Anda di halaman 1dari 8

Pengaruh Ekstrak Mengkudu terhadap NF-κβ, TNF-α, ICAM-1 pada HUVECs (Rastini, E.K., et al.

Pengaruh Pemberian Ekstrak Buah Mengkudu (Morinda citrifolia L.)


Terhadap Aktivasi NF-ĸβ dan Ekspresi Protein (TNF-α, ICAM-1) pada Kultur
Sel Endotel (HUVECs) Dipapar Ox-LDL
Endah Kusuma Rastini1*, M. Aris Widodo2, M. Saifur Rohman3
1
Program Studi Biomedik Universitas Brawijaya
2
Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya
3
Laboratorium Biokimia Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya

Abstrak
Penelitian ini bertujuan mengetahui pengaruh dan mekanisme kerja mengkudu (Morinda citrifolia)
terhadap aktivasi NF-κβ, ekspresi protein TNF-α dan ICAM-1 dalam menghambat proses aterosklerosis.
Penelitian dilakukan secara in vitro menggunakan kultur sel endotel vena umbilikalis manusia (HUVECs).
Dibuat dua kelompok kontrol pada kultur sel endotel yaitu kontrol negatif tanpa perlakuan, kelompok yang
dipapar Ox-LDL 40 μg ml-1, Kelompok perlakuan yaitu kultur sel endotel dengan pemberian dosis ekstrak
mengkudu 2,5 μg ml-1, 5 μg ml-1 dan 10 μg ml-1 selama dua jam. Masing-masing sistem kultur dipapar Ox-
-1
LDL 40 μg ml . Pemaparan Ox-LDL dilakukan selama 30 menit untuk mengetahui aktivasi NF-κβ dan 24 jam
untuk mengetahui ekspresi protein TNF-α dan ICAM-1. Pengukuran aktivasi NF-κβ, ekspresi protein TNF-α
dan ICAM-1 menggunakan imunohistokimia. Hasil penelitian menunjukkan, ekstrak mengkudu dengan dosis
2,5 μg ml-1, 5 μg ml-1 dan 10 μg ml-1 dapat menghambat aktivasi NF-κβ, ekspresi protein TNF-α dan ICAM-1
pada kultur sel endotel manusia (HUVECs) dipapar Ox-LDL 40 μg ml-1 sebagai agen inflamasi yang dapat
menimbulkan aterosklerosis. Melalui analisis ANOVA (p<0,01) diketahui terdapat hubungan negatif pada
perlakuan antar dosis ekstrak mengkudu dalam menghambat aktivasi NF-κβ, ekspresi protein TNF-α dan
ICAM-1 menggunakan analisis Spearman’s (p<0,01).

Kata kunci: aterosklerosis, ICAM-1, mengkudu (Morinda citrifolia L.), NF-κβ, Ox-LDL, TNF-α

PENDAHULUAN babkan kematian terbesar di negara maju seperti


Penyakit aterosklerosis merupakan suatu Amerika Serikat. Di Indonesia sendiri mulai
penyakit kompleks. Aterosklerosis berawal dari terjadi pergeseran angka kematian dari penyakit
penumpukan kolesterol terutama ester koles- infeksi kepada penyakit metabolik dan dege-
terol-LDL (lipoprotein densitas rendah) di dinding neratif termasuk juga penyakit jantung koroner
arteri. Low Density Lypoprotein (LDL) secara dan pembuntuan pembuluh darah otak yang
normal bisa masuk dan keluar dari dinding arteri diantaranya disebabkan oleh aterosklerosis. Ber-
melalui endotel. Masuknya lipoprotein ke lapisan dasarkan data penelitian terdahulu telah banyak
dalam dinding pembuluh darah meningkat seiring dibuktikan bahwa aterosklerosis merupakan
tingginya jumlah lipoprotein dalam plasma proses inflamasi atau keradangan kronis. Zat
(hiperlipidemia), ukuran lipoprotein dan tekanan yang merangsang inflamasi maupun protein
darah (hipertensi). Peningkatan semua itu akan dihasilkan sel radang terlibat secara langsung
meningkatkan permeabilitas dinding pembuluh sejak awal hingga proses terjadinya komplikasi
darah, sehingga lipoprotein dan ester kolesterol dari aterosklerosis. Perubahan fungsi endotel
mengendap di dinding arteri. akan mengubah perjalanan aterosklerosis.
Salah satu penyakit yang berhubungan Pembentukan awal aterosklerosis bermula
dengan terjadinya aterosklerosis adalah pe- dari sel darah putih, yang disebut monosit dan T
nyakit kardiovaskuler, yang diketahui menye- Limfosit, yang mengalami penumpukan pada
dinding pembuluh darah arteri dan dipicu oleh
 modifikasi LDL. Salah satu modifikasi LDL yang
Alamat Korespondensi:
Endah Kusuma Rastini
menyebabkan aterosklerosis adalah Ox-LDL [1].
E-mail : rastini@gmail.com Ox-LDL dapat mengaktifkan faktor transkripsi NF-
Alamat : Program Studi S2 Biomedik Universitas Brawijaya, кB yang terlibat dalam ekspresi imun dan
Jl. Veteran, Malang, 65145

J.Exp. Life Sci.Vol. 1 No. 1, Okt 2010 [48] hal. 1-55


Pengaruh Ekstrak Mengkudu terhadap NF-κβ, TNF-α, ICAM-1 pada HUVECs (Rastini, E.K., et al.)

