Anda di halaman 1dari 7

Diano RF |Garlic Potential as Treatment of Dyslipidemia and Hypertension

[ ARTIKEL REVIEW ]

GARLIC POTENTIAL AS TREATMENT OF DYSLIPIDEMIA AND


HYPERTENSION
Diano Ramadhan Fauzan
Medical faculty, Lampung University

Abstract
Changes in lifestyle with fast food consumption and sedentary life are able to cause increasing levels of low density
lipoprotein (LDL), which can lead to dyslipidemia. Dyslipidemia is a risk factor for atherosclerotic plaque formation.
Hypertension is also a big influence on the formation of atherosclerotic plaque in addition to hyperglycemia, obesity,
smoking, lack of physical activity, poor diet, excessive alcohol drinking, and genetic factors. Indonesian people use garlic as
an everyday cooking spice and cure various diseases. Garlic has many active metabolite compunds. Some have
antihypertension and hipocholesterolemic effects. S-alil-cystein (SAC), dialil disulfide (DADS), and dialil trisulfide (DATS)
according to the research have anticholesterol effect while arginin and ajoene compounds are able to lower blood pressure.
Pharmacological research on garlic has been a lot done, not only in vivo (in animal models) but also in vitro. This is taken to
prove the efficacy and biological activity of the active compound of garlic, as well as dosage and possible side effects.

Keywords:, arginin, DADS, DATS, garlic, SAC

Abstrak
Perubahan gaya hidup dengan konsumsi makanan cepat saji serta duduk terus-menerus dapat mengakibatkan dislipidemia,
yaitu suatu peningkatan kadar low density lipoprotein (LDL), penurunan high density lipoprotein (HDL) dan peningkatan
kadar trigliserida. Dislipidemia merupakan salah satu faktor resiko terbentuknya plak aterosklerosis. Hipertensi juga
berpengaruh besar untuk terbentuknya plak aterosklerosis disampinghiperglikemia, obesitas, merokok, aktifitas fisik yang
kurang, diet yang buruk, minum alkohol yang berlebihan, dan faktor genetik. Orang Indonesia menggunakan bawang putih
sebagai bumbu masakan sehari-hari dan obat berbagai penyakit. Bawang putih memiliki banyak senyawa metabolit aktif.
Beberapa diantaranya memiliki efek antihipertensi dan antikolesterol. S-alil-cystein (SAC), dialil disulfida (DADS), dan dialil
trisulfida (DATS) menurut penelitian memiliki efek hipokolesterolemik. Arginin dan kelompok senyawa ajoene berperan
dalam penurunan tekanan darah. Penelitian farmakologi tentang bawang putih telah banyak dilakukan, tidak hanya secara
in vivo (dengan hewan percobaan) tetapi juga in vitro (dalam tabung kultur). Hal ini ditempuh untuk membuktikan khasiat
dan aktivitas biologi dari senyawa aktif bawang putih, sekaligus dosis dan kemungkinan efek sampingnya.

Kata kunci: arginin, bawang putih, DADS, DATS, SAC

...
Korespondensi : Diano RF| dianofauzan@gmail.com

Pendahuluan density lipoprotein (LDL). Efek yang dapat


Perubahan gaya hidup dengan terjadi yaitu penyakit seperti dislipidemia
memilih makan yang siap saji menjadi yang merupakan salah faktor resiko
pilihan bagi masyarakat moderen, karena terbentuknya aterosklerosis.
lebih praktis dan bergengsi. Masyarakat Aterosklerosis adalah penyakit
kita umumnya diperkotaan mulai meniru penyempitan pembuluh darah akibat
gaya hidup tersebut dengan memilih menumpuknya lipid maupun kolesterol di
konsumsi junk food seperti humburger, dinding pembuluh darah, yang meliputi
pizza, kentucky/fried chicken dan lain- inflamasi kronik, kematian sel dan
lain. Junkfood merupakan makanan yang trombosis yang memicu terjadinya
tinggi lemak jenuh, kolesterol dan rendah penyakit kardiovaskular(PKV).1
lemak tidak jenuh. Banyaknya asam Faktor resiko lain terjadinya
lemak jenuh dan sedikit asam lemak tidak aterosklerosis yaitu hipertensi,
jenuh lebih cendrung untuk sintesis low hiperglikemia, obesitas, merokok,

