Anda di halaman 1dari 11

KONSEPTUALISASI PENINGKATAN KETAHANAN PENYEDIAAN AIR BERSIH DAN

SANITASI LINGKUNGAN DKI JAKARTA

Conceptualization of Increasing Resilience in the Provision of Clean Water and


Environmental Sanitation in DKI Jaakarta

LULU ARIFAH1, NENI ASTUTI2


RS Mulyasari Jakarta1, Klinik Erni Jatisampurna2
Email: luarifah2000@gmail.com1, neniastuti478@gmail.com2, Telepon: 0838986176411, 089743213152

ABSTRAK. Air adalah salah satu aspek vital kehidupan, untuk menjaga kuantitas dan kualitas air agar tetap memadai
bagi manusia dan ekosistem serta masyarakat harus bijak dalam mengelola sumber daya berharga ini. Perhatian utama
pada saat ini yang merupakan sebuah tantangan baru yaitu ketahanan air yang terkait dengan kondisi keseimbangan
antara pendayagunaan sumber daya air untuk mendukung berbagai sektor kehidupan, dengan konservasi sumber daya
air. Ketahanan air adalah ketersediaan air secara kuantitas dan kualitas untuk kesehatan, kehidupan, ekosistem dan
produksi, serta tingkat risiko terkait air yang dapat diterima oleh manusia, lingkungan, dan ekonomi (Grey & Sadoff,
2007). Nilai indikator ketahanan air pada negara-negara di Asia telah dirumuskan dan dihitung oleh Asian Development
Bank (ADB), namun ketahanan air pada tingkat wilayah sungai, waduk, embung dan situ masih belum dikaji. DKI Jakarta
merupakan salah satu megapolitan dunia yang rentan terhadap berbagai guncangan dan tekanan. Kerentanan tersebut
timbul karena Jakarta berada di delta dan jalur cincin api (ring of fire) Pasifik sehingga guncangan berupa banjir dan
gempa bumi menjadi ancaman utamanya. Target yang harus dicapai Jakarta untuk mewujudkan ketahanan air yaitu, (1)
100% akses air besih pada tahun 2030; (2) Cakupan pelayanan pengelolaan air limbah 100% di tahun 2050; (3) Jakarta
terbebas dari BABS pada tahun 2024; (4) 100% timbulan sampah di DKI Jakarta dapat dikelola secara ramah lingkungan
pada tahun 2025. Dalam upaya yang dapat dilakukan untuk meningkatkan ketahanan air di DKI Jakarta adalah dengan
menjamin aksesibilitas pelayanan air bersih, air limbah, dan manajemen sampah yang berkelanjutan.
Metode : Penulisan artikel jurnal ini bertujuan untuk mengetahui implementasi Konseptualisasi Peningkatan Ketahanan
Penyediaan Air Bersih dan Sanitasi Lingkungan di DKI Jakarta. Penulisan artikel jurnal ini menggunakan metode Literatur
Review dengan melalui peninjauan dari beberapa dokumen; buku, jurnal, makalah, artikel, dan karya ilmiah lainnya.

Kata kunci: Penyediaan Air, Ketahanan Air Bersih, Sanitasi Lingkungan, DKI Jakarta.

