untuk membentuk zat seperti tepung.
Zat itu adalah polimer plastik. Selanjutnya dilakukan proses ekstrusi yang mana
plastik berbentuk cair. Dalam pencampuran yang dilakukan secara terus menerus,
di mana plastik berada dalam bentuk cair.Plastik yang berada dalam bentuk cair ini
volume sampah plastik yang dihasilkan. Sampah plastik yang tidak dipilah atau
Muhammad Rafli Nurmin S 16619067 raflins@gmail.com
Muhammad Fikri Ramadhan 16619167 masfickr@gmail.com
Muhammad Alix Rachman 16619367 realixrachman@gmail.com
diolah dengan baik dapat mencemari lingkungan. Dari data Our World in Data
tercatat sampah plastik yang dihasilkan dari tahun 1950-2015 terus mengalami
peningkatan yang sangat pesat. Diperkirakan saat ini sampah plastik yang ada
2.1.2 Bioplastik
Bioplastik adalah plastik yang berbahan dari bahan organik terbarukan yang
memiliki sifat yang sama dengan plastik pada umumnya. Bioplastik sering disebut
dengan plastik biodegradable. Plastik ini dapat terurai dengan sendirinya oleh
sifatnya yang dapat terurai dengan sendirinya plastik ini lebih ramah lingkungan
CO2, dan atau CH4 melalui tahapan depolimerisasi dan mineralisas. Depolimerisasi
terjadi karena kerja enzim ekstraseluler (terdiri atas endo dan ekso enzim). Endo
enzim memutus ikatan internal pada rantai utama polimer secara acak, dan ekso
enzim memutus unit monomer pada rantai utama secara berurutan. Bagian-bagian
oligomer yang terbentuk dipindahkan ke dalam sel dan menjadi mineralisasi. Proses
mineralisasi membentuk CO2, CH4, N2, air, garam-garam, mineral dan biomassa.
Definisi polimer biodegradable dan hasil akhir yang terbentuk dapat beragam
memiliki warna putih dan tekstur yang lebih lembut dari tepung terigu dan kenyal
atau lentur jika dicampur dengan air. Dalam Tabel 2.1. dapat dilihat kandungan dari
tepung tapioka.
dam air. Dari kandungan tersebut yang paling banyak ialah karbohidrat yang
dengan ikatan α-glikosidik [ CITATION Ard11 \l 1033 ]. Zat pati inilah yang
menyebabkan tepung tapioka memiliki teksur yang kenyal dan lentur. Dalam table
sebagai bahan dasar plastk biodegradabel. Dari Tabel 2.2 dapat dilihat bahwa
kandungan terbesar pati dari beberapa bahan makanan ialah singkong (90%)
sedangkan singkong adalah bahan utama dari pembuatan tepung tapioka. Dengan
Muhammad Rafli Nurmin S 16619067 raflins@gmail.com
Muhammad Fikri Ramadhan 16619167 masfickr@gmail.com
Muhammad Alix Rachman 16619367 realixrachman@gmail.com
kandungan pati yang cukup besar, tepung tapioka dapat dijadikan bahan baku
dikonsumsi. Selain teksturnya lembut dan kenyal ketika dimasak, tepung tapioka juga
tepung tapioka sering dijadikan bahan makanan tradisional khas sunda. Makanan
berbahan tepung tapioka akrab terdengar dengan istilah aci. Aci begitulah masyarakat
sehingga banyak juga variasi makanan yang dapat dibuat dengan aci. Cireng (Aci
digoreng) dan cilok (Aci dicolok) merupakan jajanan yang paling sering ditemui di
Tidak hanya sebagai bahan pangan, tepung tapioka juga berfungsi sebagai alat
perekat alami. Tepung tapioka yang disebut juga tepung kanji ini, dapat digunakan
sebagai bahan perekat dalam pembuatan arang briket. Arang briket adalah suatu
bahan bakar yang dibuat dari bahan tertentu yang mudah terbakar dicampur dengan
dilakukan oleh Sutiyono (2002) membandingkan antara perekat kanji dengan perekat
tetes tebu dan dihasilkan briket yang optimum yaitu briket yang menggunakan bahan
perekat kanji karena memiliki kuat tekan dan nilai kalor yang lebih tinggi. Penelitian
sagu dan perekat kanji. Dari hasil penelitian tersebut juga dihasilkan perekat yang
lebih baik yaitu perekat kanji karena memiliki kandungan air, abu yang rendah, dan
degradabel yang degradasinya merupakan hasil dari aktivitas mikrobia yang terdapat
di alam, seperti bakteri, fungi dan algae. Sehingga plastik sejenis ini akan lebih cepat
terurai dengan alami dalam waktu relatif cepat, sehingga tidak mencemari
karbohidrat atau polisakarida yang merupakan bentuk simpanan dari karbohidrat pada
dan dicampurkan dengan bahan-bahan lainnya. makanan bagi tanaman dalam bentuk
memanfaatkan pati dari tapioka ini diharapkan untuk mendapatkan plastik yang dapat
dikonsumsi (layak santap) sehingga dapat mengurangi jumlah sampah kemasan yang
untuk membuat plastik adalah pati dari singkong. Namun,karena tepung tapioka
mengandung pati dari singkong yang sudah diperhalus sehingga mudah diolah, maka
tepung tapioka juga bisa digunakan untuk membuat bioplastik. Pengolahan tepung
tapioka menjadi plastik dapat dilakukan dengan mesin di pabrik atau secara sederhana
yang dapat dipraktekkan dirumah. Berikut akan dipaparkan cara pengolahan tepung
Bahan :
- gliserol
Muhammad Rafli Nurmin S 16619067 raflins@gmail.com
Muhammad Fikri Ramadhan 16619167 masfickr@gmail.com
Muhammad Alix Rachman 16619367 realixrachman@gmail.com
- air suling
. Alat :
- mesin ekstruder.
