Anda di halaman 1dari 128

KTSP KURIKULUM 2013

MASA PANDEMI COVID-19

DOKUMEN I

KURIKULUM SEKOLAH DASAR NEGERI 117 SAOHIRING


KECAMATAN SINJAI TENGAH KABUPATEN SINJAI

TAHUN PELAJARAN 2021-2022

i
PEMERINTAH KABUPATEN SINJAI
DINAS PENDIDIKAN
SEKOLAH DASAR NEGERI 117 SAOHIRING KEC.SINJAI TENGAH
Jalan Peendidikan No. 01 Pepara, Sinjai Tengah
E-Mail : 40304739.sinjaikab@gmail.com Kode Pos : 92652

Tahun 2021

LEMBAR PENETAPAN / PENGESAHAN

Setelah memperhatikan mempertimbangkan dari Komite Sekolah, dengan


ini Kurikulum 2013 Masa Pendemi Covid-19 Sekolah Dasar Negeri 117
Saohiring Kecamatan Sinjai Tengah Kabupaten Sinjai ditetapkan /
disahkan untuk diberlakukan mulai Tahun Pelajaran 2021-2022

Ditetapkan / disahkan di : Sinjai


Tanggal: 01 Juli 2021

Ketua Komite Sekolah, Kepala sekolah

MUH. NUR TARMIAH UMRAN, S.Pd.SD


NIP. 19720309 199505 1 001

Menyetujui :
Pengawas SD Kabupaten Sinjai

Dr. Hj. FATMAWATI, S.Pd., M.Pd.


NIP. 19701231 199903 2 021

Mengetahui :
Kapala Dinas Pendidikan
Kabupaten Sinjai

ANDI JEFRIANTO ASAPA,S.Sos


Pangkat : Pembina Tk.I
NIP. : 19670508 198703 1 007

ii
KATAPENGANTAR

Perubahan kurikulum merupakan upaya untuk meningkatkan kualitas


pendidikan, perubahan ini terjadi seiring dengan adanya tuntutan
globalisasi bahwa pendidikan Indonesia harus lebih mampu bersaing
dengan negara-negara lain yang lebih maju.

Dengan bergulirnya kurikulum 2013 sekolah mempunyai kewenangan


untuk menyusun kurikulum yang sesuai dengan kebutuhan siswa,
tuntutan masyarakat, kondisi dan kemampuan sekolah, serta
memanfaatkan potensi dan partisifasi masyarakat yang ada di lingkungan
sekolah.

Untuk merealisasikan hal tersebut kami susun Kurikulum Sekolah


Dasar Negeri 117 Saohiring berdasarkan kondisi, potensi, dan kebutuhan.

Atas saran masukan dan arahannya, kami ucapkan terima kasih


kepada :
1. Ibu Dr. Hj. FATMAWATI, S.Pd., M.Pd Sebagai Pengawas Sekolah
Dasar Kabupaten Sinjai,
2. Bapak Pengurus Komite Sekolah SD Negeri 117 Saohiring
Kecamatan Sinjai Tengah Kabupaten Sinjai.

Semoga kurikulum ini dapat kami laksanakan dan mampu


meningkatkan kualitas pendidikan di Sekolah Dasar Negeri 117 Saohiring
Kecamatan Sinjai Tengah dengan perlindungan dan ridho dari Allah SWT.

Sinjai, 01 Juli 2021


Kepala Sekolah,

UMRAN, S.Pd.SD.
NIP. 19720309 199505 1 001

iii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL......................................................................................... i
LEMBAR PENGESAHAN................................................................................ ii
KATA PENGANTAR…………...................………………………………………………iii
DAFTAR ISI....................................................................................................iv

BAB I. PENDAHULUAN................................................................................ 1
A. Latar Belakang........................................................................... 1
1. Profil Sekolah......................................................................3
2. Rasionalisasi……………………………………...………………….. 9
B. Tujuan Pengembangan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
(KTSP).........................................................................................12
C. Perinsip-Prinsip Pengembangan Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan (KTSP).....................................................................13

BAB II. TUJUAN PENDIDIKAN TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN................ 16


A. Tujuan Pendidikan Dasar…........……………….............................16
B. Visi Sekolah Dasa Negeri 117 Saohiring......................................
16
C. Misi Sekolah Dasar Negeri 117 Saohiring....................................
16
D. Tujuan Sekolah Dasar Negeri 117 Saohiring................................
16

BAB III. STRUKTUR DAN MUATAN KURIKULUM TINGKAT SATUAN


PENDIDIKAN....................................................................................17
A. Kerangka Dasar Kurikulum..........................................................
17
I. Landasan Filosofis...............................................................
17
II. Landasan Teoritis……………………………..……………………..19
III. Landasan Yuridis…………………………….....……………………20
B. Struktur Kurikulum.....................................................................
20
I. Kompetensi Inti....................................................................
20
II. Muatan Kurikulun Tingkat Satuan Pendidikan…….......……
21
C. Mata Pelajaran............................................................................22
D. Baban Belajar ............................................................................26

iv
E. Muatan Lokal..............................................................................27
1. Muatan Lokal Wajib…………..........................…………………27
2. Muatan Lokal Pilihan…………….........................……………..27
F. Kompetensi Dasar……………………………………...........................27
G. Muatan Pelajaran……………………………………….........................28
H. Pengaturan Beban Belajar……………………………........................28
I. Ketuntasan Belajar / Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM)……....
29
J. Kenaikan Kelas dan Kelulusan…………………………....................
33

BAB IV. KALENDER PENDIDIKAN……………………………………………............34


A. Kalender Pendidikan……………………………….............................34
1. Permulaan Waktu Pelajaran………………..............................
34
2. Pengaturan Waktu Belajara Efektif………………....................
34
3. Pengaturan Waktu Libur………………………..........................
34
B. Analisis Kalender Pendidikan………………………….......................
36

BAB V. PENUTUP………………………………………………………………..............38
A. Kesimpulan.......................................................................................
38
B. Saran..........................................................................................38

PENDUKUNG........................................................................................... 1
1. SK Tim Pengembang Kurikulum Sekolah ................................ 2 - 4
2. Hasil Validasi Dokumem .......................................................... 5 - 11
3. Laporan Hasil Analisis Konteks ............................................... i - 38
4. Hasil Penentuan KKM ( satu mata pelajaran setiap jenjan
kelas) ........................................................................................ 1 - 21

v
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Kurikulum 2013 atau Pendidikan Berbasis Karakter adalah
kurikulum baru yang dicetuskan oleh Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan RI untuk menggantikan Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan (KTSP). Kurikulum 2013 merupakan sebuah kurikulum yang
mengutamakan pemahaman, skill, dan pendidikan berkarakter, peserta
didik dituntut untuk paham atas materi, aktif dalam berdiskusi dan
presentasi serta memiliki sopan santun disiplin yang tinggi. Kurikulum
ini menggantikan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan yang
diterapkan sejak 2006 lalu. Dalam Kurikulum 2013 mata pelajaran
wajib diikuti oleh seluruh peserta didik di satu satuan pendidikan pada
setiap satuan atau jenjang pendidikan.
Di dalam Penjelasan Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003
tentang Sistem Pendidikan Nasional pada Bagian Umum dijelaskan
bahwa pembaruan pendidikan memerlukan strategi tertentu, dan salah
satu strategi pem-bangunan pendidikan nasional ini adalah
pengembangan dan pelaksanaan kurikulum berbasis kompetensi.”
Pasal 35 Undang-undang Nomor Nomor 20 Tahun 2003 juga
mengatur bahwa Standar nasional pendidikan digunakan sebagai acuan
pengembangan kurikulum, tenaga kependidikan, sarana dan prasarana,
pengelolaan, dan pembiayaan.” Selanjutnya di dalam penjelasan Pasal
35 dinyatakan bahwa “kompetensi lulusan merupakan kualifikasi
kemampuan lulusan yang mencakup sikap, pengetahuan, dan
keterampilan sesuai dengan standar nasional yanga telah disepakati.”
Pada hakikatnya Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang
Sistem Pendidikan Nasional pada Pasal 1 Ayat (1) menyebutkan bahwa
“Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan
suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif
mengem-bangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual
keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia,

1
serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan
negara.
Dalam rangka mewujudkan suasana belajar dan proses
pembelajaran tersebut diperlukan suatu kurikulum yang dijadikan
sebagai pedoman bagi para pendidik dalam menyelenggarakan kegiatan
pembelajaran. Kurikulum sebagaimana yang ditegaskan dalam Pasal 1
Ayat (19) Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 adalah seperangkat
rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran
serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan
pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu.
Pengembangan Kurikulum 2013 merupakan langkah lanjutan
Pengembangan Kurikulum Berbasis Kompetensi yang telah dirintis pada
tahun 2004 dan KTSP 2006 yang mencakup kompetensi sikap,
pengetahuan, dan keterampilan secara terpadu.
Dunia Pendidikan kini dihadapkan pada suatu persoalan baru yaitu
hadirnya wabah Corona Virus Disease (Covid-19) yang pertama kali
terdeteksi muncul di cina tepatnya di kota Wuhan Tiongkok pada akhir
tahun 2019, mendadak menjadi teror mengerikan bagi masyarakat
dunia, terutama setelah merenggut nyawa ratusan orang dalam waktu
yang relatif singkat. Hampir kurang lebih 200 negara di dunia terjangkit
virus korona termasuk Indonesia.
Berbagai upayapun telah dikerahkan yang menguras energi bangsa
dalam rangka pencegahan, pengobatan dan sebagainyapun telah
dilakukan dalam memotong mata rantai penyebaran virus corona, dari
pembuatan regulasi kebijakan oleh pemerintah muali dari Penerapan
Sosial Berskala Besar (PSBB), penggunaan masker, membiasakan cuci
tangan dengan sabun di air mengalir/Hansanitizer, menjaga imunnnitas
tubuh, jaga jarak (Psychal distancing), menghindari kerumunan banyak
oarang dalam satu tempat (social distancing), Isolasi mandiri hingga
lockdown di beberapa wilayah termasuk kota-kota besar di negera kita
sudah dilakukan untuk memutus rantai penyebaran virus korona.
Kehadiran pandemi Corona Virus Disease (Covid-2019),
menyingkapkan sejumlah persoalan genting yang menghantui bangsa
2
ini, meluluhlantakkan sendi-sendi kehidupan bangsa hingga melahirkan
problem socio-cultural multi dimensi baik politik, sosial, budaya,
ekonomi hingga ketahan mental baik fisik maupun sprirtual yang harus
segera diatasi karena menyangkut keberlangsungan hidup dan
kemandirian jati diri bangsa termasuk didalamnya layanan pendidikan
pada sekolah secara khusus.
Bahwa saat ini seluruh wilayah Negara Kesatuan Republik
Indonesia terdampak penyebaran Covid-19. Selain itu di beberapa
daerah di wilayah Indonesia terdapat juga yang terdampak musibah
atau bencana lain walaupun bersifat lokal. Dalam kondisi apapun,
negara berkewajiban melindungi segenap bangsa dan seluruh tumpah
darah Indonesia, memajukan kesejahteraan umum dan mencerdaskan
kehidupan bangsa. Oleh karena itu negara berkewajiban mencarikan
jalan keluar keberlangsungan pendidikan di sekolah. Menyadari letak
geografis wilayah Indonesia sebagai daerah kepulauan dengan keadaan
yang berbeda-beda, perlu dirumuskan regulasi yang dapat menjadi
solusi agar kegiatan pembelajaran tetap dapat dilaksanakan dengan baik
di tengah kondisi darurat apapun. Sebab Belajar tidak pernah mengenal
kata berhenti, dalam kondisi apapaun tanpa menganal ruang dan
waktu. Namun dalam kondisi darurat, kegiatan pembelajaran tidak bisa
berjalan secara normal seperti biasanya, namun demikian peserta didik
harus tetap mendapatkan layanan pendidikan dan pembelajaran.
Pada masa darurat Covid-19, sekolah telah menyiapkan sejumlah
strategi dan program guna mendukung pelaksanaan kegiatan
pembelajaran di tengah kondisi darurat sesuai dengan kondisi dan
kreatifitas serta kemampuan sekolah. Mulai menugaskan peserta didik
belajar dari rumah dengan bimbingan dari guru dan orang tua hingga
bentuk-bentuk lain yang membuat keberadaan peserta didik tetap
terlayanan pada kebutuhan belajaranya sesuai dengan batas
kemampuan yang ada. Kegiatan pembelajaran tidak hanya dilaksanakan
sepenuhnya di sekolah, tetapi peserta didik dapat belajar dari rumah.
Kegiatan pembelajaran yang semula lebih banyak dilaksanakan secara
tatap muka antara guru dengan peserta didik di kelas, kini berubah
3
menjadi pembelajaran jarak jauh secara daring (dalam jaringan) dan
luring (luar jaringan). Upaya-upaya tersebut dalam rangka
mengoptimalkan layanan pendidikan di sekolah di masa darurat
Dari hasil evaluasi pelaksanaan pembelajaran jarak jauh, diketahui
bahwa belum semua sekolah dapat menjalankan kegiatan pembelajaran
jarak jauh secara online/daring (dalam jaringan) secara penuh, dan
sebagian besar menyelenggarakan pembelajaran jarak jauh secara luring
(luar jaringan). Beberapa kendala ditemukan antara lain; keterbatasan
SDM, keterbatasan sarana berupa laptop atau HP yang dimiliki peserta
didik, kesulitan akses internet dan keterbatasan kuota internet peserta
didik yang disediakan orang tuanya, dan sebagainya. Selain itu
pelaksanaan pembelajaran jarak jauh selama masa darurat Covid-19
antara satu sekolah dengan sekolah yang lainnya sangat bervariasi,
sesuai dengan persepsi dan kesiapan masing-masing sekolah.
Implementasi Kurikulum Sekolah 2013 Masa Pandemi Covid-19
pada Sekolah, terutama jenjang Sekolah Dasar menuntut adanya
perubahan paradigma pada perencanaan pembelajaran, pelaksanaan
pembelajaran dan penilaian hasil belajar. Kegiatan pembelajaran tidak
hanya dilaksanakan sepenuhnya di sekolah, tetapi peserta didik dapat
belajar dari rumah. Kegiatan pembelajaran yang semula lebih banyak
dilaksanakan secara tatap muka antara guru dengan peserta didik di
kelas, kini berubah menjadi pembelajaran jarak jauh secara daring
(dalam jaringan) dan luring (luar jaringan). Kegiatan belajar dari rumah
menuntut adanya kolaborasi, partisipasi dan komunikasi aktif antara
guru, orang tua dan peserta didik menjadi satu kesatuan yang saling
mendukung, dengan prinsip bahwa semua kita adalah guru, semua kita
adalah murid dan semua tempat adalah kelas, nampaknya menjadi oase
ditengah dahaga akan prestasi anak bangsa.
Belajar dari rumah tidak sekedar memenuhi tuntutan kompetensi
(KI-KD) pada kurikulum, tetapi lebih ditekankan pada pengembangan
karakter, akhlak mulia, ubudiyah dan kemandirian peserta didik. Guru
harus lebih kreatif dan inovatif dalam menyajikan materi pelajaran dan
memberi tugas kepada peserta didik, agar terwujud pembelajaran yang
4
bermakna, inspiratif dan menyenangkan agar peserta didik tidak
mengalami kebosanan belajar dari rumah.
Berdasarkan latar belakang tersebut, agar kegiatan pembelajaran
pada masa darurat berjalan dengan baik dan optimal, maka SD Negeri
117 saohiring telah menyusun Kurikulum Sekolah 2013 Masa Pandemi
Covid-19, sebagai acuan sekolah dalam menyelenggarakan pembelajaran
di masa darurat pada Tahun Pelajaran 2021/2022 .
Kurikulum Sekolah 2013 Masa Pandemi Covid-19 pada SD Negeri
117 saohiring ini disusun oleh Tim Pengembang Kurikulum (TPK)
sekolah dengan melibatkan unsur; guru, konselor, komite sekolah,
Kepala Sekolah, praktisi pendidikan, pengawas pembina dan unsur
stakeholder lainnya.

1. Profil Sekolah
Berikut oleh penyusun menyajikan profil SD Negeri 117 Saohiring :
a. Identitas Sekolah
1) Nama Sekolah : SD NEGERI 117 SAOHIRING
2) NPSN : 40304739
3) Jenjang Pendidikan : SD
4) Status Sekolah : Negeri
5) Alamat Sekolah : Jl. Pendidikan No. 01 Pepara
RT/RW : 001/001
Kode Pos : 92652
Desa : Saohiring
Kecamatan : Sinjai Tengah
Kabupaten : Sinjai
Provinsi : Sulawesi Selatan
Negara : Indonesia
6) Posisi Geografis : -5,1552 LS
120,1085 BT
b. Data Pelengkap
7) SK Pendirian Sekolah : 1978
8) Tanggal SK Pendirian : 1978-01-01
9) Status Kepemilikan : Pemerintah Daerah
5
10) SK Izin Operasional :-
11) Tanggal SK Izin Operasional : 1979-01-01
12) Kebutuhan khusus dilayani : -
13) Nomor Rekening : 0602020000000725
14) Nama Bank : Bank Sulselbar
15) Cabang KCP/Unit : Sinjai
16) Rekening atas nama : SD.No.117 Saohiring
17) MBS : Ya
18) Memungut iuran : Tidak
19) Nominal per Siswa : Rp 0,0-
20) Nama Wajib Pajak : SD Negeri No. 117 Saohiring
21) NPWP : 701287161806000
c. Kontak Sekolah
22) Nomor Telepon/ Hp : - / 0859-414 424 09
23) Email : 40304739.sinjaikab@gmail.com
24) Website : http://www.SDN117SAOHIRING.siap.id
d. Data Periodik
25) Waktu Penyelenggaraan : Pagi / 6 hari
26) Bersedia menerima BOS : Ya
27) Sertifikasi ISO : Belum bersertifikat
28) Sumber Listrik : PLN
29) Daya Listrik (watt) : 900
30) Akses Internet : Telkomsel Flash
31) Akses Internet Alternatif : Smartfren
e. Sanitasi
32) Kecukupan Air : Tidak
33) Sekolah memproses air sendiri : Ya
34) Air minum untuk siswa : Tidak disediakan Sekolah
35) Mayoritas siswa membawa air minum : Ya
36) Jumlah toilet berkebutuhan khusus :0
37) Sumber air sanitasi : lainnya
38) Keesediaan air di lingkungan sekolah : Ada
39) Tipe jamban : Leher angsa ( toliet jongkok )
40) Jumlah tempat cuci tangan : 6 buah
41) Apakah sabun dan air mengalir
pada tempat cuci tangan : Tidak
42) Jumlah jamban yg dapat digunakan: L=0, P=0, bersama=1

6
f. Daftar Pendidik dan Tenaga Kependidikan
Tempat Tanggal Status
No Nama NUPTK JK NIP Jenis PTK
Lahir Lahir Kepegawaian
1 Umran 1641750652200002 L PEPARA 1972-03-09 197203091995051001 PNS Kepala Sekolah
2 Saiya 6563744644300003 P PEPARA 1966-12-31 196612311988032089 PNS Guru Kelas
3 Arny 2533746648300003 P SINJAI 1968-12-01 196812011988032007 PNS Guru Kelas
4 Sitti Rosmuliati 6538747648300023 P SINJAI 1969-12-06 196912061998032004 PNS Guru Kelas
5 Wahdania P BONE 1979-10-27 199710272020122003 CPNS Guru Kelas
6 Daniati ~ P SINJAI 1982-01-22 ~ Non PNS Guru MP. PAI&Bp
7 Muhammad Sidik ~ L SINJAI 1979-08-14 ~ Non PNS Op. Dapodikmen
8 St.khadijah ~ P SINJAI 1991-06-27 ~ Non PNS Tenaga Perpustakaan
9 Muhtar ~ L SINJAI 1972-09-05 ~ Non PNS Penjaga Sekolah
10 Syamsinar ~ P SINJAI 1990-05-05 ~ Non PNS Tenaga Adm. Sekolah
11 Rahmaniar ~ P SINJAI ~ Non PNS Guru Kelas
12 Sofyan ~ L SINJAI ~ Non PNS Guru MP.PJOK

g. Peserta Didik
1. Jumlah Peserta Didik Berdasarkan 1. Jumlah Siswa Berdasarkan Penghasilan Orang
Jenis Kelamin Tua/Wali
Laki-laki Perempuan Total Penghasilan L P Total
Tidak di isi 0 1 1
68 79 147
Kurang dari Rp. 500,000 23 35 58
2. Jumlah peserta Didik Berdasarkan
Rp. 500,000 - Rp. 999,999 22 25 47
Usia
Usia L P Total Rp. 1,000,000 - Rp. 1,999,999 8 9 17
< 6 tahun 0 0 0 Rp. 2,000,000 - Rp. 4,999,999 10 6 16
6 - 12 tahun 66 77 143 Rp. 5,000,000 - Rp. 20,000,000 5 3 8
13 - 15 tahun 2 2 4 Lebih dari Rp. 20,000,000 0 0 0
16 - 20 tahun 0 0 0
> 20 tahun 0 0 0 Total 68 79 147
Total 68 79 147
3. Jumlah Siswa Berdasarkan Agama 2. Jumlah Siswa Berdasarkan Tingkat Pendidikan
Agama L P Total Tingkat Pendidikan L P Total
Islam 68 79 147 Tingkat 1 10 12 22
Kristen 0 0 0 Tingkat 2 11 11 22
Katholik 0 0 0 Tingkat 3 11 13 24
Hindu 0 0 0 Tingkat 4 11 17 28
Budha 0 0 0 Tingkat 5 13 17 30
Konghucu 0 0 0 Tingkat 6 12 9 21
Lainnya 0 0 0
Total 68 79 147
Total 68 79 147

7
I. Kondisi Ideal SD Negeri 117 Saohiring
Kondisi ideal adalah merupakan suatu keadan sekolah sesuati
tuntutan yang terdapat dalam SNP. Masing-masing standar
tersebut adalah sebagai berikut :
1) Standar isi adalah ruang lingkup materi dan tingkat
kompetensi yang dituangkan dalam kriteria tentang kompetensi
tamatan, kompetensi bahan kajian, kompetensi mata pelajaran,
dan silabus pembelajaran yang harus dipenuhi oleh peserta
didik pada jenjang dan jenis pendidikan tertentu.
2) Standar kompetensi lulusan adalah kualifikasi kemampuan
lulusan yang mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan.
3) Standar proses adalah standar nasional pendidikan yang
berkaitan dengan pelaksanaan pembelajaran pada satu satuan
pendidikan untuk mencapai standar kompetensi lulusan.
4) Standar pendidik dan tenaga kependidikan adalah kriteria
pendidikan prajabatan dan kelayakan fisik maupun mental,
serta pendidikan dalam jabatan.
5) Standar sarana dan prasarana adalah standar nasional
pendidikan yang berkaitan dengan kriteria minimal tentang
ruang belajar, tempat berolahraga, tempat beribadah,
perpustakaan, laboratorium, bengkel kerja, tempat bermain,
tempat berkreasi dan berekreasi, serta sumber belajar lain,
yang diperlukan untuk menunjang proses pembelajaran,
termasuk penggunaan teknologi informasi dan komunikasi.
6) Standar pengelolaan adalah standar nasional pendidikan yang
berkaitan dengan perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan
kegiatan pendidikan pada tingkat satuan pendidikan,
kabupaten/kota, provinsi, atau nasional agar tercapai efisiensi
dan efektivitas penyelenggaraan pendidikan.
7) Standar pembiayaan adalah standar yang mengatur komponen
dan besarnya biaya operasi satuan pendidikan yang berlaku
selama satu tahun.

8
8) Standar penilaian pendidikan adalah standar nasional
pendidikan yang berkaitan dengan mekanisme, prosedur, dan
instrumen penilaian hasil belajar peserta didik.

II. Kondisi Riil SD Negeri 117 Saohiring


1) Standar isi
Keberadaan KTSP sebagai suatu acuan pembelajaran sudah
tersedia yang merupakan uatan sekolah sendiri hasil
musyawarah antara kepala sekolah, guru, dan komite sekolah
yang mendekati kesuaian dengan pedoman penyusunan KTSP
Demikian halnya dengan keberadaan silabus, RPP, Kriteria
ketuntasan Minimal, Kriteria Kelulusan dan kegiatan Ekstra
kurikuler telah dimiliki namun masih perlu disempurnakan
2) Standar kompetensi lulusan
Kualifikasi kemampuan lulusan yang mencakup sikap,
pengetahuan, dan keterampilan. Masih perlu ditingkatkan
dengan berbagai upaya sehingga terjadi kenaikan nilai rata-rata
UAS sebesar 0,25 untuk setiap mata pelajaran yang di UAS-kan
3) Standar proses
Standar nasional pendidikan yang berkaitan dengan
pelaksanaan pembelajaran pada satu satuan pendidikan untuk
mencapai standar kompetensi lulusan. Proses pembelajaran
sesuai tuntutan Kurikulum 2013 menerapakan pendekatan
saintifik dengan prinsip 5 M-nya. Namun hamper semua guru
belum menguasai dan memahami benar tentang pendekatan
tersebut, sehingga dalam pelaksanaannya masih perlu terus
ditingkatkan.

4) Standar pendidik dan tenaga kependidikan


Kriteria pendidikan prajabatan dan kelayakan fisik maupun
mental, serta pendidikan dalam jabatan.sudah 90 % memiliki
latar belakang pendidikan S.1 dan telah sesuai dengan mata
pelajaran yang diampunya. Namun sayangnya status
9
kepegawaiannya masih berstatus sebagai tenaga honorer. Guru
PNS yang dimiliki hanya 3 (dua) orang termasuk kepala sekolah
yang mengampu mata pelajaran PPKn, dan IPS
5) Standar sarana dan prasarana
Standar nasional pendidikan yang berkaitan dengan kriteria
minimal tentang ruang belajar, tempat berolahraga, tempat
beribadah, perpustakaan, laboratorium, bengkel kerja, tempat
bermain, tempat berkreasi dan berekreasi, serta sumber belajar
lain, yang diperlukan untuk menunjang proses pembelajaran,
termasuk penggunaan teknologi informasi dan komunikasi
sebagain besar belum tersedia. Sekolah kami baru memiliki 6
ruang belajar saja. Dari keenam ruang belajar tersebut 1 ruang
dalam kondisi rusak berat yang sekarang dipergunakan sebagai
ruang guru. Sedangkan WC/ MCK baru memiliki 1 unit terdiri
atas 4 pintu dalam kondisi cukup artinya masih bisa
dipergunakan
6) Standar pengelolaan
Standar nasional pendidikan yang berkaitan dengan
perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan kegiatan
pendidikan pada tingkat satuan pendidikan, kabupaten/kota,
provinsi, atau nasional agar tercapai efisiensi dan efektivitas
penyelenggaraan pendidikan masih perlu ditingkatkan
terutama dalam melaksanakan pngawasan dan supervisi
terhadap guru dalam proses pembelajaran. Supervisi akademik
(kepada guru) dan supervisi manajerial baru dapat
dilaksanakan 1 kali dalam setiap semesternya.
7) Standar pembiayaan
Standar yang mengatur komponen dan besarnya biaya operasi
satuan pendidikan yang berlaku selama satu tahun masih
perlu ditingkatkan. Biaya operasional sekolah/ pendidikan
masih sepenuhnya mengandalkan BOS. Sumber biaya yang lain
belum dapat tergali mengingat berbagai faktor

10
8) Standar penilaian pendidikan
Standar nasional pendidikan yang berkaitan dengan
mekanisme, prosedur, dan instrumen penilaian hasil belajar
peserta didik sudah dapat dilaksanakan dengan baik yang
meliputi ulangan harian, ujian tengah semester, Ujian kenaikan
kelas, Ujian nasional dan ujian sekolah, Namun dikegiatan
ulangan harian masih perlu ditingkatkan frekuensi dan
kualitasnya. Demikian halnya dengan pendokumentasian hasil
evaluasi dan analisis hasil evaluasi masih memerlukan
perhatian khusus.