inflamasi gen. NF-кB yang aktif dapat meng- patan 1000 rpm selama 8 menit. Supernatan
induksi terbentuknya protein pada sistem imun dibuang, ditambahkan 4 ml medium kultur dan
seperti protein sitokin (TNF-α, IL-1), adesi dipindahkan ke dalam plate well 24. Plate
molekul (VCAM-1, ICAM-1), dan zat vasoaktif dimasukkan ke dalam inkubator sampai mono-
(eNOS, NO). Keadaan ini meningkatkan progre- layer (membentuk cobblestone) kurang lebih 3-4
sifitas aterosklerosis sehingga mengakibatkan hari dan media diganti setiap 2 hari sekali.
pembuntuan arteri koroner [2]. Pembuatan Ekstrak Mengkudu
Salah satu bahan yang dapat mencegah Bubuk buah mengkudu dimasukkan dalam
terjadinya aterosklerosis dalam tubuh adalah kertas saring dan diikat kedua ujungnya,
antioksidan, yang dapat diperoleh dari sayur dan direndam dalam gelas ekstraksi sokhlet 250 ml
buah. Mengkudu dalam berbagai penelitian berisi etanol 80% sampai pekat dan dilakukan
diketahui dapat digunakan sebagai antiinflamasi, ekstraksi. Hasil ekstraksi kemudian dievaporasi
antibakteri, dan antikanker, di mana memiliki (memisahkan antara pelarut etanol dan ekstrak
berbagai macam zat aktif. kasar mengkudu).
Mengkudu merupakan tanaman tropis Pemberian Ekstrak Mengkudu untuk menekan
termasuk dalam familia Rubiaceae. Tinggi aktivasi NF-κβ, ekspresi protein TNF-α dan
tanaman mengkudu antara empat sampai enam ICAM-1
meter, berdaun hijau lebar dan berbuah Kultur primer sel endotel monolayer
sepanjang tahun. Mengkudu sudah sejak lama diinkubasi dengan dan tanpa ekstrak buah
dikenal sebagai tanaman yang berkhasiat [3]. mengkudu selama 2 jam berbagai dosis,
Mengkudu mengandung zat aktif utama yaitu kemudian ditambahkan Ox-LDL dan diamati
polisakarida, scopoletin, ascorbic acid, beta pengaruhnya terhadap aktivasi NF-B setelah 30
carotene, l-arginin, dan enzim proxeronase dari menit sampai 1,5 jam. Dibuat kultur primer yang
suatu alkaloid pro-xeronin. Zat aktif utama dalam sama dengan perlakuan di atas dan diamati
buah mengkudu lebih berperanan dibandingkan peningkatan ekspresi gen TNF-α, ICAM-1 setelah
dengan zat aktif lain dalam buah mengkudu. 24 jam.
Menurut Kamiya, dalam mengkudu, selain Pengukuran imunohistokimia untuk mengetahui
antioksidan, zat bioaktif yang diketahui dapat aktivasi NF-κβ, ekspresi protein TNF-α dan
menghambat Ox-LDL pada proses atero-sklerosis ICAM-1
adalah senyawa polifenol (3,3’-bisdemethyl- Kultur sel endotel yang telah diberi ekstrak
pinoresinol, americanoid acid A, morindolin, mengkudu dan dipapar Ox-LDL dicuci dengan
americanol A, americanin A, dan isoprincepin). HEPES buffer selama 30 menit dan difiksasi
Bioaktif antioksidan dan poli-fenol tersebut dapat dengan methanol selama 5 menit. Preparat
menekan teraktivasinya NF-B sehingga ekspresi dikeringanginkan dan dicuci dengan PBS pH 7,4.
protein inflamasi (TNF-α, ICAM-1) tidak ter- Diaplikasikan 3% H2O2 selama 10 menit dan cuci
bentuk dan proses aterosklerosis dapat dengan PBS pH 7,4 pada preparat. Digunakan
dihambat[4]. serum 5% FBS yang mengandung 0,25% Triton X-
Mengetahui mekanisme dan pengaruh 100 dan inkubasi selama 1 jam pada suhu ruang
ekstrak buah mengkudu pada kultur sel endotel untuk bloking. Preparat dicuci dengan PBS pH 7,4
(HUVECs) terhadap aktivasi NF-B, penurunan dan ditetesi dengan monoclonal anti p50-p65,
ekspresi protein TNF-α dan ICAM-1 yang monoklonal anti TNF-, monoklonal anti ICAM-1
memediatori terjadinya aterosklerosis. dan diinkubasi semalam. Preparat dicuci dengan
PBS pH 7,4, ditetesi dengan antibodi sekunder
METODE PENELITIAN berlabel biotin dan diinkubasi selama satu jam.
Penelitian ini menggunakan eksperimen Preparat dicuci dengan PBS pH 7,4 dan ditetesi
murni melalui percobaan di laboratorium, dengan SA-HRP (Strep-Avidin horse radis
dengan tiga kali pengulangan terhadap empat peroxidase) selama 40 menit, kemudian dicuci
kelompok perlakuan pada kultur sel HUVECs yang dengan PBS pH 7,4 dan diaplikasikan kromogen
diinkubasi dengan Ox-LDL dan satu kultur sel untuk HRP, yaitu DAB (3-3’-diamino benzidine).
normal. Counterstain dilakukan dengan Mayer hema-
Pembuatan Kultur Sel Endotel (HUVECs) toxilen selama 10 menit, dibilas dengan air
Vena Umbilikus dibersihkan dengan larutan mengalir dan dicuci dengan dH2O. Preparat
PBSA dan diberi larutan Collagenase. Collagenase dikeringkan dan ditutup coverglass. Hasil diamati
dikeluarkan dari umbilikus, disentrifugasi kece-