ABSTRACT. Water is one of the vital aspects of life, to maintain the quantity and quality of water in order to remain
adequate for humans and ecosystems and the community must be wise in managing this valuable resource. The main
concern at this time is a new challenge, namely water security which is related to the balance condition between the
utilization of water resources to support various sectors of life, with the conservation of water resources. Water security
is the availability of water in quantity and quality for health, life, ecosystems and production, as well as the level of risk
associated with water that is acceptable to humans, the environment, and the economy (Grey & Sadoff, 2007). The value
of water security indicators in Asian countries has been formulated and calculated by the Asian Development Bank
(ADB), but water security at the level of rivers, reservoirs, ponds and lakes has not been studied. DKI Jakarta is one of the
world's megapolitans that is vulnerable to various shocks and pressures. This vulnerability arises because Jakarta is
located in the delta and the Pacific ring of fire, so shocks in the form of floods and earthquakes are the main threats. The
targets that must be achieved by Jakarta to achieve water security are, (1) 100% access to clean water by 2030; (2) The
coverage of waste water management services is 100% in 2050; (3) Jakarta will be free from open defecation in 2024; (4)
100% of waste generation in DKI Jakarta can be managed in an environmentally friendly manner by 2025. In an effort
that can be done to improve water security in DKI Jakarta is to ensure the accessibility of clean water, waste water, and
sustainable waste management services.
Methods : Writing this journal article aims to determine the implementation of the Conceptualization of Increased
Resilience in the Provision of Clean Water and Environmental Sanitation in DKI Jakarta. The writing of this journal article
uses the Literature Review method by going through a review of several documents; books, journals, papers, articles,
and other scientific works.

Keywords: Water Supply, Clean Water Security, Environmental Sanitation, DKI Jakarta.

1
2
Salah satu pertimbangan dalam UU 17
PENDAHULUAN
tahun 2019 tentang Sumber Daya Air dikatakan
Asia Pasifik termasuk Indonesia akan
bahwa dalam menghadapi ketidakseimbangan
menghadapi water stress setidaknya sampai tahun
antara ketersediaan air yang cenderung menurun
2040. Indonesia harus berupaya mengamankan
dan kebutuhan air yang semakin meningkat,
ketahanan air karena menjadi salah satu Negara
sumber daya air perlu dikelola dengan
yang terancam menghadapi risiko kelangkaan air
memperhatikan fungsi sosial, lingkungan hidup,
(water stress). Ibukota Indonesia yaitu DKI Jakarta
dan ekonomi secara selaras untuk mewujudkan
merupakan salah satu megapolitan dunia yang
sinergi dan keterpaduan antarwilayah,
rentan terhadap berbagai guncangan dan tekanan.
antarsektor, dan antargenerasi guna memenuhi
Kerentanan tersebut timbul karena Jakarta berada
kebutuhan rakyat atas air. Sebab air sebagai
di delta dan jalur cincin api (ring of fire) Pasifik
bagian dari sumber daya air yang merupakan
sehingga guncangan berupa banjir dan gempa
cabang produksi penting dan menguasai hajat
bumi menjadi ancaman utamanya.
hidup orang banyak yang dikuasai oleh negara
untuk dipergunakan bagi sebesar-besar
Strategi Ketahanan Kota Jakarta merupakan
kemakmuran rakyat sesuai dengan amanat
dokumen hidup untuk membantu para pemimpin
Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia
dari sektor publik, swasta, dan sipil di Jakarta agar
Tahun 1945.
dapat berjalan selaras dan berkolaborasi
mengantisipasi berbagai guncangan dan tekanan
yang dihadapi Jakarta. Strategi ini dibuat PEMBAHASAN
berdasarkan pengalaman dan pengetahuan
KEBUTUHAN AIR BERSIH PENDUDUK DKI
berbagai pemangku kepentingan dari berbagai JAKARTA
sektor; Pemerintah, LSM, Komunitas, Akademisi,
Kebutuhan air yaitu banyaknya air yang
dan Bisnis. Permasalahan air meliputi polusi air,
dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan air dalam
peluang konflik karena air bersih, kekeringan dan
kegiatan sehari-hari seperti mandi, mencuci,
banjir, kurangnya air bersih dan sanitasi serta
memasak, menyiram tanaman dan lain
berkurangnya biodiversitas. Permasalahan
sebagainya. Kebutuhan air bersih menurut
tersebut semakin diperparah dengan adanya iklim.
Seunjaya adalah jumlah air bersih minimal yang
Menurut riset World Resource Institutes (WRI) dan
perlu disediakan agar manusia dapat hidup secara
Aquaduct, Indonesia masuk dalam kategori tinggi
layak yaitu dapat memperoleh air yang diperlukan
untuk permasalahan kelangkaan air, apabila tidak
untuk melakukan aktivitas dasar sehari-hari.
dilakukan upaya ketahanan air.

