Anda di halaman 1dari 11

EFISIENSI PT.

SANGHYANG SRI
SEBAGAI PERUSAHAAN BENIH PADI TERBESAR DI INDONESIA

I. PENDAHULUAN
Peningkatan produktivitas dan produksi tanaman pangan, benih mempunyai
peranan yang sangat penting. Efisiensi produksi dan produktivitas usaha tani menjadi
prasyarat peningkatan pendapatan dan kesejahteraan petani di tingkat perdesaan
(Fitriani, 2012). Ketersediaan dan penggunaan benih varietas unggul bersertifikat
yang memenuhi aspek kualitas dan kuantitas diikuti dengan aplikasi teknologi
budidaya lainnya seperti benih mempunyai pengaruh terhadap produktivitas,
produksi, dan mutu hasil produk tanaman pangan (Sri Wulandari, Teguh Budi
Trisnanto, Analianasari, 2018).
PT.Sang Hyang Seri (Persero) merupakan perusahaan yang salah satu bidang
usahanya adalah produksi dan distribusi benih yang berkualitas. Adapun faktor-faktor
penunjang untuk tercapainya benih padi yang berkualitas yaitu iklim yang sesuai
untuk tanaman padi, teknologi yang canggih dan sumber daya manusia yang terampil.
Sehingga, dapat memenuhi kebutuhan petani untuk memperoleh benih padi
bersertifikat. Kegiatan pemasaran merupakan ujung tombak keberhasilan dan
kesuksesan suatu perusahaan.
PT. Sang Hyang Seri (Persero) perlu menyesuaikan diri dan bertindak
terhadap perubahan yang terus-menerus terjadi dalam lingkungannya sehingga
diperlukan strategi tertentu untuk mencapai tujuan yang diharapkan.

