Anda di halaman 1dari 10

REVIEW JURNAL

KAJIAN KREDIT MELALUI PERENCANAAN DAN PENGENDALIANNYA


KASUS PADA PT. BANK PERKREDITAN RAKYAT BATANG TARUSAN

1. LATAR BELAKANG DAN TUJUAN RISET


- PT. Bank Perkreditan Rakyat Batang Tarusan, sebagai salah satu bank yang
menyalurkan dana dengan memberikan fasilitas kredit yang bertujuan
membantu masyarakat dalam hal permodalan dengan memberikan kredit dan
untuk mencapai tujuan tersebut diperlukan perencanaan dan pengendalian
atas semua kegiatan termaksud terhadap pemberian kredit.
- Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perencanaan dan pengendalian
kredit usaha kecil yang dilakukan oleh PT. BPR Batang Tarusan.

2. METODE YANG DIGUNAKAN


- Metode penelitian bersifat deskriptif
- Objek dalam penelitian ini adalah PT. Bank Perkreditan Rakyat Batang
Tarusan yang melakukan kegiatan usahanya di Barung-Barung Balantai
Kabupaten Pesisir Selatan.
- Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah riset perpustakaan yang
diperoleh dari literatur dan riset lapangan dengan melakukan wawancara
langsung dengan pihak PT. Bank Perkreditan Rakyat Batang Tarusan.
- Teknik analisa data secara kuantitatif

3. PEMBAHASAN DAN HASIL


Perencanaan Kredit Pada PT. BPR Batang Tarusan
- PT. BPR Batang Tarusan menyusun rencana kredit jangka pendek untuk satu
tahun yang dilakukan sekali dalam setahun setiap bulan Desember dengan
membuat anggaran kredit yang lebih terperinci untuk setiap triwulan melalui
prosedur dan langkah-langkah yang telah ditetapkan dengan
mempertimbangkan faktor-faktor dalam penyusunan anggaran kredit tersusun
secara konsisten dan apabila terjadi penyimpangan dapat diketahui sendiri
dan dapat dilakukan perbaikan terhadap pelaksanaan kredit tersebut.
Perencanaan kredit jangka pendek ini belum memadai untuk dapat
melaksanakan kegiatan perkreditan kerena rencana yang disusun hanya untuk
jangka pendek saja tanpa menyusun perencanaan jangka panjang.
Perencanaan jangka panjang disusun untuk jangka waktu lima tahun sampai
dua puluh tahun yang merupakan satu kesatuan yang utuh dari rencana-
rencana perusahaan secara keseluruhan meliputi perencanaan strategi dan
perencanaan operasional. Perencanaan strategi disusun dan digunakan untuk
menentukan dan mencapai tujuan organisasi sedangkan perencanaan
operasional memberikan secara terperinci bagaimana rencanarencana strategi
akan dicapai terdiri dari rencana sekali pakai (program, proyek, dan
anggaran), dan rencana tetap (kebijakasanaan dan standar prosedur).
Perencanaan kredit pada PT. BPR Batang Tarusan disusun berdasarkan
realisasi anggaran kredit selama tiga tahun terakhir dan pertimbangan
kondisi-kondisi pada masa yang akan datang. Keadaan ini mencerminkan
bahwa anggaran yang disusun oleh PT. BPR Batang Tarusan adalah anggaran
fleksibel. Apabila terjadi kredit macet maka debitur akan melakukan sanksi
hukum sesuai dengan persetujuan yang telah disepakati sebelumnya,
misalnya menyita agunan/jaminan kredit dari debitur itu sendiri
- Alat perencanaan kredit pada PT. BPR Batang Tarusan adalah anggaran, dan
anggaran ini sekaligus untuk mengendalikan kredit tersebut. Anggaran kredit
pada PT. BPR Batang Tarusan disusun berdasarkan peramalan/forecasting
- Proses Penyusunan Perencanaan Kredit Anggaran kredit dibuat oleh Direksi
yang bekerja sama dengan seluruh pihak yang terdapat pada bank. Dalam
proses penyusunan anggaran kredit terdapat beberapa tingkatan yang harus
dilalui oleh direksi sampai anggaran tersebut disetujui untuk dilaksanakan,
yaitunya :
1. Direksi dan karyawan
Pada tingkatan ini direksi bekerja sama dengan karyawan untuk
mengumpulkan seluruh data yang berkaitan dengan kredit. Hal ini
dilakukan kerena yang melaksanakan kegiatan operasional adalah
karyawan sehingga mereka lebih mengetahui secara langsung kegiatan
operasional yang dilakukan pada bank.
2. Direksi dan direksi
Pada tingkatan ini seluruh direksi mengadakan rapat untuk membahas
anggaran kredit yang telah disusun apakah anggaran tersebut dapat
dilanjutkan atau dilakukan perubahan kembali.
3. Direksi dan dewan komisaris.
Pada tingkatan ini direksi mengadakan pertemuan dengan dewan
komisaris untuk membahas mengenai anggaran kredit yang dibuat, tujuan
yang akan dicapai dan strategi untuk mencapai tujuan tersebut agar
mendapatkan persetujuan atas anggaran kredit yang dibuat sehingga dapat
dilaksanakan.