3
Pada tahun 2019 kapasitas produksi
potensial perusahaan air bersih di DKI Jakarta
Analisis Kebutuhan Air bersih, (1) Jumlah
mengalami penurunan yang cukup signifikan
penduduk DKI Jakarta untuk lima tahun kedepan
dalam kurun waktu 4 tahun terakhir, terutama jika
hampir mencapai 11 juta jiwa dan kebutuhan air
dibandingkan dengan tahun 2018 yang berhasil
bersih diperkirakan mencapai 492 juta meter kubik
memproduksi 20,987 liter per detik. Penurunan
pertahun. Kebutuhan air bersih untuk lima tahun
produksi ini mencapai 13,7% dari tahun 2018 dan
kedepan masih dapat terpenuhi sebesar 60%.
sebesar 1,6% dari tahun 2017.
Faktor jumlah penduduk dan produksi air bersih
berpengaruh sangat signifikan dalam pemenuhan
Penurunan kapasitas produksi air bersih
kebutuhan air bersih dengan koefisien determinasi
tidak dapat dipisahkan dari persediaan air baku
mencapai hampir 94%. (2) Faktor penyebab
sebagai supply pasokan air. Dari 13 sungai yang
semakin terbatasnya kemampuan alam dalam
mengalir di Jakarta, hanya kali Krukut dan Sungai
memenuhi ketersediaan air bersih adalah kualitas
Cengkareng Drain yang airnya layak dijadikan air
air menurun akibat pembuangan berbagai limbah
baku. Dua sumber air inipun diindikasikan semakin
ke sumber air, lahan untuk resapan air berkurang,
menurun kualitas airnya.
meningkatnya bencana banjir , penggunaan air
tanah yang semakin meningkat, dan melebihi
PRODUKSI AIR BERSIH
kemampuan pengisian kembali air tanah. (3)
Volume produksi air bersih tahun 2019
Strategi yang pertama efisiensi pemakaian air
mencapai 553,518 ribu m3 atau turun sebesar
bersih, strategi kedua menambah jumlah PAM
12,7% dibandingkan tahun sebelumnya. Walaupun
Daerah, strategi ketiga mempermudah ijin
volume air mengalami penurunan, jumlah air
pendirian PAM Swasta, strategi keempat pasok air
bersih yang terjual tahun 2019 mengalami
bersih dari luar Jakarta, strategi kelima penerapan
kenaikan 2,5% dari tahun 2018 dan mengalami
teknologi penyulingan air laut. Bila pengelolaan
kenaikan 3,6% disbanding tahun 2017. Total
sumberdaya air yang bijaksana dan pemakaian air
produksi air bersih pada tahun 2019 yang terjual
bersih yang tepat guna maka akan memperoleh
ke pelanggan sebesar 511,854 ribu m3.
manfaat ekonomis, ekologis, dan sosial- budaya
Untuk memenuhi kebutuhan air bersih yang
yang saling berkaitan satu sama lain, secara
setiap tahun mengalami peningkatan, perusahaan
simultan akan mendukung peningkatan ketahanan
air bersih di DKI Jakarta menghadapi
daerah provinsi DKI Jakarta.
permasalahan utama yaitu terbatasnya sumber air
baku. Sungai-sungai yang ada di Jakarta
KAPASITAS PRODUKSI AIR BAKU
mengalami tingkat pencemaran yang sangat tinggi
4
sehingga membutuhkan biaya pengolahan yang alternative, penerapan skema insentif dan
besar bila dijadikan sumber air baku. Menurut disinsentif serta system pemantauan melalui
Direktur Utama PAM Jaya selama ini sumber air sumur pantau yang akurat. Nilai ketahanan pada
baku Jakarta 97% berasal dari luar Jakarta yaitu strategi ini mencakup Reflektif, Redundant, dan
dari waduk Jatiluhur, Cisadane, dan Cikokol. Hanya Kokoh.
ada 3% yang dipasok dari Jakarta yaitu Kali Krukut
Menurut Hayu S.Prabowo dari MUI, bahwa
dan Kali Pesanggrahan. Seandainya 17 sungai di
LPLHSDA-MUI berinisiatif membangun sumur
Jakarta dapat direstorasi, maka kebutuhan air
resapan di sejumlah masjid dalam upaya
akan terpenuhi tanpa pasokan dari luar.
meningkatkan efisiensi penggunaan air untuk
mendukung ketahanan kota Jakarta. Ada beberapa
STRATEGI MENGENDALIKAN PENGGUNAAN AIR
kegiatan yang dapat membangun strategi ini
TANAH
dalam upaya peningkatan ketahanan air di Jakarta
Kota yang berlokasi pada tepi laut rawan
yaitu dengan, (1) internalisasi desain besar air
mengalami fenomena penurunan muka tanah. Hal
minum dan air limbah domestic ke dalam RPJMD
ini salah satunya disebabkan oleh penggunaan air
dan RKPD; (2) penyusunan desain besar
tanah yang berlebih. Jakarta termasuk salah satu
pengelolaan air tanah Jakarta; (3) Kampanye
kota yang mengalami penurunan muka tanah yang
hemat air; (4) pengembangan sumber air
ditengarai oleh penggunaan air tanah berlebih
alternative seperti, air hujan, air daur ulang
yang disebabkan ketiadaan sumber air bersih di
limbah, pemanfaatan air sungai, dll; (5)
bagian utara kota. Sebagai akibatnya pantai utara
pembangunan sumur pantau yang tepat lokasi; (6)
Jakarta rawan banjir rob, serta intrusi air laut yang
pengembangan system pemantauan penggunaan
semakin menjorok ke daratan. Banjir Rob
air tanah (realtime).
berdampak pada menurunnya kondisi kesehatan
lingkungan sementara intrusi air laut tentunya
berdampak pada tercampurnya sumber air STRATEGI MENURUNKAN TINGKAT KEBOCORAN

