Anda di halaman 1dari 15

1

LAPORAN PORTOFOLIO
KEGIATAN DI PUSKESMAS WATUBELAH

Tugas ini ditujukan untuk memenuhi tugas Ujian Kepaniteraan Klinik Ilmu
Kedokteran Keluarga dan Komunitas di Puskesmas Watubelah
Kabupaten Cirebon

Disusun Oleh :
Nuria Nirmala Rustandi
NPM. 114170051

Pembimbing :
dr. Vivi Meidianawaty, MMedEd

KEPANITERAAN ILMU KEDOKTERAN KELUARGA DAN


KOMUNITAS
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS GUNUNG JATI CIREBON
2020
2

LEMBAR PENGESAHAN

LAPORAN PORTOFOLIO
KEGIATAN DI PUSKESMAS WATUBELAH

Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat Kepanitraan Klinik


Bagian Ilmu Kedokteran Keluarga dan Komunitas di Puskesmas Watubelah
Kabupaten Cirebon

Telah disetujui
Pada tanggal : September 2020

Disusun oleh :
Nuria Nirmala Rustandi
NPM. 114170051

Cirebon, September 2020


Dosen Pembimbing

dr. Vivi Meidianawaty, MMedEd


3

KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas
berkat dan rahmat-Nya kami dapat menyelesaikan tugas laporan portofolio ini.
Bersama ini kami menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya serta
penghargaan yang setinggi-tingginya kepada:

1. Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Swadaya Gunung Jati Cirebon yang


telah memberikan sarana dan prasarana kepada kami sehingga kami dapat
menyelesaikan tugas ini dengan baik dan lancar.
2. dr. Retno Widowati selaku Kepala Puskesmas Palimanan beserta jajarannya
yang telah memberikan sarana dan prasarana kepada kami sehingga kami dapat
menyelesaikan tugas ini dengan baik dan lancar.
3. dr. Vivi Meidianawaty, MMedEd, dr. Kartika Sari, dan dr. R. Wishnu selaku
pembimbing yang telah menyediakan waktu, tenaga dan pikiran untuk
membimbing kami dalam penyusunan laporan portofolio ini.
4. Serta pihak lain yang tidak mungkin kami sebutkan satu-persatu atas
bantuannya secara langsung maupun tidak langsung sehingga laporan
portofolio ini dapat terselesaikan dengan baik.

Akhir kata, kami berharap Tuhan Yang Maha Esa berkenan membalas
segala kebaikan semua pihak yang telah membantu. Semoga laporan portofolio ini
dapat bermanfaat bagi kita semua.

Cirebon, September 2020

Penulis
4

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN ii

KATA PENGANTAR iii

DAFTAR ISI iv

BAB I TUJUAN .....................................................................................................5

BAB II PERENCANAAN KEGIATAN...............................................................6

BAB III PELAKSANAAN HARIAN...................................................................8

BAB IV REFLEKSI KEGIATAN.......................................................................10

BAB V KEGIATAN AKB....................................................................................13


5

BAB I

TUJUAN PEMBELAJARAN

Tujuan Pembelajaran
Tujuan pembelajaran yang ingin saya capai selama stase IKM ini
adalah saya ingin memperperbaiki masalah kesehatan yang ada
dimasyarakat, baik masalah kesehatan individu maupun keluarga dalam
konteks pelayanan kesehatan primer yang meliputi pelayanan kuratif
(pengobatan), preventif (pencegahan), promotif (peningkatan kesehatan)
dan rehabilitative (pemulihan kesehatan) di puskesmas. Untuk mencapai
tujuan tersebut maka saya harus mempunyai tujuan pembelajaran individu
seperti mempelajari tehnik melakukan penyuluhan yang bisa diterapkan
pada kegiatan penyuluhan sebagai salah satu bentuk promosi kesehatan
untuk memperbaiki masalah kesehatan. Selain itu saya juga dapat
mempelajari tehnik anamnesis, pemeriksaan fisik, dan tata cara
mengedukasi yang dapat saya pelajari dari buku atau dari youtube yang
dapat diterapkan pada aspek pelayanan kesehatan primer guna mendeteksi
secara dini agar suatu permasalahan penyakit tidak menjadi suatu penyakit
yang berkelanjutan yang membahayakan pasien.
6