Pengendalian Kredit Pada PT. BPR Batang Tarusan


PT. BPR Batang Tarusan menyusun anggaran kredit untuk merencanakan dan
mengendalikan kredit. Pengendalian dilaksanakan dengan meneliti dan
melakukan serangkaian prosedur dan persyaratan yang harus diikuti calon
debitur. Pengendalian yang dilakukan oleh PT. BPR Batang Tarusan setelah
kredit diberikan antara lain :
1. Pengendalian melalui rekening nasabah
Pengendalian melalui rekening nasabah dilakukan dengan cara memantau
atau mengamati perkembangan dari rekening (bank statement) nasabah yang
bersangkutan. Hal ini dapat dilihat dari setiap periode pembayaran angsuran
beserta bunga pinjamam dan aliran kas masuknya. Dengan pengendalian ini
pihak bank dapat melihat lancar atau tidaknya kredit nasabah. Apabila
rekening nasabah dirasa kurang lancar maka pihak bank dapat menghubungi
nasabah dan melakukan diskusi atau mencari informasi melalui monitoring.

2. Pengendalian melalui monitoring


Pengendalian melalui monitoring ini dilakukan dengan cara pihak bank
mengumpulkan informasi tentang nasabah, dimana informasi ini berasal dari
informasi luar bank (ekstern) dan informasi dalam bank (intern)
1) Informasi dari luar bank antara lain :
a. Melakukan kunjungan pada usaha nasabah
b. Meminta laporan realisasi kerja dan stock dari usaha nasabah
c. Meminta laporan lainnya yang dianggap perlu

2) Informasi dari dalam bank antara lain :


a. Meneliti mutasi keuangan dan rekening nasabah
b. Meneliti buku-buku pembantu kredit nasabah
c. Meneliti buku pembayaran kredit nasabah dengan membandingkan
jumlah debet dan kredit direkening nasabah pada beberapa bulan
yang telah berjalan.

3. Pengendalian melalui kunjungan rutin secara mendadak


Pendendalian ini dilakukan dengan cara mengunjungi atau memeriksa
langsung kelapangan. Tujuan pengendalian ini adalah :
1) Untuk meneliti secara langsung melalui wawancara tentang aktivitas
perusahannya.
2) Untuk memeriksa kebenaran dari data dan membandingkannya dengan
keadaan secara fisik
3) Memberikan saran-saran kepada nasabah apabila ada masalah yang
dihadapi
4) Mendidik nasabah untuk menyampaikan laporan kepada bank sesuia
dengan kenyataan yang sebenarnya