II. ISI
Berdirinya PT.Sang Hyang Seri (Persero) melalui keputusan RI pada tanggal
5 Mei 1971 mempunyai tugas-tugas pokok untuk menyelenggarakan kegiatan-
kegiatan sebagai berikut :
1. Produksi, pemasaran dan perdagangan benih pertanian.
2. Penelitian sertifikasi benih dan penyuluhan jasa lainnya dalam bidang
perbenihan.
3. Kegiatan-kegiatan lainnya yang langsung menunjang perbenihan.
Visi adalah cita-cita atau impian sebuah perusahaan yang hendak dicapai di
masa yang akan datang. Untuk mewujudkan cita-cita tersebut, PT.Sang Hyang Seri
(Persero) merumuskan visinya yaitu menjadikan perusahaan agroindustri benih
nasional kelas dunia. Agar perkembangan perusahaan terus berkelanjutan, maka misi
perusahaan adalah menghasilkan produk agroindustri bermutu melalui pemanfaatan
sumberdaya perusahaan secara efisien dan efektif untuk memberikan manfaat optimal
bagi stakeholder.Untuk mendukung terwujudnya visi dan misi tersebut, maka perlu
adanya motto perusahaan adalah mutu dan pelayanan terjamin (Karina Sukma Br
Tobing, 2013).
Salah satu bidang usaha dari PT.Sang Hyang Seri (Persero) adalah perbenihan
dengan produk benih padi bersertifikat. Varietas yang diproduksi untuk benih padi
bersertifikat di perusahaan ini antara lain Ciherang, Cibogo, Mekongga, Inpari (11
dan 13), Situ bagendit, Bestari, dan Cigeulis. Varietas yang paling banyak diminati
oleh petani adalah Ciherang, Mekongga, dan Cibogo (Karina Sukma Br Tobing,
2013).
Bidang kegiatan perusahaan di dalam PT.Sang Hyang Seri (Persero) ada
beberapa kegiatan yaitu Bidang Pemasaran untuk memenuhi kebutuhan pasar
PT.Sang Hyang Seri (Persero) cabang Deli Serdang menggunakan strategi yang
disebut Sapta Usaha Benih yaitu penyediaan dan penyaluran benih secara 7 (tujuh)
prinsip tepat adalah tepat jumlah, tepat varietas, tepat mutu, tepat waktu, tepat kerja,
tepat tempat, dan tepat pelayanan. Selanjutnya yaitu Bidang Keuangan dan
Administrasi serta Bidang Produksi (Karina Sukma Br Tobing, 2013).
Pemasaran perusahaan dikelola oleh kantor cabang Deli Serdang. Kantor
cabang ini bertugas mendistribusikan produk benih padi bersertifikat ke kios penyalur
yang ada di tiap kabupaten yang merupakan wilayah kerjanya. Dalam
mendistribusikan produk benih padi bersertifikat, PT.Sang Hyang Seri (Persero)
melakukan 2 (dua) macam bauran pemasaran adalah sebagai berikut (Karina Sukma
Br Tobing, 2013) :
1. Dari Produsen (PT.Sang Hyang Seri) langsung ke petani (konsumen).
2. Dari Produsen (PT.Sang Hyang Seri) ke penyalur (kios) kemudian ke
petani (konsumen)
Dalam memasarkan produk terdapat masalah-masalah yang dihadapi oleh
penyalur seperti distribusi benih padi yang tidak tepat waktu. Jadi, upaya yang
dilakukan penyalur dalam mengatasi masalah tersebut adalah penyalur mencari benih
dari sumber lain (Karina Sukma Br Tobing, 2013).
Adapun kelemahan perusahaan dalam pemasaran benih padi bersertifikat di
PT. Sang Hyang Seri adalah sebagai berikut (Karina Sukma Br Tobing, 2013) :
a. Produk tidak dapat di simpan terlalu lama
Benih merupakan produk yang bersifat tidak tahan lama dan akan menurun
kualitasnya apabila sudah melewati masa kadaluarsa. Masa kadaluarsa dari
benih adalah 6 bulan dari masa pengujian.Benih harus diuji lagi apabila telah
melewati masa kadaluarsa.
b. Keterbatasan jumlah tenaga kerja pada unit pengolahan
Dengan keterbatasan jumlah tenaga kerja pada unit pengolahan menyebabkan
perusahaan harus mencari tenaga kerja harian dalam pengolahan produk.
c. Kurangnya promosi atas produk benih bersertifikat
Promosi untuk produk benih padi pada PT.Sang Hyang Seri (Persero) sangat
kurang. Promosi yang sifatnya periklanan seperti papan reklame, koran dan
sebagainya belum terlaksana dengan baik. Padahal iklan dapat mempengaruhi
kesadaran petani (konsumen) terhadap produk secara efektif. Perusahaan saat
ini belum melakukan promosi yang lebih baik terhadap produk benih padi
bersertifikat. Padahal promosi dengan cara periklanan merupakan alat untuk
menginformasikan keberadaan produknya kepada konsumen. PT.Sang Hyang
Seri (Persero) mempromosikan produk benih padi bersertifikat hanya melalui
promosi secara langsung dan melalui siaran radio.Salah satu usaha promosi
penjualan dapat dilakukan perusahaan adalah berupa pemberian hadiah bagi
kios selaku penyalur produk apabila produk yang dipasarkan selalu terjual
habis serta kepada petani (konsumen) yang membeli produk benih padi dalam
jumlah banyak agar diberikan harga benih padi yang murah dan melakukan
penyuluhan dari pihak perusahaan ke petani terhadap produk benih padi
bersertifikat. Periklanan melalui media lainnya seperti papan reklame, media
cetak seperti koran, dimana periklanan ini dapat mempengaruhi kesadaran
konsumen terhadap produk secara efektif.
Strategi-strategi yang tepat digunakan perusahaan dalam pemasaran benih
padi bersertifikat di daerah penelitian adalah SO (Strengths-Opportunities) yang
meliputi (Karina Sukma Br Tobing, 2013):
a. Perusahaan dapat meningkatkan kualitas benih padi
Menghasilkan produk benih padi berkualitas merupakan hal yang penting