BAB II

PERENCANAAN KEGIATAN

Berkaitan dengan tujuan pembelajaran yang ingin saya capai selama


kepaniteraan klinik pada stase ilmu kedokteran komunitas maka saya menyusun
rencana kegiatan sebagai berikut :
Tujuan pembelajaran Cara pencapaian Kegiatan
Promosi kesehatan  Dengan melakukannya penyuluhan pada
masyarakat atau pasien di wilayah kerja
Puskesmas Watubelah, dilaksanakan
penyuluhan tersebut pada saat pasien sedang
melakukan pemeriksaan ke Puskesmas, pada
saat melakukan kegiatan posyandu di desa
wilayah kerja Puskesmas Watubelah.
 Mencari informasi materi penyakit, baik dari
buku seperti buku Ilmu Penyakit Dalam
ataupun dari jurnal.
 Mencari informasi dari internet atau youtube
terkait bagaimana cara melakukan
penyuluhan dengan baik sehingga mudah
dipahami dan dimengerti oleh masyarakat.
 Mencari video dari youtube bagaimana cara
penyampaian saat penyuluhan berlangsung
sehingga tidak terkesan pasif dan monoton.
Melakukan Pencegahan,  Dengan melakukan aspek pelayanan
deteksi dini dan kesehatan mencakup promotif, preventif,
pelaksanaan masalah kratif, rehabilitatif, terhadap pasien sesuai
kesehatan. kompetensi dokter layanan primer.
 Melakukan anamnesa, pemeriksaan fisik,
mendiagnosa, memberikan terapi dan
7

edukasi  sesuai dengan evidence based


medicine terhadap suatu penyakit guna
mengantisipasi terjadinya penyakit yang
berkelanjutan atau komplikasi dari
penyakit tersebut. Untuk mencapai
kegiatan tersebut dengan baik dan benar
serta sesuai dengan semestinya, maka saya
mencari berbagai literature diantaranya:
 Dengan melihat youtube untuk berlatih
cara berkomunikasi saat melakukan
anamnesa yang baik dan benar sehingga
terjalin komunikasi yang baik dan
nyaman antara pasien dan pemeriksa.
 Membaca buku serta melihat youtube
mengenai cara pemeriksaan fisik.
 Membaca buku terkait masalah
penyakit yang sedang dihadapi untuk
diberikannya terapi serta melakukan
edukasi sesuai semestina.
 Membaca buku mengenai aturan
terhadap pemberian obat, baik jenis
obat yang dipakai ataupun aturan cara
pakai.
8

BAB III
PELAKSANAAN KEGIATAN

Deskripsi Kegiatan
Berdasarkan perencanaan kegiatan diatas, maka telah dilakukannya
beberapa pelaksaan kegiatan diantaranya:
1. Penyuluhan
Kegiatan penyuluhan ini dilakukan dibeberapa tempat diantaranya
diberikan kepada pasien yang sedang melakukan pemeriksaan ke
Puskesmas, selain itu dengan ikut serta dalam kegiatan posyandu di
beberapa desa di wilayah kerja Puskesmas Watubelah. Desa yang telah
dikunjungi yaitu Desa Tuk Mudal dan Desa Pasalakan. Adapun
penyuluhan yang disampaikan mengenai Covid-19 (cara penggunaan
masker, mencuci tanga, dan menjaga jarak). Hasil yang didapatkan,
InsyaAllah masyarakat yang hadir pada saat penyuluhan dapat memahami
dan menerapkan isi dari penyuluhan tersebut kepada kehidupan sehari-hari
yang mana pada saat setelah dilakukannya penyuluhan, maka saya
meminta untuk beberapa warga bisa mengulangi kembali akan materi yang
disampaikan termasuk mempraktekannya seperti langkah-langkah mencuci
tangan yang benar meurut WHO. Harapannya smoga dengan
dilaksanakannya kegiatan penyuluhan ini bisa menjadi salah satu bentuk
promotif kesehatan guna mengurangi permasalahan penyakit.
Lampiran
9

2. Aspek Pelayanan Kesehatan


Kegiatan Aspek pelayanan ini dilakukan di Puskesmas Watubelah
bagian poli guna untuk memberikan pelayanan kesehatan terhadap pasien
sesuai dengan pelayanan di layanan primer. Pelaksaana kegiatan disini
meliputi anamnesa, menggali keluhan dan riwayat penyakit sekarang yang
membawa pasien untuk berobat, lalu pemeriksan fisik sesuai yang
dikeluhkan pasien, mendiagnosis akan penyakit yang diderita pasien
berdasarkan ICD X, memebrikan terapi serta edukasi. Harapan dari
pelaksanaan kegiatan ini guna bisa menjadi pencegahan dan deteksi dini
terhadap suatu permasalahan penyakit yang berkelanjutan atau bahkan
sampai adanya komplikasi.
Lampiran
10

