TAHUN 2015
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan kepada Allah Yang Kuasa, yang telah menentukan
segala sesuatu berada di tangan-Nya, sehingga tidak ada setetes embun pun dan segelintir jiwa
manusia yang lepas dari ketentuan dan ketetapan-Nya. Solawat dan salam semoga terlimpah
Dengan ketentuan -Nya lah kami dapat menyelesaikan Modul mata pelajaran
Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti yang disusun berdasarkan Kurikum 2013. Team
penyusun adalah MGMP PAI SMA/SMK yang difasilitasi oleh Dinas pendidikan dan
Kebudayaan Kota Sukabumi, dengan harapan Modul ini dapat mempermudah bagi siswa dan
guru dalam proses belajar mengajar. Materi Modul yang disusun didesain sendiri mengacu
kepada Silabus dan disesuaikan dengan kebutuhan siswa kelas X, sehingga dapat
Dalam penyusunan Modul ini kami mohon maaf yang sebesar-besarnya, meskipun
sudah berupaya semaksimal mungkin, dan dikerjakan secara kolektif namun kami menyadari
sepenuhnya bahwa masih banyak kekurangan serta masih jauh dari kesempurnaan.
Semoga keberadaan modul ini dapat memberikan manfaat. Amin ya Robbal A’lamin.
Penyusun,
3. Hendar, S.Ag
8. Nursayidah, S.Ag
Kata Pengantar
Daftar isi
Pendahuluan
Panduan Guru Agama Islam Dan Budi Pekerti SMP Kelas VII
6. Pengayaan
7. Remedial
8. Interaksi guru dan Orang Tua
Panduan Guru Agama Islam Dan Budi Pekerti SMP Kelas VII
3. Tujuan Pembelajaran
4. Proses Pembelajaran
5. Penilaian
6. Pengayaan
7. Remedial
8. Interaksi guru dan Orang Tua
Bab 10 Perkembangan Islam di Madinah
1. Kompetensi Inti
2. Kompetensi Dasar
3. Tujuan Pembelajaran
4. Proses Pembelajaran
5. Penilaian
6. Pengayaan
7. Remedial
8. Interaksi guru dan Orang Tua
Daftar Pustaka
Panduan Guru Agama Islam Dan Budi Pekerti SMP Kelas VII
Modul.1
Menghindari Pergaulan Bebas dan Zina
Langkah-langkah yang harus dilakukan oleh peserta didik dalam mempelajari materi ini
adalah:
1. Peserta didik mengamati (melihat, membaca, mendengar, menyimak (tanpa dan dengan
alat) ayat-ayat al-Qur’an pada Q.S. al-Isra’/17: 32, dan Q.S. an-Nur/24: 2 serta hadits
terkait,
2. Peserta didik mengkritisi /menanya (mengajukan pertanyaan dari yang faktual sampai ke
yang bersifat hipotesis-diawali dengan bimbingan guru sampai dengan mandiri (menjadi
suatu kebiasaan),
3. Peserta didik mengeksplor/mengeksperimen (menentukan data yang diperlukan dari
pertanyaan yang diajukan - menentukan sumber data (benda, dokumen, buku, ekperime -
mengumpulkan data,
4. Peserta didik mengasosiasi (menganalisis data dalam bentuk membuat kategori,
menentukan hubungan data/kategori-menyimpulkan dari hasil analisis data-dimulai dari
unstructured-uni structure-multi structure-complicated structure)
5. Peserta didik mengkomunikasikan (menyampaikan hasil konseptualisasi- dalam bentuk
lisan, tulisan, diagram, bagan, gambar atau media lainnya)
2
A. Muhasabah
Aktivitas Siswa
Mencermati dan merenungkan pemaparan “Muhasabah” tentang
pentingnya menjaga diri dari pergaulan bebas dan perbuatan zina
Memberikan komentar/pendapat tentang pemaparan tersebut.
Siswa lain mencermati dan memberikan tanggapan kepada rekannya
B.Mari Membaca
Membaca Ayat Al-Qur’an tentang Perilaku Menghindarkan Diri dari Pergaulan Bebas dan
Perbuatan Zina
1. Q.S. Al-Isra’/17: 32
2. Q.S. An-Nur/24: 2
4
C.Mengidentifikasi Tajwid
Ekplorasi
Setelah membaca dengan benar, carilah
dengan teliti bacaan tajwid dalam Q.S. An
Nur: 2
Tuangkan hasil pencarianmu ke dalam
kolom di atas
2.
Huruf qaf berharakat sukun
Mad thabi’i bertemu hamzah
3.
pada lafal berbeda
4.
Fathah diikuti ha dhamir
Qalqalah
3. Huruf jim berharakat sukun
sughra
Idgham
Kasrah tanwin bertemu huruf
4.
mim
bighunnah
5. Ikhfa syafawi Mim sukun bertemu huruf ba
D.Mengartikan
6
Lafal Arti Lafal Arti
Dan seburuk-
Kamu mendekati
buruk
Zina jalan
Sesungguhnya zina
itu
Dalam hukum
Pezina perempuan
Allah
Jika kalian
Pezina laki-laki
adalah
Maka hendaklah
Seratus deraan
menyaksikan
Dari orang-
Rasa iba orang yag
beriman
Kegiatan Siswa
Bacalah kembali Q.S. Al Isro (17): 32 dan Q.S.
An-Nur (24): 2 dengan lancer
Pahami kedua surah yang telah kamu baca!
E.Kandungan Ayat
Menurut pandangan hukum Islam, perbuatan zina merupakan dosa besar yang dilarang
keras oleh Allah SWT. Ditegaskan oleh Allah bahwa dalam QS Al-Isra’ ayat 32 bahwa zina
dikategorikan sebagai perbuatan yang keji, hina, dan buruk. Tegas sekali Allah telah memberi
predikat terhadap perbuatan zina melalui ayat tersebut sebagai perbuatan yang merendahkan
harkat, martabat, dan kehormatan manusia. Karena demikian bahayanya perbuatan zina, maka
8
sebagai langkah pencegahan maka Allah juga melarang perbuatan yang mendekati atau
mengarah kepada zina.
Rasulullah menjelaskan mengenai bentuk-bentuk perbuatan yang mendekati zina,
sebagaimana diuraikan dalam hadis berikut ini :
Artinya: “Dari Abu Hurairah dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, beliau bersabda:
"Sesungguhnya manusia itu telah ditentukan nasib perzinaannya yang tidak mustahil dan
pasti akan dijalaninya. Zina kedua mata adalah melihat, zina kedua telinga adalah
mendengar, zina lidah adalah berbicara, zina kedua tangan adalah menyentuh, zina kedua
kaki adalah melangkah, dan zina hati adalah berkeinginan dan berangan-angan, sedangkan
semua itu akan ditindak lanjuti atau ditolak oleh kemaluan." (HR. Muslim).
Imam Sayuthi dalam kitabnya Al-Jami’ Al-Kabir menulislan bahwa perbuatan zina
dapat megakibatkan 6 dampak negatif bagi pelakunya. 3 dampak negatif menimpa pada saat
di dunia dan 3 dampak lagi akan ditimpakan kelak di akhirat.
Adapun 3 hal yang akan menimpa di dunia ialah :
(1) Menghilangkan wibawa.
Pelaku zina akan kehilangan kebersihan jiwanya dan kesucian dirinya, yang keduanya merupakan
sumber kebahagiaan dan ketenangan hidupnya
(2) Mengakibatkan kefakiran,
Perbuatan zina juga akan mengakibatkan pelakunya menjadi miskin. Sebab, pelakunya akan selalu
mengejar kepuasan birahinya, yang sudah barang tentu akan memakan energi dan waktu bagi
dirinya. Di samping itu, ia pun harus mengeluarkan biaya untuk memenuhi nafsu birahinya, yang
pada dasarnya tidaklah sedikit. Kedua faktor inilah yang akan mengakibatkan para pelaku zina
jatuh miskin.
(3) Mengurangi umur.
Perbuatan tersebut juga akan mengakibatkan umur pelaku zina berkurang lantaran akan terserang
penyakit yang dapat mengakibatkan kematian. Saat ini banyak sekali penyakit berbahaya yang
diakibatkan oleh perilaku seks bebas, seperti HIV/AIDS, infeksi saluran kelamin, dan sebagainya.
Kegiatan Siswa
Renungkan kandungan Q.S. Al Isro (17): 32 dan Q.S. An
Nur(24):2
Perhatikan larangan pergaulan bebas dan larangan
mendekati zina
10
Perhatikan hadits berikut ini :
Artinya : “Dari Ubadah bin Ash Shamit ia berkata, "Rasulullah SAWbersabda: "Ambillah
dariku, ambillah dariku. Allah telah menjadikan bagi wanita-wanita itu hukuman had. Janda
dan duda yang berzina, hukumannya adalah dera seratus kali dan dirajam. Perawan dan
perjaka yang berzina, maka hukumannya adalah dera seratus kali dan diasingkan selama
satu tahun." (HR Abu Daud)
12
Begitu banyak dampak negatif yang ditimbulkan dari pergaulan bebas, patut menjadi
perhatian bagi generasi muda bahwa mereka sedang mempertaruhkan masa depannya dengan
terlibat dalam pergaulan bebas yang melampaui batas. Bergaul memang perlu tapi
seyogyanya dilakukan dalam batas wajar, tidak berlebihan. Remaja adalah tumpuan masa
depan bangsa, jika moral dan jasmaniah para remaja mengalami kerusakan maka begitu pula
masa depan bangsa dan negara akan mengalami kehancuran. Jadi, jika kalian masih
memikirkan masa depan diri dan juga keturunan sebaiknya selalu konsisten untuk
mengatakan tidak pada pergaulan bebas karena dampak pergaulan bebas bersifat sangat
merusak bagi dari segi moral maupun jasmaniah.
Diantara dampak negatif zina adalah sebagai berikut :
1) Mendapat laknat dari Allah SWT dan rasul-Nya
2) Dijauhi dan dikucilkan oleh masyarakat
3) Nasab menjadi tidak jelas
4) Anak hasil zina tidak bisa dinasabkan kepada bapaknya
5) Anak hasil zina tidak berhak mendapat warisan
14
Betapa perhatiannyanya Allah swt kepada umat manusia, perhatian itu ditunjunjukkan melalui Al
Qur’an dan Hadits termasuk dalam hal berpakaian. Tujuannya adalah untuk menjaga harkat dan
martabat manusia, baik laki-laki maupun perempuan.
Bagi seorang laki-laki dan perempuan
1) Berpakaian dengan niat beribadah kepada Allah swt
2) Mendahulukan anggota badan yang kanan ketika hendak berpakaian
3) Mendahulukan anggota badan yang kiri ketika hendak melepas pakaian
4) Bahan tidak boleh sutra dan emas
5) Menutup aurat dengan memenuhi kriteria etika dan estetika
6) Pakaian yang dipakai dalam kondisi bersih, tidak najis karena sewaktu-waktu bisa untuk solat
7) Disunahkan memilih warna putih dimaksudkan agar senantiasa terjaga dan ingat akan
kematian, karena pada saat meninggal akan mengenakan kain kafan berwarna putih
Bagi Perempuan :
8) Memanjangkan kerudungnya sampai menutup dada
9) Tidak ketat sehingga Nampak lekuk tubuh, karena hal demikian akan mengundang keburukan
4. Membiasakan Adab Berpakaian Menurut Islam
a. Yakinkan dalam hati bahwa mengenakan pakaian sesuai ketentuan Islamakan mendatangkan
kebaikan
b. Lakukan secara terus menerus dalam setiap kepentingan semata-mata diridhai Allah swt
c. Hindari rasa terpaksa, tumbuhkan rasa sebang dan percaya diri dalam mengenakan pakaian
sesuai ketentuan Islam
Renungan
Pakaian seorang muslim dan muslimat
yang sesuai dengan ajaran Islam akan
bernilai ibadah sehingga berpahala di
dunia dan akherat
G. Uswah Hasanah
16
Lelaki itu mengatakan: “Sebutkanlah yang kelima!”
Ibrahim mengatakan: “Jika Malaikat Zabaniyah nanti datang untuk menggiringmu ke Neraka,
maka jangan mau pergi bersamanya!”
Lelaki itu mengatakan: “Mereka tidak akan membiarkan dan mendengarkan ucapanku”
Ibrahim menimpali: “Lantas bagaimana kamu mengharapkan keselamatan?!”
Maka lelaki itu mengatakan: “Wahai Ibrahim, cukup… cukup… Aku sekarang mohon ampun
dan bertaubat kepada-Nya”
Akhirnya lelaki itu selalu menemani Ibrahim dalam ibadah, hingga kematian memisahkan
keduanya…
(Diterjemahkan oleh: Abu Abdillah Addariny, dari Kitab at-Tawwaabiin, karya al-Muwaffaq
Ibnu Qudamah al-Maqdisi, hal: 285-286).
H. Rangkuman
I. Berilah tanda silang (X) pada huruf a, b, c, d atau e pada jawaban yang paling tepat
1. Perhatikan ayat berikut ini :
Hukum bacaan tajwid yang terdapat dalam potongan ayat tersebut adalah ....
A. mad jaiz munfasil, mad thabi’i, dan mad iwadl
B. mad jaiz munfasil, mad thabi’i, dan mad aridl
C. mad wajib muttasil, mad thabi’i, dan mad aridl
D. mad wajib muttasil, mad badal, dan mad iwadl
E. mad wajib muttasil, mad thabi’i, dan mad iwadl
Hukum bacaan tajwid yang terdapat dalam potongan ayat tersebut adalah ....
A. 1 bacaan ikhfa, 2 bacaan izhar syafawi, dan 1 mad thabi’i
B. 1 bacaan ikhfa, 2 bacaan izhar syafawi, dan 1 mad badal
C. 2 bacaan ikhfa, 1 bacaan izhar halqi, dan 1 mad thabi’i
D. 2 bacaan ikhfa, 1 bacaan izhar syafawi, dan 1 mad thabi’i
E. 2 bacaan ikhfa, 1 bacaan izhar syafawi, dan 1 mad badal
4. Tanda-tanda kiamat sudah dekat yang dijelaskan oleh Rasulullah dalam hadits yang
diriwayatkan oleh Qatadah adalah....
A. populasi perempuan meledak, lelaki semakin banyak, mengkonsumsi narkoba
menjadi hal biasa, dan merebaknya perbuatan kriminal
B. ilmu menjadi langka, kriminalitas merajalela, meminum minuman keras menjadi
hal biasa, dan merebaknya narkoba
C. ilmu menjadi langka, kebodohan merajalela, merokok menjadi hal biasa, dan
merebaknya zina
D. ilmu menjadi langka, genk motor merajalela, mengkonsumsi narkoba menjadi hal
biasa, dan merebaknya zina
E. ilmu menjadi langka, kebodohan merajalela, meminum minuman keras menjadi
hal biasa, dan merebaknya zina
18
5. Salah satu dampak negatif dari perbuatan zina yang akan ditimpakan bagi
pelakunya pada saat masih di dunia adalah ....