2. Rasionalisasi
Perubahan paradigma penyelenggaran pendidikan dari
sentralisasi ke desentralisasi mendorong terjadinya perubahan dan
pembaharuan beberapa aspek pendidikan, termasuk kurikulum.
Dalam kaitan ini kurikulum sekolah dasarpun menjadi perhatian
dan pemikiran baru, sehingga mengalami perubahan.
Kurikulum adalah perangkat rencana dan pengaturan mengenai
tujuan , isi dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai
pedoman penyelenggaran kegiatan pembelajaran untuk mencapai
tujuan pendidikan tertentu. Berdasarkan Undang Undang Nomor 20
tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional pasal 36 ayat 2
ditegaskan bahwa Kurikulum pada semua jenjang dan jenis
pendidikan dikembangkan dengan prinsip diversifikasi sesuai
dengan satuan pendidikan , potensi daerah, dan peserta didik. Atas
dasar pemikiran itu maka dikembangkan apa yang dinamakan
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan atau KTSP.
Kurikulum Tingat Satuan Pendidikan adalah kurikulum
operasional yang disusun oleh dan dilaksanakan di masing-masing
satuan pendidikan. Sesuai dengan amanat Peraturan Pemerintah
Republik Indonesia Nomor 19 tahun 2005 bahwa Kurikulum Satuan
Pendidikan pada jenjang pendidikan dasar dan menengah mengacuh
pada Standar Isi dan Standar Kompetensi Lulusan serta
11
berpedoman pada panduan dari Badan Standar Nasional
Pendidikan.
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Sekolah Dasar Negeri
117 Saohiring Kecamatan Sinjai Tengah dikembangkan sebagai
perwujudan dari kurikulum pendidikan dasar dan menengah.
Kurikulum ini disusun oleh satu TIM penyusun yang terdiri atas
unsur sekolah dan komite sekolah di bawah kordinasi dan supervisi
Dinas Pendidikan Kabupaten Sinjai serta dengan bimbingan nara
sumber ahli pendidikan dan pembelajaran.
Pengembangan Kurikulum ini di dasarkan pada prinsip-
prinsip sebagai berikut ;
 Berpusat pada potensi,perkembangan,kebutuhan,dan
kepentingan peserta didik dan lingkungannya.
 Beragam dan terpadu
 Tanggap terhadap perkembangan ilmu pengetahuan
,teknologi dan seni
 Relevan dengan kebutuhan kehidupan
 Menyeluruh dan berkesinambungan
 Belajar sepanjang hayat
 Seimbang antara kepentingan Nasional dan Kepentingan
Daerah

Pada akhirnya kurikulum ini akan menjadi dokumen sekolah


yang akan menjadi kenyataan apabila terlaksana di lapangan dalam
proses pembelajaran. Proses pembelajaran yang dilaksanakan di
kelas maupun di luar kelas, hendaknya berlangsung secara efektif
dan efisien yang mampu membangkitkan aktivitas dan krestivitas
anak. Dalam hal ini para pelaksana kurikulum ( guru ) yang akan
membumikan kurikulum ini dalam proses pembelajaran. Para
pendidik juga hendaknya mampu menciptakan pembelajaran yang
menyenangkan dan mengasyikkan bagi anak, sehingga naka betah
di sekolah. Atas dasar kenyaatn tersebut, maka pembelajaran di
sekolah dasar hendaknya bersifat mendidik, mencerdaskan,

12
membangkitkan aktivitas, dan kreativitas anak, efektif, demokratis,
menantang,menyenangkan, dan mengasyikkan. Dengan spirit
seprti itulah kurikulum ini akan menjadi pedoman yang dinamis
bagi penyelenggaraan pendidikan dan pengajaran di SD Negeri 117
Saohiring Kac.Sinjai Tengah Kab.Sinjai.

Berikut Dasar hukum penyusunan Kurukulum SD Negeri 117


Saohiring.
Dalam relevansinya dengan Undang Undang Nomor 20 tahun
2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional pasal 36 ayat 2, bahwa
dalam penyusunan Kurikulum SD Negeri 117 Saohiring juga
mengacu pada beberapa peraturan di antaranya sebagai berikut :
1. Undang Undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional pasal 36 ayat 2,
2. Peraturan Presiden No. 87 Tahun 2017 Tentang Penguatan
Pendidikan Karakter
3. Peraturan Pemerintah No 13 thn 2015 Tentang Perubahan
kedua dari PP 19 Tahun 2005 Tentang SNP
4. PP No 19 Tahun 2017 tentang perubahan PP No 74 tahun 2008
tentang Guru
5. Permendikbud No. 57 Tahun 2014 Tentang Kurikulum SD
6. Permendikbud No. 61 Tahun 2014 Tentang KTSP
7. Permendikbud No. 62 Tahun 2014 Tentang Kegiatan
Ekstrakurikuler
8. Permendikbud No. 63 Tahun 2014 Tentang Pendidikan
Kepramukaan
9. Permendikbud No. 79 Tahun 2014 Tentang Muatan Lokal
Kurikulum 2013
10. Permendikbud No. 23 Tahun 2015 Tentang Penumbuhan Budi
Pekerti
11. Permendikbud No. 53 Tahun 2015 Tentang Penilaian Hasil
Belajar
12. Permendikbud No. 20 Tahun 2016 Tentang SKL
13
13. Permendikbud No. 21 thn 2016 Tentang Standar Isi
14. Permendikbud No. 22 Tahun 2016 Tentang Standar Proses
15. Permendikbud No. 23 Tahun 2016 Tentang Standar Penilaian
16. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayan Nomor 24 Tahun
2016 tentang Kompetensi Inti Dan Kompetensi Dasar Pelajaran
Pada Kurikulum 2013 Pada Pendidikan Dasar Dan Pendidikan
Menengah.
17. Permendikbud No 61 Tahun 2014 tentang Kurikulum Tingkat
Satuan Pendidikan Pada Dikdasmen
18. Permendikbud No. 62 Tahun 2014 tentang Kegiatan
Ekstrakurikuler Pada Dikdasmen
19. Permendikbud No. 63 Tahun 2014 tentang Pendidikan
Kepramukaan Sebagai Kegiatan Ekstrakurikuler Wajib
20. Permendikbud No. 79 Tahun 2014 tentang Muatan Lokal
Kurikulum 2013
21. Permendikbud No. 103 Tahun 2014 tentang Pembelajaran Pada
Dikdasmen Permendikbud N0 53 Tahun 2015 tentang Penilaian
Hasil Belajar Pada Dikdasmen
22. Permendikbud No 195 Tahun 2014 tentang Evaluasi Kurikulum
2013
23. Peraturan Mendikbud No. 160 tahun 2014 tentang
Pemberlakuan Kurikulum tahun 2006 dan Kurikulum 2013
24. Permendikbud N0 37 Tahun 2018 tentang Perubahan atas
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No 24 Tahun
2016 Tentang KI dan KD Pelajaran Pada Kurikulum 2013 Pada
Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah.
25. Surat Edaran Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 3
Tahun 2020 tentang Pencegahan Corona Virus Disease 2019
(COVID-19) Pada Satuan Pendidikan.
26. Surat Edaran Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 4
Tahun 2020 tentang Pelaksanaan Kebijakan Pendidikan Dalam
Masa Darurat Penyebaran Corona Virus Disease 2019 (COVID-
19).
14
27. Keputusan Bersama Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan,
Menteri Agama, Menteri Kesehatan, Dan Menteri Dalam
Negeri Republik Indonesia No. 1/KB/2020, No. 516 Tahun
2020, No. HK.03.01 /Menkes/363/2O2O, No.440-882 di Masa
Pandemi Corona Wrusdisease2019 (Covid_I9)
28. Permendikbud No. 20 tahun 2018 tentang penguatan
pendidikan karakter pada pendidikan formal
29. Permendibud No. 64 tahun 2015 tentang kawasan tanpa rokok
di lingkungan sekolah
30. Keputusan Kepala Balikbang dan perbukuan No.
018/H/KR/2020 Tentang KI dan KD Kurikulum 2013 pada
PAUD, Dikdas, dan Dikmen
31. Peraturan Daerah yang relevan
a. Peraturan Gubernur Sulawesi Selatan nomor 60 tahun 2020
tentang Penerapan Disiplin Dan Penegakan Hukum Protokol
Kesehatan sebagai upaya pencegahan dan pengendalian
Corona Virus Disease 2019 Provinsi Sulawesi Selatan
b. Pergub No. 31 Tahun 2007 tentang Muatan Lokal bahasa
Daerah.
c. Perbup No 4 Tahun 2016 tentang Muatan lokal Baca Tulis
Al-Qur’an.
d. Peraturan Daerah No 13 Tahun 2014 tentang
penyelenggaraan pendidikan di Kabupaten Sinjai.
e. Peraturan Bupati Nomor 4 Tahun 2020 tentang Pedoman
Pelaksanaan Penerimaan Peserta Didik Baru pada Satuan
Pendidikan.
f. Surat Edaran Gubernur Provinsi Sulawesi Selatan
nomor 442.2/2181/DISDIK tentang perpanjangan
masa belajar di rumah pada Satuan Pendidikan
SMA/MA, SMP/MTs, SD/MI sederajat dan SLB negeri
dan swasta se-Sulawesi Selatan.

15
B. Tujuan Pengembangan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)
Tujuan pengembangan Kurikulum Sekolah untuk memberikan acuan
kepada kepala sekolah, guru dan tenaga kependidikan lainnya serta
stakeholder yang ada di sekolah dalam mengembangkan program-
program yang akan dilaksanakan.

Selain itu, Kurikulum Sekolah inipun disusun antara lain agar dapat
memberi kesempatan kepada peserta didik untuk :
1. belajar untuk beriman dan bertatakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,
2. belajar untuk memahami dan menghayati,
3. belajar untuk mampu melaksanakan dan berbuat secara efektif,
4. belajar untuk hidup bersama dan berguna untuk orang lain, dan
5. belajar untuk membangun dan menemukan jati diri melalui proses
belajar yang aktif, kreatif, efektif dan menyenangkan.

Tujuan Penyusunan Kurikulum Sekolah 2013 Masa Pandemi Covid-19


Kurikulum Sekolah 2013 Masa Pandemi Covid-19 disusun sebagai
pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran pada masa darurat
pandemi untuk mencapai tujuan pendidikan di dengan
mempertimbangkan antara lain:
1. Pada masa darurat pandemi, seluruh peserta didik harus tetap
mendapatkan layanan pendidikan dan pembelajaran dari sekolah.
Kegiatan pembelajaran tidak hanya mengandalkan tatap muka
antara guru dengan peserta didik, tetapi peserta didik dapat
melakukan belajar dari rumah dengan bimbingan/pemantauan oleh
guru dan orang tua;
2. Kegiatan pembelajaran wajib mempertimbangkan terjaganya
kesehatan, keamanan,dan keselamatan civitas akademika baik pada
aspek fisik maupun psikologi;
3. Kurikulum Sekolah 2013 Masa Pandemi Covid-19 hanya diterapkan
pada masa darurat. Bila kondisi sudah normal, maka kegiatan
pembelajaran harus kembali dilaksanakan secara normal seperti
biasanya.
16
C. Prinsip-Prinsip Pengembangan Kurikulum 2013
Pelaksanaan pembelajaran pada pelaksanaan kurikulum 2013 memiliki
karakteristik yang berbeda dari pelaksanaan kurikulum 2006.
Berdasarkan hasil analisis terhadap kondisi yang diharapkan, maka
dipeloleh 14 prinsip utama pembelajaran yang perlu guru terapkan.

Ada pun 14 prinsip itu adalah:

1. Dari peserta didik diberi tahu menuju peserta didik mencari


tahu;
Pembelajaran mendorong peserta didik menjadi pembelajar aktif,
pada awal pembelajaran guru tidak berusaha untuk meberitahu
peserta didik karena itu materi pembelajaran tidak disajikan dalam
bentuk final. Pada awal pembelajaran guru membangkitkan rasa
ingin tahu peserta didik terhadap suatu fenomena atau fakta lalu
mereka merumuskan ketidaktahuannya dalam bentuk pertanyaan.
Jika biasanya kegiatan pembelajaran dimulai dengan penyampaian
informasi dari guru sebagai sumber belajar, maka dalam
pelaksanaan kurikulum 2013 kegiatan inti dimulai dengan peserta
didik mengamati fenomena atau fakta tertentu. Oleh karena itu guru
selalu memulai dengan menyajikan alat bantu pembelajaran untuk
mengembangkan rasa ingin tahu peserta didik dan dengan alat
bantu itu guru membangkitkan rasa ingin tahu peserta didik dengan
bertanya.

2. Dari guru sebagai satu-satunya sumber belajar menjadi belajar


berbasis aneka sumber;
Pembelajaran berbasis sistem lingkungan. Dalam kegiatan
pembelajaran membuka peluang kepada peserta didik sumber
belajar seperti informasi dari buku peserta didik, internet, koran,
majalah, referensi dari perpustakaan yang telah disiapkan. Pada
metode proyek, pemecahan masalah, atau inkuiri peserta didik dapat
memanfaatkan sumber belajar di luar kelas. Dianjurkan pula untuk
materi tertentu peserta didik memanfaatkan sumber belajar di

17
sekitar lingkungan masyarakat. Tentu dengan pendekatan ini
pembelajaran tidak cukup dengan pelaksanaan tatap muka dalam
kelas.

3. Dari pendekatan tekstual menuju proses sebagai penguatan


penggunaan pendekatan ilmiah;
Pergeseran ini membuat guru tidak hanya menggunakan sumber
belajar tertulis sebagai satu-satunya sumber belajar peserta didik
dan hasil belajar peserta didik hanya dalam bentuk teks. Hasil
belajar dapat diperluas dalam bentuk teks, disain program, mind
maping, gambar, diagram, tabel, kemampuan berkomunikasi,
kemampuan mempraktikan sesuatu yang dapat dilihat dari lisannya,
tulisannya, geraknya, atau karyanya.

4. Dari pembelajaran berbasis konten menuju pembelajaran berbasis


kompetensi;
Pembelajaran tidak hanya dilihat dari hasil belajar, tetapi dari
aktivitas dalam proses belajar. Yang dikembangkan dan dinilai
adalah sikap, pengetahuan, dan keterampilannya.

5. Dari pembelajaran parsial menuju pembelajaran terpadu;


Mata pelajaran dalam pelaksanaan kurikulum 2013 menjadi
komponen sistem yang terpadu.

Semua materi pelajaran perlu diletakkan dalam sistem yang terpadu


untuk menghasilkan kompetensi lulusan. Oleh karena itu guru perlu
merancang pembelajaran bersama-sama, menentukan karya peserta
didik bersama-sama, serta menentukan karya utama pada tiap mata
pelajaran bersama-sama, agar beban belajar peserta didik dapat
diatur sehingga tugas yang banyak, aktivitas yang banyak, serta
penggunaan waktu yang banyak tidak menjadi beban belajar
berlebih yang kontraproduktif terhadap perkembangan peserta didik.

18
6. Dari pembelajaran yang menekankan jawaban tunggal menuju
pembelajaran dengan jawaban yang kebenarannya multi dimensi;
Di sini peserta didik belajar menerima kebenaran tidak tunggul.
Peserta didik melihat awan yang sama di sebuah kabupaten. Mereka
akan melihatnya dari tempatnya berpijak. Jika ada sejumlah peserta
didik yang melukiskan awan pada jam yang sama dari tempat
yangberjauhan, mereka akan melukiskannya berbeda-beda, semua
benar tentang awan itu, benar menjadi beragam.

7. Dari pembelajaran verbalisme menuju keterampilan aplikatif;


Pada waktu lalu pembelajaran berlangsung ceramah. Segala sesuatu
diungkapkan dalam bentuk lisan guru, fakta disajikan dalam bentuk
informasi verbal, sekarang peserta didik harus lihat faktanya,
gambarnya, videonya, diagaramnya, teksnya yang membuat peserta
didik melihat, meraba, merasa dengan panca indranya. Peserta didik
belajar tidak hanya dengan mendengar, namun dengan
menggunakan panca indra lainnya.

8. Peningkatan dan keseimbangan antara keterampilan fisikal


(hardskills) dan keterampilan mental (softskills);
Hasil belajar pada rapot tidak hanya melaporkan angka dalam
bentuk pengetahuannya, tetapi menyajikan informasi menyangku
perkembangan sikapnya dan keterampilannya. Keterampilan yang
dimaksud bisa keterampilan membacan, menulis, berbicara,
mendengar yang mencerminkan keterampilan berpikirnya.
Keterampilan bisa juga dalam bentuk aktivitas dalam menghasilkan
karya, sampai pada keterampilan berkomunikasi yang santun,
keterampilan menghargai pendapat dan yang lainnya.

9. Pembelajaran yang mengutamakan pembudayaan dan


pemberdayaan peserta didik sebagai pembelajar sepanjang hayat;
Ini memerlukan guru untuk mengembangkan pembiasaan sejak dini
untuk melaksanakan norma yang baik sesuai dengan budaya
masyarakat setempat, dalam ruang lingkup yang lebih luas peserta

19
didik perlu mengembangkan kecakapan berpikir, bertindak, berbudi
sebagai bangsa, bahkan memiliki kemampuan untuk menyesusaikan
dengan dengan kebutuhan beradaptasi pada lingkungan global.
Kebiasaan membaca, menulis, menggunakan teknologi, bicara yang
santun merupakan aktivitas yang tidak hanya diperlukan dalam
budaya lokal, namun bermanfaat untuk berkompetisi dalam ruang
lingkup global.

10. Pembelajaran yang menerapkan nilai-nilai dengan memberi


keteladanan (ing ngarso sung tulodo), membangun kemauan (ing
madyo mangun karso), dan mengembangkan kreativitas peserta
didik dalam proses pembelajaran (tut wuri handayani);
Di sini guru perlu menempatkan diri sebagai fasilitator yang dapat
menjadi teladan, meberi contoh bagaimana hidup selalu belajar,
hidup patuh menjalankan agama dan prilaku baik lain. Guru di
depan jadi teladan, di tengah peserta didik menjadi teman belajar, di
belakang selalu mendorong semangat peserta didik tumbuh
mengembangkan pontensi dirinya secara optimal.

11. Pembelajaran berlangsung di rumah, di sekolah, dan di


masyarakat;
Karena itu pembelajaran dalam kurikulum 2013 memerlukan waktu
yang lebih banyak dan memanfaatkan ruang dan waktu secara
integratif. Pembelajaran tidak hanya memanfaatkan waktu dalam
kelas.

12. Pembelajaran menerapkan prinsip bahwa siapa saja adalah guru,


siapa saja adalah peserta didik, dan di mana saja adalah kelas.
Prinsip ini menadakan bahwa ruang belajar peserta didik tidak
hanya dibatasi dengan dinding ruang kelas. Sekolah dan lingkungan
sekitar adalah kelas besar untuk peserta didik belajar. Lingkungan
sekolah sebagai ruang belajar yang sangat ideal untuk
mengembangkan kompetensi peserta didik. Oleh karena itu
pembelajaran hendaknya dapat mengembangkan sistem yang
terbuka.

20
13. Pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) untuk
meningkatkan efisiensi dan efektivitas pembelajaran;
Di sini sekolah perlu meningkatkan daya guru dan peserta didik
untuk memanfaatkan TIK. Jika guru belum memiliki kapasitas yang
mumpuni peserta didik dapat belajar dari siapa pun. Yang paling
penting mereka harus dapat menguasai TIK sebabab mendapatkan
pelajaran dengan dukungan TIK atau tidak peserta didik tetap akan
menghadapi tantangan dalam hidupnya menjadi pengguna TIK. Jika
sekolah tidak memfasilitasi pasti daya kompetisi peserta didik akan
jomplang daripada peserta didik yang memeroleh pelajaran
menggunakannya.

14. Pengakuan atas perbedaan individual dan latar belakang budaya


peserta didik;
Cita-cita, latar belakang keluarga, cara mendapat pendidikan di
rumah, cara pandang, cara belajar, cara berpikir, keyakinan peserta
didik berbeda-beda. Oleh karena itu pembelajaran harus melihat
perbedaan itu sebagai kekayaan yang potensial dan indah jika
dikembangkan menjadi kesatuan yang memiliki unsur keragaman.
Hargai semua peserta didik, kembangkan kolaborasi, dan biarkan
peserta didik tumbuh menurut potensinya masing-masing dalam
kolobarasi kelompoknya.

Demikian materi tentang prinsip pembelajaran yang disarikan dari


materi pelatihan implementasi Kurikulum 2013.

D. Konsep Kurikulum 2013 Masa Pandemi Covid-19


Kurikulum Sekolah 2013 Masa Pandemi Covid-19 adalah kurikulum
yang disusun dan dilaksanakan oleh satuan pendidikan pada masa
darurat pandemi. Oleh karena itu semua aspek yang berkenaan dengan
perencanaan pembelajaran, kegiatan pembelajaran dan penilaian hasil
belajar disesuaikan dengan kondisi darurat yang terdapat dan dirasakan
oleh setiap satuan pendidikan sekolah. Mempertimbangkan kondisi
darurat pandemi setiap daerah dan sekolah berbeda, maka implementasi
21
Kurikulum Sekolah 2013 Masa Pandemi Covid-19 setiap satuan
pendidikan bisa berbeda-beda sesuai dengan kondisi dan kebutuhan
masing-masing.
Dalam menyusun Kurikulum Sekolah 2013 Masa Pandemi Covid-19,
satuan pendidikan dapat melakukan modifikasi dan inovasi, disesuaikan
dengan kondisi dan kebutuhan sekolahnya. Sekolah dapat melakukan
modifikasi dan inovasi dalam bentuk struktur kurikulum, beban belajar,
strategi pembelajaran, penilaian hasil belajar dan lain sebagainya.
Misalnya dalam satu hari dibatasi hanya ada dua atau tiga mata
pelajaran yang diajarkan, terutama pada mata pelajaran utama,
peminatan dan sebagainya.
Pada masa darurat pandemi Covid-19, seluruh peserta didik harus
tetap mendapatkan layanan pendidikan dan pembelajaran dari sekolah.
Kegiatan pembelajaran tidak hanya mengandalkan tatap muka antara
guru dengan peserta didik, tetapi peserta didik dapat melakukan belajar
dari rumah dengan bimbingan ataupemantauan oleh guru dan orang
tua.
Belajar dari rumah tidak harus memenuhi tuntutan kompetensi (KI-
KD) pada kurikulum, tetapi lebih ditekankan pada pengembangan
karakter, akhlak mulia, kedisiplinan, kemandirian dan aspek sosial
lainnya.
Kurikulum Sekolah 2013 Masa Pandemi Covid-19 hanya diterapkan
pada masa darurat pandemi Covid-19. Bila kondisi sudah normal
kembali, maka kegiatan pembelajaran harus kembali dilaksanakan
secara normal seperti biasanya.

22
BAB II
TUJUAN PENDIDIKAN TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN

A. Tujuan Pendidikan Dasar


Tujuan pendidikan tingkat satuan pendidikan dasar
dirumuskan mengacu kepada tujuan umum pendidikan berikut ini ;
Tujuan Pendidikan Dasar adalah meletakkan dasar kecerdasan
pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia, serta keterampilan untuk
hidup mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut.

B. Visi Sekolah Dasa Negeri 117 Saohiring

“Mewujudkan Siswa Berprestasi Berdasarkan IPTEK dan IMTAQ”

C. Misi Sekolah Dasar Negeri 117 Saohiring


1. Melaksanakan Pembelajaran Dan Bimbingan Secara Pakem.
2. Menumbuhkan Semangat Untuk Berprestasi.
3. Mendorong Dan Membantu Para Siswa Untuk Mengenali Dirinya,
Dan Dikembangkan Secara Optimal.
4. Menumbuhkan Semangat Penghayatan Terhadap Ajaran Agama,
Budaya Bangsa, Dan Adat Istiadat Sekitarnya.
5. Melibatkan Semua Stekholder Berpartisipatif Terkait Dengan
Kepentingan Sekolah.

D. Tujuan Sekolah Dasar Negeri 117 Saohiring


1. Dapat mengamalkan ajaran agama hasil proses pembelajaran dan
kegiatan pembiasaan.
2. Meraih prestasi akademik maupun nonakademik minimal tingkat
Kecamatan.
3. Menguasai dasar-dasar ilmu pengetahuan dan teknologi sebagai
bekal untuk melanjutkan kesekolah yang lebih tinggi.
4. menjadi sekolah pelopor dan penggerak di lingkungan masyarakat
dasar.
5. Menjadi sekolah yang diminati di masyarakat.

23
BAB III
STRUKTUR DAN MUATAN KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN

A. Kerangka Dasar Kurikulum


I. Landasan Filosofis
Landasan filosofis dalam pengembangan kurikulum menentukan
kualitas peserta didik yang akan dicapai kurikulum, sumber dan isi
dari kurikulum, proses pembelajaran, posisi peserta didik, penilaian
hasil belajar, hubungan peserta didik dengan masyarakat dan
lingkungan alam di sekitarnya. Kurikulum 2013 dikembangkan
dengan landasan filosofis yang memberikan dasar bagi
pengembangan seluruh potensi peserta didik menjadi manusia
Indonesia berkualitas yang tercantum dalam tujuan pendidikan
nasional. Pada dasarnya tidak ada satupun filosofi pendidikan yang
dapat digunakan secara spesifik untuk pengembangan kurikulum
yang dapatmenghasilkan manusia yang berkualitas. Berdasarkan hal
tersebut,Kurikulum 2013 dikembangkan menggunakan filosofi
sebagai berikut:
1. Pendidikan berakar pada budaya bangsa untuk membangun
kehidupan bangsa masa kini dan masa mendatang. Pandangan
ini menjadikan Kurikulum 2013 dikembangkan berdasarkan
budaya bangsa Indonesia yang beragam, diarahkan untuk
membangun kehidupan masa kini, dan untuk membangun dasar
bagi kehidupan bangsa yang lebih baik di masa depan.
Mempersiapkan peserta didik untuk kehidupan masa depan
selalu menjadi kepedulian kurikulum,hal ini mengandung makna
bahwa kurikulum adalah rancangan pendidikan untuk
mempersiapkan kehidupan generasi muda bangsa. Dengan
demikian, tugas mempersiapkan generasi muda bangsa menjadi
tugas utama suatu kurikulum. Untuk mempersiapkan kehidupan
masa kini dan masa depan peserta didik, Kurikulum 2013
mengembangkan pengalaman belajar yang memberikan
kesempatan luas bagi peserta didik untuk menguasai kompetensi

24
yang diperlukan bagi kehidupan di masa kini dan masa depan,
dan pada waktu bersamaan tetap mengembangkan kemampuan
mereka sebagai pewaris budaya bangsa dan orang yang peduli
terhadap permasalahan masyarakat dan bangsa masa kini.
2. Peserta didik adalah pewaris budaya bangsa yang kreatif.
Menurut pandangan filosofi ini, prestasi bangsa di berbagai
bidang kehidupan di masa lampau adalah sesuatu yang harus
termuat dalam isi kurikulum untuk dipelajari peserta didik.
Proses pendidikan adalah suatu proses yang memberi
kesempatan kepada peserta didik untuk mengembangkan potensi
dirinya menjadi kemampuan berpikir rasional dan kecemerlangan
akademik dengan memberikan makna terhadap apa yang dilihat,
didengar, dibaca, dipelajari dari warisan budaya berdasarkan
makna yang ditentukan oleh lensa budayanya dan sesuai dengan
tingkat kematangan psikologis serta kematangan fisik peserta
didik. Selain mengembangkan kemampuan berpikirrasional dan
cemerlang dalam akademik, Kurikulum 2013 memposisikan
keunggulan budaya tersebut dipelajari untuk menimbulkan rasa
bangga, diaplikasikan dan dimanifestasikan dalam kehidupan
pribadi, dalam interaksi sosial di masyarakat sekitarnya, dan
dalam kehidupan berbangsa masa kini.
3. Pendidikan ditujukan untuk mengembangkan kecerdasan
intelektual dan kecemerlangan akademik melalui pendidikan
disiplin ilmu.Filosofi ini menentukan bahwa isi kurikulum adalah
disiplin ilmudan pembelajaran adalah pembelajaran disiplin ilmu
(essentialism).Filosofi ini mewajibkan kurikulum memiliki nama
mata pelajaran yang sama dengan nama disiplin ilmu, selalu
bertujuan untukmengembangkan kemampuan intelektual dan
kecemerlangan akademik.
4. Pendidikan untuk membangun kehidupan masa kini dan masa
depan yang lebih baik dari masa lalu dengan berbagai
kemampuan intelektual, kemampuan berkomunikasi, sikap
sosial, kepedulian, dan berpartisipasi untuk membangun

25
kehidupan masyarakat dan bangsa yang lebih baik
(experimentalism and social reconstructivism).
Dengan filosofi ini, Kurikulum 2013 bermaksud untuk
mengembangkan potensi peserta didik menjadi kemampuan
dalamberpikir reflektif bagi penyelesaian masalah sosial di
masyarakat,dan untuk membangun kehidupan masyarakat
demokratis yanglebih baik. Dengan demikian, Kurikulum 2013
menggunakan filosofi sebagai mana di atas dalam mengembangkan
kehidupan individu peserta didik dalam beragama, seni, kreativitas,
berkomunikasi, nilai dan berbagai dimensi inteligensi yang sesuai
dengan diri seorang peserta didik dan diperlukan masyarakat,
bangsa dan umat manusia.