harus dimiliki perusahaan.Dalam hal ini mutu produk sudah melampaui atau
lebih baik dari standar mutu benih biasa.
b. Perusahaan dapat bekerja sama dengan petani penangkar, penyalur serta
instansi pemerintah yang berkaitan dengan perbenihan.
Produksi untuk benih padi yang dilakukan perusahaan merupakan hasil kerja
sama yang baik antara perusahaan dan petani penangkar. Melalui kerja sama
tersebut perusahaan berusaha untuk memproduksi benih berkualitas.
Perusahaan memberikan pengawasan dan bimbingan yang baik sehingga
petani penangkar dapat menghasilkan benih yang sesuai dengan keinginan
konsumen. Meskipun perusahaan tidak memiliki lahan sendiri, adanya kerja
sama yang baik dengan petani penangkar menyebabkan perusahaan dapat
memproduksi benih padi sesuai dengan standar.
c. Perusahaan dapat memperluas wilayah pemasaran guna memenuhi kebutuhan
benih padi agar perusahaan dapat menambah jumlah pembeli/pelanggan
d. Merek produk sama dengan nama perusahaan
Perusahaan dalam memasarkan produk benih padi menggunakan merek
produk yang sama dengan nama perusahaan yaitu Sang Hyang Seri. Hal ini
bertujuan agar mudah untuk diingat, serta dapat mempromosikan nama
perusahaan sebagai salah satu produsen benih padi bersertifikat. Selain itu
penggunaan merek juga bertujuan untuk membina citra, yaitu dengan
memberikan keyakinan dan jaminan kualitas produk. Benih padi bersertifikat
dalam pemasarannya dikemas dalam sebuah kantong plastik transparan
dengan ukuran 5 kilogram. Pada kantong plastik tersebut, tercantum merek
dagang, perusahaan menggunakan nama perusahaan sendiri yaitu Sang Hyang
Seri. Sedangkan untuk logo benih menggunakan gambar padi dan lambang
Sang Hyang Seri. Label biru bukti hasil sertifikasi dari Balai Pengawasan dan
Sertifikasi Benih (BPSB) juga disertakan dalam kantong tersebut. Dalam label
tersebut tercantum nama produsen, alamat, jenis tanaman, varietas, nomor
kelompok, berat bersih, tanggal selesai pengujian, tanggal akhir berlakunya
label, kadar air, benih murni, campuran varietas lain (CVL), kotoran benih,
benih tanaman lain/rerumputan, biji keras, daya tumbuh dan penyakit.
e. Pengawasan mutu secara ketat dari proses produksi sampai tahap akhir serta
sertifikasi benih oleh BPSB
Pengawasan mutu secara menyeluruh dari sebelum tanam hingga produk
sampai di tangan petani.Pengendalian mutu dilakukan oleh perusahaan serta
pengawasan dari pihak pemerintah yaitu BPSB (Balai Pengawasan dan
Sertifikasi Benih). Produk dinyatakan telah lulus uji dan dapat dijual apabila
telah mendapatkan sertifikasi label biru dari BPSB. Hal ini berarti produk
telah sesuai dengan standar yang ditetapkan pemerintah dan dapat dijamin
kualitasnya.
Bidang produksi pada perbenihan pada tanaman pangan dapat dilakukan
dengan 2 (dua) cara yaitu (Karina Sukma Br Tobing, 2013) :
a. Sistem swakelola yaitu seluruh kegiatan produksi dilakukan di areal milik
produsen mulai dari tanam sampai panen.
b. Sistem kontrak kerja sama yaitu kegiatan produksi yang di laksanakan di areal
petani/kelompok tani dengan melakukan kerja sama yang saling
menguntungkan.
Perkembangan teknologi sangat diperlukan guna kemajuan perusahaan. Faktor
teknologi menciptakan peluang bagi perusahaan untuk berproduksi dengan semakin
efisien dan juga sangat berpengaruh dalam kegiatan proses produksi untuk
menghasilkan benih padi. Adanya teknologi seperti mesin dan peralatan dalam
kegiatan proses produksi benih padi perusahaan dapat mempermudah dan mendukung
seluruh kegiatan proses produksi dengan lancar.
Mesin dan peralatan merupakan sarana utama dalam kelancaran untuk
meningkatkan produksi di dalam suatu pabrik. Adapun manfaat-manfaat mesin
produksi pada PT.Sang Hyang Seri (Persero) adalah sebagai berikut :
1. Pengeringan secara alami berfungsi sebagai media pengeringan benih secara
alami dan bermanfaat untuk menurunkan kadar air pada benih supaya benih
tahan lama dalam penyimpanan. Pengeringan alami diperlukan waktu 2-3
hari. Pengeringan secara buatan bermanfaat untuk menurunkan kadar air pada
benih supaya benih tahan lama dalam penyimpanan. Pengeringan buatan
diperlukan waktu ± 6 jam.
2. Pembersihan bermanfaat untuk membersihkan benih padi yang telah
dikeringkan dari kotoran/sampah.
3. Pengepakan bermanfaat untuk mempermudah pemasaran dan menjaga
kualitas serta kuantitas benih.
Selain mesin produksi, ada juga manfaat-manfaat dari peralatan produksi pada
PT.Sang Hyang Seri (Persero) adalah sebagai berikut :
1. Truk bermanfaat untuk memperlancar proses produksi dan sebagainya.
2. Forklift bermanfaat untuk mempermudah mengangkut/memindahkan benih.
3. Moisture tester bermanfaat untuk mengetahui kandungan air pada benih.
4. Timbangan bermanfaat untuk mengetahui berat benih.
5. Palet bermanfaat agar karung benih tidak langsung kena dengan lantai
gudang.
6. Impulse sealer bermanfaat untuk menjaga kualitas dan kuantitas benih padi
bersertifikat.
7. Oven bermanfaat untuk mensterilkan bahan-bahan pengujian.
8. Germinator bermanfaat untuk mengetahui persentase pertumbuhan benih