J.Exp. Life Sci.Vol. 1 No. 1, Okt 2010 [49] hal. 1-55


Pengaruh Ekstrak Mengkudu terhadap NF-κβ, TNF-α, ICAM-1 pada HUVECs (Rastini, E.K., et al.)

dengan mikroskop Olympus cx21 perbesaran sel endotel ditambah dengan ekstrak mengkudu
1000 kali. selama dua jam dan kemudian dipapar dengan
Ox-LDL 50 μg ml-1 selama 30 menit, sel tetap
HASIL DAN PEMBAHASAN hidup. Ekspresi protein TNF-α dan ICAM-1 ketika
Kultur Sel Endotel (HUVECs) Normal dilakukan pengukuran setelah dua jam pem-
Kultur sel endotel (HUVECs) dalam kondisi berian dosis ekstrak mengkudu dan dipapar
-1
normal memiliki ciri-ciri antara lain bentuk sel dengan Ox-LDL 50 μg ml selama 24 jam, sel
cobblestone, dengan spesifisitas sel pada bagian menunjukkan penurunan viabilitas (Gambar 3).
tengah tampak bulat dan jelas. Selain itu bentuk Berdasarkan hasil uji optimalisasi penggunaan
sel pipih, jarak antar sel teratur dan permukaan kadar Ox-LDL, maka digunakan kadar Ox-LDL
sel ditandai dengan kejelasan inti sel, membran sebesar 40 μg ml-1 dan dosis ekstrak mengkudu
plasma, sitoplasma, dan extra cellular matrix 2,5 mg ml-1, 5 mg ml-1, dan 10 mg ml-1 dalam
(ECM) [5]. Hasil kultur sel endotel dalam kondisi penelitian ini.
pada penelitian ini dapat dilihat pada Gambar 1.

Gambar 1. Kultur Sel Endotel (HUVECs) Dalam Kondisi


Normal pada hari ke 4 kultur. Preparat diamati Gambar 2. Kultur Sel Endotel (HUVECs) hari ke 4 dipapar
dengan mikroskop inverted nikkon, perbesaran 400 dosis ekstrak mengkudu 2 jam. Diamati dengan
kali mikroskop inverted nikkon, perbesaran 400 kali.
Keterangan: Keterangan:
A. membran sel B. sitoplasma -1
A. ekstrak mengkudu 20 mg ml
C. inti sel D. extra cellular matrix (ECM) -1
B. ekstrak mengkudu 10 mg ml
-1
C. ekstrak mengkudu 5 mg ml
Optimalisasi Dosis Ekstrak Mengkudu Pada -1
D. ekstrak mengkudu 2,5 mg ml
Kultur Sel Endotel
Hasil eksplorasi atau pemaparan dosis ekstrak
mengkudu selama dua jam pada kultur sel
endotel normal hari ke-4 menunjukkan bahwa
pada dosis tertinggi, yaitu 20 mg ml-1, merupakan
dosis yang toksik untuk sel endotel (HUVECs).
Keadaan ini ditandai dengan kematian sel
(Gambar 2), sel membulat dan terlepas dari
media kultur. Beberapa sel yang masih hidup juga
mulai mengalami kematian ditandai dengan
terjadinya shrinkage (sel mengkerut), jarak antar
sel melebar dan sel membulat. Oleh karena itu Gambar 3. Kultur sel Endotel setelah diberi ekstrak
dosis ekstrak mengkudu yang dapat digunakan mengkudu dosis tertinggi 2 jam dan dipapar Ox-LDL
adalah 10 mg ml-1, 5 mg ml-1, dan 2,5 mg ml-1. 50 μg ml-1 selama 24 jam. Sel tampak mulai
Optimalisasi Dosis Ox-LDL Pada Kultur Sel mengalami kematian diamati dengan mikroskop
inverted nikkon, perbesaran 400 kali.
Endotel
Imunohistokimia Aktivasi Faktor Transkripsi NF-
Optimalisasi Dosis dilakukan dengan merujuk
κβ Pada Kultur Sel Endotel (HUVECs)
penelitian terdahulu, yaitu range Ox-LDL yang
Berdasarkan hasil pengecatan imunohisto-
sesuai pada kultur adalah antara 10–50 μg ml-1.
kimia pada kultur sel endotel (HUVECs yang telah
Hasil penelitian menunjukkan, pada penentuan -1
diberi ekstrak mengkudu dosis 2,5 mg ml , 5
aktivasi faktor transkripsi NF-κβ, setelah kultur

J.Exp. Life Sci.Vol. 1 No. 1, Okt 2010 [50] hal. 1-55


Pengaruh Ekstrak Mengkudu terhadap NF-κβ, TNF-α, ICAM-1 pada HUVECs (Rastini, E.K., et al.)