II. Landasan Teoritis

Kurikulum 2013 dikembangkan atas teori “pendidikan berdasarkan


standar” (standard-based education), dan teori kurikulum
berbasiskompetensi (competency-based curriculum). Pendidikan
berdasarkan standar menetapkan adanya standar nasional sebagai
kualitas minimal warganegara yang dirinci menjadi standar isi,
standar proses, standar kompetensi lulusan, standar pendidik dan
tenaga kependidikan, standar sarana dan prasarana, standar
pengelolaan, standar pembiayaan, dan standar penilaian pendidikan.
Kurikulum berbasis kompetensi dirancang untuk memberikan
pengalaman belajar seluas-luasnya bagi peserta didik dalam
mengembangkan kemampuan untuk bersikap, berpengetahuan,
berketerampilan, dan bertindak. Kurikulum 2013 menganut: (1)
pembelajaan yang dilakukan guru (taught curriculum) dalam
bentuk proses yang dikembangkan berupa kegiatan pembelajaran di
sekolah, kelas, dan masyarakat; dan (2) pengalaman belajar
langsung peserta didik (learned-curriculum) sesuai dengan latar
belakang, karakteristik, dan kemampuan awal peserta didik.
Pengalaman belajar langsung individual peserta didik menjadihasil
belajar bagi dirinya, sedangkan hasil belajar seluruh peserta didik
menjadi hasil kurikulum.

26
III. Landasan yuridis
Landasan yuridis Kurikulum 2013 adalah:
1. Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945;
2. Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional;
3. Undang-undang Nomor 17 Tahun 2005 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Panjang Nasional, beserta segala ketentuan
yang dituangkan Rencana Pembangunan Jangka
MenengahNasional; dan
4. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar
Nasional Pendidikan sebagaimana telah diubah dengan Peraturan
Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013 tentang Perubahan Atas
Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar
Nasional Pendidikan.

B. Struktur Kurikulum
I. Kompetensi Inti
Kompetensi inti dirancang seiring dengan meningkatnya usia peserta
didik pada kelas tertentu. Melalui kompetensi inti, integrasi vertikal
berbagai kompetensi dasar pada kelas yang berbeda dapat dijaga.
Rumusan kompetensi inti menggunakan notasi sebagai berikut:
1. Kompetensi Inti-1 (KI-1) untuk kompetensi inti sikap spiritual;
2. Kompetensi Inti-2 (KI-2) untuk kompetensi inti sikap sosial;
3. Kompetensi Inti-3 (KI-3) untuk kompetensi inti pengetahuan; dan
4. Kompetensi Inti-4 (KI-4) untuk kompetensi inti keterampilan.
Uraian tentang Kompetensi Inti untuk jenjang Sekolah
Dasar/Madrasah Ibtidaiyah seperti berikut ini:
1. Menerima, menjalankan, dan menghargai ajaran agama yang
dianutnya.
2. Memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli,
dan percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, dan
guru.

27
3. Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati
(mendengar, melihat, membaca) dan menanya berdasarkan rasa
ingin tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan
kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya di rumah dan
di sekolah.
4. Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas dan
logis, dalam karya yang estetis, dalam gerakan yang
mencerminkan anak sehat, dan dalam tindakan yang
mencerminkan perilaku anak beriman dan berakhlak mulia.

II. Muatan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan


Muatan KTSP terdiri atas muatan kurikulum pada tingkat nasional,
muatan kurikulum pada tingkat daerah, dan muatan kekhasan
satuan pendidikan.
1. Muatan Kurikulum pada Tingkat Nasional
Muatan kurikulum pada tingkat nasional yang dimuat dalam
KTSP adalah sebagaimana yang diatur dalam ketentuan: untuk
SD/MI mengacu pada Peraturan Menteri Pendidikan dan
Kebudayaan Nomor 67 Tahun 2013 tentang Kerangka Dasar dan
Struktur Kurikulum SD/MI;
2. Muatan Kurikulum pada Tingkat Daerah
Muatan kurikulum pada tingkat daerah yang dimuat dalam KTSP
terdiri atas sejumlah bahan kajian dan pelajaran dan/atau mata
pelajaran muatan lokal yang ditentukan oleh daerah yang
bersangkutan.Penetapan muatan lokal didasarkan pada
kebutuhan dan kondisi setiap daerah, baik untuk provinsi
maupun kabupaten/kota.
Muatan lokal yang berlaku untuk seluruh wilayah provinsi
ditetapkan dengan peraturan gubernur. Begitu pula halnya,
apabila muatan lokal yang berlaku untuk seluruh wilayah
kabupaten/kota ditetapkan dengan peraturan bupati/walikota.
3. Muatan Kekhasan Satuan Pendidikan

28
Muatan kekhasan satuan pendidikan berupa bahan kajian dan
pelajaran dan/atau mata pelajaran muatan lokal serta program
kegiatan yang ditentukan oleh satuan pendidikan yang
bersangkutan dengan mempertimbangkan kebutuhan peserta
didik.

C. Mata Pelajaran
Berdasarkan kompetensi inti disusun mata pelajaran dan alokasi waktu
yang sesuai dengan karakteristik satuan pendidikan. Susunan mata
pelajaran dan alokasi waktu untuk Sekolah Dasar sebagaimana tabel
berikut.
 Kondisi Normal
Alokasi Waktu Per Minggu
Mata Pelajaran
I II III IV V VI
Kelompok A

1 Pendidikan Agam dan Budi Pekerti 4 4 4 4 4 4


Pendidikan Pancasila dan
2 5 6 6 5 5 5
Kewarganegaraan
3 Bahasa Indonesia 8 8 10 7 7 7

4 Matematika 5 6 6 6 6 6

5 Ilmu Pengetahuan Alam 3 3 3

6 Ilmu Pengetahuan Sosial 3 3 3

Kelompok B

1 Seni, Budaya, dan Prakarya 4 4 4 4 4 4


Pendidikan Jasmani, Olah raga, dan
2 4 4 4 4 4 4
Kesehatan
3 Muatan Lokal

a. Bahasa Daerah Bugis 2 2 2 2 2 2

b. Baca Tulis Al Quran 2 2 2 2 2 2

4 Ekstrakurikuler 2* 2* 2* 2* 2* 2*

Jumlah Alokasi Waktu Per Minggu 34 36 38 40 40 40

29
 Penyederhanaan ( Perka Balikbangbuk No. 018/H/KR/2020
Alokasi Waktu Per
Mata Pelajaran Minggu
I II III IV V VI
Kelompok A
1 Pendidikan Agam dan Budi Pekerti 2 2 2 2 2 2
Pendidikan Pancasila dan
2 5 6 6 5 5 5
Kewarganegaraan
3 Bahasa Indonesia 4 3 5 4 3 3
4 Matematika 4 4 3 3 5 4
5 Ilmu Pengetahuan Alam 2 2 2
6 Ilmu Pengetahuan Sosial 2 2 3
Kelompok B
1 Seni, Budaya, dan Prakarya 4 4 4 4 4 4
Pendidikan Jasmani, Olah raga, dan
2 3 2 3 3 3 3
Kesehatan
3 Muatan Lokal
a. Bahasa Daerah Bugis 1 1 1 1 1 1
b. Baca Tulis Al Quran 1 1 1 1 1 1
4 Ekstrakurikuler
Jumlah Alokasi Waktu Per Minggu 24 23 25 27 28 28

 Kodisi khusus ( Pandemi Covid-19 ) sistem Pembelajaran Jarak


Jauh/BDR Luring kondisi Real

Alokasi Waktu Per Minggu


Mata Pelajaran
I II III IV V VI
Kelompok A
1 Pendidikan Agam dan Budi Pekerti 2 2 2 2 2 2
Pendidikan Pancasila dan
2 2 2 2 2 2 2
Kewarganegaraan
3 Bahasa Indonesia 3 3 3 3 3 3
4 Matematika 3 3 3 2 2 2
5 Ilmu Pengetahuan Alam 1 1 1
6 Ilmu Pengetahuan Sosial 1 1 1
Kelompok B
1 Seni, Budaya, dan Prakarya 3 3 3 3 3 3
Pendidikan Jasmani, Olah raga, dan
2 2 2 2 2 2 2
Kesehatan
3 Muatan Lokal
a. Bahasa Daerah Bugis 1 1 1 1 1 1
b. Baca Tulis Al Quran 1 1 1 1 1 1
4 Ekstrakurikuler
Jumlah Alokasi Waktu Per Minggu 17 17 17 18 18 18

30
Keterangan:
a. Mata pelajaran Seni Budaya dan Prakarya dapat memuat Bahasa
Daerah.
b. Selain kegiatan intrakurikuler seperti yang tercantum di dalam
struktur kurikulum diatas, terdapat pula kegiatan ekstrakurikuler
Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah antara lain:
Pramuka (Wajib), Usaha Kesehatan Sekolah, dan Palang Merah
Remaja.
c. Kegiatan ekstra kurikuler seperti Pramuka (terutama), Unit Kesehatan
Sekolah, Palang Merah Remaja, dan yang lainnya adalah dalam
rangka mendukung pembentukan kompetensi sikap sosial peserta
didik, terutamanya adalah sikap peduli.
Disamping itu juga dapat dipergunakan sebagai wadah dalam
penguatan pembelajaran berbasis pengamatan maupun dalam usaha
memperkuat kompetensi keterampilannya dalam ranah konkrit.
Dengan demikian kegiatan ekstra kurikuler ini dapat dirancang
sebagai pendukung kegiatan kurikuler.

Beberapa istilah yang perlu dijelaskan dalam Kegiatan Ekstrakurikuler


adalah sebagai berikut.
1. Ekstrakurikuler adalah kegiatan pendidikan yang dilakukan
olehpeserta didik di luar jam belajar kurikulum standar sebagai
perluasandari kegiatan kurikulum dan dilakukan di bawah bimbingan
sekolah dengan tujuan untuk mengembangkan kepribadian, bakat,
minat, dan kemampuan peserta didik yang lebih luas atau di luar
minat yangdikembangkan oleh kurikulum. Berdasarkan definisi
tersebut, maka kegiatan di sekolah atau pun di luar sekolah yang
terkait dengan tugas belajar suatu mata pelajaran bukanlah kegiatan
ekstrakurikuler.
2. Ekstrakurikuler wajib merupakan program ekstrakurikuler yang
harus diikuti oleh seluruh peserta didik, terkecuali bagi peserta didik

31
dengan kondisi tertentu yang tidak memungkinkannya untuk
mengikuti kegiatan ekstrakurikuler tersebut.
3. Ekstrakurikuler pilihan merupakan program ekstrakurikuler yang
dapat diikuti oleh peserta didik sesuai dengan bakat dan minatnya
masing-masing.
Tujuan pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler pada satuan
pendidikan adalah:
a. Kegiatan ekstrakurikuler harus dapat meningkatkan kemampuan
kognitif, afektif, dan psikomotor peserta didik.
b. Kegiatan ekstrakurikuler harus dapat mengembangkan bakat dan
minat peserta didik dalam upaya pembinaan pribadi menuju
pembinaan manusia seutuhnya.

Kegiatan ekstrakurikuler dapat berbentuk.


1. Krida; meliputi Kepramukaan, Latihan Dasar Kepemimpinan Siswa
(LDKS), Palang Merah Remaja (PMR), Pasukan Pengibar Bendera
Pusaka (Paskibraka), dan lainnya;
2. Karya ilmiah; meliputi Kegiatan Ilmiah Remaja (KIR), kegiatan
penguasaan keilmuan dan kemampuan akademik, penelitian, dan
lainnya;
3. Latihan/olah bakat/prestasi; meliputi pengembangan bakat olahraga,
seni dan budaya, cinta alam, jurnalistik, teater, keagamaan, dan
lainnya. dilakukan di bawah bimbingan sekolah dengan tujuan untuk
mengembangkan kepribadian, bakat, minat, dan kemampuan peserta
didik yang lebih luas atau di luar minat yang dikembangkan oleh
kurikulum. Berdasarkan definisi tersebut, maka kegiatan di sekolah
atau pun di luar sekolah yang terkait dengan tugas belajar suatu
mata pelajaran bukanlah kegiatan ekstrakurikuler.
Kegiatan ekstrakurikuler dalam Kurikulum 2013 dikelompokkan
berdasarkan kaitan kegiatan tersebut dengan kurikulum, yakni
ekstrakurikuler wajib dan ekstrakurikuler pilihan.

32
a. Ekstrakurikuler wajib
Merupakan program ekstrakurikuler yang harus diikuti oleh seluruh
peserta didik, terkecuali bagi peserta didik dengan kondisi tertentu
yang tidak memungkinkannya untuk mengikuti kegiatan
ekstrakurikuler tersebut.
Dalam Kurikulum 2013, Kepramukaan ditetapkan sebagai kegiatan
ekstrakurikuler wajib dari sekolah dasar (SD/MI) hingga sekolah
menengah atas (SMA/SMK), dalam pendidikan dari sekolah dasar
hingga sekolah menengah atas. Pelaksananannya dapat bekerja
samadengan organisasi Kepramukaan setempat/terdekat.
b. Ekstrakurikuler pilihan
Merupakan kegiatan yang antara lain, UKS, dan PMR. Selain itu,
kegiatan ini dapat juga dalam bentuk antara lain kelompok atau klub
yang kegiatan ekstrakurikulernya dikembangkan atau berkenaan
dengan konten suatu mata pelajaran,misalnya klub olahraga seperti
klub sepak bola atau klub bola voli.
Berkenaan dengan hal tersebut, satuan pendidikan (kepala
sekolah,guru, dan tenaga kependidikan) perlu secara aktif
mengidentifikasi kebutuhan dan minat peserta didik yang selanjutnya
dikembangkanke dalam kegiatan ekstrakurikuler yang bermanfaat
positif bagipeserta didik. Ide pengembangan suatu kegiatan
ekstrakurikuler dapat pula berasal dari peserta didik atau sekelompok
peserta didik. Program ekstrakurikuler berikut adalah contoh yang
dapat dikembangkan di satuan pendidikan sesuai dengan kondisi dan
kemampuan yang dimilikinya.

PROGRAM EKSTRAKURIKULER
1. Klub Tari, Nyanyi, Sandiwara, Melukis, berbagai kesenian daerah
2. Klub Voli, Sepak bola, Atletik dan lainnya.
3. Klub Olimpyade Matematika, dan Sains.
4. Klub Pencinta Pertanian
Peserta didik diwajibkan untuk mendapatkan nilai memuaskan pada
kegiatan ekstrakurikuler wajib pada setiap semester.Nilai yang
33
diperoleh pada kegiatan ekstrakurikuler wajib. Kepramukaan
berpengaruh terhadap kenaikan kelas peserta didik. Nilai di bawah
memuaskan dalam dua semester atau satu tahun memberikan sanksi
bahwa peserta didik tersebut harus mengikuti program khusus yang
diselenggarakan bagi mereka.
Kegiatan Pembiasaan
Dalam Kurikulum 2013 SD Negeri 117 Saohiring juga mencanangkan
kegiatan Pembiasaan Bagi Peserta Didik di antaranya :
a. Kegiatan Sholat Berjamaah 2 Kali dalam sepekan
b. Kegiatan Kerja bhakti setiap Jumat Pagi Sebelum PBM dilaksanakan
c. Kegiatan 5 menit Membaca Al Quran Sebelum Kegiatan PBM
dilaksanakan
d. Kegiatan Pembiasaan lainnya sesuai kondisi adat istiadat setempat
yang dilaksanakan secara sederhana melalui cipta kondisi oleh Guru
pembimbing masing-masing.

D. Beban Belajar
Beban belajar merupakan keseluruhan kegiatan yang harus diikuti
peserta didik dalam satu minggu, satu semester, dan satu tahun
pembelajaran
1. Beban belajar di Sekolah Dasar dinyatakan dalam jam
pembelajaran per minggu.
a. Beban belajar satu minggu Kelas I, II, dan III adalah 17 jam
pembelajaran.
b. Beban belajar satu minggu Kelas IV, V, dan VI adalah 18 jam
pembelajaran. Durasi setiap satu jam pembelajaran adalah 35
menit.
2. Beban belajar di Kelas I, II, III, IV, dan V dalam satu semester
paling sedikit 18 minggu dan paling banyak 20 minggu.
3. Beban belajar di kelas VI pada semester ganjil paling sedikit 18
minggu dan paling banyak 20 minggu.
4. Beban belajar di kelas VI pada semester genap paling sedikit 14
minggu dan paling banyak 16 minggu.
34
5. Beban belajar dalam satu tahun pelajaran paling sedikit 36
minggu dan paling banyak 40 minggu.

E. Muatan Lokal
1. Muatan Lokal Wajib
Muatan Lokal Bahasa Daerah Bugis
Tujuan:
a. Mengembangkan kemampuan dan keterampilan berkomunikasi
siswa dengan menggunakan bahasa Daerah Bugis.
b. Meningkatkan kepekaan dan penghayatan terhadap karya sastra
Daerah Bugis.
c. Memupuk tanggungjawab untuk melestarikan hasil kreasi
budaya Daerah Bugis sebagai salah satu unsur kebudayaan
nasional
2. Muatan lokal Pilihan
Muatan Lokal Baca Tulis Al Quran
Tujuan :
a. Mengembangkan kemampuan dan keterampilan siswa dalam
Baca Tulis Al Quran
b. Meningkatkan kepekaan dan penghayatan terhadap Al Quran
c. Memupuk tanggungjawab untuk melestarikan Al Quran sebagai
salah satu Rukun Iman bagi siswa sebagai Pemeluk agama Islam.
F. Kompetensi Dasar
Kompetensi dasar dirumuskan untuk mencapai kompetensi inti.
Rumusan kompetensi dasar dikembangkan dengan memperhatikan
karakteristik peserta didik, kemampuan awal, serta ciri dari suatu mata
pelajaran. Kompetensi dasar dibagi menjadi empat kelompok sesuai
dengan pengelompokkan kompetensi inti sebagai berikut:
1. kelompok 1: kelompok kompetensi dasar sikap spiritual dalamrangka
menjabarkan KI-1;
2. kelompok 2: kelompok kompetensi dasar sikap sosial dalam
rangkamenjabarkan KI-2;

35
3. kelompok 3: kelompok kompetensi dasar pengetahuan dalamrangka
menjabarkan KI-3; dan
4. kelompok 4: kelompok kompetensi dasar keterampilan dalamrangka
menjabarkan KI-4.
G. Muatan Pelajaran
Pelaksanaan Kurikulum 2013 dilakukan melalui pembelajaran dengan
pendekatan tematik-terpadudari Kelas I sampai Kelas VI.
Matapelajaran Pendidikan Agama dan Budi Pekerti, Matematika kelas
4, 5, 6, dan Pendidikan Jasmani, Olah raga dan Kesehatan juga kelas
4, 5, 6 dikecualikan untuk tidak menggunakan pembelajaran tematik-
terpadu. Pembelajaran tematik terpadu merupakan pendekatan
pembelajaran yang mengintegrasikan berbagai kompetensi dari berbagai
mata pelajaran ke dalam berbagai tema.

H. Pengaturan Beban Belajar


1. Beban belajar dalam KTSP diatur dalam bentuk sistem paket Beban
belajar dengan sistem paket sebagaimana diatur dalam struktur
kurikulum setiap satuan pendidikan merupakan pengaturan alokasi
waktu untuk setiap mata pelajaran yang terdapat pada semester
gasal dan genap dalam satu tahun ajaran. Beban belajar pada sistem
paket terdiri atas pembelajaran tatap muka, penugasan terstruktur,
dan kegiatan mandiri.
2. Beban belajar tatap muka, penugasan terstruktur, dan kegiatan
mandiri.
a. Sistem Paket
b. Beban belajar penugasan terstruktur dan kegiatan mandiri pada
satuan pendidikan yang menggunakan Sistem Paket yaitu 0%-40%
untuk SD/MI.
c. Sistem Kredit (SMP dsb)
3. Beban Belajar Tambahan
Satuan pendidikan dapat menambah beban belajar per minggu sesuai
dengan kebutuhan belajar peserta didik.Konsekuensi penambahan
beban belajar pada satuan pendidikan menjadi tanggung jawab
satuan pendidikan yang bersangkutan.

36
I. Ketuntasan Belajar/Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM)

KD pada KI 3 dan pada KI 4 nilai yang diperoleh siswa lebih kecil dari
65 dilakukan remedial dan atau, KD pada KI 3 dan pada KI 4 belum
tuntas bila rata-rata nilai diperolah siswa di bawah 65 % Remedial
dilakukan oleh guru kelas dalam bentuk bimbingan secara kelompok
atau perorangan tergantung tingkat kesulitan siswa., dan atau remedial
klasikal.
Dalam remedial diberikan perlakuan khusus bagi siswa tertentu dengan
cara :
. Penyederhanaan isi materi pada kompetensi dasar tertentu
. Penyederhanaan cara penyajian
. Penyederhanaan soal atau tugas yang diberikan
KD pada KI 3 dan pada KI 4 nilai yang diperoleh siswa lebih besar dan
sama dengandari 65 dinyatakan tuntas, pembelajaran dilanjutkan.
KD pada KI 1 dan pada KI 2 dinyatakan tuntas bila nilainya Baik

Berikut Kriteria Ketuntasan Minimal SD Negeri 117 Saohiring Hasil


Analisis Mata Pelajaran dan atau Muatan Pelajaran Seluruh tingkat
kelas yang ada :
Ketuntasan Belajar/ KKM
NO Mata Pelajaran
I II III IV V VI
Kelompok A
1 Pendidikan Agama dan Budi Pekerti 70 70 70 75 75 75
Pendidikan Pancasila dan
2 65 65 65 70 70 70
kewarganegaraan
3 Bahasa Indonesia 75 75 75 75 75 75
4 Matematika 65 65 65 65 65 65
5 Ilmu Pengetahuan Alam 65 65 65
6 Ilmu Pengetahuan Sosial 65 65 65
Kelompok B
1 Seni Budaya dan ketrampilan 70 70 70 75 75 75
Pendidikan jasmani olah raga dan
2 70 70 70 75 75 75
kesehatan
3 Muatan Lokal
a. Bahasa Daerah 70 70 70 75 75 75
b. BTA 70 70 70 75 75 75
4 Ekstrakurikuler 65 65 65 70 70 70
37
 Penentuan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM)
Berikut ini merupakan prosedur penentuan KKM.
1. Menghitung jumlah Kompetensi Dasar (KD) setiap muatan pelajaran
setiap kelas dalam satu tahun pelajaran.
2. Menentukan komponen-komponen yang termasuk aspek
kompleksitas, intake, pendidik dan daya dukung.
a. Komponen-komponen yang bisa dimasukkan aspek kompleksitas,
antara lain jumlah KD dan karakterististik KD muatan pelajaran
(misalnya, tingkat kesulitan, kedalaman dan keluasan KD).
b. Komponen-komponen yang bisa dimasukkan aspek intake, antara
lain hasil observasi awal siswa, hasil belajar siswa dari tahun
pelajaran sebelumnya, dan nilai hasil ujian sekolah dari tahun
pelajaran sebelumnya.
c. Komponen-komponen yang bisa dimasukkan aspek pendidik dan
daya dukung, antara lain kompetensi pendidik (nilai UKG), rasio
pendidik dan murid dalam satu kelas, akreditasi sekolah dan
sarana prasarana sekolah.
3. Menentukan nilai untuk setiap aspek dengan skala 0-100 dengan
mempertimbangkan hal berikut:
a. Karakteristik Mata/Muatan Pelajaran (Kompleksitas)
Karaktersitik mata/muatan pelajaran memperhatikan
kompleksitas KD dengan mencermati kata kerja yang terdapat
pada KD tersebut dan berdasarkan data empiris dari pengalaman
guru dalam membelajarkan KD tersebut pada waktu sebelumnya.
Semakin tinggi aspek kompleksitas materi/ kompetensi, semakin
menantang guru untuk meningkatkan kompetensinya.
b. Karaktersitik Peserta Didik (Intake)
Karakteristik peserta didik (intake) memperhatikan kualitas
peserta didik yang dapat diidentifikasi antara lain berdasarkan
hasil penilaian awal peserta didik, dan nilai rapor sebelumnya.
Semakin tinggi aspek intake, semakin tinggi pula nilai KKMnya.
c. Kondisi Satuan Pendidikan (Pendidik dan Daya Dukung)

38
Aspek guru dan daya dukung antara lain memperhatikan
ketersediaan guru, kesesuaian latar belakang pendidikan guru
dengan mata pelajaran yang diampu, kompetensi guru (misalnya
hasil Uji Kompetensi Guru), rasio jumlah peserta didik dalam satu
kelas, sarana prasarana pembelajaran, dukungan dana, dan
kebijakan sekolah. Semakin tinggi aspek guru dan daya dukung,
semakin tinggi pula nilai KKMnya.
4. Menentukan skor tiap aspek dengan rumus:

5. Menentukan KKM setiap KD dengan rumus:

6. Menentukan KKM setiap muatan pelajaran dengan rumus:

 Kriteria dan Skala Penilaian Penetapan KKM


Untuk memudahkan analisis setiap KD, perlu dibuat skala penilaian
yang disepakati oleh pendidik. Kriteria dan skala penilaian penetapan
KKM seperti pada tabel berikut:
Kriteria dan Skala Penilaian Penetapan KKM

Aspek yang Dianalisis Kriteria Dan Skala Penilaian


Karakteristik Muatan/ Mata Tinggi Sedang Rendah
Pelajaran (Kompleksitas) < 67 68 – 83 84 – 100
Kondisi Satuan Pendidikan (Pendidik Tinggi Sedang Rendah
dan Daya Dukung) 84 – 100 68 – 83 < 67
Tinggi Sedang Rendah
Karakteristik Peserta Didik (Intake)
84 – 100 68 – 83 < 67
Berdasarkan Kriteria dan Skala Penilaian Penilaian Penetapan KKM,
maka pendidik menentukan KKM setiap muatan/mata pelajaran yang
diampunya.

39
7. Menentukan KKM Satuan Pendidikan.
Berikut Tabel KKM SD Negeri 117 Saohiring :
Ketuntasan Belajar/ KKM
NO Mata Pelajaran KKM terendah
I II III IV V VI
Kelompok A
1 Pendidikan Agama 70 70 70 75 75 75 70
Pendidikan Pancasila dan
2 65 65 65 70 70 70 65
kewarganegaraan
3 Bahasa Indonesia 75 75 75 75 75 75 75
4 Matematika 65 65 65 65 65 65 65
5 Ilmu Pengetahuan Alam 65 65 65 65
6 Ilmu Pengetahuan Sosial 65 65 65 65
Kelompok B
1 Seni Budaya dan ketrampilan 70 70 70 75 75 75 70
Pendidikan jasmani olah raga dan 70
2 70 70 70 75 75 75
kesehatan
3 Muatan Lokal
a. Bahasa Daerah 70 70 70 75 75 75 70
b. BTA 70 70 70 75 75 75 70
4 Ekstrakurikuler 65 65 65 70 70 70 65
KKM Satuan Pendidikan 65
Setelah KKM setiap muatan/mata pelajaran ditentukan, KKM satuan
pendidikan dapat ditetapkan dengan memilih KKM yang terendah dari
seluruh KKM muatan/ mata pelajaran adalah 65. Rentang predikat
menggunakan satu ukuran yang sama, berarti predikat Cukup dimulai
dari nilai 65. Rentang predikat untuk semua mata pelajaran menggunakan
rumus sebagai berikut:

*Keterangan:
angka 3 pada rumus diperoleh dari jumlah predikat selain D (A, B, dan
C) Sehingga panjang interval untuk setiap predikat 11 atau 12,
dimana A = C dan A + B + C = 35.
Tabel Rentang Predikat untuk KKM Satuan Pendidikan 50
PREDIKAT
KKM Panjang A B C D
Sekolah Interval (Sangat Baik) (Baik) (Cukup) (Perlu
Bimbingan)
65 35/3=11,67 88<A≤100 77<B≤88 65≤C≤77 D<65
40
Berdasarkan tabel di atas, maka Nilai setiap predikat adalah sebagai
berikut :
Predikat A ( sangat Baik ) = 89 - 100
Predikat B ( Baik ) = 78 - 88
Predikat C ( Cukup ) = 65 - 77
Predikat D ( perlu bimbingan ) = 0 - 64
J. Kenaikan Kelas dan Kelulusan
1. Kriteria Kenaikan Kelas
Kriteria kenaikan kelas ditentukan oleh satuan pendidikan, dengan
ketentuan minimal:
 Menyelesaikan seluruh program pembelajaran dalam dua semester
pada tahun pelajaran yang diikuti.
 Mencapai tingkat kompetensi yang dipersyaratkan, minimal sama
dengan KKM.
 Mencapai nilai sikap untuk semua mata pelajaran minimal baik.
 Tidak terdapat nilai kurang dari KKM maksimal pada dua mata
pelajaran.
 Ketidakhadiran siswa tanpa keterangan maksimal 15% dari
jumlah hari efektif.
2. Kriteria Kelulusan
 Menyelesaikan seluruh program pembelajaran
 Memperoleh nilai minimal baik pada penilaian akhir untuk
seluruh mata pelajaran
 Lulus ujian sekolah/madrasah.