PT Sang Hyang Seri (persero) Cabang Lampung Timur mempunyai satu


saluran distribusi untuk benih bersubsidi. Alur distribusi benih padi bersubsidi dari
PT Sang Hyang Seri (persero) cabang Lampung Timur ke kelompok tani mempunyai
tiga tahapan yaitu: Aliran administrasi, aliran barang, aliran uang. Kegiatan yang
dilakukan pada aliran administrasi benih bersubsidi PT Sang Hyang Seri dapat dilihat
pada Gambar 1.

Gambar 1. Aliran administrasi benih bersubsidi PT Sang Hyang Seri


PT Sang Hyang Seri menerima daftar usulan pembelian benih bersubsidi (DUPBB)
dan kemudian petani melakukan transfer uang sesuai dengan DUPBB yang diajukan
oleh petani. Harga yang harus dibayar oleh petani yaitu setengah dari harga eceran
tertinggi (HET) yang telah ditetapkan pemerintah. Setelah kelompok tani melakukan
transfer, benih padi dikirim PT Sang Hyang Seri melalui tim ekspedisi bagha gana
raksa (BGR) beserta melampirkan surat pengantar angkutan (SPA) dan faktur
pembelian. Administrasi mempunyai legalitas, maka SPA dan faktur pembelian
ditandatangani oleh kelompok tani dan kepala BPP/BP3K. Dokumen yang telah
ditandatangani dikembalikan ke PT Sang Hyang Seri sebagai bukti distribusi benih
bersubsidi telah disalurkan (Sri Wulandari, Teguh Budi Trisnanto, Analianasari,
2018).
Kegiatan yang dilakukan pada aliran keuangan dalam pendistribusian benih
bersubsidi dapat lihat pada Gambar 2:

Gambar 2.Aliran keuangan kelompok tani ke PT Sang Hyang Seri

Kelompok tani atau calon pembeli benih bersubsidi melakukan transfer ke


bank dengan nomer rekening yang ditujukan ke PT Sang Hyang Seri yang di
khususkan untuk subsidi atau dengan menstransfer ke bank BNI (Sri Wulandari,
Teguh Budi Trisnanto, Analianasari, 2018).
Kegiatan yang dilakukan pada aliran barang dari PT Sang Hyang Seri ke
kelompok tani dapat dilihat pada Gambar 3.

Gambar 3.Aliran barang dari PT Sang Hyang Seri ke kelompok tani.