4. KEUNGGULAN JURNAL
- Tujuan penelitian untuk mengetahui perencanaan dan pengendalian kredit
usaha kecil yang dilakukan oleh PT. BPR Batang Tarusan dijelaskan dan
dipaparkan dalam hasil dan pembahasan.
- Jurnal menyajikan tinjauan pustaka yang berkaitan dengan penelitian
diantaranya
1. Konsep kredit
2. Konsep perencanaan kredit
3. Konsep pengendalian kredit
4. Konsep tindakan refrensif

5. KEKURANGAN JURNAL
- Permasalahan utama yang dihadapi PT. BPR Batang Tarusan berkaitan judul
yang diambil tidak dipaparkan secara jelas sehingga latarbelakang atau alasan
utama melakukan penelitian tersebut kurang kuat. Seharusnya pada bagian
Pendahuluan jurnal harus berisi ungkapan masalah pada PT. BPR Batang
Tarusan sehingga sebagai tindak lanjut perlu dilakukan penelitian tersebut
dalam rangka memberikan problem solving.
- Tata tulis tidak sesuai dengan penulisan karya ilmiah yang baik dan benar
diantaranya:
1. Tidak adanya paragraf. Hal ini terlihat pada sistematika jurnal tidak ada
kata yang menjorok kekanan di awal kata sebagai tanda atau ciri dari
paragraf:
Hal ini menyebabkan penulisan tidak tertata dengan rapi dan terlihat
berantakan

2. Penulis terkesan ceroboh dalam melakukan penulisan karena memisahkan


kalimat yang seharusnya tersambung (halaman 11) :

3. Penulisan kata kunci yang salah (Perencanaan Dan Pengendalian Kredit).


Kata kunci harus dibuat alfabetis, huruf pertama diawali huruf kapital dan
selanjutnya tidak, dipisah dengan tanda koma serta kata yang
dimiringkan. Berdasarkan hal ini penulisan Kata Kunci yang benar
seharusnya (Kredit, pengendalian, perencanaan).

4. Penulisan tabel yang salah dan tidak tepat diantaranya:


Tabel yang disajikan terpotong:

Penyajian tabel pada karya ilmiah seharunya tidak boleh terpotong.

Tidak adanya judul Tabel

5. Terdapat kata yang tidak sesuai dengan EYD karena salah dalam
penulisan atau pengetikan diantaranya kata “sector” seharusnya “sektor”,
kata “kerdit” seharusnya “kredit”, “bank Indonesia” seharusnya “Bank
Indonesia”, “mmbiayai” seharusnya “membiayai”, “perencnaan”
seharusnya “perencanaan”, “dating” seharusnya “datang”, “negri”
seharunya “negeri”, “Tindakann” seharusnya “Tindakan”, “Perncanaan”
seharusnya “Perencanaan”, “kuantutatif” seharusnya “kuantitatif”,
“pertimbanhan” seharusnya “pertimbangan”, “kemudiang” seharusnya
“kemudian”, “kerena” seharusnya “karena”, “sesuia” seharusnya
“sesuai”, “system” seharusnya “sistem”, “talah” seharusnya “telah”,
“yangdisebabkan” seharusnya “yang disebabkan”, “factor” seharusnya
“faktor”, “dapatdiketahui” seharusnya “dapat diketahui”, “mambantu”
seharusnya “membantu”

6. Kata asing yang tidak digaris bawahi atau di miringkan diantaranya


“Revolving credit, Team loan, Character, Capacity, resources, Capital, .
Collateral, Condition, time series, past performance”. Seharusnya
penulisan dari kata asing harus dimiringkan “Revolving credit, Team
loan, Character, Capacity, resources, Capital, . Collateral, Condition,
time series, past performance”

- Kesalahan dalam penentuan teknik analisis data dimana disebutkan pada


bagian Metode menggunakan analisa kuantitatif, faktanya pada penelitian ini
menggunakan analisa kualitatif.