penduduk dengan air laut. Selain itu, intrusi air AIR/AIR TIDAK BEREKENING

laut juga dapat berdampak pada kestabilan Air merupakan kebutuhan dasar yang

bangunan tinggi. dibutuhkan untuk menjaga kelangsungan hidup


masyarakat. Tanpa ketersediaan air yang cukup,
Ketahanan kota Jakarta menjadi terdampak.
kegiatan dan kesehatan masyarakat akan
Strategi ini mendorong pemangku kepentingan
terganggu. Mempertimbangkan hal tersebut,
untuk membatasi penggunaan air tanah melalui
cakupan pelayanan air bersih perpipaan Jakarta
upaya hemat air, penyediaan sumber air
yang belum mampu melayani kebutuhan seluruh
5
masyarakat (60% wilayah Jakarta) berpotensi / DEMAND MANAGEMENT
mengurangi kualitas kesehatan masyarakat. Upaya Keterbatasan ketersediaan sumber air
memenuhi kebutuhan air bersih juga terkendala disebabkan oleh 2 (dua) sisi yaitu sisi permintaan
oleh adanya kebocoran air/air tidak berekening dan sisi pemenuhan. Kekurangan air biasanya
(Non-Revenue Water/NRW) dari system air bersih terfokus pada penanganan sisi pemenuhan baik
perpipaan. Strategi ini mendorong optimalisasi dari sumber setempat maupun sumber lain dari
pengelolaan air bersih dalam bentuk pengurangan wilayah sekitar. Pengelolaan kebutuhan terutama
tingkat kebocoran air/air tidak berekening (NRW) dalam bentuk perubahan perilaku masyarakat
berupa revitalisasi infrastruktur pipa serta yaitu menjadi lebih hemat air, karena konsumsi air
menghentikan illegal tapping. Sehingga, bersih berlebih ternyata berpengaruh signifikan
implementasi strategi ini diharapkan mampu terhadap meningkatnya kebutuhan air bersih
mengoptimalkan pemenuhan kebutuhan air bersih Jakarta. Sehingga penanganan sisi permintaan
secara lebih efektif dan efisien. Nilai ketahanan biasanya berupa pengelolaan kebutuhan agar
pada strategi ini mencakup Reflektif, Redundant, mendapat perhatian yang memadai. Strategi ini
dan Resourceful. mendorong masyarakat untuk lebih hemat
mengkonsumsi air bersih melalui edukasi dan
Menurut Hartuti dari PD. PAM Jaya,
pemanfaatan teknologi. Edukasi dilaksanakan
Pemantauan instalasi perpipaan menjadi krusial
guna membentuk sikap dan perilaku masyarakat
karena 44% air perpipaan bocor dan menimbulkan
dalam memanfaatkan air bersih. Sedangkan,
kerugian. Ada beberapa kegiatan yang dapat
pemanfaatan teknologi dapat berperan untuk
membangun strategi ini dalam upaya peningkatan
memudahkan masyarakat dalam mengendalikan
ketahanan air di Jakarta yaitu dengan, (1)
penggunaan air bersih. Penting pula untuk
pembentukan permanent area/District Meter
menyusun skema insentif-disinsentif guna
Area; (2) pengendalian Tekanan dengan Pressure
mendukung pelaksanaan kegiatan penghematan
Reducing Valve (PRV); (3) pemanfaatan teknologi
air bersih di masyarakat. Nilai ketahanan pada
terkini untuk pemeliharaan infrastruktur dan
strategi ini mencakup Fleksibel, Kokoh, dan
pengawasan aktivitas penggunaan air perpipaan;
Resourceful.
(4) pemutakhiran data asset PD PAM Jaya; (5)
pemeriksaan kondisi asset PD PAM Jaya; (6) Ada beberapa kegiatan yang dapat
rehabilitasi saluran air bersih perpipaan. membangun strategi ini dalam upaya peningkatan
ketahanan air di Jakarta yaitu dengan, (1) edukasi
STRATEGI MENDORONG PENURUNAN KONSUMSI masyarakat pengguna air bersih melalui kegiatan
AIR BERSIH MELALUI PENGELOLAAN KEBUTUHAN diantaranya Proklim, Eco-masjid (kegiatan MUI),

