Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Peradaban Barat Modern saat ini, khususnya Eropa dan Amerika,
dianggap sebagai pusat kemajuan peradaban dunia. Yang menurut sejumlah
ilmuwan sejarah di Barat, peradaban barat modern tersebut merupakan warisan
peradaban Greco-Roman (Yunani dan Romawi) dan Judeo-Christian (Yahudi dan
Kristen). Kuatnya pengaruh Yunani dan Romawi ditunjukkan dari tradisi
rasionalisme, empirisme, demokrasi, seni, keagamaan sampai desain-desain
arsitektur Barat dewasa ini. Demikian pula dengan agama Yahudi dan Kristen
yang berkembang di Barat, telah meletakkan dasar-dasar intelektual dan filosofis.
Namun, di balik kejayaan peradaban Barat sekarang, ada sebuah realitas
sejarah yang tidak banyak diketahui masyarakat dunia. Fakta sejarah yang
menyatakan dengan tegas bahwa semua kejayaan peradaban Barat tidak pernah
luput dari jasa dan kontribusi besar para ilmuwan Muslim pada abad
pertengahan. Meskipun sebagian ilmuwan sosial lain di Barat, juga mengakui
kontribusi peradaban Islam yang demikian signifikan terhadap hadir dan
berkembangnya peradaban Barat hingga dewasa ini, namun Barat memandang
Timur, terutama peradaban Islam, hampir selalu dari kacamata kepentingan
politik. Itulah yang menyebabkan realitas sejarah peradaban Islam yang sangat
kontributif bagi kehadiran dan pertumbuhan peradaban Barat tertutup oleh
analisis-analisis ilmuwan Orientalis yang sarat kepentingan (Alie, 2012).
Menurut Suhelmi, A (2001), peradaban Islam sebagai salah satu pilar dari
dua peradaban lain (Greco-Roman dan Judeo-Christian). Peradaban Islam
mencapai puncak kejayaannya, ketika Barat masih berada pada Zaman Kegelapan
(The Dark Age) (Nasution, 1975). Peradaban Islam, tidak saja menyumbangkan
dasar-dasar yang kokoh bagi pengembangan ilmu kedokteran, perbintangan,
matematika, kimia, fisika, biologi, sejarah, sosiologi hingga kesusastraan. Tokoh-
tokoh peradaban Islam saat itu antara lain Ibnu Sina, Ibnu Rusyd, Al Farabi, Ar
Razi, Al Khawarizmi, Al Jabbar, Ibnu Haytam, Jabbir Ibnu Al Hayyan, Umar Al-
Khayyam, dan sebagainya.
Islam adalah agama (ad-dien) yang diturunkan untuk menjadi “rahmat
seluruh alam” (ramatan lil-‘alamin) (Madjid, 1992). Kehadiran agama ini,
dimaksudkan untuk membangun sebuah peradaban kemanusiaan yang sesuai
dengan fitrah manusia. Sebuah peradaban yang berorientasi pada keyakinan atas
adanya kekuasaan Tuhan yang esa, keadilan, kesamaan manusia dan kebebasan,
serta penghormatan terhadap nilai-nilai maupun tradisi keilmuan. Tradisi
keilmuan dan filsafat sangat dihormati dan dijunjung tinggi oleh komunitas
masyarakat Islam. Banyak sekali pengertian, ajaran, perintah maupun anjuran
dalam ajaran Rasulullah untuk mengetahui, menuntut, dan mengamalkan ilmu
pengetahuan.
Para Filosof Muslim juga tidak segan-segan mengadopsi, menafsirkan
secara kritis berbagai warisan dan kekayaan tradisi-tradisi besar yang hidup di
kawasan-kawasan baru yang dikuasai, khususnya tradisi filsafat Yunani. Mereka
mempelajari pemikiran filsafat Plato, Aristoteles, Socrates, dan filosof Yunani
Kuno lainnya. Melalui hasil terjemahan dan tafsiran ulama dan filosof muslim
itulah, para sarjana Barat kemudian menggali kekayaan tradisi Yunani Kuno. Dari
kerja filosof itulah, Dunia Barat kemudian berhasil “melahirkan” kembali
kekayaan tradisi keilmuan dan peradaban Yunani Kuno yang telah tenggelam
selama lebih 14 abad. Inilah yang kemudian dinamakan Zaman Renaissance (the
age of Renaissance) di Eropa. Munculnya era renaissance adalah sebuah
momentum sejarah yang menentukan perjalanan sejarah peradaban Barat menuju
Zaman Pencerahan (The Age of Enlightenment). Dari penelitian sejarah yang
sejauh ini dilakukan, dapat dikatakan bahwa kelahiran Zaman Pencerahan, antara
lain disebabkan oleh terjadinya interaksi budaya antara Dunia Islam yang saat itu
mencapai zaman keemasannya (great tradition) dengan Dunia Kristen Barat yang
peradabannya belum maju (little tradition).
B. Tujuan
Tujuan dari pembuatan makalah ini adalah untuk mengetahui kontribusi
para filosof muslim terhadap pemikiran barat modern.
II. PEMBAHASAN
A. Kesimpulan
Perkembangan ilmu pengetahuan yang dihasilkan oleh para filosof muslim
telah melahirkan karya besar diberbagai bidang keilmuan yang menjadi referensi
bagi ilmuan barat pada masa selanjutnya. Kontribusi filosof muslim juga meliputi
ilmu kedokteran, perbintangan, matematika, kimia, fisika, biologi, sejarah,
sosiologi hingga kesusastraan. Beberapa tokoh peradaban Islam saat itu antara lain
Ibnu Sina, Ibnu Rusyd, Al Farabi, Ar Razi, Al Khawarizmi, Al Jabbar, Ibnu
Haytam, Jabbir Ibnu Al Hayyan, Umar Al-Khayyam, dan sebagainya.
B. Saran
Seharusnya kita sebagai umat islam dimasa sekarang tidak hanya terbuai
oleh sebuah sejarah indah yang pernah dimiliki umat islam dimasa lalu, kita harus
menjadikan sebuah sejarah kemajuan kita dimasa dulu sebagai motifasi kita untuk
mengkaji ulang dan mengukir sebuah dekade kejayaan kembali seperti yang telah
dilakuan para ilmuan muslim pada abad terdahulu.