mg ml-1, dan 10 mg ml-1 selama dua jam dan Analisis statistik Oneway ANOVA dan uji
dipapar dengan Ox-LDL 40 μg ml-1 selama 30 Duncan menunjukkan bahwa terdapat pengaruh
menit untuk melihat aktivasi NF-κβ (Gambar 4), bermakna pada kultur sel endotel yang dipapar
dapat diketahui bahwa kultur sel endotel normal dengan ekstrak mengkudu terhadap banyaknya
tanpa adanya aktivasi NF-κβ (Gambar 4). Selain aktivasi NF-κβ dalam sel endotel (p<0,01). Hal ini
itu tampak pula inti sel berwarna biru atau biru menunjukkan bahwa pemberian ekstrak
-1
keunguan dengan sitoplasma yang jelas dan mengkudu berbagai dosis, yaitu 2,5 mg ml , 5
-1 -1
tampak kecoklatan. Sedangkan pada kultur sel mg ml , dan 10 mg ml menyebabkan pe-
endotel yang menunjukkan adanya aktivasi NF- nurunan aktivasi NF-κβ pada kultur sel endotel
κβ, diperlihatkan pada perlakuan kontrol positif dipapar Ox-LDL. Berdasarkan analisis di atas
(Gambar 5) dengan penampakan inti sel ber- menunjukkan bahwa semakin besar dosis ekstrak
warna biru atau ungu tetapi lebih pucat (warna mengkudu yang diberikan pada kultur sel endotel
biru atau ungu samar dan tidak jelas). dipapar Ox-LDL, maka akan semakin menurunkan
aktivasi faktor transkripsi NF-κβ pula.Hasil
pengecatan secara imunohistokimia untuk
aktivasi NF-κβ kemudian dilakukan penghitungan
sel dan dianalisis dengan analisis statistik Duncan
(p<0,01) yang ditunjukkan pada Tabel 1.

Tabel 1. Pemberian Ekstrak Mengkudu pada kultur Sel


Endotel dipapar Ox-LDL 40 μg ml-1 terhadap Aktivasi
NF-κβ
No Perlakuan Jumlah Aktivasi NF-ĸβ
Sel ([X ± SD]%)
a
1 Kontrol 251 2,21 ± 7,41
Negatif
b
Gambar 4. Kultur HUVECs hasil imunohistokimia untuk 2 Kontrol 175 48,41 ± 17,84
melihat aktivasi NF-κβ. Positif
a
Keterangan: 3 M1 223 0,9 ± 2,74
-1
(A) Kontrol Negatif (tanpa perlakuan) (B) Kontrol Positif (2,5 ng ml )
a
(dipapar LDL teroksidasi 40 μgml-1) (C),(D) dan (E) adalah 4 M2 230 0,25 ± 1,12
-1
HUVECs diberi ekstrak mengkudu dengan dosis berturut- (5 ng ml )
a
turut 2,5 mg ml-1, 5 mg ml-1, dan 10 mg ml-1 yang dipapar 5 M3 193 0,00 ± 0,00
-1
Ox-LDL 40 μg ml-1 (diamati dengan mikroskop Olympus (10 ng ml )
cx21, perbesaran 1000 kali). Keterangan:
Huruf yang berbeda menunjukkan perbedaan yang nyata
berdasarkan analisis statistik Duncan (p<0,01)

Imunohistokimia Ekspresi Protein TNF-α Pada


Kultur Sel Endotel (HUVECs)
Kultur sel endotel yang menunjukkan adanya
ekspresi protein TNF-α, diperlihatkan pada
perlakuan kontrol positif (Gambar 6), dengan
penampakan inti sel dan sitoplasma berwarna
kecoklatan atau merah kecoklatan. Ekspresi
protein sitokin TNF-α yang timbul pada kontrol
positif kultur sel akibat dari teraktivasinya faktor
transkripsi NF-κβ, hasil induksi atau pemaparan
Gambar 5. Kultur Sel Endotel (HUVECs) untuk melihat Ox-LDL. Gambar hasil pengecatan imuno-
Ekspresi TNF-α/ICAM-1. histokimia menunjukkan bahwa dengan bertam-
Keterangan:
(A) Kontrol Negatif (tanpa perlakuan) (B) Kontrol Positif
bahnya dosis ekstrak mengkudu yang diberikan
(dipapar Ox-LDL 40 μg ml-1) (C), (D) dan (E) adalah pada kultur sel endotel (HUVECs) maka ekspresi
HUVECs diberi ekstrak mengkudu dengan dosis berturut- protein sitokin TNF-α semakin berkurang. Hal ini
turut 2,5 mg ml-1, 5 mg ml-1, dan 10 mg ml-1 yang dipapar ditandai dengan semakin berkurangnya warna
Ox-LDL 40 μg ml-1. (Foto dengan perbesaran 400×, inti sel yang tampak coklat kemerahan dan
mikroskop inverted merk nikkon).
semakin banyak inti sel tampak biru keunguan.

J.Exp. Life Sci.Vol. 1 No. 1, Okt 2010 [51] hal. 1-55


Pengaruh Ekstrak Mengkudu terhadap NF-κβ, TNF-α, ICAM-1 pada HUVECs (Rastini, E.K., et al.)