A. menghilangkan wibawa
B. akalnya menjadi tumpul
C. jabatannya menjadi terancam
D. tidak memiliki teman
E. susah melakukan komunikasi
7. Hukuman bagi pelaku zina menurut QS An Nur (24) ayat 2 adalah didera
sebanyak....
A. 3 kali
B. 7 kali
C. 10 kali
D. 99 kali
E. 100 kali
B. Refleksi
Berilah tanda “centang” ( ) yang sesuai dengan kebiasaan kamu terhadap
pernyataan-pernyataan yang tersedia !
Kebiasaan
No. Kegiatan selalu sering jarang Tdk pernah
skor 0 skor 1 2 skor 3
1 Merokok
2 Mengujungi klub malam
3 Mengikuti geng motor
4 Begadang
5 Melihat pornografi
skor 3 skor 1 skor 2 skor 3
6 Salat lima waktu
7 Puasa sunah
8 Olah raga
9 Membaca Al Quran
10 Ekstrakurikuler
ًال
َ إنَصبرتمَعلىَاألشقَقليالًَإستمتعكمَعلىَالأللذَطوي
jika kita bersabar dalam kesusahan yang sebentar
niscaya kita menemukan kebahagiaan yang lama
20
21 Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti
Modul.2
Memelihara Ketaatan Dengan Beriman
Kepada Malaikat Allah SWT
Peta Konsep
Langkah-langkah yang harus dilakukan oleh peserta didik dalam mempelajari materi ini
adalah:
1. Peserta didik mengamati (melihat, membaca, mendengar, menyimak (tanpa dan dengan
alat) nama-nama malikat beserta tugasnya, ayat-ayat al-Qur’an serta hadits terkait,
2. Peserta didik mengkritisi /menanya (mengajukan pertanyaan dari yang faktual sampai ke
yang bersfiat hipotesis - diawali dengan bimbingan guru sampai dengan mandiri (menjadi
suatu kebiasaan),
3. Peserta didik mengeksplor/mengeksperimen (menentukan data yang diperlukan dari
pertanyaan yang diajukan - menentukan sumber data (benda, dokumen, buku, ekperime -
mengumpulkan data,
4. Peserta didik mengasosiasi (menganalisis data dalam bentuk membuat kategori,
menentukan hubungan data/kategori - menyimpulkan dari hasil analisis data - dimulai
dari unstructured-uni structure-multi structure-complicated structure.
5. Peserta didik mengkomunikasikan (menyampaikan hasil konseptualisasi - dalam bentuk
lisan, tulisan, diagram, bagan, gambar atau media lainnya).
A. Muhasabah
Apa kalian meyakini adanya malkaikat ? Apa pula yang mendorong kalian untuk beramal
saleh dan menghindari perbuatan buruk ? Bukankah karena adanya iman yang menghujam
dalam hati akan adanya malaikat sehingga kita terdorong beramal baik dan berusaha menjauhi
keburukan ? Karena Allah akan membalas apa yang kita lalukan.
Dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Imam Muslim, Rasulullah saw bersabda : “
Sesungguhnya Allah yang Maha Suci dan Maha Luhur mempunyai malaikat yang berkeliling
dan utama sifatnya. Mereka itu mencari majelis – majelis dzikir. Apabila mereka menemukan
suatu majelis yang di dalamnya berisi dzikir lalu merekapun duduklah beserta hadirin yang
ada disitu. Mereka berbaris antara yang sebagian dengan yang lainnya dengan merapikan letak
sayapnya hingga memenuhi tempat-tempat yang ada di antara mereka dengan langit”.
Rasulullah s.a.w melanjutkan sabdanya:” Allah ‘azza wa jalla lalu bertanya dan Dia adalah
lebih mengetahui tentang keadaan hamba-hamba-Nya: Dari mana kamu semua datang?
Para malaikat menjawab: kami semua datang dari tempat hamba-hamba-Mu di bumi.
Mereka itu sama memahasucikan, memahabesarkan, mengesakan, memuji serta memohon
kepadaMu”.
Allah : Apakah yang mereka minta kepadaKu?
Malaikat : mereka memohonkan surgaMu”
Allah : apakah mereka sudah pernah melihat surgaKu?
Malaikat : belum ya Tuhan”
Aktivitas Siswa
Coba amati gambar di atas. Tatap pelan-pelan. Hadirkan
hati dan perasaan anda, kuatkan pandangan dengan iman.
Subhanallah; Maha Suci Allah yang telah menghamparkan
bumi ini dan melengkapi dengan segala fasilitasnya.
Malaikat yang ditugasi Allah sebagai tentara-Nya.
Malaikat pula yang setiap saat turun ke bumi
menyambangi manusia dan mencacat amal perbuatan
manusia.
B.Siapakah Malaikat
Itu
Dalam Al-Qur’an surat An-Nahl ayat 49-50 Allah berfirman :
Artinya : Dan kepada Allah sajalah bersujud segala apa yang berada di langit dan semua
makhluk yang melata di bumi dan (juga) para ma]aikat, sedang mereka (malaikat) tidak
menyombongkan diri. Mereka takut kepada Tuhan mereka yang di atas mereka dan
melaksanakan apa yang diperintahkan (kepada mereka).(QS. An-Nahl/16 : 49-50).
Kata malaikat menurut bahasa adalah malakun; berarti utusan, risalah atau misi. Menurut
istilah malaikat adalah makhluk ciptaan Allah SW) yang terbuat dari cahaya, tidak makan,
tidak minum, tidak tidur, dan tidak berjenis kelamin. Malaikat tidak membutuhkan makan,
minum, tidur, dan keinginan fisik apa pun. Mereka menghabiskan waktunya untuk mengabdi
kepada Allah; senantiasa taat kepada perintah-perintah-Nya dan tidak pernah mendurhakai-
Nya. Hadits Rasulullah Muhammad SAW yang menyatakan tentang penciptaan malaikat di
antaranya adalah sebagai berikut:
خلقت الملئكة من نور وخلقت الجن من مارج من نار وخلقت أدم مما وصف لكم
)(رواه مسلم
Artinya: " Malaikat Aku (Allah) ciptakan dari cahaya, jin diciptakan dari gugusan api,
dan Adam dari apa yang telah diterangkan pada kamu semua." (HR
Muslim).
Berdasarkan hadis qudsi tersebut, malaikat diciptakan dari cahaya yang karakternya
memantulkan cahaya pada hati manusia dan kedamaian di bumi. Manusia diciptakan dari
tanah yang karakternya tenang, diam, stabil, sedangkan jin diciptakan dari api yang sifatnya
selalu bergerak, bergejolak, dan tidak pernah tenang. Para malaikat mempunyai karakter patuh
hanya pada Allah. Mereka melaksanakan tugas mengatur dan menertibkan alam semesta serta
tidak pernah mengeluh. Malaikat senantiasa melaksanakan perbuatan-perbuatan yang sesuai
dengan kehendak-Nya dan tidak pernah melakukan perbuatan di luar kehendak Allah.
memantulkan cahaya kedamaian pada manusia
Beriman kepada malaikat artinya percaya dan yakin dengan sepenuh hati bahwa Allah
telah menciptakan makhlukNya berupa malaikat yang senantiasa bertasbih dan bersujud
kepadaNya, selalu taat terhadap perintah-perintah-Nya dan tidak pernah durhaka kepada-Nya.
Keberadaan mereka dalam wujudnya yang asli tergolong sebagai makhluk gaib yang tidak
bisa dilihat manusia.
Menurut Syaikh Muhammad bin `Abdul Wahhab al-`Aqiil mengatakan, “Dalil-dalil
dari al-Qur`an, as-Sunah dan ijma` kaum muslimin (tentang malaikat) menunjukkan hal-hal
sebagai berikut:
1. Malaikat merupakan salah satu makhluk di antara makhluk-makhluk ciptaan Allah.
2. Allah menciptakan mereka untuk beribadah kepada-Nya, sebagaimana Allah menciptakan
jin dan manusia juga untuk beribadah kepada-Nya semata.
3. Mereka adalah makhluk yang hidup, berakal, dan dapat berbicara.
4. Malaikat hidup di alam yang berbeda dengan alam jin dan manusia. Mereka hidup di alam
yang mulia lagi suci, yang Allah memilih tempat tersebut di dunia karena kedekatannya,
dan untuk melaksanakan perintah-Nya.
C. Nama Tugas Malaikat
Jumlah Malaikat secara keseluruhan hanya Allah SWT yang tahu, bahkan
dimungkinkan lebih banyak dari jumlah manusia itu sendiri. Sedangkan jumlah yang wajib
diketahui oleh manusia sesuai informasi Al-Qur`an sebanyak 10 Malaikat.
Segala puji bagi Allah Pencipta langit dan bumi, yang
menjadikan malaikat sebagai utusan-utusan (untuk mengurus
berbagai macam urusan) yang mempunyai sayap, masing-masing
(ada yang) dua, tiga dan empat. Allah menambahkan pada
ciptaan-Nya apa yang dikehendaki-Nya. Sesungguhnya Allah
Maha Kuasa atas segala sesuatu. (QS. Fatir : 1)
Mutiara Hadits
Sesungguhnya para
malaikat itu meletakkan
sayapnya bagi penuntut
ilmu, karena ridha dengan
apa yang dilakukannya.
(HR. Abu Daud dan
Tirmimidzi)
2. Malaikat Mikail
Mikail bertugas mengatur kesejahteraan makhluk, menurunkan rikzi kepada semua
makhluk Allah yang tersebar di alam semesta ini.
3. Malaikat Israfil
Allah menugaskan kepada Malaikat Israfil untuk meniup sangkakala pada hari
Kiamat. Yaitu saat meletusnya kiamat kubra hingga dibangkitkannya manusia
menuju alam mahsyar.
Artinya : Dan ditiuplah sangkalala. Maka tiba-tiba mereka kelua dengan
segera dari kuburnya (menuju) kepada Tuhan mereka. (QS. Yasin /36 :
51).
4. Malaikat Izra`il
Izrail disebut juga Malaikat Maut. Bertugas sebagai pencabut nyawa manusia dan
semua makhluk yang bernyawa di alam ini.
Artinya : (yaitu) orang-orang yang diwafatkan dalam keadaan baik oleh para
malaikat dengan mengatakan (kepada mereka): "Salaamun'alaikum, masuklah kamu
ke dalam syurga itu disebabkan apa yang Telah kamu kerjakan".(QS. An-Nahl/16 :
32).
Artinya : (yaitu) ketika dua orang malaikat mencatat amal perbuatannya, seorang
duduk di sebelah kanan dan yang lain duduk di sebelah kiri. Tiada suatu ucapanpun
yang diucapkannya melainkan ada di dekatnya malaikat Pengawas yang selalu
hadir. (QS. Qaf/50 : 17-18).
7. Malaikat Malik
Malaikat Malik disebut juga Malaikat Zabaniyah. Allah memberikan tugas kepada
Malaikat Malik untuk menjaga neraka dan memimpin para malaikat penyiksa
penghuni neraka.
Artinya : Mereka berseru: "Hai Malik, Biarlah Tuhanmu membunuh kami saja".
dia menjawab: "Kamu akan tetap tinggal (di neraka ini)". (QS. Azzukhruf/43 :
77).
8. Malaikat Ridwan,
Malaikat Ridwan bertugas sebagai penjaga Surga dan memimpin malaikat lain untuk
melayani para penghuni surga.
Artinya : Dan orang-orang yang bertakwa kepada Tuhan dibawa ke dalam syurga
berombong-rombongan (pula). sehingga apabila mereka sampai ke syurga itu sedang
pintu-pintunya Telah terbuka dan berkatalah kepada mereka penjaga-penjaganya:
"Kesejahteraan (dilimpahkan) atasmu. Berbahagialah kamu! Maka masukilah syurga
ini, sedang kamu kekal di dalamnya". (QS. Azzumar/39 : 73).
Dengan mengetahui nama dan tugas 10 Malaikat tersebut di atas diharapkan bagi
seorang muslim untuk mengaplikasikannya dalam sikap dan prilaku kehidupan sehari-hari,
sehingga beriman kepada Malaikat tersebut dapat menimbulkan manfaat dan hikmah bagi
keshalehan prilaku pelakunya.
Aktivitas Siswa
Lengkapi Tabel Berikut!
Kita telah memahami bahwa pengetahuan kita tentang Malaikat hanyalah berdasar pada
dalil wahyu. Maka, wahyu jugalah yang menjelaskan kepada kita bagaimana sifat-sifat yang
dimiliki Malaikat yang membedakan mereka dengan makhluk yang lainnya. Sebagai makhluk
ciptaan Allah, manusia memiliki perbedaan dengan Malaikat. Perbedaan tersebut dapat dilihat
dari beberapa aspek berikut:
1. Sifat-sifatnya
a. Manusia sebagai makhluk zhahir, yang tampak dan dapat dilihat mata manusia,
sedangkan Malaikat dalam bentuk aslinya merupakan makhluk gaib yang tidak dapat
dilihat.
b. Manusia ada yang taat dan durhaka kepada Allah, sedangkan Malaikat semuanya taat,
berbakti dan bertakwa kepada Allah.
c. Manusia mempunyai jenis kelamin (laki-laki dan perempuan), menikah dan
berkembang biak, sedangkan Malaikat tidak memiliki jenis kelamin, tidak memiliki
nafsu, dan tidak berkembang biak.
d. Malaikat senantiasa takut kepada Allah dan selalu menaati perintah-perintahNya.
Sebagaimana yang dijelaskan Allah dalam firman-Nya:
Artinya : “Mereka takut kepada Tuhan mereka yang di atas mereka dan
senantiasa melaksanakan apa yang diperintahkan (kepada mereka).” (An-
Nahl/16: 50)
2. Asal Kejadiannya
Dilihat dari asal kejadiannya, manusia diciptakan Allah dari tanah, sedangkan Malaikat
diciptakan Allah dari cahaya. Jin diciptakan Allah dari api sesuai dengan hadits Qudsi
berikut:
خلقت الملئكة من نور وخلقت الجن من مارج من نار وخلقت أدم مما وصف لكم
)(رواه مسلم
Artinya: Malaikat Aku (Allah) ciptakan dari cahaya, jin diciptakan dari gugusan api, dan
Adam dari apa yang telah diterangkan pada kamu semua." (HR Muslim).
3. Tugas dan Kewajibannya
Manusia ditugaskan Allah untuk menjadi khalifah di muka bumi dengan segala tugas dan
kewajibannya yang beraneka ragam, sedangkan Malaikat diciptakan oleh Allah dengan
tugasnya yang khusus. Seperti: menurunkan wahyu, membagi rezeki, meniup sangkakala,
mencabut nyawa, mencatat amal, menanyai manusia di dalam kubur, menjaga surga,
menjaga neraka, dan lain-lain.