J MAJORITY | Volume 4 Nomor 4 | Februari 2015 | 43


Diano RF |Garlic Potential as Treatment of Dyslipidemia and Hypertension

aktifitas fisik yang kurang, diet yang Berdasarkan laporan World


buruk, minum alkohol yang berlebihan, Health Organization (WHO) tahun 2005,
dan faktor genetik.2 dari 58 juta kematian, 17,5 (30%)
Terapi obat-obatan konvensional diantaranya disebabkan karena penyakit
sudah diteliti secara luas untuk jantung dan pembuluh darah, terutama
memperbaiki keadaan dislipidemia dan serangan jantung (7,6 juta) dan stroke
hipertensi dikenal beberapa golongan. (5,7 juta). Tahun 2015, diperkirakan
Berbagai penelitian mendukung bukti kematian akibat penyakit jantung dan
ilmiah obat-obatan di atas secara efektif pembuluh darah akan meningkat sekitar
menurunkan kadar kolesterol serum dan 20 juta orang. Hasil Riset Kesehatan
penurunan tekanan darah tetapi juga Dasar (Riskesdas) tahun 2007
menyebabkan berbagai efek samping.3,4 memperlihatkan bahwa prevalensi
penyakit jantung dan pembuluh darah
DISKUSI seperti hipertensi sangat tinggi, sebesar
Hipertensi mempengaruhi sekitar 31,7%, penyakit jantung 7,2%, stroke 8,3
50 juta orang di Amerika Serikat dan per 1000 penduduk. Penderita jantung
sekitar 1 miliar di seluruh dunia. Seiring dan pembuluh darah tidak lagi mengenal
bertambahnya usia, prevalensi hipertensi status ekonomi masyarakat. Tidak sedikit
meningkat lebih jauh kecuali jika diambil penderita jantung dan pembuluh darah
langkah-langkah pencegahan secara yang justru datang dari kalangan sosial
efektif dan luas. Data terbaru dari ekonomi menengah kebawah, yang
Framingham Heart Study menunjukkan tergolong masyarakat miskin, tidak
bahwa individu yang normotensif pada mampu dan kurang mampu yang
usia 55 tahun memiliki 90 persen risiko kemungkinan disebabkan perubahan
untuk terkena hipertensi. Hubungan gaya hidup yang tidak sehat dan
antara tekanan darah dan risiko kejadian meningkatnya faktor resiko penyakit
PKV adalah sejalan, konsisten, dan bebas jantung dan pembuluh darah. Penderita
dari faktor risiko lainnya. Semakin tinggi CVD tidak lagi mengenal kelompok status
tekanan darah, semakin besar pula sosial ekonomi masyarakat.6
kemungkinan serangan jantung, gagal Penelitian farmakologi tentang
jantung, stroke, dan penyakit ginjal. Bagi bawang putih telah banyak dilakukan,
individu berusia 40-70 tahun, setiap tidak hanya secara in vivo (dengan hewan
kenaikan 20 mmHg tekanan darah sistolik percobaan) tetapi juga in vitro (dalam
atau 10 mmHg tekanan darah tabung kultur). Penelitian tersebut
diastolik,maka dua kali lipat pula risiko ditempuh untuk membuktikan khasiat
PKV.3 dan aktivitas biologi dari senyawa aktif
Dislipidemia merupakan kelainan bawang putih, sekaligus dosis dan
metabolisme lipid yang ditandai dengan kemungkinan efek samping. Penelitian
adanya peningkatan ataupun penurunan yang telah dikembangkan untuk
fraksi lipid dalam plasma. Kelainan fraksi mengeksplorasi aktivitas biologi umbi
lipid yang utama ialah kenaikan kadar bawang putih yang terkait dengan
kolesterol total, LDL kolesterol, farmakologi, antara lain sebagai
trigliserida, serta penurunan high density antidiabetes, antihipertensi, anti-
lipoprotein (HDL). Kelainan ini memicu kolesterol, antiatherosklerosis, anti-
aterosklerosis dan mempertinggi resiko oksidan, antiagregasi sel platelet, pemacu
penyakit kardiovaskuler.5 fibrinolisis, antivirus, antimikrobia, dan
antikanker.7