41
BAB IV
KALENDER PENDIDIKAN

A. Kalender Pendidikan
Kurikulum satuan pendidikan pada setiap jenis dan jenjang
diselenggarakan denganmengikuti kalender pendidikan. Kalender
pendidikan adalah pengaturan waktu untuk kegiatan pembelajaran
peserta didik selama satu tahun ajaran yang mencakuppermulaan
tahun pelajaran, minggu efektif belajar, waktu pembelajaran efektif, dan
hari libur.
1. Permulaan waktu pelajaran
Permulaan waktu pelajaran di setiap satuan pendidikan dimulai pada
setiap awal tahun pelajaran.

2. Pengaturan waktu belajar efektif


a. Minggu efektif belajar adalah jumlah minggu kegiatan
pembelajaran di luar waktu libur untuk setiap tahun pelajaran
pada setiap satuan pendidikan.
b. Waktu pembelajaran efektif adalah jumlah jam pembelajaran
setiap minggu yang meliputi jumlah jam pembelajaran untuk
seluruh mata pelajaran termasuk muatan lokal (kurikulum tingkat
daerah), ditambah jumlah jam untuk kegiatan lain yang dianggap
penting oleh satuan pendidikan.

3. Pengaturan waktu libur


Penetapan waktu libur dilakukan dengan mengacu pada ketentuan
yang berlaku tentang hari libur, baik nasional maupun daerah.Waktu
libur dapat berbentuk jeda tengah semester, jeda antar semester,
libur akhir tahun pelajaran, hari libur keagamaan, harilibur umum
termasuk hari-hari besar nasional, dan hari libur khusus.

42
Alokasi waktu minggu efektif belajar, waktu libur, dan kegiatan
lainnya tertera pada tabel berikut ini:

No. Kegiatan Alokasi waktu Keterangan


1 Minggu efektif Minimum 34 Digunakan untuk kegiatan
Belajar minggu Dan pembelajaran efektif pada
maksimum setiap satuan pendidikan
38minggu
2 Jeda tengah Maksimum 2 Satu minggu setiap semester
Semester Minggu
3 Jeda antar Maksimum 2 Antara semester I dan II
Semester Minggu
4 Libur akhir Maksimum 3 Digunakan untuk penyiapan
tahun Minggu kegiatan dan administrasi
pelajaran akhir dan awal tahun
pelajaran
5 Hari libur 2-4 Minggu Daerah khusus yang memerlukan
keagamaan libur keagamaan
lebih panjang dapat mengaturnya
sendiri tanpa
mengurangi jumlah minggu
efektif belajar dan waktu
pembelajaran efektif
6 Hari umum/ Maksimum 2 Disesuaikan dengan Peraturan
nasional Minggu Pemerintah
7 Hari libur Maksimum 1 Untuk satuan pendidikan
Khusus Minggu sesuai dengan ciri kekhususan
masing-masing
8 Kegiatan Maksimum 3 Digunakan untuk kegiatan yang
khusus Minggu diprogramkan secara khusus oleh
sekolah sekolah/madrasah tanpa
mengurangi jumlah minggu efektif
belajar dan waktu pembelajaran
efektif

43
B. Analisis Kalender Pendidikan
Berikut Tabel Analisis Hari Efektif Tahun Pelajaran 2021/2022
JML
BULAN SENIN SELASA RABU KAMIS JUMAT SABTU
HARI
SEMESTER GANJIL

JULI 3 3 3 3 2 2 16
AGUSTUS 4 4 4 3 3 5 23
SEPTEMBER 4 5 5 4 4 4 26
OKTOBER 4 4 3 4 4 5 24
NOPEMBER 5 4 4 4 4 4 25
DESEMBER 3 4 4 3 3 3 20
JUMLAH HARI EFEKTIF 134
JANUARI 3 3 3 3 3 3 18
SEMESTER GENAP

FEBRUARI 4 4 4 4 3 4 23
MARET 5 5 5 3 4 4 26
APRIL 4 3 3 5 4 4 23
MEI 2 1 0 1 1 1 6
JUNI 4 4 5 4 4 4 25
JUMLAH HARI EFEKTIF 121
TOTAL JUMLAH HARI EFEKTIF DALAM 1 TAHUN 255

Jml
No. Bulan Kegiatan Ket.
Minggu
Juli 2021 5 Minggu
1 S.D 10 Juli 2021 2 Minggu Libur Semester Genap
12 Juli 2021 Awal Semester Ganjil
1 Masa Pengenalan
12 S.D 14 Juli
Lingkungan Sekolah
20 Juli 2021 Hari Raya Id Adha
15 S.D 31 Juli
3 Minggu PBM
2021
Agustus 2021 4 Minggu
10 Agustus 2021 Tahun Baru Islam 1443 H
2 17 Agustus 2021 Hari Kemerdekaan Ri
1 S.D 31 Agustus
4 Minggu PBM
2021
Septemeber 2021 5 Minggu
3 1 S.D 11
PBM
September 2021
44
13 S.D 18
Pts Semester Genap
September 2021
20 S.D 30
PBM
September 2021
Oktober 2021 4 Minggu
4 19 Oktober 2021 Maulid Nabi Saw
1 S.D 30 Oktober
PBM
2021
November '2021 4 Minggu
5 1 S.D 30 November
PBM
2021
Desember 2021 5 Minggu
1 S.D 11 Desember
2 Minggu PBM
2021
13 S.D 18 Penilaian Akhir Semester
Desember 2021 Ganjil
6 24 Desember 2021 Cuti Bersama Hari Natal
25 Desember 2021 Hari Natal
20 S.D 30
Porseni Dan Pengolaan Nilai
Desember 2021
Penyerahan Laporan
31 Desember 2021
Pendidikan
Januari 2022 5 Minggu
1 Januari 2022 Tahun Baru Masehi
3 S.D 8 Januari
7 Libur Semester Ganjil
2022
10 Januari 2022 Awal Semester Genap
10 S.D 31 Januari
3 Minggu PBM
2022
Februari 2022 4 Minggu
8 1 Februari 2022 Tahun Baru Imlek
2 S.D 28 Februari
4 Minggu PBM
2022
Maret 2022 5 Minggu
1 Maret 2022 Isra Miraj
3 Maret 2022 Hari Raya Nyepi
9 21 S.D 26 Maret
PTS Semester Genap
2022
2 S.D 12 & 21 S.D
4 Minggu PBM
31 Maret
April '2022 4 Minggu
10 4 'April 2022 Awal Puasa
5 S.D 7 April 2022 Pesantren Ramadhan
45
11 S.D 16 April
Ujian Akhir Sekolah
2022
18 S.D 23 April
1 Minggu PBM
2022
25 S.D 30 April
Libur Puasa
20222
15 'April 2022 Jumat Agung
Mei 2022 4 Minggu
I Mei 2022 Hari Buruh
3 S.D 4 Mei 2022 Hari Raya Id Fitri
11 5 S.D 7 Mei 2022 Libur Idul Fitri
16 Mei 2022 Hari Waisak
26 Mei 2022 Hari Kenaikan Isa Al Masi
9 S.D 31 Mei 2022 3 Minggu PBM
Juni 5 Minggu
1 Juni 2022 Hari Lahir Pancasila
2 S.D 11 Juni
2 Minggu PBM
2022
12 13 S.D 18 Juni
Penilaian Akhir Tahun
2022
20 S.D 30 Juni
Pengelolaan Nilai
2022
30 Juni 2022 Penyerahan Buku Rapor

KALENDER PENDIDIKAN TAHUN PELAJARAN 2021/2022


NO HARI / TANGGAL KETERANGAN
Hari Pertama Masuk Sekolah
Senin s.d Rabu, 12 s.d 14
1 (Pengenalan lingkungan bagi peserta
Juli 2021
didik baru)
2 Selasa, 20 Juli 2021 Hari Raya Idul Adha 1442 Hijriyah
3 Selasa, 10 Agustus 2021 Tahun Baru Islam 1442 Hijriyah
4 Selasa, 17 Agustus 2021 Hari Kemerdekaan Republik Indonesia
Penilaian Tengahan Semester (PTS)
Senin s.d Sabtu, 13 s.d 18
5 Semester Ganjil
September 2021
Tahun Pelajaran 2021/2022
6 Kamis, 19 Oktober 2021 Maulid Nabi Muhammad SAW
Penilaian Akhir Semester (PAS)
Senin s.d Sabtu, 13 s.d 18
7 Semester Ganjil
Desember 2021
Tahun Pelajaran 2021/2022
9 Jum'at, 24 Desember 2021 Cuti Bersama Hari Raya Natal
10 Sabtu, 25 Desember 2021 Hari Raya Natal
Pembagian Laporan Pendidikan
11 Jum'at, 31 Desember 2021 Semester Ganjil
Tahun Pelajaran 2021/2022
46
12 Sabtu, 1 Januari 2022 Tahun Baru Masehi 2022
Senin s.d Sabtu, 3 s.d 8 Libur Akhir Semeter Ganjil Tahun
13 Januari 2022 Pelajaran 2021/2022
Hari Pertama Masuk Sekolah Semester
14 Senin, 10 Januari 2022 Genap
Tahun Pelajaran 2021/2022
15 Selasa, 1 Februari 2022 Tahun Baru Imlek
16 Selasa, 1 Maret 2022 Isra Mi'raj
17 Kamis, 3 Maret 2022 Hari Raya Nyepi
Penilaian Tengahan Semester (PTS)
Senin s.d Sabtu, 21 s.d 26
18 Semester Genap
Maret 2022
Tahun Pelajaran 2021/2022
19 Senin, 4 April 2022 Libur Awal Puasa 1443 Hijriyah
Selasa s.d Kamis, 5 s.d 7 Pelaksanaan Pasantren Ramadhan
20 April 2022 1443 Hijriyah
Senin s.d Sabtu, 11 s.d 16 Ujian Sekolah Kelas IX SMP Tahun
21 April 2022 Pelajaran 2021/2022
Senin s.d Sabtu, 11 s.d 16 Pelaksanaan US SD Tahun Pelajaran
22 April 2022 2021/2022
23 Jum'at, 15 April 2022 Jum'at Agung
Senin s.d Sabtu, 25 s.d 30
24 April 2022 Libur Puasa 1443 Hijriyah
25 Ahad, 1 Mei 2022 Hari Buruh
Senin s.d Rabu, 3 s.d 4 Perkiraan Hari Raya Idul Fitri 1443
26 Mei 2022 Hijriyah
Kamis s.d Sabtu, 5 s.d 7
27 Mei 2022 Libur Hari Raya Idul Fitri 1443 Hijriyah
28 Senin, 16 Mei 2022 Hari Raya Waisak
29 Kamis, 26 Mei 2022 Kenaikan Isa Almasih
30 Rabu , 1 Juni 2022 Hari lahir Pancasila
Penilaian Akhir Semester (PAS)
Senin s.d Sabtu, 13 s.d 18
31 Semester Genap
Juni 2022
Tahun Pelajaran 2021/2022
Pembagian Laporan Pendidikan
32 Kamis, 30 Juni 2022 Semester Genap
Tahun Pelajaran 2021/2022
Tanggal, 1 s.d 10 Juli Libur Semester Genap Tahun Pelajaran
33 2022 2021/2022
33 Senin 11 Juli 2022 Awal Tahun Pelajaran 2022/2023

47
PEM ERINTAH KABUPATEN SINJAI
DINAS PENDIDIKAN
SD NEGERI 117 SAOHIRING KECAM ATAN SINJAI TENGAH
Jalan Pendidikan No. 01 Pepara Saohiring, E-Mail : 40304739.sinjaikab@gmail.com, Kode Pos : 92652

KALENDER PENDIDIKAN TAHUN PELAJARAN 2020/2021


SEM ESTER GANJIL
BULAN JU LI 2020 BULAN A G U S T U S 2020 BULAN S E P T E M B E R 2020
HARI HES=16 HEB : 13 ket. HARI HES=23 HEB : 23 ket. HARI HES=26 HEB : 20 ket.
MINGGU 5 12 19 26 MINGGU 2 9 16 23 30 MINGGU 6 13 20 27
SENIN 6 13 20 27 2 1-11 : libur semester SENIN 3 10 17 24 31 4 17 : P roklamasi RI SENIN 7 14 21 28 3 14-19 : P T S
SELASA 7 14 21 28 2 13-15 : P LS SELASA 4 11 18 25 4 SELASA 1 8 15 22 29 4
RABU 1 8 15 22 29 2 31 : Idul Adha 1441 H RABU 5 12 19 26 4 20 : T ahun Baru Islam RABU 2 9 16 23 30 4
KAMIS 2 9 16 23 30 3 KAMIS 6 13 20 27 3 21 : Cuti T ahun Baru Islam KAMIS 3 10 17 24 3
JUM'AT 3 10 17 24 31 2 JUM'AT 7 14 21 28 3 JUM'AT 4 11 18 25 3
SABT U 4 11 18 25 2 SABT U 1 8 15 22 29 5 SABT U 5 12 19 26 3
BULAN OKT OBER 2020 BULAN N O P E M B E R 2020 HE=25 BULAN D E S E M B E R 2020
HARI HES : 24 HEB :
24 ket. HARI HES : 25 HEB : 25 ket. HARI HES : 20 HEB : 11 ket.
MINGGU 4 11 18 25 MINGGU 1 8 15 22 29 MINGGU 6 13 20 27
SENIN 5 12 19 26 4 28 cuti bersama Maulid SENIN 2 9 16 23 30 5 SENIN 7 14 21 28 1 14-19 P AS
SELASA 6 13 20 27 4 29 Maulid Nabi SELASA 3 10 17 24 4 SELASA 1 8 15 22 29 2 24 Cuti bersama
RABU 7 14 21 28 3 Muhammad SAW RABU 4 11 18 25 4 RABU 2 9 16 23 30 2 25 Hari Natal
KAMIS 1 8 15 22 29 4 30 cuti bersama Maulid KAMIS 5 12 19 26 4 KAMIS 3 10 17 24 31 2 26 P embagian Rapor
JUM'AT 2 9 16 23 30 4 JUM'AT 6 13 20 27 4 JUM'AT 4 11 18 25 2 28-31 pengganti cuti bersama
SABT U 3 10 17 24 31 5 SABT U 7 14 21 28 4 SABT U 5 12 19 26 2

SEM ETER GENAP


BULAN J A N U A R I 2021 BULAN F E B R U A R I 2021 BULAN MA RET 2021
HEB :

48
HARI HES : 18 HEB : 17 ket. HARI HES : 23 HEB : 23 ket. HARI HES : 26 20 ket.
MINGGU 3 10 17 24 31 MINGGU 7 14 21 28 MINGGU 7 14 21 28
SENIN 4 11 18 25 2 SENIN 1 8 15 22 4 SENIN 1 8 15 22 29 4
SELASA 5 12 19 26 3 1 T ahun Baru Masehi SELASA 2 9 16 23 4 12 : T ahun Baru Imlek SELASA 2 9 16 23 30 4 11 : Isra Mi'raj
RABU 6 13 20 27 3 2-9 Libur Akhir Semester RABU 3 10 17 24 4 RABU 3 10 17 24 31 4 14 : Nyepi
KAMIS 7 14 21 28 3 11 Hari P ertama Sekolah KAMIS 4 11 18 25 4 KAMIS 4 11 18 25 2 15-20 : P T S
JUM'AT 1 8 15 22 29 3 JUM'AT 5 12 19 26 3 JUM'AT 5 12 19 26 3
SABT U 2 9 16 23 30 3 SABT U 6 13 20 27 4 SABT U 6 13 20 27 3
BULAN A P RIL 2021 BULAN MEI 2021 BULAN JU N I 2021
HARI HES : 23 HEB :17 ket. HARI HES : 6 HEB : 6 ket. HARI HES : 25 HEB :
10 ket.
MINGGU 4 11 18 25 MINGGU 2 9 16 23 30 MINGGU 6 13 20 27
SENIN 5 12 19 26 3 SENIN 3 10 17 24 31 2 1 : Hari Buruh SENIN 7 14 21 28 1
SELASA 6 13 20 27 2 2 : Jumat Agung SELASA 4 11 18 25 1 3-12 : libur puasa SELASA 1 8 15 22 29 1 1 : Hari Lahir P ancasila
RABU 7 14 21 28 2 5-10 : US RABU 5 12 19 26 0 13 : kenaikan isa almasih RABU 2 9 16 23 30 2 14-19 : P AT
KAMIS 1 8 15 22 29 4 13-14 : libur aw al puasa KAMIS 6 13 20 27 1 14/15 : Idul Fitrih 1442 H KAMIS 3 10 17 24 2 30 : P embagian Rapor
JUM'AT 2 9 16 23 30 3 15-17 : pesantren ramadan JUM'AT 7 14 21 28 1 17-22 : libur Idul Fitrih 1442 HJUM'AT 4 11 18 25 2
SABT U 3 10 17 24 3 SABT U 1 8 15 22 29 1 26 : Waisak SABT U 5 12 19 26 2

BULAN JU LI 2021, Aw al Semester Ganjil T P .2021/2022 : Minggu/L.Nasional Catatan :


HARI HES : 18 HEB : 15 ket. : Libur Semester Hari Libur Nasional/Cuti Bersama Sinjai, 1 Juli 2020
MINGGU 4 11 18 25 : US SD T ahun 2020/2021 dan kegiatan
SENIN 5 12 19 26 2 : P T S / P AS / P AT Kepala Sekolah,
lain dapat berubah sesuai
SELASA 6 13 20 27 2 1-10 : Libur Akhir T ahun : P embagian Rapor
RABU 7 14 21 28 2 12-14 : P LS : P LS ketentuan yang dikeluarkan oleh
KAMIS 1 8 15 22 29 3 : P esantren Ramadhan Kemendikbud
JUM'AT 2 9 16 23 30 3 : Libur Aw al P uasa Jumlah HES/HEB Semester 1 = 134 / 116 UMRAN, S.Pd.SD.
3 : Libur P uasa/Idul Fitri NIP.19720309 199505 1 001
Keterangan :

SABT U 3 10 17 24 31 Jumlah HES/HEB Semester 2 = 121 / 93


: Cuti bersama Jumlah HES/HEB 1 T ahun = 255 / 209
BAB V
PENUTUP

A. Kesimpulan

Kurikulum Sekolah Dasar Negeri 117 Saohiring ini merupakan langkah


kerja yang dilaksanakan pada tahun pelajaran 2021-2022 , namun
keberhasilan program ini sulit untuk diprediksi, karena yang dihadapi
adalah sumber daya yang selalu bergerak dan berkembang secara
dinamis seirama dengan lajunya perkembangan pendidikan. Walaupun
demikian dengan tatanan system kerja yang professional akan
memudahkan untuk mengevaluasi hasil kerja, memperbaiki kegagalan
atau mengerjakan pekerjaan yang tertunda, sehingga secara
berkesinambungan Kurikulum Sekolah Dasar Negeri 117 Saohiring akan
selalu memprioritaskan program unggulan, mengkaji dan mengevaluasi
hasil kerja yang selalu dan meningkatkan kualitas yang akan datang.

Dengan mengharap ridho dan perlindungan dari Alloh SWT, semoga


dapat melaksanakan kurikulum ini secara optimal.

B. Saran

Kurikulum Sekolah Dasar Negeri 117 Saohiring yang disusun oleh tim
pengembang kurikulum ini belum sempurna, oleh karena itu masih
perlu kritik, Masukan atau saran yang bersifat positif untuk
pengembangan dan kesempurnaan kurikulum ini.

Mari menjalin kerja sama yang harmonis antara guru, kepala sekolah,
pengawas, komite sekolah, dan masyarakat guna memperingan langkah
untuk mencapai keberhasilan yang diharapkan di Sekolah Dasar Negeri
117 Saohiring.

49
PENDUKUNG

1. SK Tim Pengembang Kurikulum Sekolah


2. Hasil Validasi Dokumem
3. Laporan Hasil Analisis Konteks
4. Hasil Penentuan KKM ( satu mata pelajaran setiap jenjang kelas)


Pendukung 1
SK Tim Pengembang Kurikulum Sekolah

PEMERINTAH KABUPATEN SINJAI


DINAS PENDIDIKAN
SD NEGERI 117SAOHIRING
Jl. Pendidikan No. 01 Pepara Saohiring,
E-Mail : 40304739.sinjaikab@gmail.com Kotak pos :92652

KEPUTUSAN KEPALA SD NEGERI 117 SAOHIRING


Nomor : 421.2/04.019/SDN211/2021

T e n t a n g

TIM PENGEMBANG
KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN
SD NEGERI 117 SAOHIRING TAHUN PELAJARAN 2021/2022

Menimbang : a. Bahwa Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan disusun oleh


sekolah melalui tim pengembang kurikulum sesuai dengan
perkembangan potensi, kebutuhan, dan kemampuan didik;

b. Bahwa dalam rangka memperlancar proses pembelajaran di


SDN 117 Saohiring perlu ditetapkan kurikulum yang
mengacu kepada Pedoman Penyusunan Kurikulum Tingkat
Satuan Pendidikan.

Memperhatikan: a. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003


tentang Sistem Pendidikan Nasional;

b. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2004


tentang Pemerintah Daerah;

c. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun


2005 tentang Standar Nasional Pendidikan;

d. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 23 Tahun 2006


tentang Standar Kompetensi Lulusan;

e. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 24 Tahun 2006


tentang Pelaksanaan Permendiknas No. 22 dan 23 Tahun
2006;

f. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 63 Tahun 2009


tentang Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan;

g. Panduan Penyusunan KTSP yang dikeluarkan oleh BSNP.

h. Modul Pengembangan Supervisi Manajerial Dan Supervisi


Akademik Dalam Implementasi Kurikulum 2013


Mengingat : Saran dan usul peserta rapat Tim Pengembang Kurikulum SDN 117
Saohiring .

MEMUTUSKAN

Menetapkan : 1. Membentuk Tim Pengembang Kurikulum sebagaimana


terdapat pada Lampiran Surat Keputusan ini;

2. Segala biaya yang timbul akibat keputusan ini dibebankan


pada anggaran yang sesuai;

3. Apabila di kemudian hari ternyata terdapat suatu kekeliruan


pada keputusan ini akan diadakan perbaikan sebagaimana
mestinya;

4. Keputusan ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan.

Ditetapkan di : Saohiring
Pada Tanggal : 16 Juni 2021

Kepala Sekolah,

UMRAN, S.Pd.SD.
NIP. 19720309 199505 1 001
Tembusan :

1. Kepala Dinas Pendidikan Kab. Sinjai;


2. Koordinator Wilayah Kecamatan Dinas Pendidikan Kab. Sinjai.


Lampiran Surat Keputusan Kepala SD Negeri 117 Saohiring
Nomor : 421.2/04.047/SDN211/2020
Tanggal : 16 Juni 2021

TIM PENGEMBANG
KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN
SDN 117 SAOHIRING TAHUN PELAJARAN 2021/2022

Pembina :LUKMANUL HAKIM, S.Pd. M.Pd. ( Pengawas Sekolah )


Ketua :UMRAN, S.Pd.SD. (Kepala SDN 117 Saohiring)
Sekretaris :SYAMSINAR (Tendik SDN 117 Saohiring )
Bendahara :ARNY, S.Pd,SD ( Guru Kelas II )
Anggota :1. MUH. NUR TARMIAH (Ketua Komite)
2. SAIYA, S.Pd.SD (Guru Kelas I)
3. SITTI ROSMULISTI, S.Pd.SD (Guru Kelas VI)
5. MUHAMMAD SIDIK (Operator Dapodikmen)
6. St. KHADIJAH R., S.IPust (Guru Kelas III)
7. RAHMANIAR, S.Pd (Guru Kelas IV)
8. WAHDANIA, S.Pd (Guru Kelas V)
9. DANIATI, S.Pd.I (Guru MP.PAI&Bp)
10. SOFYSN, S.Pd (Guru PJOK)
11. MUHTAR (Penjaga Sekolah)

Kepala Sekolah,

UMRAN, S.Pd.SD.
NIP. 19720309 199505 1 001


Pendukung 2
Hasil Validasi Dokumem

INSTRUMEN EVALUASI BUKU I KTSP TAHUN 2020

A. IDENTITAS

Nama Sekolah : SD NEGERI 117 SAOHIRING

Nama Kepala Sekolah : UMRAN, S.Pd.SD

Alamat Sekolah : JL. PENDIDIKAN NO. 01 PEPARA KEC. SINJAI TENGAH

Kabupaten/Kota : SINJAI

B. PETUNJUK
Isilah dengan tanda ceklis () pada kolom yang tersedia sesuai kondisi riil aspek yang
disupervisi, dan jika perlu penjelasan lain isilah kolom catatan.

Identifikasi
NO. Komponen KTSP/Indikator Catatan
Ya Tidak
1 2 3 4 5
COVER/ HALAMAN JUDUL
1. Logo sekolah dan atau daerah
2. Judul: Kurikulum SD ............
3. Tahun pelajaran
4. Alamat sekolah
LEMBAR PENGESAHAN
1. Rumusan kalimat pengesahan
2. Tanda tangan kepala sekolah dan
stempel/cap sekolah
3. Tanda tangan ketua komite sekolah dan
stempel/cap Komite Sekolah
4. Tempat untuk tanda tangan kepala/ pejabat
dinas pendidikan
KATA PENGANTAR
RANGKUMAN HASIL REVISI :
hasil analisis/ reviu kurikulum sebelumnya
DAFTAR ISI
I PENDAHULUAN
1. Latar belakang:
Berisi rasional tentang pengembangan/ revisi
kurikulum sekolah, antara lain perubahan
kurikulum yang berlaku. (kondisi ideal dan
kondisi riil)
2. Mencantumkan dasar hukum yang relevan
Undang-undang No 20 thn 2003
Perpres No. 87 Tahun 2017 Tentang

Penguatan Pendidikan Karakter
Peraturan Pemerintah No 13 thn 2015
Tentang Perubahan kedua dari PP 19
Tahun 2005 Tentang SNP
PP No 19 Tahun 2017 tentang perubahan
PP No 74 tahun 2008 tentang Guru
Permendikbud No. 57 Tahun 2014 Tentang
Kurikulum SD
Permendikbud No. 61 Tahun 2014 Tentang
KTSP
Permendikbud No. 62 Tahun 2014 Tentang
Kegiatan Ekstrakurikuler
Permendikbud No. 63 Tahun 2014 Tentang
Pendidikan Kepramukaan
Permendikbud No. 79 Tahun 2014 Tentang
Muatan Lokal Kurikulum 2013
Permendikbud No. 23 Tahun 2015 Tentang
Penumbuhan Budi Pekerti
Permendikbud No. 53 Tahun 2015 Tentang
Penilaian Hasil Belajar
Permendikbud No. 20 Tahun 2016 Tentang
SKL
Permendikbud No. 21 thn 2016 Tentang
Standar Isi
Permendikbud No. 22 Tahun 2016 Tentang
Standar Proses
Permendikbud No. 23 Tahun 2016 Tentang
Standar Penilaian
Permendikbud No. 24 Tahun 2016 Tentang
KI dan KD Kur 2013 sebagaimana telah
diubah menjadi permendikbud No 37 tahun
2018
Permendikbud No 20 tahun 2018 tentang
penguatan pendidikan karakter pada
pendidikan formal
Kawasan bebas rokok.........
Peraturan Daerah yang relevan
a. Pergub No. 31 Tahun 2007 tentang
Muatan Lokal bahasa Daerah.
b. Perbup No 4 Tahun 2006 tentang
Muatan lokal Baca Tulis Al-Qur’an.
c. Peraturan Daerah No 13 Tahun 2014
tentang penyelenggaraan pendidikan di
Kabupaten Sinjai.
d. ttg zonasi .........

