Anda di halaman 1dari 8

MODUL PERKULIAHAN

Menggambar
Teknik & CAD
Proyeksi (1)

Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh

05
Teknik Teknik Industri MK16067 Rushendra, S.Kom, M.T.

Abstract Kompetensi
Modul ini meliputi penjelasan Mahasiswa dapat memahami perbedaan
mengenai pengertian proyeksi proyeksi orthogonal dan isometri serta
ortogonal dan isometri sebagai jenis mampu memahami fungsi dan tahapan
proyeksi yang umum digunakan dalam pembuatannya.
bidang teknik.
Proyeksi (1)

Pengertian

Proyeksi secara sederhana dapat diartikan sebagai pandangan terhadap suatu benda
(objek). Proyeksi secara umum juga sering disebut drawing view. Definisi proyeksi itu
sendiri adalah suatu pandangan yang diangankan akan digambar atau diproyeksikan ke
suatu bidang (bidang proyeksi). Dalam proses menggambar proyeksi umumnya
menggunakan garis proyeksi atau biasa disebut proyektor.

Jenis Proyeksi

Terdapat beberapa jenis proyeksi yang umum digunakan dalam bidang teknik, diantaranya:

 Orthogonal
 Isometric
 Oblique
 Perspektif

Diantara jenis proyeksi di atas proyeksi orthogonal dan isometric akan dibahas pada
pertemuan pertama, sedangkan proyeksi oblique dan perspektif akan dibahas pada
pertemuan selanjutnya.

Orthogonal

Proyeksi orthogonal merupakan proyeksi yang sangat umum digunakan dalam bidang teknik
dan sangat mendasar. Proyeksi orthogonal sering juga disebut orthographic atau paralel
view. Proyeksi orthogonal dapat diartikan sebagai cara pandang suatu objek dengan
menggunakan garis-garis proyeksi yang sejajar, atau bidang proyeksi yang tegak lurus (90°)
terhadap garis proyeksi. Umumnya proyeksi orthogonal digunakan untuk menggambarkan
objek 3 dimensi menjadi gambar 2 dimensi, umumnya diberi penamaan denah atau tampak.

‘13 Menggambar Teknik dan CAD Pusat Bahan Ajar dan eLearning
2 Rushendra, S.Kom, M.T. http://www.mercubuana.ac.id
Gambar 1. Proyeksi Orthogonal

Metoda (teknik) penggambaran proyeksi orthogonal umumnya menggunakan teori kotak


kaca (glass box), dimana suatu objek 3 dimensi ditempatkan ke dalam sebuah kotak kaca
dan hasil proyeksinya digambarkan pada setiap sisi bidang kaca tersebut. Kotak kaca
tersebut selanjutnya dibuka (unfolding glass box) sehingga menghasilkan suatu rangka
kotak kaca dan pada setiap sisinya memiliki gambar yang merepresentasikan objek yang
ada di dalam kotak tersebut. Dengan teknik ini dapat diketahui bahwa setiap benda 3
dimensi dapat dilihat dari 6 arah pandangan yang berbeda. Jumlah arah pandangan 6
tersebut umumnya dinamakan teori six principles view dimana setiap objek dapat dilihat
dari sisi atas, bawah, depan, belakang, kanan dan kiri.

Gambar 2. Glass Box theory

‘13 Menggambar Teknik dan CAD Pusat Bahan Ajar dan eLearning
3 Rushendra, S.Kom, M.T. http://www.mercubuana.ac.id
Gambar 3. Unfolding the glass box

Gambar 4. Six Principles View

Proyeksi othogonal pada praktiknya umumnya disederhanakan sesuai dengan kebutuhan


suatu penggambaran. Untuk benda-benda dengan bentuk yang sangat sederhana biasanya
proyeksi orthogonal hanya menunjukan 3 arah pandangan saja yaitu tampak atas, depan
dan samping (Standard View). Hal ini dapat dilakukan jika dengan minimal 3 arah
pandangan ini sudah mampu mewakili bentuk suatu benda secara utuh dan informasi yang
akan disampaikan dapat difahami dengan jelas.

‘13 Menggambar Teknik dan CAD Pusat Bahan Ajar dan eLearning
4 Rushendra, S.Kom, M.T. http://www.mercubuana.ac.id
Gambar 5. Standard View

‘13 Menggambar Teknik dan CAD Pusat Bahan Ajar dan eLearning
5 Rushendra, S.Kom, M.T. http://www.mercubuana.ac.id
Isometric/ Isometri

Proyeksi isometri merupakan suatu penggambaran 3 dimensi dari suatu objek sehingga
dapat menunjukan 3 sisi objek dalam waktu yang bersamaan. Karakteristik proyeksi isometri
adalah suatu gambar 3 dimensi dimana memiliki 2 sisi dengan sudut yang sama besar.
Proyeksi isometri ditujukan untuk merepresentasikan suatu objek sesuai ukuran aslinya
(skalatis).

Gambar 6. Proyeksi Isometri

Metoda (teknik) menggambar proyeksi isometri diawali dengan menggambar sumbu isometri
berupa 1 garis vertikal (tegak lurus) terhadap garis horizontal. Selanjutnya ditarik 2 buah
garis secara berlawanan dari titik pertemuan antara garis horizontal dan garis vertikal
dengan sudut 30° dari garis horizontal. Garis miring 30° tersebut selanjutnnya akan
digunakan sebagai kerangka dasar dalam penggambaran suatu objek isometri. Tahapan
selanjutnya adalah menggambar objek yang dikehendaki sesuai dengan kerangka isometri
yang sudah terbentuk.

‘13 Menggambar Teknik dan CAD Pusat Bahan Ajar dan eLearning
6 Rushendra, S.Kom, M.T. http://www.mercubuana.ac.id
Gambar 7. Tahapan Penggambaran Proyeksi Isometri

Proyeksi isometri dalam bidang teknik berguna untuk melengkapi dan memperjelas gambar
ortogonal (denah, tampak atas dan tampak samping) sehingga akan mempermudah
pemahaman gambar dan tidak terjadi multi persepsi. Kriteria untuk penggambaran proyeksi
isometri suatu objek dari gambar ortogonal (2 dimensi) adalah minimal memiliki minimal 2
sampai 3 gambar tampak/sisi suatu objek.

Gambar 8. Gambar Proyeksi Ortogonal

‘13 Menggambar Teknik dan CAD Pusat Bahan Ajar dan eLearning
7 Rushendra, S.Kom, M.T. http://www.mercubuana.ac.id
Gambar 9. Gambar Proyeksi Isometri dari Proyeksi Ortogonal

Daftar Pustaka

Literatur
Giesecke, Mitchell, Spencer, Hill, Dygdon, Novak (2000): Gambar Teknik Edisi Ke-11,
Penerbit Erlangga, Jakarta.

Bielefeld, Bert; Skiba, Isabella (2007): Gambar Teknik: Basic, Penerbit Erlangga, Jakarta.

Morling, K (2003): Geometric and Engineering Drawing Second Edition, Linacre House,
Jordan Hill, Oxford OX2 BDP.

‘13 Menggambar Teknik dan CAD Pusat Bahan Ajar dan eLearning
8 Rushendra, S.Kom, M.T. http://www.mercubuana.ac.id

Anda mungkin juga menyukai