(p<0,01). Dengan pemberian ekstrak mengkudu


berbagai dosis, yaitu 2,5 mg ml-1, 5 mg ml-1, dan
10 mg ml-1, terjadi penurunan ekspresi protein
sitokin TNF-α pada kultur sel endotel dipapar Ox-
LDL.
Imunohistokimia Ekspresi Protein ICAM-1 Pada
Kultur Sel Endotel (HUVECs)
Hasil Immunuhistokimia pada kultur sel
endotel tampak terdapat beberapa sel yang
menunjukkan adanya ekspresi protein ICAM-1,
diperlihatkan pada kontrol positif (Gambar 7)
dengan penampakan inti sel berwarna
Gambar 6. Kultur HUVECs hasil imunohistokimia untuk kecoklatan dan membran sel juga berwarna
melihat ekspresi TNF-α.
Keterangan:
kecoklatan. Pada gambar ditandai dengan
(A) Kontrol Negatif (tanpa perlakuan) (B) Kontrol Positif panah berwarna biru. Ekspresi protein ICAM-1
(dipapar Ox-LDL 40 μg ml-1) (C), (D) dan (E) adalah yang timbul pada kultur sel kontrol positif akibat
HUVECs diberi ekstrak mengkudu dengan dosis berturut- dari teraktivasinya faktor transkripsi NF-κβ, hasil
turut 2,5 mg ml-1, 5 mg ml-1, dan 10 mg ml-1 yang dipapar induksi atau pemaparan Ox-LDL.
Ox-LDL 40 μg ml-1. Preparat diamati dengan mikroskop
Olympus cx21 perbesaran 1000 kali.

Berdasarkan penghitungan jumlah kultur sel


endotel yang mengekspresikan protein TNF-α
paling tinggi terdapat pada perlakuan kontrol
positif, di mana kultur sel endotel hanya dipapar
Ox-LDL (Tabel 2.). Pemaparan kultur sel endotel
menggunakan Ox-LDL meningkatkan produksi
TNF-α dalam sel. Sementara perlakuan dengan
pemberian ekstrak mengkudu berbagai dosis
menunjukkan penurunan ekspresi protein sitokin
TNF-α, terutama pada dosis mengkudu 10
mg ml-1 yang merupakan dosis paling tinggi. Gambar 7. Kultur HUVECs hasil imunohistokimia untuk
melihat ekspresi protein ICAM-1. (A) Kontrol Negatif
Tabel 2. Ekspresi protein sitokin TNF-α pada Kultur Sel atau tanpa perlakuan, (B) Kontrol Positif/dipapar LDL
Endotel yang Dipapar Ox-LDL 40 μg ml-1 dan teroksidasi 40 µg ml-1, (C),(D) dan (E) adalah HUVECs
Pemberian Ekstrak Mengkudu diberi ekstrak mengkudu dengan dosis berturut-turut
No Perlakuan Jumlah Aktivasi TNF-α 2,5 mg ml-1, 5 mg ml-1, dan 10 mg ml-1 yang dipapar
Sel ([X ± SD]%) LDL teroksidasi 40 µg ml-1. Preparat diamati dengan
a
1 Kontrol 147 0,00 ± 0,00 mikroskop Olympus cx21 perbesaran 1000 kali.
Negatif
b
2 Kontrol 267 40,28 ± 16,82 Gambar hasil pengecatan imunohistokimia di
Positif atas menunjukkan bahwa dengan bertambahnya
a
3 M1 223 1,97 ± 4,16 dosis ekstrak mengkudu (Gambar 10 C, D dan E)
-1
(2,5 ng ml )
a yang diberikan pada kultur sel endotel (HUVECs)
4 M2 230 0,74 ± 2,28
-1
(5 ng ml ) maka ekspresi protein ICAM-1 semakin
5 M3 193 0,00 ± 0,00
a berkurang. Hal ini ditandai dengan intensitas
(10 ng ml )
-1 warna inti sel semakin berkurang dan membran
Keterangan: sel yang tampak kecoklatan dan semakin banyak
Huruf yang berbeda menunjukkan perbedaan yang nyata inti sel tampak biru keunguan.
berdasarkan analisis statistik Duncan (p<0,01) Hasil pengecatan secara imunohistokimia
untuk aktivasi ICAM-1 kemudian dilakukan
Analisis statistik Oneway ANOVA dan uji Duncan penghitungan sel yang ditunjukkan pada Tabel 3.
(Tabel 2) menunjukkan bahwa terdapat pengaruh Berdasarkan penghitungan jumlah kultur sel
bermakna pada kultur sel endotel yang dipapar endotel yang mengekspresikan protein ICAM-1
dengan ekstrak mengkudu terhadap banyaknya paling tinggi terdapat pada perlakuan kontrol
ekspresi protein sitokin TNF-α dalam sel endotel positif, di mana kultur sel endotel hanya dipapar

J.Exp. Life Sci.Vol. 1 No. 1, Okt 2010 [52] hal. 1-55


Pengaruh Ekstrak Mengkudu terhadap NF-κβ, TNF-α, ICAM-1 pada HUVECs (Rastini, E.K., et al.)