II Visi , Misi, dan Tujuan
a. Visi Satuan Pendidikan
(Permendibud No 59/2014)
Acuan membuat Visi
1) dijadikan sebagai cita-cita bersama warga
satuan pendidikan dan segenap pihak
yang berkepentingan pada masa yang
akan datang serta terintegrasi kecakapan
abad 21
2) mampu memberikan inspirasi, motivasi,
dan kekuatan pada warga satuan
pendidikan dan segenap pihak yang
berkepentingan
3) dirumuskan berdasar masukan dari
berbagai warga satuan pendidikan dan
pihak-pihak yang berkepentingan, selaras
dengan visi institusi di atasnya serta visi
pendidikan nasional;
4) dirumuskan berdasar masukan dari
berbagai warga satuan pendidikan dan
pihak-pihak yang berkepentingan, selaras
dengan visi institusi di atasnya serta visi
pendidikan nasional;
5) diputuskan melalui rapat dewan guru yang
dipimpin oleh kepala sekolah/ madrasah
dengan memperhatikan masukan komite
sekolah;
6) disosialisasikan kepada warga satuan
pendidikan dan segenap pihak yang
berkepentingan
7) ditinjau dan dirumuskan kembali secara
berkala sesuai dengan perkembangan dan
tantangan di masyaraka
b. Misi Satuan Pendidikan
Acuan membuat Misi terintegrasi kecakapan
abad ke 21 (Permendibud No 59/2014)
1) memberikan arah dalam mewujudkan visi
satuan pendidikan sesuai dengan tujuan
pendidikan nasional
2) merupakan tujuan yang akan dicapai dalam
kurun waktu tertentu;
3) menjadi dasar program pokok satuan
pendidikan
4) menekankan pada kualitas layanan peserta
didik dan mutu lulusan yang diharapkan


oleh satuan pendidikan
5) memuat pernyataan umum dan khusus
yang berkaitan dengan program satuan
pendidikan
6) memberikan keluwesan dan ruang gerak
pengembangan kegiatan satuan-satuan
unit satuan pendidikan yang terlibat
7) dirumuskan berdasarkan masukan dari
segenap pihak yang berkepentingan
termasuk komite sekolah/madrasah
dandiputuskan oleh rapat dewan guru yang
dipimpin oleh kepala sekolah/ madrasah;
8) disosialisasikan kepada warga satuan
pendidikan dan segenap pihak yang
berkepentingan
9) ditinjau dan dirumuskan kembali secara
berkala sesuai dengan perkembangan dan
tantangan di masyarakat
10) menjadi dasar untuk mewujudkan
kecakapan abad ke 21
c. Tujuan Satuan Pendidikan
Acuan membuat tujuan terintegrasi kecakapan
abad ke 21 (Permendikbud No 59/2014)
1) menggambarkan tingkat kualitas yang perlu
dicapai dalam jangka menengah (empat
tahunan);
2) mengacu pada visi, misi, dan tujuan
pendidikan nasional serta relevan dengan
kebutuhan masyarakat;
3) mengacu pada standar kompetensi lulusan
yang sudah ditetapkan oleh satuan
pendidikan dan Pemerintah
4) mengakomodasi masukan dari berbagai
pihak yang berkepentingan termasuk
komite sekolah/madrasah dan diputuskan
oleh rapat dewan guru yang dipimpin oleh
kepala sekolah/madrasah
5) disosialisasikan kepada warga satuan
pendidikan dan segenap pihak yang
berkepentingan
III STRUKTUR DAN MUATAN KURIKULUM
TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN
A. Kerangka Dasar; berisi Landasan Filosofis,
Landasan Teoritis, dan Landasan Yuridis
(Permendikbud no 57/ 2014)
B. Struktur Kurikulum Satuan Pendidikan,
memuat: Struktur Kurikulum SD/MI terdiri
atas mata pelajaran umum kelompok A dan
mata pelajaran umum kelompok B.
Mata pelajaran umum kelompok A
merupakan program kurikuler yang
bertujuan untuk mengembangkan


kompetensi sikap, kompetensi
pengetahuan, dan kompetensi keterampilan
peserta didik sebagai dasar penguatan
kemampuan dalam kehidupan
bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.
Mata pelajaran umum kelompok B
merupakan program kurikuler yang
bertujuan untuk mengembangkan
kompetensi sikap, kompetensi
pengetahuan, dan kompetensi keterampilan
peserta didik terkait lingkungan dalam
bidang sosial, budaya, dan seni.
(Permendikbud No 57/2014)
C. Muatan Kurikulum
1. Mata Pelajaran kelas I, II, III, IV, V, dan VI
Mata pelajaran Kelompok A merupakan
kelompok mata pelajaran yang muatan
dan acuannya dikembangkan oleh pusat.
Dan Mata pelajaran Kelompok B
merupakan kelompok mata pelajaran
yang muatan dan acuannya
dikembangkan oleh pusat dan dapat
dilengkapi dengan muatan/ konten lokal
(Permendikbud No 57/2014)
2 Muatan lokal dapat memuat Bahasa Daerah
(Permendikbud No 57/2014)
3 Kegiatan ekstrakurikuler terdiri atas
Pendidikan Kepramukaan (wajib), Usaha
Kesehatan Sekolah (UKS), palang merah
remaja (PMR), dan lainnya sesuai dengan
kondisi dan potensi masing-masing satuan
pendidikan
4. . Satu jam pelajaran beban belajar tatap
muka adalah 35 menit.
• Beban belajar penugasan terstruktur
dan kegiatan mandiri, maksimal 40%
dari waktu kegiatan tatap muka mata
pelajaran yang bersangkutan.
• Satuan pendidikan dapat menambah
beban belajar per minggu sesuai dengan
kebutuhan belajar peserta didik dan/
atau kebutuhan akademik, sosial,
budaya, dan faktor lain yang dianggap
penting. (Permendikbud No 57/2014)
5. Ketuntasan Belajar
Kriteria Ketuntasan Minimal yang
selanjutnya disebut KKM adalah kriteria
ketuntasan belajar yang ditentukan oleh
satuan pendidikan yang mengacu pada
standar kompetensi lulusan, dengan
mempertimbangkan karakteristik peserta
didik, karakteristik mata pelajaran, dan
kondisi satuan pendidikan. (Permendikbud
No. 23 Tahun 2016 , Panduan Penilaian

untuk SD th 2016)
6. Kelulusan
Penilaian hasil belajar oleh satuan
pendidikan melalui US Kriteria kelulusan
a. menyelesaikan seluruh program
pembelajaran
b. memperoleh nilaian sikap/perikau minimal
baik
c. lulus uijan sekolah Catatan : Kelulusan
peserta didik ditetapan oleh satuan
pendidikan dalam rapat dewan guru
setelah penguman US sesuai aturan yang
berlaku
7 Kenaikan kelas
Kenaikan kelas peserta didik ditentukan
oleh satuan pendidikan, dengan kriteria
minimal sebagai berikut :
1. Menyelesaikan seluruh program
pembelajaran dalam dua semester
pada kelas untuk tahun pelajaran yang
diikuti.
2. Mencapai tingkat kompetensi yang
disyaratkan, minimal sama dengan
KKM yang ditetapkan oleh satuan
pendidikan.
3. Mencapai nilai sikap minimal baik
berdasarkan kriteria penilaian sikap
yang ditetapkan oleh satuan pendidikan.
4. Nilai ekstrakurikuler pendidikan
kepramukaan minimal BAIK.
(Permendikbud no 23/2016, Panduan
Penilaian untuk SD tahun 2016
IV KALENDER PENDIDIKAN
1. Permulaan Tahun Ajaran
Permulaan tahun ajaran adalah waktu
dimulainya kegiatan pembelajaran pada
awal tahun ajaran pada setiap satuan
pendidikan.
2. Pengaturan Waktu Belajar Efektif
a. Minggu efektif belajar adalah jumlah
minggu kegiatan pembelajaran untuk
setiap tahun ajaran pada setiap satuan
pendidikan,
b. Waktu pembelajaran efektif adalah
jumlah jam pembelajaran setiap minggu
yang meliputi jumlah jam pembelajaran
untukseluruh mata pelajaran termasuk
muatan lokal, ditambah jumlah jam untuk
kegiatan lain yang dianggap penting oleh
satuan pendidikan, yang pengaturannya
disesuaikan dengan keadaan dan
kondisi daerah


c. Pengaturan Waktu Libur
Penetapan waktu libur dilakukan
dengan mengacu pada ketentuan yang
berlaku tentang hari libur, baik
nasional maupun daerah. Waktu libur
dapat berbentuk jeda tengah
semester, jeda antarsemester, libur
akhir tahun ajaran, hari libur keagamaan,
hari libur umum termasuk hari-hari
besar nasional, dan hari libur
khusus.(Permendikbud No 61 /2014)
V PENUTUP

PENDUKUNG
1 SK Tim Pengembang Kurikulum (TPK)
Sekolah
2 Hasil validasi Dokumen
3. Laporan Hasil Analisis Konteks
4 Hasil penentuan KKM (satu mata pelajaran
setiap jenjang kelas)

Rekomendasi untuk Buku 1:

Mengetahui Sinjai, 2021


Kepala Sekolah Penilai

UMRAN, S.Pd.SD. Dr. Hj. FATMAWATI, S.Pd., M.Pd.


NIP. 19720309 199505 1 001 NIP. 19701231 199903 2 021


Pendukung 3
Laporan Hasil Analisis Konteks

LAPORAN HASIL ANALISIS KONTEKS


SD NEGERI 117 SAOHIRING
KECAMATAN SINJAI TENGAH
KABUPATEN SINJAI

TAHUN PELAJARAN 2021 / 2022

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT. yang senantiasa


melimpahkan rahmat, taufiq dan hidayah-Nya kepada kami, sehingga
laporan hasil analisis konteks SD Negeri 117 Saohiring Kecamatan Sinjai
Tengah dapat kami susun.

Laporan hasil analisis konteks disusun setelah Tim Pengembang


Kurikulum (TPK) SD Negeri 117 Saohiring Kecamatan Sinjai Tengah.
Tujuan dari anlisis konteks adalah untuk mengkaji kodisi riil sekolah dan
dibandingkan dengan kondisi ideal seperti yang tercantum dalam SNP
(Standar Nasional Pendidikan). Analisis konteks disusun bertujuan untuk
mengetahui secara detail kondisi sekolah dan dapat dijadikan sebagai acuan
sekolah untuk menyusun dokumen I Kurikulum, juga sebagai bahan
pertimbangan dari pihak-pihak yang terkait untuk mengambil kebijakan
tentang SD Negeri 117 Saohiring Kecamatan Sinjai Tengah. Atas
tersusunnya laporan hasil analisis konteks ini, maka kami mengucapkan
terima-kasih kepada ;

1. Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Sinjai

2. Koorwil Dinas Pendidikan Kecamatan Sinjai Tengah

3. Pengawas SD Kabupaten Sinjai

4. Komite SD Negeri 117 Saohiring

5. Dewan Pendidik dan Tenaga Kependidikan SD Negeri 117 Saohiring

Semoga laporan hasil analisis konteks yang telah tersusun ini dapat
bermanfaat bagi kemajuan SD Negeri 117 Saohiring khususnya dan Dunia
Pendidikan pada umumnya. Amiin.

Sinjai, 01 Juli 2021


Kepala Sekolah,

Umran, S.Pd.SD
NIP.19720309 199505 1 001

ii
LEMBAR PENGESAHAN

Setelah memperhatikan dan mempertimbangkan dari komite Sekolah SD


Negeri 117 Saohiring Kecamatan Sinjai Utara, maka dengan ini Laporan
Analisis Konteks SD Negeri 117 Saohiring Kecamatan Sinjai Tengah
ditetapkan untuk diberlakukan mulai Tahun Pelajaran 2021/2022 .

Ditetapkan di : Sinjai
Pada tanggal : 01 Juli 2021

Menyetujui :
Ketua Komite Sekolah, Kepala Sekolah,

MUH. NUR TARMIAH UMRAN, S.Pd.SD


NIP.19720309 199505 1 001

iii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL .................................................................................. i


LEMBAR PENGESAHAN ........................................................................ ii
KATA PENGANTAR ....................................................................................
iii
DAFTAR ISI ................................................................................................
iv
BAB I. PENDAHULUAN ......................................................................... 1
A. Latar Belakang ..........................................................................
1
B. Dasar Kebijakan ........................................................................
5
C. Tujuan dan Mamfaat .................................................................
6
BAB II. ANALISIS STANDAR KONTEKS ................................................. 7
A. Analias Standar Nasional Pendidikan .................................... 7
1. Analisis Standar Kompetensi Lulusan ................................ 7
2. Analisis Standar Isi .............................................................9
3. Analisis Standar Proses .......................................................10
4. Analisis Standar Pengelolaan ............................................. 13
5. Analisis Standar Pendidik dan Tenaga Kependidikan ....... 15
6. Analisis Standar Sarana dan Prasarana ............................ 17
7. Analisis Standar Pembiayaan ............................................. 20
8. Analisisn Standar Penilaian ..................................................
24
B. Analisis Kondidsi Satuan Pendidikan .......................................
26
C. Analisis Lingkungan Satuan Pendidikan ............................... 31
BAB III. PENUTUP ................................................................................. 33
A. Kesimpulan ...............................................................................
33
B. Rekomendasi ............................................................................
38

iv
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Perencanaan penyelenggaraan pendidikandi sekolah mesti


didasarkan pada hasil kajian telti sebelumnya. Kajian tersebut
merupakan analisis keadaan nyata baik yang bersifat kekuatan atau
potensi sekolah, kelemahan, peluang dan tantangan serta hal-hal yang
dapat berpengaruh yang berasal dari lingkungan sekitar sekolah. Hasil
kajian tersebut lalu dibandingkan dengan keadaan ideal suatu sekolah
sesuai dengan peraturan menteri pendidikan nomor 32 Tahun 2013
tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005
tentang Standar Nasional Pendidikan (SNP) dan peraturan lain yang
berlaku dimana sekolah tersebut berdiri (peraturan daerah)

Dalam peraturan pemerintah tersebut ( PP Nomor 32 Tahun 2013)


digambarkan tentang kondisi ideal sekolah yang termuat dalam 8 standar
nasional pendidikan yakni standar kopentsi lulusan, standar isi, standar
proses, standar sarana prasarana, standar pengelolaan, standar
pembiayaan dan standar implementasi penilaian.

1. Kondisi Ideal SD Negeri 117 Saohiring

. Kondisi ideal adalah merupakan suatu keadan sekolah sesuati


tuntutan yang terdapat dalam SNP. Masing-masing standar tersebut
adalah sebagai berikut :

a. Standar isi adalah ruang lingkup materi dan tingkat kompetensi


yang dituangkan dalam kriteria tentang kompetensi tamatan,
kompetensi bahan kajian, kompetensi mata pelajaran, dan silabus
pembelajaran yang harus dipenuhi oleh peserta didik pada jenjang
dan jenis pendidikan tertentu.

b. Standar kompetensi lulusan adalah kualifikasi kemampuan lulusan


yang mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan.

1
c. Standar proses adalah standar nasional pendidikan yang berkaitan
dengan pelaksanaan pembelajaran pada satu satuan pendidikan
untuk mencapai standar kompetensi lulusan.

d. Standar pendidik dan tenaga kependidikan adalah kriteria


pendidikan prajabatan dan kelayakan fisik maupun mental, serta
pendidikan dalam jabatan.

e. Standar sarana dan prasarana adalah standar nasional pendidikan


yang berkaitan dengan kriteria minimal tentang ruang belajar,
tempat berolahraga, tempat beribadah, perpustakaan, laboratorium,
bengkel kerja, tempat bermain, tempat berkreasi dan berekreasi,
serta sumber belajar lain, yang diperlukan untuk menunjang proses
pembelajaran, termasuk penggunaan teknologi informasi dan
komunikasi.

f. Standar pengelolaan adalah standar nasional pendidikan yang


berkaitan dengan perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan
kegiatan pendidikan pada tingkat satuan pendidikan,
kabupaten/kota, provinsi, atau nasional agar tercapai efisiensi dan
efektivitas penyelenggaraan pendidikan.

g. Standar pembiayaan adalah standar yang mengatur komponen dan


besarnya biaya operasi satuan pendidikan yang berlaku selama satu
tahun.

h. Standar penilaian pendidikan adalah standar nasional pendidikan


yang berkaitan dengan mekanisme, prosedur, dan instrumen
penilaian hasil belajar peserta didik.

2 Kondisi Real SD Negeri 117 Saohiring

a. Standar isi

Keberadaan KTSP sebagai suatu acuan pembelajaran sudah tersedia


yang merupakan uatan sekolah sendiri hasil musyawarah antara
kepala sekolah, guru, dan komite sekolah yang mendekati kesuaian
2
dengan pedoman penyusunan KTSP Demikian halnya dengan
keberadaan silabus, RPP, Kriteria ketuntasan Minimal, Kriteria
Kelulusan dan kegiatan Ekstra kurikuler telah dimiliki namun
masih perlu disempurnakan

b. Standar kompetensi lulusan

Kualifikasi kemampuan lulusan yang mencakup sikap, pengetahuan,


dan keterampilan. Masih perlu ditingkatkan dengan berbagai upaya
sehingga terjadi kenaikan nilai rata-rata UAS sebesar 0,25 untuk
setiap mata pelajaran yang di UAS-kan

c. Standar proses

Standar nasional pendidikan yang berkaitan dengan pelaksanaan


pembelajaran pada satu satuan pendidikan untuk mencapai standar
kompetensi lulusan. Proses pembelajaran sesuai tuntutan
Kurikulum 2013 menerapakan pendekatan saintifik dengan prinsip 5
M-nya. Namun hamper semua guru belum menguasai dan
memahami benar tentang pendekatan tersebut, sehingga dalam
pelaksanaannya masih perlu terus ditingkatkan

d. Standar pendidik dan tenaga kependidikan

Kriteria pendidikan prajabatan dan kelayakan fisik maupun mental,


serta pendidikan dalam jabatan.sudah 90 % memiliki latar belakang
pendidikan S.1 dan telah sesuai dengan mata pelajaran yang
diampunya. Namun sayangnya status kepegawaiannya masih
berstatus sebagai tenaga honorer. Guru PNS yang dimiliki hanya 3
(dua) orang termasuk kepala sekolah yang mengampu mata
pelajaran PPKn, dan IPS

e. Standar sarana dan prasarana

Standar nasional pendidikan yang berkaitan dengan kriteria minimal


tentang ruang belajar, tempat berolahraga, tempat beribadah,
perpustakaan, laboratorium, bengkel kerja, tempat bermain, tempat
3
berkreasi dan berekreasi, serta sumber belajar lain, yang diperlukan
untuk menunjang proses pembelajaran, termasuk penggunaan
teknologi informasi dan komunikasi sebagain besar belum tersedia.
Sekolah kami baru memiliki 6 ruang belajar saja. Dari keenam ruang
belajar tersebut 1 ruang dalam kondisi rusak berat yang sekarang
dipergunakan sebagai ruang guru. Sedangkan WC/ MCK baru
memiliki 1 unit terdiri atas 4 pintu dalam kondisi cukup artinya
masih bisa dipergunakan

f. Standar pengelolaan

Standar nasional pendidikan yang berkaitan dengan perencanaan,


pelaksanaan, dan pengawasan kegiatan pendidikan pada tingkat
satuan pendidikan, kabupaten/kota, provinsi, atau nasional agar
tercapai efisiensi dan efektivitas penyelenggaraan pendidikan masih
perlu ditingkatkan terutama dalam melaksanakan pngawasan dan
supervisi terhadap guru dalam proses pembelajaran. Supervisi
akademik (kepada guru) dan supervisi manajerial baru dapat
dilaksanakan 1 kali dalam setiap semesternya

g. Standar pembiayaan

Standar yang mengatur komponen dan besarnya biaya operasi


satuan pendidikan yang berlaku selama satu tahun masih perlu
ditingkatkan. Biaya operasional sekolah/ pendidikan masih
sepenuhnya mengandalkan BOS. Sumber biaya yang lain belum
dapat tergali mengingat berbagai factor

h. Standar penilaian pendidikan

Standar nasional pendidikan yang berkaitan dengan mekanisme,


prosedur, dan instrumen penilaian hasil belajar peserta didik sudah
dapat dilaksanakan dengan baik yang meliputi ulangan harian,
ujian tengah semester, Ujian kenaikan kelas, Ujian nasional dan
ujian sekolah, Namun dikegiatan ulangan harian masih perlu
ditingkatkan frekuensi dan kualitasnya. Demikian halnya dengan
4
pendokumentasian hasil evaluasi dan analisis hasil evaluasi masih
memerlukan perhatian khusus .

B. Dasar Kebijakan

Dasar kebijakan merupakan landasan hukum yang dijadikan legalitas


formal dalam melakukan suatu kegiatan. Termasuk dalam penyusunan
laporan analisis konteks ini didasarkan pada berbagai peraturan
perundang-undangan yang berlaku yang terkait secara langsung maupun
tidak langsung dengan hal dimaksud. Peraturan dan perundang-
undangan yang dijadikan landasan tersebut meliputi :

1. Undang undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem


Pendidikan Nasional (Lembaran Negara Tahun 2003 Nomor 78
Tambahan Lembaran Negara Nomor 4301)
2. Peraturam Pemerintah Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2013
tentang Perubahan atas Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun
2005 tentang Standar Nasional Pendidikan
3. Peraturn Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar
Nasional Pendidikan
4. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia
Nomor 54 Tahun 2013 tentang Standar Kompetensi Lulusan
Pendidikan Dasa dan Menengah
5. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia
Nomor 65 Tahun 2013 tentang Standar Proses Pendidikan Dasar
dan Menengah
6. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia
Nomor 66 Tahun 2013 tentang Stdandar Penilaian Pendidikan
7. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia
Nomor 68 Tahun 2013 tentang Kerangka Dasar dan Struktur
Kurikulum Sekolah Menengah Pertama / Madrasah Sanawiyah
8. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia
Nomor 71 Tahun 2013 tentang Buku Teks Pelajaran dan Buku
Panduan Guru untuk Pendidikan Dasar dan Menengah

5
9. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia
Nomor 81A Tahun 2013 tentang Implementasi Kurikulum 2013
10. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 35 Tahun 2010
tentang Petunjuk Teknis Pelaksanaan Jabatan Fungsional Guru
dan Angka Kreditnya
11. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional RI Nomor 24 Tahun 2007
tentang Standar Sarana Prasarana Sekolah/ Madrasah Pendidikan
Umum
12. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional RI Nomor 19 Tahun 2007
tentang Standar Pengelolaan Pendidkan oleh Satuan Pendidikan
Dasar dan Menengah
13. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 13 Tahun 2007
tentang Standar Kepala Sekolah/ Madrasah
14. Hasil Rapat Kepala Sekolah, Guru dan Komite Sekolah

C. Tujuan dan Manfaat

1. Tujuan

Analisis Konteks ini disusun dengan tujuan memberikan gambaran


profil sekolah dalam pencapaian SNP, serta sebagai acuan bagi satuan
pendidikan dalam menyusun perencanaan dan pengembangan
pendidikan di SD Negeri 117 Saohiring

2. Manfaat
Manfaat yang diharapkan dengan adanya laporan analisis konteks ini
adalah tergambarnya pelaksanaan 8 Standar Pendidikan di SD Negeri
117 Saohiring. Sehingga Sekolah bisa mengetahui kekurangan dan
keunggulan yang dimiliki

6
BAB II
HASIL ANALISIS KONTEKS

A. Analisis Standar Nasional Pendidikan

1. Analisis SKL

1. STANDAR KOMPETENSI LULUSAN

HASIL YANG
KONDISI IDEAL KONDISI RIIL
DIHARAPKAN

Peserta didik 1. Pencapaian nilai rata hasil Sekolah perlu


memperlihatkan ulangan peserta didik masih menfasilitasi para
kemajuan yang belum konsisten. (selama 1 peserta didik untuk
tahun ajaran)
lebih baik dalam dapat meningkatkan
2. Pencapaian prestasi
mencapai target akademik (rata-rata nilai hasil belajar secara
yang ditetapkan ujian) peserta didik masih konsisten, melalui
SKL. labil dari tahun ke tahun. pemberian motivasi
(tiga tahun terakhir) dan pengefektifan
pembelajaran

Peserta didik Sekolah belum memiliki Sekolah perlu


memperlihatkan perpustakaan, laboratorium IPA, menyediakan sarana
kemajuan lingkungan sebagai sumber dan prasarana untuk
sebagai belajar dalam menyelesaikan memfasilitasi guna
pembelajar yang tugas-tugas. pelaksanaan
mandiri. portofolio siswa.

Peserta didik 1. Peserta didik belum Sekolah memfasilitasi


memperlihatkan berpengalaman belajar dalam peserta didik untuk
motivasi belajar pemanfaatan lingkungan meningkatkan rasa
dan rasa secara produktif dan percaya diri yang
percaya diri bertanggung jawab tinggi serta mampu
yang tinggi. 2. Sekolah belum mempunyai mengekspresikan diri,
fasilitas yang memadai dalam melalui kegiatan
menunjang kratifitas siswa berbagai lomba.

Sekolah 1. Peserta didik di sekolah kami Sekolah Perlu


mengembangkan belum semua mengikuti Meningkatkan
kepribadian kegiatan pengembangan bimbingan dan
peserta didik. kepribadian yang pembinaan untuk
memahami tentang

7
1. STANDAR KOMPETENSI LULUSAN

HASIL YANG
KONDISI IDEAL KONDISI RIIL
DIHARAPKAN

diselenggarakan sekolah. makna disiplin,


toleransi, kejujuran,
2. Disekolah kami para peserta
kerja keras, dan
didik belum sepenuhnya
perhatian kepada
memahami tentang makna
orang lain oleh guru .
disiplin, toleransi, kejujuran,
kerja keras dan perhatian
kepada orang lain.

Sekolah 1. Disekolah kami sudah ada Sekolah


mengembangkan program terperinci akan tetapi menyelenggarakan
keterampilan dalam pelaksanaan bimbingan dan
hidup. sepenuhnya belum berjalan pembinaan
maksimal. pengembangan
keterampilan hidup
2. Belum Semua peserta didik
melalui penambahan
dapat mengembangkan
kegiatan ekstra
keterampilan hidup sesuai
kurikuler yang sesuai
kebutuhan mereka masing-
bakat dan minat
masing.
peserta didik
3. Sekolah kami belum
menyediakan/menyelenggarak
an kegiatan pengembangan
keterampilan hidup berupa
UKS dan PMR

Sekolah Semua peserta didik belum Pembinaan dan


mengembangkan mematuhi norma/aturan yang bimbingan
nilai-nilai berlaku di sekolah maupun di peningkatan
agama, budaya, masyarakat dimana mereka penerapan nilai
dan pemahaman tinggal. agama dan budaya,
atas sikap yang dengan kegiatan
dapat diterima. pembiasaan

Lulus 100% Lulus 100 % Mempertahankan


prosentase kelulusan
ujian nasional

8
2.Analisis Standar Isi

2. STANDAR ISI

HASIL YANG
KONDISI IDEAL KONDISI RIIL
DIHARAPKAN

Pengembangan Kurikulum sekolah kami Sekolah


kurikulum pada belum disosialisasikan mensosialisasikan
tingkat satuan kepada semua pemangku Kurikulum sekolah
pendidikan kepentingan sekolah secara kepada semua
menggunakan menyeluruh kepentingan
panduan yang disusun sekolah secara
BSNP. menyeluruh

Kurikulum dibuat 60 % guru di sekolah kami Sekolah kami


dengan belum menyusun Silabus perlu membuat
mempertimbangkan Muatan Lokal program unggulan
karakter daerah, potensi dan
kebutuhan sosial pengembangan diri
masyarakat, kondisi anak didik .
budaya, usia peserta
didik, dan kebutuhan
pembelajaran.

Kurikulum telah Pelaksanaan Remedial/ Sekolah perlu


menunjukan adanya Pengayaan di sekolah kami membuat program
alokasi waktu, sepenuhnya belum efektif. remedial dan
rencana program pengayaan secara
remedial, dan matang
pengayaan bagi siswa.

Sekolah menyediakan a. Sekolah belum menindak Sekolah perlu


layanan bimbingan lanjuti hasil bimbingan melaksanakan
dan konseling untuk dan konseling bimbingan
memenuhi kebutuhan penyuluhan secara
b. Sekolah belum
pengembangan pribadi rutin guna
memberikan/melaksanaka
peserta didik. memenuhi
n layanan konseling yang
kebutuhan pribadi
berkenaan dengan
pesert didik.
masalah diri pribadi dan
kehidupan sosial, belajar,
dan pengembangan karir
peserta didik.