4. Derajat dan Kedudukannya
Secara umum, manusia memiliki derajat dan kedudukan yang lebih mulia daripada
makhluk-makhluk Allah yang lain, bahkan dari malaikat sekalipun. Hal itu karena
berbagai kelebihan dan tugas yang diembankan Allah kepadanya. Kemulian manusia yang
lebih daripada malaikat ditegaskan dengan bukti bahwa Allah menyuruh kepada malaikat
untuk sujud kepada nabi Adam setelah nabi Adam menjelaskan ilmu yang diajarkan oleh
Allah SWT.
Orang yang beriman/percaya kepada malaikat tentunya akan selalu berhati-hati dalam
berperilaku karena mereka mempercayai ada malaikat yang selalu mendampingi manusia
dalam menjalankan tugasnya sebagai khalifah di muka bumi ini. Beberapa perilaku yang
menggambarkan tanda-tanda orang yang beriman kepada malaikat antara lain:
1. Selalu berhati-hati dengan mempertimbangkan suara hati yang baik karena ada malaikat
Jibril yang selalu mengawal manusia dengan wahyu dan ilmu.
2. Selalu optimis dalam mencari penghidupan karena yakin ada malaikat mikail yang
membagi rizki manusia.
3. Hidup di dunia tidak semena-mena, karena yakin kehidupan ini akan berakhir ketika
malaikat Israfil melaksanakan tugasnya.
4. Berusaha untuk memperbanyak perbuatan baik sebelum malaikat Mikail melaksanakan
tugasnya untuk mencabut nyawa.
5. Selalu berhati-hati dalam berbuat karena ada malaikat Rokib dan ‘Atid yang selalu
mencatat amal baik dan buruk.
6. Selalu berusaha berbuat baik untuk persiapan setelah mati karena yakin ada malaikat
Munkar dan Nakir yang menanyai di dalam kubur.
Nabi saw. Bersabda, “Sesungguhnya seorang hamba (yang meningggal) apabila telah
diletakkan di dalam kubur dan para pengantarnya telah meninggalkannya, sesungguhnya
ia akan mendengar derap sandal mereka. Kemudian datanglah dua Malaikat (Munkar dan
Nakir) dan mendudukkannya, seraya bertanya kepadanya: Bagaimana pendapatmu tentang
orang ini (Muhammad saw.)? Apabila ia seorang mukmin maka akan menjawab: Saya
bersaksi bahwa dia hamba Allah dan utusan-Nya Kemudian dikatakan kepadanya:
Lihatlah tempatmu di neraka, sunggguh Allah telah menggantikannya buat kamu di surga.
Kemudian ia akan melihat kedua tempat itu semua (surga dan neraka).” (HR. Al-Bukhari
dan Muslim).
7. Menjauhi segala larangan Allah agar terhindar dari neraka yang dijaga Malaikat Malik.
F. Rangkuman
Beriman kepada Malaikat merupakan rukun iman kedua yang wajib dimiliki setiap orang
yang mengaku muslim.
Malaikat adalah makhluk Allah yang diciptakan dari cahaya (nur) yang senantiasa
menjalankan perintah-perintahNya dan tidak pernah mendurhakai-Nya.
Beriman kepada malaikat adalah meyakini dengan sepenuh hati bahwa Allah telah
menciptakan malaikat dengan tugas-tugas tertentu yang dibebankan kepada masing-
masing malaikat.
Malaikat jumlahnya sangat banyak dengan berbagai tugas yang berbeda, tetapi yang wajib
diketahui oleh seorang muslim berdasarkan informasi Al-Qur`an dan hadits yang shahih
jumlah mereka adalah 10 Malaikat.
Malaikat merupakan makhluk gaib, tetapi ia dapat menjelma dalam bentuk makhluk lain
yang dapat dilihat manusia.
Dengan mengimani Malaikat, keimanan dan amal shaleh manusia akan semakin
meningkat, ia akan berhati-hati dengan tindakannya, taat den perintah-perintah Allah, tidak
sombong, dan hatinya selalu merasa tenang dan tentram
IBRAH
KAMUS ISTILAH
Iman : percaya, yakin, dan membenarkan.
Gaib : yang tersembunyi, tak dapat dilihat dan
ditangkap pancaindera manusia biasa
Malaikat : bentuk jamak dari malaku yang artinya:
risalah (utusan)
Ruh : jiwa, sukma, nyawa manusia
G. EVALUASI
3. TUGAS TERSTRUKTUR
Menghafalkan Al-Qur`an surat Al-Baqarah ayat 285 sebagai dalil berkaitan dengan
keimanan kepada Malaikat!
36
Modul.3
Semangat Menuntut Ilmu Menerapkan dan
Menyampaikannya Kepada Sesama
2.5 Menunjukkan sikap semangat menuntut ilmu dan menyampaikannya kepada sesama
sebagai implementasi dari pemahaman Q.S. At-Taubah (9): 122 dan hadits terkait
3.7 Memahami Q.S. At-Taubah (9) : 122 dan hadits terkait tentang semangat menuntut ilmu,
menerapkan dan menyampaikan nya kepada sesama.
4.5 Menceritakan tokoh-tokoh teladan dalam semangat mencari ilmu
Pengertian
MENUNTUT ILMU
Menerapkan dan
Menyampaikan
Langkah-langkah yang harus dilakukan oleh speserta didik dalam mempelajari materi ini
adalah:
1. Peserta didik mengamati (melihat, membaca, mendengar, menyimak (tanpa dan dengan
alat) At Taubah ayat 122 dan hadits terkait serta tayangan filem atau kejadian sehari-hari
berkaitan dengan menuntut ilmu serta patuh kepada orang tua dan guru,
2. Peserta didik mengkritisi /menanya (mengajukan pertanyaan dari yang faktual sampai ke
yang bersfiat hipotesis-diawali dengan bimbingan guru sampai dengan mandiri (menjadi
suatu kebiasaan),
3. Peserta didik mengeksplor/mengeksperimen (menentukan data yang diperlukan dari
pertanyaan yang diajukan - menentukan sumber data (benda, dokumen, buku, ekperime -
mengumpulkan data,
4. Peserta didik mengasosiasi (menganalisis data dalam bentuk membuat kategori,
menentukan hubungan data/kategori-menyimpulkan dari hasil analisis data-dimulai dari
unstructured-uni structure-multi structure-complicated structure)
5. Peserta didik mengkomunikasikan (menyampaikan hasil konseptualisasi- dalam bentuk
lisan, tulisan, diagram, bagan, gambar atau media lainnya)
2
A. Muhasabah
......................................................................................... الَعَلمَََنَوَرََوَََنَوَرََللاََلََيَهَدىَلَلَعَاصَي
Ilmu adalah cahaya dari Allah
dan cahaya-Nya tidak menjadi
petunjuk untuk orang yang
bermaksiat
Pada masa sekarang sekolah seakan-akan tempat mencari nilai tapi bukan mencari
ilmu. Begitulah umumnya motivasi anak ketika sekolah dan menancap betul di dalam hati.
Hal ini menjadi orientasi dan tujuan dalam perjalanan pendidikan pelajar sekarang. Padahal
harus disadari jika nilai bukanlah segalanya. Ketika masuk SMA, pada umumnya yang
tergambar dalam pikiran pelajar adalah bagaimana harus mendapat nilai bagus dengan grafik
yang meningkat secara konsisten, bukannya menurun. Pelajar dituntut untuk belajar demi
mendapat nilai yang baik, jika hasil tidak sesuai maka rasa menyesal bahkan putus asa
menyelimuti.
Jika seseorang belajar hanya berorientasi pada nilai, akan tetapi yang diperoleh bukan
nilai yang baik, sehingga dia merasa tidak tahu apa yang telah pelajari, semua seperti biasa
saja, setelah ulangan atau ujian semuanya serasa hilang. Hal ini berarti ilmu itu hilang dan
rasanya tidak ada lagi yang tersisa. Namun jika orientasi belajar adalah ilmu maka kehidupan
pelajar menjadi lebih bermakna, dia selalu merasakan kepuasan setiap selesai belajar, dan
tanpa di kejar pun nilai meningkat fantastis.
Sesungguhnya ketulusan niat dan kesabaran dalam melakukan segala kegiatan sangat
diperlukan, bukan hanya untuk mengejar sesuatu. Seseorang akan rela belajar hingga pagi,
hanya untuk mengejar kepuasan belajar, kenikmatan belajar akan di peroleh. Berbeda sekali
ketika belajar hanya untuk mengejar nilai, sangat susah bagi seseorang untuk belajar hingga
tengah malam, susah untuk memfokuskan diri. Jadi intinya, kita harus melakukan sesuatu
dengan tulus dan tanpa mengharapkan imbalan, atau jangan hanya meminta atau
mengharapkan imbalan dari apa yang kita kerjakan, semuanya itu akan berjalan beriringan
sesuai dengan yang kita kerjakan.
Coba renungkan !
Apakah arti semangat menuntut ilmu ?
Bagaimana hukum menuntut ilmu bagi umat Islam
laki-laki dan perempuan?
Mengapa umat Islam wajib memiliki sikap semangat
menuntut ilmu?
Kewajiban apakah yang harus dilakukan bagi umat
Islam yang memiliki ilmu?
1. Pengertian
Kata ilmu dalam bahasa Indonesia berasal dari kata al-‘ilmu dalam bahasa Arab. Secara
bahasa (etimologi) kata al-‘ilmu adalah bentuk masdar atau kata sifat dari kata `alima –
ya`lamu- `ilman. Dijelaskan bahwa lawan kata dari al-‘ilmu adalah al-jahl (bodoh/tidak tahu).
Sehingga jika dikatakan alimtu asy-syai’a berarti “saya mengetahui sesuatu”.
Sementara secara istilah (terminologi) ilmu berarti pemahaman tentang hakikat sesuatu.
Ia juga merupakan pengetahuan tentang sesuatu yang diketahui dari dzat (esensi), sifat dan
makna sebagaimana adanya. Dalam kitab Tafsir Aisar at-Tafaasir dijelaskan bahwa:
Artinya : “Ilmu itu adalah jalan menuju rasa takut kepada Allah, barang siapa yang tidak
mengenal Allah, maka dia tidak mempunyai rasa takut pada-Nya. Sesungguhnya yang takut
kepada Allah diantara hamba-hamba-Nya hanyalah ulama”
Umat Islam wajib menuntut ilmu yang selalu dibutuhkan setiap saat. Ia wajib shalat,
berarti wajib pula mengetahui ilmu mengenai shalat. Diwajibkan puasa, zakat, haji dan
sebagainya, berarti wajib pula mengetahui ilmu yang berkaitan dengan hal tersebut, sehingga
apa yang dilakukannya mempunyai dasar. Dengan ilmu berarti manusia mengetahui mana
yang harus dilakukan mana yang tidak boleh dilakukan. Demikian juga dalam hidup
kemasyarakatan, interaksi antar sesama manusia juga harus di dasari dengan ilmu, sehingga
tercipta suatu masyarakat yang kondusif dan damai. Allah berfirman dalam Al Qur’an surat
At Taubah ayat 122.
1. QS Surat At Taubah ayat 122 :
4
Artinya : “Dan tidak sepatutnya orang-orang mukmin itu semuanya pergi (ke medan
perang). Mengapa sebagian dari setiap golongan di antara mereka tidak pergi untuk
memperdalam pengetahuan agama mereka dan untuk memberi peringatan kepada kaumnya
apabila mereka telah kembali, agar mereka dapat menjaga dirinya”. (QS. At Taubah : 122)
Ayat di atas memberikan pemahaman kepada kita bahwa sebagai orang beriman;
semangat, tenaga dan pikiran tidak dibenarkan hanya untuk usaha memenuhi kepuasan nyata
seperti perang. Akan tetapi semangat, tenaga dan pikiran juga untuk usaha menuntut ilmu
terutama pengetahuan agama untuk kemanfaatan diri sendiri dan orang lain. Ilmu merupakan
penuntun manusia memahami ayat-ayat Allah baik Qauliyah maupun Kauniyah sehingga
mampu mamaknai hakekat hidup dan akhirnya memperoleh keselamatan dunia dan akhirat.
2. Hadits-haditsَtentangَilmu:
)69 من يرد للا به خيرا يفقهه فى الدين (البخارى
Artinya : Barangsiapa yang dikehendaki Allah menjadi baik ia akan difahamkan dalam
agama.
)220 طلب العلم فريضة على كل مسلم (ابن ماجه
Artinya : Mencari ilmu itu wajib bagi setiap muslim. (HR. Ibn Majah 220)
)4867 :من سلك طريقا يلتمس فيه علما سهل للا به طريقا الى الجنة (رواه مسلم
Artinya :Barangsiapa menapaki proses menuntut ilmu, Allah akanmemudahkanbaginya
jalan ke surga. (HR. Muslim 4867)
Dalam menuntut ilmu hendaklah tetap tabah dan sabar dalam menghadapi berbagai
macam bahaya dan ujian mental yang muncul. Sebab gudang kesuksesan adalah di dalam
menghadapi cobaan. Maka siapa yang ingin berhasil maksud dan tujuan menuntut ilmu harus
bersabar menghadapi banyaknya cobaan. Syeh Az-Zarnuji dalam kitab Ta’limul Muta’allim
mangatakan, pernah kudengar sya’ir yang konon merupakan gubahan dari Sayyidina Ali bin
Abi Thalib karramallahu wajhah :
Artinya :
Ingatlah, kamu tidak akan memperoleh ilmu pengetahuan kecuali dengan enam
perkara ; yang akan kujelaskan semua kepadamu secara ringkas.
Yaitu : kecerdasan, minat yang besar, kesabaran, bekal yang cukup, petunjuk guru,
dan waktu yang lama.
Tuliskan 5 penceramah
Agama yang kamu sukai
dan alasannya memilih
mereka!
Diantara orang yang sangat berjasa kepada kita adalah guru. Guru adalah orang yang
telah mendidik dan mengajarkan ilmu kepada kita. Dalam paradigma Jawa, guru bermakna
“digugu dan ditiru”. Dikatakan digugu (dipercaya) karena guru memiliki seperangkat ilmu
yang memadai, yang karenanya ia memiliki wawasan dan pandangan yang luas dalam melihat
kehidupan ini. Dikatakan ditiru (diikuti) karena guru memiliki kepribadian yang utuh, yang
6
karenanya segala tindak tanduknya patut dijadikan panutan dan suri teladan oleh peserta
didiknya. Pengertian ini diasumsikan bahwa tugas guru tidak sekedar transformasi ilmu, tapi
juga bagaimana ia mampu menginternalisasikan ilmunya pada peserta didiknya.
