Hubungan Pelaksanaan Program Keselamatan Dan Kesehatan Kerja Dengan Terjadinya Kecelakaan Kerja Pada Pt. Chevron Pacific Indonesia Duri TAHUN 2011
Hubungan Pelaksanaan Program Keselamatan Dan Kesehatan Kerja Dengan Terjadinya Kecelakaan Kerja Pada Pt. Chevron Pacific Indonesia Duri TAHUN 2011
SKRIPSI
Oleh :
LIDYA SILALAHI
NIM. 071000121
SKRIPSI
Oleh :
LIDYA SILALAHI
NIM. 071000121
Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala berkat dan karunia-
Nya penulis dapat melakukan dan menyelesaikan penulisan skripsi ini. Adapun judul
Keberhasilan penulisan skripsi ini didukung dan tidak terlepas dari bantuan
berbagai pihak, baik secara moril maupun material. Oleh karena itu, penulis ingin
1. Bapak Dr. Drs. Surya Utama, MS, selaku Dekan Fakultas Kesehatan
2. Bapak Dr. Ir. Gerry Silaban, M.Kes, selaku Ketua Departemen Keselamatan
dan Kesehatan Kerja Universitas Sumatera Utara sekaligus Dosen Penguji II.
3. Bapak dr. Mhd. Makmur Sinaga, MS, sebagai Dosen Pembimbing I sekaligus
Ketua Penguji yang telah banyak meluangkan waktu dan memberikan petunjuk
4. Ibu Dra. Lina Tarigan, Apt, MS, sebagai Dosen Pembimbing II sekaligus Dosen
5. Ibu dr. Halinda Sari Lubis, M.KKK, sebagai Dosen Penguji III yang telah
dan kesehatan kerja yang telah didapat selama kuliah melalui program tugas
7. Bapak Pitu Pardamean Sidabutar selaku pembimbing tugas akhir yang telah
memberikan motivasi dan masukan yang sangat berarti bagi penulis selama
HOOU.
8. Seluruh staf MFE Infrastructure Maintenance Pari Office Duri HOOU yang
10. Kepada kedua orang tua tercinta Bapak Alm. M. Silalahi dan Ibu E.
Simorangkir yang telah memberikan kasih sayang tak terhingga kepada penulis.
11. Kak Yati, Kak Eva, Mas Viqi, Mas Indra, Mas Bambang, terima kasih untuk
semua dukungan, semangat dan motivasi yang tak pernah habis kepada penulis
12. Seluruh teman- teman K3 yang telah memberian motivasi dan semangat kepada
Penulis
BAB V PEMBAHASAN
5.1 Karakteristik Pekerja Kontraktor PT Chevron Pacific Indonesia
Duri ................................................................................................ 96
5.2 Kecelakaan Kerja........................................................................... 98
5.3 Hubungan Pelaksanaan Standard Operating Procedure
dengan Terjadinya Kecelakaan Kerja ............................................ 99
5.4 Hubungan Pelaksanaan Job Safety Analysis dengan Terjadinya
Kecelakaan Kerja……………………………………………… 100
5.5 Hubungan Pelaksanaan Stop Work Authority dengan Terjadinya
Kecelakaan Kerja........................................................................... 101
5.6 Hubungan Pelaksanaan Alat Pelindung Diri dengan Terjadinya
Kecelakaan Kerja........................................................................... 102
5.7 Hubungan Pelatihan K3 dengan Terjadinya Kecelakaan Kerja .... 103
5.8 Hubungan Pelaksanaan Behavior Based Safety dengan
Terjadinya Kecelakaan Kerja ........................................................ 105
Tabel 4.1. Distribusi Pekerja Kontraktor Menurut Umur pada PT Chevron Pacific
Indonesia Duri Tahun 2011……………………………………… 82
Tabel 4.3. Distribusi Pekerja Kontraktor Menurut Masa Kerja pada PT Chevron
Pacific Indonesia Duri Tahun 2011……………………………… 84
Tabel 4.5. Distribusi Frekuensi Kecelakaan Kerja Menurut Jenis Kecelakaan Kerja
pada PT Chevron Pacific Indonesia Duri Tahun 2011……………. 85
Tabel 4.6. Distribusi Frekuensi Kecelakaan Kerja Menurut Letak Luka pada
PT Chevron Pacific Indonesia Duri Tahun 2011………………… 86
Tabel 4.9. Distribusi Frekuensi Job Safety Analysis pada PT Chevron Pacific
Indonesia Duri Tahun 2011……………………………………… 87
Tabel 4.10. Distribusi Frekuensi Stop Work Authority pada PT Chevron Pacific
Indonesia Duri Tahun 2011……………………………………… 88
Tabel 4.11. Distribusi Frekuensi Alat Pelindung Diri pada PT Chevron Pacific
Indonesia Duri Tahun 2011……………………………………… 88
Tabel 4.12. Distribusi Frekuensi Pelatihan Keselamatan dan Kesehatan Kerja pada
PT Chevron Pacific Indonesia Duri Tahun 2011……………….. 88
Tabel 4.13. Distribusi Frekuensi Behavior Based Safety pada PT Chevron Pacific
Indonesia Duri Tahun 2011……………………………………… 89
pemasukan bagi negara peranan Sektor Pertambangan Minyak dan Gas Bumi
minyak dan gas bumi banyak mengandung resiko-resiko kecelakaan. Secara umum,
kecelakaan selalu diartikan sebagai “kejadian yang tidak dapat diduga”. Sebenarnya
setiap kecelakaan kerja itu dapat diramalkan atau diduga dari semula jika perbuatan
kecelakaan disebabkan oleh perbuatan yang tidak selamat (unsafe act), dan hanya
20% oleh kondisi yang tidak selamat (unsafe condition) (Silalahi, 1991). Pada
juta kematian yang disebabkan oleh karena penyakit atau kecelakaan akibat hubungan
pekerjaan. Sekitar 300.000 kematian terjadi dari 250 juta kecelakaan dan sisanya
terjadi 160 juta penyakit akibat hubungan pekerjaan baru setiap tahunnya
(Depnakertrans, 2010).
Data Departemen Tenaga Kerja dan Transmigrasi menyebutkan bahwa pada tahun
2010 sedikitnya terjadi 65.000 kasus kecelakaan kerja dimana jumlah ini telah
relatif tinggi bila dibandingkan dengan negara lain. Berdasarkan hasil penelitian yang
diadakan ILO mengenai standar kecelakaan kerja, Indonesia menempati urutan ke-
Dalam era keterbukaan sekarang ini masalah perlindungan tenaga kerja akan
menghadapi tantangan yang semakin berat berupa derasnya arus tuntutan tentang
penerapan hak dasar pekerja di tempat kerja. Pekerja sebagai sumber daya dalam
pekerja dalam kondisi kerja aman. Untuk itu pemerintah telah mengantisipasi hal
Delapan dari konvensi tersebut mengatur tentang perlindungan terhadap pekerja yang
perlindungan upah, jaminan sosial tenaga kerja, waktu kerja dan waktu istirahat,
perlindungan tenaga kerja wanita, anak dan orang muda, dan terjaminnya