9
2. STANDAR ISI

HASIL YANG
KONDISI IDEAL KONDISI RIIL
DIHARAPKAN

Sekolah menyediakan a. Sekolah kami belum Sekolah


kegiatan ekstra mengadakan kegiatan menfasilitasi
kurikuler untuk ekstra kurikuler berupa peningkatan
memenuhi kebutuhan Paskibra, UKS dan PMR kegiatan ekstra
pengembangan pribadi kurikuler
b. Sekolah kami belum
peserta didik.
mengadakan kegiatan
ekstra kurikuler
didasarkan pada bakat
dan minat peserta didik.

c. Sekolah kami belum


membuat penilaian
kegiatan ekstra kurikuler

d. Sekolah kami belum


membuat laporan kegiatan
ekstra kurikuler.

3.Analisis Standar Proses

3. STANDAR PROSES

HASIL YANG
KONDISI IDEAL KONDISI RIIL
DIHARAPKAN

Silabus dikembangkan Silabus Sekolah kami Sekolah perlu membuat


berdasarkan Standar Isi belum silabus Mulok dan
(SI), Standar Kompetensi mempertimbangkan pengembangan diri
Lulusan (SKL), dan situasi dan kondisi yang disesuaikan
panduan KTSP. sekolah dengan buku referensi
guru .

Pengembangan Silabus a. Silabus di sekolah Sekolah kami mengkaji


dilakukan guru secara kami disusun melalui ulang Silabus secara
mandiri atau MGMP rutin
berkelompok.
b. Baru 60 % guru di
sekolah kami mereviu

10
3. STANDAR PROSES

HASIL YANG
KONDISI IDEAL KONDISI RIIL
DIHARAPKAN

silabus setiap tahun.

Rencana pelaksanaan Baru 70 % Guru Guru disekolah kami


pembelajaran (RPP) disekolah kami agar mereviu RPP setiap
disusun berdasarkan membuat Rencana semester
pada prinsip-prinsip Pelaksanaan
perencanaan Pembelajaran direviu
pembelajaran. setiap tahun.

RPP memperhatikan Rencana Pelaksanaan Sekolah perlu


perbedaan gender, Pembelajaran belum membuat RPP dengan
kemampuan awal, tahap dapat mengakomodasi memperhatikan
intelektual, minat, bakat, perbedaan peserta perbedaan gender,
motivasi belajar, potensi, didik. ( 70 %) kemampuan awal,
kemampuan sosial, Tahap intelektual,
emosional, gaya belajar, minat, bakat, motivasi
kebutuhan khusus, belajar, potensi,
kecepatan belajar, latar kemampuan sosial,
belakang budaya, norma, emosional, gaya belajar,
nilai-nilai, dan kebutuhan khusus,
lingkungan peserta didik. kecepatan belajar, latar
belakang budaya,
norma, nilai-nilai, dan
lingkungan peserta
didik

Guru menggunakan buku Sekolah kami belum Sekolah perlu


panduan, buku menyediakan buku dan memfasilitasi peserta
pengayaan, buku sumber belajar lainnya didik untuk
referensi, dan sumber dengan mudah untuk memaksimalkan
belajar lain selain buku dipinjam dan dipakai di penggunaan Buku mata
pelajaran secara tepat luar sekolah dalam pelajaran, buku
dalam pembelajaran kurun waktu tidak lebih panduan, buku
untuk membantu dan dari satu minggu dan referensi, buku
memotivasi peserta didik. dapat diperpanjang. pengayaan dan sumber-
sumber pembelajaran.

Para guru melaksanakan Belum Semua guru Sekolah perlu


pembelajaran sesuai melaksanakan proses memotifasi guru untuk

11
3. STANDAR PROSES

HASIL YANG
KONDISI IDEAL KONDISI RIIL
DIHARAPKAN

dengan yang rencana pembelajaran melalui 3 meningkatkan


pembelajaran yang tahapan. kompetensi melalui
interaktif, inspiratif, kegiatan MGMP baik
menyenangkan, dan tingkat Wilbi maupun
menantang mencakup tingkat Kab.
kegiatan pendahuluan,
inti, dan penutup.

Para peserta didik Baru 40 % pendidik a. Sekolah perlu


memperoleh kesempatan memberikan meningkatkan
yang sama untuk kesempatan kepada eksplorasi dan
melakukan ekplorasi dan peserta didik elaborasi untuk
elaborasi, serta memperoleh konfirmasi memperoleh
mendapatkan konfirmasi. dalam proses konfirmasi yang
pembelajaran. sama bagi peserta
didik.

b. Pembinaan terhadap
guru yang belum
menerapkan
pembelajaran efektif
(Ekplorasi, dan
elaborasi serta
Konfirmasi) melalui
pembinaan teknik
oleh kepala
Sekolah/Pengawas

Supervisi dan evaluasi Sekolah agar Sekolah


proses pembelajaran melaksanakan supervisi mempertahankan
dilakukan pada setiap dan evaluasi pelaksanaan supervise
tahap meliputi pembelajaran secara dan evaluasi secara
perencanaan, berkala berkala
pelaksanaan, dan
penilaian hasil
pembelajaran.

12
3. STANDAR PROSES

HASIL YANG
KONDISI IDEAL KONDISI RIIL
DIHARAPKAN

Supervisi dan evaluasi a. Pengawas Sekolah Sekolah perlu


proses pembelajaran belum melakukan meningkatkan supervisi
dilakukan secara berkala supervisi dan evaluasi dan evaluasi proses
dan berkelanjutan oleh proses pembelajaran pembelajaran yang
Kepala Sekolah dan kepada semua guru. dilakukan secara
Pengawas. berkala dan
b. Pengawas Sekolah
berkelanjutan oleh
belum melakukan
kepala sekolah dan
supervisi dan evaluasi
pengawas.
proses pembelajaran
setiap bulan.

c. Pengawas Sekolah
belum melakukan
supervisi dan evaluasi
proses pembelajaran
secara terus menerus
/ berkelanjutan.

4.Analisis Standar Pendidik dan Tenaga Kependidikan

4. STANDAR PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDKAN

HASIL YANG
KONDISI IDEAL KONDISI RIIL
DIHARAPKAN

Jumlah pendidik dan Jumlah guru PNS belum Penambahan jumlah


tenaga kependidikan memenuhi standar pendidik sesuai
belum memenuhi standar yang
standar. ditentukan

Jumlah tenaga Sekolah kami belum Penamambahan


kependidikan memenuhi memiliki petugas tenaga kependidikan
standar. Penjaga PNS yang PNS

Kualifikasi pendidik a.100 % Guru disekolah Sekolah kami perlu


memenuhi standar. kami berpendidikan S- mengusulkan
1/D-IV Bidang penambahan jumlah
Pendidikan. guru yang PNS

b. 50 % Guru mengajar
13
4. STANDAR PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDKAN

HASIL YANG
KONDISI IDEAL KONDISI RIIL
DIHARAPKAN

belum sesuai dengan


pendidikannya

c. 75 % Guru belum PNS

Kualifikasi tenaga Sekolah belum Sekolah kami perlu


kependidikan memenuhi mempunyai tenaga menyesuaikan
standar. kependidikan yang PNS kualifikiasi tenaga
sesuai standar kependidikan di
sekolah.

Kompetensi pendidik . Kompetensi pendidik Pembinaan


memenuhi standar. disekolah kami belum peningkatan
memenuhi standar kompetensi pendidik
diantaranya : melalui pembinaan
teknik oleh
- Semua pendidik
Pengawas, Diklat ,
memenuhi standar
Keg PKG maupun
kompetensi
MGMP
pedagogik ( 30%)

- Semua pendidik
memenuhi standar
kompetensi
kepribadian ( 40%)

- Semua pendidik
memenuhi standar
kompetensi
profesional (30%)

- Semua pendidik
memenuhi standar
kompetensi sosial
(50%)

Kompetensi tenaga Kompetensi tenaga Pembinaan


kependidikan memenuhi kependidikan memenuhi peningkatan
standar standar kompetensi tenaga
kependidikan melalui
pembinaan teknik
14
4. STANDAR PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDKAN

HASIL YANG
KONDISI IDEAL KONDISI RIIL
DIHARAPKAN

oleh Kepala
Sekolah/Pengawas

5.Analisis Standar Sarana dan Prasarana

5. STANDAR SARANA DAN PRASARANA

HASIL YANG
KONDISI IDEAL KONDISI RIIL
DIHARAPKAN

Sekolah memenuhi a. Sekolah kami belum a. Sekolah agar


standar terkait dengan memiliki Ruang mengurus surat
ukuran ruangan, jumlah Perpustakaan bukti kepemilikan
ruangan, persyaratan tanah
b. Sekolah Kami belum
untuk sistem ventilasi,
Memiliki b. Mengusulkan
dan lainnya.
Laboratorium IPA kepada pemerintah
untuk membangun
c. Sekolah kami belum
: Ruang kelas baru,
memiliki Ruang
Ruang laboratorium
Kepala Sekolah
IPA, Ruang Kepala
sendiri
Sekolah dan Ruang
d. Ruang belajar siswa Perpustakaan .
masih kurang dan
c. Sekolah perlu
belum memenuhi
mengusulkan
Standar Pelayanan
rehabilitasi ruang
Minimal diakibatkan
kelas
sudah rusak berat

e. Sekolah belum
mempunyai sertifikat
tanah

f. Bangunan sekolah
kami belum
mempunyai IMB

Sekolah belum Sekolah belum Sekolah kami perlu

15
5. STANDAR SARANA DAN PRASARANA

HASIL YANG
KONDISI IDEAL KONDISI RIIL
DIHARAPKAN

memenuhi standar memenuhi standar meningkatkan SPM


terkait dengan jumlah terkait dengan jumlah supaya tercapainya
peserta didik dalam peserta didik dalam SNP.
rombongan belajar. rombongan belajar

Sekolah memenuhi a. Belum adanya ruang Sekolah perlu


standar terkait dengan perpustakaan yang menambah ruang
penyediaan alat dan mencakup : kelas baru,
sumber belajar termasuk perpustakaan,
Buku teks pelajaran
buku pelajaran. laboratorium IPA dan
1 eksemplar/mata
memfasilitasi sarana
pelajaran/peserta
perpustakaan serta
didik, buku panduan
melengkapi alat
pendidik 1
peraga dan judul
eksemplar/ mata
buku agar sesuai
pelajaran, buku
standar pelayanan
pengayaan 840
minimal (SPM)
judul/sekolah, buku
referensi 10
judul/sekolah,
sumber belajar lain
10 judul/ sekolah

b. Belum adanya ruang


laboratotium IPA
yang mencakup :

Model kerangka
manusia1 buah,
model tubuh
manusia1 buah,
globe 1buah, model
tata surya, kaca
pembesar 6 buah,
cermin darat 6 buah,
cermin cekung 6
buah, cermin
cembung 6 buah,
lensa datar 6 buah,

16
5. STANDAR SARANA DAN PRASARANA

HASIL YANG
KONDISI IDEAL KONDISI RIIL
DIHARAPKAN

lensa cekung 6 buah,


lensa cembung 6
buah, magenit batang
6 buah, poster IPA 1
set.

c. Sekolah belum
mempunyai lapangan
olah raga yang
memadai khususnya
untuk bola basket
Pemeliharaan bangunan Pemeliharaan Sekolah kami perlu
dilaksanakan secara bangunan adanya program
berkala sesuai dengan dilaksanakan secara peningkatan
persyaratan standar. berkala sesuai dengan perbaikan dan
persyaratan standar. pemeliharaan

Bangunan aman dan a. Bangunan gedung a. Sekolah


nyaman untuk semua sekolah kami belum menfasilitasi
peserta didik dan dilengkapi pemadam pengadaan
kebakaran.
memberi kemudahan kelengkapan sistem
b. Bangunan gedung
kepada peserta didik sekolah kami belum proteksi pasif dan
yang berkebutuhan dilengkapi penangkal aktif terhadap
khusus. petir. bahaya petir dan
c. Sekolah kami belum kebakaran
memiliki pintu
gerbang yang dapat b. Sekolah menambah
dikunci. kerindangan dan
keindahan
lingkungan sekolah

6 Analisis Standar Pengelolaan

6. STANDAR PENGELOLAAN

HASIL YANG
KONDISI IDEAL KONDISI RIIL
DIHARAPKAN

Sekolah merumuskan visi a. Sekolah kami belum Sekolah menfasilitasi


17
6. STANDAR PENGELOLAAN

HASIL YANG
KONDISI IDEAL KONDISI RIIL
DIHARAPKAN

dan misi serta mensosialisasikan pemahaman visi dan


disosialisasikan kepada Visi dan Misi kepada misi kepada seluruh
warga sekolah dan warga sekolah. warga sekolah, orang
pemangku kepentingan. tua siswa dan
b. Sekolah kami belum
masyarakat sekitar
mensosialisasikan
Visi dan Misi kepada
orangta peserta
didik.

c. Sekolah kami belum


mensosialisasikan
Visi dan Misi kepada
masyarakat sekitar.

d. Visi dan misi


sekolah kami belum
difahami oleh warga
sekolah.

e. Sekolah kami belum


merevieu Visi dan
Misi secara berkala.

Pengelolaan sekolah a. Sekolah kami belum a. Sekolah agar segera


menunjukkan adanya memajang Rencana membuat pajangan
kemandirian, kemitraan, Kerja Sekolah (RKS) RKS
partisipasi, keterbukaan, di Ruang Guru dan
b. Sekolah agar
dan akuntabilitas. di papan
melaporkan
pengumuman
pelaksanaan RKS
sekolah.
kepada Komite
b. Sekolah kami Sekolah setiap
belum melaporkan akhir tahun.
pelaksanaan RKS
kepada Komite
Sekolah setiap akhir
tahun pelajaran.

Sekolah merumuskan Sekolah kami belum Sekolah agar


rencana kerja dengan mensosialisasikan mensosialisasikan
18
6. STANDAR PENGELOLAAN

HASIL YANG
KONDISI IDEAL KONDISI RIIL
DIHARAPKAN

tujuan yang jelas untuk rencana kerja rencana kerja kepada


peningkatan dan perbaikan sepenuhnya kepada warga sekolah
serta disosialisasikan seluruh warga
kepada warga sekolah dan sekolah.
pihak yang
berkepentingan.

Rencana Kerja Tahunan a. Sekolah kami belum Sekolah agar


dinyatakan dalam rencana memajang RKT pada melibatkan komite
kegiatan dan anggaran tempat-tempat yang sekolah, orang tua
sekolah dilaksanakan strategis. wali dan seluruh
berdasarkan rencana warga sekolah
b. Sekolah kami belum
jangka menengah (renstra)
mensosialisasikan
RKT Sekolah kepada
semua warga
sekolah.

c. Sekolah kami belum


melaporkan
pelaksanaan RKT
kepada Komite
Sekolah dan
Orangtua peserta
didik setiap akhir
tahun pelajaran.

Sekolah melakukan Sekolah kami belum Sekolah agar


evaluasi diri terhadap menganalisa terhadap menganalisa terhadap
kinerja sekolah secara hasil evaluasi secara hasil evaluasi secara
berkelanjutan untuk berkelanjutan berkelanjutan
melihat dampaknya
terhadap peningkatan hasil
belajar.

Sekolah menetapkan a. Sekolah kami belum Mensosialisasikan


prioritas indikator untuk mensosialisasikan Pembinaan dan
mengukur, menilai kinerja, indikator pendampingan
dan melakukan perbaikan keberhasilan kinerja terhadap Sekolah
berdasarkan hasil evaluasi proses pembelajaran dalam pelaksanaan
19
6. STANDAR PENGELOLAAN

HASIL YANG
KONDISI IDEAL KONDISI RIIL
DIHARAPKAN

diri dengan memfokuskan kepada segenap penilaian dan


pada peningkatan hasil warga sekolah. perbaikan kinerja
belajar. proses pembelajaran.
b.Sekolah kami belum
melakukan
perbaikan kinerja
proses
pembelajaran.

Sekolah mengelola sistem a. Sekolah kami belum a. Pembinaan


informasi pengelolaan dapat mengelola terhadap sekolah
dengan cara yang efektif, Sistim Informasi dalam menyusun
efisien dan dapat Manajemen perencanaan
dipertanggungjawabkan. Pendidikan. system informasi
yang dituangkan
b. Sekolah kami belum
dalam rencana
memiliki program
kerja, melalui
pengelolaan sistem
bimbingan oleh
informasi.
pengawas.

b. Sekolah agar
melaporkan data
secara lengkap dan
akurat

Sekolah menyediakan a. Sekolah kami belum a. Sekolah kami perlu


sistem informasi yang memiliki fasilitas memfasilitasi
efisien, efektif, dan dapat informasi berupa sistem informasi
diakses. telephon, internet, berupa Telephon,
papan informasi, internet, papan
kotak saran. informasi dan kotak
saran.
b. Sekolah kami belum
menugaskan b. Sekolah kami perlu
seorang guru / menyediakan
tenaga kependidikan sistem informasi
untuk melayani yang efisien, efektif
permintaan dan dapat diakses
informasi, dengan mudah.
pemberian
20
6. STANDAR PENGELOLAAN

HASIL YANG
KONDISI IDEAL KONDISI RIIL
DIHARAPKAN

informasi, c. Sekolah kami perlu


pengaduan dari mengangkat
masyarakat petugas layanan
berkaitan dengan informasi
pengelolaan sekolah.

Sekolah meningkatkan Sekolah kami belum Sekolah agar


keefektifan kinerja mengevaluasi mengevaluasi serta
pendidik dan tenaga pelaksanaan program memprogramkan
kependidikan dan pemberdayaan peningkatan
pengembangan profesi Pendidik dan Tenaga kompetensi dan
pendidik dan tenaga Kependidikan setiap kualifilkasi tenaga
kependidikan. akhir semester. pendidik dan
kependidikan

Supervisi dan evaluasi a. Kepala Sekolah a. Kepala sekolah


pendidik dan tenaga kami belum agar menindak
kependidikan sesuai melaksanakan lanjuti hasil
dengan standar nasional supervisi dan supervisi dan
evaluasi pengelolaan evaluasi kinerja
akademik setiap PTK
Semester secara
b. Pengawas sekolah
berkala
agar melaksanakan
b. Pengawas Sekolah supervisi dan
belum evaluasi setiap
melaksanakan semester
supervisi dan
evaluasi pengelolaan
akademik setiap
semester.

c. Komite Sekolah
kami belum
melakukan
pemantauan
terhadap
pengelolaan sekolah
setiap semester

21
6. STANDAR PENGELOLAAN

HASIL YANG
KONDISI IDEAL KONDISI RIIL
DIHARAPKAN

Warga sekolah terlibat Sekolah belum Sekolah menjalin


dalam pengelolaan menjalin hubungan kemitraan dengan
kegiatan akademis dan kemitraan dengan dunia usaha
nonakademis. dunia usaha

Sekolah melibatkan Sekolah kami belum Sekolah menjalin


anggota masyarakat menjalin kemitraan kemitraan dengan
khususnya pengelolaan dengan masyarakat masyarakat dalam
kegiatan nonakademis. kegiatan non
akademis

7 Analisis Standar Pembiayaan

7. STANDAR PEMBIAYAAN

HASIL YANG
KONDISI IDEAL KONDISI RIIL
DIHARAPKAN

Anggaran sekolah Penyusunan RKAS Sekolah memfasilitasi


dirumuskan merujuk belum sesuai dengan penyusunan RKAS
Peraturan Pemerintah, program dan agar sesuai dengan
pemerintahan provinsi, kebutuhan sekolah. program serta
dan pemerintahan kebutuhan sekolah.
kabupaten/kota

Perumusan RKAS Perumusan RKAS Sekolah melibatkan


melibatkan Komite disekolah kami belum komite dan pemangku
sekolah dan pemangku melibatkan pemangku kepentingan secara
kepentingan yang kepentingan yang menyeluruh dalam
relevan. relevan secara perumusan RKAS
menyeluruh

Penyusunan rencana Pembelanjaan Sekolah agar


keuangan sekolah keuangan sekolah kami pembelanjaan
dilakukan secara belum sesuai dengan keuangan sesuai
transparan, efisien, dan rencana anggaran dengan rencana
akuntabel. anggaran

22
7. STANDAR PEMBIAYAAN

HASIL YANG
KONDISI IDEAL KONDISI RIIL
DIHARAPKAN

Sekolah membuat Sekolah kami belum Sekolah agar


pelaporan keuangan melaporkan melaporkan
kepada Pemerintah dan pengelolaan keuangan pengelolaan keuangan
pemangku kepentingan. kepada masyarakat. kepada masyarakat

Sekolah memiliki a. Sekolah kami belum Pembinaan dan


kapasitas untuk mencari menyusun pendampingan dalam
dana dengan inisiatifnya pengembangan menyusun program
sendiri kewirausahaan. pengembangan
kewirausahaan melalui
b. Sekolah kami belum
pembinaan teknis oleh
menyelenggarakan
pengawas
kegiatan
kewirausahaan.

c. Sekolah kami belum


mengidentifikasi
sumber dana dan
donatur

d. Sekolah kami belum


menyusun proposal
penggalian dana

Sekolah membangun a. Sekolah kami belum Pembinaan dan


jaringan kerja dengan mengidentifikasi pendampingan dalam
Dunia Usaha dan Dunia Dunia Usaha dan menyusun program
Industri setempat. Dunia kerja sama dengan
Dunia Usaha dan
Industry yang
Industri (DUDI)
memiliki dana CSR
melalui pembinaan
(Coorporate Social
teknis oleh pengawas
Responsibility)

b. Sekolah kami belum


menyusun proposal
penggalian dana ;

c. Sekolah kami belum


melakukan kegiatan

23
7. STANDAR PEMBIAYAAN

HASIL YANG
KONDISI IDEAL KONDISI RIIL
DIHARAPKAN

dengan melibatkan

DUDI

Sekolah memelihara Sekolah kami belum Sekolah memfasilitasi


hubungan dengan memiliki wadah / wadah/organisasi
alumni. organisasi alumni. alumni.

Sekolah melayani siswa Sekolah kami belum Sekolah harus


dari berbagai tingkatan menerima siswa yang menjamin kesempatan
sosial ekonomi termasuk berkebutuhan khusus. bagi semua peserta
siswa dengan kebutuhan didik untuk
khusus. mendapatkan layanan
pendidikan

Sekolah melakukan Sekolah kami belum Sekolah agar


subsidi silang kepada menerapkan subsidi penerapan subsidi
siswa kurang mampu di silang silang bagi siswa
bidang ekonomi miskin

8. Analisis Standar Implementasi Sistem Penilaian


8. STANDAR IMPLEMENTASI SISTEM PENILAIAN

HASIL YANG
KONDISI IDEAL KONDISI RIIL
DIHARAPKAN

Guru menyusun Belum semua guru Bimbingan dan


perencanaan penilaian mempunyai bank soal pelatihan kepada guru
terhadap pencapaian dalam menyusun kisi-
kompetensi peserta kisi soal oleh kepala
didik. sekolah/pengawas

Guru memberikan Belum Semua (60%) Guru untuk


informasi kepada pendidik menginformasikan
peserta didik menginformasikan kopetensi dasar
mengenai kriteria kopetensi dasar (indikator) kepada
penilaian termasuk (Indikator) kepada peserta peserta didik
Kriteria Ketuntasan didik.

24
8. STANDAR IMPLEMENTASI SISTEM PENILAIAN

HASIL YANG
KONDISI IDEAL KONDISI RIIL
DIHARAPKAN

Minimal (KKM).

Guru melaksanakan Baru (40%) pendidik Kepala Sekolah agar


penilaian secara melaksanakan Ulangan menindak lanjuti guru
teratur berdasarkan Harian setiap kompetensi yang tidak
rencana yang telah dasar. mengadakan ulangan
dibuat. harian pada setiap
Kompetensi Dasar

Guru menerapkan Belum semua (60%) Kepala Sekolah


berbagai teknik, pendidik menerapkan menginstruksikan
bentuk, dan jenis teknik observasi atau guru untuk
penilaian untuk pengamatan selama menerapkan berbagai
mengukur prestasi pembelajaran teknik penilaian
dan kesulitan belajar berlangsung dan/atau di
peserta didik. luar kegiatan
pembelajaran.

Guru memberikan Guru memberikan Sekolah kami


masukan dan masukan dan komentar memfasilitasi dan
komentar mengenai mengenai penilaian yang memotivasi peserta
penilaian yang mereka mereka lakukan pada didik agar mendapat
lakukan pada peserta peserta didik nilai yang baik.
didik.

Guru menggunakan a. Semua pendidik belum Pembinaan dan


hasil penilaian untuk menyusun program bimbingan guru untuk
perbaikan tindak lanjut menyusun program
pembelajaran. dan menindak lanjuti
terhadap hasil analisa
terhadap hasil
terhadap hasil
ulangan oleh Kepala
penilaian.
Sekolah/Pengawas.
b. Semua pendidik belum
melaksanakan
perbaikan dan

pengayaan berdasarkan
hasil analisis hasil
penilaian.

25
8. STANDAR IMPLEMENTASI SISTEM PENILAIAN

HASIL YANG
KONDISI IDEAL KONDISI RIIL
DIHARAPKAN

Sekolah melaporkan Sekolah melaporkan hasil Sekolah kami perlu


hasil penilaian mata penilaian mata pelajaran melaporkan hasil
pelajaran untuk untuk semua kelompok penilaian belajar
semua kelompok mata mata pelajaran pada berupa raport secara
pelajaran pada setiap setiap akhir semester transparan kepada
akhir semester kepada kepada orangtua/wali semua pihak.
orangtua/wali peserta peserta didik dalam
didik dalam bentuk bentuk buku laporan
buku laporan pendidikan.
pendidikan.

Sekolah melibatkan a. Sekolah kami belum a. Sekolah agar


orangtua peserta didik mensosialisasikan:SK/ mensosialisasikan :
dalam meningkatkan KD setiap mata SK/KD, KKM,
pencapaian hasil pelajaran, KKM setiap Kriteria Kenaikan
belajar siswa. mata pelajaran Kriteria Kelas, Program
kenaikan kelas, Penilaian, Program
Program penilaian, Remidial, dan
program Remidial dan Pengayaan setiap
pengayaan kepada mata pelajaran
orangtua peserta didik
b. Sekolah agar
b. Sekolah kami belum melibatkan orang
melibatkan orangtua tua peserta didik
peserta didik dalam dalam penyusunan
penyusunan Kriteria Kriteria Kelulusan
Kelulusan Kenaikan Kenaikan dan Ujian
dan Ujian Nasional Nasional

B. Analisis Kondisi Satuan Pendidikan

1. Analisis SWOT

SWOT adalah singkatan dari Strengths (kekuatan), Weakness


(kelemahan), Opportunities (peluang), Threats (tantangan). Analisa
SWOT adalah alat yang digunakan untuk mengidentifikasi isu-isu
internal dan eksternal yang mempengaruhi kemampuan kita dalam
26
memasarkan event kita. Analisa SWOT adalah sebuah bentuk analisa
situasi dan kondisi yang bersifat deskriptif (memberi gambaran).