Barang yang berada di gudang PT Sang Hyang Seri didistribusikan
menggunakan jasa ekspedisi bagha gana raksa (BGR). BGR yaitu salah satu ekspedisi
BUMN yang telah ditunjuk untuk melakukan pendistribusian benih padi bersubsidi
ke pada kelompok tani yang telah mengajukan DUPBB dan telah melakukan
transaksi (Sri Wulandari, Teguh Budi Trisnanto, Analianasari, 2018).
Kebijakan saluran distribusi yang dilaksanakan oleh BUMN bertujuan untuk
memperlancar arus distribusi subsidi untuk petani.Masalah yang terjadi di PT SHS
(persero) KR V cabang Lampung Timur dalam pendistribusian benih padi bersubsidi
harus dapat diatasi oleh perusahaan (Sri Wulandari, Teguh Budi Trisnanto,
Analianasari, 2018).
Strategi distribusi yang dilakukan dalam menyelesaikan masalah perusahaan
dan untuk memperlancar penjualannya benih bersubsidi yaitu (Sri Wulandari, Teguh
Budi Trisnanto, Analianasari, 2018):
(1) Memberikan jangka waktu pembayaran HET kepada sehingga
arus keuangan perusahaan berjalan dengan baik.
(2) PT SHS (persero) KR V melakukan kerjasama ke beberapa
produsen lokal sebagai antisipasi saat perusahaan tidak memiliki
stok benih untuk memenuhi alokasi benih subsidi.
(3) Menyeleksi DUPBB yang diajukan gapoktan sebagai cara agar
waktu pendistribusian tepat pada saat tanam
Kendala yang dihadapi dalam pendistribusian benih padi bersubsidi dari PT
Sang Hyang Seri KRV Cabang Lampung Timur kepada kelompok tani diantaranya
ada tiga yaitu (Sri Wulandari, Teguh Budi Trisnanto, Analianasari, 2018):
1. Keterlambatan pembayaran HET sering terjadi berdasarkan hasil wawancara
dengan bagian pemasaran dikarenakan waktu yang diberikan oleh PT Sang
Hyang Seri kepada petani hanya satu minggu. Selain faktor waktu yang
singkat, keterlambatan secara teknis yaitu masih belum terbiasanya petani
membayar dengan cara transfer. Gapoktan belum mempunyai pembukan
secara administrasi dengan baik, hal itu merupakan faktor ketiga yang
menyebabkan keterlambatan pembayaran harga eceran tinggi, sehingga petani
terlambat untuk mendapatkan benih bersubsidi. Benih padi akan
didistribusikan oleh PT Sang Hyang Seri KR V setelah HET sudah dibayar
oleh kelompok tani penerima subsidi.
2. Kurangnya stok persediaan benihdi gudang PT Sang Hyang Seri Kantor
Regional V menyebabkan permasalahan dalam pendistribusian benih. Oleh
karena itu PT Sang Hyang Seri Kantor Regional V melakukan kerja sama
dengan mitra penangkar lokal yang bertujuan untuk mencukupi kebutuhan
benih seberar 20% dari 100% benih yang harus dipenuhi.
3. Perbedaan jadwal tanam dikarenakan petani di Lampung ada yang
menggunakan irigasi dan sawah tadah hujan. petani irigasi memiliki jadwal
tanam pada bulan September-Oktober, sedangkan petani tadah hujan memiliki
jadwal tanam pada bulan mei-juli dan untuk periode kedua penanaman
dilakukan pada bulan Oktober dan November. Faktor yang paling
mempengaruhi jadwal tanam yaitu faktor iklim

III. KESIMPULAN
Berdasarkan pembahasan yang telah dilakukan disimpulkan bahwa bidang
kegiatan perusahaan di dalam PT.Sang Hyang Seri (Persero) ada beberapa kegiatan
yaitu Bidang Pemasaran untuk memenuhi kebutuhan pasar PT.Sang Hyang Seri
(Persero) cabang Deli Serdang menggunakan strategi yang disebut Sapta Usaha
Benih yaitu penyediaan dan penyaluran benih secara 7 (tujuh) prinsip tepat adalah
tepat jumlah, tepat varietas, tepat mutu, tepat waktu, tepat kerja, tepat tempat, dan
tepat pelayanan. Selanjutnya yaitu Bidang Keuangan dan Administrasi serta Bidang
Produksi.

DAFTAR PUSTAKA

Fitriani, M Zaini. 2012. Efisiensi Ekonomis Usaha Pembesaran Ikan Lele. Jurnal
ESSAI, Volume 6. No 2. Politeknik Negeri Lampung.
Karina Sukma Br Tobing. 2013. Analisis Benih Padi Bersertifikat Pada PT.Sang
Hyang Seri (Persero) Studi Kasus Pt.Sang Hyang Seri (Persero) Kantor
Regional IV Cabang Deli Serdang, Kabupaten Deli Serdang. Skripsi. Program
Studi Agribisnis Fakultas Pertanian USU. Medan
Sri Wulandari, Teguh Budi Trisnanto, Analianasari. 2018. Distribusi Benih Padi
Bersubsididi Pt Sang Hyang Seri (Persero) Kantor Regional V Cabang
Lampung Timur. Karya Ilmiah Mahasiswa [Agribisnis]

Anda mungkin juga menyukai