REFLEKSI

Setelah kegiatan stase komprehensif ini berjalan selama 10 minggu, saya


mendapatkan banyak pelajaran dan pengalaman berharga. Sebagai calon dokter,
saya menyadari bahwa seorang dokter harus siap dihadapkan dengan berbagai
penyakit apapun bahkan yang berat sekalipun. Disisi lain, untuk menjadi dokter
yang professional, seorang dokter harus mampu memahami perannya dalam
kegiatan melayani pasien dan menguasai kompetensi profesionalisme dokter, yang
meliputi penguasaan pengetahuan, keterampilan klinis dan sikap.
Selama pelaksanaan stase komprehensif, saya menyadari bahwa masih
banyak kekurangan selama melakukan praktik belajar bagaimana menjadi seorang
dokter di layanan primer. Hal tersebut antara lain pemberian dosis obat yang tepat
pada anak. Ketika sedang pelayanan, seorang dokter tidak dapat memilah-milah
pasien, seorang dokter harus siap dihadapkan kasus penyakit dewasa maupun
anak. Sehingga seorang dokter harus selalu rajin membaca dan belajar agar bisa
memberikan terapi dengan dosis yang tepat pada kasus penyakit apapun baik itu
untuk dewasa maupun anak.
Saat saya menjalani stase komprehensif di Puskesmas Watubelah, terdapat
satu pengalaman yang menurut saya penting untuk dijadikan pembelajaran
kedepannya. Pengalaman tersebut yaitu mengikuti kegiatan BIAS pada anak kelas
1 SD yang mana selain melatih skill dalam menyuntik, disini kita juga dituntut
untuk terbiasa dalam menangani situasi dan kondisi yang tidak tenang seperti
menolaknya beberapa anak untuk disuntik, disini peran kita harus bisa untuk
membuat situasi dan kondisi tetap tenang dan jangan panik sehingga saat
melakukan imunisasi atau penyuntikan tidak terjadi kesalahan baik dalam
kedalaman menyuntik ataupun lokasi penyuntikan sehingga tidak membuat anak
tersebut merasa trauma. Untuk menuju tempat tujuan, kami menggunakan mobil
pribadi bersama petugas dari puskesmas. Sesampai disana kami disambut oleh
penanggung jawab ruangan atau wali kelas yang akan dilakukan imunisasi
campak.
11

Ruangan pemeriksaan dilaksanakan di ruang kelas Untuk pelaksanaan di


SD Kenanga, anak- anak didampingi oleh orang tua masing-masing yang ikut
pada saat pelaksanaan. Kamipun menyiapkan alat dan bahan pemeriksaan
imunisasi, dari mulai mencampurkan aquabides dengan vaksin campak yang akan
dipakai dengan memakai spuit 5cc, lalu setelah tercampur dimasukan kedalam
spuit 0,5cc untuk diberika secara intramuskular dibagian tangan sebelah kiri pada
anak-anak yang akan dilakukan imunisasi. Pelaksanaan BIAS ini dilakukan pada
murid kelas 1 yang berasal dari luar daerah Cirebon dan murid yang berasal dari
daerah Cirebon berzona merah. Sebelum dilakukan kegiatan ini, puskesmas
watubelah telah memastikan terlebih dahulu bahwa hasil swab dari para petugas di
tempat yang dikunjungi negatif, sehingga pelaksanaan BIAS ini pun bisa
dilaksanakan pada masa pandemik Covid-19. Akan tetapi alangkah baiknya
apabila sebelum saya melakukan kegiatan tersebut, saya sudah memahami
mengenai kegiatan BIAS itu sendiri yang bisa saya sampaikan pada saat
penyuluhan sebelum kegiatan BIAS dilakukan. Berdasarkan Kemenkes tahun
2017 dijelaskan bahwa kegiatan ini merupakan program rutin pemerintah berupa
Imunisasi ulangan ( Booster ) pada anak umur 6-7 tahun untuk meningkatkan
tingkat kekebalan terhadap penyakit (campak) yang dapat dicegah dengan
imunisasi. Pada bulan Agustus dilaksanakan Bulan Imunisasi Anak Sekolah
( BIAS ) Campak, yaitu pemberian imunisasi campak kepada anak kelas I
SD/MI, baik laki-laki maupun perempuan tanpa memandang status imunisasinya.
Secara umum Bulan Imunisasi Anak Sekolah (BIAS) bertujuan untuk
memberikan perlindungan jangka panjang bagi anak terhadap penyakit Campak,
sedangkan tujuan khususnya agar semua anak SD dan MI mendapatkan Imunisasi
Campak lengkap untuk memberi perlindungan seumur hidup terhadap Campak.
Saat pemeriksaan berlangsung saya menggunakan Alat Pelindung Diri (APD)
yang telah saya sediakan sebelumnnya, menggingat saya akan bertemu dan
betatap muka secara langsung dengan pasien, yang dipersiapkan sebelum
pelaksanaan stase komprehensif ini.
12

