Anda di halaman 1dari 6

Filum Arthropoda

Diperkirakan bahwa populasi arthropoda dunia, yang meliputi crustacea, laba-


laba, dan serangga, berjumlah sekitar 1018 individu. Hampir 1 juta spesies arthropoda
telah dideskripsikan, dan sebagian besar adalah serangga. Keanekaragaman dan
keberhasilan arthropoda sebagian besar dikaitkan dengan segmentasinya,
eksoskeletonnya yang keras, dan tungkai yang bersendi. (Arthropoda berarti “kaki
bersendi”). Kelompok segmen dan anggota badannya telah terspesialisasi untuk berbagai
ragam fungsi. Sebagai contoh, anggota badan secara beragam dimodifikasi untuk
berjalan, makan, dan sebagai reseptor sensoris, kopulasi, dan untuk pertahanan. Tubuh
arthropoda sepenuhnya ditutupi oleh kutikula, suatu eksoskeleton (kerangka eksternal)
yang dibangun dari lapisan-lapisan protein dan kitin. Kutikula itu dapat merupakan
pelindung yang tebal dan keras di atas beberapa bagian tubuh, dan setipis kertas dan
fleksibel pada lokasi lain, seperti persendian. Eksoskeleton akan melindungi hewan dan
menyediakan titik pertautan bagi otot yang menggerakkan anggota badan. Eksoskeleton
yang kaku juga menimbulkan beberapa permasalahan evolusioner. Sebagai contoh, untuk
dapat tumbuh, arthropoda sewaktu-waktu harus melepaskan eksoskeletonnya yang lama
dan mensekresikan eksoskeleton yang lebih besar. Proses ini disebut molting,
membutuhkan energi dyang sangat banyak dan meninggalkan hewan tersebut rentan
terhadap pemangsa dan bahaya lainnya untuk sementara waktu. Arthropoda
menyesuaikan diri dengan baik terhadap lingkungannya dengan adanya organ sensoris
yang berkembang baik, yang meliputi mata, reseptor olfaktori untuk penciuman, dan
antena untuk sentuhan dan penciuman. Arthropoda memiliki sistem sirkulasi terbuka
(open circulatory system) dimana cairan yang disebut hemolimfa didorong oleh suatu
jantung melalui arteri pendek dan kemudian masuk ke dalam ruang yang disebut sinus
yang mengelilingi jaringan dan organ. Arthropoda teresterial umumnya memiliki
permukaan internal yang dkhususkan untuk pertukaran gas. Misalnya, sebagian besar
serangga memiliki sistem trakea, saluran udara bercabang yang menuju ke arah bagian
dalam dari pori-pori yang ada pada kutikula. Atrhropoda terdiri dari 5 kelas utama, salah
satunya yaitu kelas insect.
 Insecta (Serangga)
Tubuh terbagi menjadi kepala toraks, dan abdomen; memiliki antena;
bagian mulut dimodifikasi untuk mengunyah, menyedot atau menelan; umumnya
memiliki dua pasang sayap dan tiga pasang kaki, sebagaian besar adalah hewan
teresterial. Insekta terdiri dari beberapa ordo, diantaranya adalah:
1) Orthoptera
Memiliki dua pasang sayap bermembran (beberapa tahapan tidak
bersayap), mulut untuk mengunyah; sangat sosial; metamorfosis tak
sempurna. Contoh: rayap.
2) Mantodea
Tubuh terbagi menjadi tiga bagian yaitu: kepala (caput), dada (thorax) dan
perut (abdomen); antena berbentuk kawat; betina biasanya memiliki abdomen
yang lebih besar dibandingkan dengan yang jantan; metamorfosis tidak
sempurna. Contoh:belalang sembah (Erya, 2011).
3) Hymenoptera
Memiliki dua pasang sayap bermembran, kepala dapat bergerak; bagian

mulut untuk mengunyah atau penghisap; organ untuk menyengat pada bagian

posterior pada betina; metamorfosis sempurna; banyak spesies bersifat sosial.

Contoh: semut, lebah, tawon.