6
Eco-Kampung (up-scaling eco-masjid) melalui Kokoh, dan Reflektif.
institusi keagamaan (sosialisasi/ceramah di
Ada beberapa kegiatan yang dapat
masjid); (2) peningkatan kampanya hemat air; (3)
membangun strategi ini dalam upaya peningkatan
penyesuaian struktur dan besaran tariff (insentif-
ketahanan air di Jakarta yaitu dengan, (1)
disinsentif konsumsi air bersih); (4) penggunaan
pemetaan wilayah prioritas perpipaan air bersih;
teknologi tepat guna untuk mengendalikan
(2) pembangunan waduk/situ dan embung baru
penggunaan air di ruang public; (5) Informasi,
sebagai penampungan sumber air baku termasuk
Komunikasi, Publikasi masyarakat di bidang
pada wilayah luar Jakarta; (3) peningkatan
lingkungan (pameran lingkungan dan kebersihan);
kerjasama dengan wilayah sekitar dalam
(6) pembuatan media audio visual edukasi
penyediaan air baku dan peningkatan kualitas
lingkungan hidup.
sungai, embung, waduk, dan situ; (4) perluasan
jaringan layanan perpipaan (KSD 21); (5)
STRATEGI MENGOPTIMALKAN PENYEDIAAN AIR
revitalisasi sungai, waduk/situ, dan embung; (6)
BERSIH DARI SUMBER KONVENSIONAL
pemantauan kualitas lingkungan badan air; (7)
Menurut Bapak Kasiman dari DSDA,
penegakan hokum lingkungan (8) peningkatan
Revitalisasi dan normalisasi sungai tidak hanya
kualitas air permukaan sebagai sumber air baku;
berdampak pada masalah banjir saja, tapi pada
(9) perencanaan pengelolaan air bersih.
ketersediaan sumber air bersih juga. Salah satu
kendala utama dalam penyediaan air bersih adalah
STRATEGI MENINGKATKAN PEMANFAATAN
tercemarnya sumber air baku seperti sungai,
SUMBER AIR ALTERNATIF
waduk, embung, dan situ. Strategi ini akan
Menurut Hilda J.E dari PD. PAL Jaya,
mendorong optimalisasi pemnfaatan sumber air
Perbaikan system sanitasi lingkungan akan
baku yang sudah tersedia saat ini. Upaya
meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat dan
optimalisasi tersebut diwujudkan melalui
lingkungan sekitar. Mayoritas sumber air bersih
pengurangan tingkat pencemaran di sungai,
Jakarta berasal dari wilayah sekitarnya. Kondisi
waduk, embung, dan situ, pelarangan membuang
tersebut mengakibatkan tingginya ketergantungan
sampah dan limbah domestic ke badan air, serta
dan berpotensi menurunkan ketahanan air
pengembangan Instalasi Pengolahan Air (IPA) baik
Jakarta. Selain merevitalisasi dan meningkatkan
setempat maupun terpusat. Kerjasama
kualitas sumber air yang tersedia, Jakarta
antarpemerintah di Jabodetabek perlu
dipandang perlu untuk memiliki sumber air
ditingkatkan khususnya terkait skeam jasa
alternative yang dapat membantu memenuhi
lingkungan (environmental services). Nilai
kebutuhan air penduduk. Strategi ini akan
ketahanan pada strategi ini mencakup Fleksibel,