Guru yang menjadikan kita orang beriman, mengerti hal yang baik dan buruk, gura
juga menjadikan kita orang yang pandai dan memahami ilmu pengetahuan, sehingga kita akan
memperoleh kedudukan yang tinggi di hadapan Allah dan manusia sebagaimana firman Allah
swt:
Artinya: ”Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antara kamu dan
orang-orang yang berilmu pengetahuan beberapa derajat.” (Q.S. Al-Mujahadah:11)
Di samping itu, para penuntut ilmu dijanjikan oleh Rasulullah saw. akan diberikan
kemudahan jalan ke surga. Perhatikan hadits di bawah ini:
)منَسلكَطريقًاَيلتمسَفيهَعل ًماَسهَّلَللاَبَِهَطريقًاَالََِىَالجنَّةَ(رواهَمسلم
Artinya: “Barang siapa menempuh suatu jalan untuk menuntut ilmu maka Allah akan
memudahkan baginya jalan menuju surga.” (HR. Muslim).
Para Ilmuwan atau Ulama dahulu, dalam proses menuntut ilmu memiliki semangat yang kuat
sehingga menjadi sosok ilmuwan yang di akui dan memberikan kemaslahatan sampai sekarang.
Semangat tersebut patut menjadi teladan bagi kita dalam semangat mencari ilmu. Berikut ini beberapa
kisah menakjubkan tentang kesungguhan para Ulama dalam menuntut ilmu :
1) Kesabaran dan Kesungguhan Menuntut Ilmu
Ibnu Thahir al-Maqdisy berkata : ”Aku dua kali kencing darah dalam menuntut ilmu
hadits, sekali di Baghdad dan sekali di Mekkah. Aku berjalan bertelanjang kaki di panas
terik matahari dan tidak berkendaraan dalam menuntut ilmu hadits sambil memanggul
kitab-kitab di punggungku”.
2) Belajar Setiap Hari
Al-Imam an Nawawy setiap hari membaca 12 jenis ilmu yang berbeda (Fiqh, Hadits,
Tafsir, dsb..)
3) Membaca Kitab Sebagai Pengusir Kantuk
8
Al-Imam al-Bukhary dalam semalam seringkali terbangun, menyalakan lampu, menulis
apa yang teringat dalam benaknya, kemudian beranjak akan tidur, terbangun lagi , dan
seterusnya hingga 18 kali
)4867 من سلك طريقا يلتمس فيه علما سهل للا به طِريقا الى الجنة (مسلم
Artinya : Barang siapa menapaki proses menuntut ilmu, Allah akan memudahkan
baginya jalan ke surga. (HR. Muslim 4867)
3. Allah akan mengangkat derajat orang-orang yang beiman dan berilmu
10
Sepulang dari tanah suci, KH. Abdul Wahid (biasa dipanggil KH. Wahid
Hasyim) bukan hanya membantu ayahnya mengajar di pesantren, tapi juga terjun ke
tengah-tengah masyarakat. Ketika usianya menginjak 20-an tahun, Kiai Wahid mulai
membantu ayahnya menyusun kurikulum pesantren, menulis surat balasan dari para
ulama atas nama ayahnya dalam Bahasa Arab, mewakili sang ayah dalam berbagai
pertemuan dengan para tokoh. Bahkan ketika ayahnya sakit, ia menggantikan
membaca kitab Shahih Bukhari, yakni pengajian tahunan yang diikuti oleh para ulama
dari berbagai penjuru tanah Jawa dan Madura.
Dengan bekal keilmuan yang cukup, pengalaman yang luas serta wawasan
global yang dimilikinya, Kiai Wahid mulai melakukan terobosan-terobosan besar di
Tebuireng. Awalnya dia mengusulkan untuk merubah sistem klasikal dengan sistem
tutorial, serta memasukkan materi pelajaran umum ke pesantren. Usul ini ditolak oleh
ayahnya, karena khawatir akan menimbulkan masalah antar sesama pimpinan
pesantren. Namun pada tahun 1935, usulan Kiai Wahid tentang pendirian Madrasah
Nidzamiyah, dimana 70% kurikulumnya berisi materi pelajaran umum, diterima oleh
sang ayah.
Pada masa setelah Indonesia merdeka, di dalam kabinet pertama yang dibentuk
Presiden Sukarno (September 1945), Kiai Wahid ditunjuk menjadi Menteri Negara.
Demikian juga dalam Kabinet Sjahrir tahun 1946. Ketika KNIP dibentuk, Wahid
Hasyim menjadi salah seorang anggotanya mewakili Masyumi dan meningkat menjadi
anggota BPKNIP tahun 1946. Setelah terjadi penyerahan kedaulatan RI dan berdirinya
RIS, dalam Kabinet Hatta tahun 1950 dia diangkat menjadi Menteri Agama. Jabatan
Menteri Agama terus dipercayakan kepadanya selama tiga kali kabinet, yakni Kabinet
Hatta, Natsir, dan Kabinet Sukiman.
Aktivitas Siswa
Coba ceritakan tokoh teladan Ibnu Hajar Al Atsqalany
seorang ulama besar Islam yang gigih dalam mencari
ilmu
Coba ceritakan tokoh teladan Imam empat mazhab
dalam Fiqh yang terkenal dalam dunia Islam
1. Menuntut ilmu merupakan kwajiban bagi sitiap muslim, dengan ilmu seseorang akan dapat
memenuhi kebutuhan duniawi maupun ukhrawi.
2. Ilmu bisa deperoleh hanya dengan cara dan etika yang benar serta sabar menghadapi cobaan.
3. Islam telah memberikan tuntunan menuntun ilmu yang benar sehingga bisa bermanfaat bagi diri
sendri dan orang lain.
4. Ilmu merupakan identitas manusia yang membedakannya dengan makhluk lain
5. Ilmu tidak bisa diperoleh dengan mudah, dibutuhkan syarat-syarat khusus diantarangan adalah
patuh kepada orang tua dan guru agar mendapatkan ilmu yang manfaat dan barakah.
6. Orang tua dab guru harus dihormati, jika mereka masihi hidup kita harus sopan dan santun serta
tidaka mnyakiti hati mereka, jika sudah meninggal arus kita doakan.
7. Ulama terdahulu telah mencontohkan cara-cara yang dilakukan sehingga memperoleh ilmu yang
membawa manfaat bagi kita sampai sekarang.
F. Evaluasi
E
2. Dalam kehidupan sehari-hari setiap menusia mutlak membutuhkan ilmu alam mengarungi
hidup menuju kebaikan, bahkan ketidakbaikan. Hal ini menunjukkan bahwa fungsi ilmu
dalam hidup adalah … .
a. Penerang jalan
b. Petunjuk jalan
c. Peneduh jalan
d. Perintang jalan
e. Peretas jalan
12
3. Ilmu menjadikan manusia memperoleh tempat yang mulia, sesuai kehendak Allah dalam
penciptaan bahwa ilmu merupakan … .
a. pembeda manusia dengan manusia lain
b. pembeda manusia dengan Allah
c. pembeda manusia dengan makhluk lain
d. pembeda orang baik dan orang jahat
e. pembeda orang kaya dan orang miskin
4. Dalam Islam di tekankan bahwa tujuan atau niat seseorang mencari ilmu harus benar.
Berikut yang bukan tujuan atau niat mencari ilmu adalah … .
a. Mencari ridla Allah
b. Menghilangkan kebodohan
c. Mengharap masuk surga di akhirat
d. Memperoleh kehidupan layak sesuai keinginan
e. Menghidupkan dan mengekalkan agama Islam
5. Tuntunan ulama dalam memilih ilmu adalah mendahulukan ilmu yang paling baik dan
yang setiap waktu diperlukan, yaitu ilmu … .
a. Fiqih atau hukum
b. Akhlak atau etika
c. Al Qur’an
d. Tarikh atau sejarah
e. Aqidah atau tauhid
6. Dalam menuntut ilmu keberadaan guru mutlak dibutuhkan, sikap murid kepada guru harus
menghormati. Maksud menghormati adalah … .
a. Setiap bertemu guru harus hormat seperti hormat bendera
b. Tidak menyinggung atau menyakiti hati guru
c. Berjalan membungkuk dan bersimpuh di hadapan guru
d. Tidak membicarakan sama sekali tentang guru
e. Memenuhi dan melakukan setiap permintaan guru
7. Kunci utama seseorang dalam mencari ilmu adalah … .
a. Orang tua
b. biaya
c. sarana prasarana
d. kesungguhan
e. kekuatan
8. Berkaitan dengan ilmu, dalam Al Qur’an Allah memberi penghargaan besar kepada orang
yang beriman dan berilmu. Bentuk penghargaan tersebut adalah …
a. Mempermudah usahanya
b. Mengangkat derajatnya
c. Memperpanjang umurnya
d. Meluaskan rizkinya
e. Melapangkan jalannya
Kurang Tidak
No Pernyataan Setuju Setuju
Setuju
14
5. Syarat menuntut ilmu adalah harus memiliki biaya yang
cukup.
6. Dalam menuntut ilmu kita harus sabar, walapun ada teman
yang mengolok/mengejek.
7. Patuh dan hormat kepada orang tua merupakan kunci
keberhasilan menuntut ilmu.
8. Agar mudah menyerap ilmu dari guru, kita bersikap kepada
guru seperti teman sendiri
9. Ketika kita sudah berhasil, kita tidak boleh melupakan guru
yang mengajar di sekolah.
10. Shalat boleh ditinggalkan agar bisa mengikuti kegiatan di
sekolah tepat waktu.
1. Rajin beribadah
2. Tangung jawab
3. Rendah hati
9. Jujur
10. Sabar
16
Modul 4
Mengelola Wakaf Dengan Penuh Amanah
Peta Konsep
1. Peserta didik mengamati ( membaca, melihat gambar beserta perenungannya yang ada di
kolom “Mari Renungkan”.
2. Peserta didik mengemukakan pendapatnya tentang hasil pengamatan gambar beserta
perenungannya.
3. Peserta didik mengeksplorasi (menetukan data yang diperlukan dari pertanyaan yang
diajukan) menentukan sumber data (benda, dokumen, buku, mengumpulkan data).
4. Peserta didik mengasosiasi (menganalisis data dalam bentuk membuat kategori menetukan
hubungan data, menyimpulkan dara hasil analisis data).
5. Peserta didk mengkomunikasikan ( menyampaikan konseptualisasi dalam bentuk lisan,
tulisan, diagram, bagan gambar atau media lainnya).
Amatilah gambar berikut, lalu tulislah pesan-pesan moral atau komentar kritis yang mengarah
kepada “Mengelola Wakaf Dengan Penuh Amanah”!
__________________________________________
Wakaf Pendidikan __________________________________________
__________________________________________
__________________________________________
__________________________________________
__________________________________________
__________________________________________
__________________________________________
Wakaf Masjid __________________________________________
__________________________________________
__________________________________________
__________________________________________
__________________________________________
__________________________________________
Materi Pembelajaran
Banyak cara yang dilakukan muslim–muslimat untuk beribadah kepada Allah melalui
pengorbanan harta diantaranya menyerahkan hartanya kepada seseorang atau badan hukum (
lembaga ), diantaranya dengan wakaf.
Secara bahasa wakaf artinya berhenti atau menahan, seseorang berhenti menguasai harta
yang diwakafkannya.
Secara istilah wakaf adalah menyerahkan suatu benda yang kekal zatnya untuk diambil
manfaatnya oleh umum ( masyarakat ).
Wakaf termasuk sodakoh jariyah artinya amal yang satu kali melakukannya tetapi
pahalanya terus-menerus mengalir kepada yang mewakafkannya (wakif). Contohnya benda-
benda yang biasa diwakafkan seperti : Tanah, sawah, pekarangan, atau mobil. Harta yang
dikeluarkan dari milik perorangan untuk diambil manfaatnya oleh salah satu lembaga sosial
Islam, karena mencari pahala dari Allah SWT"
Dengan kata lain wakaf adalah perbuatan hukum seseorang atau sekelompok orang yang
memisahkan sebagian dari benda miliknya dan melembagakannya untuk selama–lamanya guna
kepentingan ibadah atau kepentingan umum lainnya sesuai dengan ajaran Islam.
1. Dalil-dalil tentang wakaf adalah sebagai berikut :
a. Q.S Ali Imran (3) : 92
“Kamu tidak akan memperoleh kebajikan, sebelum kamu menginfakkan sebagian harta yang
kamu cintai. Dan apa pun yang kamu infakkan, tentang hal itu sungguh, Allah Maha
Mengetahui”. (Q.S Ali Imran (3) : 92 )
Ulama telah sepakat bahwa yang dimaksud dengan shadaqah jariyah dalam Hadits
tersebut adalah wakaf.
2. Hukum Wakaf
Hukum wakaf adalah sunnah, Wakaf sebagai amaliyah sunnah yang sangat besar
manfaatnya bagi wakif, yaitu sebagai shodaqoh jariyah. Berdasarkan dalil – dalil wakaf bagi
keperluan umat, maka wakaf merupakan perbuatan yang terpuji dan sangat dianjurkan oleh
Islam.
3. Rukun Wakaf
Untuk syahnya wakaf akan diperlukan hal - hal sebagai berikut :
a. Wakif ( orang yang wakaf ).
Syaratnya :
Atas kehendak sendiri, bukan dipaksa.
Berhak berbuat kebaikkan.
b. Mauquf ( barang yang diwakafkan ).
Syaratnya :
Kekal zatnya.
Jelas barangnya dan milik wakif sendiri.
c. Mauquf alaih atau Nadlir ( sekelompok orang atau badan hukum yang disertai tugas
mengurus dan memelihara barang wakaf ).
Syaratnya :
Berhak memiliki sesuatu.
Tidak boros dan berakal sehat.
Tidak dibawah pengampunan.
e. Sighat atau ikrar wakaf.
Syaratnya :
Tidak memakai ta’lik ( persyaratan ).
Tidak dibatasi dengan waktu.
Dengan terlaksananya wakaf, maka kekuasaan wakif atas benda atau harta itu
terputus adan beralih menjadi hak Allah SWT yang pengurusnya dilaksanakan oleh nazhir
dan tidak dibenarkan menjadi milik wakaf lagi. Kewajiban nazhir yang terutama adalah
mengamankan harta wakaf yang dikelolanya kurang/tidak lagi bermanfaat, misalnya gedung
madrasah atau masjid, yang penduduk sekitarnya telah pindah, sehingga harta wakaf tidak
berfungsi lagi.
Apakah harta wakaf itu boleh dijual dan di ganti serta di pindahkan ketempat lain?
Pada dasarnya terhadap benda wakaf dapat dilakukan perubahan atau penggunaan lain dari
pada yang dimaksudkan dalam ikrar wakaf. Namun pergantian harta wakaf ini bisa terjadi
karena beberapa alasan. Misalnya tuntutan zaman, seperti masjid Nabawi dan Masjidil
Haram, yang sekarang ini sudah jauh berbeda dengan bangunan sebelumnya, lebih–lebih jika
dibandingkan dengan bangunan di zaman Nabi SAW.
Dengan alasan masalah dan manfaat, maka mengganti bangunan juga boleh.