Ox-LDL. Perlakuan kultur sel endotel dengan dapat mengaktivasi NF-κβ juga dipengaruhi oleh
pemberian berbagai dosis ekstrak mengkudu reseptor untuk Ox-LDL yaitu LOX-1 (leptin-like Ox-
menunjukkan penurunan ekspresi protein ICAM- LDL receptor-1) sehingga kemudian terbentuk
1, terutama pada dosis mengkudu 10 mg ml-1 ROS [6, 7, 8].
yang merupakan dosis paling tinggi. Brand et al., dan Collins menjelaskan bahwa
NF-κβ yang teraktivasi dalam sel endotel
Tabel 3. Pemberian Ekstrak Mengkudu pada kultur Sel berperan penting dalam patogenesis atero-
Endotel dipapar Ox-LDL 40 μg ml-1 Terhadap ekspresi sklerosis. NF-κβ sebagai faktor trans-kripsi, ketika
ICAM-1
dalam keadaan non aktif, NF-κβ berada di
No Perlakuan Jumlah Aktivasi ICAM-1
sitoplasma dan berikatan dengan Iκβ (inhibitor
Sel ([X ± SD])
a kappa beta). NF-κβ terdiri dari dua protein
1 Kontrol 147 0,00 ± 0,00
Negatif heterodimer yaitu p50 dan p65 [9, 10]. Jika
2 Kontrol 267 96,17 ± 12,39
b mengalami stimulasi dari luar, seperti timbulnya
Positif ROS akibat Ox-LDL, Iκβ yang semula berikatan
a
3 M1 223 3,71 ± 6,22 dengan p50-p65 terfosforilasi dan mengalami
-1
(2,5 ng ml ) ubiquitinasi yang akan terjadi degradasi pro-
a
4 M2 230 2,15 ± 3,96 teasom 26S. Hal ini menyebabkan terbebasnya
-1
(5 ng ml ) dimer NF-κβ (p50-p65) dari kompleks sitoplasmik
a
5 M3 193 1,42 ± 5,09 NF-κβ–Iκβ menuju nukleus. NF-κβ kemudian
-1
(10 ng ml )
terikat pada gen target dan menginduksi trans-
Keterangan:
Huruf yang berbeda menunjukkan perbedaan yang nyata kripsi dan gen proinflamasi. Aktivasi NF-κβ
berdasarkan analisis statistik Duncan (p<0,01) meningkatkan ekspresi dari molekul adesi E-
selectin, VCAM-1 dan ICAM-1, dan sintesis sitokin
Analisis statistik Oneway ANOVA dan uji Duncan seperti TNF-α, IL-1β, IL-6, IL-8 dan juga COX-2 [11,
menunjukkan bahwa terdapat pengaruh 12].
bermakna pada kultur sel endotel yang dipapar Pengaruh Pemberian Ekstrak Mengkudu Pada
dengan ekstrak mengkudu terhadap banyaknya Kultur Sel Endotel dipapar Ox-LDL Dalam
ekspresi protein ICAM-1 dalam sel endotel Menghambat Aktivasi NF-κβ
(p<0.01). Dengan pemberian ekstrak mengkudu Beberapa data hasil pengecatan secara
berbagai dosis, yaitu 2,5 mg ml-1, 5 mg ml-1, dan imunohistokimia (Gambar 4) menunjukkan
10 mg ml-1. bahwa pemberian ekstrak mengkudu berbagai
Pengaruh Ox-LDL terhadap aktivasi faktor dosis pada kultur sel endotel yang dipapar Ox-
transkripsi NF-κβ, ekspresi protein TNF-α dan LDL mampu menurunkan aktivasi NF-κβ secara
ICAM-1 signifikan dibandingkan dengan lkultur sel
Berdasarkan pada hasil penelitian ini dapat endotel kontrol positif (p<0,01). Hal ini
diketahui bahwa Ox-LDL 40 μg ml-1 berpengaruh menunjukkan bahwa senyawa bioaktif anti-
secara nyata pada aktivasi faktor transkripsi NF- oksidan dan polifenol yang terkandung dalam
κβ (Tabel. 1), ekspresi protein TNF-α (Tabel 2), mengkudu dapat menghambat oksidasi LDL
dan terhadap ekspresi ICAM-1 (Tabel 3) kultur sel sehingga tidak terjadi aktivasi NF-κβ. Beberapa
endotel. Banyak penelitian yang telah membukti- hasil penelitian yang telah dilakukan terhadap
kan bahwa Ox-LDL berperan penting dalam buah mengkudu menunjukkan bahwa di dalam
memicu perkembangan patogenesis atero- mengkudu terkandung banyak antioksidan
sklerosis. Modifikasi LDL dapat meningkatkan (vitamin C dan E) serta senyawa polifenol yaitu
ekspresi beberapa protein inflamasi (sitokin), 3,3’-bisdemethylpinoresinol, americanoic acid A
molekul adesi, chemokine, dan mediator americanol A, americanin A, morindolin, dan
inflamasi lainnya pada sel endotel. Hal ini isoprincepin [13]. Oleh karena itu, diperkirkan
dijadikan sebagai pertanda bahwa ekspresi bahwa antioksidan dan senyawa polifenol dalam
protein serta molekul adesi muncul melalui mengkudu yang berperan dalam menghambat
aktivasi NF-κβ yang selanjutnya dapat memicu modifikasi oksidatif LDL yang berperan penting
timbulnya aterosklerosis. pada patogenesis atero-sklerosis.
Stress oksidatif yang berasal dari Ox-LDL Mekanisme penghambatan yang dilakukan
dapat mengaktivasi NF-κβ dan meningkatkan oleh mengkudu terhadap aktivasi NF-κβ adalah
produksi radikal superoksida (salah satu ROS) dengan mencegah mencegah terlepasnya ikatan
dalam sel endotel. Proses Ox-LDL yang akhirnya Iκβ dengan p50-p65 dan translokasi p50-p65 dari
sitoplasma ke dalam nukleus [11, 12]. Sedangkan

J.Exp. Life Sci.Vol. 1 No. 1, Okt 2010 [53] hal. 1-55


Pengaruh Ekstrak Mengkudu terhadap NF-κβ, TNF-α, ICAM-1 pada HUVECs (Rastini, E.K., et al.)