7
mendorong Jakarta untuk berinovasi dalam sanitasi dan pengelolaan air limbah yang
pemanfaatan sumber air alternative seperti diwujudkan dengan tidak adanya praktik Buang Air
pemanfaatan kembali air hujan, air limbah, dan air Besar Sembarangan (BABS). Diperkirakan sekitar
imbuhan (water recharge) yang dapat menjadi 5% penduduk Jakarta masih melaksanakan praktik
cadangan sumber air bagi Jakarta. Nilai ketahanan BABS sebagia akibat belum tersedianya system
pada strategi ini mencakup Redundant, Reflektif, Pengolahan Air Limbah Domestik yang baik.
dan Resourceful. Strategi ini mendorong pengembangan SPALD-S
melalui penyediaan Instalasi Pengolahan Air
Ada beberapa kegiatan yang dapat
Limbah (IPAL) Komunal di tingkat kelurahan.
membangun strategi ini dalam upaya peningkatan
Pembangunan SPALD-S dapat dilaksanakan
ketahanan air di Jakarta yaitu dengan, (1)
dengan system permanen dan sementara. SPALD-S
pengetatan skema bangunan gedung hijau dengan
permanen dibangun untuk memenuhi 20%
memasukkan lebih banyak gedung termasuk
cakupan wilayah yang tidak terjangkau oleh
rumah berukuran besar; (2) pelaksanaan water
Jakarta Sewerage System (JSS), sedangkan SPALD-
recharge dan rainwater harvesting disetiap
S sementara dibangun untuk memenuhi
bangunan dan gedung baik milik pemerintah atau
kebutuhan pegolahan air limbah selama proses
non-pemerintah; (3) penerapan kewajiban
penyelesaian JSS. Strategi ini juga akan diikuti
pengolahan air limbah bagi perkantoran dan
dengan upaya edukasi untuk mendorong
bangunan komersial skala besar; (4) pemberian
perubahan perilaku terkait pentingnya mengolah
insentif bagi pemangku kepentingan yang
air limbah domestic secara aman dan
memanfaatkan sumber air alternative; (5)
berkelanjutan. Nilai ketahanan pada strategi ini
pendayagunaan hasil olah air limbah rusun untuk
mencakup Terpadu, Kokoh, dan inklusif
penyiraman taman kota; (6) peningkatan
kampanye pemanfaatan sumber air alternative; (7) Menurut Hilda J.E dari PD. PAM Jaya,
pengadaan dan pemasangan mesin Reverse Perbaikan system sanitasi lingkungan akan
Osmosis (RO) (KSD 15); (8) pengolahan air wudhu meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat dan
untuk dimanfaatkan kembali. lingkungan sekitar. Ada beberapa kegiatan yang
dapat membangun strategi ini dalam upaya
STRATEGI MENGEMBALIKAN SISTEM peningkatan ketahanan air di Jakarta yaitu dengan,
PENGOLAHAN AIR LIMBAH DOMESTIK SETEMPAT (1) pembangunan bio-septic tank, toilet umum,
(SPALD-S) dan IPAL komunal pada kawasan yang sulit
Indikator kebersihan lingkungan salah terjangkau oleh system terpusat; (2) penerapan
satunya ditentukan oleh terkelolanya system eco-masjid (kegiatan MUI); (3) sosialisasi eco-