Demikian juga menggantikan tanaman wakaf dengan tanaman yang lebih produktif juga
diperbolehkan, yang hasilnya lebih bermanfaat dari yang sebelumnya. Hal ini sesuai dengan
tujuan wakaf. Adapun memindahkan harta wakaf diperbolehkan berdasarkan alasan maslahat
dan manfaat. Contohnya jika jalan yang berjembatan wakaf tidak lagi dipergunakan, maka
jembatan itu boleh dipindahkan ke tempat lain yang memerlukannya, sesuai dengan pendapat
imam Muhammad Asy Syarbini.
Mengenai harta wakaf yang mungkin diambil manfaatnya, juga boleh dengan
menjualnya kemudian membeli benda baru yang lain sebagai pengganti. Imam Syafi’i dan
yang lainnya tidak memperbolehkan mengganti masjid atau tanah wakaf. Namun Umar bin
Khattab pernah memindahkan masjid Kufah ke tempat yang baru dan tempat yang lama
dijadikan pasar kurma.
Oleh karena itu, perubahan atau pengalihan dari yang dimaksud dalam ikrar wakaf
hanya dapat dilakukan dalam hal–hal tertentu saja, dan terlebih dahulu mendapat persetujuan
pemerintah setempat dengan alasan :
1. Karena tidak sesuai lagi dengan tujuan wakaf yang diikrarkan oleh wakif.
2. Karena kepentingan umum.
C. Pengelolaan Wakaf
1. Dasar wakaf di Indonesia
Perwakafan di Indonesia diatur dalam:
a. UU RI No.41 Tahun 2004 tentang wakaf tanggal 27 Oktober 2004.
b. PP No.28 Tahun 1977 tentang Perwakafan Tanah Milik
c. Inpres No 1 Tahun 1991 tentang Kompilasi Hukum Islam
d. Peraturan Menteri Dalam Negeri No.6 Tahun 1977 tentang Tata Cara Pendaftaran
Tanah Mengenai Perwakafan Tanah Milik.
e. Peraturan Menteri Agama No.1 Tahun 1998 tentang Peraturan Pelaksanaan PP No. 28
Tahun 1977 tentang Perwakafan Tanah Milik.
f. UU No 5 Tahun 1960 tentang peraturan Dasar Poko-pokok Agraria, khususnya pasal 5,
14(1) dan 49, PP No.28 Tahun 1977 tentang Perwakapan Tanah Milik
g. Intruksi Bersama Menteri Agama RI dan Kepala Badan Pertahanan Nasional No 4
Tahun 1990 tentang Sertifikat Tanah Wakaf
h. Badan Pertahanan Nasional No.630.1-2782 tentang Pelaksanaan Penyertifikatan Tanah
Wakaf.
i. SK Direktorat BI No.32/34/KEP/DIR tentang Bank Umum Berdasarkan Prinsip
Syariah (pasal 29 ayat 2 berbunyi : bank dapat bertindak sebagai lembaga baitul mal,
yaitu menerima dana yang berasal dari zakat, infak, shadaqah, wakaf, hibah, atau dana
sosial lainya dan menyalurkannya kepada yang berhak dalam bentuk santunan dan atau
pinjaman kebajikan (qrd al hasan)
j. SK Direktorat BI No.32/36/KEP/DIR tentang Bank Perkreditan Rakyat Berdasarkan
Prinsip Syariah (pasal 28 berbunyi : BPRS dapat bertindak sebagai lembaga baitul mal,
yaitu menerima dana yang berasal dari zakat, infak, shadaqah, wakaf, hibah, atau dana
sosial lainya dan menyalurkannya kepada yang berhak dalam bentuk santunan dan atau
pinjaman kebajikan (qrd al hasan)
Menurut paraturan–peraturan di atas, tata cara wakaf di Indonesia adalah sebagai berikut:
a. Calon wakif melengkapi surat–surat yang diperlukan untuk perwakafan tanah.
b. Wakif mengucapkan ikrar wakaf kepada Nadlir yang telah disahkan di hadapan
Pejabat Pembuat Akta Ikrar Wakaf (PPAIW) yang mewilayahi tanah wakaf
dengan dihadiri minimal 2 orang saksi, kemudian dituangkan dalam bentuk
tertulis.
c. Wakif yang tidak mampu hadir di hadapan PPAIW dapat membuat ikrar wakaf
secara tertulis dengan persetujuan Kepala Kantor Urusan Agama Kecamatan
yang kemudian dibacakan kepada Nadlir di hadapan PPAIW dengan diketahui
oleh saksi-saksi.
d. PPAIW membuat Akta Ikrar Wakaf setelah ikrar wakaf dilaksanakan. Akta Ikrar
Wakaf dibuat rangkap 3, dan salinannya dibuat rangkap 4,dengan rincian:
1. Lembar pertama ( asli ) disimpan PPAIW.
2. Lembar kedua dilampirkan pada surat permohonan pendaftaran tanah wakaf
kepada Bupati/Wakikota Kepala Daerah.
3. Lembar ketiga dikirim kepada Pengadilan Agama setempat.
4. Sedangkan salinan sebanyak 4 lembar dibagikan kepada : wakif, Nadlir,
Kepala Kantor Urusan Agama, dan Lurah/Kepala Desa setempat.
e. PPAIW atas nama Nadlir mengajukan permohonan pendaftaran tanah wakaf
kepada Bupati/Walikota c.q. Badan Pertanahan Nasional setempat untuk dicatat
dan diterbitkan sertifikat tanah wakaf.
f. Dengan telah didaftarkan dan dicatatkannya tanah wakaf tersebut dalam bentuk
sertifikat, maka tanah wakaf itu telah mempunyai kekuatan hukum dan alat
pembuktian yang kuat.
Aktivitas 2
Carilah Contoh-contoh wakaf yang ada di lingkunganmu, baik yang tetap
maupun yang bergerak. Dokumentasikan hasil penemuanmu, kemudian laporkan
kepada gurumu
Menarapkan Akhlak Mulia
MuliaMuliaembelajaran
Menjaga harta wakaf dengan penuh amanah adalah kunci keberhasilan konsep Islam tentang
pemberdayaan harta kekayaan agar tidak hanya bergulir di antara golongan kaya saja, tetapi
dirasakan pula oleh golongan lemah. Nadlir menjadi subjek utama dalam pemberdayaan harta
wakaf ini demi terciptanya pemerataan dan kesejahteraan umat.
1) Wakaf termasuk ibadah maaliyah yang jika pengelola dan pengurusnya jujur dan
amanah, maka akan membuahkan hasil yang baik bagi kepentingan umum/agama.
2) Sah tidaknya wakaf ditentukan syarat dan rukunnya.
3) Pelaksanaan wakaf diatur oleh berbagai peraturan yang dikeluarkan oleh Pemerintah
4) Pengelolaan wakaf tidak bersifat statis, tetapi dinamis.
Berilah tanda silang (X) pada huruf a, b, c, d atau e pada jawaban yang paling tepat !
5. Jika kita cermati QS. Ali Imran (3):92 bahwa semua bentuk pemberian akan dapat mencapai
kebaikan yang sempurna apabila ...
a. memberikan sesuatu yang paling mahal harganya
b. membelanjakan sebagian harta untuk kepentingan keluarga
c. memberikan sesuatu yang paling disenangi.
d. menyerahkan sebidang tanah yang tidak ada mafaatnya.
e. pemberian itu berupa infak atau shodaqoh
6. Orang yang akan melakukan wakaf disyaratkan ...
a. laki-laki
b. tidak dipaksa
c. orang indonesia
d. mampu menyerahkan
e. kekal zatnya.
8. Orang atau sekelompok orang yang diserahi tugas mengurus dan memelihara barang wakaf
adalah ...
a. Nadlir
b. Ta’mir masjid
c. Kyai setempat
d. Mauquf
e. Kepala desa
9. Ikrar wakaf dinyatakan tidak sah dan tidak bisa dilanjutkanwakafnya, apabila …
a. tempatnya jauh dari yang mewakafkan
b. yang diwakafkan jumlahya sedikit sekali
c. tidak bebas dari sengketa dan pajak
d. mengandung ta’lik dan dibatasi waktu
e. tidak dibatasi waktu dan tempatnya
10. Berikut ini yang berkewajiban mengajukan pendaftaran tanah wakaf kepada
Bupati/Walikota, adalah…
a. Kepala Desa
b. Camat
c. Wakif sendiri
d. Maukuf ‘Alaih
e. PPAIW atas nama Nadlir
11. Seorang ayah memberikan sebidang sawah kepada anak-anaknya. Pemberian ini disebu..
a. Shodaqoh
b. Zakat
c. Hadiah
d. Wakaf
e. Infak
12. Akta Ikrar Wakaf dibuat rangkap 3 yang asli disimpan oleh ...
a. PPAIW
b. Wakif
c. Camat
d. Kepala Desa
e. Nadlir
13. Jika barang sudah diwakafkan untuk kepentingan umat Islam, maka barang itu dilarang ...
a. disertifikatkan oleh masyarakat
b. untuk ditempati kegiatan
c. diwariskan atau dihibahkan
d. disewakan untuk kepentingan umat Islam
e. dimanfaatkan oleh masyarakat
15. Hak Nadlir untuk menerima penghasilan dari hasil tanah wakaf yang ditentukan oleh …
a. PPAIW
b. Camat
c. Kepala Desa
d. Bupati/Walikota
e. Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten/Kota
A. Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut ini !
1. Jelaskan arti wakaf menurut bahasa dan istilah !
2. Sebutkan rukun-rukun wakaf !
3. Siapa nazhir wakaf itu ?
4. Jelaskan syarat harta yang diwakafkan itu !
5. Bolehkah harta wakaf diubah dari keadaan aslinya ? Jelaskan !
Refleksi
Berilah tanda “cek” ( ) yang sesuai dengan dorongan hati kamu menanggapi pernyataan-
pernyataan yang tersedia !
Kebiasaan
No Pernyataan Tidak
Selalu Sering Jarang
pernah
skor 3 skor 2 skor 1 skor 0
1 Setiap hari saya shodaqoh
2 Saya memberikan barang yang paling saya
senangi
3 Saya senang memberikan sesuatu kepada teman
4 Saya berniat untuk mewakafkan buku saya ke
perpustakaan
5 Saya senantiasa menjaga barang titipan teman
6 Saya memakai barang teman tanpa izin
7 Saya melihat surat ikrar wakaf
8 Saya mengambil barang yang ada di masjid
9 Saya melihat cara pengelolaan barang wakaf
10 Saya ingin mewakafkan ilmu saya
12
Diskusi
Aspek yang
Nama Skor Ketuntasan Tindak Lanjut
No. dinilai Nilai
Siswa Maks
1 2 3 TT R P
DAFTAR PUSTAKA
13 Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti
Al-Ghazali, Imam. 1995. Ringkasan Ihya Ulumuddin. Jakarta: Pustaka Amani.
Al-Maraghi, Muhammad Musthafa. 1992. Tafsir Al-Maraghi. Semarang: Toha Putra.
Al-Tirmidzi. t.t. Sunan al-Tirmidzi. t.t.:t.p.
Anonimious. 2010. Al-Hidayah Al-Qur’an Perkata Tajwid Kode Angka. Tangerang Selatan:
Kalim.
As Suyuthi, Jalaludin. 2008. Sebab Turunnya Ayat Al Quran. Jakarta: Gema Insani Press.
DEPAG RI. 2006. Pedoman Pengelolaan dan Pengembangan Wakaf. Jakarta: Direktorat
Pemberdayaan Wakaf.
_______. 2006. Peraturan Perundangan Perwakafan. Jakarta: DEPAG RI.
_______. 1992. Al-Qur’an dan Terjemahnya. Semarang: Asy-Syifa.
Elsi Kartika Sari. 2006. Pengantar Hukum Zakat dan Wakaf. Jakarta: Grasindo.
Hamka. 1984. Tafsir Al Azhar Juz XI. Jakarta: Pustaka Panjimas.
Ibn Hambal, Al-Imam Ahmad. t.t. Musnad Al-Imam Ahmad ibn Hambal. t.t.: Dar al-Fikr.
Ibn Majah, Abi ‘Abdullah Muhammad ibn Yazid al-Qazwini. t.t. Sunan Ibn Majah. t.t.: t.p.
Kementrian Agama RI. 2011. Islam Rahmatan Lil’alamin. Jakarta: Kementrian Agama RI.
Larimore, Ralp Graham. 2005. I’m OK, You’are OK, We’re OK, Kiat Cerdas Menjalin
Hubungan dengan Siapa Saja. Jakarta: Prestasi Pustakaraya.
Masan AF. 2009. Aqidah Akhlak Madrasah Tsanawiyah kelas VIII. Semarang: Toha Putra..
Mu’thi, Fadlolan Musyaffa’. 2008. Potret Islam Universal. Tuban: Syauqi Press.
Mushthafa, Ahmad. 1987. Tafsir Al Maraghi. Semarang: Toha Putra.
PP Nomor 42 Tahun 2006 Tentang Pelaksanaan UU No. 41 Tahun 2004 tentang wakaf.
Rahmah, Syifalir. 2008. Malaikatpun ingin menjadi Manusia. Surabaya ; Ikhtiar Surabaya
Sarwat, Ahmad. 2011. Seri Fiqih dan Kehidupan (2) : Thaharah. Jakarta: DU PUBLISHING
Shihab, Quraisy. 1998. Wawasan Al-Qur’an. Bandung: Mizan.
_______. 2000. Yang Tersembunyi. Jakarta: Lentera Hati.
_______. 2002. Tafsir Al-Mishbah. Jakarta: Lentera Hati.
Sukayat, Tata. 2001. Kapita Selekta Syarhil Qur’an. Bandung: CMM Fakultas Dakwah IAIN
SGD.
Syaltut, Mahmud. 1990. Tafsir Al-Qur’anul Karim. Bandung: Diponegoro.
Undang-undang Nomor 41 Tahun 2004 tentang wakaf.
14
15 Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti
Modul.5
Meneladani Perjuangan Rasulullah SAW
di Madinah
2.8. Menunjukkan sikap semangat ukhuwah sebagai implementasi dari pemahaman strategi
dakwah Nabi di Madinah.
3.11. Memahami substansi dan strategi dakwah Rasullullah saw. di Madinah
4.8.2.Mendeskripsikan substansi dan strategi dakwah Rasullullah SAW di Madinah
6.
Peta Konsep
Meneladani
Perjuangan Dakwah Menganalisis faktor keberhasilan
Rasulullah Saw di dakwah di Madinah
Madinah
1. Peserta didik mengamati ( membaca, melihat gambar beserta perenungannya yang ada
di kolom “Mari Renungkan”.
2. Peserta didik mengemukakan pendapatnya tentang hasil pengamatan gambar beserta
perenungannya.
3. Peserta didik mengeksplorasi (menetukan data yang diperlukan dari pertanyaan yang
diajukan) menentukan sumber data (benda, dokumen, buku, mengumpulkan data).