uji antar perlakuan dosis ekstrak mengkudu Penelitian ini sejalan dengan penelitian
menunjukkan tidak terdapat beda secara sebelumnya yaitu kultur sel endotel yang dipapar
bermakna. Hal ini mungkin disebabkan dosis dengan Ox-LDL dapat meningkatkan ekspresi
perlakuan tidak berbeda signifikan. molekul adesi sel, seperti ICAM-1 (intracelluler
Hasil perhitungan menggunakan korelasi cell adhesion molecule-1), VCAM-1 (vascular cell
Spearman’s menunjukkan korelasi negatif secara adhesion molecule-1), dan E-selektin. Molekul
bermakna antara aktivasi NF-κβ dan pemberian adesi ini berinteraksi dengan ligan spesifik yang
ekstrak mengkudu. Sehingga dapat dikatakan terekspresi pada permukaan leukosit, seperti
bahwa semakin besar dosis ekstrak mengkudu integrin β1 dan β2, dan memediasi perputaran
maka aktivasi NF-κβ semakin menurun. leukosit, tetap melekat pada endotel dan
Pengaruh Pemberian Ekstrak Mengkudu Pada bermigrasi ke dalam ruang subendotel [9, 10, 15].
Kultur Sel Endotel dipapar Ox-LDL Dalam Penghambatan ekspresi molekul adesi ICAM-
Menghambat Ekspresi Protein TNF-α 1 dengan pemberian ekstrak mengkudu
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa mengandung senyawa bioaktif antioksidan dan
pemberian ekstrak mengkudu pada kultur sel polifenol sejalan dengan Cominacini yang
endotel yang dipapar Ox-LDL dapat menghambat membuktikan bahwa antioksidan menghambat
ekspresi protein TNF-α secara signifikan (p<0,01) ekspresi ICAM-1 dan VCAM-1 pada kultur sel
dibandingkan dengan kultur sel endotel endotel dipapar Ox-LDL. Antioksidan juga
perlakuan kontrol positif (dipapar Ox-LDL tanpa menurunkan ekspresi stimulus yang diinduksi
mengkudu). Penurunan ekspresi protein TNF-α ekspresi dari integrin β1 dan β2 pada leukosit dan
pada kultur endotel yang dipapar Ox-LDL dan adesi sel ini pada kultur sel endotel. Ekspresi
ditambah dengan mengkudu sangat signifikan adesi molekul ICAM-1 juga diregulasi oleh NF-κβ
bila dibandingkan dengan perlakuan kontrol pada kultur sel. Adanya antioksidan dan senyawa
positif (p<0,01). Hal ini dapat ditunjukkan pada polifenol dalam ekstrak mengkudu merupakan
hasil immuno-histokimia (Gambar 6) dan inhibitor poten yang dapat menghambat aktivasi
penghitungan kultur sel endotel yang meng- NF-κβ sehingga ekspresi molekul adesi ICAM-1
ekspresikan protein TNF-α (Tabel 2). menurun [9].
Ekspresi protein TNF-α pada kultur sel
endotel yang dipapar Ox-LDL dihambat dengan KESIMPULAN DAN SARAN
adanya ekstrak mengkudu mengandung senyawa Kesimpulan
bioaktif antioksidan dan polifenol. Adanya anti- Pemberian dosis ekstrak mengkudu 2,5
oksidan dan polifenol dalam ekstrak mengkudu mg ml-1, 5 mg ml-1, dan 10 mg ml-1 pada kultur sel
yang menyebabkan proses ekspresi protein TNF- endotel yang dipapar oleh Ox-LDL dapat
α melalui jalur faktor transkripsi NF-κβ dapat menghambat aktivasi faktor transkripsi NF-κβ,
dihambat melalui penghambatan ROS yang ekspresi protein sitokin TNF-α, dan ekspresi
dipicu oleh Ox-LDL. Mian-Ying menjelaskan protein ICAM-1 pada kultur sel endotel manusia
bahwa Ekstrak etanol dari mengkudu pada (HUVECs) dipapar Ox-LDL 40 μg ml-1 sebagai agen
berbagai konsentrasi juga dapat menghambat inflamasi yang dapat menimbulkan terjadinya
produksi Tumor Necrosis Factor-alpha (TNF-α) aterosklerosis secara signifikan (p<0,01).
yang merupakan promotor tumor endogen [14]. Senyawa bioaktif antioksidan dan polifenol yang
Pengaruh Pemberian Ekstrak Mengkudu Pada terkandung dalam mengkudu diduga dapat
Kultur Sel Endotel dipapar Ox-LDL Dalam menghambat oksidasi LDL sehingga tidak terjadi
Menghambat Ekspresi Protein ICAM-1 ekspresi aktivasi NF-κβ, ekspresi protein TNF-α,
Berdasarkan analisis statistik ANOVA, dan protein ICAM-1.
pemberian ekstrak mengkudu berbagai dosis Saran
menurunkan ekspresi protein ICAM-1 secara Metode pengukuran secara imunohistokimia
bermakna dibandingkan dengan kontrol positif masih bersifat semi kuantitatif dalam meng-
(p<0,01). Hal ini menunjukkan bahwa senyawa analisis aktivasi NF-κβ, ekspresi protein inflamasi
bioaktif antioksidan dan polifenol yang TNF-α serta ICAM-1, sehingga perlu analisis lebih
terkandung dalam mengkudu dapat meng- akurat menggunakan EMSA (Electrophoretic
hambat oksidasi LDL sehingga tidak terjadi Mobility Shift Assay) untuk mengetahui
ekspresi protein ICAM-1. Sedangkan uji Duncan pengikatan protein-DNA atau RT PCR/RNA untuk
antar perlakuan dosis ekstrak mengkudu mendeteksi gen target. Perlu penelitian lebih
menunjukkan tidak terdapat beda secara lanjut menggunakan ekstrak murni zat bioaktif
bermakna. antioksidan dan polifenol dari mengkudu untuk