Analisa ini terbagi atas empat komponen dasar yaitu :

 S = Strength, adalah situasi atau kondisi yang merupakan


kekuatan dari organisasi atau program pada saat ini.
 W = Weakness,.adalah situasi atau kondisi yang merupakan
kelemahan dari organisasi atau program pada saat ini.
 O = Opportunity, adalah situasi atau kondisi yang merupakan
peluang di lua organisasi dan memberikan peluang berkembang
bagi organisasi di masa depan.
 T = Threat, adalah situasi yang merupakan ancaman bagi
organisasi yang datang dari luar organisasi dan dapat mengancam
eksistensi organisasi di masa depan.
1.1. Strength ( Kekuatan)
Faktor Internal

1. Kebersamaan warga sekolah dalam melaksanakan program sekolah,


tugas dan fungsinya cukup kooveratif dan kolaboratif
2. Potensi sumber daya manusia SD Negeri 117 Saohiring memiliki
keunggulan kompetitif, terutama dari segi :
a. Kualifikasi pendidikan guru hamper seluruhnya S.1
b. Disiplin dan tanggung jawab guru dalam melaksanakan fungsi dan
tugas pokoknya cukup tinggi
c. 25 % pelaksana guru mata pelajaran telah mengikuti diklat
pembelajaran dengan pendekatan sentifik sesuai tuntutan
Kurikulum 2013i
3. Jumlah tenaga administrative yang cukup memadai
4. Kepemilikan tanah cukup luas ( ± 10.000 M2) sehingga sangat
memungkan untuk pengembangan fisik bangunan sekolah yang belum
tersedia
1.2. Weakness ( Kelemahan )
Faktor Internal

27
1. Masih terdapat kekurangan guru tertentu yaitu, kekurangan guru ,
TIK, Seni Budaya, Prakarya, sehingga seorang guru terpaksa
mengajar lebih dari satu mata pelajaran, dan tidak sesuai dengan
bidangnya.
2. Hampir sebagian besar ( ± 75 % ) guru belum mengikuti diklat
Kurikulum 2013 dengan model pembelajaran sesuai tuntutan
3. Sarana gedung perpustakaan tidak tersedia ; buku-buku
penunjang, baik fisik maupun non fisik sangat kurang.
4. Belum tersedia ruang computer/multimedia yang memenuhi
standar
5. Perbandingan jumlah WC siswa dengan jumlah siswa tidak
seimbang
6. Belum tersedia ruang Guru dan TU yang representatif, sehingga
ruang belajar digunakan sebagai ruang Guru dan atau TU.
7. Belum tersedia ruang penunjang lainnya, seperti ruang BP, OSIS,
UKS, Keseniaan, ruang perustakaan, ruang TU, keterampilan dan
sebagainya
8. Belum tersedianya tempat pembuangan sampah akhir
9. 75 % guru masih tenaga honorer
10. 50 % ruang belajar (3 ruang) dalam keadaan rusak
1.3. Opportunity ( Peluang )
Faktor Eksternal

1. Kerja sama Komite Sekolah dengan pihak sekolah dalam


melaksanakan program-program sekolah cukup tinggi.
2. Lingkungan sosial sekolah sangat kondusif, bahkan dukungan
masyarakat lingkungan sekolah cukup tinggi terhadap segala
jenis kegiatan sekolah
3. Letak geografis sekolah berada di lingkungan yang tenang dan
nyaman bagi penyelenggaraan pendidikan, karena terletak di
daerah perkebunan karet yang lalulintasnya tidak terlalu ramai
4. SMP Negeri 117 Saohiring merupakan sekolah yang masih
dipandang masyarakat sebagai sekolah pilihan.

28
5. Dukungan organisasi profesi (PGRI), Kwaran, Dinas/Intansi
pemerinta terhadap program sekolah cukup tinggi
1.4. Threat (Ancaman/ Tantangan)
Faktkor Eksternal :

1. Kesiapan siswa menerima pelajaran pada umumnya kurang siap.


2. Dukungan orang tuan siswa dalam meningkatkan motivasi
belajar siswa pada umumnya rendah.
3. Tanyangan sinematografi ABG pada layar televisi swasta yang
tidak mendidik sangat berpengaruh terhadap perkembangan
pendidikan dan kepribadian siswa.
2. Rencana Tindak Lanjut
a. Program Pengembangan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
1. Menjalin kerja sama dengan komite sekolah
2. Worshop pemetaan SK dan KD
3. IHT penyusunan silabus dan RPP
4. Seminar
5. Workshop pembuatan bahan ajar cetak dan ICT
b. Program Pengembangan Proses Pembelajaran
1. Workshop model-model pembelajaran
2. Pengembangan pembelajaran kontekstual
3. Pengembangan kelompok belajar siswa dengan tutor sebaya
4. Klinik Mata Pelajaran
5. IHT
6. Melaksanakan moving kelas
c. Program Pengembangan Media Pembelaran
1. Pengadaan alat dan bahan penunjang pembelajaran dikelas ( VCD,
Tape, LCD)
2. Pengadaan media pembelajaran
3. Pengadaan alat multi media
4. Pengadaan komputer dengan akses internet di perpustakaan dan
tempat-tempat strategis
5. Pengadaa Perpustakaan

29
d. Program Pengembangan pendidik dan Tenaga Kependidikan
1. IHT Pengembangan Bahan Ajar Berbasis TIK
2. Studi banding
3. Pengembangan kegiatan MGMP
4. Pengembangan penelitian tindakan kelas
5. Pelatihan bahasa inggris
6. Pelatihan komputer dan e-learning
7. Lesson Study atau MGMP Berbasis Sekolah/ Wilbi
e. Program Pengembangan Manajemen
1. Penerapan model manajemen berbasis sekolah secara penuh
2. Pengembangan pola manajemen berbasis ICT ( SIM)
3. Kerjasama dengan dunia usaha dan alumni untuk pengembangan
program sekolah
4. Pengembangan fungsi partisipasi komite sekolah
f. Program Pengembangan Standar Pembiayaan
1. Menjalin kerja sama dengan komite sekolah yang lebih intensif
untuk menggali sumber-sumber dana yang ada dimasyarakat
2. Melakukan kegiatan yang menghasilkan keuntungan ekonomi
3. Mengoptimasikan penggunaan bantuan yang diberikan dari pusat
dan daerah
g. Program Pengembangan Penilaian
1. Pengembangan perangkat penilaian
2. Pengembangan bentuk uji kompetensi
3. Pengembangan model dan acuan penilaian
4. Pelaksanaan evaluasi ( ulangan harian, program remedial,
pengayaan, mid semester, dan ulangan akhir semester)
h. Program Pengembangan Diri
1. Optimalisasi BK dalam pengembangan diri
2. Optimalisasi kegiatan ekstrakurikuler
3. Pembentukan Tim Unggulan Mata Pelajaran
3 Hasil Yang Diharapkan
a. Terlaksananya program-program dalam upaya pengembangan SKL
dengan Standar Nasional
30
b. Terlaksananya program-program dalam peningkatan prestasi
akademik dan non akademik Siswa dengan minimal mendapat satu
perestasi kejuaraan di tingkat propins
c. Terealisasinya perangkat kurikulum yang lengkap, dan berwawasan
kedepan.
d. Terealisasinya penyelenggaraan pembelajaran aktif, kreatif, efektif dan
menyenangkan
e. Terpenuhinya kebutuhan SDM di sekolah yang sesuai dengan
kebutuhan sekolah ( mempunyai kemampuan bahasa inggris,
kemampuan mengopersikan komputer dan internet, kemampuan
menggunakan ICT dalam pembelajaran )
f. Terpenuhinya fasilitas prasarana dan sarana pendukung untuk
pembelajaran / sekolah dan manajemen sekolah sesuai dengan
kebutuhan dan kondisi sekolah
g. Diimlementasikan model manajemen berbasis sekolah secara penuh
h. Tersusunnya program kerja dalam upaya pengembangan
pembiayaan sekolah berstandar Nasional
i. Tersusunnya program kerja dalam upaya pengembangan sistim
penilaian pendidikan disekolah berstandar nasional
C. Analisis Kondisi Lingungan Satuan Pendidikan

Analisis kondisi lingkungan adalah proses penyusunan strategi


memonitor lingkungannya. Faktor-faktor lingkungan yang dimonitor
meliputi aspek letak geografis sekolah, keadaan sosial dan budaya, dan
keadaan taraf ekonomi masyarakat

1. Peluang dan Tantangan yang ada di lingkungan sekitar sekolah


dan masyarakat

1.1 Peluang

 Sekolah terletak di lingkungan yang cukup tenang (jauh dari


keramaian kota)
 Adanya pondok pesantren yang mendukung program sekolah.

31
1.2 Tantangan

 Motivasi orang tua terhadap anaknya untuk belajar dan


melanjutkan pendidikan masih rendah
 Taraf ekonomi masyarakat masih tergolong ekonomi rendah (
penghasilan rata-rata di bawah 1 juta ruapiah)
 Terdapat kebiasaan ikut bekerja ke kota bersama saudaranya
atau temannya setelah libur idul fitri
 Pendidikan masyarakat rata-rata lulusan SD
 Sebagian domisili penduduk akses jalannya masih dalam
keadaan rusak (melewati perkebunan)
2. Rencana Tindak Lanjut

32
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

Standar Nasional Pendidikan (SNP) merupakan kriteria minimal tentang


sistem pendidikan di seluruh wilayah hukum Negara Kesatuan Republik
Indonesia yang harus dipenuhi oleh setiap satuan pendidikan. Sekolah
berkewajiban untuk memenuhi SNP sebagai upaya untuk meningkatkan
kualitas pendidikan di sekolah dengan harapan peningkatan kualitas
pendidikan di sekolah akan meningkatkan kualitas pendidikan nasional
yang pada akhirnya akan meningkatkan kualitas sumber daya manusia
indonesia.

SD Negeri 117 Saohiring menyadari akan pentingnya memenuhi standar


nasional pendidikan dalam upaya meningkatkan kualitas pendidikan.
Oleh karena itu SD Negeri 117 Saohiring berusaha untuk memenuhi 8
(delapan) standar nasional pendidikan dan standar sekolah sehat hijau,
dan bersih, sesuai dengan yang telah ditetapkan. Namun upaya untuk
memenuhi SNP itu belum bisa terpenuhi seluruhnya. Masih banyak
indikator yang belum terpenuhi pada tahun pelajaran sebelumnya. Dari
hasil analisis beberapa indicator yang belum terpenuhi diantaranya
adalah:

1. Standar Isi:

a. Pembelajaran belum menerapkan sistem pembelajaran moving class

b. Belum sepenuhnya mengedepankan kepentingan peserta didik

c. Belum sepenuhnya memperhatikan karakteristik peserta didik,


status sosial, ekonomi dam gender.

d. Pengembangan kurikulum belum melibatkan pemangku kepentingan


(stakeholders) untuk menjamin relevansi pendidikan dengan
kebutuhan kehidupan, termasuk di dalamnya kehidupan
kemasyarakatan, dunia usaha dan dunia kerja

33
e. Sekolah belum maksimal melaksanakan kurikulum melalui 5 pilar
belajar, khususnya pilar belajar untuk hidup bersama dan berguna
bagi orang lain.

f. Peserta didik telah mendapatkan pelayanan perbaikan dan


pengayaan tetapi belum mendapatkan program percepatan sesuai
dengan potensi, tahap perkembangan, dan kondisi peserta didik.

g. Pelaksanaan kurikulum telah menggunakan multistrategi, multi


media dan teknologinamun masih sangat terbatas akibat
keterbatasan sarana dan prasarana penunjang dan keterbatasan
sumber daya manusia.

h.Belum semua keragaman potensi, kebutuhan, minat, dan bakat


peserta didik dapat disalurkan melalui kegiatan pengembangan diri
karena keterbatasan sarana dan prasarana penunjang serta SDM

i. Hanya sebagian kecil pendidik yang memberikan penugasan


terstruktur

j. Hanya sebagian kecil pendidik yang memberikan penugasan kegiatan


mandiri tidak terstruktur

2. Standar Proses

a.Dalam pengembangan silabus masih banyak guru yang belum


melakukan analisis SK KD dengan benar.

b.Dalam penyusunan silabus sebagian besar guru masih melalui


proses mengadopsi dan adaptasi silabus yang sudah ada.

c. Masih ada guru dalam menyusun RPP tidak melampirkan instrumen


penilaian dan atau soal yang tercantum dalam RPP tidak
mereprensantisikan tujuan pada RPP.

d. Jumlah peserta didik per rombongan belajar adalah 28 orang

34
e. Kegiatan pembelajaran tidak konsisten dengan pemetaan waktu yang
direnecanakan pada RPP.

f. Belum seluruh guru melaksanakan kegiatan pembelajaran dengan


meliputi kegiatana eksplorasi, elaborasi dan konfirmasi

g. Hasil penilaian pembelajaran tidak dilakukan analisis sebagai bahan


acuan dalam program perbaikan proses pembelajaran bagi guru.

h. Proses pembelajaran belum memenuhi standar nasional pendidikan ,


yaitu baru 40% guru melaksanakan CTL

i. Guru yang menggunakan media ICT dalam pembelajaran 40%

j. Prestasi akademik lulusan belum memenuhi standar nasional ( rata-


rata KKM 65%)

k. Prestasi non akademik sekolah masih rendah

3. Standar Sarana Prasarana

a. Laboratorium IPA belum memiliki

b. Komputer untuk ruang Guru, BK, OSIS dan Wakasek masih kurang

c. Ruang Kelas belum dilengkapi LCD Proyektor

d. Lemari tiap ruang kelas belum ada

e. Lemari untuk guru masih kurang

4. Standar Pengelolaan

a. Sebagian warga sekolah kurang memahami visi sekolah

b. Belum memberikan inspirasi bagi warga sekolah

c. Rencana kerja sekolah belum tersosialisasi pada warga sekolah

d. Evaluasi kenerja belum dilakukan secara berkala

35
e. Belum seluruh program belajar atau proses pembelajaran
mengembangkan model kegiatan pembelajaran yang mengacu pada
Standar Proses

f. Belum seluruhnya guru bertanggung jawab terhadap mutu


pembelajaran

g. Pemilihan Wakil Kepala Sekolah belum dilakukan pemilihan oleh


Dewan Pendidik

5. Standar Penilaian

a. Sekolah belum pernah mengukur tingkat pelaksanaan prinsip


penilaian

b. Belum teridentifikasi pemenuhan persyaratan substansi, konstruksi,


dan bahasa pada instrumen penilaian hasil belajar

c. Tidak seluruh guru mengerti Mekanisme dan Prosedur penilaian

d. Penilaian oleh Satuan Pendidikan Belum maksimal

6. Kondisi Satuan Pendidikan

a. Input siswa memiliki prestasi yang tergolong menengah ke bawah.

b. Alokasi dana operasional pendidikan terbabatas dan dana orangtua


yang kurang lancar, dilihat dari rata-rata yang masuk pada tiap
bulannya.

c. Profesionalisme dari guru yang relatif beragam.

d. Rasio antara guru yang belum berimbang.

e. Sebagian dari guru yg belum menguasai teknologi informasi dan


berkomonikasi dengan bahasa inggris

f. Sebagaian besar tebaga kependidikan berstatus honorer

g. Belum memiliki tenaga Laboran dan Pustakawan

36
h. Fasilitas yang ada belum termanfaatkan secara optimal.

i. Penataan lingkungan yang belum mengarah kegerakan K7

j. Belum adanya pening katan kesadaran warga sekolah terhadaap


pentingnya kebersihan lingkungan.

k. Adanya kebijakan dari pemerintah daerah yang membatasi


perekrutan dana dari masyarakat.

7. Kondisi Lingkungan Eksternal Satuan Pendidikan

a. Komite sekolah yang ada, belum berperan sebagaimana mestinya.

b. Isu dan peraturan daerah tentang kebijakan pendidikan gratis.

c. Tidak adanya informasi mengenai kebijakan perusahaan terhadap


lingkungan sekitarnya.

d. Kepedulian dunia usaha untuk mendukung program sekolah masih


rendah.

e. Ketidak merataannya penerapan dan pelaksanaan kebijakan untuk


pengembangan profesi bagi guru dan tata laksana.

f. Kurang nya minat guru akan peningkatan mutu keprofesian.

g. Keterbatasan pemahaman siswa dan orangtua siswa dalam hal


melanjutkan studi.

h. Keberadaan organisasi PGRI belum dapat berfungsi sebagaimana


mestinya.

i. Potensi yang dimiliki tidak berkembang sesuai dengan keinginan.

j. Masih adanya intervensi dari kalangan tertentu yang dapat


menghambat ruang gerak.

k. Masih terlihat adanya perbedaan jenjang pendidikan dalam kegiatan


keorganisasian yang sangat melekat.\

l. Belum ada upaya untuk memberdayakan peran alumni

37
B. Rekomendasi

1. Dilakukan analisis pendalaman terhadap hasil analisis konteks ini


2. Disusun program kerja untuk memenuhi SNP sebagai tindak lanjut
dari hasil analisis konteks
3. Disusun program prioritas pemenuhan SNP, baik dalam RKJM, RKT
maupun dalam RKAS
4. Dilakukan sosialisasi hasil analisis konteks kepada seluruh warga
sekolah dan komite

38
Pendukung 4
Hasil Penentuan KKM ( satu mata pelajaran setiap jenjang kelas)

KRITERIA KETUNTASAN MINIMAL ( KKM )


TAHUN PELAJARAN 2021/2022

NAMA SEKOLAH : SDN No.117 Saohiring


MATA PELAJAAN : PKn
GURU KELAS : Saiya, S.Pd.SD
KELAS : 1 ( satu )

Kompetensi Inti:
KI 1 : Menerima dan menjalankan ajaran agama yang dianutnya.
KI 2 : Memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya
diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, dan guru.
KI 3 : Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati [mendengar, melihat,
membaca] dan bertanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk
ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya di rumah
dan di sekolah.
KI 4 : Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas dan logis, dalam karya
yang estetis, dalam gerakan yang mencerminkan anak sehat, dan dalam
tindakan yang mencerminkan perilaku anak beriman dan berakhlak mulia.

Karakteristik
Karakteristik Kondisi
Muatan/ Mata
Pelajaran
Peserta Didik Satuan KKM
Kompetensi Dasar (Intake) Pendidikan Per KD
(Kompleksitas)
( 0-100 ) ( 0-100 ) ( 0-100 )
1 2 3 4 5
1.1 Mensyukuri ditetapkannya bintang,
rantai, pohon beringin, kepala banteng,
65 65 65 65
dan padi kapas sebagai gambar pada
lambang negara “Garuda Pancasila”;
1.2 Menunjukkan sikap patuh aturan agama
yang dianut dalam kehidupan sehari-hari 67 65 65 66
di rumah;
1.3 Menerima keberagaman karakteristik
individu sebagai anugerah Tuhan Yang 65 65 65 65
Maha Esa di rumah;
1.4 Menerima keberagaman di rumah sebagai
anugerah Tuhan Yang Maha Esa di 65 65 65 65
rumah
2.1 Bersikap santun, rukun, mandiri, dan
percaya diri sesuai dengan sila-sila
65 65 65 65
Pancasila dalam lambang negara “Garuda
Pancasila” dalam kehidupan sehari-hari;

Karakteristik
Karakteristik Kondisi
Muatan/ Mata
Pelajaran
Peserta Didik Satuan KKM
Kompetensi Dasar (Intake) Pendidikan Per KD
(Kompleksitas)
( 0-100 ) ( 0-100 ) ( 0-100 )
1 2 3 4 5
2.2 Melaksanakan aturan yang berlaku
68 65 65 66
dalam kehidupan sehari-hari di rumah;
2.3 Menampilkan kebersamaan dalam
keberagaman karakteristik individu di 68 65 65 66
rumah
2.4 Menampilkan sikap kerja sama dalam
68 65 65 66
keberagaman di rumah
3.1 Mengenal simbol sila-sila Pancasila
dalam lambang negara “Garuda 67 65 65 66
Pancasila”;
3.2 Mengidentifikasi aturan yang berlaku
dalam kehidupan sehari-hari di rumah; 68 65 65 66
3.3 Mengidentifikasi keberagaman
64 65 65 65
karateristik individu di rumah;
3.4 Mengidentifikasi bentuk kerjasama dalam
68 65 65 66
keberagaman di rumah
4.1 Menceritakan simbol-simbol sila
Pancasila pada Lambang Garuda 65 65 65 65
Pancasila”;
4.2 Menceritakan kegiatan sesuai dengan
aturan yang berlaku dalam kehidupan 68 65 65 66
sehari-hari di rumah;
4.3 Menceritakan pengalaman kebersamaan
dalam keberagaman kehidupan individu 64 65 65 65
di rumah;
4.4 Menceritakan pengalaman kerjasama
68 65 65 66
dalam keberagaman di rumah
Jumlah KD = 16 65

Nilai KKM PKN 65

Saohiring, 1 Juli 2021


Mengetahui,
Kepala Sekolah Guru Kelas 1,

Umran,S.Pd.SD Saiya,S.Pd.SD
NIP.19720309 1999505 1 001 NIP.19661231 198803 2 089


KRITERIA KETUNTASAN MINIMAL (KKM)
TAHUN PELAJARAN 2021/2022

Nama Sekolah : SDN 117 Saohiring


Mata Pelajaran : PPKn
Guru Kelas : ARNY, S.Pd.SD
Kelas : 2

Kompetensi Inti:
KI 1: Menerima dan menjalankan ajaran agama yang dianutnya.
KI 2: Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan
percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, guru dan tetangga
KI 3: Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati [mendengar,
melihat, membaca] dan menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang
dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang
dijumpainya di rumah, sekolah
KI 4: Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas, sistematis dan
logis, dalam karya yang estetis, dalam gerakan yang mencerminkan anak
sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan perilaku anak beriman dan
berakhlak mulia

Karakteristik
Karakteristik Kondisi
Muatan/Mata
Peserta Didik Satuan KKM
Kompetensi Dasar Pelajaran
(intake) Pendidikan Per KD
(Kompleksitas)
0 – 100 0 – 100 0 – 100
1 2 3 4 5
1,1 Menerima hubungan gambar bintang
,rantai pohon beringin ,kepala banteng,
60 65 65 63
dan padi kapas dan sila-sila pancasila
sebagai anugerah Tuhan Yang Maha Esa
1,2 Menunjukkan sikap patuh aturan agama
yang dianut dalam kehidupan sehari-hari 70 65 65 67
di sekolah
1,3 Menerima keberagaman karakteristik
individu sebagai anugerah Tuhan Yang 70 65 65 67
Maha Esa di Sekolah
1,4 Menerima keberagaman di Sekolah
70 65 65 67
sebagai anugrah Tuhan Yang Maha Esa
2,1 Bersikap bekerja sama ,disiplin ,dan
peduli sesuai dengan sila-sila pancasila
72 65 65 67
dalam lambang negara "Garuda
Pancasila"dalam kehidupan sehari-hari.
2,2 Melaksanakan aturan yang berlaku
dirumah dan tata tertib yang berlaku di 75 65 65 68
sekolah.


Karakteristik
Karakteristik Kondisi
Muatan/Mata
Peserta Didik Satuan KKM
Kompetensi Dasar Pelajaran
(intake) Pendidikan Per KD
(Kompleksitas)
0 – 100 0 – 100 0 – 100
1 2 3 4 5
2,3 Menampilkan kebersamaan kebersamaan
dalam keberagaman karakteristik individu 65 65 65 65
disekolah
2,4 Menampilkan sikap kerjasama dalam
65 65 65 65
keberagaman di sekolah
3,1 Mengidentifikasi hubungan antara simbol
dan sila-sila pancasila dalam lambang 70 65 65 67
negara"Garuda Pancasila"
3,2 Mengidentifikasi aturan dan tata tertib
60 65 65 63
yang berlaku di sekolah
3,3 Mengidentifikasi jenis-jenis keberagaman
65 65 65 65
karakteristik individu disekolah
3,4 Memahami makna bersatu dalam
65 65 65 65
keberagaman di sekolah
4,1 Menjelaskan hubungan gambar pada
Lambang Negara dengan sila-sila 65 65 65 65
pancasila.
4,2 Menceritakan kegiatan sesuai aturan dan
60 65 65 63
tata tertib yang berlaku di sekolah
4,3 Mengelompokkan jenis-jenis keberagaman
60 65 65 63
karateristik individu di sekolah.
4,4 Menceritakan pengalamanmelakukan
kegiatan yang mencerminkan persatuan 65 65 65 65
dalam keberagaman di sekolah
Jumlah KD = 16 65
Nilai KKM PPKn = 65

Saohiring, 01 Juli 2021


Mengetahui,
Kepala Sekolah, Guru Kelas 2,

UMRAN, S.Pd.SD. ARNY,S.Pd.SD


NIP:19720309 1999505 1 001 NIP 19681201 198803 2 007


KRITERIA KETUNTASAN MINIMAL (KKM)
TAHUN PELAJARAN 2021/2022
Nama Sekolah : SDN 117 Saohiring
Mata Pelajaran : MATEMATIKA
Guru Kelas : MURNIATI,S.Pd
Kelas : 3

Kompetensi Inti :
KI 1: Menerima dan menjalankan ajaran agama yang dianutnya.
KI 2: Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun,
peduli, dan percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman,
guru dan tetangga
KI 3: Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati
[mendengar, melihat, membaca] dan menanya berdasarkan rasa
ingin tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya,
dan benda-benda yang dijumpainya di rumah, sekolah
KI 4: Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas, sistematis
dan logis, dalam karya yang estetis, dalam gerakan yang
mencerminkan anak sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan
perilaku anak beriman dan berakhlak mulia

Karakteristik
Karakteristik Kondisi
Muatan/Mata KKM
Peserta Didik Satuan
Kompetensi Dasar Pelajaran
(intake) Pendidikan
Per
(Kompleksitas) KD
0 – 100 0 – 100 0 – 100
1 2 3 4 5
3.1 Menjelaskan sifat-sifat operasi hitung
67 65 65 66
pada bilangan cacah
3.2 Menjelaskan bilangan cacah dan
pecahan sederhana seperti (1/2,1/3,
65 65 65 65
dan 1/4 ) yang disajikan pada garis
bilangan
3.3 Menyatakan suatu bilangan sebagai
jumlah, selisih, kali,hasil, atau hasil 65 65 65 65
bagi dua bilangan cacah
3.4 Menggeneralisasi ide pecahan
sebagai bagian dari keseluruhan 69 65 65 66
menggunakan benda-benda konkret
3.5 Menjelaskan dan melakukan
penjumlahan dan pengurangan 67 65 65 66
pecahan berpenyebut sama
3.6 Menjelaskan dan menentukan lama
68 65 65 66
waktu suatu kejadian berlangsung


Karakteristik
Karakteristik Kondisi
Muatan/Mata KKM
Peserta Didik Satuan
Kompetensi Dasar Pelajaran
(intake) Pendidikan
Per
(Kompleksitas) KD
0 – 100 0 – 100 0 – 100
1 2 3 4 5
3.7 Mendeskripsikan dan menentukan
hubungan antar satuan baku untuk
panjang, berat, dan waktu yang 69 65 65 66
umumnya digunakan dalam
kehidupan
3.8 Menjelaskan dan menetukan luas
dan volume dalam satuan tidak baku 65 65 65 65
dengan menggunakan benda konkret
3.9 Menjelaskan simetri lipat dan simetri
putar pada bangun datar 70 65 65 67
menggunakan benda konkret
3.10 Menjelaskan dan menentukan
67 65 65 66
keliling bangun datar
3.11 Menjelaskan sudut,jenis sudut(
sudut siku-siku,sudut lancip, dan
68 65 65 66
sudut tumpul), dan satuan
pengukuran tidak baku
3.12 Menganalisa berbagai bangun datar
68 65 65 66
berdasarkan sifat-sifat yang dimiliki
3.13 Menjelaskan data berkaitan dengan
diri peserta didik yang disajikan 68 65 65 66
dalam diagram gambar
4,1 Menyelesaikan masalah yang
melibatkan penggunaan sifat-sifat 60 65 65 63
operasi hitung pada bilangan cacah
4,2 Menggunakan penyajian sederhana
cacah dan pecahan sederhana
(seperti 1/2, 1/3, dan 1/4) yang 67 65 65 66
disajikan pada garis bilangan
4,3 Menilai apakah suatu bilangan dapat
dinyatakan sebagai jumlah, selisih,
68 65 65 66
hasil kali, atau hasil bagi dua
bilangan cacah
4,4 Menggeneralisasi ide pecahan
sebagai bagian dari keseluruhan 65 65 65 65
menggunakan benda-benda konkret
4,5 Menjelaskan dan melakukan
penjumlahan dan pengurangan 65 65 65 65
pecahan berpenyebut sama
4,6 Menjelaskan dan menentukan lama
65 65 65 65
waktu suatu kejadian berlangsung


Karakteristik
Karakteristik Kondisi
Muatan/Mata KKM
Peserta Didik Satuan
Kompetensi Dasar Pelajaran
(intake) Pendidikan
Per
(Kompleksitas) KD
0 – 100 0 – 100 0 – 100
1 2 3 4 5
4,7 Menyelesaikan masalah yang
berkaitan dengan hubungan
antarsatuan baku untuk panjang,
65 65 65 65
berat, dan waktu yang umumnya
digunakan dalam kehidupan sehari-
hari.
4,8 Menjelaskan dan menetukan luas
dan volume dalam satuan tidak baku 68 65 65 66
dengan menggunakan benda konkret
4,9 Menjelaskan simetri lipat dan simetri
putar pada bangun datar 70 65 65 67
menggunakan benda konkret
4.10 Menjelaskan dan menentukan
65 65 65 65
keliling bangun datar
4.11 Menjelaskan sudut,jenis sudut(
sudut siku-siku,sudut lancip, dan
sudut tumpul), dan satuan 65 65 65 65
pengukuran tidak baku
4.12 Menganalisa berbagai bangun datar
65 65 65 65
berdasarkan sifat-sifat yang dimiliki
4.13 Menjelaskan data berkaitan dengan
diri peserta didik yang disajikan 60 65 65 63
dalam diagram gambar
Jumlah KD = 26 65
Nilai KKM Matematika = 65

Saohiring, 01 Juli 2021


Mengetahui,
Kepala Sekolah, Guru Kelas 3,

UMRAN, S.Pd.SD. MURNIATI, S.Pd


NIP:19720309 1999505 1 001


KRITERIA KETUNTASAN MINIMAL (KKM)
TAHUN PELAJARAN 2021/2022

Nama Sekolah : SDN 117 Saohiring


Mata Pelajaran : PPKN
Guru Kelas : RAHMANIAR, S. Pd
Kelas : 4

Kompetensi Inti:
KI 1: Menerima dan menjalankan ajaran agama yang dianutnya.
Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli,
KI 2: dan percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, guru dan
tetangga
Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati [mendengar,
melihat, membaca] dan menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang
KI 3:
dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang
dijumpainya di rumah, sekolah
Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas, sistematis dan
logis, dalam karya yang estetis, dalam gerakan yang mencerminkan anak
KI 4:
sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan perilaku anak beriman
dan berakhlak mulia

Karakteristik
Karakteristik Kondisi
Muatan/Mata KKM
Peserta Didik Satuan
Kompetensi Dasar Pelajaran
(intake) Pendidikan
Per
(Kompleksitas) KD
0 – 100 0 – 100 0 – 100
1 2 3 4 5
1,1 Menerima makna hubungan
bintang, rantai, pohon beringin,
kepala banteng, dan padi kapas
70 70 70 70
pada lambang negara garuda
pancasila sebagai anugrah tuhan
yang maha esa
1,2 Menghargai kewajiban, dan hak
warga ,masyarakat dalam
70 70 70 70
kehidupan sehari-hari dalam
menjalankan agama.
1,3 Mensyukuri keragaman ummat
beragama di masyarakat sebagai
anugerahTuhan Yang Maha Esa 70 70 70 70
dalam konteks Bhineka Tunggal
Ika
1,4 Mensyukuri berbagai bentuk
keberagamaan suku bangsa,
sosial, dan budaya di indonesia
75 70 70 72
yang terikat persatuan dalam
kesatuan sebagai anugerahTuhan
Yang Maha Esa.