8
kampung (up-scaling eco-masjid) melalui institusi Mempertimbangkan kebutuhan air baku
keagamaan (sosialisasi/ceramah di masjid); (4) yang mendesak, sementara potensi pemanfaatan
pemetaan wilayah prioritas pembangunan SPALD- sungai sebagai sumber air baku masih terkendala
S permanent; (5) Rehab IPAL pondok ranggon (KSD oleh kondisi sungai yang tercemar, menjadi
22); (6) penatalaksanaan pengelolaan limbah keniscayaan jika pembangunan JSS dipercepat
medis di fasilitas pelayanan kesehatan milik sehingga tingkat pencemaran sumber air baku
pemerintah daerah (KSD 22); (7) pembangunan potensial bisa ditekan. Strategi ini mendorong
IPAL komunal sepanjang sungai dan kawasan adanya upaya percepatan pembangunan JSS yang
kumuh; (8) perencanaan pengelolaan air limbah di diwujudkan melalui peningkatan kerjasama dan
provinsi DKI Jakarta; (9) pembangunan system investasi, pemutakhiran rencana Detail
pengelolaan air limbah domestic (SPALD) skala Engineering Design (DED) serta percepatan
permukiman di Provinsi DKI Jakarta. penyediaan lahan.

STRATEGI MENGEMBANGKAN SISTEM


STRATEGI MENDORONG PERCEPATAN
PEMBIAYAAN BERKELANJUTAN UNTUK SPALD
PEMBANGUNAN SISTEM PENGOLAHAN AIR
Sistem Pengolahan Air Limbah Domestik
LIMBAH DOMESTIK TERPUSAT (SPALD-T) DI 15
baik setempat maupun terpusat merupakan
ZONA
infrastruktur yang berperan penting dalam
Menurut Rahmawati dari DSDA,
menjaga kebersihan dan kesehatan lingkungan.
Pembangunan system sanitasi terpusat harus
Untuk proses pembangunan, Operasional, dan
dipercepat untuk meningkatkan pelayanan dasar
pemeliharaan SPALD memerlukan biaya yang tidak
untuk masyarakat. Sebuah kota metropolitan
murah. Oleh sebab itu, upaya pembangunan
sebesar Jakarta membutuhkan sebuah system
SPALD harus diikuti oleh pengembangan system
pengelolaan limbah terpusat. Dalam jangka
pembiayaan yang berkelanjutan.
panjang, Jakarta direncanakan mempunyai system
pengolahan air limbah terpusat yang dikenal Strategi ini mendorong adanya

sebagai Jakarta Sewerage System (JSS) yang terdiri pengembangan system pembiayaan berkelanjutan

dari 15 zona pengolahan air limbah terpusat. Saat yang mendukung terlaksananya pembangunan

ini, baru zona 0 (nol) yang berfungsi dan terdapat dan pemeliharaan SPALD. Sistem pembiayaan