- Pembahasan di jurnal tidak didukung dengan pendapat para ahli atau tidak
diperkuat dengan sumber literatur.

- Tidak sinkron antara sumber literatur yang digunakan dalam penulisan jurnal
dengan daftar pustaka yang dibuat. Pada jurnal menggunakan sumber
literatur diantaranya Tjoekam dkk (1996), Horgen (1997), Handoko (1996),
Tjoekam (1999), Muljono (1990), Manulang (1985), Moldjono (1994),
Mulyono (1993). Setelah ditelusuri di daftar pustaka ternyata sumber tersebut
tidak ditulis. Bagian daftar pustaka memasukkan sumber referensi yang tidak
digunakan dalam penulisan jurnal.

7. RANGKUMAN
Kesimpulan yang merupakan inti dari penelitian ini, antara lain :
1. Perencanaan Kredit
a. PT. BPR Batang Tarusan telah menyusun rencana kredit jangka pendek
(satu tahun) untuk menunjang kelancaran aktivitasnya dibidang
perkreditan yang dituangkan dalam bentuk anggaran kredit sebagai salah
satu alat perencanaan kredit tanpa menyusun rencana jangka panjang
yang merupakan satu kesatuan yang utuh dari rencana perusahaan secara
keseluruhan yang meliputi perencanaan strategi dan perencanaan
operasional.
b. PT. BPR Batang Tarusan telah menetapkan jadwal penyusunan anggaran
setiap bulan Desember dengan cara menyusun rencana kredit lebih
terperinci sehingga penyimpangan dapat diketahui sedini mungkin dan
dapat dilakukan perbaikan terhadap pelaksanaan kredit tersebut.
c. Dasar penyusunan anggaran kredit pada PT. BPR Batang Tarusan adalah
past performance yaitu pelaksanaan kredit pada masa lalu dan peramalan
pada masa yang akan datang maka dipengaruhi oleh beberapa factor
sehingga anggaran kreditnya bersifat fleksibel.
d. Dalam penyusunan perencanaan anggaran kredit PT. BPR Batang
Tarusan telah melalui proses dan langkah-langkah yang cukup baik
e. Perencanaan kredit yang dilakukan PT. BPR batang Tarusan digunakan
untuk mengidentifikasikan kegiatan perkreditan sekarang yang akan
mempengaruhi hasil dimasa yang akan datang.
f. Pelaksanaan perencanaan anggaran kredit pada PT. BPR Batang Tarusan
belum berfungsi secara efektif. Hal ini dapat dilihat dari realisasi kredit
yang terjadi jika dibandingkan dengan anggaran kredit sering terjadi
penyimpangan yang disebabkan oleh beberapa faktor.

2. Pengendalian Kredit
a. Pengendalian kredit dilakukan dengan menggunakan anggaran dan
analisa permohonan kredit serta pengendalian sesudah kredit diberikan.
b. Pengendalian kredit melalui anggaran yaitu membandingkan anggaran
kredit dengan realisasinya sehingga penyimpangan dapat diketahui sedini
mungkin dan dapat dilakukan perbaikan terhadap pelaksanaan kredit
tersebut.
c. Pengendalian kredit dalam menganalisa permohonan kredit dapat
dilakukan dengan menggunakan prinsip 5C, 5P dan 3R.
d. Pengendalian setelah kredit diberikan dapat dilakukan melalui rekening
nasabah, monitoring, dan kunjungan rutin secara mendadak.
e. Pengendalian kredit terhadap nasabah dilakukan dengan meneliti atau
menganalisa dan melakukan serangkaian prosedur serta persyaratan yang
harus diikuti oleh calon debitur.
f. PT. BPR Batang Tarusan melakukan pengendalian kredit bertujuan untuk
mengurangi terjadinya kredit macet.
g. Jika terjadi kredit macet maka debitur akan diberikan sanksi hukuman
sesuai dengan perjanjian yang telah disepakati.

Anda mungkin juga menyukai