Hal yang baru dan tidak seperti biasa adalah selama semua kegiatan ini
berlangsung kita juga tidak lupa untuk selalu menerapkan dan memakai APD
karena mengikuti protokol di era pandemik covid-19 ini. Hal tersebut juga
merupakan suatu kondisi baru yang mana untuk kedepannya bisa untuk terus
diterapkan karena membuat diri saya sendiri atau tim medis lainnya lebih aman,
walaupun memang apabila belum terbiasa akan sedikit membuat gerah dan
terlihat atau terasa kurang nyaman untuk dipakai terlalu lama. Dari pengalaman
tersebut saya belajar, bahwa disaat sekarang yang sedang pandemik ini saya harus
tetap menggunakan APD lengkap pada saat mengikuti pelayanan di Puskesmas
Watubelah karena saya tidak akan tahu pasien dengan penyakit apa yang akan
saya hadapi dan resiko yang akan saya tanggung nantinya. Sehingga alangkah
baiknya kita melakukan pencegahan secara maksimal terlebih dulu agar tidak
terjadi sesuatu yang tidak diinginkan pada kita, karena saya nantinya akan
menjadi petugas kesehatan merupakan garda terdepan dalam mengahadapi kasus-
kasus penyakit yang berat dan sangat menular sekalipun.
Kemudian, karena pengalaman tersebut Kepala Puskesmas dr. Hj. Retno
serta pembimbing saya dr. Kartika Sari dan Dr. Wishnu berpesan untuk selalu
berhati-hati dan selalu memakai APD lengkap dalam melakukan pelayanan di
Puskesmas Watubelah aatupun saat tugas dimanapun.
Lampiran
13

LAPORAN KEGIATAN EKTERNAL


PUSKESMAS WATUBELAH
AKB

Dalam kegiatan stase komprehensif ini, saya mendapatkan tugas mengenai


AKB (Adaptasi Kebiasan Baru) terhadap keluarga binaan yang diambil dari salah
satu desa di Kecamatan Watubelah yang disampaikan melalui sosial media
Whatsapp dengan beberapa point materi yang sudah ditentukan oleh kampus FK
UGJ Cirebon. Program AKB ini berlangsung selama 10 minggu, isi dari
komunikasi antara saya dan keluarga binaan meliputi beberapa informasi yang
berhubungan dengan pandemic covid-19. Setelah saya mengirimkan informasi,
keluarga binaan akan diberikan kesempatan untuk mengajukan pertanyaan apabila
ada hal yang kurang dpahami dari materi tersebut.

Disini saya mengambil keluarga binaan dari salah satu keluarga didesa Tuk
Mudal, Kec Watubelah. Keluarga binaan yang saya ambil bernama BuIin. Beliau
merupakan ibu dari 2 anak perempuan yang sehari-harinya berprofesi sebagai
pedagang online makanan kurma.

Awal dari kegiatan ini saya memperkenalkan diri terlebih dahulu dan
meminta keluarga binaan untuk mengisi formulir persetujuan yang diberikan
kampus. Disini ada sedikit kendala dimana keluarga binaan tidak mengerti
seutuhnya cara menggunakan media internet seperti email, karena untuk masuk ke
pengisian formulir itu diharuskan masuk terlebih dahulu ke akun email, oleh
karenanya disini saya mencoba membantu memandu cara pengisian formulir
tersebut sambil dikonsultasikan kepada DPK apakah diperbolehkan untuk
membantu dalam pengisian atau tidak.

Setelah melakukan pengisian formulir, minggu selanjutnya saya mulai


memberikan informasi mengenai materi edukasi seputar pandemic covid-19,
AKB, cara menyikapi AKB ddengan keluarga, teman, lingkungan sekitar rumah,
dan masyarakat lain, mengenai pencegahan dan penyebab utama penularan covid-
19 cepat menyebar, olaharaga dan apresiasi untuk AKB.
14

Dari pengiriman informasi yang saya berikan hamper setiap informasi


direspon baik oleh keluarga binaan tersebut, dimana adanya timbal balik
pertanyaan yang diajukan dan yang bersangkutan Insyaallah sudah bisa
memahami mengenai informasi apa yang disampaikan untuk selanjutnya
diterapkan dalam kehidupan sehari – hari
15

Anda mungkin juga menyukai