J.Exp. Life Sci.Vol. 1 No. 1, Okt 2010 [54] hal. 1-55


Pengaruh Ekstrak Mengkudu terhadap NF-κβ, TNF-α, ICAM-1 pada HUVECs (Rastini, E.K., et al.)

membuktikan zat bioaktif tersebut dapat 10. Collins, T., I.C. Myron. 2001. NF-kB: Pivotal
menghambat kerja Ox-LDL dalam menimbulkan Mediator or Innocent bystander in Athero-
ROS, menghambat aktivasi NF-κβ, ekspresi genesis? J Clin Invest. Vol. 107. No. 3:255-264.
protein inflamasi TNF-α serta ICAM-1 yang 11. Tak, P. P., S. F. Gary. 2001. NF-κβ: a Key Role
menyebabkan penyakit aterosklerosis. in Inflammatory Diseases. The Journal of
Clinical Investigation. Vol. 107 No.1.
DAFTAR PUSTAKA 12. Ho, E. 2002. NF-ĸB–What Is It and What’s The
1. Ross, R. 1999. Atherosclerosis– An Inflam- Deal With Radicals? Linus Pauling Institute
matory Disease. The New England Journal Of Scientist. Department Of Nutrition And Food
Medicine. No. 2 Vol. 340:115-126. Management. Oregon State University.
2. Middleton, E., K. Chithan, C.T. Theoharis. 13. Aviram, M. 2003. Polyphenolic Flavonoids
2000. The Effects of Plant Flavonoids on Content and Antioxidant Activities Of PJ and
Mammalian Cells: Implications for Inflam- various Fruit Juices [Pomegranate Juice(PJ),
mation, Heart Disease, and Cancer. PJ/Blueberry, MOBETA, Orange-Carrot-
Department of Pharmacology and Experimen- Banana, Orange-Carrot, Mango, Apple-kiwi,
tal Therapeutics. Tufts University School of and Tahitian NONI]: a comparative Study.
Medicine. Boston. Massachusetts (T.C.T.) Vol. The Lipid Research Laboratory. Technion
52 Issue 4:673-751. Faculty. The Rappaport Family Institute for
3. Wijayakusuma, H. 2001. Penyembuhan research in the medical science and Rambam
Dengan Mengkudu (Morinda citrifolia L.). medical Center. Haifa. Israel.
Penerbit Milenia Populer. Jakarta. 14. Miang-Ying, W., J.W. Brett, C.J. Jensen. 2002.
4. Kamiya, K., Y. Tanaka, H. Endang, M. Umar, Morinda citrifolia (Noni): A Literature Review
T. Satake. 2004. Chemical Constituent of and Recent Advances In Noni Research. Acta
Morinda Fruits Inhibit Cooper-induced Low Pharmacol Sinica Shanghai Institute of
Density Lipoprotein Oxidation. Journal Materia Medica Chinese Academy Of Science.
Agriculture Food Chemistry. 22.52.19:5843- Dec. 23. 12:1127-1141.
5848. 15. Carr, A., B. Zhu, B. Frei. 2000. Potential
5. Arjita, I P. D., M.A. Widodo, E. Widjajanto. Antiatherogenic Mechanisms of Ascorbate
2002. Pengaruh Kadar Glukosa Tinggi (Vitamin C) and α-Tocopherol (Vitamin E).
Terhadap Sintesa Nitric Oxide dari Human Circulation Research. 87:349-354.
Umbilical Vein Endothelial Cells (HUVECs)
Culture Dengan Teknik Bioassay. BIOSAIN.
Vol.2. No.1.
6. Cominacini, L., F.P. Anna, G. Ullise, 2000.
Oxidized Low Density Lipoprotein (Ox-LDL)
Binding to Ox-LDL Receptor-1 in Endothelial
Cells Induces The Activation Of NF-kB through
an Increased Production of Intracellular ROS.
The Journal Of Biological Chemistry. Vol. 275
No. 17:12633-12638.
7. Foncea, R., C. Carvajal, C. Almarza, F.
Leighton. 1999. Endothelial Cell Oxidative
Stress and Signal Transduction. Laboratorio
de Citologia Bioquimica y Lipidos, Facultad de
Ciencias Biolόgicas, Universidad Catόlica de
Chile, Santiago.
8. Tardif, J. C. 2003. Oxidative Stress and
Coronary Heart Disease. Cardiology Rounds.
Vol 7. issue 9.
9. Brand, K., P. Sharon, R. Gerhard, B. Armin.
1996. Activated Transcription Factor Nuclear-
Kappa B is Present in The Atherosclerotic
Lesion. J. Clin. Invest. Vol. 97. 7:1715-1722.

J.Exp. Life Sci.Vol. 1 No. 1, Okt 2010 [55] hal. 1-55

Anda mungkin juga menyukai