J MAJORITY | Volume 4 Nomor 4 | Februari 2015 | 44


Diano RF |Garlic Potential as Treatment of Dyslipidemia and Hypertension

Umumnya masyarakat di Kelompok alllil sulfida memiliki sifat


Indonesiamenggunakan bawang putih dapat larut dalam minyak.9
sebagai bumbu masakan dan sebagai Pembentukan kelompok ajoene,
obat tekanan darah tinggi, gangguan misalnya E-ajoene dan Z-ajoene, serta
pernafasan, sakit kepala, ambeien, kelompok dithiin, misalnya 2-vinil-(4H)-
sembelit, luka memar atau sayat, 1,3-dithiin dan 3-vinil-(4H)-1,2-dithiin,
cacingan, insomnia, kolesterol, flu, juga berawal dari pemecahan allisin.
gangguan saluran kencing, dan lain-lain.7 Senyawa organosulfur lain yang
terkandung dalam umbi bawang putih
Kandungan bawang putih antara lain, S-propilsistein (SPC), S-etil-
sistein (SEC), dan S-metil-sistein (SMC).
Sebagaimana kebanyakan Umbi bawang putih juga mengandung
tumbuhan lain, bawang putih senyawa organoselenium dan tellurium,
mengandung lebih dari 100 metabolit antara lain Se-(metil)selenosistein,
sekunder yang secara biologi sangat selenometionin, dan selenosistein.
berguna. Dua senyawa organosulfur Senyawa-senyawa di atas mudah larut
paling penting dalam umbi bawang putih, dalam air. Beberapa senyawa bioaktif
yaitu asam amino non-volatil γ-glutamil- flavonoid penting yang telah ditemukan
Salk(en)il-L-sistein dan minyak atsiri antara lain: kaempferol-3-O-β-
Salk(en)ilsistein sulfoksida atau alliin. Dua Dglukopiranosa dan iso-rhamnetin-3-O-
senyawa di atas menjadi prekursor β-Dglukopiranosa. Senyawa frukto-
sebagian besar senyawa organosulfur peptida yang penting, yaitu Nα-(1-deoxy-
lainnya. Kadarnya dapat mencapai 82% Dfructose-1-yl)-L-arginin.7
dari keseluruhan senyawa organosulfur di
dalam umbi.8 Mekanisme senyawa aktif bawang putih
Senyawa γ-glutamil-S-alk(en)il-L- dalam menurunkan tekanan darah dan
sistein merupakan senyawaintermediet lipid
biosintesis pembentukan senyawa
organosulfur lainnya, termasukalliin. Beberapa penelitian telah
Senyawa ini dibentuk dari jalur biosintesis melaporkan bahwa pemberian suplemen
asam amino. γ-glutamil-Salk(en)il-L- bawang putih terhadap hewan terbukti
sistein akan mengalami reaksi enzimatis menurunkan aktivitas dari beberapa
yang menghasilkanbanyak senyawa enzim kolesterol, termasuk 3-hidroksi-3-
turunan, melalui dua cabang reaksi, yaitu metilglutaril (HMG)-CoA reduktase dan
jalur pembentukanthiosulfinat dan S-allil asetil CoA sintetase, dan sangat
sistein (SAC). Jalur pembentukan memungkinkan adanya enzim lain yang
thiosulfinatmenghasilkan senyawa allisin. diinhibisi. Squalene mono-oksigenase
Selanjutnya dari jalur ini akan atau squalene epoksidase adalah suatu
dibentukkelompok allil sulfida, dithiin, enzim yang mengkatalisis pertama kali
ajoene, dan senyawa sulfur lain.9 pada proses oksidatif biosintesis
Allisin merupakan prekursor kolesterol. Squalene mono-oksigenase
pembentukan allil sulfida, misalnya diallil terbukti memainkan peran penting pada
disulfida (DADS), diallil trisulfida (DATS), keseluruhan regulasi dari biosintetis
diallil sulfida (DAS), metallil sulfida, kolesterol. Kultur sel dengan aktivitas
dipropil sulfida, dipropil disulfida, allil squalene mono-oksigenase yang lebih
merkaptan, dan allil metil sulfida. rendah, menekan aktivitas squalene
mono-oksigenase dan akhirnya