4. Peserta didik mengasosiasi (menganalisis data dalam bentuk membuat kategori
menetukan hubungan data, menyimpulkan dara hasil analisis data).
5. Peserta didk mengkomunikasikan ( menyampaikan konseptualisasi dalam bentuk lisan,
tulisan, diagram, bagan gambar atau media lainnya).
2
Muhammad saw. pun, berupaya memberikan pemahaman kepada masyarakat jahiliah agar
meninggalkan perbuatan-perbuatan jahil tersebut.
Keteladan Rasulullah saw. dalam membina lingkungannya, mestilah menjadi perhatian
kaum muslimin sebagai umatnya. Rasulullah saw. mengajarkan bagaimana sikap yang harus
ditunjukkan oleh orang-orang yang beriman agar ia tidak ikut terbawa arus negatif lingkungan
sekitarnya. Ia bahkan diwajibkan menjadi bagian perubahan positif bagi lingkungan
sekelilingnya. Tentu saja hal tersebut memerlukan usaha-usaha cerdas agar mencapai hasil
yang maksimal.
Hijrahnya Rasulullah saw. ke Madinah sesungguhnya adalah upaya cerdas beliau dalam
membangun kekuatan dakwah yang lebih baik. Kekuatan dan strategi yang beliau bangun atas
dasar keimanan dan ketakwaan kepada Allah Swt. mampu mengubah keadaan Mekah menjadi
masyarakat yang hidup dalam kedamaian dan rahmat Allah Swt.
Aktivitas 1
Analisis apakah hijrah yang dahulu dilakukan Rasulullah Saw. Dan para sahabat
masih relevan atau sesuai untuk dilakukan saat ini ! Jelaskan manfaat dari hijrah
yang dilakukan
Materi Pembelajaran
b. Hijrah ke Madinah
Hijrah merupakan kepindahan nabi Muhammad SAW dari Mekkah ke Madinah. Nabi
Muhammad SAW dan kaum muslimin dengan ikhlas meninggalkan kampung
halamannya dan menetap di Madinah. Peristiwa hijrah membuka lembaran baru dalam
usaha da`wah nabi Muhammad saw untuk menyebarkan agama Islam.
Setelah peristiwa Baitul Aqobah yang kedua, kaum muslimin melakukah hijrah ke
Madinah. Kaum muslimin pergi ke Madinah dalam beberapa rombongan secara
berangsur-angsur. Adapun nabi Muhammad saw berangkat terakhir kali bersama Abu
Bakar As-Siddiq karena menunggu perintah Allah swt.
Nabi Muhammad SAW tiba di Quba [dekat Madinah] pada hari Senin, 20 September
622 M setelah berjalan selama tujuh hari. Di tempat ini, nabi Muhammad saw
membangun sebuah masjid yang diberi nama masjid Quba.
Pada hari Jum`at, 24 September 622 M, nabi Muhammad saw meninggalkan Quba
menuju Madinah. Sejak itu, nabi Muhammad SAW tinggal di Madinah serta
mengembangkan ajaran Islam di sana.
Faktor lain yang mendorong Rasulullah saw. untuk hijrah dari Kota Mekah adalah
pemboikotan yang dilakukan oleh kafir Quraisy kepada Rasulullah saw. dan para
pengikutnya (Bani Hasyim dan Bani Mu¯allib). Pemboikotan yang dilakukan oleh para
kafir Quraisy di antaranya adalah seperti berikut.
1. Melarang setiap perdagangan dan bisnis dengan pendukung Muhammad saw.
2. Tidak seorang pun berhak mengadakan ikatan perkawinan dengan orang muslim.
3. Melarang keras bergaul dengan kaum muslim.
4. Musuh Muhammad saw. harus didukung dalam keadaan bagaimana pun.
1. Membangun Masjid
Pada masa Nabi Muhammad saw., masjid digunakan sebagai pusat kegiatan. Kegiatan
peribadahan dan penyelenggaraan pemerintahan. Masjid yang pertama kali dibangun nabi
Muhammad saw di Madinah adalah masjid Nabawi.
Masjid Nabawi dibangun pada bulan Rabiul awal tahun 1 Hijriah [September 622 M].
masjid itu dibangun umat Islam dengan bergotong royong. Masjid Nabawi berfungsi
4
sebagai pusat peribadahan. Pusat perencanaan kegiatan masyarakat, pusat latihan dan
pendidikan dari nabi Muhammad saw, menampung kaum muhajirin dari Mekkah yang
kehabisan bekal, dan tempat mengadili perkara-perkara yang diselesaikan oleh nabi
Muhammad saw.
Setelah membangun masjid Nabawi, umat Islam berturut-turut membangun beberapa
masjid lainnya, yaitu masjid Jumu`ah, masjid Gamamah, masjid Quba, masjid Bani
Quraizah, masjid Ubay bin Kaab, masjid Salman dan masjid Ali.
هللا أكرب هللا أكرب أشهد أن ال اله اال هللا أشهد أن ال اله اال هللا أشهد أن
حممدا رسول هللا أشهد أن حممدا رسول هللا حي على الصالة حي على الصالة
حي على الفالح حي على الفالح هللا أكرب هللا أكرب ال اله اال هللا
6
Kewajiban shalat yang diterima pada saat mi’raj, menjelang berakhirnya priode
Mekah terus dimantapkan kepada para pengikutnya. Sementara itu, puasa yang telah
dilakukan berdasarkan syariat sebelumnya, kini telah pula diwajibkan setiap bulan
ramadlan. Demikian pula halnya dengan zakat. Bahkan setelah kekuasaan Islam
berkembang ke seluruh jazirah Arab nabi mengutus pasukannya ke negeri di luar
Madinah untuk memungut zakat.
3. Khutbah Wada’
Pada tahun ke-10 H (631 M) nabi melaksanakan haji wada’ (haji terakhir).
Dalam kesempatan ini nabi menyampai khutbah yang sangat bersejarah. Ketika
matahari telah tergelincir, dengan menunggang untanya yang bernama al Qaswa’ nabi
berangkat dan tiba di lembah yang berada di Uranah. Di tempat ini, dari atas untanya
nabi memanggil orang-orang, dan diulang-ulang panggilan itu oleh Rabi’ah bin
Umayyah bin Khalaf.
Setelah berucap syukur dan puji kepada Allah nabi menyampaikan pidatonya.
Khutbah nabi itu, antara lain berisi: larangan menumpahkan darah kecuali dengan haq
dan larangan mengambil harta orang lain dengan batil, karena nyawa dan harta benda
adalah suci; larangan riba dan larangan menganiaya; perintah untuk memperlakukan
para isteri dengan baik dan lemah lembut dan perintah menjauhi dosa; semua
pertengkaran antara mereka di zaman jahiliyah harus saling dimaafkan; balas dendam
dengan tebusan darah sebagaimana berlaku dalam zaman jahiliyah tidak lagi
dibenarkan; persaudaraan dan persamaan di antara manusia harus ditegakkan; hamba
sahaya harus diperlakukan dengan baik, mereka makan seperti apa yang dimakan
tuannya dan berpakaian seperti apa yang dipakai tuannya; dan yang terpenting adalah
umat Islam harus selalu berpegang kepada al Qur’an dan sunnah.
Badri yatim, dalam bukunya Sejarah Peradaban Islam, Dirasah Islamiyah II,
menyimpulkan isi khutbah nabi di atas dengan menyatakan bahwa khutbah nabi
tersebut berisi prinsip-prinsip kemanusia, persamaan, keadilan sosial, keadilan
ekonomi, kebajikan, dan solidaritas.
a. Perang Badar
Perang Badar merupakan peperangan yang pertama kali terjadi dalam
sejarah Islam. Perang ini berlangsung antara kaum muslimin melawan musyrikin
Quraisy. Peperangan ini terjadi pada 8 Ramadlan tahun ke-2 Hijrah. Dengan
perlengkapan yang sederhana nabi dengan 305 orang pasukannya berangkat ke
luar Madinah. Kira-kira 120 km dari Madinah, tepatnya di Badar pasukan nabi
bertemu dengan pasukan Quraisy berjumlah antara 900 – 1000 orang. Dalam
peperangan ini nabi dan kaum muslimin berhasil memperoleh kemenangan.
Setelah kemenangan ini salah satu suku Badui yang kuat tertarik untuk
mengikat perjanjian damai dengan nabi. Tak lama kemudian, nabi menyerang
suku Yahudi Madinah, dan Qainuqa’ yang turut berkomplot dengan orang
Quraisy Mekah. Orang-orang Yahudi ini akhirnya meninggalkan Madinah dan
menetap di Adhri’at, perbatasan Syria.
b. Perang Uhud
Kekalahan dalam perang Uhud semakin menimbulkan kebencian Quraisy
kepada kaum Muslimin. Karena itu, mereka bersumpah akan menuntut balas
kekalahan dalam perang Badar. Maka pada tahun ke-3 Hijrah mereka berangkat
ke Madinah dengan membawa 3000 pasukan berunta, 200 pasukan berkuda, dan
700 orang di antara mereka memakai baju besi. Pasukan ini dipimpin oleh Khalid
bin Walid. Kedatangan pasukan Quraisy ini disambut nabi dengan sekitar 1000
pasukan.
Ketika pasukan nabi melewati batas kota, Abdullah bin Ubay menarik 300
pasukan yang terdiri dari orang Yahudi dan kembali ke Madinah. Dengan pasukan
yang masih tersisa, 700 orang, nabi melanjutkan perjalanan. Pasukan nabi dan
pasukan Quraisy bertemu di bukit Uhud. Perang besarpun berkobar. Mula-mula
pasukan berkuda Khalid bin Walid gagal menembus dan menaklukan pasukan
pemanah nabi. Pasukan Quraisy kucar kacir. Namun, kemenangan yang sudah
diambang pintu gagal diraih karena pasukan nabi, termasuh pasukan pemanah
tergoda oleh harta peninggalan musuh.
Pasukan Khalid bin Walid berbalik menyerang, pasukan pemanah dapat
dilumpuhkan dan satu persatu pasukan nabi berguguran di medan pertempuran.
Dalam pertempuran ini sekitar 70 orang pasukan nabi gugur sebagai syuhada’.
Setelah peperengan ini nabi menindak tegas Abdullah bin Ubay dan pasukannya.
8
Bani Nadir, satu dari dua suku Yahudi Madinah yang berkomplot dengan
Abdullah bin Ubay, diusir dari Madinah. Kebanyakan mereka pergi dan menetap
di Khaibar.
c. Perang Ahzab/Khandaq
Bani Nadir yang menetap di Khaibar berkomplot dengan musyrikin
Quraisy untuk menyerang Madinah. Pasukan gabungan mereka berkekuatan
24.000 pasukan. Pasukan ini berangkat ke Madinah pada tahun ke-5 Hijrah. Atas
usul Salman al Farisi umat Islam menggali parit untuk pertahanan. Oleh karena itu
perang ini disebut dengan perang khandaq (parit). Selain itu, peperangan ini
disebut dengan perang ahzab (sekutu beberapa suku) karena bani Nadir (orang
Yahudi yang terusir dari Madinah), musyrikin Quraisy, dan beberapa suku Arab
yang masih musyrik berkomplot melawan pasukan Islam.
Pasukan musuh yang hendak masuk ke madinah tertahan oleh parit.
Karena itu, mereka mengepung Madinah dengan membangun kemah-kemah di
luar parit. Pengepungan ini berlangsung selama satu bulan dan berakhir setelah
badai kencang menerpa dan memporak-porandakan kemah-kemah mereka.
Kenyataan ini memaksakan pasukan ahzab menghentikan pengepungan dan
kembali ke negeri masing-masing tanpa mendapat hasil apapun.
Dalam suasana kritis, orang-orang Yahudi, Bani Quraizah di bawah
pimpinan Ka’ab bin Asad melakukan pengkhiatan. Setelah musuh menghentikan
pengepungan dan meninggalkan Madinah para pengkhianat itu dihukum mati.
d. Perang Hunain
Meskipun Mekah telah ditaklukan, namun tidak semua suku Arab mau
tunduk pada nabi Muhammad. Ada dua suku yang masih melakukan perlawanan
terhadap nabi, yaitu: bani Tsaqif di Taif, dan bani Hawazin di antara Mekah dan
Taif. Kedua suku ini berkomplot melawan nabi dengan alasan menuntut balas atas
berhala-berhala mereka (yang ada di Ka’bah) yang dihancurkan oleh tentara Islam
ketika penaklukan Mekah.
Dengan kekuatan 12.000 pasukan di bawah pimpinan nabi, tentara Islam
berangkat menuju Hunain. Dalam waktu singkat nabi dan pasukannya dapat
menumpas pasukan musuh. Dengan takluknya bani Tsaqif dan bani Hawazin
maka seluruh jazirah Arab di bawah kekuasaan nabi Muhammad.
e. Perang Tabuk
Perang Tabuk merupakan perang terakhir yang diikuti oleh nabi
Muhammad. Perang ini terjadi karena kecemburuan dan kekhawatiran Heraklius
atas keberhasilan nabi menguasai seluruh jazirah Arab. Untuk itu, Heraklius
menyusun kekuatan yang sangat besar di utara jazirah Arab, Syria yang
merupakan daerah taklukan Romawi. Dalam pasukan besar ini bergabung bani
Ghassan dan Bani Lachmides.
Menghadapi peperangan ini banyak sekali kaum muslimin yang
“mendaftar” untuk turut berperang dan karena itu terhimpun pasukan yang sangat
besar. Melihat besarnya jumlah tentara Islam, pasukan Romawi menjadi kecut
hatinya dan kemudian menarik diri, kembali ke negerinya. Nabi tidak melakukan
pengejaran, akan tetapi berkemah di Tabuk. Dalam kesempatan ini, nabi membuat
perjanjian dengan penduduk setempat. Dengan demikian wilayah perbatasan itu
dapat dikuasai dan dirangkul masuk dalam barisan Islam
10
Perjanjian Hudaibiyah berisi lima kesepakatan, yaitu: (1) kaum muslimin
tidak boleh mengunjungi Ka’bah pada tahun ini dan ditangguhkan sampai
tahundepan, (2) lama kunjungan dibatasi sampai tiga hari saja, (3) kaum muslimin
wajib mengembalikan orang-orang Mekah yang melarikan diri ke Madinah
sebaliknya, pihak Quraisy menolak untuk mengembalikan orang-orang Madinah
yang kembali ke Mekah, (4) selama sepuluh tahun dilakukan genjatan senjata antara
masyarakat Madinah dan Mekah, dan (5) tiap kabilah yang ingin masuk ke dalam
persekutuan kuam Quraisy atau kaum muslimin, bebas melakukannya tanpa
mendapat rintangan.
