TAHUN AKADEMIK 2020-2021 =================================================================== Mata Kuliah : Organisasi & Manajemen Kesehatan Dosen : Tamri, SE, M.Kes Hari/Tanggal : Jum’at, 16 Juli 2021 Kelas/Semester : A2 19/IV (Empat) Waktu : 17.00-18.40 WIB (100 Menit) =================================================================== JAWABLAH PERTANYAAN DI BAWAH INI !
1. Jika anda sebagai pegawai di sebuah institusi kesehatan
merasa kecewa dengan salah satu pimpinan dan ingin meluapkan rasa tersebut, maka apa yang anda akan lakukan secara internal serta eksternal? Jawab dan jelaskan! (referensi materi manajemen SDM, bab 5 dan bab 8)
Jawaban : Jika saya berada merasa kecewa dengan salah satu pimpinan dan ingin meluapkan rasa tersebut saya akan melakukan hal berikut :
Menyelesaikan masalah secara internal : yang dilakukan pertama
yaitu mengeluarkan rasa kekecewaan mengenai apa yang kurang dan tidak masuk dalam perjanjian sesuai dengan isi dari perjanjian awal kerja, menanyakan bagaimana itu bisa terjadi, dan bagaimana solusi yang tepat untuk permasalahan tersebut, bila dirasa solusi dan permasalahan tersebut kurang tepat langkah berikutnya tanyakan bagaimana peraturan-peraturan yang terkait, lalu tanyakan juga budaya-budaya apa yang biasa ada di institusi kesehatan tersebut. Langkah selajutnya yaitu saling melakukan komunikasi dengan pimpinan tersebut mengenai kebijakan-kebijakan pada institusi kesehatan tersebut. Bila komunikasi dan solusi mengengenai permasalahan tersebut kurang tepat dapat mempengaruhi strategi dan kinerja pelayanan kesehatan. (1) menjaga komunikasi dengan baik
(2) menerapkan keterbukaan apa yang sedang membuat kita kecewa
(3) menerapkan sikap proaktif, fleksibel, dan profesional
(4) menciptakan/memelihara hubungan baik antara atasan-bawahan
dan antar pegawai
(5) Penempatan pegawai juga harus berdasarkan prinsip the right
man on the rightplace
(6) Pengambilan tindakan disiplin sesuai peraturan per-UU yg
berlaku
Menyelesaikan masalah secara eksternal : dengan secara terbuka dan
saling melakukan komunikasi mencari solusi yang tepat mengenai permasalahan kekecewaan tersebut, bila tidak sesuai dengan akar permasalan akan berdampak pada point-point faktor eksternal kepegawaian tersebut dan berdampak buruknya pelayanan yang diberikan kepada pasien dan berakibat menurunnya kualitas dan kinerja pelayanan dan manajemen.
2. Bagaimana menurut anda pengembangan system
kesehatan di Indonesia dengan kondisi Dana yang sangat terbatas saat ini ditengah pandemic covid19? Jelaskan secara rinci beserta contohnya! (referensi bab 4 dan bab 9) Jawaban : Indonesia dengan kondisi dana yang sangat terbatas saat ini di tengah pandemi Covid-19 yaitu, Pemerintah sudah mengusahakan melakukan upaya dan pengambilan kebijakan penanganan Virus Covid-19 ini, terumana pada pengembangan sistem kesehatan untuk menangani pandemi Covid-19. Tim Ahli Universitas Indonesia (UI) yang tergabung dalam tim perumus tinjauan bidang kesehatan di bawah koordinasi Direktorat Inovasi dan Science Techno Park (DISTP) UI mengajukan Usulan Kebijakan bagi pemerintah sebagai Strategi Ketahanan Nasional di bidang kesehatan terhadap Epidemi dan Pandemi COVID-19. Tim tinjauan kesehatan UI merekomendasikan agar pemerintah dapat membangun Sistem Kesehatan Nasional dan Integrasi dalam Sistem Kesehatan Global sebagai bagian Strategi Ketahanan Nasional terhadap Epidemi dan Pandemi COVID-19. Program/kegiatan berupa Jaring Pengaman Sosial dapat dijalankan dengan melibatkan pemerintah pusat, pemerintah provinsi, pemerintah kabupaten/kota, kontribusi dunia usaha, bantuan civil society yang terkoordinasi dengan baik, badan pengelola zakat seperti: Badan Amil Zakat Nasional, dan Organisasi Pengelola Zakat, Ormas, dan lain-lain. Sejumlah turunan rekomendasi atas usulan kebijakan di bidang kesehatan ini diantaranya, sinergi antar Pemerintah Kabupaten/Kota, swasta dan civil society, pemenuhan sumber daya yang mendukung mengatasi pandemi, seperti pemetaan Fasilitas Layanan Kesehatan atau fasyankes agar dapat dibuat zonasi rumah sakit yang menangani, dan berkoordinasi dalam satu komando selayaknya hospital without wall, harmonisasi dan penyempurnaan peraturan perundangan – khususnya UU No. 4 tahun 1984 tentang Wabah Penyakit Menular, UU No. 6 tahun 2018 tentang Kekarantinaan Kesehatan, dan UU No. 24 tahun 2007 tentang Penanggulangan Bencana, memperkuat e- health system termasuk telemedicine untuk membantu konsultasi online, SIMRS atau Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit dan SIMPUS atau Sistem Informasi Puskesmas secara nasional. Akan tetapi dari kebjiakan-kebijakan dan usualan-usulan tersebut Pandemi COVID-19 menunjukkan Sistem Kesehatan Nasional masih lemah untuk mengatasi permasalahan kesehatan yang terjadi. Masih banyak masyarakat yang belum memperoleh tingkat pelayanan yang sesuai standar pelayanan kesehatan.