4) Lepidoptera
Memiliki dua pasang sayap yang ditutupi dengan sisik kecil; lidah panjang
melilit untuk penghisap; metamorfosis sempurna. Contoh: kupu-kupu,
ngengat.
5) Odonata
Memiliki dua pasang sayap bermembran; bagian mulut untuk menggigit;
metamorfosis tak sempurna. Contoh: Damselfly, capung.
6) Hemiptera
Memiliki dua pasang sayap (satu pasang sebagian seperti berkulit, satu
pasang bermembran); mulut untuk menusuk dan menyedot; metamorfosis tak
sempurna. Contoh: kutu busuk, assassin bug, bedbug, chinch bug.
7) Diptera
Memiliki satu pasang sayap dan halter (organ untuk keseimbangan); mulut
untuk penghisap, menusuk atau menelan; metamorfosis sempurna. Contoh:
lalat, nyamuk (Campbell et al. 2005).
Filum Chordata
Berdasarkan kemiripan tertentu dalam perkembangan embrionik awal, Chordata
dikelompokkan sebagai deuterostomata bersama-sama dengan Echinodermata. Vertebrata
membentuk satu subfilum dalam Filum Chordata. Chordata juga meliputi dua subfilum
invertebrata, yaitu urochordata dan cephalochordata. Ada 4 ciri khas chordata ini adalah
notokord; tali saraf berlubang; celah faring; dan ekor pascaanus berotot.
Ciri spesifik dari subfilum vertebrata adalah tulang belakang skeletal dan
kranium, yang membungkus sumsum tulang belakang dan otot, sefalisasi (spesialisasi
ujung anterior sistem saraf menjadi otak kompleks yang berasosiasi dengan organ-organ
indera terspesialisasi) berderajat tinggi dan segmentasi otot-otot tubuh menjadi somit
pada satu masa perkembangan (Hademenos, 2005).
Beberapa kelompok vertebrata diantaranya adalah super kelas pisces
(chondrichthyes, osteichthyes), kelas amphibia, reptilia, aves dan amphibia. Berikut dua
kelompok vertebrata yang ditemukan saat Praktikum Lapangan, yaitu :
1) Super Kelas Pisces
 Kelas Condrichthyes (Ikan Bertulang Rawan)
a) Kerangka dari tulang rawan
b) Celah insang berjumlah 5-7 pasang
c) Kulit tertutupi oleh dentikel
d) Fertilisasi internal, individu jantan memiliki clasper
 Kelas Osteichthyes (Ikan Bertulang Sejati)
a) Kerangka dari tulang sejati
b) Celah insang tunggal disetiap sisi dengan tutup insang
c) Jari-jari lemah pada sirip bersegmen
d) Fertilisasi bersegmen
2) Kelas Reptil
Ciri-ciri hewan melata adalah sebagai berikut:
a) Kulit kering bersisik dari zat tanduk karena zat keratin
b) Bernafas dengan paru-paru
c) Berdarah dingin (poikiloterm) yakni yang suhu tubuhnya dipengaruhi oleh
suhu lingkungan
d) Umumnya bersifat ovivar (bertelur), contoh kadal, dan vivipar beranak,
contohnya ular.
e) Jantung terdiri dari empat ruang yaitu dua serambi dan dua bilik yang masih
belum sempurna.
Reptilia dapat dibagi menjadi beberapa ordo antara lain: Ordo Crocodila (contoh:

buaya); Ordo Sphenedontia (contoh : Tuatara); Ordo Squamata (contoh: kadal); dan Ordo

Testudinata (contoh: kura-kura, penyu dan labi-labi). (Radiopetra, 1996).