J MAJORITY | Volume 4 Nomor 4 | Februari 2015 | 45


Diano RF |Garlic Potential as Treatment of Dyslipidemia and Hypertension

mengakumulasi squalene mono- Penelitian awal tentang efek


10
oksigenasedi intrasel. hipotensif(penurunan tekanan darah)
Kandungan bawang putih yang dari ekstrak umbibawang putih dilakukan
larut air yaitu SAC, aliin, dan selenosistein oleh Foushee et al.Perlakuan diberikan
yang menginhibisi squalene mono- dengan dosis 0,1; 0,25; dan0,5 ml/kg BB
oksigenase rekombinan manusia yang secara oral. Efek hipotensif ekstrakmulai
dimurnikan. Efek yang sama juga terjadi muncul 1 jam setelah perlakuan
pada kandungan bawang putih yang larut danmenghilang 24 jam kemudian. Dosis
lemak yaitu dialil disulfida dan diallil 0,5 ml/kg BBmerupakan dosis perlakuan
trisulfida.Penghambatan HMG CoA yang memiliki aktivitashipotensif paling
reduktase akan menurunkan tinggi.Ekstrak umbi bawang putih dengan
sintetiskolesterol LDL. Penurunan dosis 2,4g/individu/hari mampu
kolesterol LDL ini dapat menurunkan tekanan darahpenderita
menurunkanpembentukan plak hipertensi. Penurunan tekanan
ateroksklerosis.10,11 darahmuncul 5–14 jam setelah
Hipertensi merupakan faktor perlakuan. Ekstrak tersebut mengandung
risiko utama penyakit kardiovaskular, allisin 1,3%. Efeksamping pada
sehingga penurunan tekanan darah akan sukarelawan setelah perlakuan
secara signifikan menurunkan angka tidakditemukan. Penelitianjuga
risiko kejadian kardiovaskular. Disfungsi menunjukkan bahwa pemanfaatan
endotel, yang disebabkan oleh umbibawang putih dalam bumbu
penurunan bioavailabilitas nitric oxide masakan dapatmenekan peluang terkena
(NO), merupakan faktor risiko penting hipertensi. Rata-ratakonsumsi umbi
penyebab hipertensi dan penyakit bawang putih 134 gram per
kardiovaskular. NO memegang peran bulandianjurkan untuk mencegah
7
utama dalam regulasi tekanan hipertensi.
darah.Gangguan bioaktivitas NO dapat Mekanisme penurunan tekanan
menyebabkan kekakuan arteri, yang darahdiperkirakan berkaitan dengan
merupakan penyebab hipertensi.12 vasodilatasi ototpembuluh darah yang
Mekanisme penurunan tekanan dipengaruhi senyawa dalamekstrak umbi
darah adalah melalui efek vasodilatasi bawang putih. Potensial membran
oleh NO. NO merupakan mediator ototpolos mengalami penurunan hingga
penting dalam homeostasis tekanan nilainya negatif.Hal ini menyebabkan
darah, karena mempunyai beberapa tertutupnya Ca2+-channel danterbukanya
fungsi fisiologis dalam sistem K+-channel sehingga terjadi
kardiovaskular. Bawang putih dilaporkan hiperpolarisasi.Konsekuensinya otot akan
mengandung arginin yang dapat mengalamirelaksasi.7
meningkatkan sintesis NO melalui nitric Senyawa aktif umbi bawang putih
oxide synthase (NOS). Pemberian bawang yang diketahui mempengaruhi
2+
putih (Aged Garlic Extract 2.86 g/ kg per ketersediaan ion Ca untuk kontraksi
oral) dapat meningkatkan produksi NO otot jantung dan otot polos pembuluh
sebanyak 30-40% setelah 15 sampai 60 darah adalah kelompok ajoene.
2+
menit pemberianbawang putih. Konsentrasi ion Ca -intraseluler yang
Sebaliknya, kekurangan NO dapat tinggi dapat menyebabkan vasokonstriksi
menyebabkan hipertensi pada tikus yang yang menyebabkan hipertensi. Senyawa
sebelumnya mempunyai tekanan darah aktif tersebut diperkirakan dapat
normal.13 menghambat masuknya ion Ca2+ ke