Dengan adanya perjanjian ini, harapan untuk mengambil alih Ka’bah dan
menguasai mekah terbuka kembali. Ada dua faktor yang mendorong nabi untuk
menguasai Mekah, yaitu: pertama, Mekah adalah pusat keagamaan bangsa Arab; bila
Mekah dapat dikuasai maka penyebaran Islam ke seluruh jazirah Arab akan dapat
dilakukan; kedua, orang-orang Quraisy adalah orang-orang yang mempunyai
kekuasaan dan pengaruh yang besar. Dengan dikuasainya Mekah maka kemungkinan
orang-orang Quraisy, merupakan suku nabi sendiri, akan memeluk Islam. Dengan
Islamnya Quraisy Islam akan mendapat dukungan yang besar. Setahun kemudian,
nabi bersama kaum muslimin melaksanakan ibadah haji sesuai dengan perjanjian.
Dalam kesempatan ini banyak penduduk Mekah yang masuk Islam karena melihat
kemajuan yang diperoleh oleh penduduk Madinah.
Dua tahun perjanjian Hudaibiyah berlangsung, dakwah Islam telah
menjangkau seluruh jazirah Arab dan mendapat tanggapan positif. Prestasi ini,
menurut orang Quraisy, dikarenakan adanya perjanjian Hudaibiyah. Oleh karena itu
mereka, secara sepihak membatalkan perjanjian tersebut. Oleh karena itu, nabi
Muhammad segera berangkat ke Mekah dengan 10.000 orang tentara. Tanpa
kesulitan nabi dan pasukannya memasuki Mekah dan berhala-berhala di seluruh
sudut negeri dihancurkan. Setelah itu nabi berkhutbah memberikan pengampunan
bagi orang-orang Quraisy. Dalam khutbah itu nabi menyatakan: “barang siapa yang
menyarungkan pedangnya ia akan aman, barang siapa yang masuk ke masjidil haram
ia akan aman, dan barang siapa yang masuk ke rumah Abu Sufyan ia juga akan
aman”. Setelah khutbah itu, penduduk Mekah datang berbondong-bondong dan
menyatakan diri sebagai muslim. Sejak peristiwa itu, Mekah berada di bawah
kekuasaan nabi.
4. Penaklukan Mekah
Pada tahun ke-6 Hijrah, ketika haji telah disyariatkan, nabi Muhammad
dengan 1.000 orang kaum muslimin berangkat ke Mekah untuk melaksanakan ibadah
haji. Karena itu, nabi beserta kaum muslimin berangkat dengan pakaian ihram dan
tanpa senjata. Sebelum sampai di Mekah, tepatnya di Hudaibiyah, nabi dan kaum
muslimin tertahan dan tidak boleh masuk ke Mekah. Sambil menunggu ijin untuk
masuk ke Mekah nabi dan kaum muslimin berkemah di sana. Nabi dan kaum
muslimin tidak dapat ijin memasuki Mekah dan akhirnya dibuatlah perjanjian
Hudaibiyah.
Aktivitas siswa .2
Setelah mempelajari perjuangan dakwah Nabi Muhammad saw. periode
Madinah di atas, analisislah sikap apa saja yang harus dicontoh atau
diteladani dari perjuangan dakwah tersebut, baik dari kaum Anśar maupun
kaum Muhajirin!
12
Dalam kehidupan bernegara, setiap orang harus berpikir untuk memberikan sesuatu
dan mengambil peran dalam pembangunan negara sesuai dengan kedudukan dan
kemampuan masing-masing. Jika tidak, negara akan terbelakang dan hancur, bahkan
menjadi permainan bangsa-bangsa lain. Sebagai pelajar, sumbangan kamu untuk negara
adalah belajar dengan baik dan bersungguh-sungguh, mempersiapkan diri untuk
melanjutkan estafet kepemimpinan negara. Sebab, bila tiba waktunya, kamulah yang akan
menentukan perjalanan negara, maju dan mundurnya negara. Oleh sebab itu, sebagai
generasi muda, persiapkan dirimu, kumpulkan bekalmu (ilmu pengetahuan) sebanyak-
banyaknya, binalah mentalmu, asah jiwa kepemimpinanmu, dan tumbuhkan dan pupuklah
rasa cintamu pada negara. Demikian pula halnya agama (Islam). Kamulah generasi muda
Islam yang diharapkan dapat menjadi pembela-pembela Islam. Menjadi mujahid-mujahid
yang menawarkan keramahan, kemajuan, dan keselamatan kepada seluruh manusia dan
alam semesta.
Bersatu kita teguh dan bercerai kita rubuh. Ungkapan yang semakna dengan ini
adalah bersatu itu rahmat dan berpecah belah itu azab. Ungkapan ini jelas sekali
menganjurkan untuk selalu memperhatikan dan membangun persaudaraan dengan siapa
saja. Sebab, melalui hubungan persaudaraan itu, hidup menjadi lapang, berbagai kesulitan
dapat diatasi, dan berbagai harapan, keinginan, serta tujuan dapat dicapai. Sebaliknya,
perpecahan menyebabkan hidup menjadi sempit, berbagai kesulitan datang menghampiri,
dan harapan, keinginan serta cita-cita sukar untuk diraih. Melalui persaudaraan, beban berat
menjadi ringan, kesulitan menjadi kemudahan, keputusasaan menjadi harapan. Melalui
persaudaraan, ketakutan dan kekerdilan dapat pula dihapuskan. Oleh karena itu, jalinlah
ukhuwah, sambungkan tali persaudaraan sebanyak-banyaknya. Ingatlah ungkapan seribu
teman itu sedikit dan satu musuh itu banyak.
Menjalin persaudaraan berarti menghapuskan atau menghilangkan permusuhan.
Bermusuhan merupakan sikap tercela yang menimbulkan banyak kerugian. Sekarang, ingat-
ingatlah apakah engkau mempunyai musuh? Jika punya, datanglah kepadanya dan mintalah
maaf darinya serta ajaklah dia mengubur permusuhan dan mulailah menjalin persahabatan
dengannya. Setelah itu, rasakanlah baik-baik, mana yang lebih enak: bermusuhan atau
bersahabat? Pastilah perasaanmu akan merasakan kelegaan dan kebahagiaan saat bersahabat.
Persahabatan dan persaudaraan haruslah dibangun di atas prinsip kesetaraan dan persamaan.
Dengan prinsip ini akan lahir sikap saling menghormati dan saling membela serta saling
mendukung. Jadilah seperti sekumpulan semut. Setiap bertemu dengan temannya, mereka
saling menyapa dan memberi salam, bekerja sama membangun tempat tinggal, dan
mengumpulkan bahan makanan. Janganlah kamu menjadi sekumpulan kepiting yang selalu
saling menarik dan menjatuhkan jika ada temannya yang ingin naik/maju!
Pernahkah kamu berkelahi dengan temanmu? Atau, pernahkah sekolahmu berkelahi
(tawuran) dengan sekolah lain? Bayangkan apakah keuntungan yang kamu peroleh dari itu
semua? Pasti tidak kamu temukan keuntungannya sedikitpun. Malahan kamu akan melihat
banyak sekali kerugian yang kamu peroleh. Tubuhmu luka-luka, sekolahmu rusak, berbagai
fasilitas umum berantakan, jalanan menjadi macet, barang-barang orang hancur, dan
ketenteraman masyarakat terganggu. Bahkan, mungkin pula kamu ditangkap polisi. Lebih
jauh lagi, konsentrasimu terganggu dan cita-citamu tidak tercapai. Orang tuamu pasti
Aktivitas siswa .3
Carilah Peta Mekah dan Madinah di internet atau sumber lainya kemudian diprinkan
hasilnya.
1. Sesampainya di Madinah, Nabi langsung membangun masjid. Masjid ini berfungsi sebagai
pusat peribadatan dan pemerintahan.
2. Langkah pertama yang dilakukan Nabi Muhammad saw. di Madinah adalah
mempersatukan suku Aus dan Khazraj serta mempersaudarakan orang Anśar (Madinah)
dan Muhajirin (Mekah). Setelah itu, Nabi Muhammad saw. pun membuat perjanjian damai
dengan orang-orang Yahudi dan suku-suku yang berada di sekitar Madinah.
Berkembangnya dakwah Nabi Muhammad saw. di Madinah menimbulkan kekhawatiran
orang-orang Quraisy. Karena itu, terjadilah Perang Badar. Peperangan ini terjadi pada 8
Rama«an tahun ke-2 Hijrah. Dengan perlengkapan yang sederhana Nabi dengan 305 orang
pasukannya berangkat ke luar Madinah. Kira-kira 120 km dari Madinah, tepatnya di Badar
pasukan Nabi bertemu dengan pasukan Quraisy berjumlah antara 900 – 1.000 orang.
Dalam peperangan ini, Nabi dan kaum muslimin berhasil memperoleh kemenangan.
Kekalahan dalam perang Badar semakin menimbulkan kebencian Quraisy kepada kaum
Muslimin. Karena itu, mereka bersumpah akan menuntut balas kekalahan tersebut. Maka,
pada tahun ke-3 Hijrah mereka berangkat ke Madinah dengan membawa 3.000 pasukan
berunta, 200 pasukan berkuda, dan 700 orang di antara mereka memakai baju besi.
Pasukan ini dipimpin oleh Khalid bin Walid. Kedatangan pasukan Quraisy ini disambut
Nabi Muhammad saw. dengan sekitar 1.000 pasukan.
3. Pada tahun ke-5 Hijrah, terjadilah Perang Ahzab/Khandaq. Bani Nadir yang menetap di
Khaibar berkomplot dengan musyrikin Quraisy untuk menyerang Madinah. Pasukan
gabungan mereka berkekuatan 24.000 pasukan.
4. Meskipun Mekah telah ditaklukan, tetapi Bani ¢aqif di °aif dan Bani Hawazin di antara
Mekah dan °aif tidak mau tunduk. Bahkan, mereka menyerang Mekah dan menuntut bela
atas perusakan berhala-berhala. Dengan kekuatan 12.000 pasukan, Nabi menyambut
kedatangan pasukan Bani ¢aqif dan Bani Hawazin. Perang ini dikenal dengan Perang
Hunain.
14
5. Perang Tabuk merupakan perang terakhir yang diikuti Nabi Muhammad saw.. Perang ini
melawan Raja Gasan yang telah membunuh secara sadis utusan yang membawa surat Nabi
Muhammad saw. Peperangan ini terjadi di Mu’tah
6. Orang-orang Mekah telah membatalkan secara sepihak Perjanjian Hudaibiyah. Oleh
karena itu, Nabi Muhammad saw. segera berangkat ke Mekah dengan 10.000 orang
tentara. Tanpa kesulitan, Nabi dan pasukannya memasuki Mekah dan berhala-berhala di
seluruh sudut negeri dihancurkan. Setelah itu Nabi berkhutbah memberikan pengampunan
bagi orang-orang Quraisy. Peristiwa ini dikenal dengan Fat¥u Makkah (penaklukan
Mekah).
1. Tes Tulis
No. Butir – butir Soal Jawaban
Jelaskan secara singkat da`wah Rasulullah SAW di
1.
Madinah?
Jelaskan 5 strategi da`wah yang dilakukan oleh
2.
Rasulullah SAW di Madinah?
Jelaskan substansi da`wah yang dilakukan oleh
3
Rasulullah SAW di madinah !
Sebutkan dampak politik bagi umat islam setelah
4
terjadinya perjanjian hudaibiyah!
Bagaimanakah cara kita meneladani dakwah
5
Rasulullah SAW di Madinah ?
2. Refleksi
Berilah tanda checklist ( ) yang sesuai dengan dorongan hati kamu menanggapi
pernyataan-pernyataan yang tersedia !
Kebiasaan
NO Pernyataan Selalu Sering Jarang Tidak Pernah
Skor 4 Skor 3 Skor 2 Skor 1
Saat ada orang tua, saudara, atau teman
1
yang sakit, saya segera membesuk.
Saat ada teman yang mendapat musibah,
2 saya memberikan nasihat untuk
bersabar.
Saat ada teman yang mendapat musibah,
3
saya memberikan sumbangan.
Saya aktif dalam setiap kegiatan kerja
4
bakti di sekolah.
Saya berusaha mengucapkan salam dan
5 bertegur sapa ketika berpapasan dan
bertemu teman.
Saya berusaha untuk memaafkan teman
6 yang mengejek dan berlaku kasar
kepada saya.
16
Modul.6
Berbuat Baik Kepada Kedua Orang Tua
dan Guru
2.2. Menunjukkan perilaku hormat dan patuh kepada orang tua dan guru
sebagai implementasi dari pemahaman Q.S. al-Isrā’ /17: 23-24 dan hadis
terkait.
1.
Peta Konsep
1. Peserta didik mengamati ( membaca, melihat gambar beserta perenungannya yang ada
di kolom “Membuka Renungkan Hati”.
2. Peserta didik mengemukakan pendapatnya tentang hasil pengamatan gambar beserta
perenungannya.
3. Peserta didik mengeksplorasi (menetukan data yang diperlukan dari pertanyaan yang
diajukan) menentukan sumber data (benda, dokumen, buku, mengumpulkan data).
4. Peserta didik mengasosiasi (menganalisis data dalam bentuk membuat kategori
menetukan hubungan data, menyimpulkan dari hasil analisis data).
5. Peserta didk mengkomunikasikan ( menyampaikan konseptualisasi dalam bentuk lisan,
tulisan, diagram, bagan gambar atau media lainnya).
2
kepentingan anak-anaknya di atas kebutuhannya sendiri. Betapa mulianya perilaku orang tua
terhadap anak-anaknya.
Sungguh tidak berlebihan kalau Rasulullah saw. menegaskan bahwa, “Riḍa Allah
terletak pada riḍa orang tua, murka Allah terletak pada murka orang tua.” Namun demikian,
sering kali kita saksikan melalui media, betapa sadisnya seorang anak tega menyiksa kedua
orang tuanya, kejamnya seorang anak membunuh orang tuanya, dan masih banyak lagi cerita
memilukan antara anak dan orang tua yang berujung orang tua menjadi korban. Kebaikan
orang tua seakan sirna ditelan egoisme seorang anak, hanya sekadar keinginannya tidak
dipenuhi. Lalu, apa yang semestinya kita lakukan sebagai anak? Semoga kita bisa menjadi
anak yang dapat menghormati orang tua dan berbakti kepada keduanya sehingga orang tua
bangga atas kebaikan anak-anaknya.
Aktivitas siswa
Cermati peristiwa di atas, kemudian berikan tanggapanmu dari beberapa sudut
pandang ( contoh dari sisi agama, sosial dan budaya)
Materi Pembelajaran
4
saat akan dimandikan, tiba-tiba sudah banyak orang yang berebut untuk memandikan. Saat
mau dikafani, di sana pun sudah ada orang-orang yang menunggu untuk mengafaninya. Saat
mau dikubur, sudah banyak orang yang siap menggali kuburannya. Ketika usungan dibawa
menuju ke pekuburan, luar biasa banyaknya orang yang berebutan untuk mengusungnya.