Karakteristik
Karakteristik Kondisi
Muatan/Mata KKM
Peserta Didik Satuan
Kompetensi Dasar Pelajaran
(intake) Pendidikan
Per
(Kompleksitas) KD
0 – 100 0 – 100 0 – 100
1 2 3 4 5
2,1 Bersikap berani mengakui
kesalahan, meminta maaf,
memberi maaf, dan santun sebagai 75 70 70 72
perwujudan nilai dan normal
Pancasila.
2,2 Menunjukkan sikap disiplin dalam
memenuhi kewajiban dan hak
70 70 70 70
sebagai warga masyarakat sebagai
wujud cinta tanah air
2,3 Bersikap toleran dalam
keberagaman ummat beragama di
65 70 70 68
masyarakat dalam konteks
Bhineka Tunggal Ika
2,4 Menampilkan sikap kerjasama
dalam berbagai bentuk keragaman
suku bangsa, sosial, dan budaya 65 70 70 68
di Indonesia yang terikat
persatuan dan kesatuan
3,1 memahami makna simbol dengan
80 70 70 73
sil sila pancasila
3,2 mengidentifikasi pelaksanaan
kewajiban dan hak sebagai warga
70 70 70 70
masyarakat dalam kehidupan
sehari-hari
3,3 menjelaskan manfaat
kebegaramaan karakteristik
65 70 70 68
individu dalam kehidupan sehari-
hari
3,4 mengidentifikasi dalam berbagai
bentuk keberagamaan suku
bangsa, sosial, dan budaya di 65 70 70 68
Indonesia yang terikat persatuan
dan kesatuan
4,1 menjelaskan makna hubungan
simbol dengan sil-sila pancasila
65 70 70 68
sebagai satu kesatuan dalam
kehidupan sehari-hari
4,2 menyajikan hasil indentifikasi
pelaksanaan kewajiban dan hak
75 70 70 72
sebagai warga masyrakat dalam
kehidupan sehari-hari


Karakteristik
Karakteristik Kondisi
Muatan/Mata KKM
Peserta Didik Satuan
Kompetensi Dasar Pelajaran
(intake) Pendidikan
Per
(Kompleksitas) KD
0 – 100 0 – 100 0 – 100
1 2 3 4 5
4,3 mengemukakan manfaat
keberagaman karakteristik
70 70 70 70
individu dalam kehidupanm
sehari-hari
4,4 menyajikan berbagai bentuk
keberagaman suku bangsa, sosial,
70 70 70 70
dan bydaya di Indonesia yang
terikat persatuan dan kesatuan
Jumlah KD = 16 70
Nilai KKM PPKn =
70

Saohiring, 01 Juli 2021


Mengetahui,
Kepala Sekolah Guru Kelas

UMRAN, S.Pd.SD. RAHMANIAR, S.Pd


NIP:19720309 1999505 1 001 NIP. -


KRITERIA KETUNTASAN MINIMAL (KKM)
TAHUN PELAJARAN 2021/2022

Nama Sekolah : SDN 117 Saohiring


Mata Pelajaran : PPKn
Guru Kelas : KAMALUDDIN, S. Pd. SD
Kelas : 5

Kompetensi Inti:
KI 1: Menerima dan menjalankan ajaran agama yang dianutnya.
KI 2: Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun,
peduli, dan percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman,
guru dan tetangga
KI 3: Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati
[mendengar, melihat, membaca] dan menanya berdasarkan rasa
ingin tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan
kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya di rumah, sekolah
KI 4: Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas,
sistematis dan logis, dalam karya yang estetis, dalam gerakan yang
mencerminkan anak sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan
perilaku anak beriman dan berakhlak mulia

Karakteristik
Karakteristik Kondisi
Muatan/Mata
Peserta Didik Satuan KKM
Kompetensi Dasar Pelajaran
(intake) Pendidikan per KD
(Kompleksitas)
( 0 – 100 ) ( 0 – 100 ) ( 0 – 100 )
1 2 3 4 5
1,1 Bersyukur kepada Tuhan Yang Maha
Esa atas nilai-nilai Pancasila dalam 70 70 70 70
kehidupan sehari-hari.
1,2 Menghargai kewajiban, hak, dan tanggu
gjawab sebagai warga masyarakat dan
75 70 70 72
umat beragama dalam kehidupan
sehari-hari.
1,3 Mensyukuri keragaman social
masyarakat sebagai anugerahTuhan
70 70 70 70
Yang Maha Esa dalam konteks Bhineka
Tunggal Ika
1,4 Mensyukuri manfaat persatuan dan
kesatuan sebagai anugerahTuhan Yang 70 70 70 70
Maha Esa.
2,1 Bersikap tanggung jawab, cinta tanah
air, dan rela berkorban sesuai nilai-nilai 75 70 70 72
sila Pancasila.
2,2 Menunjukkan sikap tanggung jawab
75 70 70 72
dalam memenuhi kewajiban sehari-hari


Karakteristik
Karakteristik Kondisi
Muatan/Mata
Peserta Didik Satuan KKM
Kompetensi Dasar Pelajaran
(intake) Pendidikan per KD
(Kompleksitas)
( 0 – 100 ) ( 0 – 100 ) ( 0 – 100 )
1 2 3 4 5
2,3 Bersikap toleran dalam keragaman
sosial budaya masyarakat dalam 65 70 70 68
konteks Bhineka Tunggal Ika
2,4 Menampilkan sikap jujur pada
penerapan nilai-nilai persatuan dan
75 70 70 72
kesatuan untuk membangun kerukunan
di bidang social budaya.
3,1 Mengidentifikasi nilai-nilai Pancasila
70 70 70 70
dalam kehidupan sehari-hari
3,2 Memahami makna tanggung jawab
sebagai warga masyarakat dalam 75 70 70 72
kehidupan sehari-hari.
3,3 Menelaah keragaman social budaya
65 70 70 68
masyarakat
3,4 Menggali manfaat persatuan dan
kesatuan untuk membangun kerukunan 70 70 70 70
hidup.
4,1 Menyajikan hasil identifikasi nilai-nilai
70 70 70 70
Pancasila dalam kehidupan sehari-hari.
4,2 Mengambil keputusan bersama tentang
tanggung jawab sebagai warga
70 70 70 70
masyarakat dalam kehidupan sehari-
hari.
4,3 Menyelenggarakan kegiatan yang
mendukung keragaman sosial budaya 65 70 70 68
masyarakat
4,4 Menyajikan hasil penggalian tentang
manfaat persatuan dan kesatuan untuk 65 70 70 68
membangun kerukunan.
Jumlah KD = 16 70
Nilai KKM PPKn = 70

Mengetahui :
Kepala Sekolah
Saohiring, 01 Juli 2021

Guru Kelas 5,

UMRAN, S.Pd.SD. KAMALUDDIN, S.Pd.SD


NIP:19720309 1999505 1 001 NIP. 196012311980121037


KRITERIA KETUNTASAN MINIMAL (KKM)
TAHUN PELAJARAN 2021/2022

Nama Sekolah : SDN 117 Saohiring


Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia
Guru Kelas : ST. ROSMULIATI, S.Pd.SD
Kelas : VI

Kompetensi Inti:
KI 1: Menerima, menjalankan, dan menghargai ajaran agama yang
dianutnya.
KI 2: Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan
percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, guru dan
tetangganya, serta cinta tanah air.
KI 3: Memahami pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif
pada tingkat dasar dengan cara mengamati, menanya, dan mencoba
berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan
kegiatannya, serta benda-benda yang dijumpainya di rumah, di sekolah,
dan tempat bermain.
KI 4: Menunjukkan keterampilan berpikir dan bertindak kreatif, produktif, kritis,
mandiri, kolaboratif, dan komunikatif. Dalam bahasa yang jelas, sistematis,
logis dan kritis, dalam karya yang estetis, dalam gerakan yang
mencerminkan anak sehat, dan tindakan yang mencerminkan perilaku
anak sesuai dengan tahap perkembangannya.

Karakteristik
Karakteristik Kondisi
Muatan/Mata
Peserta Didik Satuan KKM
Kompetensi Dasar Pelajaran
(intake) Pendidikan per KD
(Kompleksitas)
( 0 – 100 ) ( 0 – 100 ) ( 0 – 100 )
1 2 3 4 5
3,1 Menyimpulkan informasi
berdasarkan teks laporan hasil
78 70 75 75
pengamatan yang didengar dan
dibaca.
3,2 Menggali isi teks penjelasan
(eksplanasi) ilmiah yang didengar 77 70 75 75
dan dibaca
3,4 Menggali informasi penting dari buku
sejarah menggunakan aspek: apa, di
80 70 75 76
mana, kapan, siapa, mengapa, dan
bagaimana.
3,6 Mencermati petunjuk dan isi teks
formulir (pendaftaran, kartu anggota,
pengiriman uang melalui 77 70 75 75
bank/kantor pos, daftar riwayat
hidup, dsb.)
4.1 Menyajikan simpulan secara lisan 78 70 75 75


Karakteristik
Karakteristik Kondisi
Muatan/Mata
Peserta Didik Satuan KKM
Kompetensi Dasar Pelajaran
(intake) Pendidikan per KD
(Kompleksitas)
( 0 – 100 ) ( 0 – 100 ) ( 0 – 100 )
1 2 3 4 5
dan tulis dari teks laporan hasil
pengamatan atau wawancara yang
diperkuat oleh bukti
4.2 Menyajikan hasil penggalian
informasi dari teks penjelasan
(eksplanasi) ilmiah secara lisan, tulis, 73 70 75 74
dan visual dengan menggunakan
kosakata baku dan kalimat efektif
4.4 Memaparkan informasi penting dari
buku sejarah secara lisan, tulis, dan
visual dengan menggunakan aspek:
apa, di mana, kapan, siapa, mengapa, 74 70 75 74
dan bagaimana serta memperhatikan
penggunaan kosakata baku dan
kalimat efektif.
4.6 Mengisi teks formulir
(pendaftaran, kartu anggota,
pengiriman uang melalui bank/ 77 70 75 75
kantor pos, daftar riwayat hidup,
dll.) sesuai petunjuk pengisiannya.
3.3 menggali isi teks pidato yang
78 70 75 75
didengar dan dibaca
3.7 memperkirakan informasi yang dapat
diperoleh dari teks nonfiksi sebelum
75 70 75 74
membaca ( hanya berdasarkan
membaca judulnya saja
3.8 menggali informasi yang terdapat
74 70 75 74
pada teks nonfiksi
3.9 menelusuri tuturan dan tindakan
tokoh serta penceritakan penulisan 75 70 75 74
dalam teks fiksi
3.10mengaitkan peristiwa yang dialami
tokoh dalam cerita fiksi dengan 80 70 75 76
pengalaman pribadi
4,7 Menyampaikan kemungkinan
informasi yang diperoleh berdasarkan 75 70 75 74
membaca judul teks nonfiksi
4,8 Menyampaikan hasil membandingkan
informasi yang diharapkan dengan
informasi yang diperoleh setelah 75 70 75 74
membaca teks nonfiksi secara lisan,
tulis, dan visual
4,9 Menyampaikan penjelasan tentang 75 70 75 74

Karakteristik
Karakteristik Kondisi
Muatan/Mata
Peserta Didik Satuan KKM
Kompetensi Dasar Pelajaran
(intake) Pendidikan per KD
(Kompleksitas)
( 0 – 100 ) ( 0 – 100 ) ( 0 – 100 )
1 2 3 4 5
tuturan dan tindakan tokoh serta
penceritaan penulis dalam teks fiksi
secara lisan, tulis, dan visual.
4.10 Menyampaikan penjelasan tentang
tuturan dan tindakan tokoh serta
penceritaan penulis dalam teks fiksi 75 70 75 74
secara lisan, tulis, dan visual

Jumlah KD 17 75

Nilai KKM Bahasa Indonesia = 75

Mengetahui, Saohiring, 01 Juli 2021


Kepala Sekolah Guru Kelas

UMRAN, S.Pd.SD. ST.ROSMULIATI,S.Pd.SD


NIP:19720309 1999505 1 001 NIP: 19691206199803 2 004


KRITERIA KETUNTASAN MINIMAL ( KKM )
TAHUN PELAJARAN 2021/2022

NAMA SEKOLAH : SDN No.117 Saohiring


MATA PELAJAAN : Penjaskes
GURU MP : Sofyan, S.Pd
KELAS : I ( satu )

Karakteristik
Karakteristik Kondisi
Muatan/ Mata
Peserta Didik Satuan KKM
Kompetensi Dasar Pelajaran
(Intake) Pendidikan
(Kompleksitas) Per KD
0-100 0-100 0-100
1 2 3 4 5
3,1 Memahami gerak dasar lokomotor sesuai
dengan konsep tubuh, ruang, usaha, dan
65 70 70 68
keterhubungan dalam berbagai bentuk
permainan sederhana dan atau tradisional
3,2 Memahami gerak dasar non-lokomotor
sesuai dengan konsep tubuh, ruang,
usaha, dan keterhubungan dalam berbagai 68 70 70 69
bentuk permainan sederhana dan atau
tradisional
3,3 Memahami pola gerak dasar manipulatif
sesuai dengan konsep tubuh, ruang,
usaha, dan keterhubungan dalam berbagai 68 70 70 69
bentuk permainan sederhana dan atau
tradisional
3,4 Memahami menjaga sikap tubuh (duduk,
membaca, berdiri, jalan), dan bergerak
secara lentur serta seimbang dalam rangka 70 70 70 70
pembentukan tubuh melalui permainan
sederhana dan atau tradisional
3.5 Memahami berbagai gerak dominan
(bertumpu, bergantung, keseimbangan,
berpindah/lokomotor, tolakan, putaran, 65 70 70 68
ayunan, melayang, dan mendarat) dalam
aktivitas senam lantai
3.6 Memahami gerak dasar lokomotor dan non-
lokomotor sesuai dengan irama (ketukan)
68 70 70 69
tanpa/dengan musik dalam aktivitas gerak
berirama
3.7 Memahami berbagai pengenalan aktivitas
air dan menjaga keselamatan diri/orang 70 70 70 70
lain dalam aktivitas air
3.8 Memahami bagian-bagian tubuh, bagian
tubuh yang boleh dan tidak boleh disentuh
75 70 70 72
orang lain, cara menjaga kebersihannya,
dan kebersihan pakaian
4,1 Mempraktikkan gerak dasar lokomotor
sesuai dengan konsep tubuh, ruang, 65 70 70 68
usaha, dan keterhubungan dalam berbagai


Karakteristik
Karakteristik Kondisi
Muatan/ Mata
Peserta Didik Satuan KKM
Kompetensi Dasar Pelajaran
(Intake) Pendidikan
(Kompleksitas) Per KD
0-100 0-100 0-100
1 2 3 4 5
bentuk permainan sederhana dan atau
tradisional
4,2 Mempraktikkan gerak dasar non-lokomotor
sesuai dengan konsep tubuh, ruang,
usaha, dan keterhubungan dalam berbagai 68 70 70 69
bentuk permainan sederhana dan atau
tradisional
4.3 Mempraktikkan pola gerak dasar
manipulatif sesuai dengan konsep tubuh,
ruang, usaha, dan keterhubungan dalam 68 70 70 69
berbagai bentuk permainan sederhana dan
atau tradisional
4.4 Mempraktikkan sikap tubuh (duduk,
membaca, berdiri, jalan), dan bergerak
secara lentur serta seimbang dalam rangka 70 70 70 70
pembentukan tubuh melalui permainan
sederhana dan atau tradisional
4.5 Mempraktikkan berbagai pola gerak
dominan (bertumpu, bergantung,
keseimbangan, berpindah/lokomotor, 65 70 70 68
tolakan, putaran, ayunan, melayang, dan
mendarat) dalam aktivitas senam lantai
4.6 Mempraktikkan gerak dasar lokomotor dan
non-lokomotor sesuai dengan irama
68 70 70 69
(ketukan) tanpa/dengan musik dalam
aktivitas gerak berirama
4.7 Mempraktikkan berbagai pengenalan
aktivitas air dan menjaga keselamatan 70 70 70 70
diri/orang lain dalam aktivitas air***
4.8 Menceritakan bagian-bagian tubuh, bagian
tubuh yang boleh dan tidak boleh disentuh
75 70 70 72
orang lain, cara menjaga kebersihannya,
dan kebersihan pakaian
Jumlah KD = 16 70
Nilai KKM Penjaskes 70

Saohiring, 1 Juli 2021


Mengetahui,
Kepala Sekolah Guru MP. PJOK,

Umran,S.Pd.SD Sofyan,S.Pd
NIP.19720309 1999505 1 001

KRITERIA KETUNTASAN MINIMAL (KKM)
TAHUN PELAJARAN 2021/2022

Nama Sekolah : SDN 117 Saohiring


Mata Pelajaran : PAI&Bp
Guru Kelas : Sitti Rosmuliati, S.Pd.SD
Kelas : 6

Kompetensi Inti :
KI 1: Menerima dan menjalankan ajaran agama yang dianutnya.
Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli,
KI 2: dan percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, guru dan
tetangga
Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati [mendengar,
melihat, membaca] dan menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang
KI 3:
dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda
yang dijumpainya di rumah, sekolah
Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas, sistematis
dan logis, dalam karya yang estetis, dalam gerakan yang mencerminkan
KI 4:
anak sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan perilaku anak
beriman dan berakhlak mulia

Karakteristik
Karakteristik Kondisi
Muatan/Mata KKM
Peserta Didik Satuan
Kompetensi Dasar Pelajaran
(intake) Pendidikan Per
(Kompleksitas) KD
0 – 100 0 – 100 0 – 100
1 2 3 4 5
1,1 terbiasa membaca al-Qur’an dengan
80 75 75 77
tartil
1,2 meyakini adanya Allah Swt. tempat
meminta, Maha Berkuasa, Maha 80 75 75 77
Mendahulukan, dan Maha Kekal
1,3 meyakini adanya hari akhir sebagai
80 75 75 77
implementasi pemahaman Rukun Iman
1,4 menyakini adanya qadha dan qadar 80 75 75 77
1,5 meyakini bahwa perilaku hormat dan
patuh kepada orangtua, guru, dan
75 75 75 75
sesama anggota keluarga sebagai
cerminan dari iman
1,6 meyakini bahwa sikap toleran dan
simpatik terhadap sesama sebagai 70 75 75 73
cerminan dari iman
1,7 menjalankan kewajiban berzakat sebagai
70 75 75 73
implementasi pemahaman rukun Islam
1,8 meyakini kebenaran kisah Nabi Yunus
70 75 75 73
a.s.
1,9 meyakini kebenaran kisah Nabi Zakariya
80 75 75 77
a.s.
1,10 meyakini kebenaran kisah Nabi Yahya
70 75 75 73
a.s.

Karakteristik
Karakteristik Kondisi
Muatan/Mata KKM
Peserta Didik Satuan
Kompetensi Dasar Pelajaran
(intake) Pendidikan Per
(Kompleksitas) KD
0 – 100 0 – 100 0 – 100
1 2 3 4 5
1,11 meyakini kebenaran kisah Nabi Isa a.s. 70 75 75 73
1,12 meyakini kebenaran kisah Nabi
70 75 75 73
Muhammad saw
1,13 meyakini kebenaran kisah sahabat-
70 75 75 73
sahabat Nabi Muhammad saw
1,14 meyakini kebenaran kisah Ashabul Kahfi
70 75 75 73
sebagaimana terdapat dalam al-Qur’an
2,2 menunjukkan sikap peduli sebagai
implementasi pemahaman makna al-
70 75 75 73
Asmau al-Husna: as-Samad, al-Muqtadir,
al-Muqaddim, dan al-Baqi
2,3 menunjukkan perilaku rendah hati yang
75 75 75 75
mencerminkan iman kepada hari akhir
2,4 menunjukkan perilaku berserah diri
kepada Allah Swt. yang mencerminkan 75 75 75 75
iman kepada qadha dan qadar
2,5 menunjukkan perilaku hormat dan
patuh kepada orangtua, guru, dan 70 75 75 73
sesama anggota keluarga
2,6 menunjukkan sikap toleran dan
70 75 75 73
simpatik terhadap sesama
2,7 menunjukkan sikap peduli sebagai
implementasi pemahaman hikmah
70 75 75 73
zakat, infaq, dan sedekah sebagai
implementasi rukun Islam
2,8 menunjukkan sikap tanggung jawab
sebagai implementasi pemahaman kisah 80 75 75 77
keteladan Nabi Yunus a.s.
2,9 menunjukkan sikap kasih sayang
sebagai implementasi pemahaman kisah 70 75 75 73
keteladan Nabi Zakariya a.s.
2,10 menunjukkan sikap patuh dan taat
sebagai implementasi pemahaman kisah 70 75 75 73
keteladan Nabi Yahya a.s.
2,11 menunjukkan sikap peduli sebagai
implementasi pemahaman kisah 70 75 75 73
keteladan Nabi Isa a.s.
2,12 menunjukkan sikap semangat dalam
belajar sebagai implementasi
70 75 75 73
pemahaman kisah keteladan Nabi
Muhammad saw
2,13 menunjukkan sikap peduli sebagai
implementasi pemahaman kisah
70 75 75 73
keteladan sahabat-sahabat Nabi
Muhammad saw.
2,14 menunjukkan sikap teguh pendirian 70 75 75 73


Karakteristik
Karakteristik Kondisi
Muatan/Mata KKM
Peserta Didik Satuan
Kompetensi Dasar Pelajaran
(intake) Pendidikan Per
(Kompleksitas) KD
0 – 100 0 – 100 0 – 100
1 2 3 4 5
sebagai implementasi pemahaman kisah
keteladanan Ashabul Kahfi sebagaimana
terdapat dalam al-Qur’an
3,1 memahami makna Q.S. Al-Kafirun, Q.S.
Al-Maidah/5:2-3 dan Q.S. al- 75 75 75 75
Hujurat/49:12-13 dengan benar
3,2 memahami makna al-Asmau al- Husna:
As-Samad, Al-Muqtadir, Al- Muqaddim, 75 75 75 75
dan Al-Baqi
3,3 memahami hikmah beriman kepada hari
akhir yang dapat membentuk perilaku 70 75 75 73
akhlak mulia
3,4 memahami hikmah beriman kepada
qadha dan qadar yang dapat membentuk 70 75 75 73
perilaku akhlak mulia
3,5 memahami perilaku hormat dan patuh
kepada orangtua, guru, dan sesama 70 75 75 73
anggota keluarga
3,6 memahami sikap toleran dan simpatik
terhadap sesama sebagai wujud dari 80 75 75 77
pemahaman Q.S. al- Kafirun
3,7 memahami hikmah zakat, infaq, dan
sedekah sebagai implementasi rukun 70 75 75 73
Islam
3,8 memahami kisah keteladanan Nabi
80 75 75 77
Yunus a.s.
3,9 memahami kisah keteladanan Nabi
80 75 75 77
Zakariya a.s.
3,10 memahami kisah keteladanan Nabi
80 75 75 77
Yahya a.s.
3,11 memahami kisah keteladanan Nabi Isa
80 75 75 77
a.s.
3,12 memahami kisah Nabi Muhammad saw. 80 75 75 77
3,13 memahami kisah keteladanan sahabat-
75 75 75 75
sahabat Nabi Muhammad saw.
3,14 memahami kisah keteladanan Ashabul
Kahfi sebagaimana terdapat dalam al- 75 75 75 75
Qur’an
4,1.1 membaca Q.S. Al-Kafirun, Q.S. Al-
Maidah/5:2-3 dan Q.S. al-
80 75 75 77
Hujurat/49:12-13 dengan jelas dan
benar
4,1.2 menulis Q.S. Al-Kafirun, Q.S. Al-
Maidah/5:2-3 dan Q.S. al- 80 75 75 77
Hujurat/49:12-13 dengan benar
4,1.3 menunjukkan hafalan Q.S. Al- Kafirun, 80 75 75 77

Karakteristik
Karakteristik Kondisi
Muatan/Mata KKM
Peserta Didik Satuan
Kompetensi Dasar Pelajaran
(intake) Pendidikan Per
(Kompleksitas) KD
0 – 100 0 – 100 0 – 100
1 2 3 4 5
Q.S. Al-Maidah/5:2-3 dan Q.S. al-
Hujurat/49:12-13 dengan benar
4,2 membaca al-Asmau al-Husna: As-
Samad, Al-Muqtadir, Al-Muqaddim, dan 80 75 75 77
Al-Baqi dengan jelas dan benar
4,3 menunjukkan contoh hikmah beriman
kepada hari akhir yang dapat 70 75 75 73
membentuk perilaku akhlak mulia
4,4 menunjukkan hikmah beriman kepada
qadha dan qadar yang dapat membentuk 70 75 75 73
perilaku akhlak mulia
4,5 mencontohkan perilaku hormat dan
patuh kepada orangtua, guru, dan 70 75 75 73
sesama anggota keluarga
4,6 menunjukkan sikap toleran dan
simpatik terhadap sesama sebagai wujud 70 75 75 73
dari pemahaman Q.S. al- Kafirun
4,7 menunjukkan hikmah zakat, infaq, dan
sedekah sebagai implementasi rukun 70 75 75 73
Islam
4,8 menceritakan kisah keteladanan Nabi
70 75 75 73
Yunus a.s.
4,9 menceritakan kisah keteladanan Nabi
80 75 75 77
Zakariya a.s.
4,10 menceritakan kisah keteladanan Nabi
70 75 75 73
Yahya a.s.
4,11 menceritakan kisah keteladanan Nabi
70 75 75 73
Isa a.s.
4,12 menceritakan kisah keteladanan Nabi
70 75 75 73
Muhammad saw.
4,13 menceritakan kisah keteladanan
80 75 75 77
sahabat-sahabat Nabi Muhammad saw.
4,14 menceritakan kisah keteladanan
Ashabul Kahfi sebagaimana terdapat 70 75 75 73
dalam al-Qur’an
Jumlah KD = 57 75
Nilai KKM PPKn = 75
Saohiring, 01 Juli 2021
Mengetahui,
Kepala Sekolah, Guru MP. PAI&Bp

UMRAN, S.Pd.SD. Sitti Rosmuliati, S.Pd.SD


NIP:19720309 1999505 1 001 NIP. 19691206199803 2 004

21

Anda mungkin juga menyukai