J MAJORITY | Volume 4 Nomor 4 | Februari 2015 | 46


Diano RF |Garlic Potential as Treatment of Dyslipidemia and Hypertension

dalam sel, sehingga konsentrasi ion Ca2+ Aliin dan sedikit


intraseluler menurun dan terjadi Bubuk komponen sulfur larut
hiperpolarisasi, diikuti relaksasi otot. bawang putih minyak
Relaksasi menyebabkan ruangan dalam Tanpa alisin
pembuluh darah melebar, sehingga Tidak terstandardisasi
dengan baik
tekanan darah turun.7
Hasil pada kolesterol tidak
Gas hydrogen sulphide (H2S) konsisten
adalah gas yang penting sebagai Tanpa data keamanan
regulator fungsi fisiologis penting, antara
lain diameter arteri, aliran darah, dan Utamanya komponen
adhesi leukosit.Gas ini juga mempunyai Aged garlic larut air (SAC, SAMC, atau
efek antiinflamasi dan antiapoptosis. H2S extract saponin)
merupakan substansi vasorelaksasi poten Terstandardisasi dengan
yang kerjanya mirip molekul lain, yaitu SAC
NO. Berbeda dengan NO, sumber utama Sedikit komponen larut
H2S darah diproduksi dari sel darah minyak
Variasi efek yang
merah atau melalui sel otot polos
menguntungkan
vaskular. H2S diproduksi dari sistein, Terdapat data keamanan
melalui enzim cystathionine betasynthase Telah banyak penelitian
dan cystathionine gamma-lyase (CSE). (200+ penelitian)
Penelitian menunjukkan bahwa pada
tikus yang jumlah CSE-nya kurang, juga
terdapat penurunan H2S dan berkembang Kontraindikasi, efek samping, dan
menjadi hipertensi.15 interaksi

Tabel 1. Berbagai preparat bawang


putih16 Efek samping penggunaan
bawang putih sangat minimal. Senyawa
Tipe Produk Komponen Utama sulfur larut minyak diketahui sebagai
Minyak atsiri Hanya mengandung 1% iritan dan alergen.Secara topikal, DAS
bawang putih komponen sulfur larut adalah yang paling alergenik. Berikut efek
minyak (DAS atau DADS) bawang putih: 1) alisin adalah salah satu
pada 99% minyak iritan utama dalam bawang putih; 2)
makanan senyawa sulfur yang larut dalam minyak
Tanpa fraksi larut dalam yang lebih beracun dari senyawa yang
air larut dalam air dan 3) ketika bawang
Tanpa allisin
putih diekstrak dalam periode tertentu,
Tidak terstandardisasi
toksisitas sangat berkurang.16
dengan
Tidak ada data keamanan Bawang putih mentah sangat
tinggi alisin (3,7 mg / g). Produk bawang
Minyak Komponen sulfur larut putih dengan kapsul dirancang untuk
maserasi minyak dan aliin mengirim alisin (1-5 mg, tergantung pada
bawang putih Tanpa alisin klaim label produk) langsung ke saluran
Tidak terstandardisasi usus. Namun, alisin dapat menjadi agen
dengan baik pengoksidasi yang tidak hanya
Tidak ada data keamanan menghambat pertumbuhan bakteri,
tetapi juga dapat merusak usus lapisan

