Anda di halaman 1dari 10

Matematika Terapan 2

INTEGRAL

Dosen Pengampu :
Rischa Devita, S.Si., M.Si.

Program Studi Teknik Listrik


Jurusan Teknik Elektro
Politeknik Negeri Medan
2020/2021
Definisi Integral
❑ Integral juga dikenal dengan antidiferensial atau
antiturunan dan dilambangkan dengan bentuk :
∫ (integral)
❑ Sebuah fungsi 𝑭(𝒙) disebut dengan integral
dari 𝒇(𝒙) selagi turunan pertama 𝑭′ 𝒙 = 𝒇 𝒙 .
❑ Maka, sebuah persamaan jika diturunkan lalu
diintegralkan dan mengahasilkan persamaan seperti
pada bentuk awal. Atau dapat ditulis
න 𝑑 𝑓 𝑥 = 𝑓(𝑥)

(𝑑 adalah notasi turunan)


• Contoh :
Misalkan 𝑓 𝑥 = 3𝑥 4 − 𝑥 2 .
Jika 𝑓(𝑥) didifferensialkan maka diperoleh
𝑓 ′ 𝑥 = 12𝑥 3 − 2𝑥.
Kemudian, jika 𝑓′(𝑥) diintegralkan (dengan
menggunakan rumus integral), maka akan
menghasilkan fungsi 𝑓 𝑥 seperti semula lagi.

Integral Tak Tentu


Integral Tak Tentu adalah integral yang tidak memiliki batas
(batas atas dan batas bawah). Dinotasikan dengan

න 𝒇 𝒙 𝒅𝒙
Rumus Dasar Integral
Keterangan:
• 𝑎, 𝑐, 𝑑𝑎𝑛 𝑘 adalah
konstanta sembarang.

• Penambahan dengan
konstanta c adalah untuk
kasus yang tidak diketahui
fungsi awal dari suatu
turunan. Konstanta c
disebut konstanta Integral.
Contoh
Berikut ini adalah contoh-contoh yang bersesuaian dengan rumus dasar
integral pada slide sebelumnya.

1. ‫ ׬‬1 𝑑𝑥 = 𝑥 + 𝐶
2. ‫ ׬‬2 𝑑𝑥 = 2𝑥 + 𝐶
1 1
3. ‫ 𝑥 ׬‬2 𝑑𝑥 = 2+1
𝑥 1+1 + 𝐶 = 𝑥 2 + 𝐶
3
2 −3 𝑑𝑥 = 2−3+1 + 𝐶 = 2 −2 + 𝐶
4. ‫𝑥 ׬‬3 𝑑𝑥 = ‫׬‬ 2𝑥 𝑥 𝑥
−3+1 −2
1
= −𝑥 −2 + 𝐶 = − +𝐶
𝑥2
3
5. ‫ ׬‬− 𝑑𝑥 = −3 ln 𝑥
𝑥
6. ‫ ׬‬4 𝑑𝑥 = 4𝑥 + 𝐶
2𝑥
2𝑥
7. ‫𝑥𝑑 ׬‬ = +𝐶
ln 2
8. ‫ ׬‬−2𝑒 𝑥 𝑑𝑥 = −2𝑒 𝑥 + 𝐶
Sifat-sifat Integral

Sifat-sifat dari integral yaitu:


• ‫𝑥𝑑 𝑥 𝑓 ׬ ∙ 𝑘 = 𝑥 𝑓 ∙ 𝑘 ׬‬, dengan k konstanta
• ‫ 𝑥 𝑓 ׬‬+ 𝑔 𝑥 𝑑𝑥 = ‫ 𝑥𝑑 𝑥 𝑓 ׬‬+ ‫𝑥𝑑 𝑥 𝑔 ׬‬
• ‫ 𝑥 𝑓 ׬‬− 𝑔 𝑥 𝑑𝑥 = ‫ 𝑥𝑑 𝑥 𝑓 ׬‬− ‫𝑥𝑑 𝑥 𝑔 ׬‬
Rumus Integral Linier
Berikut ini adalah rumus integral linier:
1
න(𝑎𝑥 + 𝑏)𝑛 𝑑𝑥 = (𝑎𝑥 + 𝑏)𝑛+1 +𝐶 , 𝑛 ≠ −1
𝑎(𝑛 + 1)
Contoh:
1 1
1. ‫(׬‬3𝑥 + 2)2 𝑑𝑥 = 3(2+1) (3𝑥 + 2)2+1 +𝐶 = 9 (3𝑥 + 2)3 +𝐶
3
4
2. ‫( ׬‬2𝑥 − 1)3 𝑑𝑥 = ‫(׬‬2𝑥 − 1) 𝑑𝑥 4
3
1 +1
= 3 (2𝑥 − 1)4 +𝐶
2( +1)
4
7 7
1 4
= 14 (2𝑥 − 1) +𝐶 =
4 (2𝑥 − 1) +𝐶
4
14
4
7
2
= (2𝑥 − 1)4 +𝐶
7
2 4
= (2𝑥 − 1)7 + 𝐶
7
Integral Bagian (Parsial)
Jika 𝑢(𝑥) dan 𝑣(𝑥) adalah fungsi-fungsi 𝑥 yang dapat didifferensiasi,
maka berlaku :

𝑑 𝑢. 𝑣 = 𝑢 ∙ 𝑑𝑣 + 𝑣 ∙ 𝑑𝑢
𝑢 ∙ 𝑑𝑣 = 𝑑 𝑢. 𝑣 − 𝑣 ∙ 𝑑𝑢

Integralkan kedua ruas, sehingga diperoleh


න 𝑢 ∙ 𝑑𝑣 = න 𝑑(𝑢. 𝑣) − න 𝑣 ∙ 𝑑𝑢

Karena ‫𝒖(𝒅 ׬‬. 𝒗) = 𝒖 ∙ 𝒗 , sehingga

න 𝑢 ∙ 𝑑𝑣 = 𝑢 ∙ 𝑣 − න 𝑣 ∙ 𝑑𝑢

(Rumus di atas disebut Rumus Integral Bagian (Parsial))


• Untuk menggunakan rumus di atas, integral yang ditanyakan
harus dipisah menjadi dua bagian.
• Satu bagian adalah 𝑢(𝑥) dan bagian lain bersama dengan 𝑑𝑥
adalah 𝑑𝑣.
• Catatan:
- Bagian yang dipilih sebagai 𝑑𝑣 harus dapat segera
diintegrasikan.
-‫ 𝑢𝑑 𝑣 ׬‬tidak boleh lebih sulit daripada ‫𝑣𝑑 𝑢 ׬‬

Contoh:
Hitunglah hasil dari ‫ ׬‬2𝑥 ∙ 𝑒 3𝑥 𝑑𝑥
Penyelesaian:
Ambil 𝑢 = 2𝑥, 𝑑𝑣 = 𝑒 3𝑥 𝑑𝑥
1
Maka 𝑑𝑢 = 2 𝑑𝑥 dan 𝑣 = ‫ 𝑒 ׬ = 𝑣𝑑 ׬‬3𝑥 𝑑𝑥 = 𝑒 3𝑥
3
Dengan demikian, dengan menggunakan rumus integral bagian,

1 3𝑥 1 3𝑥
න 2𝑥 ∙ 𝑒 3𝑥 𝑑𝑥 = 2𝑥 ∙ 𝑒 − න 𝑒 ∙ 2 𝑑𝑥
3 3
2 2
= ∙ 𝑥 ∙ 𝑒 3𝑥 − ‫ 𝑒 ׬‬3𝑥 𝑑𝑥
3 3
2 2
= ∙𝑥∙ 𝑒 3𝑥 − ‫ 𝑒 ׬‬3𝑥 𝑑𝑥
3 3
2 2 1
= ∙𝑥∙ 𝑒 3𝑥 − ( 𝑒 3𝑥 )
3 3 3
2 2
= ∙𝑥∙ 𝑒 3𝑥 − 𝑒 3𝑥 + 𝐶
3 9

Anda mungkin juga menyukai