7 (tujuh) zona yang segera akan dibangun dalam berkelanjutan ini dapat diwujudkan dengan

waktu 5 tahun mendatang. Pada tahun 2050, JSS mengambangkan sekam PSO atau iuran yang

direncanakan akan berfungsi secara penuh. melibatkan kontribusi masyarakat. Dengan


demikian, beban biaya operasional dan

9
pemeliharaan menjadi tanggung jawab bersama Utilization for Human Survival and
sehingga fasilitas dapat terbiayai dengan baik dan Bioproduction. Bogor Agricultural
berjalan secara berkelanjutan. University.

OCHA. 2021. Global Water Security Issues (GWSI)


METODE Case Studies: water Security and the
sustainable Develpment Goals. Reliefweb.
Metode yang digunakan dalam penulisan
karya ilmiah ini adalah literature review. Sebuah Pemprov DKI Jakarta, Rockefeller Foundation

pencarian literature baik nasional maupun pelopor 100RC. 2019. Strategi Ketahanan

internasional yang dilakukan dengan Kota Jakarta. Jakarta: 100 Resilient Cities.

menggunakan database Google Schoolar, Piesse Mervyn. 2016. Ketahanan air Indonesia:

ScienceDirect, dan lainnya. Pada Tahap awal Meningkatkan Namun Masih mengalami

pencarian artikel jurnal diperoleh sekitar 2.354 guncangan. Australia: Future Directions

artikel dari tahun 2005 sampai 2020 menggunakan Internasional.

kata kunci “ketahanan penyediaan air bersih”, Purwanto W Eko, Samekto Candra, Aisyah Nur,
“penyediaan air bersih di Jakarta, “Penyediaan air Ardhiantie, Hazet Frida, Gracianto Amos,
bersih dan sanitasi lingkungan” yang diidentifikasi Wiryanti Kariza. 2017. Study of Domestic
dan yang belum dieksplorasi relevansi dengan Water Mix. The Indonesia Journal of Dev.
artikel untuk kompilasi. Dari jumlah tersebut Planning.
hanya sekitar 10 artikel yang dianggap relevan. Sarosa, Wicaksono Ph.D. et al. (2020). Resilient
Dari jumlah artikel karena tidak ada 5 artikel yang Jakarta Secretariat: Strategi Ketahanan Kota
memiliki kriteria penuh, 3 artikel jurnal yang Jakarta. Jakarta: PT. Jakarta Konsultindo dan
berkualitas menengah, dan 2 artikel yang PT. Matra Ruang Waktu Selaras.
berkualitas rendah.
WB. 2010. Indonesia Environment Monitor 2003,
Special focus: Reducing pollution. The
DAFTAR PUSTAKA Word Bank.

ADB. 2016. Indonesia Country Water Assessment. WB. 2012. Improved sanitation facilities (% of

6 ADB Avenue, Mandaluyong City, 1550 population with access). The Word Bank.

metro manila, Philippines: Asian WEPA. 2012. State of Water Environmental Issues
Development Bank. in Indonesia. WEPA.

Hendrayanto. 2010. AnOverview of Forest Wijanti Hadipuro. 2010. Between


Degradation and Present Situation of Commercialistaion and Public Service?,
Water Resources Supply and Efficient Water Alternatives. Indonesia's Water
10
Supply Regulatory Framework.

Yefni, Haris Muhammad. 2019. Pemberdayaan


lingkungan melalui program penyediaan
air minum dan sanitasi berbasis
masyarakat (PASIMAS) Desa Padang
Mututng Kampar. Riau: Jurnal Masyarakat
Madani.

11

Anda mungkin juga menyukai