J MAJORITY | Volume 4 Nomor 4 | Februari 2015 | 47


Diano RF |Garlic Potential as Treatment of Dyslipidemia and Hypertension

dan perut. Jus bawang putih (0,5 mL) Dosis efektif penggunaan bawang
menyebabkan kerusakan yang signifikan putih tidak ditentukan. Secara umum,
pada membran mukosa epitel setelah 2 dosis orang dewasa adalah 4 gram (satu
jam pada tikus. Setelah 24 jam paparan, sampai dua siung) bawang putihmentah
ulkus, penyusutan dan pendarahan pada per hari, 300 mg tablet bawang
mukosa epitel terdeteksi. Ketiga jenis putihkering, 2-3 kali per hari atau
kapsul bawang putih tersedia secara penggunaan ekstrak bawang putih7,2
komersial, yaitu, garlicin, Garlique dan gram per hari.17
Garlinase 4000, yang digunakan pada Suplementasi preparat bawang
dosis 133, 108 dan 60,5 mg per tikus, putihdibandingkan bawang putihmentah
masing-masing menyebabkan kerusakan mempunyai keuntungan mengurangi bau
parah pada duodenum yang mukosa bawang putih. Pada sebuah studi yang
setelah 2 jam paparan. Kontrol positif membandingkan penggunaan aged garlic
dengan menggunakan saline extract (bawang putih1 kapsul/hari,
menunjukkan tidak ada kerusakan bawang putih2 kapsul/hari, bawang
duodenum. Menurut penelitian tersebut, putih4 kapsul/hari) dan plasebo,
produk bubuk bawang putih berkapsul didapatkan hasil bahwa aged garlic
yang dirancang untuk menghasilkan alisin extract lebih superior dibandingkan
dalam usus halus dapatmembahayakan. plasebo dalam menurunkan tekanan
Sejumlah toksikologi dan klinis studi darah pasien hipertensi. Penggunaan dua
Aged, salah satu preparat bawang putih kapsul aged garlic extract 480 mg sehari
jenis lain, telah dilakukan dan hasilnya menghasilkan penurunan tekanan darah
tidak ada efek samping. Keamanan sistolik 11,8 •} 5,4 mm Hg dibandingkan
penggunaan Aged telah dilakukan oleh plasebo dalam 12 minggu. Dosis empat
studi berikut : 1) uji toksisitas akut dan kapsul aged garlic extract sehari juga
subakut; 2) uji toksisitas kronis; 3) Tes menurunkan tekanan darah, tetapi
mutagenisitas; 4) uji toksisitas umum; 5) efeknya lebih rendah dibandingkan
Tes teratogenitas (Segmen I, II, dan III); 6) penggunaan dua kapsul sehari. Hal ini
uji toksisitas dilakukan oleh US Food and karena kepatuhan dan tolerabilitaslebih
Drug Administration; dan 7) Studi klinis rendah pada dosis empat kapsul.17
yang dilakukan pada 1000 subjek.16
Bawang putihjuga dilaporkan SIMPULAN
tidak memengaruhi efek metabolisme Bawang putih dapat menurunkan
obat, meskipun beberapa studi tekanan darah dan kolesterol. Arginin
menunjukkan efek dalam farmakokinetik dan senyawa metabolit ajoene dari
protease inhibitor. Pengguna bawang putih dapat menurunkan
antikoagulan harus berhati-hati karena tekanan darah, sedangkan SAC, DADS,
bawang putihmempunyai efek dan DATS merupakan senyawa yang
antitrombotik. Pada pasien yang akan berperan dalam penurunan kadar
menjalani operasi, dianjurkan tidak kolesterol. Efek samping bawang putih
memakan bawang putihdosis tinggi 7 ringan berupa nyeri perut dan
sampai 10 hari sebelum operasi karena antitrombotik. Berbagai preparat bawang
dapat menyebabkan perpanjangan masa putih sudah banyak di pasaran. Aged
perdarahan.17 Garlic Extract memiliki efek samping yang
paling minimal.
Dosis