- mesin pelletizing.
- cetakan.
B. Cara Pembuatan
160°C.
3. Hasil ekstruksi biji plastik kemudian menghasilkan pellet. Pellet inilah yang akan
4. Selanjutnya, pellet akan dimasukkan kedalam suatu mesin yang bernama mesin
pelletizing. Mesin tersebut terdiri dari feeder untuk menampung pellet yang akan
diproses yang akan dibuat menjadi kantong nabati. Kemudian melalui proses
6. Hasilnya, bioplastik dari singkong ini sudah menyerupai plastik biasa. Namun
Bahan:
- 10 ml air suling
- 1 ml cuka putih
Alat :
- Cetakan
- Lidi/tusuk gigi
Langkah-langkah :
kedalam panci
- Panaskan bahan yang sudah dimasukkan kedalam panci dengan suhu rendah
Tentunya produk plastik yang dibuat dengan bahan tepung tapioka lebih
Hal tersebut juga mendasari penggantian bahan dasar plastik yang sebelumnya adalah
minyak bumi menjadi bahan yang mudah terurai oleh pengurai seperti pati. Menurut
(Guern, 2018) , memprediksikan gelas plastik akan memakan waktu 50 tahun, plastik
pembukus minuman akan memakan waktu 400 tahun, pamper akan memakan waktu
450 tahun, dan tali nelayan akan memakan waktu 600 tahun lamanya. Padahal, bahan
plastik konvensional sudah ditambahkan zat aditif yang dapat mengurai plastik lebih
cepat. Plastik biodegredabel tidak memerlukan zat aditif untuk mengurai plastik lebih
cepat, plastik tersebut akan terurai bersama kandungan yang ada didalamnya. Sejauh
ini, belum ada penelitian mengenai penguraian plastik biodegradabel terkait bahan
tepung tapioka.
Dalam pembuatan plastik konvensional , banyak bahan dan zat kimia yang
ada dengan ada kandungan pada tepung tapiokan yang dapat terurai lebih cepat dan
mengurangi pertambahan kerusakan alam yang disebabkan zat aditif pada plastik
konvensional.
Daftar Pustaka
Ardiansyah, R. (2011). PEMANFAATAN PATI UMBI GARUT UNTUK
PEMBUATAN PLASTIK BIODEGRADABLE. Skripsi, 6.
Guern, C. L. (2018, April 5). When The Mermaids Cry: The Great Plastic Tide.
Retrieved from Coastal Care: http://plastic-pollution.org
Lestari. (2010). Analisis Kualitas Briket Arang Tongkol Jagung yang Menggunakan
Bahan Perekat Sagu dan Kanji. Jurnal Aplikasi Fisika. Vol. 6 No.2.
Nuwa. (2018). TEPUNG TAPIOKA SEBAGAI PEREKAT DALAM PEMBUATAN
ARANG BRIKET. 35.
Pudjiastuti, W. (2005). Plastik Layak Santap (Edible Plastic) dari Tapioka
Termodifikasi.
Sari, D. P. (2014). PEMBUATAN PLASTIK BIODEGRADABLE
MENGGUNAKAN PATI DARI UMBI KELADI.
1. (2016). http://green-plastics.net/posts/63/qaa-home-made-bioplastic-sword/