Filum Mollussca
Mollusca adalah hewan berbadan lunak (Latin molluscus, “lunak”) tetapi sebagian
besar terlindungi oleh suatu cangkang keras yang mengandung kalsium karbonat. Slug,
cumi-cumi dan gurita memiliki cangkang yang tereduksi , di mana sebagian besar
diantaranya adalah cangkang internal, atau mereka telah kehilangan keseluruhan
cangkang selama proses evolusinya. Meskipun terdapat perbedaan yang jelas, mollusca
memiliki kemiripan dalam bangun tubuh. Tubuh mollusca memiliki tiga bagian utama:
kaki berotot, umumnya digunakan untuk pergerakan; massa viseral yang mengandung
sebagian besar organ-organ internal; dan mantel, suatu lipatan jaringan yang menutupi
massa viseral dan mensekresi cangkang (jika ada). Pada banyak mollusca, mantel meluas
melebihi massa viseral, dan menghasilkan suatu ruang yang penuh air atau rongga mantel
(mantle cavity), yang menampung insang, anus dan pori ekskretoris. Banyak mollusca
yang mengambil makanan menggunakan organ kasar mirip tali karet yang disebut radula.
Sebagian mollusca memiliki organ jenis kelamin yang terpisah, dengan gonad (ovarium
dan testes) yang terletak di dalam massa viseral. Namun demikian, banyak keong dan
bekicot adalah hemafrodit. Mollusca terbagi menjadi tiga kelas yaitu kelas gastropoda
(contohnya bekicot dan slug), kelas bivalvia (contohnya kerang hijau dan tiram), serta
kelas cephalopoda (contohnya cumi-cumi dan gurita) (Campbell et al. 2005).
Filum porifera disebut juga hewan spons. Porifera merupakan hewan multiseluler
yang paling sederhana, tidak memiliki kepala atau anggota badan lain layaknya hewan.
Oleh karena itu, banyak yang keliru mengidentifikasi. Porifera sebagai tanaman laut.
Tubuh porifera dihubungkan oleh saluran-saluran yang terbuka di ujungnya dan
membentuk pori-pori. Porifera memiliki sekitar 10.000 spesies yang kebanyakan hidup di
air laut.. hewan ini merupakan hewan sessile (hidup melekat pada substrat). Spesies
tersebut bervariasi dalam hal bentuk, ukuran dan warna. Porifera biasanya
dikelompokkan berdasarkan materi yang ditemukan di dalam rangkanya.. porifera yang
terkenal adalah bunga karang yang memiliki serat fleksibel dalam mesenkimnya. Serat
tersebut dibuat dari protein yang disebut spongin (Campbell et al. 2005).
Anggota dari filum ini adalah Hydra, ubur-ubur, anemon laut, dan koral. Hewan
dari filum ini digolongkan ke dalam hewan diploblastik dan bersimetri tubuh radial.
Cnidaria sebagian besar hidup di perairan laut. Cnidaria disebut juga sebagai hewan
Coelenterata. Spesies anggota Filum Cnidaria tubuhnya dikelilingi oleh lengan-lengan
halus yang disebut tentakel dan dalam tentakel ini terdapat nematokist. Nematokist
mengandung racun yang berguna untuk melumpuhkan mangsanya. Filum Cnidaria
memiliki ciri khas, yaitu sebagai organisme yang selama hidupnya mengalami dua bentuk
kehidupan (dimorfis). Bentuk hidup tersebut yaitu polip dan medusa. Polip adalah bentuk
hidup yang menempel pada dasar perairan, sedangkan medusa adalah bentuk hidupyang
bergerak melayang bebas diperairan (Campbell et al. 2005).
Echinodermata ( dari bahasa Yunani echin, “berduri” dan derma, “kulit”) adalah
hewan sesil atau hewan yang bergerak lamban dengan simetri radial sebagai hewan
dewasa. Bagian internal dan eksternal hewan itu menjalar dari tengah atau pusat,
seringkali berbentuk lima jari-jari. Kulit tipis menutupi eksoskeleton yang terbuat dari
lempengan keras. Sebagian besar hewan echinodermata bertubuh kasar karena adanya
tonjolan kerangka dan duri yang memiliki berbagai fungsi. Yang khas dari echinodermata
adalah sistem pembuluh air (water vascular system), suatu jaringan saluran hidrolik yang
bercabang menjadi penjuluran yang disebut kaki tabung (tube feet) yang berfungsi dalam
lokomosi, makan, dan pertukaran gas. Reproduksi anggota filum echinodermata
umumnya melibatkan individu jantan dan betina yang terpisah dan membebaskan
gametnya ke dalam air laut. Hewan dewasa yang radial tersebut berkembang melalui
metamorfosis dari larva bilateral. Di antara 7000 atau lebih anggota filum echinodermata,
semuanya adalah hewan laut, dibagi menjadi enam kelas: Asteroidea (bintang laut),
Ophiuroidea (bintang ular), Echinoidea ( bulu babi dan sand dollar), Crinoidea (lili laut
dan bintang bulu), Holothuroidea (timun laut), dan Concentrychycloidea (aster laut).
Aster laut, yang baru ditemukan baru-baru ini, hidup pada kayu yang terendam air laut
dalam (Campbell et al. 2005).
Annelida berarti “cincin kecil” dan tubuh bersegmen yang mirip dengan
serangkaian cincin yang menyatu merupakan ciri khas filum Annelida. Terdapat sekitar
15.000 spesies filum Annelida. Anggota filum Annelida hidup di laut, sebagian besar
habitat air tawar, dan tanah lembab (Campbell et al. 2005). Ciri – ciri Annelida: Tubuh
panjang bergelang–gelang (matameri), Hidup bebas, Hermafrodit, Bernapas dengan
seluruh permukaan tubuh, Alat pencernaan lengkap, Alat ekskresi tubuh disebut nefridia,
Sistem saraf : gamglion, otak, ganglim ventral, Sistem peredaran darah tertutup, dan
Memiliki rongga badan triploblastik selomata. Salah satu kelas dari filum Annelida yang
ditemukan saat praktikum lapangan yaitu Polychaeta. Habitat polychaeta di lautan,
tubuhnya terdiri dari banyak rambut Þ (poly = banyak, chaeta = rambut/bulu). Contoh
cacing tersebut adalah : Nereis viren, Eunice viridis (cacing wawo) dan Lysidice oele
(cacing palolo).

Anda mungkin juga menyukai