J MAJORITY | Volume 4 Nomor 4 | Februari 2015 | 48


Diano RF |Garlic Potential as Treatment of Dyslipidemia and Hypertension

DAFTAR PUSTAKA 13. Morihara N, Sumioka I, Moriguchi T, Uda


1. Simanjuntak, K. Pengaruh diet tinggi lipid N, Kyo E. Aged garlic extract enhances
terhadap tingginya penyakit. Bina Widya. production of nitric oxide. Life Sci.
2011;22(4):191-9 2002;71(5): 509-17
2. Delima, Miharja L., Siswoyo, H.Prevalensi 14. Wagner CA. Hydrogen sulfi de: a new
dan faktordeterminan penyakit jantung gaseous signal molecule and blood
di indonesia. BuletinPenelitian pressure regulator. J Nephrol. 2009;
Kesehatan. 2009;37(3): 142-59 22(2): 173-6
3. National Health, Lung, and Blood 15. Wagner CA. Hydrogen sulfi de: a new
Institute. The seventh report of the joint gaseous signal molecule and blood
national comittee on prevention, pressure regulator. J Nephrol. 2009;
detection, evaluation, and treatment of 22(2): 173-6
high blood pressure. 2003. National 16. Amagase, H., Brenda, L.P., Hiromichi,
Institute of Health:USA Shigeo, K., dan Yoichi, I. Intake of garlic
4. National Health, Lung, and Blood and its bioactive component. J. Nutr.
Institute. Third Report of the National 2001;131: 955-62
Cholesterol Educating Program (NCEP) 17. Imelda, M., Kurniawan. S. Peranan garlic
on Detection, Evaluation, and Treatment (bawang putih) pada pengelolaan
of High Blood Cholesterol in Adults hipertensi.CDK-209. 2013;40(10):746-50
(Adults Treatment Panel III). 2002.
National Institute of Health:USA
5. Barness, J. Herbal therapeutics:
hyperlipidaemia. The Pharmaceutical
Journal. 2002;269: 193-5
6. Keputusan Menteri Kesehatan Republik
Indonesia No. 854 Tahun 2009
Pengendalian Penyakit Jantung. 25
September 2009. Jakarta
7. Hernawan, U.E., Setyawan, A.D. Review:
Senyawa organosulfur bawang putih
(Allium sativum L.) dan aktivitas
biologinya. Biofarmasi. 2003; 1(2): 65-76
8. Zhang, X. WHO Monographs on Selected
Medicinal Plants: Bulbus Allii Sativii.
1999. Geneva: World Health
Organization.
9. Song, K. dan J. A. Milner. The influence of
heating on the anticancer properties of
garlic. J. Nutr.2001;131: 1054S–7S
10. Gupta, N. dan Porter, T.D. Garlic and
garlic-derived compounds inhibit human
squalene monooxygenase. J. Nutr.
2001;131:1662-7
11. Price, S.A., L.M., Wilson.
Pathophysiology: clinical concepts of
disease processes. 6th Ed.Michigan.
2002. Elsevier Science. Terjemahan
Brahm U.P, Huriawati H., Pita W., dan
Dewi A.M. Patofisiologi: konsep klinis
proses-proses penyakit. Ed 6. 2006.
Jakarta:EGC hlm. 578-87
12. Hermann M, Flammer A, Luescher TF.
Nitric oxide in hypertension. J Clin
Hypertens (Greenwich). 2006;8 (12 suppl
4): 17-29

J MAJORITY | Volume 4 Nomor 4 | Februari 2015 | 49

Anda mungkin juga menyukai