Penduduk Kota Yaman tercengang. Mereka saling bertanya-tanya, “Siapakah sebenarnya
engkau, wahai Uwais Al-Qarni? Bukankah Uwais yang kita kenal hanyalah seorang fakir,
yang tak memiliki apa-apa, yang kerjanya sehari-hari hanyalah sebagai pengembala domba
dan unta ? Tapi, ketika hari wafatmu, engkau menggemparkan penduduk Yaman dengan
hadirnya manusia-manusia asing yang tidak pernah kami kenal. Mereka datang dalam jumlah
sedemikian banyaknya. Agaknya mereka adalah para malaikat yang diturunkan ke bumi,
hanya untuk mengurus jenazah dan pemakamanmu.”
Berita meninggalnya Uwais Al-Qarni dan keanehan-keanehan yang terjadi ketika wafatnya
telah tersebar ke mana-mana. Baru saat itulah penduduk Yaman mengetahuinya, siapa
sebenarnya Uwais Al-Qarni. Selama ini tidak ada orang yang mengetahui siapa sebenarnya
Uwais Al-Qarni disebabkan permintaan Uwais Al-Qarni sendiri kepada Khalifah Umar ra.
dan Ali ra. agar merahasiakan tentang dia. Barulah di hari wafatnya mereka mendengar
sebagaimana yang telah disabdakan oleh Nabi saw., bahwa Uwais Al-Qarni adalah penghuni
langit.
(HR. Muslim dari Ishak bin Ibrahim, dari Muaz bin Hisyam, dari ayahnya, dari qatadah,
dari zurarah, dari Usair bin Jabir)
Menghormati orang tua sangat ditekankan dalam Islam. Banyak ayat di dalam al-
Qur’ān yang menyatakan bahwa segenap mukmin harus berbuat baik dan menghormati orang
tua. Selain menyeru untuk beribadah kepada Allah Swt. semata dan tidak menyekutukan-Nya
dengan apa pun, al-Qur’ān juga menegaskan kepada umat Islam untuk menghormati kedua
orang tuanya.
Sebagai muslim yang baik, tentunya kita memiliki kewajiban untuk berbakti kepada
orang tua kita baik ibu maupun ayah. Agama Islam mengajarkan dan mewajibkan kita sebagai
anak untuk berbakti dan taat kepada ibu-bapak. Taat dan berbakti kepada kedua orang tua
adalah sikap dan perbuatan yang terpuji.
Sebagaimana telah dijelaskan bahwa Allah Swt. memerintahkan kepada umat manusia
untuk menghormati orang tua. Dalil-dalil tentang perintah Allah Swt. tersebut antara lain:
Artinya: “Dan Tuhanmu telah memerintahkan agar kamu jangan menyembah selain Dia dan
hendaklah berbuat baik kepada ibu bapak. Jika salah seorang di antara keduanya atau
kedua-duanya sampai berusia lanjut dalam pemeliharaanmu, maka sekali-kali janganlah
engkau mengatakan kepada keduanya perkataan “ah” dan janganlah engkau membentak
keduanya, dan ucapkanlah kepada keduanya perkataan yang baik. rendahkanlah dirimu
terhadap keduanya dengan penuh kasih sayang dan ucapkanlah, “Wahai Tuhanku!
Artinya: “ Aku bertanya kepada Nabi saw, “amalan apakah yang paling
dicintai oleh Allah swt.? ” Beliau menjawab, “ salat pada
waktunya.” Aku berkata, “ kemudian apa? “ Beliau
menjawab, “ Berbakti kepada orang tua. ” Aku berkata, “
Kemudian apa? “Beliau menjawab, “Kemudian jihad di jalan
Allah”. )HR. Bukhari(
Perlu ditegaskan kembali, bahwa birrul wālidain (berbakti kepada kedua orang tua),
tidak hanya sekadar berbuat ihsan (baik) saja. Akan tetapi, birrul wālidain memiliki ‘bakti’.
Bakti itu pun bukanlah balasan yang setara jika dibandingkan dengan kebaikan yang telah
diberikan orang tua. Namun setidaknya, berbakti sudah dapat menggolongkan pelakunya
sebagai orang yang bersyukur.
Imam An-Nawaawi menjelaskan, “Arti birrul wālidain, yaitu berbuat baik terhadap
kedua orang tua, bersikap baik kepada keduanya, melakukanberbagai hal yang dapat membuat
mereka bergembira, serta berbuat baik kepada teman-teman mereka.”
Imam Adz-Dzahabi menjelaskan, bahwa birrul wālidain atau bakti kepada orang tua,
hanya dapat direalisasikan dengan memenuhi tiga bentuk kewajiban:
Pertama : Menaati segala perintah orang tua, kecuali dalam maksiat.
Kedua : Menjaga amanah harta yang dititipkan orang tua, atau diberikan oleh orang tua.
Ketiga : Membantu atau menolong orang tua bila mereka membutuhkan.
Tentu saja, kewajiban kita untuk berbakti kepada kedua orang tua dan
guru bukan tanpa alasan. Penjelasan di atas merupakan alasan betapa
pentingnya kitaberbakti kepada kedua orang tua dan guru.
6
Adapun hikmah yang bisa diambil dari berbakti kepada kedua orang tua dan
guru, antara lain seperti berikut.
1. Berbakti kepada kedua orang tua merupakan amal yang paling utama.
2. Apabila orang tua kita riḍa atas apa yang kita perbuat, Allah Swt. pun
riḍa.
3. Berbakti kepada kedua orang tua dapat menghilangkan kesulitan yang
sedang dialami
yaitu dengan cara bertawasul dengan amal saleh tersebut.
4. Berbakti kepada kedua orang tua akan diluaskan rezeki dan dipanjangkan
umur.
5. Berbakti kepada kedua orang tua dapat menjadikan kita dimasukkan ke
jannah (surga) oleh
Allah Swt
Dikisahkan, ada seorang laki-laki yang menghadap Nabi Muhammad saw. dan
berkeinginan untuk berbai’at kepada Nabi serta ikut berjihad dengan tujuan
mencari pahala dari Allah Swt. Kedua orang tua laki-laki tersebut masih hidup.
Kemudian, Nabi menyuruh laki-laki tersebut untuk kembali kepada kedua orang
tuanya dan menyuruh berbuat baik, menemani dan mengurus orang tuanya.”
(Muttafaq ‘alaih)
Aktivitas Siswa:
1. Jelaskan pesan-pesan yang terkandung pada kisah di atas!
2. Jelaskan hubungan antara pesan kisah tersebut dan kondisi objektif di keluarga kita?
Artinya: Belajarlah kalian ilmu untuk ketentraman dan ketenangan (jiwa) dan rendah
hatilah kalian pada orang yang kamu belajar daarinya.( HR. at- Thabrani:
1077)
Guru adalah pewaris para nabi. Karena melalui guru, wahyu atau ilmu para
nabi diteruskan kepada umat manusia. Imam Al-Gazali mengkhususkan guru
dengan sifat-sifat kesucian, kehormatan, dan penempatan guru langsung
sesudah kedudukan para nabi. Beliau juga menegaskan bahwa:
“ Seorang yang berilmu dan kemudian bekerja dengan ilmunya itu, maka dialah yang
dinamakan besar di bawah kolong langit ini, ia adalah ibarat matahari yang menyinari
orang lain dan mencahayai dirinya sendiri, ibarat minyak kesturi yang baunya dinikmati
orang lain dan ia sendiri pun harum. Siapa yang berkerja di bidang pendidikan, maka
sesungguhnya ia telah memilih pekerjaan yang terhormat dan yang sangat penting, maka
hendaknya ia memelihara adab dan sopan satun dalam tugasnya ini.”
Penyair Syauki telah mengakui pula nilainya seorang guru dengan kata-kata sebagai berikut:
“Berdiri dan hormatilah guru dan berilah penghargaan, seorang guru itu hampir saja
merupakan seorang rasul.”
Guru adalah bapak rohani bagi seorang murid, ialah yang memberikan santapan
jiwa dengan ilmu, pendidikan akhlak, dan membimbingnya. Maka, menghormati
8
guru berarti penghargaan terhadap anak-anak kita, dengan guru itulah,
mereka hidup dan berkembang.
Sesuai dengan ketinggian derajat dan martabat guru, tidak heran kalau para
ulama sangat menghormati guru-guru mereka. Cara mereka memperlihatkan
penghormatan terhadap gurunya antara lain sebagai berikut.
1. Mereka rendah hati terhadap gurunya, meskipun ilmu sudah lebih banyak
ketimbang gurunya.
2. Mereka menaati setiap arahan serta bimbingan guru, misalnya seorang
pasien yang tidak tahu apa tentang penyakitnya dan hanya mengikut arahan
seorang dokter pakar yang mahir.
3. Mereka juga senantiasa berkhidmat untuk guru-guru mereka dengan
mengharapkan balasan pahala serta kemuliaan di sisi Allah Swt.
4. Mereka memandang guru dengan perasaan penuh hormat dan ta’zim (memuliakan) serta
memercayai kesempurnaan ilmunya. Ini lebih membantu pelajar untuk memperoleh
manfaat dari apa yang disampaikan guru mereka.
Aktivitas siswa
1. Ingat-ingatlah guru-gurumu yang pernah mengajar saat di TK, SD, dan SMP !
2. Kebaikan apa yang pernah mereka berikan kepadamu dan kebaikan apa yang
pernah kamu berikan kepadanya?
Ada banyak cara untuk berbakti kepada orang tua, di antaranya adalah
seperti berikut.
1. Berbakti dengan melaksanakan nasihat dan perintah yang baik dari
keduanya.
2. Merawat dengan penuh keikhlasan dan kesabaran apalagi jika keduanya
sudah tua dan
pikun.
3. Merendahkan diri, kasih sayang, berkata halus dan sopan, serta mendoakan
keduanya.
4. Rela berkorban untuk orang tuanya.
Berbakti kepada orang tua tidak hanya kita lakukan ketika orang tua
masih hidup. Berbakti kepada orang tua juga dapat kita lakukan meski orang
tua telah meninggal. Dalam hadis dijelaskan bahwa:
“Kami pernah berada pada suatu majelis bersama Nabi, seorang bertanya kepada
Rasulullah: wahai Rasulullah, apakah ada sisa kebajikan yang dapat aku perbuat setelah
kedua orang tuaku meninggal dunia?” Rasulullah bersabda: “Ya, ada empat hal: mendoakan
dan memintakan ampun untuk keduanya, menempati/melaksanakan janji keduanya,
memuliakan teman-teman kedua orang tua, dan bersilaturrahmi yang engkau tiada
mendapatkan kasih sayang kecuali karena kedua orang tua.”
Beberapa hal yang dapat kita lakukan untuk berbakti kepada orang tua
yang telah meninggal adalah seperti berikut.
1. Merawat jenazah dengan cara memandikan, mengafankan, menyalatkan,
danmenguburkannya.
2. Melaksanakan wasiat dan menyelesaikan hak Adam yang ditinggalkannya
(utang atau
10
perjanjian dengan orang lain yang masih hidup).
3. Menyambung tali silaturahmi kepada kerabat dan teman-teman dekatnya
atau memuliakan
teman-teman kedua orang tua.
4. Melanjutkan cita-cita luhur yang dirintisnya atau menepati janji kedua
ibu bapak.
5. Mendoakan ayah ibu yang telah tiada dan memintakan ampun kepada
Allah Swt. dari
segala dosa orang tua kita.
Banyak cara yang dapat dilakukan seorang siswa dalam rangka berakhlak
terhadap guru, di antaranya adalah sebagai berikut.
1. Menghormati dan memuliakannya, mengikuti nasihatnya.
2. Mengamalkan ilmunya dan membaginya kepada orang lain.
3. Tidak melawan, menipu, dan membuka rahasia guru.
4. Memuliakan keluarga dan sahabat karib guru.
5. Murid harus mengikuti sifat guru yang dikenal baik akhlak, tinggi ilmu
dankeahlian,
berwibawa, santun dan penyayang.
6. Murid harus mengagungkan guru dan meyakini kesempurnaan ilmunya.
Orang yang
berhasil hingga menjadi ilmuwan besar, sama sekali tidak boleh
berhenti menghormati
guru.
7. Menghormati dan selalau mengenangnya, meskipun sudah wafat.
8. Bersikap sabar terhadap perlakuan kasar atau akhlak buruk guru.
Hendaknya berusaha
untuk memaafkan perlakuan kasar, turut mendoakan keselamatan guru.
9. Menunjukkan rasa berterima kasih terhadap ajaran guru. Melalui itulah
ia mengetahui apa
yang harus dilakukan dan dihindari.
10. Sopan ketika berhadapan dengan guru, misalnya; duduk dengan tawadu’,
tenang, diam,
posisi duduk sedapat mungkin berhadapan dengan guru, menyimak
perkataan guru
sehingga tidak membuat guru mengulangi perkataan.
11. Tidak dibenarkan berpaling atau menoleh tanpa keperluan jelas,
terutama saat guru
berbicara kepadanya.
12. Berkomunikasi dengan guru secara santun dan lemah-lembut.
A. Berilah tanda silang (x) pada huruf a, b, c, d, atau e yang dianggap sebagai jawaban
yang paling tepat!
1. Di bawah ini adalah ayat-ayat yang memerintahkan untuk berbakti kepada kedua orang
tua, kecuali…
a. QS. al-An’ām/6: 151
b. Q.S. Luqmān/31: 14
c. Q.S. al-Isrā’/17: 23
d. Q.S. al-Isrā’/17: 24
e. Q.S. al-Isrā’/17: 17
2. Orang tua yang harus dihormati terlebih dahulu adalah ....
a. nenek
b. kakek
c. ibu
d. bapak
e. paman
3. “Riḍa Allah Swt. ada pada riḍa orang tua, dan murkanya Allah ada pada murka orang tua”
maksud hadis tersebut adalah ....
a. kalau ingin mendapatkan riḍa orang tua, harus taat kepada Allah
b. kalau ingin mendapat murka Allah, sayangi orang tua
c. kalau ingin mendapat riḍa Allah, hormati orang tua
12
d. kalau ingin dicintai Allah, jauhilah orang tua
e. kalau ingin masuk surga, ciumlah kaki ibu
4. Sering seorang siswa membeda-bedakan fungsi antara orang tua dan guru, padahal fungsi
keduanya hampir sama. Di bawah ini adalah fungsi orang tua dan guru yang sama,
kecuali...
a. mendidik dan mengajari
b. membina dan merawat
c. merawat sehingga ia mandiri
d. memberi makan untuk pertumbuhan
e. menjadi tempat mengadu
5. Yang termasuk cara berbakti kepada kedua orang tua dan guru adalah ....
a. selalu meminta pendapatnya
b. menceritakan keburukannya
c. mendengarkan nasihatnya
d. meminta agar keduanya memberi hadiah
e. meminta agar keduanya selalu membimbingnya
Tulislah jawaban Ya atau Tidak pada kolom yang sudah tersedia di bawah ini dengan jujur!
14